PENDAHULUAN
mengalihkan (siphon). Melitus dari bahasa latin yang bermakna manis atau
mengalirkan volume urine yang banyak dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes
sering ditemui pada penderita diabetes adalah gangguan sirkulasi perifer yang
1
diabetes tidak dapat merasakan terhadap rangsangan panas atau dingin.
dunia saat ini mencapai 200 juta, dan diperkirakan meningkat lebih dari 330
juta pada tahun 2025. Alasan peningkatan ini termasuk meningkatkan angka
harapan hidup dan pertumbuhan populasi yang tinggi dua kali lipat disertai
individu pengidap diabetes (6,3% dari populasi) hampir satu per tiga tidak
Mellitus (DM) saat ini naik menjadi 422 juta. Sementara di Indonesia,
tahun 2015 jumlah penderita sudah mencapai angka 9,1 juta jiwa, dan
diprediksi dengan jumlah tersebut, posisi Indonesia saat ini berada di urutan ke
angka kejadian diabetes mengalami peningkatan sebanyak 415 juta jiwa yang
95% dari populasi dunia yang menderita DM dan diperkirakan pada tahun
2040 prevalensi Diabetes Melitus (DM) di Indonesia mencapai 10,0 juta jiwa
(IDF, 2015).
2
Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, bahwa pravelensi DM sebesar 2,5%
DM, dan 3,7% terdiagnosis gejala DM. Prevelensi pada perempuan ternyata
lebih tinggi daripada laki-laki dan cenderung lebih banyak pada masyarakat
yang tingkat pendidikan tinggi daripada tingkat pendidikan rendah, hal ini
kemunkinan akibat dari pola hidup yang tidak sehat (Kemenkes RI, 2013).
Pada studi kasus yang penulis lakukan di RSUD Pasar Rebo, pada saat
pasien yang mengalami diabetes melitus dengan kadar gula yang tinggi,
beberapa faktor resiko yang tidak dapat berubah misalnya, jenis kelamin, usia
dan faktor genetik, serta kebiasaan yang tidak dapat diubah misalnya
kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, pola gaya hidup dan kebiasaan sehari
hari.
Pada studi kasus yang penulis lakukan pada ruang flamboyan RSUD
Pasar Rebo pada bulan Maret 2018 didapatkan banyak sekali pasien yang
Flamboyan pada bulan Januari sampai Maret 2018 didapatkan data sebanyak
98 orang dari 309 orang, berdasarkan informasi yang saya dapatkan tentang
umum Pasar Rebo yaitu dengan cara menormalkan kadar glukosa dengan
3
variasi hari ke hari jam ke jam yang minimum sehingga dapat mengurangi
perencanaan diet, namun pada DM masih sering naik turun kadar glukosa
kebutuhan tubuh .
(DM) dengan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan tertarik untuk
dua kasus pada klien Diabetes Melitus yang mengalami gangguan dengan
jasmani yang dilakukan asuhan keperawatan di RSUD Pasar Rebo pada bulan
Maret 2018.
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan klien
4
sendiri merupakan penyakit yang disebakan oleh tingginya kadar gula darah
akibat gangguan pada pankreas dan insulin. Gangguan yang terjadi karena
(glukosa) dalam darah akan meningkat dan tidak terkendali. Pada penderita
aktifitas jasmani
1.4 Tujuan
Rebo pada bulan Maret tanggal 5 Maret 2018 sampai dengan 9 Maret 2018.
5
asuhan keperawatan klien mengalami Diabetes Melitus dengan
aktifitas jasmani.
Adapun tujuan khusus dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :
aktifitas jasmani.
aktifitas jasmani.
6
5. Penulis mampu melakukan evaluasi sesuai implementasi yang
aktifitas jasmani.
aktifitas jasmani.
yang bersifat praktis. Manfaat terdiri dari manfaat Teoritis dan Manfaat
dan klien.
untuk menjaga diri sendiri maupun orang sekitarnya agar tidak terkena
diabetes melitus
a. Rumah Sakit
7
b. Institusi
a. Bagi penulis
b. Bagi klien
aktifitas jasmani.
8
1.6 Ruang Lingkup
studi kasus pada klien yang mengalami diabetes melitus dengan gangguan
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
baik.
Ambang normal gula darah adalah 60-120mg/dL pada waktu puasa dan
dibawah 140mg/dL dua jam sesudah makan. Kadar gula normal adalah
10
suatu kondisi dimana kadar glukosa darah yang mempunyai resiko kecil
2.1.2 Etiologi
dijumpai pada individu yang tidak gemuk berusia kurang dari 30 tahun,
Karena insidens diabetes tipe 1 memuncak pada usia remaja dini, pada
masa dahulu bentuk ini disebut sebagai diabetes juvenilis. Diabetes tipe
dengan ditemukannya anti insulin atau antibodi sel anti islet dalam
11
Kidney Diseases (NIDDK) tahun 2014 menyatakan bahwa autoimun
sel beta pankreas yang berfungsi memproduksi insulin. Oleh karena itu,
insulin disebut diabetes tipe 2. Selain itu terjadi defek sekresi insulin
melitus), pada diabetes melitus tipe 2 ini dapat pula ditangani dengan
1. Kelainan sel beta pankeas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai
12
kehamilan.
5. Kegagalan relatif sel beta dan resistansi insulin terjadi pada diabetes
7. Faktor imunologi
13
2.1.3 Patofisiologi
glukosa oleh sel menjadi menurun, sehingga kadar gula dalam plasma
terjadinya gangguan.
14
Gangguan pembuluh darah akan menyebabkan aliran darah
2.1.4 Klasifikasi
1. Klasifikasi klinis
a. Diabetes Melitus
oleh hati.
2) Diabetes kehamilan
15
Afrika, Amerika Hispanik, Amerika Pribumi dan perempuan
g. Ketonuria
16
2.1.6 Komplikasi
1. Hiperglikemia
17
lain :
1) Nyeri perut
2) Anoreksia
3) Dehidrasi
4) Hipotensi
5) Poliuria
7) Gangguan penglihatan
9) Penurunan BB
c) Efek Somogyl
18
d) Fenomena Fajar
e) Hipoglikemia
1) takikardi
5) kejang
b. Komplikasi Kronik
organ tubuh.
19
1. Sistem kardiovaskular.
darah.
a) gangguan penglihatan
b) kerusakan ginjal
20
Tabel 1
Kadar Glukosa Darah Sewaktu (mg/dl)
Kadar Glukosa Darah
DM Belum pasti DM
Sewaktu
Plasma vena >200 100-200
Darah kapiler >200 80-100
Tabel 2
Kadar Glukosa Darah Puasa (mg/dl)
Kadar Glukosa Darah Sewaktu DM Belum pasti DM
Plasma vena >120 110-120
Darah kapiler >110 90-110
kali pemeriksaan:
2.1.8 Penatalaksanaan
21
Tujuan dapat dicapai dengan berbagai cara sesuai dengan tipe DM
antara lain:
1. Terapi Insulin
a. Rapid-acting insulin
sekitar satu jam tapi terus bekerja selama dua sampai empat
insulin long-acting.
b. Short-acting insulin
sekitar dua sampai tiga jam akan terus bekerja selama tiga
c. Intermediate-acting insulin
22
2. Perencanaan diet, mempertimbangkan nutrisi yang tepat
2.2.1 Pengkajian
atau perolehan data yang akurat dari pasien guna mengetahui berbagai
a. Pengumpulan Data
1. Anamnesa
a. Identitas penderita
b. Keluhan utama
23
d. riwayat kesehatan dahulu
f. riwayat psikososial.
2. Pemeriksaan Fisik
24
keruh. Seluruh kulit kepala diperiksa. Lakukan inspeksi dan
1) Muka
tak oedema.
2) Mata
3) Telinga
4) Hidung
6) Leher
b. Sistem integumen
25
bekas luka, kelembaban dan suhu kulit didaerah sekitar
c. Sistem Pernafasan
d. Sistem kardiovaskular
e. Sistem gastrointestinal
abdomen
f. Sistem urinari
g. Sistem muskuloskeletal
diekstremitas.
h. Sistem neurologis
26
4. Pemeriksaan laboratorium
27
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
sirkulasi jaringan.
dengan
2.2.4 Perencanaan
Kritria Hasil : berat badan ideal sesuai dengan berat badan, tidak
28
ada tanda-tanda malnutrisi, tidak terjadi penurunan berat badan
yang berati, kadar gula darah dalam batas normal, tidak ada mual
Intervensi:
etnik/kultural
stick
pH dan HCO3
29
j. Berikan larutan glukosa,misalnya dekstrosa dan setengah salin
normal.
keperawatan
Kritria Hasil : tidak terjadi infeksi, kadar gula darah dalam batas
30
3. Resiko gangguan kekurangan volume cairan berhubungan dengan
Intervensi :
mengingat kesalahan
Interprestasi infomasi
Intervensi :
31
c. Diskusikan topik topik seputar penyakit yang diderita klien
mendemonstrasikan kembali
sirkulasi jaringan.
infeksi.
Kriteria hasil :
ketebalan
Intervensi :
32
e. Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga mengenai tanda
n. Kaji warna kulit, turgor dan tekstur, cuci kulit dengan hati-hati.
Kriteria hasil:
1) klien rileks
33
intervensi :
Kriteria Hasil:
mandiri
Intervensi :
secara keseluruhan.
terhadap pasien.
34
d. Tentukan tujuan dan harapan dari pasien dan keluarga
terdekat
kelompok dukungan.
35
dalam aktifitas perawatan diri.
