HMKK 431
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu:
BANJARBARU
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah “Elemen Mesin II & Tugas” dengan tepat waktu.
Pembuatan laporan ini diajukan sebagai bahan salah satu syarat untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Praktikum Prestasi Mesin.
Dalam pembuatan laporan praktikum ini penulis banyak memperoleh
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehinnga terlaksana sebagaimana
mestinya. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada
Bapak Achmad Kusairi S., M.M, M.T selaku Dosen Pembimbing pada Tugas
Besar Elemen Mesin II ini.
Kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun tanpa
mengurangi fungsi dari pembuatan laporan praktikum ini.
Akhirnya kami berharap semoga pembuatan laporan ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan selanjutnya bagi kita semua. Amin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makin meningkatnya pembangunan di Indonesia dalam era tinggal landas,
khususnya disektor industri diperlukan pengetahuan yang lebih luas dibidang
teknik, terlebih dalam bidang teknik permesinan yang telah mencakup spektra
displin ilmu yang luas. Indonesia sangat membutuhkan tenaga-tenaga ahli dalam
menguasai teknologi canggih. Karena itu pula pemerintah meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan,
penelitian, dan pengembangan teknologi untuk menghasilkan karya-karya
teknologi yang inovatif, kreatif, dan edukatif Selama ini dalam memproduksi
elemen-elemen mesin, khususnya elemen-elemen mobil dalam perancangannya
di Indonesia belum dilaksanakan secara integral. Perancangan total elemen
mesin tersebut biasanya dikerjakan oleh tenaga ahli asing yang berkompeten.
Namun kini pembuatan elemen mesin sudah dapat dilaksanakan di Indonesia
dengan mengadopsi teknologi asing dan memodifikasi dalam pembuatannya.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka penulis berusaha untuk
membantu merancang dan merencanakan ulang rem pita pada mobil derek.
Dalam perencanaan ini penulis mengharapkan hasil yang baik sesuai dengan
prosedur perancangan yang standar.
Rem pita pada dasarnya terdiri dari sebuah pita baja yang disebelah
dalamnya dilapisi dengan bahan gesek, drum rem dan tuas. Rem pita
mempunyai beberapa keuntungan seperti luas permukaan lapisan dapat dibuat
besar, pembuatan mudah, pemasangan tidak sukar, gaya rem besar dalam
keadaan berhenti, dan lain-lain. Karena sukar dikendalikan, rem ini tidak cocok
untuk putaran tinggi. Karena pita dapat putus, maka dalam perencanaan,
perancangan dan pembuatannya diperlukan ketelitian dalam perhitungan
kekuatan tarik dan tegangan geser pada tali atau pita pada rem tersebut
sehingga aman dalam penggunaannya, apalagi digunakan pada mobil derek
mampu mengangkat beban hingga 2 ton. Rem semacam ini dipandang tidak
cocok untuk alat-alat pengangkut manusia. Rem pita banyak dipakai pada mesin
derek dan mesin pengangkat seperti crane. Rem pada mesin derek atau mesin
pengangkat dimaksudkan untuk menghentikan putaran drum penggulung kabel
dan mencegah beban turun sendiri. Disini kekuatan tali atau pita pada rem
sangat berpengaruh terhadap kekuatan tarik dan tegangan geser yang akan
terjadi pada saat drum menggulung kabel atau tali pengangkat yang juga
berpengaruh pada gaya pengereman. Untuk penggeraknya diambil motor
standar dengan daya nominal dekat diatas daya angkat tersebut. Karena itu,
sekalipun tidak ada gaya yang dikenakan, rem dapat bekerja sendiri
menghentikan putaran. Juga dalam hal ini dimana rem dapat mengunci sendiri
dan pengereman harus dilakukan dengan hati-hati.
1.2 Tujuan Perancangan
tujuan dari perhitungan kekuatan rem pita pada mobil derek dengan
beban angkat maksimum 2 ton adalah untuk mendapatkan hasil analisa yang
tepat dari perancangan perhitungan kekuatan dan tegangan serta ukuran-
ukuran dari rem pita yang tepat untuk mesin pengangkat dengan beban
tersebut.
