PENDAHULUAN
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, kehidupan dan penyebaran jasad hidup
yang termasuk mikroba (jasad renik, mikrobia, mikroorganisme). Mikroorganisme dapat menyebabkan
bahaya, kerusakan dan bahkan merugikan bagi berbagai makhluk hidup, baik pada manusia, hewan,
serta tumbuhan karena dapat menimbulkan infeksi. Infeksi merupakan penyakit yang dapat ditularkan
dari satu individu ke individu lainnya, baik infeksi yang disebabkan oleh virus, jamur, maupun protozoa.
Infeksi terjadi bila parasit sanggup menyusup atau melalui batas pertahanan inang dan hidup
didalamnya. Staphylococcus aureus merupakan organisme penyebab infeksi yang paling umum. Spesies
Staphylococcus aureus bersifat patogen dan dapat menyebabkan infeksi bagi manusia.Media
pertumbuhan mikroorganisme terdiri dari campuran zat – zat makanan (nutrisi) yang diperlukan
melekul-melekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat
dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi media pertumbuhannya.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
bakteri-bakteri penyebab infeksi dan keracunan makan seperti yang disebutkan diatas dan juga terhadap
angka lempeg total seagai indikasi tentang kebersihan dan sanitasi pada proses pengolahan produk
tersebut.
Kebanyakan sediaan farmasi yang digunakan pada kulit, untuk membantu kerja lokal dan yang
semacam itu, diformula untuk melengkapi kerja lokal yang diperpanjang dengan absorpsi yang paling
sedikit. Obat-obat yang dipakai pada kulit, untuk kerja lokal, termasuk antiseptik, antifungi, antiradang,
anestetik lokal, emoliens kulit dan pelindung yang melawan keadaan yang disebabkan lingkungan,
seperti akibat dari matahari, angin, hama dan zat-zat kimia yang merangsang. Untuk maksud-maksud ini
obat paling umum diberikan dalam bentuk salepdan sediaan setengah padat seperti krim dan pasta,
sebagai bubuk kering padat, semburan aerosol, atau sebagai sediaan cair seperti solutio atau lotio.
Kualitas mikrobiologis dari obat-obatan merupakan suatu masalah yang penting untuk diperhatikan.
Pada umumnya obat-obatan dibuat oleh industri secara besar-besaran.Sediaan tadi memakan waktu yang
cukup lama dalam penyimpanan, dan hal ini selama dalam penyimpanan atau peredarannya
Adanya mikroba di dalam obat-obatan non steril tidak dikehendaki karena dapat menyebabkan
perubahan-perubahan dalam karakter organoleptis, perubahan atau kemunduran, dan bahkan aktivitas di
dalam obat yang bersangkutan.Selain itu mikroba yang tumbuh dapat berbahaya, baik yang patogen
ataupun dari jenis yang tidak patogen, tetapi bila jumlahnya sangat banyak dapat menimbulkan hal-hal
yang merugikan.
Pengujian sediaan farmasi steril dan alat kesehatan ini merupakan suatu cara pengujian untuk
mengetahui suatu sediaan/bahan Farmasi atau alat-alat kesehatan yang dipersyaratkan harus dalam
keadaan steril. Uji sterilitas dilakukan terhadap produk dan bahan yang sebelumnya telah mengalami
proses pensterilan yang telah diberlakukan. Hasilnya membuktikan bahwa prosedur sterilisasi dapat
diulang secara efektif. Tetapi umumnya disetujui bahwa kontrol yang dilaksanakan selama proses
validasi memberikan jaminan telah efektifnya proses sterilisasi. Uji ini dilakukan terhadap sampel yang
2
dipilih untuk mewakili keseluruhan lot bahan tersebut. Sampel bisa diambil dari kemasan atau wadah
akhir suatu produk, atau sebagian bagian dari tangki bulk cairan atau dari bahan bulk lainnya.
Tujuan dari uji sterilitas adalah untuk menjamin bahwa produk yang melalui proses pembuatan
itu tidak mengandung mikroorganisme atau faktanya terkontaminasi. Uji sterilisasi sebenarnya
dilakukan untuk menentukan seluruh kemasan yang telah disterilkan. Penggunaan teori diinginkan untuk
menunjukkan sterilisasi telah berkembang sejak 50 atau 60 tahun. Masalah bahwa produk steril
diinginkan steril – bebas dari semua bentuk mikroorganisme secara definisi dan secara status. Metode
valid telah berkembang untuk uji produk steril. Namun demikian, produk yang diuji tidak dapat
dipasarkan. Kenyataannya. Tidak realistis untuk menguji semua unit lot. Uji sampel lot menjadi
dibutuhkan. Menganggap metode sterilisasi sempurna (yang mana tidak), sampling menjadi latihan
statistik yang meninggalkan keraguan. Contohnya, jika ukuran lot 5000 wadah dan setelah proses
sterilisasi, 450 wadah (1% ukuran lot), terkontaminasi, ini akan menjadi perlu untuk menguji sampel
random 32 wadah dengan 95% kemungkinan terdeteksi. Farmakope mengisyaratkan sampel 20 wadah
yang diuji untuk tiap lot, oleh karena itu, jumlah bagian yang ditemukan terkontaminasi adalah sedikit
pada batch. Kenyataannya, tujuan uji sterilisasi hanya menentukan ada atau tidak batch yang telah
Antimikroba (AM) ialah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan manusia.
