Anda di halaman 1dari 15

ANGGARAN DASAR

“Serikat Tolong Menolong Kesehatan”

BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Serikat Tolong Menolong (STM) ini bernama STM KESEHATAN, dan untuk selanjutnya
dalam Anggaran Dasar ini disebut STM KESEHATAN.
2. STM KESEHATAN ini didirikan pada tanggal 09 November 2023 di kilang tapioka
CV. SERASI JAYA SEJATI.
3. STM KESEHATAN ini berkedudukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB II
LANDASAN, ASAS DAN PRINSIP
Pasal 2
STM KESEHATAN berlandaskan Alquran dan Hadis dan menjunjung nilai-nilai Pancasila dan
Undang Undang Dasar 1945 serta berasaskan Ukhuwah Islamiyah.

Pasal 3
1. STM KESEHATAN melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip :
a. Keanggotaan bersifat sukarela;
b. Pengelolaan STM KESEHATAN dilakukan dengan azas Ukhuwah Islamiyah;
c. Kerjasama antar STM.

2. STM KESEHATAN sebagai kelompok masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya yang


mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya
atas dasar ajaran agama Islam (Alquran dan Hadis).

BAB II
TUJUAN
Pasal 4
Tujuan didirikan STM KESEHATAN adalah untuk :
a. Mempererat persaudaraan antara sesama Muslim khususnya anggota STM KESEHATAN.
b. Membantu anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya yang dalam keadaan
terkena musibah;
c. Diharapkan mampu menggerakkan masyarakat menjadi masyarakat beriman dan
bertaqwa;
d. Diharapkan mampu menggerakkan masyarakat menjadi masyarakat mandiri dan sejahtera.

SERIKAT TOLONG MENOLONG KESEHATAN HALAMAN-1


Pasal 5
Dalam mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, STM KESEHATAN dapat
melakukan kerjasama dengan STM lainnya serta lembaga-lembaga pemerintah dan swasta;

BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 6
1. Seorang yang ingin menjadi atau berhenti dari Anggota STM KESEHATAN harus
mengajukan surat permohonan kepada Pengurus.
2. Formulir surat permohonan menjadi Anggota atau berhenti menjadi Anggota STM
KESEHATAN dapat diminta kepada Pengurus.
3. Pengurus akan memberitahukan/memberi jawaban tentang diterima atau ditolaknya
permohonan seorang menjadi atau berhenti sebagai Anggota STM KESEHATAN paling
lambat 7 (tujuh) hari sesudah sesudah permohonan diterima. Apabila permohonan tidak
dikabulkan, maka Pengurus harus memberikan alasan tentang penolakan tersebut.
4. Anggota STM KESEHATAN tidak diperkenankan berhenti dari status keanggotaannya
sebelum masa keanggotaannya berjalan sekurang-kurangnya satu tahun.
5. Anggota yang ingin berhenti dari status keanggotaannya setelah masa keanggotaannya
berjalan lebih dari satu tahun dan tidak memiliki tunggakan dalam pembayaran iuran maka
akan dikembalikan uang pendaftarannya.
6. Anggota yang tidak membayar iuran STM KESEHATAN selama 3 (tiga) kali akan di beri
teguran.

BAB V
RAPAT – RAPAT
Pasal 11
Dalam STM KESEHATAN ini terdapat dua jenis rapat, yaitu;
1. Rapat Anggota; yaitu rapat tertinggi dalam STM KESEHATAN ini.
2. Rapat Pengurus; yaitu rapat dilakukan oleh pengurus secara terjadwal atau sewaktu waktu
jika dianggap perlu.
3. Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VI
PENGURUS
Pasal 12
1. Pengurus STM KESEHATAN dipilih dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota.
2. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi pengurus diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
STM KESEHATAN
3. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 1 (satu) tahun.
4. Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus.
5. Anggota pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk masa
jabatan berikutnya, apabila yang bersangkutan berprestasi bagus dalam mengelola STM
KESEHATAN.

