Anda di halaman 1dari 8

I Gede Krisna Putra Yasa 1

1502005025 / KUA

Keseimbangan Asam Basa

1. pH atau potensial Hidrogen adalah suatu derajat yang digunakan untuk menentukan tingkat
keasaman atau kebasaan suatu larutan.
 pH = - log[H+] dan H+ adalah suatu proton
 Range pH berkisar antara 0-14 dan 7 adalah derajat netral
 Jika H+ tinggi maka larutan akan bersifat asam (acidic) atau pH <7
 Jika H+ rendah maka larutan akan bersifat basa (alkali) atau pH >7
 Asam adalah H+ donor dan basa adalah acceptor H+ atau pemberi ion OH-
 Baik asam maupun basa ada yang kuat dan lemah
- kuat artinya berdisosiasi secara sempurna atau komplit misalnya HCl dan NaOh
- lemah artinya berdisosiasi secara parsial atau sebagian misalnya asam laktat dan asam
bikarbonat

2. Hubungan Tubuh dengan pH


 Agar asam basa dalam tubuh seimbangan (homeostasis) maka pH akan dikontrol secara
ketat
 Normal pH dalam darah (survival range) adalah 7,35 – 7,45
Dimana bila kadar asam dalam darah tinggi (academia) disebut acidosis (pH <7,35)
Dan bila kadar basa tinggi dalam darah (alkalemia) disebut alkalosis (pH>7,45)
 pH ekstrasel fluid adalah 7,4
 PH intrasel fluid 6,0 – 7,4
 pH pada vena 7,35 dan pada arteri 7,4
 bila pH <6,8 atau >8,0 bisa menyebabkan kematian
 Tubuh memproduksi asam > basa
- Asam didapatkan dari makanan, produksi metabolism lipid (ketosisketonasam),
protein (as. amino yang mengandung sulfursulfatasam), karbohidrat, dan hasil
produksi metabolism sel yaitu CO2  CO2 + H20 ↔ H2CO3 ↔ H+ + HCO3-
Input H+ diperoleh dari diet dan metabolism (lihat
gambar) yang akan mempengaruhi pH di plasma.
Akan perubahan pH tidak signifikan maka ada
peranan buffer yang akan mengatur perubahan pH
agar tetap stabil sesuai survival range.

Untuk jenis buffernya bisa liat gambar

Lalu akan di output melalui ventilasi berupa CO2 +


H2O dan melaui renal berupa H+ dan HCO3- (nanti
dibawah ada fungsi ekskresi ginjal)
I Gede Krisna Putra Yasa 2
1502005025 / KUA

3. Keseimbangan Asam Basa


 Secara primer keseimbangan ini diatur oleh H+ (asam) dan HCO3- (basa)
Namun bisa juga dikontrol oleh PCO2 melalui respirasi yang akan mempengaruhi H+
 Pada kasus metabolic, keasaman tubuh lebih dipengaruhi oleh ion bikarbonat (HCO 3-)
sedangkan pada kasus respiratory lebih dipengaruhi oleh CO 2

4. Regulasi Ion Hidrogen ada 3 mekanisme


1) Buffer kimia (ekstra dan intrasel) adalah buffer tercepat (hitungan detik) yang bekerja
secara instan untuk penambahan atau pengurangan ion H+ atau OH-
2) Eliminasi CO2 bekerja dalam hitungan menit dan dikontrol oleh paru
- Bila pH turun maka tekanan CO2 juga akan turun
- Bila PH naik maka tekanan CO2 juga akan naik
3) Eliminasi HCO3- bekerja paling lambat ( jam-hari)namun bersifat permanen. Dikontrol oleh
ginjal
- Bila pH turun maka HCO3- akan naik
- Bila pH naik maka HCO3- akan turun

