Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS

(MDGS)

Disusun Oleh :

1. Lailil hasanih (14.401.14.049)


2. Siti sofia (14.401.14.055)
3. Yuni kurniawati (14.401.14.092)
4. mahmudah (14.401.14.058)
5. laila nur afni (14.401.14.047)
6. M . Ridwan (14.401.14.055)
7. Rike tria noorida (14.401.14.074)
8. Okie purnomo hadi (14.401.14.069)

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

PRODI D-III KEPERAWATAN

SEMESTER IV

TAHUN AKADEMIK 2019

KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapakan kehadirat Allah SWT. Hanya dengan rahmat dan karunia-
Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam proses pembuatan makalah ini, banyak pihak yang telah membantu dan
mendukung untuk menyelesaikannya. Rekan-rekan mahasiswa serta semua pihak yang telah
membantu dan meyelesaikan dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah
ini. Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, kami sebagai penyusun mengharapkan kririk
dan saran yang bersifat membangun. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca
pada umumnya dan perawat pada khususnya.

Krikilan, April 2016

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB IPENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan ...................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3

A. Pengertian MDGs ....................................................................................... 3


B. Tujuan MDGs ............................................................................................. 4
C. Tujuan Pembangunan MDGs ..................................................................... 7
D. Tekad Indonesia Mencapai MDGs ............................................................. 8
E. Program-progam Pencapaian MDGs di Indonesia ..................................... 9

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11

A. Kesimpulan ................................................................................................. 11
B. Saran ........................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
MDGS merupakan singkatan dari Millenium Development Goals. MDGs dicetuskan
pada bulan september tahun 2000 oleh para pemimpin dunia di New York. Pertemuan para
pemimpin dunia tersebut dinamai dengan “Deklarasi Millennium”. Deklarasi Millennium ini
bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan sumber daya
manusia dan pengentasan kemiskinan. Dalam rangka mewujudkan tujuan itu, maka
dirumuskan delapan tujuan Pembangunan Millennium yang disebut Millennium Delevepment
Goals.

MDGS mempunyai delapan tujuan dan antara tujuan saling keterkaitan. Selain itu,
setiap tujuan terkandung beberapa target-target yang spesifik dan terukur. Setiap target
mempunyai beberapa indikator yang dapat mengukur seberapa besar keberhasilan dari
beberapa tujuan tersebut. Dari delapan tujuan dari MDGS, target yang telah ditentukan harus
tercapai/terpenuhi pada tahun 2015 dengan patokan data tahun 1990.

Salah satu tujuan dari MDGS adalah pendidikan dasar untuk semua. Dengan
pendidikan diharapkan pembangunan sumber daya manusia dapat terealisasi. Buruknya
kualitas pendidikan menunjukkan buruknya kualitas suatu negara begitu juga sebaliknya.
Oleh karena itu, masalah pendidikan mendapat perhatian khusus dari semua pihak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian MDGS ?
2. Apa tujuan dari MDGS ?
3. Apa tujuan pembangunan MDGS ?
4. Bagaimana tekad Indonesia mencapai MDGS ?
5. Bagaiamana program-progam pencapaian MDGS di Indonesia ?

1
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui apa pengertian MDGs ?


2. Untuk Mengetahui apa tujuan dari MDGs ?
3. Untuk Mengetahui apa tujuan pembangunan MDGs ?
4. Untuk Mengetahui bagaimana tekad Indonesia mencapai MDGs ?
5. Untuk Mengetahui bagaiamana program-progam pencapaian MDGs di Indonesia ?

D. ManfaatPenulisan

 Manfaat akademis adalah memperluas wawasan pembaca akan pengertian, tujuan ,


pembangunan MDGs, dan program-program MDGs.
 Manfaat praktis adalah menilai pembangunan MDGs.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian MDGS

Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah
Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa
delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan
rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015. Target ini merupakan tantangan utama dalam
pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi Milenium, dan diadopsi oleh 189
negara serta ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000
tersebut.