SERIKAT TOLONG MENOLONG KESEHATAN HALAMAN-2


Pasal 13
1. Jumlah pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari tiga (3) orang pengurus yaitu :
a. Seorang ketua;
b. Seorang sekretaris;
c. Seorang bendahara.
2. Pengurus dapat mengangkat petugas tertentu diberi wewenang dan kuasa untuk
melaksanakan kegiatan STM KESEHATAN;
3. Pengaturan lebih lanjut tentang, susunan, tugas pokok, wewenang dan tanggungjawab dan
tata cara pengangkatan dan pemberhentian Pengurus dan Pengurus diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VII
KEGIATAN STM KESEHATAN
Pasal 14
Kegiatan STM KESEHATAN yaitu membantu anggota STM KESEHATAN yang terkena
musibah yang diatur lebih lanjut dalam Anggaran Santunan;

BAB VIII
PEMBUKUAN STM KESEHATAN
Pasal 15
1. STM KESEHATAN wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan sesuai dengan
prinsip- prinsip akuntansi.
2. Ketentuan pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan laporan pertanggung
jawaban pengurus dan pelaksanaan audit diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB IX
SUMBER PENDANAAN STM KESEHATAN
Pasal 16
1. Pendanaan STM KESEHATAN terdiri dari modal sendiri dan bantuan dari pihak tertentu
yang tidak bertentangan dengan dasar dan azas STM KESEHATAN.
2. Pada saat pembentukan STM KESEHATAN ini, masing-masing anggota diwajibkan
menyetorkan uang masuk sebesar Rp30.000,00- (tiga puluh ribu rupiah) sebagai uang
pendaftaran anggota baru.
3. Pembayaran iuran dengan nominal yang sudah ditetapkan dalam anggaran Santunan.

SERIKAT TOLONG MENOLONG KESEHATAN HALAMAN-3


BAB X
PEMBUBARAN
Pasal 17
1. Pembubaran STM KESEHATAN dapat dilaksanakan berdasarkan:
a. Keputusan Rapat Anggota;
b. Keputusan Pemerintah.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembubaran ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XI
SANKSI
Pasal 18
1. Apabila anggota atau pengurus melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan
lainnya yang berlaku di STM KESEHATAN dikenakan sanksi oleh Rapat Anggota;
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XII
JANGKA WAKTU BERDIRINYA
Pasal 19
Serikat Tolong Menolong (STM KESEHATAN) Serasi Jaya Sejati didirikan untuk jangka
waktu yang tidak terbatas.

SERIKAT TOLONG MENOLONG KESEHATAN HALAMAN-4


ANGGARAN RUMAH TANGGA
“STM KESEHATAN SERASI JAYA SEJATI”

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga ini merupakan kelengkapan dari Anggaran Dasar STM
KESEHATAN, dan karenanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

BAB II
TEMPAT KEDUDUKAN DAN ATRIBUT
Pasal 2
1. STM KESEHATAN Serasi Jaya Sejati berkedudukan di CV. SERASI JAYA SEJATI, JL. Setia
Budi, kel. Berohol, kec. Bajenis, kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara - Indonesia;
2. Sekretariat STM KESEHATAN Serasi Jaya Sejati berkedudukan di CV. SERASI JAYA SEJATI,
JL. Setia Budi, kel. Berohol, kec. Bajenis, kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara -
Indonesia;

BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 3
1. Pengertian keanggotaan di atas termasuk para pendiri;
2. Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan cara apapun.

Pasal 4
Persyaratan untuk diterima menjadi anggota sebagai berikut :
a. Sanggup melaksanakan ketentuan yang diatur oleh STM KESEHATAN.
b. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-
peraturan yang berlaku.

Pasal 5
Setiap anggota mempunyai kewajiban :
a. Membayar uang masuk dengan jumlahnya diputuskan dalam Rapat Anggota Tahunan
(RAT).
b. Membayar iuran dengan jumlahnya diputuskan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
c. Berpartisipasi dalam segala kegiatan STM KESEHATAN;
d. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat
Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam STM KESEHATAN;
e. Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam STM KESEHATAN.

Pasal 6
Setiap anggota mempunya hak Memperoleh santunan dari STM KESEHATAN.

