Anda di halaman 1dari 6

GETARAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. HAFNI FARAHWATI D11.2006.00641

2. MUJI ASTUTI D11.2006.00659

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

FAKULTAS KESEHATAN

2008
GETARAN

 Getaran mekanis biasanya terjadi karena mesin-mesin/alat mekanis lain yang dijalankan
dengan motor
 Sebagian getaran disalurkan ke tubuh TK yang menggunakan mesin/alat terebut

Getaran mekanis dibedakan :


1. Whole Body Vibration(Getaran seluruh tubuh)
efek getaran yang diterima oleh seluruh tubuh tenaga kerja ketika menggunakan
alat bantu yang bergetar.
Misal:sopir truk,masinis,sopir alat berat, dll
2. Hand and arm vibration(Getaran pada tangan & lengan)
efek getaran yang diterima oleh lengan dan tangan tenaga kerja ketika
menggunakan alat bantu yang bergetar.
Misal:operator mesin pemadat tanah,operator gergaji mesin,dll

Alat ukur : Vibration meter

1. GETARAN SELURUH BADAN


a. Aspek fisik

Getaran seluruh badn terutama terjadi pada alat pengangkutan. Bukan pada mobil
yang pembuatannya sempurna ditinjau dari sudut peredam, melainkan pada truk, alat-
alat pengngkut pada industri, traktor-traktor pertanian dan alat-alat traktor untuk
mengerjakan tanah. Selain itu, getaran dari alat-alat berat dapat pula dipindahkan kepada
sluruh badan lewat getaran lantai melalui kaki.

Sebenarnya hanya getaran dari tempat duduk dan topangan kaki yang penting,
arena diteruskan ke badan. Tergantung dari sifat perendaman bantal duduk atau injakan
kaki, getaran-getaran yang sama dengan getaran alami dari tempat duduk atau kaki akan
diperbesar atau tidak. Jika perendaman kurang baik, terjadilah resonansi yang mungkin
beberapa kali memperbesar getaran tersebut. Untuk kendaraan pengangkutan, berbicra
tentang getaran mekanis, selalu harus disebutkan sifat tempat duduk dalam menghantar
getaran.

Badan manusia merupakan suatu susunan elastis yang kompleks dengan tulang
sebagai penyokong dari alat-alat dan landasan kekuatan dari kerja otot.
Kerangka, alat-alat, urat-urat dan otot-otot memiliki sifat elastis dan kelambanan secara
bersama-sama. Untuk getaran, susunan demikian merupakn massa peredam dan
penghantar sekaligus.

Dalam keadaan duduk,seluruh tubuh dapat dianggap satu kesatuan massa terhadap
getaran. Pada posisi tubuh yang berbeda dengan arah getaran, penghantaran getaran
mungkin berbeda-beda. Isi perut pada segala sikap tubuh dapat dianggap sebagai suatu
kesatuan terhadap getaran sampai dengan 9 Hz, tetapi dengan frekwensi yang lebih
besar alat-alat yang ada kemudian mengikuti getaran secara sendiri-sendiri. Alat-alat
tubuh seperti tenggorok atau kandung kencing mempunyai frekwensi alam sendiri
terutama pada frekwensi tinggi.

b. Efek fisiologis

Efek vibrasi dalam tubuh tergantung dari jaringan. Hal ini didapatkan sebesar-
besarnya pada frekwensi aalami yang menyebabkan resonansi. Ternyata ferkwensi demikian
adalah 3-8 Hz untuk kesatuan-kesatuan bagian tubuh seperti dada dan perut.

Frekwensi-frekwensi lebih tinggi mempengaruhi alat-alat dengan frekwensi alami


yang lebih tinggi pula, yaitu alat diperiferi dari tubuh. Leher dan kepla, pinggul dan perineum,
serta kesatuan otot-otot dan tulang terdiri dari jaringan lemah dengan bagian keras bersama,
dan beresonansi baik terhadap 10 Hz. Pharynx beresonansi terhadap 13-15 Hz. Getaran-getaran
kuat menyebabkan perasaan sakit yang luar biasa.

