Anda di halaman 1dari 18

PANDUAN PENDAMPINGAN KADER TEKNIK DESA

1. Latar Belakang

Pembangunan sarana prasarana perdesaan yang berbasis pemberdayaan masyrakat


merupakan upaya untuk menunjang peningkatan kualitas infrastruktur yang ada di desa.
Upaya tersebut untuk mendorong kemandirian masyrakat perdesaaan. Dengan melihat
infrastruktur yang dilakukan selama ini memerlukan dukungandari sisi masyarakat dalam
merencanakan, mengelola, dan melestarikan kegiatan terutama kegiatan fisik.
Untuk menunjang kemampuan masyarakat dalam membangun infrastruktur perdesaan
perlu diperkuatkan dengan adanya kader teknik di masing-masing desa. Langkah yang
dilakukan merupakan upaya untuk mewujudkan desa yang memiliki kemampuan sendiri
dalam melakukan pengelolaan kegiatan pembangunan yang ada di desa. Dengan ada nya
kemandirian kader teknik di desa, masyrakat mampu menemukan strategi pembangunan ny
sendiri, dengan pola pembangunan desa yang berorientasi pada kebutuhan masyrakat desa.
Penguatan kemampuan masyarakat desa melalui pendampingan kader teknik maka
kemandirian desa dapat mulai diwujudkan. Untuk mendukung kemandirian dan otonomi desa,
desa juga harus mampu mengambil keputusan di bidang teknik, artrinya dalam bidang teknik
desa harus dapat mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan serta melestarikan sarana
dan prasarana desa dengan mandiri dan berkualitas.
Berdasarkan pengalaman selama ini peran keteknikan di emban oleh Pendamping
Desa Pembangunan, dengan adanya penyiapan dan pendampingan Kader Teknik Desa (KTD)
atau Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa Teknik (KPMDT), diharapkan peran yang selama
ini di emban oleh Pendamping Desa Pembangunan perlu ditransfer pengetahuan dan
keterampilan thal-hal teknik kepada Kader Teknik Desa. Peran Pendamping Desa
Pembangunan mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dengan
melakukan pendampingan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam hal
infrastruktur desa.
2. Tujuan
1. Meningkatkan kualitas sarana prasarana yang dibangun di desa
2. Meningkatkan kemampuan masyarakat (Kader Teknik Desa) terutama dalam
mengelola kegiatan sarana dan prasarana yang ada di desa
3. Mewujudkan Kemandirian Teknik Desa
4. Mengembalikan fungsi Pendamping Desa Pembangunan sebagai penanggung jawab
untuk peingkatan kapasitas masyarakat dengan memberikan keterampilan dan
pengetahuan dalam hal sarana dan prasarana desa.
CARA MENGHITUNG RENCANA ANGGARAN BIAYA

Cara menghitung rencana anggaran biaya atau disingkat RAB bisa dilakukan dengan dua cara

Cara Pertama
Menggunakan perhitungan m2 (meter persegi) atau m3 (meter kubik) cara ini memiliki
kelebihan dapat dilakukan dengan cepat, mudah tidak membutuhkn banyak waktu dan pikiran
untuk mengumpulkn data dan tanpa harus membaca gambar (praktis). Namun kelemahan nya
tidak akurat dan tidak dapat diketahui kebutuhan bahan, alat dan kebutuhan pekerja yang
sebenarnya. Cara ini hanya untuk menghitung perkiraan biaya kasar. perhitungan RAB cara
pertama ini cukup dengan mengetahui volume pekerjaan yang akan dikerjakan dan harga
satuan pekerjaan per M2/M3 . untuk mengetahui volume pekerjaan yang akan dikerjakan
cukup dengan mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan per m2/m3.
Misal kita hendak membangun semenisasi jalan dengan ukuran panjang 50m dan lebar 3m,
harga satuan per M2 di kab. Bengkalis Rp. 350.000,- (nilai harga ini hanya sebagai contoh
yang pada kondisi sebenarnya dapat bervariasi menyesuaikan spesifikasi, penggunaan
material dan lokasi pembangunan) berapa biaya pembangunan semenisasi jalan tersebut
Jawab : Luas Pembangunan semenisasi jalan 50m x 3m = 150 m2, jadi rencana anggaran
biaya bangunan tersebut sebesar 150m2 x Rp. 350.000,- = Rp.52.500.000,-