SERIKAT TOLONG MENOLONG KESEHATAN HALAMAN-5


Pasal 7
1. Keanggotaan berakhir bila :
a. Anggota tersebut meninggal dunia;
b. STM KESEHATAN membubarkan diri atau dibubarkan oleh Pemerintah;
c. Berhenti atas permintaan sendiri;
d. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi persyaratan keanggotaan dan
atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan
lain yang berlaku dalam STM KESEHATAN.
2. Anggota yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan/pembelaan
kepada Rapat Anggota.
3. Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku sah pada saat penghapusan/pencoretan nama
anggota yang bersangkutan dari buku daftar anggota.

BAB IV
KEPENGURUSAN
Pasal 8
1. Yang dapat dipilih menjadi Pengurus STM KESEHATAN adalah:
a. Mempunyai sifat jujur dan bertanggung jawab dalam tugas.
b. Mengerti tentang dasar, azas pendirian STM KESEHATAN Serasi Jaya Sejati.
c. Dapat berpartisipasi secara aktif untuk kemajuan STM KESEHATAN Serasi Jaya
Sejati.
d. Mempunyai pengetahuan tentang kemasyarakatan.
e. Antara pengurus tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah.
2. Tata cara pengangkatan pengurus, susunan, tugas pokok, wewenang dan tanggung jawab
diatur dalam aturan khusus.
3. Susunan Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan
seorang bendahara. Sedangkan susunan Pengurus lainnya atau struktur organisasi
ditetapkan dalam rapat pengurus yang susunannya ditentukan sesuai dengan
keperluannya.

Pasal 9
Tugas dan kewajiban Pengurus adalah :
a. Menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan STM KESEHATAN;
b. Melakukan seluruh kegiatan atas nama STM KESEHATAN;
c. Mewakili STM KESEHATAN di dalam berhubungan dengan pemerintahan dan pihak non
pemerintahan;
d. Membuat rencana kegiatan STM KESEHATAN;
e. Menyelenggarakan rapat anggota serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
kepengurusannya;
f. Memutuskan penerimaan anggota baru, penolakan anggota baru serta pemberhentian
anggota;
g. Memberikan keterangan dan penjelasan kepada anggota mengenai jalannya STM
KESEHATAN;
h. Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan
perselisihan;
i. Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggungjawab anggota pengurus,
serta ketentuan mengenai pelayanan terh

SERIKAT TOLONG MENOLONG KESEHATAN HALAMAN-6


Pasal 10
Pengurus mempunyai hak ;
a. Mengangkat dan memberhentikan anggota STM KESEHATAN melalui rapat pengurus;
b. Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan STM KESEHATAN;
c. Meminta laporan dari panitia kegiatan jika STM KESEHATAN melakukan kegiatan tertentu;

Pasal 11
1. Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya berakhir
apabila terbukti :
a. Melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan STM KESEHATAN;
b. Mencemarkan nama baik STM KESEHATAN Serasi Jaya Sejati atau nama baik
pengurus atau anggota STM KESEHATAN Serasi Jaya Sejati;
c. Tidak mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan keputusan
Rapat Anggota;
d. Sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan STM KESEHATAN
Serasi Jaya Sejati;
e. Melakukan atau turut serta dalam tindak pidana yang telah diputus oleh pengadilan;
f. Melakukan atau turut serta dalam kegiatan yang meresahkan masyarakat.
2. Dalam hal salah seorang anggota pengurus berhenti sebelum masa jabatan berakhir, Rapat
Pengurus dengan dihadiri Penasehat dapat mengangkat penggantinya dengan cara:
a. Menunjuk salah seorang pengurus untuk merangkap jabatan tersebut;
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan pengurus tersebut.
3. Pengangkatan pengganti Pengurus yang berhenti sebagaimana diatur dalam ayat (2) harus
dipertanggungjawabkan oleh pengurus dan disahkan dalam rapat anggota berikutnya.

