Anda di halaman 1dari 6

PIMPINAN WILAYAH `AISYIYAH

SULAWESI SELATAN
Jl. Jenderal H. M. Yusuf (Jl. G. Bululusaraung) No. 93 Telp/Fax. (04211) 3623538
E- mail : pwaisyuyahsulsel@ymail.com
MAKASSAR - 90174

KETENTUAN PIMPINAN WILAYAH `AISYIYAH


SULAWESI SELATAN
Nomor :

Tentang

BADAN PEMBINA HARIAN (BPH)

Bismillahirrahmanirrahim

Menimbang : 1. bahwa Pedoman Pimpinan Pusat `Aisyiyah Nomor: 137/SK


PPA/A/VIII/2012, tentang Amal Usaha Kesehatan `Aisyiyah,
perlu disosialisasikan kepada seluruh jajaran `Aisyiyah untuk
dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan amal usaha di
bidang kesehatan;
2. bahwa untuk memahami makna dan isi yang terkandung dalam
pedoman dimaksud perlu diberikan penjelasan yang cukup
agar tidak terjadi kesalah tafsiran dan pemahaman dalam
mengimplementasikannya;
3. bahwa sesuai dengan ketentuan yang ada,Pimpinan Wilayah
`Aisyiyah Sulawesi Selatan mendapat kewenagan memberikan
penjelasan yang cukup

Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga `Aisyiyah


tentang Usaha
2. Surat Keputusan Pimpinan Pusat `Aisyiyah Nomor 083/SK-
PPA/A/IX/2006 tentang Qaidah Badan Pembantu Pimpinan
Pimpinan Pusat `Aisyiyah
3. Peraturan Pimpinan Pusat `Aisyiyah Nomor 185/SK-
PPA/A/X/2009 Tentang Amal Usaha `Aisyiyah
Berdasarkan : Pembahasan dan Keputusan Rapat Pimpinan Wilayah `Aisyiyah
Sulawesi Selatan teranggal...........................

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PEDOMAN PIMPINAN WILAYAH `AISYIYAH SULAWESI


SELATAN TENTANG BADAN PEMBINA HARIAN (BPH)
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Pedoman Pimpinan Pusat `Aisyiyah ini, yang dimaksud dengan :


1. Persyarikatan adalah Muhammadiyah
2. Organisasi `adalah Aisyiyah yang merupakan Organisasi Otonom Khusus
Persyarikatan;
3. Pimpinan Organisasi sesuai dengan tingkatannya adalah Pimpinan Pusat, Pimpinan
wilayah, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting `Aisyiyah;
4. Majelis adalah Majelis Kesehatan;
5. Amal Usaha Kesehatan adlah bentuk usaha bidang kesehatan berupa pelayanan
kesehatan dan bentuk lainnya, yang dilembagakan, didirikan, dimiliki dan
diselenggarakan sepenuhnya oleh `Aisyiyah
6. Penyelenggara Amal Usaha Kesehatan adlah Pimpinan Organisasi sesuai
tingakatannya;
7. Badan Pembina Harian yang selanjutnya disebut BPH adalah sebuah badan yang
dibentuk oleh Pimpinan Organisasi dengan tugas dan tanggung jawab sebagai
pelaksana harian atas penyelenggaraan, pembinaan dan pengawasan amal usaha
kesehatan;
8. Pimpinan Amal Usaha Kesehatan adlah Direktur dan Wakil Direktur/Kepala dan Wakil
Kepala yang diangkat dan ditugaskan oleh Pimpinan Organisasi untuk mengelola amal
usaha kesehatan;
9. Karyawan Amal Usaha Kesehatan adalah setiap orang yang diangkat dan ditugaskan
oleh BPH atas nama Pimpinan Organisasi sebagai tenaga pelaksana amal usaha
kesehatan;
10. Keuangan dan kekayaan adalah seluruh harta benda milik organisasi yang yang
dikelola oleh Amal Usaha Kesehatan;
11. Pengawasan adalah pembinaan, pemeriksaan dan pengendallian yang dilakukan oleh
Pimpinan Organisasi terhadap Amal Usaha Kesehatan;
12. Sanksi adlah tindakan administratif dan/atau yuridis yang dilakukan oleh Pimpinan
Organisasi terhadap Majelis, Pimpinan Majelis dan/atau yang menyalahi ketentuan
yang berlaku

