Anda di halaman 1dari 55

UNIVERSITAS INDONESIA

MAKALAH TUGAS YURISPRUDENSI

PUTUSAN NO 597/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst

Disusun Oleh:
Arminta Kinanti (1860183072)
Calvinia Cristovalin (1806182920)
Firyal Qatrun Nada (1806234022)
Muhammad Faqih Adhiwisaksana (1806182832)
Rivaldi Rizqianda Pratama (1806182870)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
2021
DAFTAR ISI

KASUS POSISI 2

ALUR PERSIDANGAN 4

ANALISIS 8

KESIMPULAN & SARAN 17

1
I. KASUS POSISI

Para pihak yang bersengketa dalam perkara ini adalah:


1. PT Este Komindo sebagai Penggugat (“Penggugat”);
2. PT AJN Solusindo sebagai Tergugat (“Tergugat”); dan
3. PT Bank Permata Tbk. sebagai Turut Tergugat (“Turut Tergugat”).
Berdasarkan duduk perkara dalam Putusan, dikatakan bahwa pada tanggal 13
Juni 2007 Penggugat dan Tergugat telah membuat Berita Acara Kesepakatan yang
pada pokoknya berisi:
a. Penggugat meminjamkan asetnya kepada Tergugat berupa sebidang
tanah seluas 864 m2 berikut bangunan yang terletak di Kawasan
Industri Jababeka II Blok 00 No. 3H, Desa Pasirsari, Kecamatan
Lemahabang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat sebagaimana tertera
dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 843/Pasir Sari tanggal 11
Desember 1998 jo. Surat Ukur No. 208/1998 tanggal 11 April 1998
(“SHGB No. 843/Pasirsari”) sebagai jaminan pembayaran fasilitas
kredit Tergugat pada Turut Tergugat;
b. Bahwa jangka waktu peminjaman SHGB No. 843/Pasirsari
berlangsung selama 5 (lima) tahun;
c. Bahwa Tergugat wajib membayar biaya peminjaman SHB No.
843/Pasirsari kepada Penggugat sebesar Rp10.000.000,- (sepuluh juta
Rupiah) setiap bulannya.
.Selanjutnya Penggugat dan Tergugat sepakat untuk beberapa kali
memperpanjang jangka waktu peminjaman SHGB No. 843/Pasirsari hingga tanggal
12 Agustus 2018 berdasarkan dokumen-dokumen berikut:
a. Surat Penggugat tanggal 10 September 2012 Perihal Konfirmasi
Pengembalian Aset.
b. Surat Tergugat tanggal 14 September 2012 Perihal Konfirmasi Aset
PT Este Komindo.
c. Surat Penggugat tanggal 15 September 2017 Perihal Permintaan
Pengembalian Aset.
d. Surat Tergugat tanggal 18 September 2017 Perihal Tanggapan Surat
15 September 2017.
e. Surat Penggugat tanggal 1 Februari 2018 Perihal Permintaan
Pengembalian Aset.
f. Surat Tergugat tanggal 5 Februari 2018 Perihal Pengembalian Aset
Milik PT Este Komindo.
g. Berita Acara Kesepakatan tanggal 12 Februari 2018 antara Pengguat
dan Tergugat.
Kesepakatan dan perpanjangannya tersebut di atas (selanjutnya disebut
“Perjanjian”) memenuhi syarat hukum untuk sahnya perjanjian, in casu a quo
Penggugat dan Tergugat tidak pernah membatalkan hal-hal yang telah disepakati
dalam Perjanjian tersebut. Oleh karenanya, Perjanjian tersebut sah dan mengikat bagi
para pihak serta harus dilaksanakan dengan iktikad baik oleh Penggugat dan
Tergugat.
Setelah Perjanjian jatuh tempo pada tanggal 12 Agustus 2018, Tergugat tetap
tidak mengembalikan SHGB No. 843/Pasirsari tersebut kepada Penggugat dengan
alasan kendala kondisi keuangan Tergugat yang tidak stabil. Selanjutnya Penggugat
menyampaikan beberapa kali peringatan kepada Tergugat sebagai berikut:

a. Surat Penggugat tanggal 1 Oktober 2018 Perihal Peringatan I;


b. Surat Penggugat tanggal 8 Oktober 2018 Perihal Peringatan II; dan
c. Surat Penggugat tanggal 16 Oktober 2018 Perihal Peringatan III.

Akan tetapi Tergugat tetap tidak menepati janjinya untuk mengembalikan


SHGB No. 17/Manis Jaya [sic] kepada Penggugat. Selain itu sejak bulan Januari
2018, Tergugat tidak lagi melakukan pembayaran biaya pinjaman sebesar
Rp10.000.000,- (sepuluh juta Rupiah) setiap bulannya kepada Penggugat. Dalam hal
ini Tergugat belum membayar biaya peminjaman selama 21 (dua puluh satu) bulan
terhitung sejak bulan Januari 2018 hingga gugatan ini diajukan yang mana apabila
diperhitungkan sebesar Rp210.000.000,- (dua ratus sepuluh juta Rupiah).
Pada tanggal 10 September 2019, Penggugat melalui Kuasa Hukumnya telah
menyampaikan Surat Somasi agar Tergugat melaksanakan kewajibannya tersebut.
Akan tetapi Tergugat tidak menanggapi somasi tersebut, sehingga Penggugat
menyimpulkan bahwa Tergugat tidak mempunyai iktikad baik untuk melaksanakan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian. Akibat wanprestasi Tergugat, Penggugat
menderita kerugian materiil karena Tergugat belum membayarkan biaya peminjaman
SHGB No. 843/Pasirsari sejak bulan Januari 2018 hingga gugatan ini didaftarkan
yang mana apabila diperhitungkan sebesar Rp210.000.000,- (dua ratus sepuluh juta
Rupiah). Selain itu, Penggugat tidak pernah menikmati fasilitas kredit yang diberikan
oleh Turut Tergugat pada Tergugat, in casu a quo permasalahan Tergugat terkait
kondisi keuangan yang tidak stabil merupakan permasalahan internal Tergugat.

II. ALUR PERSIDANGAN

Pelaksanaan dari persidangan antara PT. Este Komindo sebagai Penggugat


melawan PT. AJN Solusindo sebagai Tergugat dan PT. Bank Permata Tbk. sebagai
Turut Tergugat dimulai dengan pengajuan gugatan dimana surat gugatan yang
tertanggal 1 Oktober 2019 telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat pada hari yang sama dengan nomor register perkara
597/Pen.PDT/G/2019/PN Jkt.Pst, serta Penetapan Ketua Majelis Hakim yang
menyidangkan perkara nomor 597/Pen.PDT/G/2019/PN Jkt.Pst tertanggal 2 Oktober
2019 tentang penetapan Hari Sidang Pertama pada Kamis, 23 Oktober 2019.1
Selanjutnya, pada hari persidangan yang ditetapkan, baik dari Penggugat dan
Tergugat telah hadir kuasa hukumnya, sedangkan dari pihak Turut Tergugat sendiri
tidak hadir. Proses ini dilanjutkan dengan Hakim Ketua Majelis menunjuk Hakim
Mediator dari kalangan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat bernama Susanti,
S.H., M.H., sebagai mediator berdasarkan Penetapan Nomor 597/Pdt.G/2019/PN
Jkt.Pst tanggal 5 Desember 2019.2
Adapun berdasarkan Hasil Laporan Pelaksanaan Mediasi dari Mediator
tertanggal 16 Januari 2020 yang memperoleh kesimpulan bahwa proses mediasi tidak

1
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan No. 597/Pdt.G.2019/PN. Jkt.Pst, hlm. 2.
2
Ibid., hlm. 7
berhasil, maka pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan pembacaan Surat Gugatan
Tergugat, yang isinya tetap dipertahankan oleh Tergugat [sic]. 3 Setelah pembacaan
Surat Gugatan, Tergugat melalui kuasa hukumnya mengajukan jawaban yang
dilanjutkan dengan fakta bahwa Turut Tergugat tidak mengajukan jawaban di
persidangan, serta kuasa hukum baik dari Tergugat maupun Penggugat tidak
mengajukan Replik dan Duplik di persidangan.4
Sebagai salah satu upaya untuk menguatkan dalil-dalil gugatan, Penggugat
mengajukan bukti surat berupa:5

NOMOR KETERANGA
N
Bukti P - 1 Fotocopy Berita Acara Kesepakatan tanggal 13 Juni 2007

Bukti P - 2 Fotocopy SHGB No. 843/Pasir Pari tanggal 11 Desember


1998 jo. Surat Ukur No. 208/1998 tanggal 11 April 1998

Bukti P - 3 Fotocopy Surat PT. Este Komindo tertanggal 10 September


2012 (Perihal: Konfirmasi Pengembalian Aset)

Bukti P - 4 Fotocopy Surat PT. AJN Solusindo tertanggal 14 September


2012 (Perihal: Konfirmasi Asset PT. Este Komindo)

Bukti P - 5 Fotocopy Surat PT. Este Komindo tertanggal 15 September


2017 (Perihal: Permintaan Pengembalian Aset)

Bukti P - 6 Fotocopy Surat PT. AJN Solusindo tertanggal 18 September


2017 (Perihal: Tanggapan Surat 15 September 2017)

Bukti P - 7 Fotocopy Surat PT. AJN Solusindo tertanggal 01 Februari


2018 (Perihal : Permintaan Pengembalian Aset)

Bukti P - 8 Fotocopy Surat PT. AJN Solusindo tertanggal 5 Februari 2018

3
Ibid., hlm. 7-8
4
Ibid., hlm. 10
5
Ibid.
(Perihal: Pengembalian Aset milik PT. Este Komindo dan PT.
AJN Solusindo)

Bukti P - Fotocopy Berita Acara Kesepakatan tanggal 12 Februari 2018


9
antara PT. Este Komindo dan PT. AJN Solusindo

Bukti P - Fotocopy Bukti Pembayaran Biaya Peminjaman SHGB No.


10
843/Pasirsari, tanggal 28 Juni 2012

Bukti P - Fotocopy Surat PT. Este Komindo tertanggal 1 Oktober 2018


11
(Perihal: Peringatan I)

Bukti P - Fotocopy Surat PT. Este Komindo tertanggal 8 Oktober 2018


12
(Perihal: Peringatan II)

Bukti P - Fotocopy Surat PT. Este Komindo tertanggal 8 Oktober 2018


13
(Perihal: Peringatan III)

Bukti P - Fotocopy Surat Tarigan Sipahutar Lawyers No. 062/TSL-


14
Pdt/X/2019 tertanggal 2 Oktober 2019 (Perihal: Somasi
(Peringatan Terakhir))

Bukti P - Fotocopy Surat Tarigan Sipahutar Lawyers No. 062/TSL-


15
Pdt/X/2019 tertanggal 2 Oktober 2019 (Perihal: Permohonan
Pencatatan Blokir terhadap SHBG No. 843/Pasiran)

Bukti P - Fotocopy Tanda Terima Kantor Pertanahan Kabupaten


16
Bekasi Tertanggal 22 Oktober 2019

Sedangkan Tergugat berupaya menguatkan dalil-dalil bantahannya dengan


mengajukan bukti surat berupa:6

NOMOR KETERANGA
N

6
Ibid., hlm. 11
Bukti T - Fotocopy Berita Acara Kesepakatan tanggal 13 Juni 2007
1
Bukti T - Fotocopy SHGB No. 843/Pasir Pari tanggal 11 Desember
2
1998 jo. Surat Ukur No. 208/1998 tanggal 11 April 1998

Bukti T - Fotocopy Surat PT. Este Komindo tertanggal 10 September


3
2012 (Perihal: Konfirmasi Pengembalian Aset)

Bukti T - Fotocopy Surat PT. AJN Solusindo tertanggal 14 September


4
2012 (Perihal: Konfirmasi Asset PT. Este Komindo)

Bukti T - Fotocopy Surat PT. Este Komindo tertanggal 15 September


5
2017 (Perihal: Permintaan Pengembalian Aset)

Bukti T - Fotocopy Surat PT. AJN Solusindo tertanggal 18 September


6
2017 (Perihal: Tanggapan Surat 15 September 2017)

Bukti T - Fotocopy Surat PT. Este Komindo tertanggal 01 Februari


7
2018 (Perihal : Permintaan Pengembalian Aset)