Pasal 12
Tugas dan tanggung jawab masing-masing Pengurus, diatur sebagai berikut :
a. Tugas Ketua:
 Memimpin dan Mengawasi Pekerjaan dari Anggota Pengurus dan panitia kegiatan
tertentu.
 Mengawasi pelaksanaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta segala
Keputusan Rapat baik Rapat Pengurus, Rapat Anggota dan Rapat Panitia Kegiatan.
 Memimpin Rapat Pengurus, Rapat Anggota dan Rapat-rapat lainnya, dan jika
berhalangan hadir merekomendasikannya kepada Pengurus lainnya.
 Mewakili STM KESEHATAN terutama dalam hubungannya dengan pemerintah.
 Menandatangani Daftar Anggota dan Daftar Pengurus.
 Menandatangani surat-surat.
 Menandatangani kwitansi penerimaan, pengeluaran dan pengembalian keuangan
STM KESEHATAN.

SERIKAT TOLONG MENOLONG KESEHATAN HALAMAN-7


b. Tugas Sekretaris:
 Memelihara dan menyimpan :
a. Daftar Anggota.
b. Daftar Pengurus.
c. Buku Keputusan/Notulen Rapat-rapat.
d. Peraturan-peraturan pemerintah yang dianggap perlu.
e. Laporan-laporan Pengurus/Anggota dan arsip-arsip Surat STM KESEHATAN.
f. Bertanggung jawab atas segala aktifitas administrasi STM KESEHATAN.
 Menandatangani surat-surat keluar jika dianggap perlu.
 Menerima/mengirimkan laporan-laporan STM KESEHATAN baik yang dikirim kepada
anggota maupun keluar.
 Mempersiapkan surat-surat yang berhubungan dengan STM KESEHATAN kedalam
dan keluar.
 Membuat notulen setiap rapat STM KESEHATAN.

c. Tugas Bendahara:
 Bertanggung jawab atas segala keuangan dan harta benda STM KESEHATAN.
 Menerima dan mengeluarkan uang atas seizin Ketua dengan pencatatan yang jelas.
 Menyimpan surat-surat berharga.
 Bersama ketua menandatangani surat yang menyangkut keuangan jika dianggap
perlu.
 Menyiapkan laporan-laporan yang menyangkut keuangan STM KESEHATAN.
 Merencanakan Anggaran Belanja untuk satu tahun yang akan dating
 Melakukan hal-hal lain yang berhubungan dengan keuangan dengan persetujuan
Ketua STM KESEHATAN.
 Bersama Ketua STM KESEHATAN dalam menandatangani surat yang berhubungan
dengan pengeluaran keuangan.

Pasal 13
1. Sebelum memangku jabatannya, Pengurus wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut
ajaran Islam di hadapan Rapat Anggota.
2. Sumpah atau janji Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbunyi sebagai
berikut:
”Demi Allah saya bersumpah/ berjanji :
Bahwa saya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengurus selalu berpegang
kepada ajaran Islam, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta peraturan lain yang
berlaku.
Bahwa saya dalam melaksanakan tugas atau kewajiban sebagai Pengurus berusaha agar
kepentingan STM KESEHATAN serta anggota-anggotanya mendapat pelayanan yang adil dan
sebaik-baiknya
Bahwa saya dalam melaksanakan kewajiban sebagai Pengurus, menjauhkan perbuatan-perbutan
melawan hukum dan yang dapat merugikan STM KESEHATAN dan anggotanya.”

Pasal 14
Tiap pengurus yang telah mengucapkan sumpah atau janji, bersama saksi-saksi harus
membubuhkan tanda tangannya pada berita acara pengucapan sumpah atau janji.

SERIKAT TOLONG MENOLONG KESEHATAN HALAMAN-8


BAB V
PENASEHAT
Pasal 15
1. Penasehat berjumlah minimal 1 (satu) orang dan maksimal 3 (tiga) orang.
2. Seluruh penasehat berkedudukan setara satu sama lain.
3. Penasehat dipilih dalam Rapat Anggota atas dasar musyawarah untuk mufakat.

Pasal 16
Hak, Kewajiban, dan Wewenang Penasehat
1. Memberikan pertimbangan, saran dan masukan kepada pengurus, baik diminta atau tidak,
dalam rangka memajukan STM KESEHATAN.
2. Turut serta membantu pengurus guna memajukan STM KESEHATAN.
3. Hadir dan berperan serta secara aktif dalam RAT.

