ns np
2 3
VA
ns2 np4 VIA 14. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
ns np
2 5
VIIA a) Suhu, makin tinggi suhu dalam sistem laju reaksi makin
ns2 np6 VIIIA cepat karena energi kinetik molekul makin besar.
b) Luas permukaan, makin luas permukaan zat maka
jumlah tumbukan antar molekul makin banyak sehingga
Untuk golongan B laju reaksi makin cepat.
elektron valensi golongan c) Konsentrasi zat, makin besar konsentrasi zat mkin
ns (n-1)d
2 1
IIIB banyak molekul yang bertumbukkan sehingga laju
ns2 (n-1)d2 IVB reaksi makin cepat.
d) Katalisator, penambahan katalisator dalam sistem
ns2 (n-1)d3 VB
mengkibatkan turunnya energi aktifasi zat sehingga
ns (n-1)d
1 5
VIB reaksi berlangsung makin cepat.
ns2 (n-1)d5 VIIB
ns2 (n-1)d6 15. Jika diketahui reaksi kesetimbangan gas :
ns (n-1)d
2 7 nA (g) mB (g) qC (g) , maka
VIIIB
ns2 (n-1)d8 [C] q
Kc
ns (n-1)d
1 10
IB [A]n [B]m
2
ns (n-1)d 10
IIB [pC]q
Kp
4. Ikatan ion terjadi antara :
[pA]n [pB]m
logam + non logam Kp Kc [R.T] n
melepas elektron + menerima elektron
16. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
5. Ikatan kovalen terjadi antara : kesetimbangan :
non logam + non logam a) Perubahan konsentrasi zat
menerima elektron + menerima elektron Jika konsentrasi salah satu zat ditambah maka
sistem kesetimbangan bergeser meninggalkan zat
6. Hukum kekekalan massa (Lavoisier) yang ditambah.
Massa pereaksi = Massa hasil reaksi Jika konsentrasi salah satu zat dikurangi maka
Perbandingan koefisien reaksi = Perbandingan mol kesetimbangan bergeser menuju zat yang
zat ditambah tersebut.
7. Hukum perbandingan tetap (Proust) b) Perubahan suhu
Perbandingan massa = Perbandingan Ar Jika suhu pada sistem dinaikkan maka sistem
kesetimbangan bergeser kearah endoterm.
8. Hukum perbandingan volume (Gay Lussac) Jika suhu pada sistem diturunkan maka sistem
Perbandingan volume = Perbandingan koefisien kesetimbangan bergeser kea rah eksoterm.
reaksi c) Perubahan dtekanan dan volume
Jika tekanan pada sistem dinaikkan maka volume
semakin kecil sehingga sistem kesetimbangan
9. Konsep mol bergeser kejumlah koefisien yang kecil
jumlah partikel Jika tekanan pada sistem diperkecil maka volume
a) n semakin besar sehingga sistem kesetimbangan
6,02 x 10 23
bergeser ke jumlah koefisien besar.
massa
b) n
Mr 17. Larutan asam – basa :
a) Asam adalah :
Zat yang menghasilkan ion H+ jika dilarutkan mol basam lemah - mol asam kuat
dalam air (menurut Arhenius) [OH ] Kb
Zat yang bertindak sebagai donor proton, H+
mol asam kuat
(menurut Bronsted-Lowry) 25. Garam terhidrolisis sebagian :
Zat yang bertindak sebagai aseptor pasangan Garam asam = basa lemah + asam kuat
elektron (menurut Lewis) Rumus :
Dapat mengubah warna lakmus biru menjadi Kw Kw
[H ] [ion ] dan Kh
merah. Kb Kb
Asam kuat : H2SO4, HNO3, HCl, HBr, HI, HClO 3,
HClO4
Garam basa = asam lemah + basa kuat
Rumus [H+] :
Rumus :
[H ] x [Asam Kuat]
Kw Kw
Asam lemah : selain asam kuat [OH ] [ion ] dan Kh
Rumus [H+] : Ka Ka
[H ] Ka x [asam lemah]
26. Garam terhidrolisis total = asam lemah + basa lemah
[H ] [Asam lemah] Rumus :
Kw.Ka Kw
b) Basa adalah : [H ] dan Kh
Zat yang menghasilkan ion OH- jika dilarutkan Kb Ka.Kb
dalam air.(menurut Arhenius)
Zat yang bertindak sebagai aseptor proton, H+ 27. Ksp = hasil kali kelarutan zat
(menurut Bronsted-Lowry) Jika diketahui zat AnBm dilarutkan dalam air dengan
Zat yang bertidak sebagai donor pasangan elektron kelarutan s, maka
(menurut Lewis) Ksp = [A+m]n.[B-n]m atau
Dapat mengubah warna lakmus merah menjadi Ksp = nn.mm.sm+n
biru.