Bukti T - Fotocopy Surat PT. AJN Solusindo tertanggal 5 Februari 2018


8
(Perihal: Pengembalian Aset milik PT. Este Komindo)

Bukti T - Fotocopy Berita Acara Kesepakatan tertanggal 12 Februari


9
2018 antara PT. Este Komindo dan PT. AJN Sulisindo

Adapun baik dari pihak Penggugat dan Tergugat tidak mengajukan saksi-saksi
di persidangan.
Setelah para pihak mengajukan bukti-bukti pada tahap pembuktian,
dilanjutkan dengan kuasa hukum Penggugat dan Tergugat keduanya telah
mengajukan kesimpulan pada 30 Januari 2020.7 Dimana setelah tahap kesimpulan,
dilakukan rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
pada Kamis, 7 Mei

7
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan No. 597/Pdt.G.2019/PN. Jkt.Pst, hlm. 11.
7
8
2020 yang dilanjutkan dengan pembacaan putusan yang diucapkan di dalam
persidangan yang terbuka untuk umum pada tanggal 14 Mei 2020.8

III. ANALISIS

Surat Gugatan
Dalam putusan 597/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst para pihak terdiri dari PT. Este Komindo
sebagai Penggugat, lalu PT. AJN Solusindo sebagai Tergugat, dan PT. Bank Permata Tbk.
selaku Turut Tergugat. Dalam hal ini Para Pihak menggunakan Pasal 118 ayat (1) HIR
sebagai dasar penggunaan kompetensi relatif, dimana gugatan diajukan ke PN di wilayah
tergugat bertempat tinggal (Actor Sequitur Forum Rei).9 Dimana kedudukan pihak PT. AJN
Solusindo yang beralamat di Gedung De Ritz, Jl. HOS Cokroaminoto No.91, Menteng,
Jakarta Pusat.10 Gugatan yang diajukan sendiri menggunakan proses Partij Formil dengan
kuasa khusus sesuai dengan bunyi pasal 123 ayat (1) Herzien Inlandsch Reglement (“HIR”)
yang menegaskan,

Bilamana dikehendaki, kedua belah pihak dapat dibantu atau diwakili oleh kuasa,
yang dikuasakannya untuk melakukan itu dengan surat kuasa teristimewa, kecuali
kalau yang memberi kuasa itu sendiri hadir. Penggugat dapat juga memberi kuasa
itu dalam surat permintaan yang ditandatanganinya dan dimasukkan menurut ayat
pertama pasal 118.11
Dalam hal ini sesuai dengan yang tertera dalam putusan Penggugat sendiri diwakili
Kuasa Hukumnya yang bernama: Indra Tarigan, S.H., C.L.A., Enos Syahputra Sipahutar,
S.H., Bernardus Tommy P. Tarigan, S.H. Aneng Suryana, S.H., dan Muhammad Yunus
Yunio, S.H., Advokat pada Kantor Hukum Tarigan Sipahutar Lawyers berdasarkan Surat
Kuasa tanggal 10 September 2019.
Gugatan ini sendiri memiliki objek perkara berupa Berita Acara Kesepakatan
tertanggal 12 Juni 2007 (“Berita Acara Kesepakatan”) yang ditandatangani kedua belah
pihak. Sesuai dengan dasar tersebut dapat diperhatikan bagaimana yang menjadi objek dari

8
Ibid., hlm. 20
9
Herzien Inlandsch Reglement (Reglemen Indonesia yang Dibaharui S.1941 No. 144), Diterjemahkan
oleh M. Karjadi, Ps. 118 ayat (1)
10
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan No. 597/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst, hlm. 1
11
Herzien Inlandsch Reglement (Reglemen Indonesia yang Dibaharui S.1941 No. 144), Diterjemahkan
oleh M. Karjadi, Ps. 123 ayat (1)
gugatan ini adalah sebuah perjanjian. Adapun isi dari Berita Acara Kesepakatan tersebut
ialah:12
1. Penggugat meminjamkan asetnya kepada Tergugat berupa sebidang tanah seluas 864
m2 berikut bangunan yang terletak di Kawasan Industri Jababeka II Blok 00 No. 3H,
2. Bahwa jangka waktu peminjaman SHGB No.843/Pasirsari berlangsung selama 5
(lima) tahun.
3. Bahwa Tergugat wajib membayar biaya peminjaman SHGB No.843/Pasirsari kepada
Penggugat sebesar Rp10.000.000,- (sepuluh juta Rupiah) setiap bulannya.
Bahwa setelah Perjanjian jatuh tempo pada tanggal 12 Agustus 2018, Tergugat tetap
tidak mengembalikan SHGB No.843/Pasirsari yang diperjanjikan sehingga penggugat
mendalilkan bagaimana wanprestasi/ingkar janji.
Untuk mendalilkan suatu tindakan wanprestasi atau ingkar janji terlebih dahulu
penggugat harus membuktikan bagaimana kedudukan perjanjian yang dilanggar apakah sah
dan benar menurut hukum. Hal tersebut harus berdasar kepada pasal Pasal 1320 Kitab
Undang-Undang Perdata (“KUHPerdata”) yaitu bagaimana sahnya perjanjian bergantung
pada:13

Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat:


a. sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
b. kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
c. suatu hal tertentu;
d. suatu sebab yang halal.

Ketika keempat syarat tersebut terpenuhi maka perjanjian tersebut berlaku mengikat
dan seperti undang-undang bagi para pihak yang menyetujui perjanjian tersebut. Hal tersebut
berdasarkan bunyi Pasal 1338 KUHPerdata yang menyatakan:14

Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi
mereka yang membuatnya. Suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain
dengan sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-
undang dinyatakan cukup untuk itu. Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan
itikad baik.

12
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan No. 597/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst, hlm. 2
13
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Ps.1320
14
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Ps.1320
Mengacu kepada Berita Acara Kesepakatan yang didalilkan pihak penggugat, pada
pokoknya Berita Acara Kesepakatan merupakan sebuah perjanjian antara kedua belah pihak
untuk suatu hal tertentu, jika salah satu pihak wanprestasi akibat hukumnya adalah seperti
yang di atas.15 Dalam hal ini menurut Subekti apabila pihak yang diwajibkan melakukan
suatu prestasi tidak melakukan apa yang dijanjikannya, maka ia dapat dikatakan melakukan
“wanprestasi”, Ia alpa atau lalai atau ingkar janji. Atau juga dapat bila ia melakukan atau
berbuat sesuatu yang tidak boleh dilakukannya.16
Dalam hal terjadinya wanprestasi tersebut maka para pihak yang dirugikan atas
wanprestasi tersebut dapat menuntut pemenuhan atas perjanjian atau menuntut pembatalan
perjanjian karena pada pokoknya Pasal 1243 KUHPer tidak mengatakan pihak yang
dirugikan hanya dapat menuntut ganti kerugian.17

Mediasi Dalam Pengadilan Perdata

Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur


Mediasi di Pengadilan dinyatakan bahwa18:

Semua sengketa perdata yang diajukan ke Pengadilan termasuk perkara perlawanan


(verzet) atas putusan verstek dan perlawanan pihak berperkara (partij verzet)
maupun pihak ketiga (derden verzet) terhadap pelaksanaan putusan yang telah
berkekuatan hukum tetap, wajib terlebih dahulu diupayakan penyelesaian melalui
Mediasi, kecuali ditentukan lain berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung ini.
Berdasarkan ketentutan tersebut maka diwajibkan dalam hal ini para pihak yang
berperkara melakukan upaya penyelesaian mediasi terlebih dahulu di Pengadilan. Dalam hal
ini para pihak telah melaksanakan mediasi sesuai dengan yang tertera dalam putusan yang
menyatakan bahwa untuk kepentingan proses Mediasi, Hakim Ketua Majelis atas
permohonan dari Kuasa Hukum Tergugat, Kuasa Hukum Tergugat telah menunjuk Hakim
Mediator dari kalangan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yaitu Susanti, S.H., M.H.
sebagai mediator

15
Sigit Hariyanto, Wawancara, Hakim Pengadilan Negeri Semarang, (Semarang: 25 April 2016)
dalam Riko Kurnia Putra, “Gugatan Wanprestasi atas Akta Perdamaian”, Diponegoro Law Journal,(2016), hlm.
8
16
Subekti, Hukum Acara Perdata, (Bandung: Bina Cipta, 1977), hlm. 45
17
J. Satrio, Wanprestasi menurut KUHPerdata, Doktrin, dan Yurisprudensi, (Bandung: Citra Aditya
Bakti), hlm. 11
18
Indonesia, Mahkamah Agung, Peraturan Mahkamah Agung tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan,, Ps. 13
berdasarkan Penetapan Nomor 597/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst, tertanggal 05 Desember
2019.19Namun, setelah mediasi dilakukan oleh para pihak maka berdasarkan Hasil Laporan
Pelaksanaan Mediasi dari Mediator tertanggal 16 Januari 2020 diperoleh kesimpulan bahwa
proses mediasi tidak berhasil. Selanjutnya karena kedua belah pihak tidak tercapai
kesepakatan untuk menyelesaikan sengketa dengan jalan perdamaian dan menyerahkan
pemeriksaan perkara selanjutnya kepada Majelis Hakim.20
Untuk memilih mediator sendiri terdapat kriteria tertentu yang harus dipilih yaitu dia
merupakan mediator yang bersertifikat.21 Hal tersebut tertera bagaimana ada kewajiban bagi
setiap orang yang menjalankan fungsi mediator untuk memiliki sertifikat, ini menunjukkan
keseriusan penyelesaian sengketa melalui mediasi secara profesional. Mediator harus
merupakan orang yang qualified dan memiliki integritas tinggi, sehingga diharapkan mampu
memberikan keadilan dalam proses mediasi.22
Selanjutnya, berkaitan dengan jangka waktu proses mediasi sendiri ditentukan dalam
Peraturan Mahkamah Agung tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dinyatakan bahwa
maksimal dilakukan dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
penetapan perintah melakukan Mediasi, atas dasar kesepakatan Para Pihak, jangka waktu
Mediasi dapat diperpanjang paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak berakhir jangka
waktu.23 Dalam putusan penetapan mediator dan pelaksanaan mediasi sendiri tertanggal 5
Desember 2019, namun hasil laporan mediasi dari mediator sendiri tertanggal 16 Januari
2020 tentu hal tersebut tidak sesuai dalam jangka waktu mediasi yang ditetapkan dari tanggal
5 Desember 2019 sepatutnya mediasi dilakukan hingga 5 Januari 2020 sehingga terdapat
keterlambatan mencapai 11 (sebelas) hari.24

19
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan No. 597/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst, hlm. 7
20
Ibid.
21
Indonesia, Mahkamah Agung, Peraturan Mahkamah Agung tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan, PERMA No. 1 Tahun 2016, Ps. `3
22
Shinta Dewi, “HAKIM DAN MEDIASI: Pemaknaan Hakim Terhadap Mediasi Perkara Perdata di
Pengadilan Negeri Pekalongan“, Jurnal Penelitian , November (2012), Hlm. 256
23
Indonesia, Mahkamah Agung, Peraturan Mahkamah Agung tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan, Ps. 24 ayat (2) & (3)
24
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan No. 597/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst, hlm. 7
Sita Jaminan yang Tidak Diletakan

Pemeriksaan suatu sengketa atau perkara di muka hakim tentu akan diakhiri dengan
suatu putusan/vonis. Hal yang penting diperhatikan oleh hakim dalam proses pengadilan
adalah pembuktiannya, karena pada akhirnya di dalam menetapkan putusannya, hakim harus
menetapkan hubungan hukum yang sebenarnya antara dua pihak yang bersengketa maupun
dengan objeknya salah satunya dengan menetapkan sita jaminan. Sita jaminan sendiri
dijelaskan lebih jauh dalam Pasal 227 HIR/261 Rechtreglement voor de Buitengewesten
(“RBg”) menentukan bahwa:25