BAB VI
RAPAT- RAPAT
Pasal 17
Rapat dalam STM KESEHATAN Serasi Jaya Sejati terbagi dua;
1. Rapat Anggota Tahunan; adalah rapat tertinggi dalam STM KESEHATAN yang
diselenggarakan minimal setahun sekali.
2. Rapat Pengurus; jadwal rapat ditentukan oleh pengurus

Pasal 18
Rapat Anggota
1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam STM KESEHATAN.
2. Rapat Anggota dilaksanakan untuk menetapkan :
a. Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan perubahan anggaranDasar/Anggaran
Rumah Tangga;
b. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, serta kegiatan STM KESEHATAN;
c. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan penasehat;
d. Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya;
e. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran STM KESEHATAN.
3. Rapat Anggota dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun;
4. Rapat Anggota dapat dilakukan secara langsung oleh anggota STM KESEHATAN.
5. Rapat Anggota STM KESEHATAN terdiri dari:
a. Rapat Anggota Tahunan;
b. Rapat Anggota Khusus;
c. Rapat Anggota Luar Biasa.

SERIKAT TOLONG MENOLONG KESEHATAN HALAMAN-9


Pasal 19
1. Rapat Anggota dianggap sah jika dihadiri lebih dari 15 (Lima belas) jumlah anggota STM
KESEHATAN;
2. Hasil keputusan rapat dianggap sah apabila disetujui lebih dari 15 (Lima belas) jumlah
peserta rapat;
3. Apabila kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas tidak tercapai, maka rapat
anggota tersebut ditunda untuk waktu paling lama 7 (tujuh) hari, untuk rapat kedua dan
diadakan pemanggilan kembali kedua kalinya;
4. Apabila dalam rapat kedua sebagaimana yang dimaksud ayat (3), kuorum tetap belum
tercapai, maka rapat anggota dapat dilangsungkan apabila dihadiri Pengurus dan beberapa
anggota STM KESEHATAN;
5. Keputusan dalam rapat yang disebutkan pada ayat (4) dianggap sah dan mengikat semua
anggota.

Pasal 20
1. Pengambilan keputusan rapat anggota berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat;
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan berdasarkan suara
terbanyak dari jumlah peserta rapat;
3. Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu suara.
4. Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada anggota lain yang hadir
dalam Rapat Anggota;
5. Pemungutan suara dapat dilakukan secara terbuka dan/atau secara tertutup, kecuali
mengenai Pemilihan Pengurus dilakukan secara tertutup.
6. Keputusan Rapat Anggota dicatat dalam Berita Acara Rapat serta ditanda tangani Ketua,
Sekretaris, Bendahara dan seluruh anggota yang hadir.

Pasal 21
Tempat, acara, tata tertib dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah disampaikan terlebih
dahulu kepada anggota selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan Rapat Anggota.

Pasal 22
1. Rapat Anggota diselenggarakan oleh Pengurus STM KESEHATAN;
2. Rapat Anggota dapat dipimpin langsung oleh Pengurus STM KESEHATAN, dan/atau oleh
Pimpinan Sidang dan Sekretaris Sidang yang dipilih dalam Rapat Anggota tersebut.
3. Setiap Rapat Anggota harus dibuat Berita Acara Rapat yang ditandatangani Ketua,
Sekretaris, dan Bendahara atau pimpinan dan sekretaris sidang serta seluruh peserta rapat.
4. Berita Acara keputusan Rapat Anggota yang telah ditandatangani menjadi bukti yang sah
terhadap semua anggota STM KESEHATAN maupun pihak lainnya.