Pemerintah Indonesia turut menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New York


tersebut dan menandatangani Deklarasi Milenium itu. Deklarasi berisi komitmen negara
masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8 buah tujuan pembangunan
dalam Milenium ini (MDG), sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk pembangunan dan
pengentasan kemiskinan.

Penandatanganan deklarasi ini merupakan komitmen dari pemimpin-pemimpin dunia


untuk mengurangi lebih dari separuh orang-orang yang menderita akibat kelaparan, menjamin
semua anak untuk menyelesaikan pendidikan dasarnya, mengentaskan kesenjangan jender
pada semua tingkat pendidikan, mengurangi kematian anak balita hingga 2/3 , dan
mengurangi hingga separuh jumlah orang yang tidak memiliki akses air bersih pada tahun
2015.

3
B. Tujuan MDGs

Deklarasi Millennium PBB yang ditandatangani pada September 2000 menyetujui


agar semua negara:

a. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

 Pendapatan populasi dunia sehari $10000.


 Menurunkan angka kemiskinan.

Indonesia telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan, sebagaimana diukur oleh


indikator USD 1,00 per kapita per-hari, menjadi setengahnya. Kemajuan juga telah dicapai
dalam upaya untuk lebih menurunkan lagi tingkat kemiskinan, sebagaimana diukur oleh
garis kemiskinan nasional dan dari tingkat saat ini sebesar 13,33 persen (2010) menuju
targetnya 8 – 10 persen pada tahun 2014. Prevalensi kekurangan gizi pada balita telah
menurun dari 31 persen pada tahun 1989 menjadi 18,4 persen pada tahun 2007, sehingga
Indonesia diperkirakan dapat mencapai target MDGs sebesar 15,5 persen pada tahun 2015.

b. Mencapai pendidikan dasar untuk semua

 Setiap penduduk dunia mendapatkan pendidikan dasar.

Upaya Indonesia untuk mencapai target MDGs tentang pendidikan dasar dan
melek huruf sudah menuju pada pencapaian target 2015 (on-track). Bahkan Indonesia
menetapkan pendidikan dasar melebihi target MDGs dengan menambahkan sekolah
menengah pertama sebagai sasaran pendidikan dasar universal. Pada tahun 2008/2009
angka partisipasi kasar (APK) SD/MI termasuk paket A telah mencapai 116,77 persen dan
angka partisipasi murni (APM) sekitar 95,23 persen. Padatingkat sekolah dasar (SD/MI)
acara umum disparitas partisipasi pendidikan antarprovinsi semakin menyempit dengan
APM di hampir semua provinsi telah mencapai lebih dari 90,0%.

4
c. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

 Target 2005 dan 2015: Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam pendidikan
dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk semua tingkatan pada tahun
2015.

Usaha untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan telah


dicapai dan hasilnya telah meningkatnya kesetaraan gender disemua jenjang dan jenis
pendidikan. Rasio angka partisipasi murni (APM) perempuan terhadap laki-laki disekolah
dasar dan sekolah menengah pertama berturut-turut sebesar 99,73 dan 101,99 pada tahun
2009, dan rasio melekm huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia 15 sampai
24 tahun telah mencapai 98,85.

d. Menurunkan angka kematian anak

 Target untuk 2015 adalah mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di
bawah 5 tahun.

Menurunkan angka kematian anak telah menunjukkan angka yang signifikan dari
68 pada tahun 1991 menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007, sehingga target
sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 doperkirakan dapat tercapai. Target
kematian anak diperkirakan akan dapat tercapai.

e. Meningkatkan kesehatan ibu

 Target untuk 2015 adalah Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses
melahirkan.

Di Indonesia, angka kematian ibu melahirkan (MMR/maternal Mortality


Rate)menurun dari 390 pada tahun 1991 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup, sehingga
diperlukan kerja keras untuk mencapai target tersebut. Upaya menurunkan angka kematian
ibu didukung pula dengan meningkatkan angka pemakaian kontrasepsi dan menurunkan
unmet need yang dilakukan melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi.