Jika terdapat sangkaan yang beralasan bahwa tergugat akan menggelapkan atau
memindahtangankan barang miliknya dengan maksud akan menjauhkan barang
tersebut dari penggugat, maka atas permohonan penggugat, pengadilan dapat
memerintahkan agar diletakkan sita atas barang tersebut untuk menjaga/menjamin
hak dari si penggugat.
Mengenai sita jaminan ini sendiri diatur lebih lanjut bagaimana penyitaan atas benda
tak bergerak, tidak boleh mengurangi hak tersita untuk memakai, menguasai dan
menikmatinya. Rumah atau tanah yang disita, tetap berada di bawah penjagaan dan
penguasaan tersita, dan tersita tidak boleh dilarang untuk menguasai, memakai dan
menikmatinya. Yang dilarang ialah untuk menjual atau memindahkannya kepada orang lain
sebagaimana termaktub dalam Pasal 199 HIR/214 RBg. 26 Menurut definisi diatas maka
barang sitaan tidak dilarang untuk tetap dikuasai, diusahakan, dan dinikmati pihak tersita.
Hukum acara membolehkan dilakukan tindakan penyitaan terhadap harta kekayaan debitor
atau tergugat sebagaimana yang diatur dalam Pasal 227 HIR/261 RBg bertalian dengan Pasal
197 HIR/208 RBg. Pasal 720 Reglement of de Rechtsvordering (“Rv”) pun mengatur
kebolehan penyitaan. Bahkan hukum materiil sendiri membenarkannya. Misalnya, Pasal
1131 KUHPerdata menegaskan, seluruh harta debitor menjadi tanggungan pembayaran
utangnya kepada kreditor.27 Namun berdasarkan hal tersebut, Kewenangan untuk meletakan
Sita Jaminan merupakan kewenangan

25
Herzien Inlandsch Reglement (Reglemen Indonesia yang Dibaharui S.1941 No. 144),
Diterjemahkan oleh M. Karjadi, Ps. 227
26
Ibid., Ps. 199
27
Tim Penulis, “Analisis Hukum Terhadap Sita Jaminan Yang Diletakkan Di Atas Objek Hak
Tanggungan Oleh Pengadilan”, Jurnal Rinto, (2018), hlm. 8
hakim secara objektif dengan melihat lebih jauh apakah memenuhi syarat untuk diletakkan
sita jaminan dan urgensinya.28
Dalam kasus di dalam putusan terkait, pihak Penggugat meminta untuk diletakkannya
sita jaminan, hal tersebut berdasar kepada dalil penggugat yang berbunyi:29

menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap sebidang tanah seluas 864 m2
berikut bangunan yang terletak di Kawasan Industri Jababeka II Blok 00 No. 3H,
Desa Pasirsari, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat
sebagaimana tertera dalam Sertipikat [sic] Hak Guna Bangunan No.843/Pasirsari
Tanggal 11 Desember 1998 jo. Surat Ukur No. 208/1998 tanggal 11 April 1998.
Namun dalam putusannya hakim tidak meletakan sita jaminan terhadap objek
tersebut. Dan hal tersebut merupakan kewenangan hakim, sesuai dengan yang telah
diutarakan sebelumnya bagaimana hakim dapat menilai apakah terdapat urgensi dalam
meletakkan sita jaminan tersebut.

Surat Jawaban
Menurut pasal 121 ayat (2) HIR disebutkan bahwa “Ketika memanggil tergugat,
maka beserta itu diserahkan juga sehelai salinan surat gugat, dengan memberitahukan bahwa
ia, kalau mau, dapat menjawab surat gugat itu dengan surat”.30 Sehingga, tergugat dapat
mengajukan suatu jawaban dengan surat. Dimana, dalam surat jawaban tersebut akan
mungkin berisi tangkisan yang dapat memiliki dua sifat, yaitu:31

a. Tangkisan prinsipal, yaitu tergugat membantah kebenaran dengan hal-hal


yang dikemukakan oleh penggugat dalam surat gugatannya. Dimana dalam
tangkisan ini terdapat beberapa bentuk yaitu Eksepsi Surat Kuasa Khusus
tidak sah, Eksepsi Error in Persona, Eksepsi Ne Bis In Idem, dan Eksepsi
Obscuur Libel;32

28
Ibid.
29
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan No. 597/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst, hlm. 7
30
R. Soesilo, RIB/HIR dengan Penjelasan, (Bogor: Politeia, 1995), hlm. 80.
31
Ibid., hlm. 81.
32
Deta Christina, Hukum Online, ‘Apa Saja yang Harus Dimasukkan dalam Jawaban Gugatan?’,
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt55dd274187d0c/apa-saja-yang-harus-dimasukkan-dalam-
jawaban-gugatan/, diakses pada 6 Mei 2021.
b. Tangkisan eksepsi, yaitu tergugat tidak membantah secara langsung isi surat
gugatannya, yaitu menolak gugatannya dengan jalan mengatakan, bahwa
dengan alasan-alasan tertentu pengadilan tidak berwenang untuk mengadili
perkaranya secara relatif (kewenangan relatif pengadilan).

Dalam kasus ini, Tergugat mengajukan suatu jawaban dengan surat yang disampaikan
melalui kuasa hukumnya dalam persidangan. 33 Dalam kasus ini, jawaban yang diajukan oleh
Tergugat tersebut, hanya ditemui tangkisan yang membantah kebenaran dengan hal-hal yang
dikemukakan oleh Penggugat dalam surat gugatannya atau disebut juga dengan tangkisan
prinsipal. Hal ini dikarenakan dari sembilan poin yang dinyatakan dalam jawaban oleh
Tergugat, tidak ada satupun diantaranya yang menyinggung mengenai kewenangan
pengadilan dalam mengadili perkaranya.

Pembuktian dalam Perkara Perdata


Dalam hukum acara perdata, kedua pihak yang berperkara diwajibkan untuk
mengajukan bukti. Pembuktian ini bertujuan guna meyakinkan Hakim tentang kebenaran
dalil yang disampaikan kedua belah pihak. Hal ini sejalan dengan ketentuan yang ada dalam
asas beban pembuktian ada pada pihak yang mendalilkannya sebagaimana yang terdapat
dalam Pasal 1865 KUHPer yang menyatakan bahwa “setiap orang yang mendalilkan bahwa
ia mempunyai suatu hak, atau, guna meneguhkan haknya sendiri maupun membantah suatu
hak orang lain, menunjuk pada suatu peristiwa, diwajibkan membuktikan adanya hak atau
peristiwa tersebut”.34
Asas yang sama dapat pula ditemukan dalam Pasal 163 HIR yang menyatakan bahwa
“barang siapa, yang mengatakan ia mempunyai hak, atau ia menyebutkan suatu perbuatan
untuk menguatkan haknya itu, atau untuk membantah hak orang lain, maka orang itu harus
membuktikan adanya hak itu atau adanya kejadian itu” 35 Dari ketentuan dalam Pasal ini perlu
diperhatikan bahwa maksud daripada “membuktikan” itu adalah dengan “memberikan

33
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan No. 597/Pdt.G.2019/PN. Jkt.Pst, hlm. 8.
34
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata [Burgerlijk Wetboek], diterjemahkan oleh Subekti, (Jakarta:
Pradnya Pramita, 2001), Ps. 1865.
35
R. Soesilo, RIB/HIR dengan Penjelasan, (Bogor: Politeia, 1995), hlm. 119.
kepastian kepada hakim” tentang benar adanya kejadian-kejadian atau keadaan-keadaan
sebagaimana yang yang didalilkan oleh masing-masing pihak.36

Selanjutnya, dalam Pasal 164 HIR disebutkan jenis-jenis alat bukti, yaitu:

a. Bukti dengan surat;


b. Bukti dengan saksi;
c. Persangkaan-persangkaan;
d. Pengakuan;
e. Sumpah;

Dalam kasus ini, masing-masing Penggugat dan Tergugat mengajukan bukti berupa
bukti surat untuk menguatkan dalil dari Penggugat atau Tergugat. Dimana, Penggugat
mengajukan 16 (enam belas) bukti surat yang diberi nomor Bukti P - 1 sampai dengan Bukti
P - 16. Sedangkan, Tergugat mengajukan 9 (sembilan) bukti surat yang diberi nomor Bukti T
- 1 sampai dengan Bukti T - 9.
Dalam memutus suatu perkara perdata, tidak diperlukan keyakinan hakim
sebagaimana dikenal dalam hukum pidana. Yang dibutuhkan dalam hukum acara perdata
adalah adanya bukti-bukti yang sah dan dari situlah hakim akan menilai siapa yang akan
menang atau kalah dalam suatu perkara perdata.37 Soesilo juga berpendapat bahwa dalam
pembuktian perkara perdata, keyakinan hakim itu tidak berperan sama sekali.38 Hal ini
dikarenakan kebenaran yang dicari dalam hukum acara perdata adalah kebenaran formil saja,
dan bukan kebenaran materiil.
Selain itu, dalam hukum acara perdata kedudukan daripada saksi sebagai alat bukti
berada pada urutan kedua. Hal ini berbeda dengan yang diterapkan dalam hukum acara
pidana yang memberikan kedudukan kepada saksi sebagai alat bukti di urutan pertama.39
Dalam kasus

36
Ibid., hlm. 120.
37
Retnowulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan
Praktek, (Bandung: Mandar Maju, 2009), hlm. 59.
38
R. Soesilo, RIB/HIR dengan Penjelasan, (Bogor: Politeia, 1995), hlm. 122.
39
Si Pokrol, Hukum Online, ‘Saksi’,
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl2867/saksi/, diakses pada 6 Mei 2021.
Si Pokrol adalah para jurnalis dan awak hukumonline.com. Nama Pokrol diambil dari istilah “pokrol
bambu” sebutan profesi hukum zaman Belanda. Pokrol bambu adalah seorang yang memberi nasihat hukum
tetapi belum memperoleh kualifikasi atau pendidikan hukum. Dahulu pokrol bambu menjadi aktor penting
dalam pelayanan hukum karena masyarakat umum merasa berjarak dengan advokat yang berizin.
ini, Majelis Hakim memutus perkara berdasarkan bukti surat-surat, yang diajukan baik
penggugat dan tergugat, yang telah dinyatakan sah sebagai alat bukti.

Jenis dan Sifat Putusan Pengadilan


Selanjutnya, terdapat dua golongan putusan, yaitu putusan sela dan putusan akhir. 40
Dalam kasus ini, putusan yang dikeluarkan Majelis Hakim hanya berupa putusan akhir saja.
Kemudian putusan juga dikenal ada tiga macam sifat, yaitu putusan declaratoir,
putusan constitutief, dan putusan condemnatoir. Putusan declaratoir adalah putusan yang
hanya menegaskan suatu keadaan hukum, sedangkan putusan constitutief adalah putusan
yang menciptakan atau meniadakan suatu keadaan hukum. Putusan condemnatoir adalah sifat
putusan yang memberi hukuman.41 Dalam kasus ini, putusan Majelis Hakim adalah
penggabungan dari putusan declaratoir dan putusan condemnatoir. Berikut beberapa
contohnya:
1. “Menyatakan Berita Acara Kesepakatan tanggal 13 Juni 2007 yang dibuat antara
Penggugat dan Tergugat beserta perpanjangannya sebagaimana tertuang
dalam:
……. adalah sah dan mengikat secara hukum bagi Penggugat dan Tergugat;”42
adalah putusan declaratoir.
2. “Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi secara tunai sekaligus dan
seketika sebesar Rp.210.000.000,- (dua ratus sepuluh juta rupiah) kepada
Penggugat;”43 adalah putusan condemnatoir.

Adapun Pasal 178 ayat (1) HIR menyatakan bahwa hakim karena jabatannya
bermusyawarat wajib mencukupkan segala alasan hukum, yang tidak dikemukakan oleh para
pihak. Yang dimaksud dengan “alasan hukum'' adalah pasal peraturan perundangan yang
digunakan sebagai dasar tuntutan penggugat, atau dasar yang digunakan hakim untuk
mengabulkan atau meloloskan tuntutan penggugat.44 Dalam perkara ini, Majelis Hakim telah
mengadakan rapat permusyawaratan pada hari Kamis, tanggal 7 Mei 2020 untuk memutus
perkara ini berdasarkan perjanjian yang telah dibuat para pihak, yaitu Berita Acara

40
Ibid., hlm. 109.
41
Ibid.
42
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan No. 597/Pdt.G.2019/PN. Jkt.Pst, hlm. 19.
43
Ibid.
44
R. Soesilo, RIB/HIR dengan Penjelasan, (Bogor: Politeia, 1995), hlm. 131.
Kesepakatan tanggal 13 Juni 2007 dan tanggal 12 Februari 2018, serta pasal-pasal di
KUHPerdata yang menyangkut tentang perjanjian dan syarat sahnya perjanjian.