Cara Kedua
Menggunakan perhitungan analisa harga satuan. Cara ini agak rumit namun hasilnya cukup
akurat. Ada beberapa langkah yang harus dikerjakan untuk menyusun RAB yang lengkap,
akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Penting untuk ditegaskan bahwa RAB yang dibuat
harus dapat dipertnggung jawabkan. Karena pemeriksaan oleh instansi terkait terhadap
pekerjaan pemerintah mulai dari pemeriksaan RAB.
Untuk dapat membuat RAB dengan benar silakan mengikuti penjelasan/panduan yang akan
dijelaskan dibawah ini.

Langkah Langkah Menyusun RAB Desa


Berikut ini langkah-langkah penyususnan RAB berdasarkan analisa harga satuan.
Urutanperhitungan RAB bangunan yang akurat adalah :
1. Membuat gambar bangunan yang akan dibangun
2. Membuat spesifikasi bahan material
3. Membuat rincian daftar pekerjaan yang akandilaksanakan
4. Menghitung volume masing-masing item pekerjaan
5. Mencari daftar harga upah dan bahan terbaru
6. Menghitug analisa harga satuan setiap item pekerjaan
7. Mengalikan volume dengan analisa harga satuandan menjadi jumlah harga
keseluruhan.
8. Menyusun RAB sesuai format.

Untuk jelas nya mari kita simak penjelasan masing-masing tahapan


1. Membuat gambar bangunan yang akan di bangun
Syarat pokok penyusunan RAB adanya gambar teknis pekerjaan. Pada bagian ini terbatas
hanya membahas bagaimana membaca gambar teknik (bangunan) untuk dapat menyusun
RAB. Untuk jelasnya perhatikan contoh gambar dibawah ini

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

DPMD BENGKALIS
Finishing Lapis Buras JL. PERTANIAN BENGKALIS
300 Jalan Beton K-175

Pembesian Wire Mesh M6 CL Finishing Lapis Buras


15 GAMBAR RANCANA

PROGRAM P3ID
Pembesian Wire Mesh M6 TA. 2018
Jalan Beton K-175 Plastik alas

15 15

Det.1 Alas Plastik


DETAIL - 1
SKALA

POTONGAN - A
SKALA

JUDUL GAMBAR

DIBUAT OLEH :

300 PEMBESIAN WIRE MESH M6 DIPERIKSA OLEH :

DISETUJUI OLEH :

RENC. PEMBESIAN JALAN BETON


SKALA

LEMBAR KE ........................ DARI......................

Gambar potongan, detail dan rencana pembesian


Pada gambar diatas menunjukkkan kolom kiri sebagai gambar utama (gambar teknis), kolom
sebelah kanan merupakan atribut atau kelengkapan gambar yang ter diri dari
a. Nama program (misalnya program P3ID)
b. Jenis kegiatan/prasarana
c. Lokasi prasarana dilaksanakan
d. Digambar oleh siapa
e. Diverifikasi oleh siapa
f. Disetujui oleh siapa
g. Lembar ke berapa dari keseluruhan jumlah gambar
Sedangkan perhitungan RAB akan menggunakan gambar teknisyang ada pada kolom sebelah
kiri. Dengan memperhatikan secara seksama gambar semenisasi jalan diatas, akan diproleh
bebapa informasi (data) yang diperlukan dalam menyusun RAB, yaitu : Bahan/material,
daftar pekerja dan volume masing-masing item pekerjaan
Untuk lebih jelas mari kita memasuki tahap ke-2
2. Membuat spesifikasi bahan material
Perhatikan kembali gambar dibawah ini

