FryrS
-
BISMILLAAHIRRAHMAAMRRAHIIM
MEMUTUSI(AN:
BAB I
KETENTUANUMUM
Pasal I
Pengertian Umum
Pasal 3
Fungsi
(1) Majelis bertugas menyelenggarakan amal usaha, program, dan kegiatan pokok dalam bidang
kesehatan sesuai dengan kebijakan pimpinan Persyarikatan.
(2) Majelis fingkat pusat bertugas mengatur:
a. pelaksanaan pasal 3;
b. pendirian dan pembubaran amal usaha;
c. pengangkatan dan pemberhentian Badan Pembina Harian amal usaha kesehatan yang
berbentuk Rumah Sakit;
d pengangkatan dan pemberhentian karyawan amal usaha;
e. pengelolaan keuangan dan kekayaan amal usaha;
f. penyusunan dan pengesahan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja amal usaha;
g. pelaporan amal usaha.
(3) Majelis tingkat wilayah sampai dengan cabang bertugas melaksanakan aturan dari Majelis
tingkat pusat.
Pasal 5
Wewenang
BAB IV
HUBUNGAN DAN TATA KERJA
Pasal 6
Hubungan
(1) Majelis mengadakan hubungan vertikal dalam penyelenggaraan amal usaha, pro$am, dan
kegiatan Persyarikatan di bidang kesehatan dengan pemberitahuan baik kepda Pimpinan
Persyarikatan setingkat maupun yang dituju. Dalam hal hubungan dengan Pimpinan
Persyarikatan dilalrukan dengan persetujuan dan atas nama Pimpinan Persyarikatan setingkat.
(2) Majelis mengadakan hubungan horizontal dengan Majelis dan Lembaga lain serta Organisasi
Otonom, dengan pemberitahuan kepada Pimpinan Persyarikatan.
(3) Maje,lis dengan persetujuan Pimpinan persyarikatan dapat mengadakan hubungaa dengan
Amal usaha Majelis lain dalam pelaksanaan program dan kegiatan yung r*4dilakukan
dengan pemberitahuan sebelumnya kepada Majelis yang membawahi amat usaha tersebut
dan Pimpinan Persyarikatannya.
(4) Majelis dapat mengadakan hubungan dan ke{asama dengan pihak lain di luar persyarikatan,
dengan {rrsetujuan Pimpinan Persyarikatan setingkat. Dalam hal hub,ngan dan le4asama
dengan pihak luar negeri, diatur oleh pimpinan pusat Muhammadiyah.
Pasal 7
Tata Kerja
Majelis menyusun Tata Ke{a dengan menerapkan prinsip.prinsip amanah, adil, transparan,
akuntabel, dan partisipatif berdasarkan peraturan persyarikatan.
BAB V
PIMPINAN
Pasal 8
Persyaratan
Pasal 9
Susunan
(1) Penetapan susunan dan personalia Pimpinan Majelis dilakukan oleh Pimpinan Persyarikatan
masing-masing tingkat.
(2) Masa jabatan Pimpinan Majelis sama dengan masa jabatan Pimpinan Persyarikatan.
(3) Jabatan Ketua Majelis tingkat pusat, wilayah, dan daerah dapat dijabat oleh orang yang sama
paling banyak dua kali masajabatan berturut-turut.
(4) Perubahan personalia Pimpinan Majelis dapat dilakukan dalam tenggang masa jabatan oleh
Pimpinan Persyarikatan masing-masing tingkat
(5) Tugas Pimpinan Majelis berakhir pada waktu dilakukan serah terima jabatan dengan
Pimpinan baru.
(6) Penyimpangan dari ketentuan pasal l0 ayat (3) dapat dilakukan oleh Pimpinan Persyarikatan
masing-masing tingkat dengan persetujuan Pimpinan Persyarikatan setingkat di atasnya.
BABVI
RAPAT
Pasal 1 I
Rapat Pimpinan Majelis
(1) Rapat Pimpinan Majelis adalah rapat yang membahas pelaksanaan kebijakan dan program
Persyarikatan yang berkaitan dengan tugas Majelis.
(2) Rapat Pimpinan Majelis terdiri atas:
a. Rapat Harian;
b. Rapat Bidang;
c. Rapat Pleno.
Pasal 12
Rapat Ke{a Majelis
(1) Rapat Ke{a Majelis adalah rapat yang membahas tindak lanjut pelaksanaan kebijakan dan
program Persyarikatan yang berkaitan dengan tugas Majelis.
(2) Rapat Ke{a Majelis dihadiri oleh:
a. pada tingkat pusat:
1) wakil Pimpinan Pusat Muhammadiyah;
2) anggota Majelis tingkat pusat;
3) wakil Majelis tingkat wilayah;
4) wakil Pimpinan Organisasi Otonom tingkat pusat;
5) undangan.
b. pada tingkat wilayah:
1) wakil Pimpinan Wilayah Muhammadiyah;
2) anggota Nlajelis tingkat wilayah;
3) wakil Majelis tingkat daerah;
4) wakil Pimpinan Organisasi Otonom tingkat wilayah;
5) undangan.
c. pada tingkat daerah:
1) wakil Pimpinan Daerah Muhammadiyah;
2) anggota Majelis tingkat daerah;
3) wakil Majelis tingkat cabang;
4) wakil Pimpinan Organisasi Otonom tingkat daerah;
5) undangan.
d. pada tingkat cabang :
Pasal 13
Rapat Koordinasi
(1) Rapat Koordinasi adalah rapat yang mengkoordinasikan tindak lanjut pelaksanaan kebijakan
dan program Persyarikatan yang berkaitan dengan tugas Majelis.
(2) Rapat Koordinasi dihadiri oleh unsur terkait sesuai bidang tugas dan kepentingan sp31
Majelis.
BAB \rII
KEUANGANDANKEKAYAAN
Pasal 14
Keuangan
Pasal 15
Kekayaan
BAB VIII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 16
Pembinaan dan Pengawasan
Pembinaan dan pengawasan Majelis dalam bidang faham agama, ideologi, penyelenggaraan
amal usaha, progam, kegiatan, dan pengelolaan keuangan dan kekayaan- diiatutii oleh
.
Pimpinan Persyarikatan.
BABrx
LAPORAN
Pasal 17 :
Laporan
(l).Majetis wajib membuat laporan pelaksanaan tugas pokok disertai laporan keuangan dan
kekayaan kepada Pimpinan Persyarikatan.
(2).Laporan Majelis terdiri atas Laporan Akhir Masa Jabatan, laporan Tahunan, Laporan
Insidental, dan Laporan Khusus.
BABX
PENGHARGAAN DAN SANKSI
Pasal 18
Penghargaan dan Sanksi
Pasal 19
Ketentuan Peralihan
BABXII
PENUTUP
Pasal 20
penutup
Ditetapkan di : Yogyakarta
Pada tanggal : 19 Syakban 1436 H
06 Juni 2015 M