Dalam ini yang dimaksud dengan mikroba terbatas pada jasad renik yang tidak termasuk kelompok
parasit.
Antibiotik ialah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat
atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Banyak antibiotik dewasa ini dibuat secara semisintetik atau
sintetik penuh. Namun dalam praktek sehari-hari AM sintetik yang tidak diturunkan dari produk
mikroba (misalnya sulfonamida dan kuinolon) juga sering digolongkan sebagai antibiotic.
Masa perkembangan kemoterapi antimikroba sekarang dimulai pada tahun 1935, dengan
penemuan sulfonamida. Pada tahun 1940, diperlihatkan bahwa penisilin, yang ditemukan pada tahun
1929, dapat dibuat menjadi zat kemoterapi yang efektif. Selama 25 tahun berikutnya, penelitian
kemoterapi sebagain besar berpusat sekitar zat antimikroba yang berasal dari mikroorganisme, yang
dinamakan antibiotika.
3
2.3 Cemaran Bakteri
Merupakan suatu cara atau perlakuan yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan
mendeterminasi suatu biakan murni bakteri hasil isolasi melalui sifat-sifat fisiologinya. Proses biokimia
erat kaitannya dengan metabolisme sel, yakni selama reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang
menghasilkan energi maupun yang menggunakan energi untuk sintesis komponen-komponen sel dan
Suatu bakteri tidak dapat dideterminasi hanya berdasarkan sifat-sifat morfologinya saja, sehingga
perlu diteliti sifat-sifat biokimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya. Ciri fisiologi
ataupun biokimia merupakan kriteria yang amat penting di dalam identifikasi spesimen bakteri yang
tidak dikenal karena secara morfologis biakan ataupun sel bakteri yang berbeda dapat tampak serupa,
tanpa hasil pegamatan fisiologis yang memadai mengenai kandungan organik yang diperiksa maka
penentuan spesiesnya tidak mungkin dilakukan. Karakterisasi dan klasifikasi sebagian mikroorganisme
seperti bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik maupun biokimia. Mikroorganisme dapat tumbuh pada
beberapa tipe media yang memproduksi tipe metabolit yang dapat dideteksi dengan reaksi antara
mikroorganisme dengan reagen test yang dapat menghasilkan perubahan warna reagen.
Bakteri memiliki beberapa macam bentuk yaitu basil (tongkat), coccus, dan spirilum. Bakteri
yang berbentuk tongkat maupun kokus dibagi menjadi beberapa macam. Pada bentuk basil
pembagiannya yaitu basil tunggal, diplobasil, dan tripobasil.Sedangkan pada coccus dibagi menjadi
monococcus, diplococcus, sampai stophylococcus. Khusus pada spirilum hanya dibagi dua yaitu
setengah melengkung dan melengkung.
Melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri itu tidak
berwarna juga transparan dan sangat kecil. Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi,
struktur dan sifat-sifat yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna
dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk mengamati
bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau pewarnaan.
Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding
Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara komponen seluler dari bakteri
dengan senyawa aktif dari pewarnaan yang disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan
4
listrik baik pada komponen seluler maupun pada pewarnaan. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat
dibedakan pewarna asam dan pewarna basa. Teknik Pewarnaan bukan pekerjaan yang sulit tapi perlu
ketelitian dan kecermatan bekerja serta mengikuti aturan dasar yang berlaku.
