1. BPK
BPK adalah lembaga negara yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan
tanggungjawab keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam UUD RI tahun 1945. BPK
bertugas memeriksa dan bertanggungjawab keuangan Negara yang dilakukan oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lainnya, Bank Indonesia, BUMN,,
Badan Layanan Umum, BUMD, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan
Negara berdasarkan undang-undang tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab
keuangan negara. Pemeriksaan BPK mencakup pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja,
dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu sesuai dengan standar pemeriksaan keuangan negara
yang hasil pemeriksaannya diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan
kewenangannya untuk ditindaklanjuti. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan unsure
pidana, BPK melaporkan hal tersebut kepada instansi yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan paling lama satu bulan sejak diketahui adanya
unsure pidana tersebut untuk dijadikan dasar penyidikan oleh pejabat penyidik yang
berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam menunjang tugas BPK
memiliki wewenang dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat di bidang pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara.
Dalam kedudukan yang semakin kuat dan kewenangan yang makin besar itu, fungsi
BPK itu sebenarnya pada pokoknya tetap terdiri atas tiga bidang yaitu:
a. Fungsi operatif, yaitu berupa pemeriksaan, pengawasan, dan penyelidikan atas
penguasaan, pengurusan dan pengelolaan kekayaan atas negara.
b. Fungsi yudikatif, yaitu berupa kewenangan menuntut perbendaharaan dan
tuntutan ganti rugi terhadap perbendaharawan dan pegawai negeri bukan
bendahara yang karena perbuatannya melanggar hokum atau melalaikan
kewajiban yang menimbulkan kerugian keuangan dan kekayaan negara.
c. Fungsi advisory, yaitu memberikan pertimbangan kepada pemerintah mengenai
pengurusan dan pengelolaan keuangan negara.
2. BPKP
3. KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (biasa disingkat KPK) adalah lembaga
negara yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya
pemberantasan tindak pidana korupsi. KPK bersifat independen dan bebas dari pengaruh
kekuasaan mana pun dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya
4. Inspektorat jenderal
Inspektorat Jenderal (disingkat Itjen) adalah unsur pengawas pada Kementerian yang
mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan internal di lingkungan Kementerian.
Inspektorat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. Inspektorat
Jenderal dipimpin oleh seorang Inspektur Jenderal. Inspektur Jenderal adalah jabatan struktural
eselon I.a atau Jabatan Pimpinan Tinggi Madya. Dalam melaksanakan tugas Inspektorat Jenderal
menyelenggarakan fungsi:
Pengawasan diperlukan untuk mengetahui apakah anggaran yang telah disusun dapat berjalan
secara efisien, efektif, dan ekonomis. Pengawasan pemerintah daerah merupakan proses suatu
kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerah berjalan sesuai dengan rencana
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tujuan adanya pengawasan
Keuangan adalah untuk:
2) menjaga agar pelaksanaan Keuangan sesuai dengan anggaran yang telah digariskan,
Meskipun Indonesia memiliki banyak lembaga pengawasan keuangan tetapi indeks korupsi di
Indonesia tidak menunjukkan perbaikan. Hal ini disebabkan oleh kurang efektifnya kinerja dari
lembaga pengawasan itu sendiri, sebab banyaknya tupoksi yang saling beririsan antara lembaga
pengawasan mengakibatkan adanya kewenangan yang tupang tindih sehingga kinerja lembaga
menjadi lambat. Hal ini tentu justru membuka peluang bagi pejabat Negara untuk melakukan
tindakan korupsi.