2.2.6 Evaluasi
2.3.1 Definisi
metabolisme sel, dan fungsi organ. Zat yang dapat berfungsi sebagai
36
makanan untuk tubuh adalah zat yang dapat digunakan sebagai bahan
secara konstan aktif dan digunakan untuk aktifitas jaringan. Ada enam
zat makanan esensial untuk tubuh yang harus seallu disuplai melaluui
satu atau lebih zat makanan. Protein, air dan mineral merupakan zat
1. Sumber energi
37
dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam
38
2.3.4 Fungsi Nutrien
1. Protein
asam amino yang tidak dapat disintesa oleh tubuh, sedangkan asam
e. Pembentukan antibodi
39
f. Transport zat gizi
2. Karbohidrat
3. Lemak
dicerna dan diabsorbsi. Selain itu lemak juga sebagai pelarut dan
4. Air
5. Mineral
40
tubuh, memelihara keseimbngan air dalam tubuh, mengatur
a. Natrium
b. Kalium
c. Kalsium
d. Zat besi
e. Fosfor
f. Yodium
g. Zinc
h. Magnesium
i. Fluor
j. Sulfur
k. Mangan
l. Selenium
m. Clhor
n. Copper
6. Vitamin
41
vitamin D, vitamin K
akibat hiperlipidemia.
dari pemecahan cadangan yang ada diotot berasal dari protein dan
body mass. Setelah 10-14 hari starvasi, tubuh memecah lemak untuk
42
asam lemak yang digunakan sebagai sumber bahan bakar oleh sel,
metabolisme lemak
1. Fungsi Karbohidrat
2. Metabolisme Karbohidrat
43
menyerap gukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan didalam
langsung begitu saja oleh sel. Sebelum dapat digunakan oleh sel-
pankreas.
3. Nutrisi diabetes
44
lemak. faktor pola makan ini berperan dalam pengaturan nutrisi
Kategori IMT
Kurus Kekurangan BB tingkat berat < 17,0
Kekurangan BB tingkat ringan 17,0 – 18,4
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan 25,1 – 27,0
Kelebihan BB tingkat berat > 27,0
2.3.7 Insulin
diproduksi oleh pankreas ketika kita mencerna makanan dan pada saat
glukosa dari dalam darah. Pada dasarnya insulin sangat berperan dalam
45
Bagan 1
Fungsi insulin
Asupan Makanan
46
3. Stimulasi utilisasi glukosa perifer.
1. IV, IM, SC
1. Hipoglikemia
2. Lipoatrofi
3. Lipohipertrofi
5. Resistensi insulin
6. Edema insulin
7. Sepsis
47
tepat agar berat badan ideal dengan cara kurangi kalori, kurangi lemak,
BBI x 25, BB pria = BBI x 30. Ketiga menghitung aktifitas fisik yang
rumah tangga 20% , bersepeda 30% bowling 20%, bejalan cepat 30%,
mendaki 40%, pancat tebing 50%, dansa 40% joging 40%, atlit 50%.
Untuk yang berusia 40-59 tahun, maka koreksi usia nya sampai
mencapai 5%, usia 60-69 tahun maka koreksi 10%, dan usia lebih dari
+ AF – Ku.
48
1. Pengaturan glukosa membutuhkan korelasi pola makan dengan
hidup seseorang
diprogramkan.
darah
teratur, dapat memelihara berat badan dan kadar gula dalam tubuh
49
2.3.11 Keseimbangan Diet
dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing - masing individu Bagi
orang dengan berat badan 50kg maka kebutuhan kalori dalam sehari
melitus adalah :
mempertahankannya
50
penyakit kardiovaskuler.pada pasien DM yang dislipidemia,
Jenis kalori :
diutamakan serat yang larut dalam air. Garam dan pemanis secukupnya.
terkait dengan waktu makan, serta berapa banyak makannya. Oleh karena itu,
terdapat nilai gula darah normal saat puasa, dua jam setelah makan, dan gula
1. Gula Darah Puasa (GDP). Maksudnya adalah gula darah yang diukur pada
saat seseorang tidak makan atau minum sesuatu yang mengandung gula
51
selama delapan jam terakhir, nilai normal gula darah puasa adalah antara
2. Gula darah 2 jam setelah makan (GDPP). Kadar gula darah yang diambil
(diukur) pada saat 2 jam setelah makan kurang dari 140 mg/dL.
3. Gula Darah Sesaat (GDS). Pengukuran kadar gula darah kapan saja selain
4. Prediabetes
ini dapat dicegah atau ditunda agar tak jatuh ke diabetes dengan cara
secara berlebihan.
20% bb normal.
52
insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
f. Kanker.
53
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Pada penelitian ini design yang digunakan adalah studi kasus adalah
tubuh pada orang dewasa di uang Flamboyan rRSUD Pasar Rebo dengan
sumber data diperoleh dari pasien, keluarga pasien, perawat ruangan dan
kencing manis atau penyakit gula yang disebabkan oleh kelainan yang
memproduksinya atau sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang telah
Pada penulisan karya tulis ilmiah ini pada asuhan keperawatan pada
pada 2 kasus pada klien DM. Pada penulisan ilmiah ini penulis memberi
54
1. Klien yang diberikan asuhan keperawatn diabetes melitus yang kadar gula
2. Klien yang dianalisa yaitu perubahan gula dalam darah setelah klien
3. Klien yang dianalisa adalah pasien yang beusia diatas 35-50 tahun.
insulin
5. Klien yang dianalisa adalah klien yang memiliki IMT kekurangan berat
6. Klien yang dianalisa adalah klien yang memiliki IMT kelebihan berat
3.3 Partisipan
Partisipan pada penelitian ini adalah pada pasien dewasa yang dirawat
di Rumah Sakit Pasar Rebo. Subjek yang digunakan adalah 2 pasien (2 kasus)
Subjek atau partisipan yang digunakan pada karya tulis ilmiah ini
adalah 2 klien dengan masalah keperawatan dan diagnosa medis yang sama
yang berada di rumah sakit pada saat yang sama dan waktu yang sama, yaitu
pada bulan Maret tanggal 5 Maret 2018 sampai dengan 9 Maret 2018 dengan
55
ginjal dan lain-lain.
pada bulan Maret 2018 tanggal 5 Maret 2018 sampai dengan tanggal 9 Maret
Pada Karya Tulis Ilmiah metode kasus ini dilakukan di ruang Flamboyan
RSUD Pasar Rebo wilayah Jakarta Timur pada bulan Maret 2018.
1. Wawancara
Data yang dapat penulis kumpulkan dari hasil pemeriksaan fisik dan head
56
3. Studi dokumentasi
Data yang dapat penulis kumpulkan dari studi kasus dokumentasi adalah
yang diperoleh dari pasien, perawat, dan keluarga pasien yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti, selain itu pengamatan dalam pada bulan Maret
Yang dilakukan oleh penulis pada karya tulis ilmiah ini dilakukan
dengan :
diabetes melitus.
57
dengan cara observasi dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk
1. Pengumpulan data.
2. Mereduksi data.
3. Penyajian data.
4. Kesimpulan.
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan
kesehatan.
58
3.8 Etik Penelitian
etika yang mendasari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari :
dilakukan terhadap pasien. Pernyataan setuju atau ijin dari seorang pasien
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau ahsil
penelitian
yang disajikan.
59
3. confidensiality (kerahasiaan)
60
BAB IV
4.1 Hasil
Rumah sakit RSUD Pasar Rebo adalah rumah sakit pemerintah. RSUD
sakit hingga pulang yang dilakukan dari tanggal 5 Maret 2018 sampai
9 Maret 2018
61
4.1.2 Pengkajian
1. Data Biografi
Tabel 4.1
Identitas klien
Identitas Klien Klien I Klien II
Nama Tn. S Ny.E
Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan
Usia 49Thn 48Thn
Status Perkawinan Kawin Kawin
Agama Islam Islam
Suku Bangsa Jawa Jawa
Pendidikan SMA SMA
Bahasa Yang Indonesia Indonesia
Digunakan
Pekerjaan Sopir ibu rumah tangga
Alamat GG.H Kaiman Rt 1 Rw 1 jl. Cibubur XIII no 12 Jakarta
Timur
Sumber Biaya BPJS BPJS
Sumber Informasi Klien, keluarga klien dan status Klien, keluarga klien dan status
keperawatan keperawatan
Tabel 2
Riwayat penyakit
Riwayat Klien I Klien II
Penyakit
Keluhan Klien mengatakan Klien mengatakan muntah-muntah sejak siang,
Utama mual,muntah,nafsu muntah: isi
makan menurun.Pusing makanan+air,lemas.diare.makan/minum
muntak 3x sebelum kurang,kepala pusing seperti mau jatuh.
masuk Rumah Sakit
Riwayat Klien mengatakan nyeri Klien mengtakan badan lemas, mual, muntah.
