Anda di halaman 1dari 5

ANGGARAN RUMAH TANGGA

SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun)

BAB I
KEPENGURUSAN

Pasal 1
Persyaratan Umum

Persyaratan umum untuk menjadi Pengurus SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun) adalah :
1. Karyawan yang dipekerjakan di PT. SMART, Tbk Refinery Tarjun.
2. Memiliki jiwa kepemimpinan, cakap, jujur dan bertanggungjawab.
3. Memahami kedudukan, fungsi dan kewajiban Serikat Pekerja.
4. Memiliki loyalitas, dedikasi dan integritas.
5. Tidak menjabat posisi Officer dan seterusnya ke atas.

Pasal 2
Susunan Kepengurusan

Pengurus SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun) terdiri atas :


1. Ketua dan Wakil Ketua
2. Sekretaris dan Wakil Sekretaris
3. Bendahara dan Wakil Bendahara
4. Komisaris

Pasal 3
Hak –hak Pengurus

Setiap pengurus SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun) mempunyai hak memberikan suara,
mengajukan usul dan mengajukan saran-saran pada setiap rapat-rapat SPST (Serikat Pekerja
Smart-Tarjun)
Pasal 4
Kewajiban Pengurus

Setiap Pengurus SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun) berkewajiban :


1. Melaksanakan dan menjunjung tinggi asas dan tujuan organisasi SPST (Serikat Pekerja
Smart-Tarjun).
2. Mentaati segala peraturan, kebijakan dan keputusan yang telah ditetapkan oleh SPST
(Serikat Pekerja Smart-Tarjun).
3. Menjaga nama baik organisasi SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun) Di PT. SMART, Tbk
Refinery Tarjun.

BAB II
SANKSI DAN KEHILANGAN HAK KEPENGURUSAN

Pasal 5
Sanksi
1. Ketua Pengurus SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun) setelah mendengarkan saran dan
pendapat Musyawarah Anggota SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun) dapat memberikan
sanksi kepada pengurus yang dianggap telah melakukan pelanggaran terhadap
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga secara berurutan berupa :
a. Peringatan Biasa
b. Peringatan Keras
c. Skorsing
d. Pemberhentian
2. Setiap pengurus SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun) yang dikenai sanksi mempunyai
hak mengajukan keberatan atau pembelaan atas sanksi yang dijatuhkan.
3. Apabila pengajuan keberatan atau pembelaan atas sanksi yang dijatuhkan, dapat
diterima maka Ketua Pengurus Eksekutif melalui Musyawarah Anggota harus
memulihkan hak kepengurusannya.

Pasal 6
Kehilangan Hak Kepengurusan

Pengurus Eksekutif SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun) dapat kehilangan Hak


Kepengurusannya apabila :
1. Meninggal dunia.
2. Kehilangan status kekaryawanannya.
3. Terkena skorsing organisasi
4. Diberhentikan dan atau berhenti dari kepengurusan.

BAB III
RAPAT DAN HUBUNGAN ORGANISASI

Pasal 7
Rapat-Rapat

1. Musyawarah Anggota merupakan rapat konsultasi, koordinasi dan evaluasi yang


dilakukan sekurang-kurangnya setiap 2 ( dua ) tahun sekali, untuk menentukan
Kebijakan dan Program Kerja serta Keputusan-Keputusan Organisasi yang dipandang
perlu yang dihadiri oleh seluruh Pengurus dan Komisaris SPST (Serikat Pekerja Smart-
Tarjun).
2. Rapat Pleno Pengurus merupakan rapat kerja yang dilakukan untuk memutuskan
kebijakan Pengurus tentang segala hal yang terkait dengan ketenagakerjaan atau hal-hal
lain yang bersifat mendesak untuk diajukan pada Sidang Musyawarah Anggota.
3. Rapat Pengurus bulanan merupakan rapat rutin yang diadakan oleh Pengurus untuk
membahas dan mengevaluasi masalah-masalah keanggotaan dan organisasi.
4. Setiap rapat Pengurus maupun Musyawarah Anggota dipimpin oleh Ketua dengan
didampingi oleh Sekretaris atau wakil pengurus lainnya yang diberi mandat atau
ditunjuk untuk menggantikannya apabila Ketua dan Sekretaris berhalangan.

Pasal 8
Hubungan Serikat

Untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun) dapat


melakukan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga-lembaga Pemerintah atau swasta baik di
dalam maupun luar negeri serta pihak-pihak atau organisasi-organisasi pekerja sejenis lainnya.
BAB IV
TATA KERJA ORGANISASI

Pasal 9
Sistem Kerja

Sistem kerja Pengurus SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun) adalah Musyawarah Mufakat.