1.4 Pembatasan Masalah
Dalam penyusunan tugas ini, penulis hanya menitik beratkan pada
perhitungan dari komponen – komponen yang terpenting saja, agar
perencanaan tetap terarah dan jelas dengan batasan – batasan yang
diberikan, antara lain :
1. Perhitungan daya motor yang digunakan
2. Analisa kekuatan dan kapasitas rem
3. Perencanaan dan perhitungan dimensi tuas
4. Perencanaan dimensi pita baja
BAB II
DASAR TEORI
bekerja dengan jalan menekan kanvas rem (pad brake) terhadap poros
N
v
F
f
N : gaya normal
W : gaya berat
(W=m.g)
F : gaya dorong
f : friksi
mengatur kecepatan (pengaturan rem dimana rem selalu slip) kerja gesek
Oleh karena itu dalam banyak hal, rem tidak bertindak sebagai rem
penyetop, dalam hal ini instalasi dihentikan hanya gaya rem, melainkan
kedudukan tertentu (rem penahan). Dalam hal ini sebagian dari energi
momen penahan meter, yang pada motor listrik dicapai dengan bantuan
searah yang dibalik, dan sebagainya. Rem gesek merupakan bagian dari
kopling tidak tetap, dimana proses yang satu berputar sedang yang
lainnya diam. Pada saat rem bekerja poros yang bekerja akan berkurang
berhenti. Akibat yang ditimbulkan dari kanvas rem atau tromolnya maka
putaran poros dan juga mencegah putaran yang tidak dikehendaki, seperti.
kendaran pada jalan yang mendaki, dengan kata lain melakukan kontrol
secara berkala. Oleh karena itu baik atau tidaknya kemampuan rem
Rem pita pada dasarnya terdiri dari sebuah pita baja yang
disebelah dalamnya dilapisi dengan bahan gesek, drum rem dan tuas,
lain :
Dalam hal rem tunggal seperti pada Gambar 2.3 di bawah ini,
besarnya gaya yang dikenakan pada ujung tuas adalah :
F = (b /a) F2
Jika celah antara drum rem dan lapisan rem adalah δ (mm), maka
( DR 2 + δ) θ - DR 2 .θ = δ θ
untuk dapat mengikatkan pita pada drum. Untuk membuat langkah ini,
s = δ . θ .(a/b)
tidak sukar, gaya rem besar dalam keadaan berhenti, dan lain-lain.
dan tegangan geser pada tali atau pita pada rem tersebut sehingga aman
pengangkut manusia. Rem pita banyak dipakai pada mesin derek. Untuk
• Untuk rem dengan pedal kaki, langkah tuas tidak lebih dari 300 mm.
• Untuk rem tangan, langkah tuas tidak lebih dari 600 mm.
Rem sebuah derek atau mesin pengangkat dimaksudkan untuk
sendiri.
terhadap kekuatan tarik dan tegangan geser yang akan terjadi pada saat
drum menggulung kabel atau tali pengangkat yang juga berpengaruh pada
gaya pengereman.
dekat diatas daya angkat tersebut. Karena itu, sekalipun tidak ada gaya
dalam hal ini dimana rem dapat mengunci sendiri dan pengereman harus
0,75 sampai 0,85) dan diameter drum yang dikoreksi (terhadap jumlah
Lebar rem untuk derek kecil diperlihatkan pada Tabel 2.2 dibawah
ini. Untuk drum rem dengan diameter yang lebih besar terdapat lebar rem
pada harga batas yang diberikan didalam bagian rem blok tunggal.
ambillah dasar 75 % dari batas kelelahan atau batas mulur untuk tegangan
tarik.
Dalam hal ini perlu di perhatikan bahwa lubang paku sedikit lebih
besar daripada diameter paku. Jika dp adalah diameter paku (mm), dp’
adalah diameter lubang paku dan z adalah jumlah paku dari kelingan.
Untuk pita dapat dipakai bahan dari baja konstruksi umum yang
luwes (SS41) atau baja pegas (SUP). Dalam hal ini tebal plat juga terletak
antara 2 – 4 mm. Untuk paku dipakai baja rol untuk paku (SV)
P
Soff
= eμα −1
Keterangan:
α = panjang lengan dari titik putar tetap ketempat pita diikat ke tuas rem
2M br
P=
D
dengan Mbr ialah momen gaya rem yang sebenarnya. Seperti pada rem
Soff a − Gar l
G= l1
Gambar. 2.5 Diagram rem pita sederhana
Bila drum berputar pada arah yang berlawanan, gaya tarik Son dan
Soff akan bertukar tempat dan pemberat G yang diperlukan untuk rem akan
sederhana tidak cocok untuk mekanisme pemutar dan pemindah (rem dua
arah).
l
i=
a
mencapai 10). Tarikan pita Soff harus diberikan sedapat mungkin pada
sudut 90° terhadap titik putar tuas rem. Bila hal ini tidak dapat dilakukan
dipakai pita baja tanpa lapisan gesek yang hanya diberi sedikit pelumas.
operator pada gagang rem tidak melebihi 100 - 200 N. Pada penjepit
tangan, rem pita didesain bukan hanya untuk menahan muatan ketika
S TART
7. Bahan lapisan
Koefisien gesek μ
2
Daerah tekanan rem
o Pa (N/mm )
Sudut kontak θ ( )
Kelonggaran δ (mm)
μθ
8. e
9. Tarikan F1 , F2 (N)
Momen rem (N.mm)
2.