300

Pembesian Wire Mesh M6 CL Finishing Lapis Buras

Jalan Beton K-175

15 15

Det.1 Alas Plastik


Dengan meliahat gambar diatas kita dapat mengetahui bahan yang di perlukan selanjutnya
kita perlu menentukan spesifikasi bahan tersebut.
Misal nya sebagai berikut :
a. Semen /PC merk semen padang atau sekualitas
b. Pembesian menggunakan wire mash M6
c. Pasir cor ex Tg Balai Karimun
d. Agregat kasar ex Tg Balai Karimun
e. Papan mal, kayu kelas III
f. Plastik alas

3. Membuat rincian daftar pekerjaan yang akan dilaksanakan


Berikut ini rincian daftar pekerjaan pembangunan semenisasi jalan berdasarkan gambar diatas
a. Pekerjaan pengukuran kembali dan pemasangan patok.
b. Pembersihan lokasi dan perataan tanah
c. Pekerjaan pemasangan papan bekistink
d. Pekerjaan plastik alas
e. Pekerjaan pembesian wiremash
f. Pekerjaan cor beton K 175
g. Pekerjaan finishing lapis buras
Lanjut dengan langkah berikut nya

4. Menghitung volume masing -masing item pekerjaan


Masing-masing item pekerjaan sebagai mana langkah ke 3 di atas harus dihitung untuk
memperoleh volume pekerjaan yang akan dikerjakan. Volume diperoreh dari hasil perkalian
panjang kali lebar kali tinggi. Pada setiap gambar teknis sudah dicantumkan ukuran panjang
lebar maupun tingg. Kita tinggal menghitungnya untuk mengetahui volume masing-masing
item pekerjaan.
Untuk memperoleh gambaran yang gambaran yang jelas kita hitung langsung berdasarkan
gambar dibawah ini
300

Pembesian Wire Mesh M6 CL Finishing Lapis Buras

Cor Beton K-175

15 15

Alas Plastik

350

CROSS SECTION RENCANA


(STA 00±000 s/d 00+50)
SKALA

a. Pembersihan lokasi dan perataan tanah


Panjang jalan = 50 m, lebar = 3m
Volume = 50 m x 3 m = 150 m2
b. Pekerjaan pemasangan papan bekisting
Panjang jalan = 50 m, tebal jalan = 0,15 m
Volume = (50 m x 0,15 m) x 2 sisi = 15 m2
c. Pekerjaan plastik alas
Panjang jalan = 50 m, lebar = 3 m
Volume = 50 m x 3 m = 150 m2
d. Pekerjaan pembesian wiremash
Panjang jalan = 50 m, lebar = 3 m
Volume = 50 m x 3 m = 150 m2
e. Pekerjaan cor beton K 175
Pajang jalan = 50 m, lebar jalan = 3 m, tebal jalan (t) = 0,15 m
Volume = 50 m x 3 m x 0,15 m = 22,50 m3
f. Pekerjaan finishing lapis buras
Panjang jalan = 50 m, lebar = 3 m
Volume = 50 m x 3 m = 150 m2