5. Buffer Sistem
 Definisi buffer sudah dijelaskan diatas. Buffer ada yang bersifat asam dan juga basa
- Buffer asam : bersifat asam dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya
Basa konjugasi : dasi asam lemah yang berlebihan dengan basa kuat atau garam dari
asam lemahnya
Contohnya : H2S dengan NaHS, H2CO3 dengan NaHCO3, HNO3 dengan KNO2 dan CH3COOH
dengan CH3COONa
Saat buffer asam ditambahkan asam, ion H+ dari asam tersebut akan dinetralkan oleh ion
OH- dari basa konjugasinya
Saat buffer asam ditambahkan basa, ion OH- dari basa tersebut akan dinetralkan oleh ion
H+ dari asam lemahnya
- Buffer basa : bersifat basa dari campuran basa lemah dengan asam konjugasinya
Asam konjugasi : dari basa lemah yang berlebihan dengan asam kuat atau garam dari
basa lemahnya
Contohya : NH4OH dengan NH4Cl
Saat buffer basa ditambahkan asam, ion H+ dari asam tersebut akan dinetralkan oleh ion
OH- dari basa lemahnya
Saat buffer asam ditambahkan basa, ion OH- dari basa tersebut akan dinetralkan oleh ion
H+ dari asam konjugasinya
 Take up H+ saat keadaan asam dan release H+ saat keadaan basa
I Gede Krisna Putra Yasa 3
1502005025 / KUA

a) Buffer Fosfat
 Major intracellular buffer
 H+ + HPO42- ↔ H2PO4-
 OH- + H2PO4- ↔ H2O + HPO42
b) Buffer Protein
 Termasuk hemoglobin. Seperti yang kita ketahui, hemoglobin disebut protein bila
memiliki fungsi, bila hanya rantai polipeptida saja tanpa heme maka disebut rantai
polipeptida globin
 Carboxyl grup melepas H+ dan bersifat asam
 Amino grup menerima H+ dan bersifat basa
c) Buffer Bikarbonat
 Merupakan campuran sodium bikarbonat (NaHCO 3) dengan asam karbonat (H2CO3)
 Maintain a 20:1 ratio : HCO3- : H2CO3
 HCl + NaHCO3 ↔ H2CO3 + NaCl
 NaOH + H2CO3 ↔ NaHCO3 + H2O

6. Mekanisme Respirasi (CO2)


 Perubahan pH tubuh (turun – keasaman darah) dengan cara mengubah kecepatan dan
kedalaman bernapas (meningkatkan pelepasan CO 2)
Namun ekspirasi CO2 tidak mampu mempengaruhi “fixed acid” seperti asam laktat.
Sehingga bila keracunan asam laktat maka mekanisme respirasinya kurang berfungsi dalam
menurunkan keasaman darah.
CO2 + H20 ↔ H2CO3 ↔ H+ + HCO3-
 Regulasi pernapasan
- Napas naik  level CO2 di darah turun  darah jadi basa
- Napas turun  level CO2 di darah naik  darah jadi asam
- Dengan mengubah kecepatan dan kedalaman bernapas maka respiratory control center
dan paru dapat mengubah pH dalam hitungan menit
- Bila PO2 < 60 mmHG akan terjadi hipoksia
I Gede Krisna Putra Yasa 4
1502005025 / KUA

7. Ekskreasi Ginjal
 Bisa mengeliminasi acid dalam jumlah besar
 Bisa mengekskresikasi basa
 Conserve and produce bicarbonate ions
 Most effective regulator of pH
 Jika terjadi kegagalan fungsi ginjal maka keseimbangan pH juga akan gagal sehingga perlu
dilakukan hemodialysis

8. Regulasi Ginjal
 Kelebihan asam akan akan dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk amoniak
 Bisa mengubah asam atau basa yang diekskresi namun perlu waktu beberapa hari

Dalam keadaan asam, CO2 naik dan akan bereaksi


dengan H2O menjadi H2CO3 dan dilepas jadi H+ dan
HCO3 kemudian H+ akan dikeluarkan dari tubulus
dengan bantuan buffer NH3 (lebih banyak) dan buffer
fosfat dan kemudian bikarbonatnya akan dilepas ke
darah (basa)
I Gede Krisna Putra Yasa 5
1502005025 / KUA

9. Ketidakseimbangan Asam Basa


 Seperti yang sudah dibahas tadi, bila Ph < 7,35 disebut acidosis dan bila >7,45 disebut
alkalosis
 Jika terjadi ini, maka tubuh akan melakukan respon untuk membuatnya kembali stabil yang
disebut kompensasi
Ada kompensasi komplit yang akan mengembalikan pH ke keadaan normal dan kompensasi
parsial bila saat kompensasi range pH masih diluar normal
 Acidosis yaitu keadaan dimana asam pada darah tinggi dan ada sedikit basa sehingga pH
darah turun
 Alkalosis yaitu keadaan dimana basa pada darah tinggi da nada sedikit asam sehingga pH
darah naik