Putusan Pengadilan yang Hanya Mengabulkan Sebagian


Kemudian dalam Pasal 178 ayat (2) HIR disebutkan bahwa hakim wajib mengadili
semua bagian gugatan. Di putusan ini, hakim dalam pertimbangan hukumnya mengadili
setiap poin yang menjadi tuntutan penggugat dengan menyatakan dikabulkan atau ditolaknya
tuntutan beserta penjelasan hukumnya. Oleh karena hanya sebagian gugatan dikabulkan,
maka sebagian lagi ditolak sebagaimana telah dinyatakan dalam petitum putusan.45
Sebagaimana yang dimaksud dengan Pasal 178 ayat (3) HIR, Majelis Hakim pun hanya
memutuskan berdasarkan poin tuntutan yang diajukan Penggugat dalam surat gugatannya
yang bisa dilihat pada halaman ke-6 hingga ke-7 dari putusan.46

Salah Pengetikan dalam Putusan


Terdapat beberapa salah pengetikan dalam putusan namun menurut tim penulis, salah
ketik ini belum menimbulkan kekeliruan dalam putusan, atau mengabaikan fakta yang dapat
menjerat terdakwa atau para pihak atau dengan sengaja membuat pertimbangan yang
menguntungkan terdakwa atau para pihak dalam mengadili suatu perkara yang ditanganinya
sebagaimana dimaksud dalam butir 10.4 Pasal 10 Kode Etik Hakim.47 Oleh karena itu,
apabila dilihat dari aspek profesionalitas Hakim, tidak ada pelanggaran yang cukup
signifikan akibatnya untuk dapat dikatakan telah melanggar Pasal 10 Kode Etik Hakim.

IV. KESIMPULAN & SARAN

Berdasarkan analisis kami, kami menemukan beberapa hal sebagai berikut. Pertama-
tama, jangka waktu mediasi yang dilakukan tidak sesuai dalam jangka waktu mediasi yang
ditetapkan, dimana sepatutnya mediasi dilaksanakan dari tanggal 5 Desember 2019 sampai

45
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan No. 597/Pdt.G.2019/PN. Jkt.Pst, hlm. 20.
46
Ibid., hlm. 6-7.
47
Indonesia, Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial, Keputusan Bersama Mahkamah Agung dan
Komisi Yudisial tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim, SKB No. 047 2009, hlm. 20.
dengan 5 Januari 2020, sementara pada kenyataannya mediasi dilaksanakan hingga 16
Januari 2020 sehingga terdapat keterlambatan mencapai 11 (sebelas) hari. Yang kedua adalah
terkait sita jaminan yang dimohonkan oleh Penggugat yang tidak diletakkan oleh hakim.
Yang ketiga, Surat Jawaban yang diajukan oleh kuasa hukum Tergugat tidak mencantumkan
tangkisan terkait kewenangan relatif. Yang keempat, para pihak dalam perkara hanya
melakukan pembuktian lewat alat bukti surat, tanpa keterangan saksi. Yang kelima, Majelis
Hakim hanya memberikan Putusan Akhir, dimana di dalam dokumen tersebut terdapat
beberapa kesalahan pengetikan yang tidak menimbulkan perubahan fakta di dalam
persidangan.

Saran kami bagi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat adalah untuk lebih teliti dalam
mengetik putusan, agar meminimalisir adanya kesalahan pengetikan yang dapat menurunkan
kualitas putusan yang dikeluarkan. Yang kedua adalah agar mediasi dilakukan sesuai dengan
waktu yang sudah ditentukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Indonesia. Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial. Keputusan Bersama Mahkamah Agung
dan Komisi Yudisial tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim. SKB No. 047
2009.

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata [Burgerlijk Wetboek]. Diterjemahkan oleh Subekti.


Jakarta: Pradnya Pramita, 2001.

Soesilo, R. RIB/HIR dengan Penjelasan. Bogor: Politeia, 1995.

Indonesia, Mahkamah Agung, Peraturan Mahkamah Agung tentang Prosedur Mediasi


di Pengadilan, PERMA No. 1 Tahun 2016

PUTUSAN PENGADILAN
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Putusan No. 597/Pdt.G.2019/PN. Jkt.Pst.

BUKU
Satrio, J. Wanprestasi menurut KUHPerdata, Doktrin, dan Yurisprudensi, (Bandung: Citra
Aditya Bakti)
Sutantio, Retnowulan dan Iskandar Oeripkartawinata. Hukum Acara Perdata dalam Teori
dan Praktek. Bandung: Mandar Maju, 2009.
Subekti. Hukum Acara Perdata. Bandung: Bina Cipta, 1977.
JURNAL
Dewi, Shinta “HAKIM DAN MEDIASI: Pemaknaan Hakim Terhadap Mediasi
Perkara Perdata di Pengadilan Negeri Pekalongan“. Jurnal Penelitian , November
(2012). Hlm 250 - 265.
Kurnia Putra, Riko “Gugatan Wanprestasi atas Akta Perdamaian”, Diponegoro Law Journal,
hlm 1-21
Tim Penulis Rinto, “Analisis Hukum Terhadap Sita Jaminan Yang Diletakkan Di Atas
Objek Hak Tanggungan Oleh Pengadilan”, Jurnal Rinto, (2018), hlm 1-18

INTERNET
Christina, Deta. Hukum Online. ‘Apa Saja yang Harus Dimasukkan dalam Jawaban
Gugatan?’.https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt55dd274187d0c/apa-
saja-yang-harus-dimasukkan-dalam-jawaban-gugatan/. Diakses pada 6 Mei 2021.

Si Pokrol. Hukum Online. ‘Saksi’. https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan


/cl2867/saksi/, diakses pada 6 Mei 2021.
m hkamah Agung Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

hkamah Agung
putusan.mahkamahagung.go.id

ak Repu
PUTUSAN
Nomor 597/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst

Republik Indonesia DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili


perkara-perkara perdata pada pengadilan tingkat pertama telah menjatuhkan
Putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
PT. ESTE KOMINDO, sebuah perseroan terbatas yang didirikan dan tunduk
pada hukum Negara Republik Indonesia, beralamat di Jl.
Situbondo No.14, RT/RW.003/005, Kel. Menteng, Kec.
Menteng, Jakarta Pusat,
Dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya yang
bernama : Indra Tarigan, S.H., C.L.A., Enos Syahputra
Sipahutar, S.H., Bernardus Tommy P. Tarigan, S.H. Aneng
Suryana, S.H., dan Muhammad Yunus Yunio, S.H., Advokat

Agung Republik
pada Kantor Hukum TARIGAN SIPAHUTAR LAWYERS
beralamat di Jl. Raya Pemda No. 40, Kel. Pasir Jambu, Kec.
Sukaraja, Kabupaten Bogor, berdasarkan Surat Kuasa
tanggal 10 September 019;

Indonesi Selanjutnya disebut sebagai---------------PENGGUGAT;

LAWAN

PT. AJN SOLUSINDO, beralamat di Gedung De Ritz, Jl. HOS Cokroaminoto


No.91, Menteng, Jakarta Pusat, 10310 (selanjutnya disebut
sebagai ” TERGUGAT”);
Dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya yang
bernama : IRVAN ELSANDEZ selaku Legal Officer PT. AJN
Sulisindo beralamat di Annur Residence Jl. M. Kahfi II GG.
Mesjid Annur RT.004 RW.008, Kel. Srenseng Sawah, Kec.
Jagakarsa, Jakarta Selatan No. KTP 1371032912860005,
berdasarkan Surat Kuasa tanggal 16 Oktober 019;

lik
Selanjutnya disebut sebagai-------------------TERGUGAT ;

PT. BANK PERMATA, TBK., beralamat di Permata Bank, Gedung World Trade
Center II (WTC II), Jl. Jend. Sudirman Kav. 29 – 31, Jakarta
12920 ;

Indones
a
Selanjutnya disebut sebagai----------TURUT TERGUGAT ;

Halaman 1 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.


Pengadilan Negeri tersebut ; Telah membaca

h
Disclaimer
Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id

tentang
Nomor 597/Pen.Pdt.G/2019/PN.JktPst, tanggal 01 Oktober 2019,

yang menyidangkan perkara ini;


Penunjukkan Majelis Hakim
Telah membaca Penetapan Ketua Majelis Hakim yang menyidangkan
perkara ini, Nomor 597/Pen.Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst, tanggal 02 Oktober 2019
tentang Penetapan Hari Sidang Pertama, pada hari Kamis, tanggal 23 Oktober
2019;
Telah membaca berkas yang bersangkutan ;
Telah mempelajari bukti-bukti yang diajukan dipersidangan;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatannya tertanggal 01
Oktober 2019, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat tanggal 01 Oktober 2019, dibawah register perkara nomor


597/Pen.Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst, telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah sepakat untuk menandatangani Berita
Acara Kesepakatan tanggal 13 Juni 2007 (selanjutnya disebut
“Kesepakatan”), atas hal-hal pada pokoknya sebagai berikut:
a. Penggugat meminjamkan asetnya kepada Tergugat berupa sebidang
tanah seluas 864 m2 berikut bangunan yang terletak di Kawasan Industri
Jababeka II Blok 00 No. 3H, Desa Pasirsari, Kecamatan Lemahabang,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat sebagaimana tertera dalam Sertipikat Hak
Guna Bangunan No.843/Pasir Sari Tanggal 11 Desember 1998 jo. Surat
Ukur No. 208/1998 tanggal 11 April 1998 (“SHGB No.843/Pasirsari”),
sebagai jaminan pembayaran fasilitas kredit Tergugat pada Turut
Tergugat;
b. Bahwa jangka waktu peminjaman SHGB No.843/Pasirsari berlangsung
selama 5 (lima) tahun.
c. Bahwa Tergugat wajib membayar biaya peminjaman SHGB
No.843/Pasirsari kepada Penggugat sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
m hkamah Agung Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

hkamah Agung
putusan.mahkamahagung.go.id

ak Repu juta rupiah) setiap bulannya.


2. Selanjutnya Penggugat dan Tergugat sepak untu beberap k

Republik Indonesia
at k a al
i
memperpanjang waktu peminjaman SHGB No.843/Pasirsari
- Surat Penggugat tanggal 10 September 2012, Perihal: Konfirmasi
Pengembalian Asset;
- Surat Tergugat tanggal 14 September 2012, Perihal: Konfirmasi Asset PT
Este Komindo;
- Surat Penggugat tanggal 15 September 2017, Perihal: Permintaan
Pengembalian Asset.

Halaman 2 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.

Agung Republik
Indonesi

lik
Indones
a
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
hkamah Agung
ak hkamah
Repu
-
Agung
Surat Tergugat tanggal 18 September 2017, Perihal: Tanggapan Surat 15
September 2017.

Republik Indonesia
- Surat Penggugat tanggal 1 Februari 2018, Perihal: Permintaan
Pengembalian Aset.
- Surat Tergugat tanggal 5 Februari 2018, Perihal: Pengembalian Asset
Milik PT Este Komindo.
- Berita Acara Kesepakatan tanggal 12 Februari 2018 antara Penggugat
dan Tergugat.
3. Bahwa Kesepakatan dan perpanjangannya tersebut di atas (selanjutnya
disebut ”Perjanjian”) memenuhi syarat hukum untuk sahnya perjanjian, in
casu aquo Penggugat dan Tergugat tidak pernah membatalkan hal-hal
yang telah disepakati dalam Perjanjian tersebut.
Dengan demikian Kesepakatan tersebut telah memenuhi syarat sahnya
suatu perjanjian, oleh karenanya Perjanjian tersebut sah dan mengikat
bagi para pihak serta harus dilaksanakan dengan itikad baik oleh
Penggugat dan Tergugat. Hal tersebut sesuai ketentuan Pasal 1320 jo.

Agung Republik
Pasal 1338 KUHPerdata, berturut-turut menentukan sebagai berikut:
Pasal 1320 KUHPerdata
“Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat:

Indonesi
a. sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
b. kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
c. suatu hal tertentu;
d. suatu sebab yang halal.”
Pasal 1338 KUHPerdata

“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-


undang bagi mereka yang membuatnya. Suatu perjanjian tidak dapat
ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah pihak, atau karena
alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu.
Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.”