5. Mencari daftar harga upah dan bahan terbaru.


Untuk mendapatkan menghitung RAB kita perlu mengetahui daftar harga upah maupun
bahan/alat yang akan digunakan. Menentukan harga upah bahan dan alat tidak cukup dengan
mengacu kepada satuan harga barang daerah yang ditetapkan bupati. Karena harga satuan
tersebut hanya merupakan acuan batas harga minimal dan maksimal yang ditoleransi. Harga
yang dicantumkan dalam RAB haruslah mempertimbangkan harga berdasarkan hasil survey
lapangan.
Berikut kami berikan contoh cara menentukan harga upah, bahan dan alat sesuai survey
lapangan. Sebelumnya sekedar mengingatkan kembali pada langkah dua (2) kita sudah
menentukan spesifikasi bahan/material yang dibutuhkan yaitu :
a. Semen /PC merk semen padang atau sekualitas
b. Pembesian menggunakan wire mash M6
c. Pasir cor ex Tg Balai Karimun
d. Agregat kasar ex Tg Balai Karimun
e. Papan mal, kayu kelas III
f. Plastik alas
Sekarang kita tinggal melakukan survey lapangan harga barang-barang tersebut. Cara nya
dengan melakukan survey harga pada dua toko atau lebih, harga terendah dapat digunakan
sebagai dasar harga pada RAB.
Misalkan diperoleh :
a. Harga satu zak semen/50 kg merk semen padang diterima ditempat seharga Rp.
70.000, tidak termasuk PPN. Perlu diingatkan bahwa harga pada RAB harus
memperhitungkan PPN 10 %. Maka harga semen yang dicantumkan dalam RAB
setelah di tambah PPN adalah sebesar Rp. 70.000 + Rp. 7.000 = Rp. 77.000,-
b. Harga Wire mash M6 diterima ditempat permeter persegi (m2) = Rp. 40.000 setelah
ditambah kan PPN 10%. Maka harga wire mash M6 yang dicantumkan di RAB
setelah ditambahkan PPN adalah sebesar Rp. 40.000 + Rp. 4.000 = Rp. 44.000,-
c. Dan seterusnya sesuai bahan yang dibutuhkan
Selanjutnya perlu diketahui pula harga upah yang berlaku didaerah setempat dengan
melakukan survey harga untuk upah:
a. Upah tukang
Misal Rp. 100.000,-
b. Upah pekerja
Misal Rp. 85.000,-
Jika pekerjaan membutuhkan alat yang harus disewa misalkan concrete mixer dan water
pump maka perlu melakukan survey harga sewa alat.

6. Menghitung analisa harga satuan setiap item pekerjaan.


Pada langkah sebelumnya kita telah membahas spesifikasi bahan/material (langkah – 2)
menentukan rincian daftar pekerjaan (langkah-3), menghitung volume tiap item pekerjaan
(langkah-4) dan mengetahui harga terbaru upah dan bahan (langkah-5).
Pada langkah ke-6, kita akan menghitung analisa harga satuan per item pekerjaan berdasarkan
data yang telah berhasil dikumpulkan dari langkah sebelumnya, data tersebut dapat kita
gambakan sebagai berikut,

NO URAIAN SATUAN VOLUME HARGA


A Bahan / Material
1 Semen @50Kg Zak ? 77.000
2 Wire Mash M6 M2 ? 44. 000
3 dst

B Upah
1 Tukang HOK ? 100.000
2 Pekerja HOK ? 85. 000
NO URAIAN SATUAN VOLUME HARGA
A Item Pekerjaan
1 Pembersihan lokasi dan perataan tanah M2 150 ?
2 Pekerjaan pemasangan papan bekisting M2 15 ?
3 Pekerjaan plastik alas M2 150 ?
4 Pekerjaan pembesian wire mash M2 150 ?
5 Pekerjaan cor beton K 175 M3 22,5 ?
6 Pekerjaan finishing lapis buras M2 150 ?

Perhatikan kotak yang diberi tanda tanya (?) pada hurup A bahan / material dan hurup B upah
pada kolom volume seluruhnya diberi tanda tanya (?) karena kita belum mengetahui berapa
volume yang dibutuhkan, langkah sebelum nya kita baru berhasil menentukan spesifikasi
bahan/material dan harga bahan dan upah. Sebalik nya pda hurup A item pekerjaan, kita
sudah mengetahui volume yang harus dikerjakan, namun belum duketahui harga per satuan
pekerjaan sehingga pada kolom harga masih tanda tanya (?)
Jawaban nya ada pada langkah ke-6 silakan simak penjelasannya. Pada langkah ini kita akan
menghitung analisa harga satuan per item pekerjaan. Perhitungan ini harus mengacu kepada
analisa belanja dan harga satuan barang yang dikeluarkan pemerintah. Dalam contoh berikut
ini menggunakan analisa standar nasional indonesia (SNI), mari kita hitung analisa harga per
item pekerjaan.
a. Pekerjaan pembersihan lokasi dan perataan.
Perhatikan pada kolom 1 s/d kolom 4 terdapat dalam analisa pekerjaan tidak boleh dirubah.
Sedangkan kolom (5) harga satuan kita masukkan harga ril terbaru dilapangan namun tidak
boleh melebihi ketentuan batas maksimal harga yang telah ditetapkan dalam harga satuan
barang daerah. Kolom (6) merupakan perkalian dari kolom (3) koefisien dengan kolom (5)
harga satuan sehingga diperoleh jumlah harga.
Hasil seperti tabel dibawah ini.
HARGA JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN KOEFISIEN SATUAN SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6