Sistem peredaran darah dipengaruhi hanya oleh getaran-getaran dengan intensitas


tinggi. Tekanan darah, denyut jantung, pemakaian O2 dan volume perdenyut berubah sedikit
pada intensitas 0,6 g tetapi berubah banyak pada 1,2 g dengan frekwensi 6-10 Hz.
Dari semua alat badan, mata paling banyak dipengaruhi oleh getaran mekanis. Pada frekwensi
sampai dengan 4 Hz, mata masih dapat mengikuti getaran-getaran antara kepala dan sasaran,
sedangkan untuk frekwensi selanjutnya, tidak dapat lagi mata mengikutinya. Amplitudo getaran
juga berpengaruh terhadap kemampuan ini. Pada frekuensi tinggi, penglihatan juga terganggu,
manakala amplitude lebih besar dari jarak dua kali dari retina.

Pengaruh getaran mekanis kepada syaraf dan endokrin kadang-kadang terlihat


pada tenaga kerja di perindustrian. Efeknya terutama kepada syaraf di luar kemauan, dan bila
hal ini terjadi, perlu segera getaran mekanis diperhatikan.

c. Gangguan melakukan kerja

Gangguan melakukan pekerjaan oleh getaran adalah akibat gangguan


menggerakan tangan dan menurunnya ketajaman penglihatan. Maka dari itu, cara mengatasinya
adalah mengurangi sampai sekecil-kecilnya getaran tangan dan kaki. Perlu penunjang anggota-
anggota tubuh dengan peredam getaran.

Menambahnya tonus otot-otot karena getaran dibawah frekuensi 20 Hz menjadi


sebab kelelahan. Kontraksi statis in menyebabkan penimbunsn asam laktat dalam alat-alat
dengan akibat bertambah panjangannya waktu reaksi.
Rsa tidak enak menjadi sebab kurangnya perhatian . Rangsangan-rangsangan kepada system
retikulr di otak menjadi sebab mabuk. Sebaliknya, frekuensi diatas 20 Hz menyebabkan
pengenduran otot. Lain dari itu, getaran-getaran frekuensi tinggi 30-50 Hz digunakan dalam
kedokteran olah raga untuk memulihkan otot-otot sesudah kontraksi luar biasa.

d. Perlindungan

Dari fisika diketahui, bahwa getran suatu benda dapat dihindari dengan meletakkan
peredam diri dari bahan jauh lebih rendah dari freukensi-frekuensi getaran. Mka dari itu,
frekuensi diri dari peredam sebaiknya sekitar 1 Hz. Peredam demikian adalah tempat duduk
atau alas kaki. Tebal dari tempat duduk dan alas kak menentukan besarnya perlindungan.
Traktor-traktor kuno mempunyai tempat duduk yang arah geraknya tidak lurus, melainkan
menyudut. Hal ini berakibat rangsangan vestibuler, yang mungkin berakibat keluhan-keluhan.

2. GETARAN MEKANIS KEPADA LENGAN

Alat-alat yang pada waktu kerjanya bergetar dan mengakibatkan getaran-getaran


pada lengan atau tangan terdapat banyak dalam perusahaan. Selama bekerja dengan alat-alat itu
sifatnya kadang-kadang, sedangkan getarannya tidak seberapa, alat-alat demikian tidak
mendatangkan bahaya. Tetapi ada pekerjaan-pekerjaan dalam industri, kehutanan,
pembangunan dan petambangan, yang menggunakan alat-alat bergetar secara terus-menerus.
Dalam pertambangan, alat demikian adalah tukul dan pengebor kempa, yang di Negara-negra
maju telah diganti dengan mesin besar. Di pabrik baja dan pengecoran logam, sering dipaki
gerinda, yang sebaiknya diganti dengan mesin kempa, yang dikerjakan secara automatis.
Dalam kehutanan dipakai gergaji-gergaji listrik yang meninbulkan getaran lengan pemakainya.
Demikian pula alat perata jalan elektris.