Basa kuat : NaOH, KOH, RbOH, CsOH, Mg(OH)2, 28. Kelarutan zat dalam larutan yang mengandung ion
Ca(OH)2, Sr(OH)2, Ba(OH)2 sejenis :
Rumus [OH-] : Contoh
[OH ] x [basa Kuat] AgCl dilarutkan dalam larutan NaCl maka kelarutan
AgCl dapat dirumuskan :
Ksp
Basa lemah : selain basa kuat s
Rumus [OH-] : [Cl - ]
[OH ] Kb x [basa lemah] Ag2CO3 dilarutakan dalam larutan Na2CO3 maka
kelarutan Ag2CO3 dapat dirumuskan :
[OH ] [asam lemah]
-
Ksp
s
18. Tetapan kesetimbangan air : [CO 32- ]
Kw = [H+].[OH-]
Kw = 10-14
29. Hubungan hasil kali ion dengan Ksp
19. Derajad keasaman pH : Jiak hasil kali ion (Qsp) > Ksp, maka terjadi
pH = - log[H+] pengendapan.
pOH = - log[OH-] Jika hasil kali ion (Qsp) = Ksp, maka larutan jenuh
pKw = pH + pOH Jika hasil kali ion (Qsp) < Ksp, maka larutan tak
20. Reaksi yang menghasilkan gas : jenuh
Garam karbonat (CO32-) + asam
Garam ammonium (NH4+) + basa 30. Sifat koligatif larutan dipengaruhi oleh jumlah partikel
zat terlarut.
Logam + Asam kuat encer
Makin banyak partikel zat terlarut, maka ;
Tekanan uap pelarut > larutan
21. Reaksi yang menghasilkan endapan :
Titik didih pelarut < larutan
(Pb, Ag, Hg) + (F, Cl, Br, I)
Titik beku pelarut > larutan
(Ba, Pb) + (sulfat)
Tekanan osmosis pelarut < larutan
22. Reaksi penetralan/ titrasi :
Asam + Basa (ekuivalen) 31. Pada larutan non elektrolit :
Penurunan tekanan uap larutan (∆P)
23. Larutan buffer asam : Rumus :
Asam lemah dicampur garamnya nB
P x Po
Rumus : nA nB
mol asam
[H ] Ka
mol garam
Asam lemah berlebihan dicampur basa kuat
Rumus :
mol asam lemah - mol basa kuat
[H ] Ka Kenaikan titik didih (∆Tb)
mol basa kuat Rumus :
a x 1000
24. Larutan buffer basa : Tb x Kb
Basa lemah dicampur garamnya
Mr x b
Rumus :
Turun titik beku (∆Tf)
mol basa
[OH ] Kb Rumus :
mol garam a x 1000
Basa lemah berlebih dicampur asam kuat Tf x Kf
Rumus :
Mr x b
Tekanan osmosis π Ar1 Ar2
gram m1 : m 2 :
xRxT BO1 BO 2
Mr x V
36. Reaksi-reaksi pada senyawa karbon
Reaksi eliminasi : pelepasan atom atau molekul
32. Pada larutan elektrolit :
Reaksi subtitusi : penggantian atom atau gugus
Penurunan tekanan uap larutan (∆P)
dengan atom atau gugus yang lain.
Rumus :
Reaksi adisi : pemutusan ikatan rangkap.
nB
P x Po x i
nA nB 37. Reaksi alkohol :
a. Reaksi dengan logam aktif (Na, Mg, K, dan Al)
Kenaikan titik didih (∆Tb) Rumus
Rumus :
a x 1000
Tb x Kb x i b. Reaksi dengan asam karboksilat
Mr x b Rumus
35. Reaksi redoks adalah reaksi perubahan bilangan 3) Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi
oksidasi
a) Sel volta 38. Reaksi eter
Reaksi spontan jika : Eter dapat bereaksi dengan hidrogen halida pada suhu
Esel = Ered - Eoks tinggi
Esel > 0 Rumus
Ered < Eoks
c) Hukum faraday I
Rumus :
i x t x Ar
w
BO x 96500
d) Hukum Faraday II
Rumus : b. Reaksi dengan alkohol membentuk ester (lihat
reaksi alkohol)
c. Reaksi dengan H2SO4 pekat atau P2O5 membentuk
anhidrida asam karboksilat
Rumus
b. Oksidasi
Rumus
c. Reduksi
1) Aldehide dapat mereduksi pereaksi fehling
Rumus