Pembersihan dan Perataan M2

B Tenaga kerja
Pekerja 0,1 HOK 85000 8500
Tukang

Jumlah 8500

b. Pekerjaan pemasagan papan bekisting


HARGA JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN KOEFISIEN SATUAN SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6

Pemasangan Bekisting (M2)

a Bahan Material
kayu Bekisting 0,048 M3 2.750.000 132.000
Paku biasa 1"-5" 0,3 Kg 22.000 6.600

B Tenaga kerja
Pekerja 0,045 HOK 85.000 3.825
Tukang 0,150 HOK 100.000 15.000

Jumlah 157.425
c. Pekerjaan pemasangan plastik alas
HARGA JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN KOEFISIEN SATUAN SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6

Pemasangan plastik alas (M2)

a Bahan Material
Plastik Alas 1 M2 6.600 6.600

B Tenaga kerja
Pekerja 0,025 HOK 85.000 2.125
Tukang HOK 100.000

Jumlah 8.725

d. Pekerjaan pembesian Wire mash


HARGA JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN KOEFISIEN SATUAN SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6

Pekerjaan wire mash M6 (M2)

a Bahan Material
Wire Mash M6 1,05 M2 44.000 46.200

B Tenaga kerja
Pekerja 0,021 HOK 85.000 1.785
Tukang HOK 100.000

Jumlah 47.985
e. Pekerjaan cor beton K175
HARGA JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN KOEFISIEN SATUAN SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6

Pekerjaan Cor Beton K 175 (M3)

a Bahan Material
Semen @50 Kg 6,52 Zak 77.000 502.040
Agregat Kasar 0,76 M3 550.000 418.000
Pasir Cor 0,54 M3 440.000 237.600

B Tenaga kerja
Pekerja 1,650 HOK 85.000 140.250
Tukang 0,275 HOK 100.000 27.500

C Alat
Mixer Concrt. 0,68 Jam 43.000 29.240
Water Pump 0,04 Jam 30000 1.200

Jumlah 1.355.830

f. Pekerjaan Lapis Buras


HARGA JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN KOEFISIEN SATUAN SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6

Pekerjaan Lapis Buras (m2)

a Bahan Material
Aspal 1,100 Kg 11.000 12.100
Pasir Beton 0,010 M3 440.000 4.400
Minyak tanah 0,040 Ltr 14.000 560
Kayu Bakar 0,011 M3 300.000 3.300

B Tenaga kerja
Pekerja 0,084 HOK 85.000 7.140
Tukang 0,028 HOK 100.000 2.800

Jumlah 30.300
Akir nya kita sampai kepada kesimpulan analisa harga satuan per item pekerjaan digambarkan
sebagai mana tabel dibawah ini. Dan angka harga satuan yang dicetak tebal pada kolom 5
HARGA SATUAN merupakan hasil perhitungan analisa per pekerjaan (a-f)

HARGA JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN Volume SATUAN SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6

1 Pembersihan dan Perataan 1 m2 8.500


2 Pemasangan Bekisting 1 m2 157.425
3 Pemasangan plastik alas 1 m2 8.725
4 Pekerjaan wire mash M6 1 m2 47.985
5 Pekerjaan Cor Beton K 175 1 M3 1.355.830
6 Pekerjaan Lapis Buras 1 M2 30.300

Analisa Satuan pekerjaan per item (merupakan harga satuan per M1/M2/M3)

Untuk mengetahui keseluruhan biaya yang diperlukan dalam pembangunan Semenisasi Jalan
sepeti yang ditunjukkan pada gambar teknis pada langkah 1, maka tinggal mengalikan volume
tiap item pekerjaan pada langkah 4 dengan harga analisa. Hasilnya sebagaimana pada langkah
berikutnya.