4. Bahwa setelah Perjanjian jatuh tempo pada tanggal 12 Agustus 2018,


Tergugat tetap tidak mengembalikan SHGB No.843/Pasirsari tersebut
kepada Penggugat dengan alasan kendala kondisi keuangan Tergugat yang

lik
tidak stabil. Selanjutnya Penggugat menyampaikan beberapa kali peringatan
kepada Tergugat sebagaimana dimaksud:
a. Surat Penggugat tanggal 1 Oktober 2018 Perihal Peringatan I;

Indones
b. Surat Penggugat tanggal 8 Oktober 2018 Perihal Peringatan II; dan
c. Surat Penggugat tanggal 16 Oktober 2018 Perihal Peringatan III.

a
Akan tetapi Tergugat tetap tidak menepati janjinya untuk mengembalikan
SHGB No.17/Manis Jaya kepada Penggugat.
Halaman 3 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.

h
hkamah Agung
ak hkamah
Repu Agung
5. Selain itu sejak Bula n Januari 2018, Tergugat tidak lagi melakukan
pembayaran biaya pinjaman sebesar Rp.10.000.000, - (sepuluh juta rupiah)

Republik Indonesia
setiap bulannya kepada Penggugat. Dalam hal ini Tergugat belum
membayar biaya peminjaman selama 21 bulan (terhitung sejak Bulan
Januari 2018 hingga gugatan ini diajukan) yang mana apabila
diperhitungkan sebesar Rp.210.000.000,- (dua ratus sepuluh juta
rupiah).
6. Untuk itu pada tanggal 10 September 2019, Penggugat melalui Kuasa
Hukum telah menyampaikan Surat Somasi agar Tergugat melaksanakan
kewajibannya tersebut. Akan tetapi Tergugat tidak menanggapi somasi
tersebut, dengan demikian TERGUGAT TIDAK MEMPUNYAI ITIKAD BAIK
UNTUK MELAKSANAKAN KEWAJIBANNYA BERDASARKAN
PERJANJIAN.
7. Bahwa oleh karena Tergugat tidak beritikad baik untuk melaksanakan
kewajibannya sebagaimana disepakati Penggugat dan Tergugat dalam
Perjanjian tersebut maka beralasan hukum apabila Majelis Hakim

Agung Republik
menyatakan bahwa Tergugat telah melakukan perbuatan wanprestasi /
ingkar janji terhadap Perjanjian.
8. Dengan adanya perbuatan wanprestasi/ingkar janji yang dilakukan oleh
Tergugat, maka Penggugat memiliki hak secara hukum untuk menuntut

Indonesi pelaksanaan kewajiban ditambah penggantian kerugian, hal mana telah


sesuai dengan Ketentuan
KUHPerdata menentukan:
Pasal 1267, Pasal 1239 dan Pasal 1243

Pasal 1267 KUHPerdata


“Pihak terhadap siapa perikatan tidak dipenuhi dapat memilih apakah ia,
jika hal itu masih dapat dilakukan, akan memaksa pihak yang lain untuk
memenuhi perjanjian, ataukah ia akan menuntut pembatalan perjanjian,
disertai penggantian biaya kerugian dan bunga.”
Pasal 1239 KUHPerdata
“Tiap-tiap perikatan untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat
sesuatu, apabila si berutang tidak memenuhi kewajibannya,
mendapatkan penyelesaiannya dalam kewajiban memberikan
penggantian biaya, rugi dan
bunga.”

Pasal 1243 KUHPerdata

lik
“Penggantian biaya, rugi dan bunga karena tak dipenuhinya suatu
perikatan, barulah mulai diwajibkan, apabila si berutang, setelah

Indones
dinyatakan lalai memenuhi perikatannya, tetap melalaikannya, atau jika
sesuatu yang harus diberikan atau dibuatnya, hanya dapat diberikan

a atau dibuat dalam tenggang waktu yang telah dilampaukannya.”

Halaman 4 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.

h
hkamah Agung
ak hkamah
Repu Agung
9. Bahwa akibat perbuatan wanprestasi tersebut, Penggugat menderita
kerugian materil karena Tergugat belum membayarkan biaya peminjaman

Republik Indonesia
SHGB No.843/Pasirsari sejak Bulan Januari 2018 hingga gugatan ini
didaftarkan sehingga berdasar hukum apabila Majelis Hakim menghukum
Tergugat untuk membayar ganti rugi secara tunai sekaligus dan
seketika kepada Penggugat sebesar Rp. 210.000.000, - (dua ratus
sepuluh juta rupiah).
10. Bahwa Penggugat tidak pernah menikmati fasilitas kredit yang diberikan oleh
Turut Tergugat pada Tergugat, in casu aquo permasalahan Tergugat terkait
kondisi keuangan yang tidak stabil merupakan permasalahan internal
Tergugat. Dengan demikian beralasan hukum Majelis Hakim
memerintahkan Tergugat untuk menyelesaikan pelunasan fasilitas
kredit pada Turut Tergugat dan mengembalikan/menyerahkan SHGB
No.843/Pasirsari kepada Penggugat.
11. Bahwa untuk menjamin Tergugat mematuhi isi putusan dalam hal Majelis
Hakim mengembalikan SHGB No.843/Pasirsari kepada Penggugat ma
ka

Agung Republik
Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo
ag Tergug dihuku membay ua pak (dwangso sebe
ar at m ar ng sa m) sar
Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk setiap hari kelalaiannya.

Indonesi
12. Bahwa Penggugat tidak pernah menikmati fasilitas kredit yang diberikan oleh
Turut Tergugat pada Tergugat, in casu aquo permasalahan Tergugat terkait
kondisi keuangan yang tidak stabil merupakan permasalahan internal
Tergugat. Dengan demikian beralasan hukum Majelis Hakim menghukum
Tergugat untuk menyelesaikan pelunasan fasilitas kredit pada Turut
Tergugat dan mengembalikan/menyerahkan SHGB No.843/Pasirsari
kepada Penggugat.
13. Bahwa Tergugat terbukti melakukan perbuatan wanprestasi untuk
mengembalikan SHGB No.843/Pasirsari milik Penggugat karena kondisi
keuangan yang tidak stabil. Hal tersebut menjadi dasar kekhawatiran
Penggugat apabila kepemilikan SHGB No.843/Pasirsari beralih kepada
pihak lain sehingga sangat merugikan Penggugat. Dengan demikian
Penggugat memohon agar Majelis Hakim menyatakan sah dan berharga

lik
sita jaminan terhadap aset milik Penggugat berupa SHGB
No.843/Pasirsari sampai dengan Tergugat mengembalikan SHGB
No.843/Pasirsari kepada Penggugat.
14. Selain itu, Tergugat tidak mempunyai itikad baik untuk melakukan

Indones
pembayaran atas kewajiban yang telah disepakati bersama antara

a
Penggugat dan Tergugat. Untuk menjamin Tergugat tidak lari dari tanggung
jawabnya serta menjamin agar gugatan ini tidak sia-sia adalah sah dan
berdasar secara hukum apabila Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

h
Halaman 5 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.
hkamah Agung
ak hkamah
Repu Agung
melakukan sita jaminan terhadap aset milik Tergugat, yang mana daftar
aset-aset tersebut akan Penggugat serahkan kemudian sebagai bagian

Republik Indonesia
yang tidak terpisahkan dengan gugatan ini.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini untuk berkenan kiranya memeriksa perkara ini, dan
selanjutnya memutuskan sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan Berita Acara Kesepakatan tanggal 13 Juni 2007 yang dibuat
antara Penggugat dan Tergugat beserta perpanjangannya sebagaimana
tertuang dalam:
- Surat Penggugat tanggal 10 September 2012, Perihal: Konfirmasi
Pengembalian Asset;
- Surat Tergugat tanggal 14 September 2012, Perihal: Konfirmasi Asset PT
Este Komindo;
- Surat Penggugat tanggal 15 September 2017, Perihal: Permintaan

Agung Republik
Pengembalian Asset.
- Surat Tergugat tanggal 18 September 2017, Perihal: Tanggapan Surat 15
September 2017.

Indonesi
- Surat Penggugat tanggal 1 Februari 2018, Perihal: Permintaan
Pengembalian Aset.
- Surat Tergugat tanggal 5 Februari 2018, Perihal: Pengembalian Asset
Milik PT Este Komindo.
- Berita Acara Kesepakatan tanggal 12 Februari 2018 antara Penggugat
dan Tergugat.
adalah sah dan mengikat secara hukum bagi Penggugat dan Tergugat;

3. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi)


terhadap Berita Acara Kesepakatan tanggal 13 Juni 2007 yang dibuat antara
Penggugat dan Tergugat dan telah diubah beberapa kali dengan perubahan
terakhir sesuai Berita Acara Kesepakatan tanggal 12 Februari 2018 yang
dibuat antara Penggugat dan Tergugat;
4. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi secara tunai sekaligus dan
seketika sebesar Rp.210.000.000,- (dua ratus sepuluh juta rupiah) kepada
Penggugat.
lik
5. Memerintahkan Tergugat untuk menyelesaikan pelunasan fasilitas kredit
pada Turut Tergugat.

Indones
6. Menghukum Tergugat untuk mengembalikan/menyerahkan Sertipikat Hak

a
Guna Bangunan No.843/Pasir Sari Tanggal 11 Desember 1998 jo. Surat

Halaman 6 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.

h
hkamah Agung
ak hkamah
Repu Agung
Ukur No. 208/1998 tanggal 11 April 1998 (selanjutnya disebut “SHGB
No.843/Pasirsari”) kepada Penggugat.

Republik Indonesia
7. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar
Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk setiap hari kelalaian Tergugat dalam
menjalani isi putusan untuk menyerahkan SHGB No.843/Pasirsari kepada
Penggugat.
8. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap sebidang tanah seluas
864 m2 berikut bangunan yang terletak di Kawasan Industri Jababeka II Blok
00 No. 3H, Desa Pasirsari, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Bekasi,
Jawa Barat sebagaimana tertera dalam Sertipikat Hak Guna Bangunan
No.843/Pasir Sari Tanggal 11 Desember 1998 jo. Surat Ukur No. 208/1998
tanggal 11 April 1998.
9. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) atas aset-
aset milik Tergugat, yang mana daftar aset-aset tersebut akan Penggugat
serahkan kemudian sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan gugatan
ini.

Agung Republik
10. Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh terhadap Putusan
perkara ini.
11. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara.
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-

Indonesi
adilnya (ex aequo et bono).

Menimban
g,
bah
wa
pa
da
h
ar
i
persidang
an
ya
ng
ditetapk
an
unt
uk

Penggugat dan Tergugat telah hadir Kuasa Hukumnya sebagaimana


tersebut
diatas, sedangkan Turut Tergugat tidak dating mengahadap juga tidak
untuk
menyuruh orang lain sebagai wakilnya yang sah
dupersidangan;
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk memenuhi Peraturan Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang Mediasi, Hakim Ketua
Majelis atas permohonan dari Kuasa Hukum Tergugat, Kuasa Hukum Tergugat
telah menunjuk Hakim Mediator dari kalangan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat, yaitu SUSANTI, SH, MH, sebagai mediator berdasarkan Penetapan

lik
Nomor 597/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst, tertanggal 05 Desember 2019 ;
Menimbang, bahwa setelah mediasi dilakukan oleh para pihak
maka berdasarkan Hasil Laporan Pelaksanaan Mediasi dari Mediator tertanggal
16 Januari 2020 diperoleh kesimpulan bahwa proses mediasi tidak berhasil.

