Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Beberapa penyakit yang menyerang anak dapat berakibat fatal karena mengancam
nyawa maupun mengganggu tumbuh kembang serta kualitas hidupnya. Salah satu penyakit
yang mengancam tersebut adalah penyakit jantung bawaan atau kongenital. Penyakit jantung
bawaan bayi dan anak gejalanya seringkali tersamar karena keterbatasan bayi dan anak untuk
mengkomunikasikan keluhan penyakit kepada orang tuanya.

Prevalensi sekitar 5-10% dari semua CHD. Diperkirakan insidens dari PDA sebesar 1
dari 2000 kelahiran normal, dan insidens pada bayi perempuan 2 x lebih banyak dari bayi laki-
laki.Sedangkan pada bayi prematur diperkirakan sebesar 15 %. Kemudian kira-kira 80%
kematian karena penyakit jantung bawaan terjadi pada usia tahun pertama. Sepertiga jumlah ini
meninggal pada minggu pertama kelahiran dan separuhnya meninggal pada 1-2 bulan pertama.
Penyebab penyakit jantung bawaan, terjadinya gangguan perkembangan sistem jantung dan
pembuluh darah selama masa embrio ketika dalam kandungan. Namun faktor yang dipercaya
dapat berperan penting dalam terjadinya gangguan perkembangan ini adalah lingkungan dan
genetik. Faktor genetik berperan lebih kecil daripada faktor lingkungan. Sekitar 3 % dari seluruh
pengidap PJB memiliki kelainan gen. Sedangkan faktor lingkungan tidak terlepas dari apa yang
dialami seorang ibu dalam masa kehamilannya. Resiko kelahiran anak dengan kelainan jantung
bawaan meningkat pada ibu hamil yang mengalami infeksi virus rubella (campak jerman),
mengidap diabetes mellitus dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol, memiliki kebiasaan
merokok, meminum alkohol maupun menggunakan narkotika.

Jantung manusia yang normal terdiri dari 4 ruangan terbagi menjadi sisi kiri yang terdiri
dari serambi kiri dan bilik kiri, serta sisi kanan yang terdiri dari serambi kanan dan bilik kanan.
Kedua serambi terpisah dengan kedua bilik melalui suatu katup yang dapat membuka dan
menutup sehingga darah dapat mengalir dari atas ke bawah. Sedangkan antara serambi kanan
dan kiri serta bilik kanan dan kiri, dipisahkan oleh dinding yang mencegah percampuran antara
darah yang melewati jantung kanan dengan darah yang melewati jantung kiri. Aliran darah
berturut-turut mengalir melalui serambi kanan, bilik kanan, pembuluh darah arteri paru
kemudian menuju paru untuk mengikat oksigen yang didapat dari proses bernafas. Darah kaya
oksigen tersebut kemudian mengalir berturut-turut menuju serambi kiri, bilik kiri, pembuluh
darah besar aorta untuk kemudian dibawa ke organ-organ vital seperti otak, hati, ginjal dan
jantung sendiri maupun jaringan tubuh lain. Kualitas dan kuantitas oksigen yang dibawa darah
haruslah tepat agar fungsi organ serta jaringan dapat berjalan normal.
Pada prinsipnya penyakit jantung bawaan didapatkan kelainan susunan anatomis pada
jantung bayi sehingga terjadi gangguan aliran darah disertai kurangnya oksigen yang dapat
dialirkan menuju jaringan dan organ-organ vital. Gejala dan tanda yang dapat tampak dari luar
antara lain bayi tampak lelah ketika minum susu, sesak nafas dan pertumbuhan fisik yang
terganggu pada keadaan yang parah dapat juga timbul kebiruan pada bagian dalam bibir, kuku
jari tangan dan kaki pada keadaan yang parah. Seluruh gejala tersebut tidak selalu timbul
seluruhnya. Semuanya tergantung dari bagaimana kelainan anatomis yang terjadi, karena ada
banyak jenis penyakit jantung bawaan. Dari berbagai jenis penyakit jantung bawaan tersebut
akan diuraikan 4 penyakit secara garis besar: Persistent Ductus Arteriosus (5-10% dari seluruh
penyakit jantung bawaan), Atrial Septal Defek (7-10%), Ventrikel Septal Defek (30-10%), dan
Tetralogi Of Fallot (10%).

Patent Ductus Arteriosus (PDA), kelainan yang terjadi pada ,duktus arteriosus yaitu
saluran yang menghubungkan antara pembuluh arteri paru dengan pembuluh darah besar
aorta. Saluran itu berguna dalam proses sirkulasi bayi ketika masih berada di dalam
kandungan. Pada bayi yang normal, seharusnya saluran tersebut menutup pada 10-15 jam
setelah kelahiran. Namun pada bayi dengan PDA, saluran tersebut tetap membuka (persisten).
Akibatnya terjadi percampuran darah akibat darah pada jantung sisi kiri mengalir ke jantung sisi
kanan. Hal itu akan meningkatkan tekanan ke paru yang cukup besar, sehingga timbul gejala
sering batuk, dan kelelahan ketika minum susu. Dalam jangka panjang pertumbuhan fisik juga
dapat terhambat. Aliran darah yang bercampur juga tidak hanya dari jantung sisi kiri menuju
jantung sisi kanan saja, namun suatu saat, akan berbalik dari jantung sisi kanan yang miskin
oksigen menuju jantung sisi kiri yang kemudian dialirkan ke seluruh organ tubuh. Akibat darah
yang miskin oksigen tersebut, dapat timbul gejala kebiruan pada kuku jari tangan dan
kaki,disebut sebagai Sindroma Eisenmenger. http://www.balipost.co.id

Penderita Patent Ductus Arteriosus (PDA) memerlukan perawatan di ruang intensif


setelah melalui operasi. Dimana penatalaksanaan PDA melalui operasi direkomendasikan pada
pasien yang terlalu kecil atau gagal dilakukan penutupan dengan trans - catheter. Operasi
urgent kadang-kadang dilakukan pada pasien-pasien dengan gagal jantung kongestif,
pneumonia berulang, gagal tumbuh, atau hipertensi pulmoner.

Tujuan utama ligasi PDA adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi ke paru dan
jantung akibat peningkatan tekanan dan aliran darah. Operasi ini tidak memerlukan pembukaan
jantung. Pasien dalam anestesi umum selama operasi. Untuk pernafasan dipasang
endotracheal tube yang dihubungkan pada ventilator. Setelah ligasi PDA, pasien dirawat di
Intensive Care Unit (ICU) untuk dimonitor tekanan darah, nadi, EKG dan sebagainya. Setelah
pasien bernafas spontan, ventilator dihentikan. Biasanya pasien dirawat di ICU selama1 hari
atau kurang bila tidak terjadi komplikasi.

Komplikasi pada ligasi PDA sangat jarang. Komplikasi yang dapat terjadi adalah :

1. Infeksi dan perdarahan.

2. Penumpukan cairan di sekitar paru.

3. Trauma pada nervus laringeal rekuren.

4. Paralisis diafragma

5. Sindroma Horner atau palsy okulesimpatetik atau sindroma Bernard-Horner.

6. Aneurisma

7. Komplikasi jangka panjang juga jarang terjadi. Dapat terjadi penyempitan aorta atau
penutupan parsial duktus arteriosus. http://www.scribd.com /Kematian-Post-Ligasi-
Patent-Ductus-Arteriosus-Dengan-Anestesi-Umum

Maka dari itu diperlukan peran dari perawatan intensif untuk memantau, mengatasi dan
mencegah komplikasi penyakit Patent Ductus Arteriosus

Anda mungkin juga menyukai