7. Mengalikan volume dengan analisa harga satuan dan jumlah harga secara
keseluruhan
pada langkah ke tujuh ini kita tinggal mengalikan volume item pekerjaan dengan analisa
harga satuan serta menjumlahkan harga keseluruhan dan total biaya yang dibutuhkan akan
diketahui.
Tabel dibawah ini merupakan RAB berdasarkan item pekerjaan maupun biaya keseluruhan.
Jadi keseluruhan biaya yang diperlukan untuk membangun satu unit semenisasi jalan
sepanjang 50 m seperti situnjukkan dalam gambar pada langkah -1
HARGA JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN Volume SATUAN SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6

Pembangunan Semenisasi Jalan 150 m2

1 Pembersihan dan Perataan 150 m2 8.500 1.275.000

2 Pemasangan Bekisting 15 m2 157.425 2.361.375


150 m2
3 Pemasangan plastik alas 8.725 1.308.750
150 m2
4 Pekerjaan wire mash M6 47.985 7.197.750
23 M3
5 Pekerjaan Cor Beton K 175 1.355.830 30.506.175
150 M2
6 Pekerjaan Lapis Buras 30.300 4.545.000

RAB Peritem Pekerjaan

Selanjutnya kita memasuki langkah terakhir penyusunan RAB yaitu penyusunan data yang
sudah kita kerjakan pada langkah 1-7 kedalam format baku.

8. Menyusun RAB Detail sesuai format baku dan menyusun daftar kebutuhan
bahan/material, alat dan upah.
Jangan khawatir anda hanya tinggal memasukkan data yang sudah anda kumpulkan dan
dihitung pada langkah sebelum nya pada format yang sudah ditentukan.
Format RAB sesuai lampiran permendagri nomor 113 tahun 2014 tentang pedoman
pengelolaan keuangan desa. Seperti terlihat dibawah ini.
RENCANA ANGGARAN BIAYA
DESA ......................... KECAMATAN.........................
TAHUN ANGGARAN

1. KEGIATAN
2. VOLUME
3. SUMBER DANA
4 WAKTU PELAKSANAAN

HARGA JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN Volume SATUAN SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 (3X5)
I BAHAN

II ALAT

III UPAH

JUMLAH (Rp.)

.................., Tanggal.................

Disetujui Oleh Pelaksana Kegiatan


Kepala Desa

................................... ..............................

Format RAB Permendagri 113/2014

Ingat bahwa RAB yang dibuat akan merupakan bagian pada tahap perencanaan sebagai
lampiran RKPDesa. Selain itu RAB juga akan digunakan pada tahap eksekusi anggaran
sebagai lampiran Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan akan diguanakan pada pembuatan
laporan pertanggung jawaban (LPJ)
Sebagai bagian dari perencanaan RAB harus disusun dan dibuat dengan benar oleh
pemerintah desa, meskipun tidak ada jaminan RAB yang baik akan menghasilkan pekerjaan
yang baik. Namun apabila RAB di buat asal-asalan dan tidak benar hasilnya pasti tidak baik.
RAB memiliki peranan penting karena bagi pemerintah desa, setiap kegiatan infrastruktur
dalam RKPDesa harus melampirkan RAB, dan RAB pada RKPDes selain jadi dasar pada
penganggaranAPBDesa, juga sebagai pedoman pelaksanaan dilapangan, dan akan digunakan
oleh pihak terkait unruk pemeriksaan dari kemungkinan adanya penyimpangan keuangan
negara misalny, Inspektorat, BPKP, BPK atau bahkan KPK.
Mudah-mudahan 8 langkah penyusunan RAB pada modul ini dapat membantu anda dalam
menyusun RAB. Semoga bermanfaat dan selamat bekerja

Anda mungkin juga menyukai