Indones
Selanjutnya karena kedua belah pihak tidak tercapai kesepakatan untuk

a
menyelesaikan sengketa dengan jalan perdamaian dan menyerahkan
pemeriksaan perkara selanjutnya kepada Majelis Hakim ;
Menimbang, bahwa oleh karena Mediator tidak berhasil dalam

h
mendamaikan kedua belah pihak, maka pemeriksaan perkara dilanjutkan

Halaman 7 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.


hkamah Agung
ak hkamah
Repu Agung
dengan membacakan surat gugatan Tergugat, yang isinya tetap dipertahankan
oleh Tergugat;

Republik Indonesia
Menimbang, bahwa atas gugatan Tergugat tersebut, Tergugat melalui
kuasa Hukumnya mengajukan Jawaban dipersidangan sebagai berikut ;
1. Bahwa pihak TERGUGAT, dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil dari
pihak PENGGUGAT, kecuali atas apa yang dengan tegas diakui
kebenarannya oleh TERGUGAT.
2. Bahwa oleh karena alasan / dalil-dalil dalam “Gugatan” yang diajukan oleh
pihak Penggugat, tidak jelas dan tidak sistematis, maka pihak TERGUGAT,
tidak akan memberikan jawaban/ tanggapan terhadap dalil-dalil dalam
Gugatan tersebut secara satu persatu, akan tetapi akan memberikan
jawaban/tanggapan secara langsung pada pokok permasalahan.
3. Bahwa segala hal apa yang tidak dijawab dan/atau tidak tanggapi oleh
pihak TERGUGAT, hal tersebut bukan berarti diakui kebenarannya, akan
tetapi semata-mata karena pihak TERGUGAT menganggap bahwa dalil-dalil
dalam “Gugatan” tersebut sama sekali tidak ada relevansinya dengan

Agung Republik
perkara aquo.
4. Bahwa alasan/ dalil-dalil dari pihak PENGGUGAT tersebut, sungguh sangat
tidak masuk akal, memaksakan kehendak dan beritikat tidak baik
dengan melawan hukum yang bertujuan untuk meresahkan dan

Indonesi
mengganggu TERGUGAT dalam upaya menyelesaikan permasalahan
dengan cara baik-baik,
dikesampingkan / ditolak.
oleh karenanya Gugatan aquo harus

5. Bahwa PENGGUGAT dalam petitum menyatakan hal-hal antara lain,


sebagai berikut:
“Menghukum Tergugat untuk menyelesaikan pelunasan fasilitas kredit
pada turut tergugat” dalam hal ini Bank Permata.Tbk”
“Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap sebidang tanah
seluas 864m2 berikut bangunan yang terletak dikawasan industri
Jababeka Blok 00 No. 3H, desa pasir sari, kecamatan lemahabang,
kabupaten Bekasi, Jawa Barat sebagaimana tertera dalam Sertipikat Hak
Guna Bangunan No.843/Pasir Sari Tanggal 11 Desember 1998 jo. Surat
Ukur No. 208/1998 tanggal 11 April 1998”

lik
“Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar
Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk setiap hari kelalaian Tergugat
dalam menjalani isi putusan untuk menyerahkan SHGB No.843/Pasirsari
kepada Penggugat”

Indones
6. Bahwa gugatan PENGGUGAT kabur/ tidak jelas, karena gugatan tersebut

a
tidak dapat dieksekusi (Non executable) karena pada dasarnya fasilitas
kredit yang didapat TERGUGAT dari TURUT TERGUGAT sebagaimana

Halaman 8 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.

h
hkamah Agung
ak hkamah
Repu Agungdimaksud dalam gugatan PENGGUGAT, menggunakan
No.843/Pasirsari sebagai jaminan. Dan PENGGUGAT mengetahui serta
SHGB

Republik Indonesia
menyetujui fakta tersebut.
7. Bahwa TERGUGAT dengan itikat baik melalui korespondensi resmi
dengan PENGGUGAT memberitahukan kondisi keuangan TERGUGAT
tidak dalam keadaan yang baik yang disebabkan adanya persaingan
usaha yang semakin ketat dan/atau strategi bisnis yang tidak berjalan
sesuai dengan perencanaan awal.
8. Bahwa TERGUGAT dengan itikat baik beberapa kali menyampaikan
permohonan untuk perpanjangan jangka waktu dalam pengembalian
asset milik PENGGUGAT dan sekaligus membuktikan bahwa
TERGUGAT tidak lari dari tanggungjawab walaupun kondisi TERGUGAT
dalam keadaan yang tidak baik sekalipun.
9. Bahwa dalam kondisi keuangan TERGUGAT saat ini yang carut marut
sejak beberapa tahun terakhir yang disebabkan oleh adanya persaingan
bisnis, namun dengan itikat baik dari TERGUGAT sampai dengan saat ini

Agung Republik
masih dalam upaya untuk menyelesaikan kewajiban sehubungan dengan
adanya Fasilitas Kredit yang diberikan oleh TURUT TERGUGAT dimana
upaya tersebut merupakan satu-satunya cara agar dapat mengembalikan
asset milik PENGGUGAT.

Indonesi
DALAM POKOK PERKARA
TERGUGAT TIDAK MELAKUKAN PERBUATAN WANPRESTASI
10. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, telah terbukti bahwa TERGUGAT
tidak melakukan perbuatan wanprestasi namun merupakan Force Majeure
dimana diluar dari keinginan ataupun rencana TERGUGAT.
Namun sampai
dengan saat ini TERGUGAT masih beritikat baik untuk
menyelesaikan
kewajiban berdasarkan fasilitas kredit dan untuk mengembalikan Sertipikat
Hak Guna Bangunan No.843/Pasir Sari milik PENGGUGAT.
11. Bahwa selanjutnya TERGUGAT menolak dalil PENGGUGAT yang
memohon untuk diletakkan sita jaminan terhadap Sertipikat Hak Guna
Bangunan No.843/Pasir Sari tersebut, oleh karena PENGGUGAT tidak
dapat membuktikan dalil-dalil dalam gugatannya dan terlebih lagi dalil-dalil
Penggugat tersebut sangat tidak berdasar hukum serta telah mengingkari

lik
kenyataan sebenarnya dan memutarbalikkan fakta.
Bahwa berdasarkan semua dalil-dalil yang telah disampaikan tersebut diatas,
maka TERGUGAT dengan hormat mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara untuk memberikan putusan sebagai
berikut:
Indones
a
DALAM POKOK PERKARA:
1. Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya.

Halaman 9 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.

h
2. Menerima dalil-dalil TERGUGAT untuk seluruhnya.
3. Menolak sita jaminan dan/atau menyatakan sita jaminan yang diajukan
PENGGUGAT tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum.
4. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara.
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Turut
Tergugat tidak mengajukan Jawaban dipersidangan ;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Tergugat dan Tergugat tidak
mengajukan Reprik dan Duplik dipersidangan;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat
telah mengajukan
bukti surat yaitu berupa :
1. P-1 :
Foto Copy Berita Acara Kesepakatan, tanggal 13 Juni 2007;
2. P-2 : Foto Copy
Sertifikasi Hak Guna Bangunan No.843/Pasir Sari,
tanggal 11 Desember 1998 Jo. Surat Ukur No.208/1998
tanggal 11 ril 1998;
3. P-3 : Ap Foto Surat PT. Este Komindo, tanggal 10 September
Copy
2012, Perih al : Komfirmasi Pengembalian Asset;
4. P-4 ; Foto Copy Surat PT. AJN Solusindo, tanggal 14 September
2012, Perih al : Konfirmasi Asset PT. Este Komindo ;
5. P-5 ; Foto Copy Surat PT. Este Komindo, tanggal 15 September
2017, Perih al : Permintaan Pengembalian Asset ;
6. P-6 ; Foto Copy Surat PT. AJN Solusindo, tanggal 18 September
2017, Perih al : Tanggapan Surat 15 September 2017 ;
7. P-7 ; Foto Copy Surat PT. AJN Solusindo, tanggal 01 Pebruari
2018, Perih al : Permintaan Pengembalian Asset ;
8. P-8 ; Foto Copy Surat PT. AJN Solusindo, tanggal 05 Pebruari
2018, Perihal : Pengembalian Asset milik PT. Este Komindo
dan PT. AJN Solusindo;
9. P-9 ; Foto Copy Berita Acara Kesepakatan tanggal 12 Pebruari
2018, antara PT. Este Komindo dan PT. AJN Solusindo ;
10. P-10 Foto Copy Bukti Pembayaran Biaya Peminjaman SHGB
No.843/Pasirsari, tanggal 28 Juni 2012 ;
;
Foto Copy Surat PT. Este Komindo, tanggal 01 Oktober 2018,
Perihal : Peringatan I ;
11. P-11
Foto Copy Surat PT. Este Komindo, tanggal 08 Oktober 2018,
; Peringatan II
Foto Copy
12. P-12

;
Perihal : ;
13. P-13 Surat PT. Este Komindo, tanggal 08 Oktober 2018,
Perihal : Peringatan III ;
;
Foto Copy Surat Tarigan Sipahutar Lawyers No.052/TSL-

14. P-14

;
Som/IX/2019, tanggal 17 September 2019, Perihal : Somasi
(Peringatan Terakhir) ;
15. P-15 Foto Copy Surat Tarigan Sipahutar Lawyers No.062/TSL-

;
hkamah Agung
ak hkamah
Repu Agung Pdt/X/2019, tanggal 02 Oktober 2019, Perihal :
Permohonan Pencatatan Blokir terhadap
Perihal
SHBG

Republik Indonesia
No.843/Pasiran;
16. P-16 ; Kantor Pertahanan Kabupaten
Foto Copy Tanda Terima
Halaman 10 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.

Agung Republik
Indonesi

lik
Indones
a
h
m hkamah Agung Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

hkamah Agung
putusan.mahkamahagung.go.id

ak Repu
Bekasi Tanggal 22 Oktober 2019 ;
Menimbang, bahwa terhadap 16 (empat) bukti-bukti surat tersebut diatas,
yang diberi tanda P-1 sampai dengan P-16, seluruhnya telah dibubuhi materai

Republik Indonesia secukupnya, selanjutnya dicocokkan dengan asli dan foto copy bandingannya,
ternyata sesuai dengan Asli dan foto copy badingannya. Dengan demikian surat
surat Bukti tersebut dapat dipergunakan sebagai alat
bukti;
saksi
Menimbang, bahwa Penggug tida mengajuka sak -
dipersidangan ;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya Tergugat
telah mengajukan bukti surat yaitu berupa :
1. T-1 : Foto Copy Berita acara Kesepakatan, tanggal 13 Juni 2007;
2. T-2 : Foto Copy Sertifikat Hak Guna Bangunan, No.843/Pasir Sari,
tanggal 11 Desember 1998 Jo. Surat Ukur No.208/1998,
tanggal 11 April 1998 ;
3. T-3 : Foto Copy Surat PT. Este Komindo, tanggal 10 September
2012, Perihal : Kompirmasi Pengambilan Asset ;
4. T-4 : Foto Copy Surat PT. AJN Sulisindo, tanggal 14 September

Republik
2012, Perihal : Konfirmasi Asset PT. Este Komindo;
5. T-5 : Foto Copy Surat PT. Este Komindo, tanggal 15 September
2017, Perihal : Permintaan Pengambilan Asset ; ;
6. T-6 : Foto Copy Surat PT. AJN Sulisindo, tanggal 18 September

Indonesi
2017, Perihal : Tanggapan Surat 15 September 2017 ;
7. T-7 : Foto Copy Surat PT. Este Komindo, tanggal 01 Pebruari
2018, Perihal : Permintaan Pengambilan Asset ;
8. T-8 : Foto Copy Surat PT. AJN Sulisindo, tanggal 05 Pebruari
2018, Perihal : Pengambilam Asset milik PT. Este Komindo;
9. T-9 : Foto Copy Berita acara Kesepakatan, tanggal 12 Pebruari
2018 antara PT. Este Komindo dan PT. AJN Sulisindo;
Menimbang, bahwa terhadap 9 (sembilan) bukti-bukti surat tersebut
diatas, yang diberi tanda P-1 sampai dengan P-9, seluruhnya telah dibubuhi
materai secukupnya, selanjutnya dicocokkan dengan asli dan foto copy
bandingannya, ternyata sesuai dengan Asli dan foto copy badingannya. Dengan
demikian surat surat Bukti tersebut dapat dipergunakan sebagai alat bukti;
Menimbang, bahwa Tergugat tidak mengajukan saksi – saksi
dipersidangan ;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Penggugat dan Tergugat telah
mengajukan kesimpulan tertanggal masing-masing 30 Januari 2020 ;

Menimbang, bahwa oleh karena sudah tidak ada lagi yang akan
disampaikan oleh pihak Penggugat maupun pihak Tergugat, selanjutnya para
pihak mohon putusan;

li ne
Menimbang , bahwa untuk singkatnya putusan ini, segala sesuatu yang

a Agung
terjadi dipersidangan sebagaimana tertuang dalam berita acara persidangan
hendaknya dianggap sudah termuat dalam putusan ini;

d
o
k Ins
Halaman 11 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.