Penyakit kepala hebat1 hari nafsu makan menurun, badan lemas
Sekarang sebelum masuk rumah
sakit, mual dan muntah,
nafsu makan menurun,
badan lemas
Riwayat Klien mengatakan Klien mengatakan memiliki riwayat Diabetes
Penyakit memiliki penyakit Melitus sejak 2 tahun yang lalu dan
Dahulu terdahulu yaitu diabetes Hipertensi, klien mengatakan jika sakit hanya
melitus selama 5 tahun berobat ke puskesmas dan tidak rutin
dan jarang kontrol, meminum obat, klien mengatakan baru
memiliki riwayat pertama kali dirawat di RS, karena kalau sakit
hipertensi dan jantung hanya berobat ke puskesmas dan kllinik
klien mengatakan pernah terdekat dengan rumah
dirawat di RSUD Pasar
Rebo tahun 2014 dengan
62
Riwayat Klien I Klien II
Penyakit
diabetes
Riwayat klien mengatakan klien klien mengatakan klien adalah anak ke 4 dari 5
Keluarga anak ke 3 dari 6 bersaudara, klien mengatakan mempunyai 5
bersaudara, dan orang anak dan diantara ana anaknya tidak ada
mempunyai 3 orang anak yang mempunyai riwayat diabetes. klien
laki laki, klien mengatakan kedua orangtuanya sudah
mengatakan kedua orang meninggal dan tidak mempunyai riwayat
tuanya sudah meninggal diabetes, tetapi bibinya dari kakak ibunya
dan tidak mempunyai klien mempunyai riwayat menderita diabetes,
penyakit diabetes, klien klien mengatakan kakak sepupu anak dari
mengtatakan ada salah kakak ibu klien mempunyai riwayat diabetes
satu keluarga nya yang
menderita DM yaitu
kakak kandung nya
Riwayat Klien mengatakan orang Klien mengatakan orang terdekat adalah
Psikososial terdekat adalah istri, pola suami, pola komunikasi terhadap keluarga
dan komunikasi terhadap baik, membuat keputusan dengan
spiritual keluarga baik, membuat bermusyawarah dan tidak mengikuti kegiatan
keputusan dengan masyarakat. Dampak penyakit klien terhadap
bermusyawarah dan tidak keluarga klien adalah ingin cepat sembuh, hal
mengikuti kegiatan yang dipikirkan saat ini tentang penyakitnya
masyarakat. Dampak diabetes melitus yang tidak kungjung sembuh.
penyakit klien terhadap
keluarga klien adalah
ingin cepat sembuh, hal
yang dipikirkan saat ini
tentang penyakitnya
diabetes melitus yang
tidak kungjung sembuh.
63
Pola Kebiasaan Klien I Klien II
Pola Personal Klien mengatakan sebelum sakit Klien mengatakan sebelum sakit
Hygiene mandi 2x per hari pada pagi dan mandi 2 kali/hari pada pagi dan
sore hari.Klien mengatakan sore hari.Klien mengatakan
sebelum sakit cuci rambut 2 setelah sakit hanya mandi 1x,
kali/seminggu pada pagi dan sore klien mengatakan sebelum sakit
hari. Klien mengatakan setelah cuci rambut 2 kali/seminggu pada
sakit mandi hanya 1x/hari dan pagi dan sore hari. Klien
belum mencuci rambut. Klien mengatakan semenjak masuk
mengatakan sebelum sakit rumah sakit belum mencuci
menyikat gigi 2x/hari pada waktu rambut. Klien mengatakan
pagi dan malam hari, klien sebelum masuk rumah sakit
mengatakan setelah sakit hanya menggosok gigi 3x perhari pada
1x menggosok gigi saat pagi hari waktu pagi sore dan malam tetapi
setelah masuk rumahsakit klien
mengatakan hanya 1x menggosok
gigi
Pola Istirahat Klien mengatakan sebelum sakit Klien mengatakan sebelum sakit
dan Tidur jarang tidur siang, tidur di atas jarang tidur siang, tidur di atas
jam 10 malam,klien mengatakan jam 10 malam, klien mengatakan
setelah sakit klien dapat tidur setelah masuk rumah sakit dapat
siang 1jam dan susah tidur pada tidur siang 1-2 jam, klien
malam hari. mengatakan susah tidur malam
semenjak masuk rumah sakit
Pola Aktivitas Klien mengatakan tidak ada Klien mengatakan setiap hari
Dan Latihan keluhan apapun saat beraktifitas. minggu suka jalan pagi.
Kebiasaan Yang Klien mengatakan sebelum sakit Klien mengatakan sebelum sakit
Mempengaruhi klien merokok, suka minum kopi, suka meminum teh manis dan
Kesehatan klien mengatakan tidak pernah pokari.klien mengatakan senang
minum minuman keras dengan teh manis dan makan nasi
jika sudah terasa lapar, klien
mengatakan senang makan
jajanan seperti somay, bakso, dan
jarang minum air putih.
4. Pemereiksaan Fisik
64
Observasi Klien I Klien II
isokor, tidak ada kelainan pada isokor, tidak ada kelainan pada otot
otot mata dan fungsi penglihatan mata dan fungsi penglihatan klien
klien tampak baik. pandangan kabur.
Sistem Daun telinga klien, kondisi Daun telinga klien, kondisi telinga
Pendengaran telinga tengah dan fungsi tengah dan fungsi pendengaran
pendengaran klien tampak klien tampak normal. Tampak tidak
normal. Tampak tidak ada ada serumen, cairan dari telinga,
serumen, cairan dari telinga, perasaan penuh di telinga, tinitus,
perasaan penuh di telinga, tinitus, gangguan keseimbangan dan
gangguan keseimbangan dan pemakaian alat bantu pada klien.
pemakaian alat bantu pada klien.
Sistem Wicara Klien terlihat Cara bicara klien Klien terlihat Cara bicara klien
tampak normal tampak normal
Sistem Jalan nafas klien tampak bersih, Jalan nafas klien tampak bersih,
Pernafasan tidak sesak dan tidak tidak sesak dan tidak menggunakan
menggunakan otot bantu nafas, otot bantu nafas, frekuensi RR
frekuensi RR klien 20x/menit klien 20x/menit secara teratur dan
secara teratur dan spontan. spontan. Kedalaman nafas klien
Kedalaman nafas klien tampak tampak dalam, tidak terdapat batuk,
dalam, tidak terdapat batuk, sputum dan darah pada pernafasan
sputum dan darah pada klien. Tidak da rasa nyeri saat
pernafasan klien. Tidak da rasa bernafas dan penggunaan alat bantu
nyeri saat bernafas dan nafas pada klien.
penggunaan alat bantu nafas pada
klien.
Sistem Sirkulasi pada klien nadi Sirkulasi pada klien nadi 90x/menit
Kardiovaskuler 90x/menit secara teratur dan kuat, secara teratur dan kuat, tekanan
tekanan darah klien 115/74mmHg darah klien 115/74mmHg dan tidak
dan tidak ada distensi vena ada distensi vena jugularis pada
jugularis pada klien. Temperatur klien. Temperatur klien hangat,
klien hangat, warna kulit warna kulit kemerahan dan tidak
kemerahan dan tidak ada edema. ada edema.
Sistem Tidak ada perdarahan dan tidak Tidak ada perdarahan dan tidak
Hematologi pucat pada klien. pucat pada klien.
Sistem Syaraf Tidak ada keluhan sakit kepala Tidak ada keluhan sakit kepala
Pusat pada klien, tingkat kesadaran pada klien, tingkat kesadaran klien
klien composmetis dengan GCS: composmetis dengan GCS: 15 E : 4
15 E : 4 M: 6 V: 5, tidak ada TIK M: 6 V: 5, tidak ada TIK dan
dan gangguan sistem syaraf pada gangguan sistem syaraf pada klien.
klien. Reflek fisiologi klien Reflek fisiologi klien normal dan
normal dan tidak ada reflek tidak ada reflek patologis pada
patologis pada klien. klien.
Sistem Gigi klien caries, tidak Gigi klien caries, tidak
Pencernaan menggunakan gigi palsu, lidah menggunakan gigi palsu, lidah
kotor, ada muntah isi cairan kotor, ada muntah 4x/hari cairan
warna putih frekuensi 4x/hari dan berwarna putih hingga kuning
dan nyeri daerah perut,skala nyeri isi perut terasa melilit sebelum
6 salifa klien normal,ada diare masuk RS dan nyeri daerah perut,
dan tidak ada konstipasi, diare salifa klien normal, tidak ada diare
semenjak masuk RS frekuensi dan konstipasi semenjak masuk RS,
65
Observasi Klien I Klien II
5x/hari. Warna feces coklat hepar teraba dan abdomen lembek.
konsistensi feces setengah padat
dan cair. hepar teraba dan
abdomen lembek.
Sistem Tidak ada kelenjar tyroid pada Tidak ada kelenjar tyroid pada
Endoktrin klien, tidak ada bau nafas keton klien, tidak ada bau nafas keton dan
dan tidak ada luka ganggren pada tidak ada luka ganggren pada klien.
klien.
Sistem BAK klien berwarna kuning dan BAK klien berwarna kuning dan
Urogenital tidak ada perubahan pola tidak ada perubahan pola
kemih,tidak ada keluhan sakit kemih,tidak ada keluhan sakit
pinggang, tidak ada distensi pada pinggang, tidak ada distensi pada
klien. klien.
Sistem turgor kulit tidak elastis,kulit turgor kulit tidak elastis, kulit
Integumen kering, tidak ada edema, terlihat kering,tidak ada edema
Sistem klien terlihat tidak mengalami klien terlihat tidak mengalami
Muskuloskeletal kesulitan dalam pergerakan, tidak kesulitan dalam pergerakan, tidak
ada kelainan bentuk tulang, ada kelainan bentuk tulang, struktur
struktur tulang belakang tulang belakang normal.kekuatan
normal.kekuatan otot otot 55555 55555
55555 55555 54444 54444
55444 54444
66
Pemeriksaan Klien I Klien II
Radiologi Jantung kesan membesar. Aorta Jantung tampak tidak membesar.
elongasi dan mediastinum superior Aorta dan mediastinum superoir
tidak membesar. Trakhea digaris tidak melebar. Trakhea digaris
tengah. Kedua hilus tidak menebal. tengah. Kedua hilus tidak
Corakan bronkhovaskuler baik. menebal. Infiltrat halus diperihiller
Tidak nampak diagframa reguler. paru kanan. Lengkung diaghframa
Sinus kostofrenikus lancip. Tulang reguler. Sinus kostofrenikus
tulang tak berkelainan. Kesan : lancip. Tulang tulang tak nampak
kardiomegali kelainan.