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2
Maksud dan Tujuan

Ketentuan ini mengatur tentang ruang lingkup tugas, wewenang, kewajiban, hak, tanggung
jawab dan hal-hal pokok lain terkait dengan penyelenggaraan dan pengelolaan Amal Usaha
Kesehatan dengan tujuan:
1. Memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi setiap orang yang
menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik dan benar
2. Sampai batas tertentu memberikan kewenangan kepada BPH untuk mengatur sendiri
tentang perilaku dan profesionalisme para anggotanya dalam penyelenggaraan rumah
sakit
3. Menjadi pedoman dalam meningkatkan kerjasama yang efektif dan produktif antara
perorangan dan antara kelompok-kelompok profesi di lingkungan rumah sakit

BAB III
ORGANISASI

Pasal 3
Susunan Organisasi

1. Badan Pembina Harian disusun berdasarkan kepemimpinan kolektif yang berdasarkan


musyawarah dan mufakat, dan bertanggung jawab kepada Pimpinan Organisasi
melalui Majelis
2. Badan Pembina Harian berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan
Bendahara

Pasal 4

1. Keanggotaan seperti yang dimaksud dalam pasal 3 angka 2 terdiri dari unsur-unsur
yang mewakili Pimpinan Organisasi dan tokoh masyarakat.
2. Badan Pembina Harian (BPH) harus memiliki loyalitas kepada organisasi dan
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Majelis

BAB IV
PENGANGKATAN, PEMBERHENTIAN MASA JABATAN

Pasal 5
Pengangkatan dan Pemberhentian

Badan Pembina Harian (BPH) diangkat dan diberhentikan atas usulan Pimpinan Organisasi
setingkat dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Rumah Sakit Umum (RSU) Kelas A, Rumah Sakit Khusus (RSK) Kelas A, dan Rumah
Sakit Pendidikan oleh Pimpinan Pusat
2. Rumah Sakit Umum (RSU) Kelas B, C dan D, Rumah Sakit Khusus (RSK) Kelas B
dan C oleh Pimpinan Organisasi setingkat di atas Organisasi Penyelenggara

Pasal 6
Masa Jabatan

1. Masa jabatan Badan Pembina Harian (BPH) selama 4 (empat) tahun dan dapat
diangkat kembali untuk periode berikutnya
2. Ketua Badan Pembina Harian (BPH) dan atau Pengurus dapat dijabat oleh orang yang
sama maksimal dua kali masa jabatan
3. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan 2 diatas dapat dikecualikan atas
persetujuan Pimpinan Wilayah `Aisyiyah Sulawesi Selatan

BAB V
FUNGSI, TUGAS, WEWENANG, KEWAJIBAN DAN HAK

Pasal 7
Fungsi
Badan Pembina Harian berfungsi sebagai Pembina dan Pengawas sebagaimana diatur
dalam Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit serta Pedoman,
Peraturan dan Kebijakan Pimpinan Organisasi

Pasal 8
Tugas

Badan Pembina Harian (BPH) bertugas untuk :


1. Menentukan arah kebijakan rumah sakit
2. Menyetujui dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis
3. Menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana kerja dan anggaran tahunan
4. Mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya
5. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien
6. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban rumah sakit
7. Mengawasi kepatuhan penerapan etika rumah sakit etika profesi peraturan
perundang-undangan serta Pedoman Peraturan dan Kebijakan Organisasi

Pasal 9
Wewenang

1. Bertindak untuk dan atas nama organisasi baik di luar maupun di dalam pengadilan
2. Mengesahkan struktur organisasi Amal Usaha Kesehatan (AUK)
3. Mengesahkan Rencana Strategis dan Rencana Kerja serta Anggaran Amal Usaha
Kesehatan (AUK) yang disusun oleh Pimpinan Amal Usaha Kesehatan (AUK)
4. Menerima dan mengevaluasi pertanggungjawaban realisasi Program Kerja dan
Anggaran Amal Usaha Kesehatan (AUK)
5. Memberi arahan tentang deseminasi ideolog, kaderisasi dan dakwah Persyarikatan di
lingkungan Amal Usaha Kesehatan (AUK)
6. Mengesahkan peraturan-peraturan pokok yang diperlukan rumah sakit yang dibuat
oleh Pimpinan Amal Usaha Kesehatan (AUK)
7. Menyelenggarakan audit baik pelaksanaan kebijakan manajemen maupun keuangan
Amal Usaha Kesehatan (AUK)