h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id Rep
ak Menimbang
, u
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM;
bahwa maksud dan tujuan dari gugatan Penggugat
adalah sebagaimana terurai di atas ;
Menimbang, bahwa Penggugat

i
pada pokoknya mengajukan gugatan
wanprestasi terhadap Tergugat dengan
alasan pada pokoknya sebagai berikut:

gung
- Bahwa

esa
Penggugat dan Tergugat

hkamah
telah sepakat untuk menandatangani

o
n
Berita Acara Kesepakatan tanggal

Ind
13 Juni 2007 (selanjutnya disebut
“Kesepakatan”), atas hal-hal pada

A pokoknya sebagai berikut:


a. Penggugat
asetnya kepada Tergugat berupa
meminjamkan

sebidang tanah seluas 864 m2


berikut bangunan yang terletak di
Kawasan Industri Jababeka II
Blok 00 No. 3H, Desa Pasirsari,
Kecamatan Lemahabang,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat

Republi
sebagaimana tertera dalam
Sertipikat Hak Guna Bangunan
No.843/Pasir Sari Tanggal 11
Desember 1998 jo. Surat Ukur

hkama k No. 208/1998 tanggal 11 April


1998 (“SHGB No.843/Pasirsari,r),
sebagai jaminan pembayaran
fasilitas kredit Tergugat pada

h Turut Tergugat;
b. Bahwa jangka waktu peminjaman
SHGB No.843/Pasirsari
berlangsung selama 5 (lima)
tahun.
c. Bahwa Tergugat wajib membayar
biaya peminjaman SHGB
No.843/Pasirsari kepada
Penggugat sebesar Rp.

a li s
10.000.000,- (sepuluh juta
rupiah) setiap bulannya.

gung
- Selanjutnya Penggugat dan Tergugat

Disclaimer

h gung
A
sepakat untuk

d
keoi
n
Ind
beberapa kali

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id

m No.843/Pasirsari hingga tanggal 12


e Agustus 2018;
m - Bahwa setelah Perjanjian jatuh
p tempo pada tanggal 12 Agustus
e 2018, Tergugat tetap tidak
r mengembalikan SHGB
p No.843/Pasirsari tersebut kepada
a Penggugat dengan alasan kendala
n kondisi keuangan Tergugat yang
j
a
n
Republi tidak stabil. Selanjutnya Penggugat
menyampaikan
peringatan kepada
beberapa
Tergugat
kali

k
g sebagaimana dimaksud:
a. Surat Penggugat tanggal 1 Oktober 2018 Perihal
Peringatan I;
j
b. Surat Penggugat tanggal 8 Oktober 2018 Perihal
a Peringatan II; dan
n c. Surat Penggugat tanggal 16
g Oktober 2018 Perihal Peringatan
k III. Akan tetapi Tergugat tetap tidak
a menepati janjinya untuk
mengembalikan SHGB
w No.17/Manis Jaya kepada
a Penggugat.
k - Selain itu sejak Bulan Januari 2018,
t Tergugat tidak lagi melakukan

one
u pembayaran biaya pinjaman sebesar
Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta
p rupiah) setiap bulannya kepada

s
e Penggugat. Dalam hal ini Tergugat
m belum membayar biaya peminjaman
i selama 21 bulan (terhitung sejak
n Bulan Januari 2018 hingga gugatan
j ini diajukan) yang mana apabila
a diperhitungkan sebesar
m Rp.210.000.000,- (dua ratus sepuluh
a juta rupiah).
n
Halaman 12 Putusan
No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.

S
H
G

Disclaimer

gung
B
d
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Rep
ak -

u
Untuk itu pada tanggal 10 September 2019, Penggugat melalui Kuasa
Hukum telah menyampaikan Surat Somasi agar Tergugat melaksanakan

nesi
kewajibannya tersebut. Akan tetapi Tergugat tidak menanggapi somasi
tersebut, dengan demikian Tergugat tidak mempunyai itikad baik untuk
melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian.

a
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan

gung o
mengadili perkara ini untuk berkenan kiranya memeriksa perkara ini, dan

hkamah Ind
selanjutnya memutuskan sebagai berikut : Mengabulkan gugatan Penggugat
untuk seluruhnya; Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

A Menimbang, bahwa Tergugat menyangkal gugatan yang diajukan oleh


Penggugat dengan mendalilkan sebagai berikut:
- Bahwa pihak TERGUGAT, dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil dari
pihak PENGGUGAT, kecuali atas apa yang dengan tegas diakui
kebenarannya oleh TERGUGAT.

Republi
- Bahwa gugatan PENGGUGAT kabur/ tidak jelas, karena gugatan tersebut
tidak dapat dieksekusi (Non executable) karena pada dasarnya fasilitas
kredit yang didapat TERGUGAT dari TURUT TERGUGAT sebagaimana

k dimaksud

es
dalam gugatan PENGGUGAT, menggunakan
No.843/Pasirsari sebagai jaminan. Dan PENGGUGAT mengetahui serta
menyetujui fakta tersebut.
SHGB

o
n
- Bahwa TERGUGAT dengan itikat baik melalui korespondensi resmi dengan

i
PENGGUGAT memberitahukan kondisi keuangan TERGUGAT tidak dalam

Agung keadaan yang baik yang disebabkan adanya persaingan usaha yang

Ind
semakin ketat dan/atau strategi bisnis yang tidak berjalan sesuai dengan
perencanaan awal.

hkam
- Bahwa TERGUGAT dengan itikat baik beberapa kali menyampaikan
permohonan untuk perpanjangan jangka waktu dalam pengembalian asset
milik PENGGUGAT dan sekaligus membuktikan bahwa TERGUGAT tidak

a
lari dari tanggungjawab walaupun kondisi TERGUGAT dalam keadaan yang
tidak baik sekalipun.

h - Bahwa dalam kondisi keuangan TERGUGAT saat ini yang carut marut
sejak beberapa tahun terakhir yang disebabkan oleh adanya persaingan
bisnis, namun dengan itikat baik dari TERGUGAT sampai dengan saat ini

one
masih dalam upaya untuk menyelesaikan kewajiban sehubungan dengan
adanya Fasilitas Kredit yang diberikan oleh TURUT TERGUGAT dimana
upaya tersebut merupakan satu-satunya cara agar dapat mengembalikan

a asset milik PENGGUGAT.

li s
hA
Halaman 13 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.

k
m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id Rep
ak u
- Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, telah terbukti bahwa TERGUGAT
tidak melakukan perbuatan wanprestasi namun merupakan Force Majeure
dimana diluar dari keinginan ataupun rencana TERGUGAT. Namun sampai

esi
dengan saat ini TERGUGAT masih beritikat baik untuk menyelesaikan
kewajiban berdasarkan fasilitas kredit dan untuk mengembalikan Sertipikat
Hak Guna Bangunan No.843/Pasir Sari milik PENGGUGAT.

o a
Bahwa berdasarkan semua dalil-dalil yang telah disampaikan tersebut diatas,

gung
maka TERGUGAT dengan hormat mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim

n
A
yang memeriksa dan mengadili perkara untuk memberikan putusan sebagai

hkama
berikut : Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya.

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat telah dibantah


oleh Tergugat maka berdasarkan Pasal 163 HIR/283 RBg Penggugat
Ind
h berkewajiban untuk membuktikan dalilnya tersebut di atas;

Menimbang, bahwa Penggugat untuk menguatkan dalilnya telah


mengajukan 16 (enam belas) bukti surat yang bertanda Bukti P - 1 sampai

Republi dengan Bukti P - 16. Dimana bukti tersebut telah disesuaikan dengan aslinya
dan telah dibubuhi materai secukupnya;

k Menimbang, bahwa Tergugat untuk menguatkan dalil sangkalannya


telah mengajukan 9 (sembilan) bukti surat yang diberi tanda Bukti T - 1 sampai

s
dengan Bukti T - 9, Dimana bukti tersebut telah disesuaikan dengan aslinya dan

o
n
e
telah dibubuhi materai secukupnya;

gung i
Menimbang, bahwa atas surat bukti yang diajukan oleh para pihak

A Ind
dalam perkara ini Majelis Hakim hanya akan mempertimbangkan bukti surat
yang relevan dengan perkara a quo;

hka Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati dalil gugatan


pokok permasalahan
benar secara hukum Tergugat telah cidera janji / wanprestasi dengan tidak
apakah

m ah
menepati Perjanjian yang dibuat antara Penggugat dengan
Tergugat;

Penggugat, maka dalam perkara aquo adalah

a Menimbang, bahwa pasal-pasal dalam KUHPerdata yang mengatur


tentang perjanjian antara lain : li
Disclaimer

hAgung kd
o
n
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id

• Pasal 1313 KUHPerdata : Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan


dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
Halaman 14 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.
e
s

Disclaimer

gung d
o
n
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id Rep
ak •
u
satu orang lain atau lebih (asas kebebasan berkontrak);
Pasal 1338 KUHPerdata : Semua perjanjian yang dibuat secara


sah berlaku sebagai
membuatnya (asas Pacta Sun Servanda)-,
undang-undang

Pasal 1340 KUHPerdata : Suatu perjanjian hanya berlaku antara


bagi
esi mereka yang

a
pihak-pihak yang membuatnya. Suatu perjanjian tidak dapat
membawa rugi pihak ketiga;

hkamah
ung
• Pasal 1320 KUHPerdata : Untuk sahnya suatu perjanjian
diperlukan empat syarat:
1. sepakat mereka yang mengikat dirinya;
on
Ag
2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan;

Ind
3. suatu hal tertentu;
4. suatu sebab yang halal;

Menimbang, bahwa untuk syarat ad.1 dan ad.2 tersebut diatas disebut
sebagai syarat subyektif dan untuk ad.3 dan ad.4 disebut sebagai syarat
obyektif. Tidak dipenuhinya salah satu syarat subyektif yaitu “tiada sepakat

Republik
yang sah apabila sepakat itu diberikan karena kekilafan” (Pasal 1321
KUHPerdata) atau adanya “paksaan ataupun penipuan” (Pasal 1324 &
Pasal 1328
KUHPerdata) mengakibatkan dapat dibatalkannya perjanjian (ex nunc), dan jika
salah satu syarat obyektif tidak dipenuhi yaitu melanggar Pasal 1332
KUHPerdata (“hanya barang-barang yang dapat diperdagangkan saja dapat
menjadi pokok perjanjian”) atau melanggar Pasal 1337 KUHPerdata (“suatu

s
no
gung e
sebab adalah terlarang, apabila dilarang oleh undang-undang atau apabila
berkenaan dengan kesusilaan baik atau ketertiban umum”), maka perjanjian

Indi
tersebut dinyatakan batal demi hukum (ex Tunc), perjanjian tersebut secara

A
hukum sejak semula dianggap tidak pernah ada;

ah
hka wanprestasi apabila ;
Menimbang, bahwa secara hukum Tergugat dapa
t
dinyatakan

a. tidak memenuhi prestasi;

m Republi
b. terlambat memenuhi prestasi;

c. memenuhi prestasi secara tidak baik;


d. melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya;

k
Menimbang, bahwa sesuai dengan bukti Penggugat dengan kode bukti

a Agung li
Bukti P-1 yang sama dengan Tergugat dengan kode Bukti T-1 berupa Berita Acara
Kesepakatan, tanggal 13 Juni 2007, terbukti bahwa antara Penggugat
dan Tergugat telah terjalin hubungan hukum melalui Berita Acara Kesepakatan

Disclaimer

h d
o
n
k In
dimana Penggugat meminjamkan asetnya kepada Tergugat berupa sebidang

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 15 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst. e


s

Agung
Disclaimer

dIn
o
n
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id Rep
ak u
tanah seluas 864 m2 berikut bangunan yang terletak di Kawasan Industri
Jababeka II Blok 00 No. 3H, Desa Pasirsari, Kecamatan Lemahabang,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat sebagaimana tertera dalam Sertipikat Hak Guna
Bangunan No.843/Pasir Sari Tanggal 11 Desember 1998 jo. Surat Ukur No.
208/1998 tanggal 11 April 1998 (“SHGB No.843/Pasirsari’) (vide bukti P-2),
esi
a
sebagai jaminan pembayaran fasilitas kredit Tergugat pada Turut Tergugat;

gung
Menimbang, bahwa kemudian perjanjian

on
tersebut diperpanjang

A
sebagaimana bukti Penggugat dengan bukti P-3 sampai dengan P-9 yang sama

hkama
dengan bukti Tergugat dengan kode Bukti T-3 sampai dengan T-9. Dimana
sesuai dengan perjanjian tersebut Penggugat dan Tergugat sepakat untuk
beberapa kali memperpanjang jangka waktu
Ind peminjaman SHGB

h
No.843/Pasirsari hingga tanggal 12 Agustus 2018;

Menimbang, bahwa melalui surat jawabannya Tergugat menyampaikan


bahwa TERGUGAT dengan itikat baik beberapa kali menyampaikan
permohonan untuk perpanjangan jangka waktu namun karena kondisi keuangan

Republik
TERGUGAT saat ini yang carut marut sejak beberapa tahun terakhir yang
disebabkan oleh adanya persaingan bisnissehingga sampai saat ini belum bisa
mengembalikan asset milik PENGGUGAT. Berdasarkan hal tersebut telah
terbukti bahwa TERGUGAT tidak melakukan perbuatan wanprestasi namun
merupakan Force Majeure dimana diluar dari keinginan ataupun rencana
TERGUGAT.
Namun sampai dengan saat ini TERGUGAT masih beritikat baik
s
eno
untuk menyelesaikan kewajiban berdasarkan fasilitas kredit dan untuk

gung
mengembalikan Sertipikat Hak Guna Bangunan No.843/Pasir Sari milik

A
PENGGUGAT.