Tidak tampak kelainan radiologik Kesan bronkhopneumonia
pada paru
67
Sebelum makan Sesudah makan
No Tanggal/jam/hari Hasil Insulin no Tanggal/jam/hari Hasil
2 Kamis 7-3-2018 2 Kamis, 7-3-2018
05.00 231 8ui 07.00 184
11.00 207 5ui 13.00 173
17.00 247 5ui 19.00 222
68
Data Etiologi Masalah
Diet lunak Rp 40 DH III DM
Nutrisi 2400kkal/hari,
Extra juz
DS : Resiko gangguan
1. klien mengatakan BAB lebih dari 4x Diabetes Melitus kekurangan volume
semenjak masuk RS cairan
2. klien mengatakan BAB cair, konsistensi
cair ada ampas Hipergilkemi
3. klien mengatakan minum air putih ±
600cc ( 1 botol aqua kecil)
4. klilen mengatakan lemas Ginjal tidak mampu
DO :
1. klien terlihat lemah memfiltrasi glukosa
2. klien tampak pucat Glukosaria
3. TD : 130//90 mmHg
RR: 20x/menit
S: 38,2 C Diuretik osmotic
N: 80x/menit
4. Klien terlihat BAB lebih dari 5x/hari
5. BB: 54kg TB: 175cm IMT : 17.64
6. Minum : 600cc/hari
7. BAK : 1000cc/hari poliuria
8. pemeriksaan penunjang
Nacl :500cc/jam
Natrium: 137mmol/L resiko gangguan
Ureum : 29mg/dL
kreatinin : 1.16mg/dL
kimia urin:
pH: 5.5 kekurangan volume
berat jenis: 1.038 cairan tubuh
glukosa : (4+) positif 4
5. terapi obat
omeprazole 1x40mg, merangsang rasa haus
NaCl 500cc/8jam,
Cefoperazon 2x1.
Ondancentron:3x4mg,
PCT drip: extra. polidipsi
Novarapid 20
DS : Diabetes Melitus Resiko gangguan pola
1 klien mengatakan lelah tidur
2 klien mengatakan tidak dapat beristirahat
3 klien mengatakan pusing Hiperglikemi
4 klien mengatakan mual dan muntah
5 klien mengatakan makan tidak nafsu Angiopati diabetik
DO: Makrodiabetik
1. Klien terlihat gelisah
2. Klien tampak lemah Terganggunya aliran
3. Klien terlihat tidak menghabiskan 1 porsi darah
makan
69
Data Etiologi Masalah
4. BB: 54kg TB: 175cm IMT : 17.64 BBI :
Penurunan asupan
49kg nutrisi dan oksigen
5. pemeriksaan penunjang
leukosit : 13,90
GDS 345 Iskemi
Hb 15.0:g/dL
Nyeri
DO:
1. Klien terlihat gelisah glukoneogenesis
2. Klien tampak lemah glukosaria
3. Klien terlihat tidak menghabiskan 1 porsi
makan
4. BB: 54kg TB: 175cm IMT : 17.64 Terganggunya aliran
5. pemeriksaan penunjang darah
Nacl :500cc/jam
leukosit : 13,90
GDS 329
Hb 15.0:g/dL Perubahan kimia
pH: H.7.41 darah
pCO2 : 23.0 mmHg
pCO3 14.3mmol/L
klien 2
DO : glukosaria
1. klien terlihat lemah
2. klien terlihat pucat
3. BB : 64kg TB : 155cm IMT: 26.66 kelemahan
BBI: 49kg
4. TD: 140/80mmHg
70
Data Etiologi Masalah
RR: 20x/menit mual, muntah
S: 36 C
N: 79x/menit
BBI : 49,kg erosi mukosa lambung
5. pemeriksaan penunjang menurunnya tonus dan
GDS : 329, peristaltik lambung
6. terapi obat : gangguan
Asam Folat: 3x1, keseimbangan insulin,
Crcuma: 2x1, makanan, dan jasmani
OMZ: 2x1,
Ondancentron:2x1,
Novarapid 20 ui
Nutrisi haarian 1500kaori/hari
71
Data Etiologi Masalah
DS: Diabetes Melitus Ketidak berdayaan
DO :
1. TD: 140/80mmHg
RR: 20x/menit aktivitas dibantu
S: 36 C keluarga
N: 79x/menit
BB: 64kg TB :155cm IMT: 26.66
2. pemeriksaan penunjang
GDS : 329,
3. terapi obat : Nacl : 500cc/8 jam
Novarapid 20 ui
72
4.1.5 Perencanaan
Klien 1
ketidak seimbangan nutrisi Setelah dilakukan asuhan 1. Timbang berat badan setiap hari
kurang dari kebutuhan keperawatan 3x24 jam atau sesuai dengan indikasi
tubuh berhubungan dengan diharapkan kien mampu Rasional: Mengkaji pemasukan
gangguan keseimbangan mempertahankan makanan yang adekuat
insulin keseimbangan nutrisi 2. Tentukan program diet bdan pola
adekuat dengan kriteria hasil makan pasien dan bandingkan
a. berat badan ideal sesuai dengan makanan yang dapat
dengan berat badan dan dihabiskan pasien.
tidak ada tanda-tanda Rasional : mengidentifikasi
malnutrisi kekurangan dan penyimpangan dari
b. tidak terjadi penurunan kebutuhan terapeutik.
berat badan yang berati 3. Auskultasi bising usus, catat
c. kadar gula darah dalam adanya nyeri abdomen/perut
batas normal 70- kembung, mual, muntah makanan
200mg/gL yang belum sempat dicerna,
d. mampu pertahankan puasa sesuai dengan
mengidentifikasikan indikasi.
kebutuhan nutrisi Rasional : hiperglikemia dan
e. menunjukkan gangguan keseimbangan cairan dan
peningkatan fungsi elektrolit dapat menurunkan
pengecapan dan menelan motilitas/fungsi lambung yang akan
f. tidak ada mual dan mempengaruhi pilihan intervensi.
muntah 4. Identifikasi makanan yang disukai
termasuk kebutuhan etnik/kultural
Rasional :jika makaan yang disukai
pasien dapat dimasukkan dalam
perencanaan makan, kerjasama ini
dapat diupayakan setelah pulang.
:memberikan informasi pada
keluarga untuk memahami
kebutuhan nutrisi pasien.
5. Observasi tanda tanda
hipoglikemia, seperti perubahan
tingkat kesadaran, kulit
lembab/dingin, denyut nadi cepat,
lapar, peka rangsang, cemas, sakit
kepala.
Rasional karena metabolisme
karbohidrat mulai terjadi(gula
darah akan berkurang, dan
sementara tetap diberikan insulin
maka hipoglikemi dapat terjadi.
6. Lakukan pemeriksaan gula darah
dengan menggunakan finger stick
Rasional : analisa ditempat tidur
73
Diagnosa kriteria Hasil Intervensi dan rasional
74
Diagnosa kriteria Hasil Intervensi dan rasional
75
Diagnosa kriteria Hasil Intervensi dan rasional
Resiko gangguan pola tidur Setelah dilakukan asuhan 1. Diskusikan dengan pasien
berhubungan dengan keperawatan 3x24jam kebutuhan akan aktifitas
penurunan asupan nutrisi diharapkan resiko gangguan Rasional : pendidikan dapat
dan oksigen pola tidur teratasi dengan memberikan motivasi untuk
kriteria hasil: meningkatkan aktifitas meskipun
a. klien rileks pasien sangat lemah
b. klien dapat beristrahat 2. Berikan aktifitas alternatif dengan
c. tanda tanda vital dalam periode istirahat yang cukup tanpa
batas normal diganggu
d. kebutuhan istirahat Rasional : mencegah kelelahan
terpenuhi yang berlebihan
e. wajah tampak segar 3. Pantau tanda tanda vital
Rasional : mengetahui kondisi
klien saat ini
4. Diskusikan cara menghemat kalori
selama berpindah tempat dan
sebagainya
Rasional : pasien kan lebih banyak
melakukan aktifitas dengan
penurunan kebutuhan akan energi
pada setiap kegiatan
5. Berikan posisi nyaman
Rasional : klien dapat beristirahat
dengan nyaman
6. Motivasi klien untuk menghabiskan
asupan nutrisi yang disediakan
Rasional : nutrisi terrcukupi
sehingga suplai oksigen dapat
berjalan dengan baik
76
Diagnosa kriteria Hasil Intervensi dan rasional
Klien 2
ketidak seimbangan nutrisi Setelah dilakukan asuhan 1. Timbang berat badan setiap hari
kurang dari kebutuhan keperawatan 3x24 jam atau sesuai dengan indikasi
tubuh berhubungan dengan diharapkan kien mampu Rasional: Mengkaji pemasukan
gangguan keseimbangan mempertahankan makanan yang adekuat
insulin. keseimbangan nutrisi 2. Tentukan program diet bdan pola
adekuat dengan kriteria hasil makan pasien dan bandingkan
a. berat badan ideal sesuai dengan makanan yang dapat
dengan berat badan dan dihabiskan pasien.
tidak ada tanda-tanda Rasional : mengidentifikasi
malnutrisi kekurangan dan penyimpangan dari
b. tidak terjadi penurunan kebutuhan terapeutik.
berat badan yang berati 3. Auskultasi bising usus, catat
c. kadar gula darah dalam adanya nyeri abdomen/perut
batas normal 70- kembung, mual, muntah makanan
200mg/dL yang belum sempat dicerna,
d. mampu pertahankan puasa sesuai dengan
mengidentifikasikan indikasi.
kebutuhan nutrisi Rasional : hiperglikemia dan
e. menunjukkan gangguan keseimbangan cairan dan
peningkatan fungsi elektrolit dapat menurunkan
pengecapan dan menelan motilitas/fungsi lambung yang akan
mempengaruhi pilihan intervensi.
