Anda di halaman 1dari 4

SI CANTIK BOKORI DI DEPAN TANJUNG SOROPIA

Sekarang ini saya merupakan mahasiswa tingkat II di Universitas Halu


Oleo Jurusan Agribisnis dan baru-bari ini kami selesai mengikuti ujian tengah
semester. Jumlah mata kuliah pada semester ini sudah berkurang dibandingkan
pada semester 1 dan semester 2, akan tetapi SKS dari setiap mata kuliah semakin
meningkat. Saya harus belajar keras untuk mempertahankan IP, dengan begitu
saya bisa mengambil SKS yang banyak pada semester selanjutnya. Nilai pada
ujian tengah semester dan pada ujian akhir sangat berpengaruh terhadap nilai IP
nantinya, jadi walaupun baru ujian tengah semester tapi sudah membuat saya
stres.
Kemarin, tepatnya Minggu, 21 Oktober 2018 teman saya mengajak jalan-
jalan ke Pulau Bokori sekalian untuk refreshing melupakan penat selama ujian
tengah semester. Pulau Bokori berada di depan Tanjung Soropia, Kecamatan
Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Pulau ini terletak di tengah
lautan luas, jauh dari kebisingan kota dan berhadapan langsung dengan
perkampungan Suku Bajo.
Awalnya kami berencana star jam 9.00 Wita, namun karena masih ada
persiapan yang belum selesai akhirnya kami star jam 11.00 wita dari kota Kendari
dengan mengendarai motor. Ada dua cara yang bisa ditempuh untuk sampai di
Pulau Bokori. Yang pertama, menggunakan transfortasi laut dari Pelabuhan
Kendari langsung ke Pulau Bokori dan yang kedua menggunakan transfortasi
darat dari Kendari menuju Perkampungan Suku Bajo. Dari pusat kota hanya butuh
sekitar 30 menit untuk sampai di perkampungan Suku Bajo. Di sini banyak
penduduk setempat yang menyediakan jasa antar ke Pulau Bokori. Pada saat itu
saya dan teman-teman saya memilih cara yang kedua.
Ketika memasuki kawasan perkampungan Suku Bajo, penduduk yang
menyediakan jasa antar menunggu penumpang di pinggir jalan dengan cara
melambakan tangan sambil berteriak “Bokori Bokori” kepada para pengendara
yang lewat. Tarif untuk satu orang Rp 20.000,00 per orang, kita sudah mendapat
layanan antar jemput. Semakin banyak penumpang maka akan semakin murah,
bisa sampai Rp 15.000,00 per orang saja namun pada saat itu kami hanya
berjumlah 9 orang jadi susah untuk mendapatkan diskon. Bagi yang membawa
kendaraan juga terdapat jasa layanan parkir dengan tarif Rp 5.000,00 per
kendaraan.

Bunyi bising mesin kapal tidaklah menjadi masalah karena kita


disuguhkan birunya laut lepas yang terpampang jelas di depan mata dan sesampai
di Pulau Bokori kita langsung disambut dengan hamparan pasir putih yang
memikat mata. Tiket masuk juga terbilang murah yaitu Rp 5.000,00 per orang
sampai anda merasa bosan. Jernihnya air laut menjadi background wajib untuk
hunting foto di sana. Kami sampai sekitar pukul 12.30 wita dan udaranya cukup
panas, untung saja angin sepoi-sepoi senantiasa menyapa kita.

Di Pulau Bokori sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti


dermaga, cottage (villa), gazebo, jasa peyewa alat pembakaran, toilet, lapangan
voli serta bisa bermain banana boat maupun jet ski. Untuk yang ingin lebih dekat
dengan alam, kalian bisa menyewa tikar dengan merogoh kocek Rp 15.000,00 per
tikar seperti kami kemarin. Di sana juga terdapat ibu-ibu penjual sate pokea dan es
kelapa muda jadi tidak perlu takut kelaparan.

Sebelum berangkat ke Pulau Bokori kami sudah menyiapkan bekal dan


ayam untuk nantinya kami bakar di sana. Setelah menemukan tempat yang pas
untuk menikmati indahnya Pulau Bokori, kami pun membagi tugas untuk kegiatan
bakan-bakar ayam. Pihak laki-laki yang membakar ayam dan perempuan
menyiapkan bumbu-bumbunya. Kemudian kami makan bersama sambil
menikmati pemandangan yang sayang untuk dilewatkan. Setelah itu kami istirahat
sebentar, lalu menyisiri sudut-sudut Pulau Bokori untuk mencari spot-spot foto
yang memuaskan.
Setelah puas menyusuri Pulau Bokori, teman-teman memutuskan bermain
banana boat dan berenang. Sunset mulai menampakkan wajah cantiknya, kami
pun bergegas untuk pulang dan ternyata kapal untuk menjemput kami sudah
menunggu sedari tadi. Sepanjang perjalan pulang kami ditemani dengan si cantik
sunset.

Anda mungkin juga menyukai