5
f. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya

 Target untuk 2015 adalah menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran


HIV/AIDS, malaria dan penyakit berat lainnya.

Tingkat prevalensi HIV/AIDS cenderung meningkat di Indonesia, terutama pada


kelompok risiko tinggi, yaitu pengguna narkoba suntik dan pekerja seks. Jumlah kasus
HIV/AIDS yang dilaporkan di Indonesia meningkat dua kali lipat antara tahun 2004 dan
2005. Angka kejadian malaria per-1000 penduduk manurun dari 4,8 pada tahun 1990
menjadi 1,85 pada tahun 2009. Sementara itu, pengendalian penyakit Tuberkulosis yang
meliputi penemuan kasus dan pengobatan telah mencapai target.

g. Memastikan kelestarian lingkungan hidup

 Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan


setiap negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber daya lingkungan.
 Pada tahun 2015 mendatang diharapkan mengurangi setengah dari jumlah orang yang
tidak memiliki akses air minum yang sehat.
 Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat mencapai pengembangan yang signifikan
dalam kehidupan untuk sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh.

h. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

 Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan sistem keuangan yang
berdasarkan aturan, dapat diterka dan tidak ada diskriminasi. Termasuk komitmen
terhadap pemerintahan yang baik, pembangungan dan pengurangan tingkat kemiskinan
secara nasional dan internasional.
 Membantu kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara kurang berkembang, dan
kebutuhan khusus dari negara-negara terpencil dan kepulauan-kepulauan kecil. Ini
termasuk pembebasan-tarif dan -kuota untuk ekspor mereka; meningkatkan pembebasan
hutang untuk negara miskin yang berhutang besar; pembatalan hutang bilateral resmi; dan

6
menambah bantuan pembangunan resmi untuk negara yang berkomitmen untuk
mengurangi kemiskinan.
 Secara komprehensif mengusahakan persetujuan mengenai masalah utang negara-negara
berkembang.
 Menghadapi secara komprehensif dengan negara berkembang dengan masalah hutang
melalui pertimbangan nasional dan internasional untuk membuat hutang lebih dapat
ditanggung dalam jangka panjang.
 Mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan untuk kaum muda.
 Dalam kerja sama dengan pihak “pharmaceutical”, menyediakan akses obat penting yang
terjangkau dalam negara berkembang
 Dalam kerjasama dengan pihak swasta, membangun adanya penyerapan keuntungan dari
teknologi-teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi.

C. Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia

Setiap negara yang berkomitmen dan menandatangani perjanjian diharapkan


membuat laporan MDGs. Pemerintah Indonesia melaksanakannya dibawah koordinasi
Bappenas dibantu dengan Kelompok Kerja PBB dan telah menyelesaikan laporan MDG
pertamanya yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan kemudian diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris untuk menunjukkan rasa kepemilikan pemerintah Indonesia atas laporan
tersebut. Tujuan Pembangunan Milenium ini menjabarkan upaya awal pemerintah untuk
menginventarisasi situasi pembangunan manusia yang terkait dengan pencapaian tujuan
MDGs, mengukur, dan menganalisa kemajuan seiring dengan upaya menjadikan pencapaian-
pencapaian ini menjadi kenyataan, sekaligus mengidenifikasi dan meninjau kembali
kebijakan-kebijakan dan program-program pemerintah yang dibutuhkan untuk memenuhi
tujuan-tujuan ini. Dengan tujuan utama mengurangi jumlah orang dengan pendapatan dibawah
upah minimum regional antara tahun 1990 dan 2015, Laporan ini menunjukkan bahwa
Indonesia berada dalam jalur untuk mencapai tujuan tersebut. Namun, pencapaiannya lintas
provinsi tidak seimbang.