SERIKAT TOLONG MENOLONG KESEHATAN HALAMAN-10


Pasal 23
Rapat Anggota Tahunan
1. Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan sesudah tutup
tahun buku;
2. Rapat Anggota tahunan membahas dan mengesahkan :
a. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, serta kegiatan STM KESEHATAN;
b. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan penasehat;
c. Laporan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya;
d. Neraca keuangan dan harta benda STM KESEHATAN tahun buku yang berakhir 30
(tiga puluh) November;
e. Hal – hal yang dianggap perlu dalam rangka perkembangan STM KESEHATAN.
3. Rapat Anggota Tahunan dapat dilaksanakan sesuai dengan aturan yang disebutkan pada
pasal (19), pasal (20), pasal (21) dan pasal (22).

Pasal 24
Rapat Anggota Khusus
1. Rapat Anggota Khusus diadakan untuk :
a. Mengubaha anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga STM KESEHATAN dengan
ketentuan;
b. Harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) jumlah anggota STM
KESEHATAN.
c. Keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) peserta
rapat.
d. Pembubaran, penggabungan, peleburan dan pemecahan STM KESEHATAN dengan
ketentuan;
e. Harus dihadiri oleh sekurangkurangnya 15 (lima belas) anggota;
f. Keputusannya harus disetujui oleh 15 (lima belas) peserta rapat.
g. Pemberhentian, pemilihan serta pengangkatan pengurus dan penasehat dengan
ketentuan:
h. Harus dihadiri oleh lebih dari 20 (dua puluh) anggota;
i. Keputusannya harus disetujui oleh 20 (dua puluh) anggota.
2. Rapat Anggota Khusus ini dilaksanakan mengacu pada aturan yang disebutkan pada pasal
(20), pasal (21) dan pasal (22).

Pasal 25
Rapat Anggota Luar Biasa
1. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan jika apabila dipandang sangat diperlukan
keputusan yang kewenangannya ada pada Rapat Anggota dan tidak dapat menunggu
dilaksanakannya Rapat Anggota Biasa;
2. Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas diadakan apabila:
a. Ada permintaan paling sedikit lebih dari 1/3 (satu per tiga) dari jumlah anggota;
atau;
b. Atas keputusan rapat Pengurus dan Penasehat;
c. Rapat Anggota Luar Biasa sah dan keputusan mengikat seluruh anggota, apabila:
Dihadiri oleh sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) anggota dan keputusannya disetujui
oleh 8 (peserta rapat) peserta rapat;
3. Hal-hal lain yang belum diatur akan diatur dalam peraturan khusus.

SERIKAT TOLONG MENOLONG KESEHATAN HALAMAN-11


Pasal 26
Rapat Pengurus
1. Rapat pengurus merupakan rapat yang dijadwalkan oleh pengurus atau dapat dilakukan
secara mendadak jika dianggap mendesak;
2. Rapat Pengurus dilakukan untuk;
a. Menerima atau menolak pengajuan calon anggota STM KESEHATAN;
b. Membahas dan memutuskan pemberian sanksi atas pelanggaran AD/ ART/AS atau
ketentuan hukum lainnya yang dilakukan pengurus atau anggota STM KESEHATAN;
c. Membahas dan memutuskan pengganti antar waktu pengurus yang diberhentikan;
d. Membahas program kerja atau kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu
tertentu;
e. Membahas hal-hal yang dianggap penting bagi perkembangan STM KESEHATAN;
3. Mekanisme Rapat Pengurus ini mengacu pada aturan yang disebutkan pasal (20), pasal
(21) dan pasal (22).

BAB VII
PENDANAAN
Pasal 27
1. Pendanaan STM KESEHATAN terdiri dari modal sendiri dan bantuan dari pihak tertentu
yang tidak bertentangan dasar dan azas STM KESEHATAN.
2. Pendanaan sendiri dapat berasal dari:
a. Uang pendaftaran anggota;
b. Iuran;
c. Hasil kegiatan usaha yang dibenarkan syariah.
3. Bantuan pihak tertentu dapat berasal dari:
a. Infak, sadaqah serta hibah anggota STM KESEHATAN;
b. STM lainnya;
c. Lembaga swasta;
d. Lembaga pemerintah;
e. Sumber lainnya yang sah.
4. Jumlah uang masuk, iuran Santunan yang disetorkan anggota diatur dalam peraturan
khusus.

