Anda di halaman 1dari 4

EEG adalah pemeriksaan gelombang otak untuk meneliti ketidaknormalan gelombang.

Pemeriksaan ini tidak dianjurkan untuk dilakukan pada kejang demam yang baru terjadi
sekali tanpa adanya defisit (kelainan) neurologis. Tidak ada penelitian yang menunjukkan
bahwa EEG yang dilakukan saat kejang demam atau segera setelahnya atau sebulan
setelahnya dapat memprediksi akan timbulnya kejang tanpa demam di masa yang akan
datang. Walaupun dapat diperoleh gambaran gelombang yang abnormal setelah kejang
demam, gambaran tersebut tidak bersifat prediktif terhadap risiko berulangnya kejang demam
atau risiko epilepsi.

Prinsip kerja EEG:


Otak mengeluarkan Sinyal Listrik Ditangkap oleh Elektrode dikuatkan oleh amplifier
direkam oleh kertas perekam.

Jenis-jenis gelombang EEG:


Menurut sejarah ada 5 tipe utama dari gelombang EEG yang sudah dikenal (alpha, beta,
delta, gamma and theta ). Tidak ada persetujuan yang tepat tentang jarak frekuensi dari setiap
tipe.
Dibawah ini adalah keterangan dan gambar dari masing-masing gelombang yang ada dibagi
berdasarkan jarak frekuensi yang ada antara lain:
A.Gelombang Delta.
Adalah jarak frekuensi dibawah 4 Hz. Dalam kondisi tertidur lelap.

B.Gelombang Theta
Adalah jarak frekuensi dari 4 Hz to 8 Hz. Dihubungkan dengan kantuk, kekanakan, masa
remaja, masa dewasa.

C.Gelombang Alpha
Adalah jarak frekuensi dari 8 Hz to 12 Hz. Menggambarkan dalam kondisi relax.

D.Gelombang Beta
Adalah jarak frekuensi diatas 12 Hz.sering dalam kondisi aktif, sibuk, gelisah.

F.Gelombang Gamma
Frekuensi diatas 40 Hz ( kira-kira tepatnya sekitar 26–80 Hz ). Dikaitkan aktivitas mental
yang lebih tinggi.