Kini MDGs telah menjadi referensi penting pembangunan di Indonesia, mulai dari
tahap perencanaan seperti yang tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

7
(RPJM) hingga pelaksanaannya. Walaupun mengalamai kendala, namun pemerintah memiliki
komitmen untuk mencapai tujuan-tujuan ini dan dibutuhkan kerja keras serta kerjasama
dengan seluruh pihak, termasuk masyarakat madani, pihak swasta, dan lembaga donor.
Pencapaian MDGs di Indonesia akan dijadikan dasar untuk perjanjian kerjasama dan
implementasinya di masa depan. Hal ini termasuk kampanye untuk perjanjian tukar guling
hutang untuk negara berkembang sejalan dengan Deklarasi Jakarta mengenai MDGs di daerah
Asia dan Pasifik.

D. Tekad Indonesia Mencapai MDGs

Dengan menandatangani Deklarasi Milenium, Pemerintah Indonesia berkomitmen


untuk menempatkan MDG menjadi referensi penting dalam pelaksanaan pembangunan di
Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan menggunakan MDG sebagai bahan acuan dalam
pembangunan, mulai dari tahap perencanaan seperti yang dinyatakan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sampai tahap implementasi. MDG
bahkan telah menjadi dasar perumusan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di tingkat
nasional dan daerah.

Menyadari bahwa sumber pendanaan dalam negeri yang ada masih belum mencukupi
untuk membiayai program-program pembangunan, pemerintah memandang penting dukungan
dunia internasional bagi pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Hal ini dipertegas dengan
adanya pernyataan dalam laporan MDG Indonesia tahun 2005, bahwa bagi Indonesia,
pelaksanaan tujuan ke-8 yaitu “membangun kemitraan global untuk pembangunan”
merupakan salah satu prasyarat dalam mencapai tujuan ke-1 hingga ke-7. Kerjasama dan kerja
keras berbagai pelaku pembangunan, termasuk lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta
serta komunitas donor/lembaga internasional memegang peranan penting dalam mencapai
MDG.

Laporan Perkembangan MDG Kantor statistik PBB mengeluarkan laporan rutin


kemajuan MDG dengan menggunakan indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam
mencapai target–target pembangunan di negara-negara berkembang. UNDP (The United
Nations Development Programme) membantu negara-negara berkembang dalam membuat

8
laporan dan rencana MDG di tingkat negara. Monitoring di tingkat negara ini merupakan
elemen penting dalam menilai kemajuan MDG dan dapat membantu negara-negara
berkembang menggunakan sumber daya yang ada untuk dapat mencapai target.

Pemerintah Indonesia sendiri mengeluarkan laporan MDG pertama kali pada tahun
2004. Di bawah kepemimpinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas),
berbagai elemen pemerintah dibantu oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan kelompok kerja
PBB untuk MDG menyusun laporan MDG dengan memanfaatkan sumber data yang tersedia,
diantaranya dari Survei Sosial-Ekonomi Nasional (Susenas), Sensus Penduduk, data-data dari
Departemen Kesehatan, Dinas Pendidikan Nasional serta sumber-sumber data lainnya. Tim
tersebut mengkaji kembali sumber-sumber data yang ada yang dipergunakan sebagai indikator
dalam mencapai MDG. Dengan dibuatnya laporan perkembangan MDG ini diharapkan ada
kesamaan persepsi tentang posisi Indonesia berkaitan dengan sasaran MDG serta menetapkan
sasaran yang harus dicapai di masa yang akan datang. Laporan ini diperbaharui setiap tahun,
sejak tahun 2004.

E. Program-program Pencapaian MDGs di Indonesia

1. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri perkotaan dan perdesaan

Untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan


lapangan kerja, pemerintah meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri mulai tahun 2007. Melaui PNPM Mandiri dirumuskan kembali
mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai
dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses
pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama
masyarakat miskin, dapat dapat ditumbuhkembangkan sehingga mereka bukan sebagai
obyek melainkan sebagai subyek upaya penanggulangan kemiskinan PNPM Mandiri
dilaksanakan hingga tahun 2015. Hal ini sejalan dengan target waktu pencapaian tujuan
pembangunan milenium atau Millennium Development Goals (MDGs). Pelaksanaan
PNPM Mandiri yang berdasar pada indikator-indikator keberhasilan yang terukur akan
membantu Indonesia mewujudkan pencapaian target-target MDGs tersebut.

