Anda di halaman 1dari 3

1.

Perawatan starter motor


 Pemberian pelumas pada gigi pinion.
 Membersihkan bagian terminal B, C, dan, ST.
 Membersihkan field coil,pole core dan yoke.
2. Perbaikan Starter Motor
Ada beberapa kemungkinan Gejala kerusakan yang bisa terjadi pada motor starter
 Terdengar suara kasar
 Ada suara desing setelah motor starter ON
 Tidak terdengar suara pada waktu kunci kontak posisi ST
 Motor starter tidak kuat memutar mesin
 Motor starter kadang kuat memutar mesin kadang tidak kuat
 Motor starter tidak mau berputar walaupun di tes di luar
Setelah mengetahui gejala-gejala yang terjadi pada starter motor maka kemungkinan yang
terjadi adalah
 Pinion gear aus
 Unit rem aus
 Terminal 50 lepas
 Sekering putus
 Komponen solenoid lepas
 Batere habis
 Komutator kotor
 Terminal 50 kendor
 Sikat 1/2 habis
 Bushing aus
Selanjut nya setelah mengetahui kemungkinan kerusakan yang terjadi yang harus di lakukan
adalah
 Jika pinion gear aus, silahkan diganti
 Jika unit rem aus, bisa perbaiki atau ganti
 Jika batere habis, silahkan di charger
 Jika komulator kotor, terminal 50 kendor, atau sikat habis, perbaiki jika tidak bisa
maka harus di ganti.
 Dan yang terakhir jika bushing aus, silahkan ganti.

3. Langkah Perawatan dan perbaikan motor Starter


Pembongkaran motor starter diperlukan jika terjadi kondisi yang tidak normal pada
motor starter, terutama pada bagian komponen dalam motor starter. Apabila terjadi
kerusakan dalam sistem starter maka sebelum melakukan langkah pembongkaran,
dianjurkan untuk melakukan diagnosa/troubleshooting(mencari sumber permasalahan)
terlebih dahulu. Hal ini diperlukan agar dalam menangani kerusakan yang terjadi dapat
secara tepat atau tidak menimbulkan komplikasi. Perlu diketahui bahwa membongkar
motor starter juga dapat berpotensi terhadap kerusakan motor starter, misalnya pada
bagian sikat starter yang sering kali terputus hingga pegas yang hilang. Setelah
memastikan bahwa kerusakan dalam sistem starter berasal dari komponen dalam motor
starter maka kita dapat melakukan pembongkaran dan pemeriksaan untuk mengetahui
kondisinya. Berikut adalah langkah-langkah pembongkaran motor starter:
a. melepas kabel kumparan medan yang terpasang pada terminal C selenoid, kemudian
lepas solenoid.
b. melepas baut pengikat selenoid.
c. Melepas selenoid dari starter
d. Melepas sekrup dari ujung rumah belakang.
e. Melepas tutup belakang motor starter.
f. melepas sikat dan pemegang sikat. Apabila sikat menggunakan tipe yang berpegas
maka berhati-hati agar sikat tidak putus dan pegas tidak hilang.
g. Keluarkan armature dan drive lever dari rumah motor starter.
h. melepas sekrup dari ujung rumah penggerak.
i. melepaskan rumah ujung penggerak.

4. Langkah pemeriksaan
Pemeriksaan dan perbaikan perlu dilakukan pada motor starter jika terjadi kerusakan atau
gangguan pada motor starter. Pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan pada motor
starter adalah sebagai berikut:
 Ukur run out atau kelengkungan pada komutator dengan menggunakan DTI pada
meja rata dan V-blok. Ganti komutator jika kelengkungannya melebihi standar. Nilai
standar = 0.02 mm, limit = 0.05 m
 Pemeriksaan segmen komutator dari keausan dan ukur kedalaman dari segmen mika
menggunakan jangka sorong. Nilai standar = 0.7-0.9 mm, limit = 0.2 mm. jika
kedalaman segmen ini lebih kecil dari standar tetapi lebih besar dari limit komutator
dapat di bubut dan jika kurang dari limit ganti komutator. (atau lihat buku pedoman
perbaikan jika jenis atau model starternya berbeda). (Lihat gambar 2 no 2)
 Ukur diameter luar komutator. Standar 35 mm, limit 34 mm. jika diameter luar kurang
dari limit, ganti komutato
 Lakukan pengujian dengan glow tester. Pasang armature pada alat tersebut dan
dekatkan bilah gergaji besi atau feeler gauge di sekitar inti armature. Bilah gergaji
akan bergetar atau menempel ke armatur jika ada hubungan arus pendek, ganti jika
ada hubungan arus pendek.
 gunakan ohm meter, ukur hubungan antara komutator dengan bodi armature. Jika
terdapat hubungan berarti terjadi hubungan massa, dan ganti armature..
 Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara komutator, lakukan untuk semua
komutator. Semua segmen komutator harus berhubungan, ganti armature jika tidak
berhubungan..
 Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara ujung kumparan medan dengan bodi,
harus tidak ada hubungan dan ganti jika berhubungan.
 Ukur hubungan antara ujung terminal C dan ujung kumparan medan yang
berhubungan dengan sikat. Harus terdapat hubungan. Ganti kumparan medan jika
tidak ada hubungan.
 Ukur panjang sikat dengan jangka sorong. Standar 14.5 mm limit 9.5 mm. ganti sikat
jika kurang dari limit.
 Ukur hubungan antara dudukan sikat positif dan plat pemegang sikat. Tidak boleh ada
hubungan, jika terdapat hubungan berarti isolasi rusak. Periksa sikat dari keausan
yang berlebihan , ganti sikat jika ada keausan yang berlebihan.
 Periksa gigi kopling starter dari keausan atau kerusakan. Putar gigi pinion searah
jarum jam dan pinion harus dapat berputar dengan lembut. Putar pinion dengan arah
yang berlawanan, pinion harus terkunci.
5. Langkah pemasangan
 Meletakan starter kembali ke tempatnya dengan posisi selenoid berada di atas
 jika posisi sudah benar,pasang dua baut starter yang membuat starter menempel ke
mesin,kencangkan baut secukupnya dengan kunci shock 14 mm dan rachet.
 memasang kabel soket selenoid atau kabel terminal 50.
 memasang kabel terminal 30 dan mur pengencang nya dengan kunci 12 kombinasi
atau ring
 Setelah kedua kabel starter terpasang dengan baik,baut pemegang sudah cukup
kencang pasang terminal aki negatif atau minus yang di lepas tadi.
 hidupkan mesin untuk periksa kerja starter memutar mesin

Anda mungkin juga menyukai