10. Asam Basa Disorder


 Respiratory: pCO2  Metabolik: [HCO3_]
pCO2 : respiratory acidosis [HCO3_] : metabolic alkalosis
pCO2 : respiratory alkalosis [HCO3_] : metabolic acidosis

11. Udah dibahas diatas

Ini cuman mengelompokkan mana first


line dan mana second line

12. Diagnosis Ketidakseimbangan Asam Basa


 pH rendah (acidosis) , pH tinggi (alkalosis)
 patokan : PCO2 dan HCO3-
- bila perubahan pada PCO2 maka terjadi respiratory problem
Diatas juga udah ada
- bila perubahan pada HCO3- maka terjadi metabolic problem
I Gede Krisna Putra Yasa 6
1502005025 / KUA

13. Kompensasi
 Jika masalah yang mendasarinya adalah metabolic, hiper atau hipoventilasi maka
kompensasinya adalah kompensasi respiratory
Tapi jika masalahnya pada respiratory dan renal maka kompensasinya adalah kompensasi
metabolism
 Kompensasi respiratory
- Asidosis metabolik akan merangsang kemoreseptor dan segera memicu peningkatan
ventilasi dan penurunan PCO2 arteri.
- Alkalosis metabolik menghilangkan kemoreseptor dan menghasilkan penurunan
ventilasi dan peningkatan PCO2 arterial yang cepat

14. Primary and Secondari Acid Base Derangements


 End-Point: A Constant PCO2/[HCO3- ] Ratio
Acid-Base Disorder Primary Change Compensatory Change
Respiratory acidosis PCO2 up HCO3 up
Respiratory alkalosis PCO2 down HCO3 down
Metabolic acidosis HCO3 down PCO2 down
Metabolic alkalosis HCO3 up PCO2 up

15. Clinical Cause of Acid Base Disorders


Metabolic Acid Respi Acid Metabolik Alkali Respi Alkali
• DM (keto acidos • Chronic obstructive • Vomiting( loss of • Hyperventilation
• Lactic acidosis airway diseases hydrogen ion) (anxiety, fever)
• Renal failure • Severe asthma • Nasogastric • Lung diseases
• Severe diarrhe • Cardiac arrest suction assosiated with
• Surgical drainage of • Depression of • Hypokalemie hyperventilation
intestine respiratory center • Intravenous • Anemia
• Renal loss of bicarb (drugs, eg opiate) administration of • Salysilate poisoning
(renal tubular acid • Weakness of resp bicarbonate (e.g
type-2) muscle (polio after cardiac
• Impairment of renal myelitis, multiple arrest)
H+ excretion (renal slerosis
tubulus acidosis • Chst deformities
type- 1) • Airway obstruct.
I Gede Krisna Putra Yasa 7
1502005025 / KUA

16. Pengukuran Gas Darah


 Penting dalam melakukan pemeriksaan laboratorium apalagi saat terjadi respiratory failure,
acid base disorder seperti diabetic keto acidosis
 Pada respiratory failure perlu diberikan terapi oksigen dan pada kasus yang lebih parah
perlu dilakukan artificial ventilation
 Bisa pada radial ataupun femoral arteri
 The measurement include : pCO2, pO2, pH, Bicarbonate concentration
Dan berikut adalah nilai normalnya :

Arteri Vena
[H+] 36-43 mmol/L 35-45 mmol/L
pH 7.37- 7.44 7.35-7.45
PCO2 4.6-6.0 kPa 4.8-6.7 kPa
(35-45 mmHg) (36-50 mmHg)
PO2 10.5-13.5 kPa 4.0-6.7 kPa
(79-101 mmHg) (30-50 mmHg)
Bikarbonat 23-30 mmol/L no

17. Blood Gas Report


 Acid-Base Information  Oxygenation Information
• pH • PO2 [oxygen tension]
• PCO2 • SO2 [oxygen saturation]
• HCO3

18. Pulse Oximeter Measures SaO2


I Gede Krisna Putra Yasa 8
1502005025 / KUA

Anda mungkin juga menyukai