9
2. Program Keluarga Harapan (PKH)
Program keluarga Harapan (PKH) merupakan suatu program penanggulangan
kemiskinan. Program ini juga di jadikan sebagai salah satu program yang menunjang
pencapaian MDGs pada tahun 2015.Tujuan utama PKH adalah membantu mengurangi
kemiskinan dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada kelompok
masyarakat sangat miskin.Tujuan tersebut sekaligus sebagai upaya mempercepat
pencapaian target MDGs.

3. Inovasi Pencapaian MDGs.

Beberapa target dari Tujuan MDGs yang perlu dilaksanakan dengan kerja keras
antara lain adalah penurunan tingkat kemiskinan secara nasional. Masih belum
menunjukkan perubahan pada tahun 1990 sebesar 15,1 persen pada tahun 2010 sebesar
15,4 persen. Ini merupakan tantangan dalam pencapaian MDGs tahun 2015.Target
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dan Balita menghadapi kendala
karena penurunannya sangat lambat.

Keberhasilan pelaksanaan berbagai upaya pencapaian MDGs sangat ditentukan oleh


terlaksananya good governance di tingkat Kabupaten/Kota yang memiliki otonomi dan
tanggung jawab sangat besar dalam era desentralisasi ini. Keberhasilan pencapaian tujuan
MDGs di Indonesia, perlu diberikan kesempatan kepada pemerintah daerah
Kabupaten/Kota untuk ikut aktif dalam melaksanakan kebijakan yang mengarah kepada
pencapaian MDGS.

Bentuk penghargaan sebagai sebuah keberhasilan adalah wujud penghargaan dari


sebuah Kinerja. Bisa di lakukan dalam bentuk AWARDS MDGs, atau memfasilitasi
dengan anggaran atau pembiayaan inovasi pelaksanaan MDGs.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah pendidikan tidak henti-hentinya diperbincangkan sampai-sampai menjadi
salah satu Pembangunan Millenium (MDGs). Pendidikan sebagai suatu proses pembentukan
pribadi peserta didik dilaksanakan secara sistematik dan sistematis. Sebab sebuah proses
pendidikan berlangsung secara bertahap serta berkesinambungan (prosedural) dan sistematik
karena berlangsung dalam situasi dan kondisi di semua lingkungan baik keluarga, sekolah,
dan masyarakat. Oleh karena itu, tantangan yang harus dikerjakan dalam bidang pendidikan
harus diupayakan terutama meningkatkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia pada
setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah serta
mendorong masyarakat untuk menyadari sepenuhnya bahwa pendidikan adalah kebutuhan
mendasar bagi setiap hidup insani. Jika hal ini berhasil, maka pemerintah melalui kebijakan
presiden secara bertahap akan dapat menuntaskan pendidikan untuk semua.

B. Saran

Adapun saran Penulis adalah Sebagai Mahasiswa yang berada dijenjang pendidikan
Kesehatan Masyarakat, wajib peduli dan mengetahui 8 tujuan pokok dari hasil dekradasi
MDGs 2015. Serta mengaplikasikannya ke masyarakat sebagai dasar pencapaian MDGs
dalam diri peribadi maupun dalam sebuah instansi terkait.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. BAPPENAS,2010; Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia


2010; Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS. ISBN-979 3764-
64-1.
2. Badan Pusat Statistik (1009) Survei Sosial Ekonomi Nasional 2009, Jakarta.
3. Bank Indonesia (2009) Laporan Perekonomian Indonesia 2009.Jakarta.
4. UPPKH Pusat, 2007; Pedoman Umum PKH Jakarta.
5. Pusdiklat Kesos, 2007, Model Diklat OT PKH, Jakarta.

12
13

Anda mungkin juga menyukai