13. Kapasitas rem μpmv ( N.m / mm s)
Selesai
Stop
92
BAB III
PERHITUNGAN
Perencanaan sebuah rem pita untuk sebuah Derek dengan beban angkat
1000kg, putaran drum 25 rpm, diameter drum 300mm, diameter dengan lilitan
kabel 3 lapis 370mm.
Analisa
Diket: 1. W= 1000 kg
2. D= 300 mm = 0,3 m
3. D’ = 370 mm = 0,37 m
4. DR = 700 mm = 0,7 m
5. nD = 25 rpm
6. η=0,8
daya yang diperlukan
πW nDD' πx 1000 x 25 x 0,37
P= = = 5,93 KW PM= 10 KW
6120 η 6120 x 0,8
momen yang ditransmisikan
10
T = 974 x ( )
PM
nD
= 974 x ( ) 25
= 389,60 kgm
1
F2 = x 2053=660 N
4,11−1
(0,065+0,016)
Pm = = 0,041 N/mm2
2
Daerah tekanan rem
0,007 kg/mm2 < 0,065 kg/mm2 < 0,07 kg/mm2 baik
Kapasitas rem
µpmv = 0,3 x 0,041 x 0,92 = 0,011 (kg.m)/(mm2s)
Pendinginan alamiah 0,011 (kg.m)/(mm 2s) < 0,06 (kg.m)/(mm2s)
baik
Gaya pelayanan F(N) dan panjang lengan sisi F2, bB(mm)
F = 20 N, bB = 30 mm
Penentuan panjang tuas
F 2bB 660 x 30
α= = = 990 mm
F 20
Faktor Keaman = 3 x 2 = 6
Bahan Paku : SV41A, σ B = 50 kg/mm2
Faktor keamanan = 5,6 x 1,6 = 8,4
Diameter lubang paku dp= 10 mm
Diameter lubang paku d’p=10,8 mm
Tegangan tarik dan tegangan geser yang diizinkan kg/mm2
50
σ a= =8,33 kg/mm2
6
50
τ’a= =¿ 5,95 kg/mm2
8,4
Tebal plat pita
Domain plat pita 2mm<t<4mm
F1=σa(bR – d’pz’)t
2713 = 8,33(120 – 10,8x2)t
t = 3,31 baik
Spesifikasi Rem Pita
o Bahan Rem = Tenunan Asbes
o Lebar rem = bR = 120mm
o θ=¿ 270o (π / 180o) x 270o = 4,71 rad
o δ =3 mm
o Langkah tuas ∆ s = 466,29 mm
o Pita : SS50 120 mm lebar x 3,31 mm tebal
o SV41A, F1= ∅ 10 x 10 buah, sisi F2 = ∅ 10 x 4 buah
94
BAB IV
GAMBAR TEKNIK
95
96
97
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
komponen rem pita pada mobil derek, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
4. Dari perencanaan rem pita didapat hasil analisa pada rem pita sebagai
berikut :
98
daya yang diperlukan PM= 10 KW
momen yang ditransmisikan T =389,60 kgm
kecepatan keliling drum rem VR= 0,92 m/s
tariken efektif rem Fe= 1113,14 kg
gaya rem spesifik FN =642,86 kg
Lebar rem bR = 120mm
Tekanan rem maksimum Pmax= 0,065 kg/mm2
Tekanan rem minimum Pmin= 0,016 kg/mm2
Tekanan rem rata-rata Pm= 0,041 kg/mm2
Kapasitas rem µpmv=0,011 (kg.m)/
(mm2s)
panjang tuas α =¿ 990 mm
Langkah tuas ∆ s = 466,29 mm
Tegangan tarik σ a=8,33 kg/mm2
tegangan geser yang diizinkan τ’a=5,95 kg/mm2
Tebal plat pita t = 3,31
.
5.2 Saran
1. Rem ini tidak cocok untuk putaran tinggi karena pita dapat putus dan
pada tali atau pita pada rem tersebut apalagi digunakan dalam mesin
drum angkat yang lebih besar dengan melihat bahan pita yang akan