4. Identifikasi makanan yang disukai
termasuk kebutuhan etnik/kultural
Rasional :jika makaan yang disukai
pasien dapat dimasukkan dalam
perencanaan makan, kerjasama ini
dapat diupayakan setelah pulang.
:memberikan informasi pada
keluarga untuk memahami
kebutuhan nutrisi pasien.
5. Observasi tanda tanda
hipoglikemia, seperti perubahan
tingkat kesadaran, kulit
lembab/dingin, denyut nadi cepat,
lapar, peka rangsang, cemas, sakit
kepala.
Rasional karena metabolisme
karbohidrat mulai terjadi(gula
darah akan berkurang, dan
sementara tetap diberikan insulin
maka hipoglikemi dapat terjadi.
77
Diagnosa kriteria Hasil Intervensi dan rasional
78
Diagnosa kriteria Hasil Intervensi dan rasional
79
Diagnosa kriteria Hasil Intervensi dan rasional
80
Diagnosa kriteria Hasil Intervensi dan rasional
81
Implementasi
82
Diagnosa 6 Maret 2018 7 Maret 2018 8 Maret 2018
keperawatan
memberi nutrisi
16.00 Menimbang BB 17.00 Mengecek GDS Snack sore
wib Klien wib klien Hasil : puding
Hasil : 54 kg Hasil : 215
17.00 Mengecek gds
17.00 Mengecek GDS 17.15 Memberi terapi wib Klien
wib klien wib insulin Hasil :246
Hasil :298 Hasil : 10ui
Resiko gangguan 07.15 Memonitor ttv 07.15 Memonitor ttv 07.15 Memonitor ttv
kekurangan volume wib TD: 150/80mmHg wib TD: 150/70mmHg wib TD:130/90mmHg
cairan berhubungan RR:18x/menit RR: 18x/menit RR:18x/menit
dengan diuretic S:38,2°C S: 37°C S:37°C
osmotic N:78x/menit N:84 x/menit N:82x/menit
08.30 memonitor cairan 08.30 memonitor cairan
08.30 memonitor cairan wib infus wib infus
wib infus Hasil : aliran lancar Hasil
Hasil : aliran lancar :aliranlancar
tidak ada 10.00 Mengganti cairan todak ada
peradangan wib infus Nacl 0,9% perangan
500cc 20 tpm
83
Diagnosa 6 Maret 2018 7 Maret 2018 8 Maret 2018
keperawatan
10.00 Mengganti cairan
wib infus Nacl 0,9% 14.00 TD: 140/70mmHg 10.00 Mengganti cairan
500cc 20 tpm wib RR:18x/menit wib infus Nacl 0,9%
S:37°C 500cc 20 tpm
14.00 TD:150/80mmHg N:84x/menit
wib RR:18x/menit 14.00 TD:
S:38,1°C 14.30 Berkolaborasi wib 140/70mmHg
N:88x/menit wib dengan tim RR:18x/menit
kesehatan lainnya S:37°C
14.30 Berkolaborasi dalam pemberian N:78x/menit
wib dengan tim terapi obat
kesehatan lainnya ondancenton 14.30 memonitor cairan
dalam pemberian Dan cefotaxim wib infus
terapi obat Hasil :
ondancenton 16.00 memonitor cairan aliran lancar
Dan cefotaxim wib infus
Hasil : aliran lancar 16.00 Berkolaborasi
16.00 memonitor cairan tidak ada wib dengan tim
wib infus peradangan kesehatan lainnya
Hasil : aliran lancar dalam pemberian
tidak ada 17.00 berkolaborasi terapi obat
peradangan wib dengan tim ondancenton
kesehatan lainnya Dan cefotaxim
17.00 berkolaborasi dalam pemberiian
wib dengan tim terapi oral 17.00 memonitor cairan
kesehatan lainnya wib infus
dalam pemberiian Hasil :mengganti
terapi oral cairan normal
Hasil : omeperazol 18.00 memonitor cairan salin 0,9% 20tpm
1x40 mg wib infus aliran lancar
Hasil : mengganti
18.00 memonitor cairan cairan Nacl 0,9% 18.00 TD:130/90mmHg
wib infus 500ml 20tpm wib RR:18x/menit
Hasil : mengganti S:37°C
cairan Nacl 500cc 20.30 TD:1300/80mmHg N:88x/menit
20tpm wib RR:18x/menit
S:37°C 20.30 Memonitor
20.30 TD:150/80mmHg N:88x/menit wib cairan infus
wib RR:18x/menit Hasil : aliran
S:38,1°C 24.00 memonitor cairan lancar tidak ada
N:88x/menit wib infus perdangan
Hasil : aliran lancar
23.00 Berkolaborasi tidak ada 24.00 Mengganti cairan
wib pemberian terapi peradangan wib infus
obat paracetamol Hasil : cairan
drip 02.00 Memonitor cairan normal salin
wib infus 0,9% 500ml 20
24.00 Memonitor cairan Hasil : mengganti tpm
wib infus cairan infus Nacl
Hasil : aliran lancar 0,9% 500ml 20tpm 02.00 memonitor cairan
84
Diagnosa 6 Maret 2018 7 Maret 2018 8 Maret 2018
keperawatan
wib infus
02.00 Memonitor cairan 03.00 Memonitor cairan Hasil : aliran
wib infus wib infus lancar
Hasil : mengganti Hasil : aliran lancar
cairan infus Nacl tidak peradangan 03.00 Berkolaborasi
0,9% 500ml 20tpm wib dengan tim
04.30 Berkolaborasi kesehatan lainnya
04.30 Berkolaborasi dengan tim dalam pemberian
dengan tim kesehatan lainnya terapi obat
kesehatan lainnya dalam pemberian 04.30 ondancenton
dalam pemberian terapi obat Dan cefotaxim
terapi obat ondancenton
ondancenton Dan cefotaxim
Dan cefotaxim
KLIEN 2
Ketidakseimbangan 05.00 Mengecek gds klien 05.00 Mengecek gds 05.00 Mengecek gds
nutrisi kurang dari wib Hasil :329 wib klien wib klien
kebutuhan tubuh Hasil : 231 Hasil : 241
berhubungan 07.00 Mengecek GDS
dengan wib klien Mengecek GDS 07.00 Mengecek GDS
ketidakseimbangan Hasil : 230 07.00 klien wib klien
insulin wib Hasil : 184 Hasil : 167
07.30 Mengauskultasi
wib bising usus klien 07.30 Mengauskultasi
Hasil : 15x/menit wib bising usus klien 07.30 Mengauskultasi
Hasil : 18x/menit wib bising usus klien
09.00 Berkolaborasi Hasil : 15x/menit
wib dengan ahli gizi 09.00 Berkolaborasi
memberi nutrisi wib dengan ahli gizi 09.00 Berkolaborasi
snack pagi memberi nutrisi wib dengan ahli gizi
85
Diagnosa 6 Maret 2018 7 Maret 2018 8 Maret 2018
keperawatan
Hasil : puding snack pagi memberi nutrisi
Hasil : puding snack pagi
11.00 Mengecek GDS Hasil : kue
wib klien 11.00 Mengecek GDS
Hasil : 261 wib klien 11.00 Mengecek GDS
Hasil : 207 wib klien
11.30 Membantu Hasil : 331
memberi injeksi 11.30 Membantu
insulin memberi injeksi 11.30 Membantu
Hasil : 10ui insulin memberi injeksi
Hasil : 5ui insulin
12.00 Berkolaborasi Hasil : 15ui
wib dengan ahli gizi 12.00 Berkolaborasi
memberi nutrisi wib dengan ahli gizi 12.00 Berkolaborasi
Hasil : 400kkal memberi nutrisi wib dengan ahli gizi
Klie mengatakan Hasil : 400kkal memberi nutrisi
makannya tidak Klien mengatakan Hasil : 400kkal
habis hanya 5 mulai habis ¾ porsi Klien
sendok makan makanan mengatakan
dapat
13.00 Mengecek GDS 13.00 Mengecek GDS menghabiskan 1
Wib klien wib klien porsi makanan
Hasil : 184 Hasil :173
86
Diagnosa 6 Maret 2018 7 Maret 2018 8 Maret 2018
keperawatan
19.00 Mengecek gds klien ahli gizi pemberian habis 1porsi
wib Hasil : 167 nutrisi snack
Hasil : susu cair 19.00 Mengecek gds
19.30 Berkolaborasi Klien mengataan wib klien
wib dengan ahli dengan tidak Hasil :205
ahli gizi pemberian menghabiskan 1
nutrisi snack gelas susu 19.30 Berkolaborasi
Hasil : kue wib dengan ahli
01.00 Berkolaborasi dengan ahli gizi
01.00 Berkolaborasi wib dengan tim pemberian nutrisi
wib dengan tim kesehatan lainnya snack
kesehatan lainnya dalam pemberian Hasil :kue
dalam pemberian terapi obat
terapi obat ondancenton 01.00 Berkolaborasi
ondancenton Dan cefotaxim wib dengan tim
Dan cefotaxim kesehatan lainnya
dalam pemberian
terapi obat
ondancenton
Dan cefotaxim
Kurang 09.45 Berdiskusi dengan 09.45 Memotivasi klien 09.45 Memotivasi klien
pengetahuan wib klien tentang wib merencanakan wib selalu
(kebutuhan belajar) pemahaman asupan nutrisi bersemangat
mengenai penyakit diabetes setelah pulang dari merubah pola
dan pengetahuan Hasil : keluarga rumah sakit 11.5 hidup sehat
berobat klien mengatakan Hasil : keluara Memotivasi klien
berhubungan mulai memahami klien mengatakan untuk selalu
dengan kurang penyakit diabetes akan selalu rutinmengontrol
mengingat mengingatkan diit gula darah
kesalahan 11.15 Memotivasi klien seimbang yang baik Hasil : keluarga
wib mengungkapkan klien mengatakan
perubahan pola 11.00 Memotivasi klien akan selalu
hidup mau mengingatkan