Pasal 10
Pembagian Tugas

Pembagian tugas/ kerja diantara anggota pengurus serta tata-kerja organisasi adalah sebagai
berikut:

A. Ketua :
1. Memimpin dan penanggung jawab tertinggi Organisasi SPST (Serikat Pekerja Smart-
Tarjun)
2. Bersama pengurus lainnya menetapkan arah kebijakan SPST (Serikat Pekerja Smart-
Tarjun)
3. Melakukan Koordinasi diantara Pengurus SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun).
4. Memimpin Rapat-Rapat.
5. Mewakili kepentingan-kepentingan Organisasi baik ke dalam maupun ke luar
perusahaan.
6. Bila dipandang perlu dapat memberi mandat kepada pengurus yang ditunjuk untuk
menjalankan tugas organisasi.
7. Meminta pertanggungkawaban secara periodik dan atau sewaktu-waktu kepada
pengurus

B. Wakil Ketua :
1. Membantu Ketua dalam melaksanakan tugas utamanya.
2. Mewakili Ketua dalam menjalankan tugas dan wewenangnya apabila ketua berhalangan.
3. Membantu Ketua dalam mengarahkan dan mengawasi semua kegiatan SPST (Serikat
Pekerja Smart-Tarjun)
4. Melakukan Pengawasan terhadap pelaksanaan Kesepakatan Kerja Bersama.

C. Sekretaris :
1. Mengkoordinasikan, memelihara dan bertanggung jawab atas kelancaran kesekretariatan
SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun) Sebagai pusat aktivitas dan komunikasi baik ke
dalam maupun ke luar organisasi.
2. Mendampingi dan membantu Ketua dalam melancarkan jalannya organisasi SPST
(Serikat Pekerja Smart-Tarjun)
3. Bertangung jawab atas masalah-masalah kesejahteraan anggota, hubungan luar negeri,
suratmenyurat, dokumentasi dan notulasi rapat.

D. Bendahara :
1. Bertanggung jawab atas penggunaan keuangan organisasi.
2. Bersama Ketua mengatur dan mengawasi posisi dan neraca keuangan organisasi serta
mengusahakan sumber-sumber keuangan organisasi.
3. Menyediakan dan mengeluarkan uang yang telah disetujui penggunaannya oleh Ketua
dengan sepengetahuan anggota pengurus lainnya.
4. Menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan secara periodik.
Pasal 11
Tugas Dewan Penasehat

Dewan Penasehat memberi nasehat kebijakan- kebijakan organisasi, termasuk pelaksanaan


program yang dilakukan oleh Ketua dan Wakil Ketua SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun).

BAB V
KEANGGOTAAN

Pasal 12
Syarat-Syarat Keanggotaan

Persyaratan menjadi anggota SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun) adalah :


1. Tercatat sebagai karyawan PT. SMART, Tbk Refinery Tarjun.
2. Mengajukan formulir permohonan yang telah diisi sebagaimana mestinya beserta
kelengkapan administrasi lainnya.
3. Bersedia menaati Anggaran Dasar dan Rumah Tangga serta peraturan-peraturan lain
yang ditetapkan organisasi.
4. Membayar iuran SP yang sudah ditentukan.

Pasal 13
Kehilangan Keanggotaan

Anggota SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun) kehilangan hak keanggotaannya apabila:


1. Meninggal dunia.
2. Kehilangan status kekaryawanannya.
3. Mengundurkan diri

Pasal 14
Sanksi Terhadap Anggota

1. Pengurus melalui Musyawarah Anggota dapat menjatuhkan sanksi terhadap anggotanya


yang disampaikan secara tertulis, apabila dianggap melanggar Anggaran Dasar dan atau
Anggaran Rumah Tangga SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun)
2. Setiap anggota yang dikenai sanksi mempunyai hak mengajukan keberatan atau
pembelaan terhadap sanksi yang dijatuhkan Pengurus SPST (Serikat Pekerja Smart-
Tarjun)
3. Apabila pengajuan keberatan dapat diterima, Pengurus SPST (Serikat Pekerja Smart-
Tarjun) harus memulihkan hak keanggotaannya.
BAB VI
KEUANGAN

Pasal 15
Sumber Dana

Keuangan organisasi diperoleh dari :


1. Uang iuran wajib anggota.
2. Sumbangan/ bantuan yang tidak mengikat
BAB VII
PENUTUP

Pasal 16
Penutup

Hal – hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur melalui garis-
garis besar haluan organisasi SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun) Di PT. SMART, Tbk Refinery
Tarjun dan juga keputusan musyawarah pengurus SPST (Serikat Pekerja Smart-Tarjun)
Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Tarjun
Tanggal : 07 JUNI 2012
Waktu : Pukul 20:00WIB

Anda mungkin juga menyukai