Setiap sel terdiri dari berbagai bahan kimia. Setiap sel akan menunjukkan susunan kimiawi yang
spesifik. Sebagai contoh, bakteri Gram negatif memiliki lipopolisakarida dalam dinding selnya,
Sedangkan bakteri Gram positif tidak. Sebaliknya pada banyak bakteri Gram positif terdapat asam
teikoat. Bahan kimia ini tidak ditemukan pada gram negatif. Karakteristik utamanya adalah tebalnya
lapisan peptidoglikan pada dinding sel. Akibatnya, pada saat prosedur pewarnaan Gram, meninggalkan
warna biru. Dinding sel Gram positif biasa ditemukan pada Actinobacteria dan Firmicutes. Tidak seperti
dinding sel Gram positif, dinding sel Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis. Hal ini
Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari interaksi metabolit-metabolit
yang dihasilkan dengan reagen-reagen kimia. Kemampuan bakteri menggunakan senyawa tertentu
sebagai sumber karbon dan sumber energiyang dapat digunakan untuk identifikasi.Identifikasi Bakteri
dapat dilakukan dengan beberapa uji antara lain uji dalam melakukan fermentasi, uji oksidase, produksi
5
BAB III
CARA KERJA
Bahan :
Suspensi bakteri
Sodium NaCl
Tab Cefadroxcil 500 mg
Media NA ( Nutrien Agar)
Kontrol positif tetrasyclin
Cakram
Aqua Steril
Persiapan :
1. Meja dibersihkan dengan alkohol
2. Sediakan Lampu Spritus
3. Media dipanaskan hingga mencair sempurna
Cawan petri
Media Na dimasukan 1/3 bagian cawan.
Dihanggatkan dengan suhu 37 0 C dengan posisi tebalik.
Biarkan hingga media memadat atau mengeras
Hasil pengamatan dicatat dalam kertas kerja
Media
memadat
6
3.2 Uji Aktifitasi Anti Mikroba
Buka Kapsul
Timbang isi CEFADROXCIL 500 mg
Hasilnya = 4,986 mg
AB yang 997,2 mg tadi dilarutkan dengan aquadest ad 10 ml( label 1% ) setelah homogen
di ambil 1 ml dengan menggunakan pipet gondok.dipindahkan ke tabung
reaksi.Kemudian diambil 1ml dari yang label 1% dimasukan kedalam tabung reaksi
tambahakan aquadest ad 10 ml lagi( label 0,5 %).Larutan yang label 0, 5% tadi diambil
lagi sebanyak 1 ml kemudian dimasukan kedalam tabung reaksi ditambahkan aquadest ad
10 ml(diberi label 0.25%).Lalu yang larutan berlabel o,25% diambil juga sebanyak 1 ml
dimasukan lagi ke dalam tabung reaksi ditambahkan aquadest ad 10 ml( diberi label
0,125%).
Setelah sampel dilarutkan ke dalam tabung reaksi, kemuadian ambil cakram dan masukan
kemasing- masing larutan yang sudah dikasih label di tabung reaksi, kemudian
dipanaskan di atas api spritus sampai kering kemudian diletakakn ke cawan petri yang
sudah dipersiapkan menurut labelnya masing - masing.
7
3.3 Camaran Bakteri
Inkubasi
a. Bahan
kultur bakteri ( E.coli dan SA )
zat warna metylen biru.kristal violet, safranin O
b. Cara kerja
1.Pewarnaan Sederhana
Apusan bakteri dibuat dan difiksasi diatas api.
Zat warna methylen biru atau larutan karbol fuchsin basa ditambahkan
Zat warna dibiarkan selama 30 detik, kemudian dicuci dan dikeringkan dengan kertas
Saring.
Apusan bakteri yang telah diwarnai diamati dibawah mikroskop
Hasil pengamatan dibuat pada lembar kerja.
2. Pewarnaan Gram
Apusan bakteri dibuat dan difiksasi diatas api
Larutan Kristal violet ditambahkan dan didiamkan selama 1 menit,kemudian di cuci
dengan air.
8
Larutan Lugol ditambahkan dan diamkan selama 1 menit, kemudian dicuci dengan air.
Larutan pemucat( alcohol ) ditambahkan dan didiamkan selama 10-20 detik dan dicuci
dengan air.
Larutan Safranin O ditambahkan dan diadiamkan selama 1 menit dan dicuci dengan dan
dikeringkan dengan kertas saring/tisu
Preparat diamati dibawah mikroskop
Hasil pengamatan diamati pada lembar kerja.
3.Pewarnaan Negatif
Tinta cina sebanyak 1 tetes ditetskan pada bagian ujung kanan kaca objek.
Kotoran gigi diambil dengan tusuk gigi.kemudian dicampur dengan tinta cina pada objek
Tempatkan salah satu sisi kaca objek pada campuran ini,kemudian digesekan kesamping.
Preparat dibiarkan mongering diudara (tidak dipanaskan )
Preparat diamati dibawah mikroskop
Hasil pengamatan dibuat pada lembar kerja.
Kotoran gigi
Hasil pewarnaan :
Berwarna ungu : gram positif
Berwarna merah : gram negatif
Hasil pengamatan 1 :
Mikroorganisme : Staphylococcus
Bentuk sel : Bulat
Rangkaian sel : berkumpul
Warna sel : ungu
Garam : (+) positif
9
Bentuk sel : Batang ( basil )
Rangkaian sel : Rantai Memanjang
Warna sel : Ungu
Garam : (+) positif
10
Lampiran: Alat alat pratikum mikrobiologi
Pinset mikrosof
11
12