Hasil : klien terlihat mendemonstrasikan pengecekan gds
antusias ingin pengecekan gds dirumah
merubah pola hidup Hasil : keluarga
agar sehat selalu klien tampak mau
dan tidak mencoba
membebankan pengecekan gds
suami dan anak
15.30 Memberikan
11.00 Mendemonstrasikan wib informasi kepada
Wib pengecekan gds klien tentang
Hasil : keluarga program pelayanan
klien tampak belum kesehatan yang ada
berani melakukan dapat digunakan
demonstrasi Hasil : klien
pengecekan gds mengatakan
87
Diagnosa 6 Maret 2018 7 Maret 2018 8 Maret 2018
keperawatan
memahami
17.15 Memotivasi klien manfaat fasilitas
wib melakukan terapi kesehatan selain di
insulin secara rumah sakit
mandiri
Implementasi
88
Diagnosa 6 Maret 2018 7 Maret 2018 8 Maret 2018
keperawatan
Hasil :325 11.00 Mengecek GDS Hasil : 247
wib klien
11.30 Membantu Hasil : 231 11.30 Membantu
memberi injeksi wib memberi injeksi
insulin 11.30 Membantu insulin
Hasil : 15ui wib memberi injeksi Hasil :10ui
insulin
12.00 Berkolaborasi Hasil : 10ui
wib dengan ahli gizi 12.00 Berkolaborasi
memberi nutrisi 12.00 Berkolaborasi wib dengan ahli gizi
Hasil : 400kkal wib dengan ahli gizi memberi nutrisi
Diet lunak memberi nutrisi snack siang
klien terlihat makan Hasil : 400kkal Hasil : 400kkal
tidak habis Diet lunak, hanya Klien
menghabiskan ¾ mengatakan
13.00 Mengecek GDS makanan makannya dapat
wib klien dihabiskan 1
Hasil :134 13.00 Mengecek GDS porsi
wib klien
15.30 Berkolaborasi Hasil : 160 13.00 Mengecek GDS
wib dengan ahli gizi wib klien
memberi nutrisi 15.30 Berkolaborasi Hasil : 181
Snack sore dengan ahli gizi
Hasil : bubur memberi nutrisi
kacang ijo 100kkal Snack sore 15.30 Berkolaborasi
Hasil : juz buah wib dengan ahli gizi
16.00 Menimbang BB 100kkal memberi nutrisi
wib Klien Snack sore
Hasil : 54 kg 17.00 Mengecek GDS Hasil : puding
wib klien
17.00 Mengecek GDS Hasil : 215 17.00 Mengecek gds
wib klien wib Klien
Hasil :298 Hasil :246
17.15 Memberi terapi
17.15 Memberi terapi wib insulin 17.15 Memberi terapi
wib injeksi insulin Hasil : 10ui wib insuin
Hasil : 10ui Hasil :10ui
17.30 Berkolaborasi
wib dengan ahli gizi 17.30 Berkolaborasi
17.30 Berkolaborasi memberi nutrisi dengan ahli gizi
dengan ahli gizi makan sore memberi nutrisi
memberi nutrisi Hasil : 400kkal makan sore
makan sore Klien mengatakan
makannya dapat Hasil : 400kkal
19.00 Mengecek gds klien dihabiskan 19.00 Mengecek GDS
wib Hasil : 138 wib klien
19.00 Mengecek GDS Hasil : 186
Berkolaborasi klien
19.30 dengan ahli dengan Hasil : 147 19.30 Berkolaborasi
wib ahli gizi pemberian wib dengan ahli
89
Diagnosa 6 Maret 2018 7 Maret 2018 8 Maret 2018
keperawatan
nutrisi snack 19.30 Berkolaborasi dengan ahli gizi
Puding wib dengan ahli dengan pemberian nutrisi
ahli gizi pemberian snack
01.00 Berkolaborasi nutrisi snack Hasil : kue
wib dengan tim Hasil : puding
kesehatan lainnya
dalam pemberian 01.00 Berkolaborasi 01.00 Berkolaborasi
terapi obat wib dengan tim wib dengan tim
ondancenton kesehatan lainnya kesehatan lainnya
Dan cefotaxim dalam pemberian dalam pemberian
terapi obat terapi obat
ondancenton ondancenton
Dan cefotaxim Dan cefotaxim
Resiko gangguan 07.15 Memonitor ttv 07.15 Memonitor ttv 07.15 Memonitor ttv
kekurangan volume wib TD: 150/80mmHg wib TD: 150/70mmHg wib TD:130/90mmHg
cairan berhubungan RR:18x/menit RR: 18x/menit RR:18x/menit
dengan diuretic S:38,2°C S: 37°C S:37°C
osmotic N:78x/menit N:84 x/menit N:82x/menit
memonitor cairan 08.30 memonitor cairan 08.30 memonitor cairan
infus wib infus wib infus
Hasil : aliran lancar Hasil : aliran lancar Hasil
tidak ada 10.00 Mengganti cairan 10.00 :aliranlancar
peradangan wib infus Nacl 0,9% wib todak ada
500cc 20 tpm perangan
08.30 Mengganti cairan
wib infus Nacl 0,9% 14.00 TD: 140/70mmHg
500cc 20 tpm wib RR:18x/menit 14.00 Mengganti cairan
S:37°C wib infus Nacl 0,9%
10.00 TD:150/80mmHg N:84x/menit 500cc 20 tpm
wib RR:18x/menit
S:38,1°C 14.30 Berkolaborasi 14.30 TD:
N:88x/menit wib dengan tim wib 140/70mmHg
kesehatan lainnya RR:18x/menit
14.00 Berkolaborasi dalam pemberian S:37°C
wib dengan tim terapi obat N:78x/menit
kesehatan lainnya ondancenton 16.00
dalam pemberian Dan cefotaxim wib memonitor cairan
terapi obat infus
ondancenton 16.00 memonitor cairan Hasil :
Dan cefotaxim wib infus aliran lancar
Hasil : aliran lancar 17.00
14.30 memonitor cairan tidak ada wib Berkolaborasi
wib infus peradangan dengan tim
Hasil : aliran lancar kesehatan lainnya
tidak ada 17.00 berkolaborasi dalam pemberian
peradangan wib dengan tim terapi obat
kesehatan lainnya ondancenton
16.00 berkolaborasi dalam pemberiian Dan cefotaxim
90
Diagnosa 6 Maret 2018 7 Maret 2018 8 Maret 2018
keperawatan
wib dengan tim terapi oral
kesehatan lainnya 18.00 memonitor cairan
dalam pemberiian 18.00 memonitor cairan wib infus
terapi oral wib infus Hasil :mengganti
Hasil : omeperazol Hasil : mengganti cairan normal
1x40 mg cairan Nacl 0,9% salin 0,9% 20tpm
500ml 20tpm aliran lancar
91
Diagnosa 6 Maret 2018 7 Maret 2018 8 Maret 2018
keperawatan
Kelelahan tidur wib klien wib klien
berhubungan Hasil : klien terlihat Hasil : klien
dengan perubahan 02.00 Mengobservasi tidur terlihat tidur
kimia darah wib klien
Hasil : klien terlihat
gelisah
Klien mengatakan
masih diare
KLIEN 2
Ketidakseimbangan 05.00 Mengecek gds klien 05.00 Mengecek gds 05.00 Mengecek gds
nutrisi kurang dari wib Hasil :329 wib klien wib klien
kebutuhan tubuh Hasil : 231 Hasil : 241
berhubungan 07.00 Mengecek GDS
dengan wib klien 07.00 Mengecek GDS 07.00 Mengecek GDS
ketidakseimbangan Hasil : 230 wib klien wib klien
insulin Hasil : 184 Hasil : 167
07.30 Mengauskultasi
wib bising usus klien 07.30 Mengauskultasi
Hasil : 15x/menit wib bising usus klien 07.30 Mengauskultasi
Hasil : 18x/menit wib bising usus klien
09.00 Berkolaborasi Hasil : 15x/menit
wib dengan ahli gizi 09.00 Berkolaborasi
memberi nutrisi wib dengan ahli gizi 09.00 Berkolaborasi
snack pagi memberi nutrisi wib dengan ahli gizi
Hasil : puding snack pagi memberi nutrisi
Hasil : puding snack pagi
11.00 Mengecek GDS Hasil : kue
wib klien 11.00 Mengecek GDS 11.00
Hasil : 261 wib klien wib Mengecek GDS
Hasil : 207 klien
11.30 Membantu 11.30 Hasil : 331
memberi injeksi 11.30 Membantu
insulin memberi injeksi 12.00 Membantu
Hasil : 10ui insulin wib memberi injeksi
Hasil : 5ui insulin
12.00 Berkolaborasi Hasil : 15ui
wib dengan ahli gizi 12.00 Berkolaborasi
memberi nutrisi wib dengan ahli gizi 13.00 Berkolaborasi
Hasil : 400kkal memberi nutrisi wib dengan ahli gizi
Klie mengatakan Hasil : 400kkal memberi nutrisi
makannya tidak Klien mengatakan Hasil : 400kkal
habis hanya 5 mulai habis ¾ porsi Klien
sendok makan makanan mengatakan
dapat
92
Diagnosa 6 Maret 2018 7 Maret 2018 8 Maret 2018
keperawatan
13.00 Mengecek GDS 13.00 Mengecek GDS menghabiskan 1
Wib klien wib klien porsi makanan
Hasil : 184 Hasil :173
93
Diagnosa 6 Maret 2018 7 Maret 2018 8 Maret 2018
keperawatan
Dan cefotaxim
Kurang 09.45 Berdiskusi dengan 09.45 Memotivasi klien 09.45 Memotivasi klien
pengetahuan wib klien tentang wib merencanakan wib selalu
(kebutuhan belajar) pemahaman asupan nutrisi bersemangat
mengenai penyakit diabetes setelah pulang dari merubah pola
dan pengetahuan Hasil : keluarga rumah sakit 11.5 hidup sehat
berobat klien mengatakan Hasil : keluara Memotivasi klien
berhubungan mulai memahami klien mengatakan untuk selalu
