net/publication/309159927
CITATIONS READS
3 3,950
1 author:
Teguh Wahyono
Universitas Kristen Satya Wacana
20 PUBLICATIONS 16 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Pengembangan Sistem Informasi Berbasis Internet Mobile sebagai Alternatif Pemecahan Asimetri Informasi Antar Produsen dan Konsumen Komoditas Pangan View
project
All content following this page was uploaded by Teguh Wahyono on 13 November 2017.
BAB 1
LEBIH DEKAT DENGAN
BARCODE
Barcode
ISBN.
1
Cuplikan Buku “Membuat Sendiri Aplikasi dengan Memanfaatkan Barcode”,
Penerbit Elekmedia, Penulis : Teguh Wahyono
2
Cuplikan Buku “Membuat Sendiri Aplikasi dengan Memanfaatkan Barcode”,
Penerbit Elekmedia, Penulis : Teguh Wahyono
Jika Anda search di Google dengan kata kunci “barcode”, maka Anda akan
menjumpai berbagai jenis barcode yang berkembang. Kode di dalam
barcode tersebut mengumpulkan data dalam simbologi linear 1Dimensi
atau ada juga yang memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk
geometri lainnya di dalam simbologi dua dimensi. Selanjutnya karena
barcode biasanya menempel pada produk tertentu, maka sudah barang
tentu merepresentasikan data yang terkait dengan produk dimana barcode
tersebut berada.
Pada tahun 1970, untuk pertama kalinya kode batang temuan keduanya
dipakai secara komersial yaitu pada saat Logicon Inc. membuat Universal
3
Cuplikan Buku “Membuat Sendiri Aplikasi dengan Memanfaatkan Barcode”,
Penerbit Elekmedia, Penulis : Teguh Wahyono
4
Cuplikan Buku “Membuat Sendiri Aplikasi dengan Memanfaatkan Barcode”,
Penerbit Elekmedia, Penulis : Teguh Wahyono
Simbologi Pengguna
U.P.C. Worldwide retail, GS1 approved
Codabar Old format used in libraries, blood banks, airbills
Code 25 – Non-interleaved 2 of 5 Industrial (NO)
Code 25 – Interleaved 2 of 5 Wholesale, Libraries (NO)
Code 39 Various
Code 93 Various
Code 128 Various
Code 11 Telephones
CPC Binary Post office
DUN 14 Various
EAN 2 Addon code (Magazines), GS1 approved
EAN 5 Addon code (Books), GS1 approved
EAN 8, EAN 13 Worldwide retail, GS1 approved
ITF-14 Non-retail packaging levels, GS1 approved
Latent image barcode Color print film
Pharmacode Pharmaceutical Packaging
Plessey Catalogs, store shelves, inventory
PLANET United States Postal Service
POSTNET United States Postal Service
Intelligent Mail Barcode United States Postal Service
MSI Used for warehouse shelves and inventory
PostBar Canadian Post office
RM4SCC / KIX Royal Mail / Royal TPG Post
Dari berbagai jenis Barcode tersebut beberapa tipe yang akan dibahas lebih
lanjut pada bagian ini. Beberapa tipe yang cukup sering digunakan tersebut
antara lain adalah sebagai berikut.
1. Tipe Code 39 (code 3 of 9)
Merupakan barcode alphanumerik (full ASCII) yang dapat
mewakili abjad (A-Z) dan angka (0-9) serta beberapa karakter lain
seperti misalnya: $, /, +, %, titik dan spasi. Jumlah digit maksimal
16. Kode seperti ini biasanya cocok digunakan untuk barcode
buku maupun untuk kode barcode angota perpustakaan. Aplikasi
lain misalnya untuk inventory, asset tracking dan digunakan pada
5
Cuplikan Buku “Membuat Sendiri Aplikasi dengan Memanfaatkan Barcode”,
Penerbit Elekmedia, Penulis : Teguh Wahyono
Setiap karakter pada code 128 dikodekan oleh 3 bar dan 3 spasi
(atau 6 elemen) dengan ketebalan masing-masing elemen 1
sampai 4 kali ketebalan minimum (module). Jumlah total module
untuk bar selalu genap sedangkan untuk spasi selalu ganjil. Selain
itu code 128 memiliki 3 start character yang berbeda sehingga
code 128 memiliki 3 sub set karakter yang bersesuaian dengan
start characternya.
6
Cuplikan Buku “Membuat Sendiri Aplikasi dengan Memanfaatkan Barcode”,
Penerbit Elekmedia, Penulis : Teguh Wahyono
3. Code 25 (Interleaved)
Merupakan kode barcode yang hanya untuk angka (0-9),
maksimum 32 digit. Jadi barcode ini berbentuk numerik dan
memiliki panjang baris yang bervariasi. Barcode yang juga disebut
sebagai interleaved 2 of 5 tersebut biasa dipergunakan untuk
aplikasi dalam dunia industri dan laboratorium.
4. EAN 13
Simbologi Barcode model ini dikeluarkan EAN untuk identitas
suatu produk. Standardisasi EAN menggunakan 3 digit pertama
adalah untuk kode negara asal produk, 4 digit berikutnya adalah
Manufacture Number, 5 digit berikutnya adalah Product Number (
kode produk atau nomor urut produk ) dan 1 digit terakhir adalah
Check Digit atau angka untuk melakukan test validasi barcode.
7
Cuplikan Buku “Membuat Sendiri Aplikasi dengan Memanfaatkan Barcode”,
Penerbit Elekmedia, Penulis : Teguh Wahyono
8
Cuplikan Buku “Membuat Sendiri Aplikasi dengan Memanfaatkan Barcode”,
Penerbit Elekmedia, Penulis : Teguh Wahyono
9
Cuplikan Buku “Membuat Sendiri Aplikasi dengan Memanfaatkan Barcode”,
Penerbit Elekmedia, Penulis : Teguh Wahyono
3. Label Barcode
Bahwa untuk dapat ditempelkan pada produk yang diinginkan,
maka Barcode harus dicetak di dalam sebuah label barcode. Label
tersebut bisa terbuat dari kertas khusus atau kertas biasa dengan
bentuk dan ukuran yang dirancang sesuai dengan kebutuhan.
10
Cuplikan Buku “Membuat Sendiri Aplikasi dengan Memanfaatkan Barcode”,
Penerbit Elekmedia, Penulis : Teguh Wahyono
11