BAB VIII
PEMBUKUAN
Pasal 29
1. Tahun buku STM KESEHATAN adalah tanggal 30 November sampai Dengan 30 November
tahun berikutnya, dan pada akhir bulan November tiap-tiap tahun pembukuan STM
KESEHATAN ditutup.
2. Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan STM KESEHATAN ditutup,
maka pengurus wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan untuk disampaikan
kepada Rapat Anggota.
3. Laporan Tahunan yang disetujui Rapat Anggota harus dibubuhkan tanda tangan seluruh
peserta rapat.
4. Ketentuan pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan laporan pertanggung
jawaban pengurus diatur dalam peraturan khusus.

SERIKAT TOLONG MENOLONG KESEHATAN HALAMAN-12


BAB IX
SANKSI
Pasal 29
1. Apabila anggota atau pengurus melanggar ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga dan peraturan lainnya yang berlaku di STM KESEHATAN dikenakan sanksi oleh
Rapat Anggota berupa:
a. Peringatan lisan;
b. Peringatan tertulis;
c. Dipecat dari keanggotaan atau jabatannya;
d. Diberhentikan bukan atas permintaan sendiri;
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi diatur lebih lanjut peraturan khusus.

BAB X
PEMBUBARAN
Pasal 30
1. Pembubaran STM KESEHATAN dapat dilaksanakan berdasarkan :
a. Keputusan Rapat Anggota, dengan ketentuan adanya permintaan sekurang-
kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota;
b. Keputusan Pemerintah apabila :
 Terdapat bukti bahwa STM KESEHATAN yang bersangkutan tidak memenuhi
ketentuan undang-undang yang berlaku.
 Kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan.
 Kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan.
2. STM KESEHATAN tidak lagi melakukan kegiatan.

Pasal 31
Dalam hal STM KESEHATAN hendak dibubarkan maka Rapat Anggota membentuk tim
penyelesai yang terdiri dari unsur anggota, pengurus dan pihak lain yang dianggap perlu dan
diberi kuasa untuk menyelesaikan pembubaran STM KESEHATAN.

Pasal 32
1. Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran STM
KESEHATAN;
2. Anggota yang telah keluar sebelum STM KESEHATAN dibubarkan wajib menanggung
kerugian, apabila kerugian tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan masih
menjadi anggota STM KESEHATAN dan apabila keluarnya sebagai anggota STM
KESEHATAN belum melewati jangka waktu 6 (enam) bulan.

BAB XI
PENUTUP

Pasal 33
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur lebih lanjut
dalam peraturan khusus dan atau keputusan pengurus dan ketetapan pengurus.

Pasal 34
Anggaran Rumah Tangga ini disahkan oleh Rapat Anggota Pembentukan STM KESEHATAN
Serasi Jaya Sejati yang dilaksanakan pada hari Kamis, 09 November 2023.

SERIKAT TOLONG MENOLONG KESEHATAN HALAMAN-13


ANGGARAN SANTUNAN
“STM KESEHATAN SERASI JAYA SEJATI”

BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1

1. Jika terdapat anggota STM KESEHATAN yang sedang sakit, harus segera melaporkan
kepada pengurus STM KESEHATAN agar segera ditinjau;
2. Sakit diharuskan dirawat dirumah sakit, akan diberikan santunan setelah Pengurus
melakukan peninjauan kepada anggota STM KESEHATAN yang sedang sakit tersebut;
3. Sakit dengan perawatan dirumah minimal 7 (tujuh) hari, akan diberikan santunan setelah
Pengurus melakukan peninjauan kepada anggota STM KESEHATAN yang sedang sakit
tersebut;
4. Jika terdapat anggota yang sudah menerima santunan dan dapat bekerja seperti biasa,
namun sebelum 30 hari anggota tersebut sakit kembali maka sesuai dengan Rapat Anggota
Tahunan (RAT) anggota tersebut tidak berhak menerima santunan kembali.
5. Anggota yang sudah menerima santunan dan dapat bekerja seperti biasa, setelah 30 hari
anggota tersebut sakit kembali maka sesuai dengan Rapat Anggota Tahunan (RAT)
anggota tersebut berhak menerima santunan kembali.
6. Iuran dibagi menjadi dua bagian:
a. Iuran dengan uang sebesar Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) jika terdapat anggota
yang sakit rawat inap dirumah sakit ataupun dirumah;
b. Iuran dengan uang sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah) jika terdapat anggota yang
sakit dirumah selama 7 (tujuh) hari.
7. Jika terdapat 3 (tiga) anggota yang sakit bersamaan dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari
maka akan dilakukan pengutipan dua kali berdasarkan iuran terbesar.