dengan kurang penyakit diabetes akan selalu rutinmengontrol
mengingat mengingatkan diit gula darah
kesalahan 11.15 Memotivasi klien seimbang yang baik Hasil : keluarga
wib mengungkapkan klien mengatakan
perubahan pola 11.00 Memotivasi klien akan selalu
hidup mau mengingatkan
Hasil : klien terlihat mendemonstrasikan pengecekan gds
antusias ingin pengecekan gds dirumah
merubah pola hidup Hasil : keluarga
agar sehat selalu klien tampak mau
dan tidak mencoba
membebankan pengecekan gds
suami dan anak
15.30 Memberikan
11.00 Mendemonstrasikan wib informasi kepada
Wib pengecekan gds klien tentang
Hasil : keluarga program pelayanan
klien tampak belum kesehatan yang ada
berani melakukan dapat digunakan
demonstrasi Hasil : klien
pengecekan gds mengatakan
memahami
Memotivasi klien manfaat fasilitas
17.15 melakukan terapi kesehatan selain di
wib insulin secara rumah sakit
mandiri
94
Diagnosa 6 Maret 2018 7 Maret 2018 8 Maret 2018
keperawatan
klien mengatakan keinginan 13.45 nutrisi ibunya
akan mencoba kedepannya
merubah pola hidup
sehat
KLIEN
DIAGNOSA 6 Maret 2018 7 Maret 2018 9Maret 2018
1
Ketidakseimbangan nutrisi S: S: S:
kurang dari kebutuhan tubuh klien klien mengatakan klien
berhubungan dengan mengatakan mual sudah tidak ada mengatakan sudah
ketidakseimbangan insulin dan muntah mual muntah tidak mual dan
masih ada muntah
Klien mengatakan O: klien mengatakan
masih muntah 2x klien terlihat tenang sudah dapat
dalam 1 hari Klien terlihat menghabiskan 1
Klien mengatakan menghabiskan porsi porsi makanan
hanya mampu ¾ makanan
menghabiskan ½ Klien mulai dapat O:
porsi makan menghabiskan klien terlihat rileks
900kkal dari klien terlihat
O: 1500kkal nutrisi mengabiskan 1
klien terlihat harian porsi makanan
lemah GDS: 222 kliewn dapat
GDS: 138 menghabiskan
Klien terlihat A: Masalah teratasi 1500kkal nutrisi
hanya sebagian harian
mengahabiskan
700kkal dari 1500 P: intervensi
kkal/hari nutrisi dilanjutkan
harian 5,6,8,9,10,11 A: tujuan tercapai
Masalah teratasi
A:
masalah belum P: Intervensi
teratasi dihentikan
P: Intervensi
dilanjutkan:
2,3,5,6,89,10,11
2.resiko gangguan S: S: S:
kekurangan volume cairan klien mengatakan klien mengatakan Klien mengatakan
berhubungan dengan diuretoc bolak balik sudah berhenti BAB sudah lebih enakan
osmotic kekamar mandi dari pagi hanya 2x badannya tidak
untuk BAB dari bab ada diare lagi.
malam sudah 4x klien mengatakan Makan minum
klien mengatakan minum hanya 1500 tidak ada
minum hanya 600 cc( 1 botol aqua hambatan
cc( 1 botol aqua besar)
kecil) klien mengatakan
95
KLIEN
DIAGNOSA 6 Maret 2018 7 Maret 2018 9Maret 2018
1
O: badan masih lemas O:
klien terlihat Klien terlihat lebih
pucat dan lemas O: rileks
mukosa bibir Klien terlihat sudah TD:130/80mmHg
klien terlihat lebih rileks RR: 18x/menit
kering Mukosa bibir S: 37ºC
TD: lembab N: 82x/menit
150/80mmHg TD: 150/70
RR:18x/menit RR: 18x/menit A: tujuan tercapai
N: 78x/menit S : 37ºC Masalah teratasi
S: 38°C N: 84x/menit
P: intervensi
A: A: Tujuan tercapai dilanjutkan:
Tujuan belum sebagian
tercapai
P: intervensi
dilanjutkan: P: intervensi
2,3,4,5.6,7 dilanjutkan:
2,3,5,7
96
KLIEN
DIAGNOSA 6 Maret 2018 7 Maret 2018 9Maret 2018
1
O: O: O:
Klien terlihat Klien terlihat lemah Klien terlihat
lemah lemas lemah
Lemas TD: 150/70 lemas
TD: RR: 18x/menit TD:130/80mmHg
150/80mmHg S : 37ºC RR: 18x/menit
RR:18x/menit N: 84x/menit S: 37ºC
N: 78x/menit N: 82x/menit
S: 38°C GDS: 186
GDS: 138
Leukosit : 13.90 A: Masalah belum A: Masalah
teratasi teratasi
A: Masalah
belum teratasi P: intervensi P: intervensi
dilanjutkan dihentikan
P: intervensi 2,3
dilanjutkan
2,3
97
KLIEN
DIAGNOSA 6 Maret 2018 7 Maret 2018 9Maret 2018
1
2. Kurang S: S: S:
pengetahuan(kebutuh Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan
an belajar) mengenai tidak mengetahui mau merubah pola termotivasi untuk
penyakit dan proses penyakit hidup sehat merubah pola
kebutuhan berobat dan belum O: nutrisi diet harian
berhubungan dengan mengertib diet Klien terlihatdapat Keluarga klien
kurang mengingat nutrisi yang benar berdiskusi dan dapat mengatakan akan
kesalahan mengingat diskusi selalu mengontrol
O: sebelumnya saat gds klien
Klien terlihat perawat Klien mengatakan
menggelengkan menanyakan nutrisi akan mandiri
kepala saat yang baik untuk melakukann
perawat diabetes perawatan diri
menanyakan Keluarga klien
nutrisi yang baik terlihat nampak mau O:
untuk diabetes mencoba melakukan Klien terlihat
pengeceka gula dapat
A: masalah belum darah mengungkapkan
teratasi A: masalah teratasi keinginan
sebagian kedepannya untuk
P: intervensi kesehatan jangka
dilanjutkan P: intervensi panjang
3,45,67,8 dilanjutkan
6,7,8
A: masalah teratasi
P: intervensi
dihentikan
S: S: S:
3. Ketidakberdayaan Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan
berhubungan dengan akan merubah dapat akan
penyakit jangka pola nutrisi harian mengkomunikasikan mempertahankan
panjang setelah pulang keinginannya pola hidup sehat
dari rumah sakit dengan suami dan
anak O:
O: Klien terlihat
Klien terlihat O: mulai mampu
belum mapu Klien terlihat mulai bertanggung
secara mandiri mampu bertanggung secara mandiri
bertanggung secara mandiri untuk aktifitas
jawab untuk untuk aktifitas perawatan diri
aktivitas perawatan diri Klien terlihat
perawatan diri Klien terlihat mampu
mampu merencanakan
A: merencanakan nutrisi harian
Masalah belum nutrisi harian A:
teratasi A: Masalah teratasi
Masalah teratasi
98
KLIEN
DIAGNOSA 6 Maret 2018 7 Maret 2018 9Maret 2018
1
P: intervensi sebagian P: intervensi
dilanjutkan P: intervensi dihentikan
2,3,4,5 dilanjutkan
5
4.2 Pembahasan
Pada bab ini penulis akan membahas antara kasus 1, kasus 2,teori dan
keperawatan pada klien Diabetes Melitus dengan gangguan nutrisi kurang dari
Dalam membahas kasus ini penulis melakukan tahapan sesuai dengan proses
4.3 Pengkajian
bertujuan untuk memperoleh informasi atau data dari pasien sehingga masalah
penderita tidak mewarisi diabetes tipe itu sendiri, tetapi mewarisi suatu
memiliki 6% resiko dan siko dan anak cucu memiliki 5% resiko. Kelainan
99
insulin. Pada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan jaringan terhadap
insulin akibat kurangnya reseptor insulin yang terdapat pada membran sel
glukosa oleh sel menjadi menurun, sehingga kadar gula dalam plasma tinggi
(hiperglikemia).
200mg/dL dalam keadaan normal). Faktor lingkungan dan stres fisik juga
saat ini.
Dari kedua data di atas terdapat kesamaan dengan teori yaitu diabetes
lelah, lemah, dan pusing polidipsi (peningkatan rasa haus dan minum) poliuria
Penurunan Berat Badan Pandangan mata kabur, Ketonuria luka yang tiada
100
kunjung sembuh kesemutan, gatal-gatal, impotensi.
sebelum sakit60kg dan BB saat ini 54kg, dengan IMT saat ini 17,64 Tn. S
mudah lelah, lemah, klien mengatakan mengalami peningkatan rasa haus dan
penurunan berat badan , sebelum sakit 67kg setelah sakit 64kg, dengan IMT
saat ini 26.66. klien mengatakan mudah lelah dan lemah. klien mengatakan
Dari kedua data di atas terdapat adanya kesamaan antara kasus dengan
dengan teori yaitu mudah lelah dan lemah, sering merasakanlapar dan haus
peningkatan makan dan pandangan mata sering mengabur sesuai dengan teori
yang ada.
setelah stres fisik. Pada ketoasidosis diabetik, klien mengatakan telah 5 tahun
menderita diabetes dan tidak rutin mengontrol kadar gula dalam darah.