Menimbang, bahwa atas dalil sangkalan tersebut menurut Majelis Hakim


Indi
kondisi keuangan Tergugat yang carut marut tidak dapat dikategorikan sebagai

hka
kejadian Force Majeure .Sehingga tidak dapat menghindari
Tergugat
kewajibannya untuk mengembalikan Sertipikat Ha k Gun a Bangunan
No.843/Pasir Sari milik Penggugat dan membayar biaya peminjaman selama 21

m
bulan (terhitung sejak Bulan Januari 2018 hingga gugatan ini diajukan) yang

ah mana apabila diperhitungkan sebesar Rp.210.000.000,- (dua ratus sepuluh juta


rupiah) sebagaimana kesepakatan yang telah dibuat oleh Penggugat dan
Tergugat;

one
Menimbang, bahwa oleh karena itu maka perbuatan Tergugat
mengembalikan Sertipikat Hak Guna Bangunan No.843/Pasir Sari milik

a Agung li s
Penggugat dan Tergugat belum membayar biaya peminjaman selama 21 bulan
(terhitung sejak Bulan Januari 2018 hingga gugatan ini diajukan) yang mana

d
Halaman 16 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.

h k In
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman
Rep
ak u
apabila diperhitungkan sebesar Rp.210.0Q0.000,- (dua ratus sepuluh juta
rupiah) adalah bentuk wanprestasi ad.1 telah memenuhiCALVINIA
prestasi;PAAT

Menimbang, bahwa atas pertimbangan tersebut maksudnya?


maka
gugatan Penggugat layak untuk dikabulkan dengan menyatakan bahwa
esi
2021-05-02 12:43:25
--------------------------------------------
petitum ke-3

a
Tergugat telah melakukan perbuatan ingkar janji (
wanprestasi) terhadap Berita
Acara Kesepakatan tanggal 13 Juni 2007 yang dibuat antara Penggugat dan
Tergugat dan telah diubah beberapa kali dengan perubahan terakhir sesuai

gung
hkama on
Berita Acara Kesepakatan tanggal 12 Februari 2018 yang dibuat antara

A
Penggugat dan Tergugat;

Menimbang, bahwa mengenai permohonanInd Penggugat dalam

h
petitumnya nomor 2 yang memohon kepada Majelis supaya menyatakan sah
menurut hukum :
- Surat Penggugat tanggal 10 September 2012, Perihal: Konfirmasi
Pengembalian Asset;

Republi
- Surat Tergugat tanggal 14 September 2012, Perihal: Konfirmasi Asset PT
Este Komindo;
- Surat Penggugat tanggal 15 September 2017, Perihal: Permintaan

nes
Pengembalian Asset.

k - Surat Tergugat tanggal 18 September 2017, Perihal: Tanggapan Surat 15


September 2017.

i
- Surat Penggugat tanggal 1 Februari 2018, Perihal: Permintaan Pengembalian

gung o
Aset.
- Surat Tergugat tanggal 5 Februari 2018, Perihal: Pengembalian Asset Milik

A Ind
PT Este Komindo.
- Berita Acara Kesepakatan tanggal 12 Februari 2018 antara Penggugat dan

ah
Tergugat.
Karena telah dipertimbangkan diatas mengenai adanya perjanjian kerjasama

hka
tersebut, maka secara hukum layak untuk dikabulkan;

Menimbang, bahwa mengenai petitum ke-4 Penggugat yang memohon

m
kepada Majelis Hakim supaya “Menghukum Tergugat untuk membayar ganti

Republi
rugi secara tunai sekaligus dan seketika sebesar Rp.210.000.000,- (dua ratus
sepuluh juta rupiah) kepada Penggugat”.
diatas maka secara hukum layak untuk dikabulkan pula;
Oleh karena telah dipertimbangkan

k one
Menimbang, bahwa mengenai petitum ke-5 Penggugat yang memohon

a li s
kepada Majelis Hakim supaya “Memerintahkan Tergugat untuk menyelesaikan
pelunasan fasilitas kredit pada Turut Tergugat”. Oleh karena telah

Halaman 17 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.

h k
Rep
ak u
dipertimbangkan diatas bahwa jaminan yang digunakan adalah milik Penggugat
maka secara hukum layak untuk dikabulkan pula;

kepada Majelis Hakim supaya “Menghukum


esi
Menimbang, bahwa mengenai petitum ke-6 Penggugat yang memohon
Tergugat untuk

a
mengembalikan / menyerahkan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 843 / Pasir
Sari Tanggal 11 Desember 1998 jo. Surat Ukur No. 208/1998 tanggal 11 April
1998 (selanjutnya disebut “SHGB No. 843 / Pasirsarf') kepada Penggugat”. Oleh

gung on
karena telah dipertimbangkan bahwa Sertipika Hak Guna Bangunan

hkama
t

A Ind
No.843/Pasir Sari tersebut adalah milik Penggugat maka secara hukum layak
untuk dikabulkan;

h Menimbang, bahwa mengenai petitum ke-7 Penggugat yang memohon


kepada Majelis Hakim supaya “Menghukum Tergugat untuk membayar uang
paksa (dwangsom) sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk setiap hari
kelalaian Tergugat dalam menjalani isi putusan untuk menyerahkan SHGB

Republik
No.843/Pasirsari kepada Penggugat". Oleh karena tidak ada urgensi serta
sebagaimana telah menjadi fakta hukum bahwa tanah sengketa saat ini masih
menjadi jaminan di Turut Tergugat. Dan dipersidangan Penggugat tidak dapat

nes
membuktikan sampai kapan berakhirnya pinjaman Tergugat kepada Turut
Tergugat untuk itu maka pembayar uang paksa (dwangsom) secara hukum
harus ditolak;

gung o i
Menimbang, bahwa dalam petitum ke-8 dan ke-9 Penggugat yang

Ind
memohon kepada Majelis Hakim agar Menyatakan sah dan berharga sita
jaminan. Namun selama persidangan berlangsung tidak diletakkan sita jaminan

A
sebagaimana permohonan Penggugat yang masuk dalam petitumnya ke-8 dan
ke-9 sudah selayaknya untuk ditolak;

hka Menimbang, bahwa mengenai petitum ke-9 dimana


memohon kepada Majelis agar “Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk dan
Penggugat

patuh terhadap Putusan perkara ini”. Oleh karena telah dipertimbangkan diatas

m
bahwa jaminan yang digunakan Tergugat untuk melakukan pinjaman keada
ah Turut Tergugat adalah milik Penggugat maka secara hukum layak untuk
dikabulkan;

one
Menimbang, bahwa mengenai petitum ke-10 Pengugat yang memohon
kepada Majelis Hakim supaya menghukum Tergugat untuk membayar biaya

a li
perkara. Oleh karena Tergugat adalah pihak yang kalah dalam perkara a quo,

s
maka kepadanya harus dihukum untuk membayar biaya perkara yang timbul

Halaman 18 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.

h k
Rep
ak u
yang besarnya akan disebutkan dalam amar perkara;

peraturan lain yang bersangkutan;


MENGADILI:
esi
Memperhatikan Undang-undang yang berkaitan erat dan peraturan-

a
1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
2. Menyatakan Berita Acara Kesepakatan tanggal 13 Juni 2007 yang dibuat

gung on
antara Penggugat dan Tergugat beserta perpanjangannya sebagaimana

hkamah Ind
tertuang dalam:
- Surat Penggugat tanggal 10 September 2012, Perihal: Konfirmasi
Pengembalian Asset;
- Surat Tergugat tanggal 14 September 2012, Perihal: Konfirmasi Asset

A -
PT Este Komindo;
Surat Penggugat tanggal 15 September 2017, Perihal: Permintaan
Pengembalian Asset.
- Surat Tergugat tanggal 18 September 2017, Perihal: Tanggapan Surat 15

Republi
September 2017.
- Surat Penggugat tanggal 1 Februari 2018, Perihal: Permintaan
Pengembalian Aset.
- Surat Tergugat tanggal 5 Februari 2018, Perihal: Pengembalian Asset

k es
Milik PT Este Komindo.
- Berita Acara Kesepakatan tanggal 12 Februari 2018 antara Penggugat
dan Tergugat.

o
n
adalah sah dan mengikat secara hukum bagi Penggugat dan Tergugat;

gung
3.

i
Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi)
terhadap Berita Acara Kesepakatan tanggal 13 Juni 2007 yang dibuat

A Ind
antara Penggugat dan Tergugat dan telah diubah beberapa kali dengan
perubahan terakhir sesuai Berita Acara Kesepakatan tanggal 12 Februari
2018 yang dibuat antara Penggugat dan Tergugat;

hka
4. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi secara tunai sekaligus
dan seketika sebesar Rp.210.000.000,- (dua ratus sepuluh juta rupiah)
kepada Penggugat.

m
5. Memerintahkan Tergugat untuk menyelesaikan pelunasan fasilitas kredit
pada Turut Tergugat.
ah
6. Menghukum Tergugat untuk mengembalikan/menyerahkan Sertipikat Hak
Guna Bangunan No.843/Pasir Sari Tanggal 11 Desember 1998 jo. Surat

one
Ukur No. 208/1998 tanggal 11 April 1998 (selanjutnya disebut “SHGB
No.843/Pasirsari') kepada Penggugat.

a li s
7. Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh terhadap Putusan
perkara ini.

Halaman 19 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.

h k
m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id Rep
ak 8.

u
Menghukum Tergugat I dan Turut Tergugat membayar seluruh biaya yang
timbul dalam perkara ini sebesar Rp.441.000,-(empat ratus empat puluh

9.
satu ribu rupiah);
Menolak
selebihnya;
gugatan
Demikian
selain
diputuskan
dan
rapat permusyawaratan Majelis Hakim
esi
a
dalam
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada hari Kamis tanggal 07 Mei 2020, oleh
kami H. SUNARSO, S.H., M.H. Selaku Hakim Ketua, SAPTONO SETIAWAN,

gung
S.H., M.H., dan MADE SUKERENI, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim

hkama on
Anggota. Putusan tersebut diucapkan di dalam persidangan yang terbuka untuk

A
umum pada hari tanggal Kamis, tanggal 14 Mei 2020 oleh Hakim Ketua Majelis
dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh AGUS
WAWAN, S.H., sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri tersebut, Ind
h dengan dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan Kuasa Tergugat;
HAKIM-HAKIM ANGGOTA, KETUA MAJELIS

Republi
SAPTONO SETIAWAN, S.H., M.H. H. SUNARSO, S.H., M.H.

k es MADE SUKERENI, S.H., M.H.

o i
PANITERA PENGGANTI,

gung n
hkama
A AgungInd AGUS WAWAN, SH. MH.

h Republik
lik
Indones
a
h
Halaman 20 Putusan No.597/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Anda mungkin juga menyukai