BAB II
JUMLAH SANTUNAN
Pasal 2

Besaran jumlah santunan yang sudah ditetapkan dalam keputusan Rapat Anggota, sebagai
berikut;
1. Sakit dirumah sakit yang diharuskan untuk dirawat inap akan mendapatkan santunan
sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah)
2. Sakit dirumah, terdapat beberapa perbedaan dalam mendapatkan jumlah santunan
Seperti:
a. Sakit demam atau lainnya dan harus diinfus akan mendapatkan santunan sebesar
Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah);
b. Kecelakaan lalulintas patah tulang akan mendapatkan santunan sebesar Rp. 500.000
(lima ratus ribu rupiah);
c. Sakit demam dan lainnya minimal 7 (tujuh) hari akan mendapatkan santunan
sebesar Rp. 250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

SERIKAT TOLONG MENOLONG KESEHATAN HALAMAN-14


PERATURAN KHUSUS
“STM KESEHATAN SERASI JAYA SEJATI”

Pendaftaran:
1. Seorang yang ingin menjadi atau berhenti dari Anggota STM KESEHATAN harus
mengajukan surat permohonan kepada Pengurus;
2. Formulir surat permohonan menjadi Anggota atau berhenti menjadi Anggota STM
KESEHATAN dapat diminta kepada Pengurus;
3. Pengurus akan memberitahukan/memberi jawaban tentang diterima atau ditolaknya
permohonan seorang menjadi atau berhenti sebagai Anggota STM KESEHATAN paling
lambat 7 (tujuh) hari sesudah permohonan diterima. Apabila permohonan tidak dikabulkan,
maka Pengurus harus memberikan alasan tentang penolakan tersebut;
4. anggota diwajibkan menyetorkan uang masuk sebesar Rp30.000,00- (tiga puluh ribu
rupiah) sebagai uang pendaftaran anggota baru;
5. Anggota STM KESEHATAN tidak diperkenankan berhenti dari status keanggotaannya
sebelum masa keanggotaannya berjalan sekurang-kurangnya satu tahun;
6. Anggota yang ingin berhenti dari status keanggotaannya setelah masa keanggotaannya
berjalan lebih dari satu tahun dan tidak memiliki tunggakan dalam pembayaran iuran maka
akan dikembalikan uang pendaftarannya;
7. Anggota yang tidak membayar iuran STM KESEHATAN selama 3 (tiga) kali akan di beri
teguran baik secara lisan atau tulisan;
8. Pengertian keanggotaan di atas termasuk para pendiri;

Setiap anggota mempunyai kewajiban :


1. Membayar uang masuk dengan jumlahnya diputuskan dalam Rapat Anggota Tahunan
(RAT).
2. Membayar iuran dengan jumlahnya diputuskan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
3. Berpartisipasi dalam segala kegiatan STM KESEHATAN;
4. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat
Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam STM KESEHATAN;
5. Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam STM KESEHATAN.

Keanggotaan berakhir bila :


1. Anggota tersebut meninggal dunia;
2. STM KESEHATAN membubarkan diri atau dibubarkan oleh Pemerintah;
3. Berhenti atas permintaan sendiri;
4. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi persyaratan keanggotaan dan atau
melanggar ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan lain yang
berlaku dalam STM KESEHATAN.
Anggota yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan/pembelaan kepada
Rapat Anggota. Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku sah pada saat penghapusan/pencoretan
nama anggota yang bersangkutan dari buku daftar anggota.

SERIKAT TOLONG MENOLONG KESEHATAN HALAMAN-15

Anda mungkin juga menyukai