101
Dari kedua data di atas terdapat adanya kesamaan antara kasus
dengan dengan teori yaitu kedua klien mengalami hiperglikemia dimana pada
glukosa darah pemeriksaan urine serta kultur pus, mengetahui jenis kuman
pada luka dan memberikan antibiotik yang sesuai dengan jenis kuman.
345mg/dL dan pada Ny.E GDS: 329mg/dL, pada kedua kasus diatas didapat
Pada kasus 2 Ny.E menatakana tidak mengontrol pola makan dan tidak
102
pernah berolahraga. Terapi pengobatan yang diterima klien saat menjalani
dengan dengan teori yaitu kedua klien sam sama menggunakan terpai insulin
osmotic(dari hiperglikemia).
interprestasi infomasi.
jaringan.
103
Pada klien Tn. S didapat diagnosa diabetes melitus antara lain:
osmotic(dari hiperglikemia),
dan oksigen,
mengatakan tidak dapat beristirahat, klien mengatakan mual dan muntah klien
mengatakan makan tidak nafsu. Data objektif yang penulis dapatka dilahan
antara lain klien terlihat gelisah, klien tampak lemah, klien terlihat tidak
didalam teori karena penulis menemukan diagnosa resiko gangguan pola tidur
104
3. ketidakberdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang
pusing, klien mengatakan mual dan muntah klien mengatakan makan tidak
nafsu. Data objektif yang penulis dapatka dilahan antara lain klien terlihat
gelisah, klien tampak lemah, klien terlihat tidak menghabiskan 1 porsi makan,
BB: 54kg TB: 175cm IMT : 17.64, pemeriksaan penunjang, leukosit : 13,90
keperawatan, 2015).
dimanapada tahap ini penulis menetapkan tujuan dan kriteria hasil dan
antara teori dan kasus sama. Timbang berat badan setiap hari atau sesuai
dengan indikasi Tentukan program diet badan pola makan pasien dan
105
Observasi tanda tanda hipoglikemia, seperti perubahan tingkat kesadaran, kulit
lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka rangsang, cemas, sakit kepala..
dekstrosa dan setengah salin normal, lakukan Konsultasi dengan ahli diet,
15x/menit GDS: 186 terapi obat novarapid 10ui sebelum makan,nutrisi harian
2400kkal
GDS: 205 dengan penggunaan terapi insulin 10ui sebelum makan, nutrisi
harian 1500 kkal dapat terpenuhi pada hari ketiga pengasuhan diruang
perawatan.
yang telah ditetapkan sebelumnya yang disesuaikan dengan kondisi situai dan
finger stick, dan pemakaian terapi insulin novarapid 20 ui untuk kedua kasus.
106
Peulis dapat melaksanakan semua intervensi yang yang telah direncanakan,
Rumah Sakit Umu Pasar Rebo.keadaan umum kedua klien sedang, kesadaran
4.7 Evaluasi
dengan kriteria waktu, kriteria hasil, tujuan yang dicapai. Pada tahap evaluasi
Ny.E yang telah dilakukan dari tanggal 5Maret 2018 – 9Maret 2018.
kasus terdapat perbedaan Ny. S lebih cepat teratasi masalah kebutuhan nutrisi
keluarga, kepatuhan pada diet harian nutrisi yang disediakan oleh pihak rumah
sakit, serta riwayat penyakit yang belum lama diderita yaitu selama 2
yang diderita.
107
BAB 5
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pengkajian
2018 pada dua klien dengan klien satu berjenis kelamin laki-laki usia
selama saki. Dari data Objektif klien terlihat lemah klien terlihat pucat
54kg TB: 175cm IMT 17,64, dan pada klien kedua berjenis kelamin
mengatakan nyeri pada ulu hati, klien mengatakan jarang makan dan
108
5.1.2 Diagnosa
5.1.3 Perencanaan
program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan
109
menit sebelum makan dan 1jam sesudah makan secara ketat berikan
5.1.5 Evaluasi
lama, adanya kepatuhan diet pada nutrisi yang diberikan oleh pihak
rumah sakit.
5.2 saran
110
keperawatan pada perpustakaan, melakukan evaluasi setiap mata ajar yang
3. Bagi penulis.
111
DAFTAR PUSTAKA
edisi 2. ECG:Jakarta
Nimas Mita Etika M, 3 jenis 3 Jenis Cek Gula Darah dan Cara Membaca Hasil
Tesnya
Susanti Niman. 2017, Ilmu Keperawatan Dasar Pengantar Gizi untuk Perawat.
Trans Info Media: Jakarta
112
LEMBAR PENGESAHAN
Telah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji KTI Program Studi DIII
Keperawatan dan telah dilakukan revisi hasil sidang KTI
Ditetapkan di :
Tanggal :
113
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DIABETES MELITUS DENGAN
GANGGUAN KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH DI RUANG FLAMBOYAN
RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR
DISUSUN OLEH :
HARDINI RATNANING PURI
130151002
114
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DIABETES MELITUS DENGAN
GANGGUAN KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH DI RUANG FLAMBOYAN
RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR
DISUSUN OLEH :
HARDINI RATNANING PURI
130151002
115
LEMBAR PENGESAHAN
Telah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji KTI Program Studi DIII
Keperawatan dan telah dilakukan revisi hasil sidang KTI
Ditetapkan di :
Tanggal :
116
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa oleh pembimbing dan disetujui untuk
dipertahankan dihadapan tim penguji KTI Program Studi DIII Program Studi D-
III Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas MH. Thamrin
Mengetahui
Pembimbing Utama
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Universitas MH. Thamrin
117
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya tulis ilmiah ini hasil
plagiat, maka saya bersedia menerima sangsi atas perbuatan tersebut.
118
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan piji dan syukur atas nikmat dan karunia
yang diberikan Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya tulis
Ilmiah yang berjudul “ Asuhan Keperawatan Pada Klien Diabetes Melitus “.
Makalah ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam rangka
Ujian akhir Program Diploma III keperawatan Universitas MH.Thamrin Jakarta.
Dalam penyusunan karya tulis ini penulis banyak mendapatkan hambatan
dan kesulitan, namun berkat bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai
pihak, maka makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan tetimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo, SKM,M Comm Health, selaku Rektor
Universitas Mh.Thamrin
2. Prof. Dr. Dr Kusharisupeni, M,Sc. Selaku Dekan Univeritas Mh.Thamrin
3. Ibu Atikah Pustikasari, SKM.MKM. selaku kepala program Diploma III
Keperawatan Universitas Mh.Thamrin.
4. Ibu Ns.Nurma Dewi, S.Kep. M.Kes selaku pembimbing utama
5. Ibu Ns. Sri Suryati, S.Kep, M.Kep selaku penguji karya Tulis Ilmiah
6. Ibu Ns.Asmaneti, S.Kep selaku pembimbing lahan.
7. Ibu Ns. Rinawati, S.Kep. selaku penguji Karya Tulis
8. Bapak dan Ibu dosen beserta staff Program Studi DIII Keperawatan Fakultas
Kesehatan Universitas Mh.Thamrin yang telah memberikan bekal ilmu untuk
saya.
9. Kepada ibunda Hj. Cucu pidoroaeni, adiku tercinta Rina Tiara Yasin yang
telah memberi semangat dan dukungan hingga terselesaikan penulisan Karya
Tulis Ilmiah ini.
10. Teruntuk anak anaku tersayang Fadhlan Aji Maulana dan Firza Dwi Affandi
yang selalu memberi semangat kepada penulis hingga akhir penulisan Karya
Tulis Ilmiah ini.
11. Rekan rekan almamater DIII Keperawatan yang telah memberi dukungan dan
masukan kepada penulis.
i
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kriik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak, sehingga hasil dari penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan
profesi keperawatan.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN ORISINALITAS
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI .................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah..................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah .................................................................. 4
1.4 Tujuan ................................................................................... 5
1.4.1 Tujuan Umum ............................................................ 5
1.4.2 Tujuan Khusus............................................................ 6
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................. 7
1.5.1 Manfaat Teoritis ......................................................... 7
1.5.2 Manfaat Praktis .......................................................... 8
1.6 Ruang Lingkup ....................................................................... 9
1.6.1
iii
2.1.6 Komplikasi ................................................................. 17
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang.............................................. 20
2.1.8 Penatalaksanaan ........................................................ 21
2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Pada Klien diabetes Melitus23
2.2.1 Pengkajian .................................................................. 23
2.2.2 Analisa Data ............................................................... 27
2.2.3 Diagnosa Keperawatan .............................................. 27
2.2.4 Perencanaan ................................................................ 28
2.2.5 Pelaksanaan Keperawatan ......................................... 35
2.2.6 Evaluasi ...................................................................... 36
2.3 Konsep Nutrisi......................................................................... 36
2.3.1 Definisi ....................................................................... 36
2.3.2 Fungsi Makanan ......................................................... 37
2.3.3 Fungsi nutrisi .............................................................. 37
2.3.4 Fungsi Nutrien ............................................................ 39
2.3.5 Nutrisi dan Metabolisme Karbohidrat ....................... 42
2.3.6 Sumber Karbohidrat .................................................. 43
2.3.7 Insulin ......................................................................... 45
2.3.8 Perencanaan Makanan ................................................ 47
2.3.9 Perencanaan Makanan DM konsisten Karbohidrat .... 48
2.3.10 Perencanaan terapi diet untuk mencapai target
kadar glukosa darah.................................................. 49
2.3.11 Keseimbangan Diet .................................................... 50
2.4 Kadar Gula Darah Normal ...................................................... 51
iv
3.7 Analisis Data ........................................................................... 57
3.8 Etik Penelitian ........................................................................ 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii