1806182870
Filsafat Hukum – A
Paralel
LATBEL:
A.V. Dicey Ahli Hukum dari kalangan anglo saxon berpendapat bahwa ciriciri dari
konsep the rule of law meliputi (Dicey,1973), (terjemahan bebas peneliti): a. Supremasi
hukum, dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan sehingga seseorang hanya
boleh dihukum jika melanggar hukum; b. Kedudukan yang sama di depan hukum baik
bagi rakyat biasa maupun bagi pejabat; c. Terjaminnya hak-hak manusia oleh undang-
undang dan keputusan-keputusan peradilan.1
1
Jurnal hlm 13
2
Heru Setiawan, “MEMPERTIMBANGKAN CONSTITUTIONAL COMPLAINT SEBAGAI KEWENANGAN MAHKAMAH
KONSTITUSI”, Lex Jurnalica Volume 14 Nomor 1, April 2017, hlm. 11 (11-23)
3
Ibid.
4
Ibid., hlm. 11 -12.
Rivaldi Rizqianda Pratama
1806182870
Filsafat Hukum – A
Paralel
Jika kita melihat lebih jauh konsep ini telah diterapkan di beberapa negara. Di
Jerman dcontohnya hal ini dinamakan dengan Bundesverfassungsgerichts dilaksanakan
dengan penyebab adanya hak dasar seseorang yang dilanggar oleh pembuat kebijakan.
Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 93 Federal Constitutional Court ayat 4a dan 4b
yang menyebutkan:
Sedangkan, di negara lain di bagian Asia konsep ini diterapkan di Korea Selatan.
Di Asia, Korea Selatan adalah negara yang sudah lama menerapkan constitutional
complaint sebagai salah satu wewenang pengadilan konstitusinya. Wewenang ini
5
Hamdan Zoelva, “CONSTITUTIONAL COMPLAINT DAN CONSTITUTIONAL QUESTION DAN PERLINDUNGAN
HAK-HAK KONSTITUSIONAL WARGA NEGARA”, Jurnal Media Hukum (2012), hlm. 153 (152-165)
6
Ibid.
7
Jerman, Federal Constitutional Court, Ps. 93
8
Jerman, Konstitusi Jerman, Ps. 90 ayat (1)
Rivaldi Rizqianda Pratama
1806182870
Filsafat Hukum – A
Paralel
diberikan berdasarkan Pasal 68 ayat (1) dan (2) The Constitutional Court Act of Korea
yang menyatakan:
“ (1) Any person who claims that his basic right which is guaranteed by the
Constitution has been violated by an exercise or non-exercise of governmental
power may file a constitutional complaint, except the judgments of the ordinary
courts, with the Constitutional Court: Provided, That if any relief process is
provided by other laws, no one may file a constitutional complaint without having
exhausted all such processes” (2) If the motion made under Article 41 (1) for
adjudication on constitutionality of statutes is rejected, the party may file a
constitutional complaint with the Constitutional Court. In this case, the party may
not repeatedly move to request for adjudication on the constitutionality of statutes
for the same reason in the procedure of the case concerned.9”
Namun permasalahan yang muncul dari dua negara tersebut adalah menumpuknya
kasus yang diperkarakan ke Mahkamah Konstitusi. Salah satu penyelesaian yang
ditawarkan oleh Hamdan Zoelva adalah Constitutional complaint hanya bisa diajukan
setelah semua upaya hukum dilakukan melalui lembaga-lembaga negara yang lain.10
9
) The Constitutional Court Act of Korea
10
Hamdan Zoelva, 157
11
Hamdan Zoelva 160
Rivaldi Rizqianda Pratama
1806182870
Filsafat Hukum – A
Paralel
12
Quratta Ayun, “Kedaruratan dan Konstitusi”,
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt6062df35267d3/kedaruratan-dan-konstitusi?page=3, Diakses
10 Juni 2021
13
Ibid.
14
Fitra Arsil, “MODEL PENGATURAN KEDARURATAN DAN PILIHAN KEDARURATAN INDONESIA DALAM
MENGHADAPI PANDEMI COVID-19”, Jurnal Hukum & Pembangunan April-Juni 2020, 424, 423-444
Rivaldi Rizqianda Pratama
1806182870
Filsafat Hukum – A
Paralel