Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KEPERAWATAN KRONIS

RESUME SEMINAR SELF-MANAGEMENT PADA KLIEN CKD

Disusun Oleh :
Farizka Ari Aisyah (190570209111005)

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
RESUME SEMINAR

Self-Management Pada Pasien CKD

Oleh : Ns. Tina Handayani Nasution, S.Kep.,M.Kep

a. Pengertian self-management
Merupakan keterlibatan pasien guna melindungi serta meningkatkan kesehatannya.
Hal-hal yang termasuk dalam self-management ialah :
- Usaha atasi tanda gejala penyakit
- Patuh menjalani pengobatan
- Dapat mengatasi efek dari penyakit
Upaya positif pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan kesehatan :
- Optimalkan kesehatan klien
- Kontrol gejala dan cegah komplikasi
- Manfaatkan SDA yang ada
Dalam pasien dengan CKD diharapkan mampu mengelola tanggung jawab atas
dirinya, mempertahankan perilaku positif, hadapi CKD dan hemodialisis seumur
hidup, meningkatkan kualitas hidup.
b. Dimensi self-management
Meningkatkan komunikasi, kemitraan, perawatan diri dan kepatuhan terhadap
pengobatan.
c. Faktor yang mempengaruhi self-management
- Usia
- Jenis Kelamin
- Pendidikan
- Nilai
- Lamanya menjalani HD
- Kecemasan
- Faktor pendukung (pembiayaan)
- Faktor pendorong (pernikahan)
d. Peran perawat dalam self-management
Peran perawat dalam meningkatkan self-management pada pasien dengan CKD
ialah sebagai mitra, support, fasilitator dan motivator.
Kritik :
Pelaksanaan Self Management di lapangan selama ini, sudah
diditerapkan pada pasien. Hanya saja ada kendala yang selama ini terjadi. Dimana
perawat sebagai pendukung/motivator masih belum cukup, karena kebanyakan
pasien mengaggap perawat seperti memberikan nasihat sehingga sulit sekali
diterimanya. Oleh karena itu diperlukan supporting grup yang berisi pasien CKD.
Karena kebanyakan pasien baru justru memiliki trust yang lebih kepada sesama
pasien, karena dianggap sama-sama mengalaminya. Sehingga, perawat perlu
menfasilitasi dengan adanya supporting grup tersebut.Sedangkan pada pasien yang
sudah lama terdiagnosa CKD. Self Management beresiko mengalami penurunan,
karena pada pasien yang lama terdiagnosa CKD beresiko untuk mengalami kebosanan
terhadap terapi atau pengobatan. Oleh karena itu, peran perawat sebagai pendukung
sangat diperlukan. Kunci utama dalam berhasilnya motivasi kepada pasien adalah
perawat perlu untuk mendengarkan pasien. Sehingga pasien merasa perawat
mengetahui semua masalah nya dan terbangun lah trust antara perawat dan pasien.
Selain itu, peran perawat juga dibutuhkan dalam memonitor kondisi psikologis pasien
CKD. Hal ini dibutuhkan, untuk menskrining apabila ada masalah kejiwaan yang dapat
mempengaruhi pemberian terapi atau pengobatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai