Luka Yang Kau Rasakan
Luka Yang Kau Rasakan
Disusun Oleh :
Megawati (P17324117018)
Tk. 2 B
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan
Rahmat dan Hidayah- nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat
dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penulis juga panjatkan kehadiran
ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an-nya Makalah dengan judul
“Penatalaksanaan Perawatan Luka” ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa adanya sumber materi
pembelajaran yang baik dan bantuan dari berbagai pihak , makalah ini tidak akan
terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhir kata penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi yang membaca.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Luka merupakan suatu kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi
ketika kulit terpapar suhu atau pH, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan
radiasi. Respon tubuh terhadap berbagai cedera dengan proses pemulihan
yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan pemulihan anatomi dan
fungsi secara terus menerus disebut dengan penyembuhan luka (Joyce M.
Black, 200). Penyembuhan luka terkait dengan regenerasi sel sampai
fungsi organ tubuh kembali pulih, ditunjukkan dengan tanda-tanda dan
respon yang berurutan dimana sel secara bersama-sama berinteraksi,
melakukan tugas dan berfungsi secara normal. Idealnya luka yang sembuh
kembali normal secara struktur anatomi, fungsi dan penampilan.
Metode perawatan luka berkembang cepat dalam 20 tahun terakhir,
jika tenaga kesehatan dan pasiennya memanfaatkan terapi canggih yang
sesuai dengan perkembangan, akan memberikan dasar pemahaman yang
lebih besar terhadap pentingnya perawatan luka. Semua tujuan manajemen
luka adalah untuk membuat luka stabil dengan perkembangan granulasi
jaringan yang baik dan suplai darah yang adekuat., hanya cara tersebut
yang membuat penyembuhan luka bisa sempurna.
Untuk memulai perawatan luka, pengkajian awal yang harus dijawab
adalah, apakah luka tersebut bersih, atau ada jaringan nekrotik yang harus
dibuang, apakah ada tanda klinik yang memperlihatkan masalah infeksi,
apakah kondisi luka kelihatan kering dan terdapat resiko kekeringan pada
sel, apakah absorpsi atau drainage objektif terhadap obat topical dan lain-
lain.
Terjadinya peradangan pada luka adalah hal alami yang sering kali
memproduksi eksudat; mengatasi eksudat adalah bagian penting dari
penanganan luka. Selanjutnya, mengontrol eksudat juga sangat penting
untuk menangani kondisi dasar luka, yang mana selama ini masih kurang
diperhatikan dan kurang diannggap sebagai suatu hal yang penting bagi
4
perawat, akibatnya bila produksi eksudat tidak dikontrol dapat
meningkatkan jumlah bakteri pada luka, kerusakan kulit, bau pada luka
dan pasti akan meningkatkan biaya perawatan setiap kali mengganti
balutan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan luka?
2. Apa tujuan dari perawatan luka?
3. Apa saja jenis-jenis luka?
4. Bagaimana indikasi pada perawatan luka?
5. Bagaimana persiapan pada perawatan luka?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi luka
2. Untuk mengetahui tujuan dari perawatan luka
3. Untuk mengetahui jenis-jenis perawatan luka
4. Untuk mengetahui indikasi perawatan luka
5. Untuk mengetahui persiapan luka
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Luka
Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat
proses patalogis yang berasal dari internal dan eksternal dan mengenai
organ tertentu.
Sjamsuhi Drajat& de Jong (2007) mendefinisikan luka sebagai hilang
atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Sedangkan Mansjoer (200)
mendefinisikan luka sebagai keadaan hilang/ terputusnya kontinuitas
jaringan. Maka dapat disimpulkan pengertian luka dari definisi diatas
bahwa luka adalah rusak/ terputusnya kontinuitas jaringan.
Menghentikan perdarahan
Tekanan langsung pada luka akan menghentikan perdarahan (lihat
gambar di bawah).
Perdarahan pada anggota badan dapat diatasi dalam waktu yang singkat
(< 0 menit) dengan menggunakan manset sfigmomanometer yang
dipasang pada bagian proksimal pembuluh arteri.
Penggunaan torniket yang terlalu lama bisa merusak ekstremitas.
6
Mencegah infeksi
Menutup luka
Jika luka terjadi kurang dari sehari dan telah dibersihkan dengan
seksama, luka dapat benar-benar ditutup/dijahit (penutupan luka
primer).