Pasal 10
Kewajiban dan Hak

1. Kewajiban :
a. Membina dan mengawasi manajemen pengelolaan secara profesional
b. Membantu pengembangan Sumber Daya Insani
c. Menggali sumber dana untuk investasi dan pengembangan
d. Membangun jejaring dalam hal pengembangan dan pengelolaan Amal Usaha
Kesehatan (AUK)
e. Membuat laporan pembinaan dan pengawasan kepada penyelenggara secara
berkala
2. Hak :
a. Mendapatkan data pengelolaan Amal Usaha Kesehatan (AUK)
b. Memberikan usulan untuk perbaikan kinerja Amal Usaha kepada pengelola diminta
maupun tidak diminta
c. Mendapatkan laporan berkala (semester, tahunan dan akhir jabatan) dari Pimpinan
Amal Usaha Kesehatan (AUK)
d. Mendapatkan kompensasi yang bentuk dan jumlahnya diatur oleh organisasi

BAB VI
RAPAT – RAPAT

Pasal 11

1. Badan Pembina Harian (BPH) mengadakan rapat rutin sekurang-kurangya sekali


dalam sebulan diikuti oleh seluruh pengurus Badan Pembina Harian (BPH)
2. Rapat Khusus diselenggraakan sesuai keperluan dan permasalahan yang dihadapi
3. Rapat Tahunan diselenggarakan sekali dalam setahun
4. Peserta Rapat Tahunan adalah seluruh pengurus Badan Pembina Harian (BPH),
Pimpinan Amal Usaha Kesehatan (AUK) serta unsur lain sesuai dengan keperluan
5. Rapat-rapat Badan Pembina Harian (BPH) dipimpinoleh Ketua BPH
6. Dalam hal Ketua berhalangan hadir dalam suatu rapat, pengurus dapat memilih
pejabat ketua untuk memimpin rapat

BAB VII
KEKAYAAN

Pasal 12

Semua bentuk kekayaan Badan Pembina Harian (BPH) Rumah Sakit dan unit-unit lainnya
baik berupa barang bergerak maupun tidak bergerak adalah milik Persyarikatan.

BAB VIII
LAPORAN

Pasal 13

1. Badan Pembina Harian (BPH) harus menyampaikan laporan tertulis kepada Pimpinan
Organisasi melalui Majelis setingkat
2. Ruang lingkup Laporan Badan Pembina Harian terdiri atas :
a. Kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan oleh Badan Pembina Harian (BPH)
b. Pelaksanaan fungsi, tugas, wewenang dan kewajiban Badan Pembina Harian
(BPH)
c. Kondisi dan perkembangan Amal Usaha Kesehatan (AUK)
d. Penjelasan tentang pengaruh kebijakan fungsi, tugas, wewenang dan kewajiban
terhadap kondisi dan perkembangan Amal Usaha Kesehatan (AUK)
3. Jenis Laporan Badan Pembina Harian (BPH) terdiri atas :
a. Laporan pertanggung jawaban disampaikan pada akhir periode
b. Laporan tahunan disampaikan pada akhir tahun kalender

BAB IX
PERATURAN PERALIHAN DAN PENUTUP

Pasal 14
1. Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur lebih lanjut dalam peraturan
tersebdiri
2. Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam peraturan ini akan disempurnakan
kemudian
3. Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapakan :
Pada tanggal :

PIMPINAN WILAYAH `AISYIYAH


SULAWESI SELATAN

Ketua, Sekretaris,

Dr. Nurhayati Azis, S.E.,M.Si Dra. Hj. Hidayah Quraisy, M.Pd


NBM : 556 850 NBM : 551 959

Anda mungkin juga menyukai