Dua gejala terutama ditemukan sehubungan dengan akibat-akibat getaran mekanis kepada
lengan tersebut :

a. Kelainan-kelainan pada peredaran darah dan persyarafan


b. Kerusakan-kerusakan pada persendian dan tulang-tulang

Gejala kelainan pada peredaran darah dan persyaratan sangat mirip dengan
fenonim Raynaud, yang diberikan perbatasan sebagai “keadaan pucat dan biru yang berulang
dari anggota badan, dengan mulai tampak pada saat anggota badan kedinginan, tanpa adanya
secara klinis penyumbatan dari pembuluh-pembuluh darah tepi dan kelainan-kelainan gizi, dan
bila ada, hanya terbatas pada kulit”. Gejala-gejala pertama adalah pemucatan dan kekakuan
ujung-ujung jari yang terjadi berulang secara tidak teratur, yang sering sekali akibat kedinginn.
Mula-mula pada sebelah tangan, tapi kemudian dapat meluas kepada kedua tangan secara
assimetris. Serangan berlangsung dari beberapa menit sampai beberapa jam dengan tingkat
yang berbeda dalam hal sakit, kehilangan daya pegangdan pengendalian otot. Disaat antara dua
serangan, kadang-kadang terdapat keluhan subyektif, walaupun tangan terlihat normal, yaitu
hangat dan kelihatan seperti biasa.
Pada kebanyakan tenaga kerja,tingkat akhir dari penyakit masih memungkinkan
mereka dengan alat-alat yang bergetar.Namun dalam berbagai hal,penyakit demikian
membunuh sehingga kapasitas kerja sama sekali trganggu dan tenaga kerja menghentikan
pekerjaannya.dari sudut cacat kerja,perasaan nyeri kurang pentingnya disbanding dengan
hilangnya perasaan tangan dan tak dapat digunakan sebagaimana mestinya.Hal ini terutamanya
benar bagi pekerjaan danga tangan kanan yang memerlukan ketelitian terutama dengan alat
kecil yang berputar.Otot-otot interossa dan fleksor dari jari-jari.

Serangan haling,manakala peredaran darah kembali normal.Hal ini dilakukan


dengan pemanasan tangan dalam air panas,pemijitan,meniupkan udara panas di tngan dan
menggerakkan tanga secara berputar.Namun pemulihan sepenuhnya belum terjadi dan gejala-
gejala masih nampak walaupun pekerja tidak lagi mengalami getaran.

Mekanisme hal dari gejala ini belum diketahui sepenuhnya,walaupun ditemukan


pengerutan pembuluh-pembuluh darah nadi dari tangan.Sebab pengerutan belum jelas,tetapi
mungkit akibat rangsangan kepada reseptor-reseptor di dinding nadi-nadi ini.mungkin pula
susunan syaraf antonom yang dipengaruhi.

Kelainan persendian dan tulang pada pekerja dengan tukul pneumatic dan alat-alat frekwensi
rendah adalah peristiwa yang lain dari Raynaud.sebab utama kerusakan persendian atau tulang
adalah kekerasan kepada tulang.

Efek getaran pada manusia :


1. Gangguan kenikmatan bekerja
2. Mempercepat kelelahan
3. Gangguan kesehatan :

 Getaran seluruh tubuh mengakibatkan :


 Kerusakan fisik permanent
 Gangguan SSP.seperti insomnia,sakit kepala,shakiness(gemeter)
 Getaran pada lengan & tangan mengakibatkan :
 Penurunan fungsi indera pada jari-jari sampai hilang sama sekali
 Jari-jari telapak tangan terasa menebal & bergatar
 Terbentuk noda putih pada punggung telapak tangan(White finger
syndrome)
 Sakit pada persendian otot & lengan

NAB alat kerja yamg kontak langsung maupun tidak langsung dengan pekerja : 4 m/dt (KEP-
51/MEN/1999)

Untuk getaran yang melampaui NAB,ditetapkan waktu pemanjanan/paparan :


Waktu pemajanan/ Nilai percepatan pada frekuensi dominan
hari kerja m/dt2 Gram
4 - < 8 jam 4 0.40
2 - < 4 jam 6 0.61
1 - < 2 jam 8 0.81
< 1jam 12 1.22
1 gram = 9.81 m/dt2

Pengendalian getaran mekanis

1. Pemilihan peralatan kerja yang intensitasnya getarannya rendah (peralatan yang


dilengkapi damping di dalamnya)
2. Di antara tangan & peralatan disisipkan :
 Damping material di antara badan peralatan & tangan peralatan
 Membalut pegangan peralatan dengan karet
 TK memekai sarung tangan karet bua
 Memakai remote control
 Mengatur waktu kerja
 Rotasi pekerjaan
 Mengurangi jam kerja shhs sesuai dengan treshhold limit value

Anda mungkin juga menyukai