Salah satu konsep yang menjadi fokus saat ini adalah pemanfaatan secara langsung sinyal
EEG secara langsung dalam mengontrol suatu perangkat tanpa melalui kanal pada syaraf
motorik dan otot, yang diperlukan untuk pasien stroke dan amputasi, sehingga lebih mudah
berinteraksi dengan perangkat kursi roda, komputer atau perangkat lainnya.
Untuk dapat mengenali pola sinyal EEG terkait target perintah yang dikehendaki, suatu antar
muka cerdas diperlukan, yang mengintegrasikan protokol pengukuran sinyal EEG dan
pemrosesan sinyal cerdas. Antar muka cerdas tersebut dikenal dengan istilah brain computer
interface (BCI) .
Terkait dengan pengembangan brain computer interface (BCI), terdapat dua kelas sinyal EEG
yang dikenal dengan event related potential (ERP) dan rhythmic activity. ERP adalah sinyal
EEG yang berubah karena adanya rangsangan atau kejadian (event). Dikenal dua tipe dari
ERP yaitu : exogenous ERP yang terjadi pada 100ms setelah rangsangan diberikan dan
endogenous ERP yang terjadi dari 100ms dan sesudahnya. Ide dasar pada ERP adalah dari
satu hipotesis bahwa jika suatu event terjadi maka akan diketahui pula perubahan potensial
dalam waktu yang bersamaan. Maka sinyal dapat difilter dari sinyal acak pada background
EEG untuk meningkatkan signal to noise ratio (SNR). Sedangkan rhythmic activity adalah
suatu aktivitas yang sulit diprediksi tetapi berulang sebagai hasil dari aktivitas total yang
dihasilkan oleh neuron dalam otak. Gelombang mu adalah bagian spesifik dari gelombang
alpha (10-12 Hz) dan terletak pada cortex sensorimotor. Satu keuntungan dari gelombang mu
bila dibandingkan dengan alpha adalah relatif tidak sensitif terhadap artifak akibat kedipan
mata. Suatu tantangan pengembangan BCI di Indonesia adalah pengembangan dari desain
perangkat keras pendukung serta perangkat lunak untuk keperluan penterjemahan sinyal
EEG. Dari sisi desain perangkat keras, pengembangan helm khusus untuk memudahkan
peletakkan sensor elektroda untuk ukuran kepala rata-rata orang Indonesia perlu mendapat
kajian khusus. Hal tersebut perlu mendapat perhatian karena salah satu kunci sukses BCI
adalah pengambilan sinyal EEG harus berasal dari sensor yang diletakkan pada daerah motor
cortex. Lebih dari masalah tersebut, pergeseran posisi sensor dapat menyebabkan artifact
pada sinyal EEG. Perangkat keras lain yang diperlukan adalah bio-amplifer portable untuk
memperkuat sinyal EEG yang dalam orde mikro-volt. Dari sisi perangkat lunak, pemrosesan
sinyal pada BCI diperlukan pemrosesan sinyal cerdas. Hal ini didasari karena sinyal EEG
adalah tergolong non-stationary serta untuk mengunci informasi sinyal EEG terkait perintah
tertentu memerlukan suatu teknik ekstraksi ciri serta klasifikasi pola. Khusus pada klasifikasi
pola, pengembangan model yang dapat dilatih seperti jaringan syaraf tiruan digunakan untuk
mengantisipasi variasi dari sinyal EEG untuk beragam kondisi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa ada indikasi pada naracoba bahwa ada kelainan pada
bagian otak pada kondisi 1 (saat dirawat di rumah sakit).Hal ini dibuktikan dengan timbulnya
gelombang delta di frekuensi 3-3.5 Hz pada kanal F3-P3 (frontal kiri - parietal kiri), P4-02
(parietal kanan - occipital kanan), dan F3-F7 (frontal kiri - frontal kiri) saat naracoba dalam
keadaan bangun (gelombang theta 4 - 5 Hz tidak muncul).Pada kondisi 2 (keluar rumah sakit)
dan 3 (2 -3 minggu setelah mengalami kejang lagi), bisa disimpulkan normal karena
timbulnya gelombang delta saat naracoba tidur (gelombang theta muncul). Selain itu, pada
daerah frontal, bagian otak kiri nilai rata - rata dayanya lebih besar. Untuk daerah selain
frontal, bagian otak kanan memiliki nilai rata - rata daya yang lebih besar. Faktor yang
signifikan adalah faktor kondisi, faktor gelombang sinyal dan interaksi faktor kondisi dengan
gelombang.
Jenis-jenis elektro EEG:
• Scalp Elektroda ; berbentuk piringan,mangkok yang terbuat dari perak klorida..
• Spenoidal Elektroda ; elektroda yang dipasang masuk melalui jarum,dan dipasang pada
otot.
• Nasopharingeal Elekroda ; elektroda yang dimasukin dari hidung hingga tepat dibawah
permukaan otak .
• Electrocortiograph Elektroda ; elektroda yang ditempatkan tepat diatas permukaan otak
dan dibungks oleh kapas yang mengandung cairan garam psikologis
• Intraceebrial Elektroda ; elektroda yang digunakan untuk memberikan rangsangan listrik
pada otak

Blok diagram EEG..

Keterangan blok diagram.


Elektrode ditempelkan pada dikulit kepala otak selalu bekerja dan setiap sinyal-sinyal itu
ditangkap oleh Diferensial Amplifier lalu difilter oleh filter HP, BP, LP direkam oleh EEG
display recorder 8-Channel dari Diferensial Amplifier ada juga yang masuk kepada Signal
Processing ada yg masuk pada Storage Memory ada masuk ke Data kedisplay monitor.
Daftar pustaka.
• http://en.wikipedia.org/wiki/Electroencephalography
• www.sehatgroup.web.id/guidelines/isiGuide.asp?guideID=3 - 19k
• www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=15%3Apemrosesan-
sinyal&id=47%3Aotak...... - 42k
• tf.lib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbtf-gdl-s1-2004-hadisetiaw-121 -
14k -

Anda mungkin juga menyukai