Luka tidak boleh ditutup bila: telah lebih dari 24 jam, luka sangat kotor
atau terdapat benda asing, atau luka akibat gigitan binatang.
Luka bernanah tidak boleh dijahit, tutup ringan luka tersebut dengan
menggunakan kasa lembap.
Luka yang tidak ditutup dengan penutupan primer, harus tetap ditutup
ringan dengan kasa lembap. Jika luka bersih dalam waktu 48 jam
berikutnya, luka dapat benar-benar ditutup (penutupan luka primer yang
tertunda).
7
Jika lukaterinfeksi, tutup ringan luka dan biarkan sembuh dengan
sendirinya.
Infeksi luka
Tanda klinis: nyeri, bengkak, berwarna kemerahan, terasa panas dan
mengeluarkan nanah
Tata laksana :
o Buka luka jika dicurigai terdapat nanah
o Bersihkan luka dengan cairan desinfektan
o Tutup ringan luka dengan kasa lembap. Ganti balutan setiap
hari, lebih sering bila perlu
o Berikan antibiotik sampai selulitis sekitar luka sembuh
(biasanya dalam waktu 5 hari).
o Berikan kloksasilin oral (25–50 mg/kg BB/ dosis 4 kali
sehari) karena sebagian besar luka biasanya
mengandung Staphylococus.
o Berikan ampisilin oral (25–50 mg/kg BB/dosis 4 kali
sehari), gentamisin (7.5 mg/kg BB IV/IM sekali sehari) dan
metronidazol (7.5 mg/kg BB/dosis 3 kali sehari) jika
dicurigai terjadi pertumbuhan bakteri saluran cerna.
C. Jenis-jenis Luka
Menurut Mansjoer (200), klasifikasi luka adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan sifatnya
a. Luka Akut
Luka akut adalah luka yang sembuh sesuai dengan periode waktu
yang diharapkan atau dengan kata lain sesuai dengan konsep
penyembuhan. Luka akut dapat dikategorikan sebagai:
1) Luka akut pembedahan, contoh: insisi, eksisi, dan skin graft.
2) Luka akut bukan pembedahan, contoh: luka bakar.
3) Luka akut akibat faktor lain, contoh: abrasi, laserasi, atau injuri
pada lapisan kulit superfisial.
8
b. Luka Kronis
Luka kronis adalah luka yang proses penyembuhannya
mengalami keterlambatan atau bahkan kegagalan. Contoh: decubitus,
luka diabetes, dan leg ulcer.
9
g. Luka Bakar (Combustio), adalah luka yang disebabkan oleh
trauma panas, listrik, kimiawi, radiasi, atau suhu dingin yang
ekstrim.
10
pada tahap ini pembuluh darah baru diperkuat oleh jarinagn ikat
dan menginfiltrasi luka
4. Tahap maturasi
Pada tahap ini terjadi reepitelisasi, konstraksi luka, dan organisasi
jaringan ikat.
11
2. Prosedur Pelaksanaan
a. Mengidentifikasi klien
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan kepada klien tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan
d. Menyiapkan posisi klien
e. Memasang selimut
f. Memasang skerem
g. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
12
h. Mencuci dan mengeringkan tangan
j. Mendekatkan alat
l. Memasang perlak
13
m. Memakai sarung tangan
n. Mendekatkan bengkok
14
q. Lakukan beberapa kali sampai luka tampak bersih
r. Oles bagian luka dengan menggunakan antiseptic/ salep dengan
menggunakan kassa betadine/ lidi wotten
15
v. Mencuci tangan dan keringkan
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semua tujuan manajemen luka adalah untuk membuat luka stabil dengan
perkembangan granulasi jaringan yang baik dan suplai darah yang adekuat,
hanya cara tersebut yang membuat penyembuhan luka bisa sempurna.
adalah, apakah luka tersebut bersih, atau ada jaringan nekrotik yang harus
apakah kondisi luka kelihatan kering dan terdapat resiko kekeringan pada sel,
apakah absorpsi atau drainage objektif terhadap obat topical dan lain-lain.
B. Saran
Setelah membaca makalah mengenai Prinsip Penatalaksanaan Luka
diharapkan pembaca mendapatkan pengetahuan tambahan serta dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
17
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2006). Masalah Luka Yang Sering Dijumpai. Prinsip Perawatan Luka.
18