(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI MIPA/ Ganjil
Materi Pokok : Totipotensi dan Kultur Jaringan
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (1 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menganalisis keterkaitan antara 3.3.6 Menjelaskan kultur jaringan dan
struktur sel pada jaringan tumbuhan totipotensi
dengan fungsi organ pada tumbuhan. 3.3.7 Menganalisis tahapan proses kultur
jaringan
3.3.8 Menjelaskan kelebihan dan
kekurangan kultur jaringan
4.3 Menyajikan data hasil pengamatan 4.3.4 Menyajikan data tahapan kultur
struktur jaringan dan organ pada jaringan berdasarkan pengamatan
tumbuhan. gambar/video.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik siswa dapat menjelaskan organ-organ pada tumbuhan,
struktur, fungsi dan proses tahapan kultur jaringan dengan benar, bekerja keras, kreatif,
kritis, dan penuh tanggung jawab
D. Materi Pembelajaran
1) Materi Fakta
1. Totipotensi
Sel-sel tanaman dapat tetap bersifat totipoten atau berpotensi penuh, yaitu sel-
sel tersebut dapat mempertahankan potensi zigot untuk membentuk semua bagian
organisme batang. Adanya sifat totipotensi pada jaringan tanaman dimanfaatkan untuk
memperoleh anakan seragam dengan jumlah banyak dan cepat.
Teori totipotensi dikemukakan oleh G. Heberland pada tahun 1898. Pada tahun
1950, F.C Steward dan mahasiswanya memperoleh tanaman wortel utuh dari sel
somatic floem akar wortel.
Tahapan dalam totipotensi sel-sel wortel sehingga terbentuk individu baru
adalah sebagai berikut.
Floem akar tananaman wortel – dipotong kecil-kecil masing-masing 2 mm –
ditumbuhkan pada media bernutrien – sel-sel membelah, membentuk kalus
(jaringan yang belum berdeferensiasi) – kalus dipisahkan dalam media nutrisi-
kalus membelah diri membentuk embrio – terbentuk tanaman baru.
Berdasarkan sifat totipotensi, satu bagian tanaman dapat diklon menjadi tanaman
identic secara genetic. Usaha memperoleh suatu individu baru dari satu sel atau
jaringan dikenal sebagai kultur sel atau kultur jaringan.
3. Keuntungan Pemanfaatan
Kultur Jaringan
1) Pengadaan bibit tidak tergantung musim
2) Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyakdengan waktu yang relatif lebih cepat
(darisatu mata tunas yang sudah respon dalam 1tahun dapat dihasilkan minimal
10.000 planlet/bibit)
3) Bibit yang dihasilkan seragam
4) Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu)
5) Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murahdan mudah
6) Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan
lingkungan lainnya
Landasan kultur jaringan didasarkan atas tiga kemampuan dasar dari tanaman, yaitu:
1. Totipotensi adalah potensi atau kemampuan dari sebuah sel untuk tumbuh dan
berkembang menjadi tanaman secara utuh jika distimulasi dengar benar dan sesuai.
Implikasi dari totipotensi adalah bahwa semua informasi tentang pertumbuhan dan
perkembangan suatu organisme terdapat di dalam sel. Walaupun secara teoritis
seluruh sel bersifat totipotensi, tetapi yang mengekspresikan keberhasilan terbaik
adalah sel yang meristematik.
Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun 1898. Dia adalah
seorang ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F.C.
Steward menguji ulang teori tersebut dengan menggunakan objek empulur
wortel. Dengan mengambil satu sel empulur wartel, F.C. Steward bisa
menumbuhkannya menjadi satu individu wortel. Pada tahun 1954, kultur jaringan
dipopulerkan
oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker. Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan
tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah:
1) Pembuatan media
Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan.
Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon.
Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca.
Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya
dengan autoklaf.
2) Inisiasi
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan.
Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah
tunas.
3) Sterilisasi
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan
di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga
steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol
yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang
melakukan kultur jaringan juga harus steril.
4) Multiplikasi
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam
eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari
adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan.
5) Pengakaran
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan
akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan
dengan baik.
6) Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic
ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan
memberikan sungkup. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan
barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit
dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
Guru bersama peserta didik mengucapkan salam
panganjali umat dan berdoa bersama
Guru mengecek kehadiran peserta didik
Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi :
Guru mengingatkan kembali peserta didik dengan
materi organ pada tumbuhan, dengan bertanya,
“Bagaimana cara tumbuhan berkembang biak?”
Guru mengaitkan materi dengan pengalaman peserta
didik melalui penayangan gambar tentang organ
tumbuhan dan kultur jaringan dengan menggunakan
PPT.
Guru menanyakan pendapat peserta didik, “Informasi
apa yang anak-anak dapatkan dari gambar tersebut?”
Motivasi :
Guru memberikan gambaran, “Pernahkah kalian
membayangkan, tumbuhan berasal dari sebuah jaringan
tumbuhan yang dapat membentuk organ, lalu tumbuh
menjadi tumbuhan yang lengkap seperti induknya,
tidak seperti biasanya dimana tumbuhan
berkembangbiak dengan menggunakan biji”
Guru memotivasi peserta didik dengan menyampaikan
pentingnya mempelajari organ tumbuhan, sifat
totipotensi dan kultur jaringan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
Inti Kegiatan Literasi 70 menit
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik mengenai organ
tumbuhan, sifat totipotensi dan kultur jaringan
Guru menginstruksikan peserta didik untuk lebih
memantapkan penguasaan materi dengan membaca
materi mengenai organ tumbuhan, sifat totipotensi dan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
kultur jaringan dari berbagai sumber seperti buku paket
atau buku-buku penunjang lain atau dari internet.
Kegiatan Literasi
Peserta didik mengumpulkan informasi dari buku atau
sumber lain selain buku teks sebagai tambahan
informasi
Collaboration (Kerjasama)
Mengamati
Guru menginstruksikan peserta didik untuk
menghubungkan antara organ tumbuhan, sifat
totipotensi pada tumbuhan dengan perbanyakan
tumbuhan dengan kultur jaringan.
Menanya
Peserta didik dibimbing untuk merumuskan beberapa
permasalahan yang sekiranya muncul selama proses
pencarian informasi dari buku atau sumber lain.
G. Penilaian
Penilaian Hasil belajar
1. Kompetensi Sikap
a) Teknik Penilaian : Non Test
b) Bentuk Instrumen : Lembar Pengamatan Kompetensi Sikap
2. Kompetensi Keterampilan
a) Teknik Penilaian : Mempresentasikan hasil pengamatan
b) Bentuk Instrumen : Penilaian diskusi
3. Kompetensi Pengetahuan
a) Teknik Penilaian : Tes
b) Bentuk Instrument : Pilihan Ganda, Essay
2. Penilaian Psikomotorik
3. Penilaian Kognitif
Indikator Teknik Bentuk Kriteria
Instrumental/Soal
Pencapaian Penilaian Instrumen penilaian
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
“Struktur dan Fungsi Organ Tumbuhan, Sifat Totipotensi, dan Kultur Jaringan”
Pertanyaan :
1. Sebutkan organ-organ generative dan vegetative pada tumbuhan!
2. Jelaskan fungsi dari organ generative pada tumbuhan!
3. Jelaskan fungsi dari organ vegetative pada tumbuhan!
4. Sebutkan dan gambarlah bagian-bagian pada akar!
5. Sebutkan dan gambarlah bagian-bagian pada batang!
6. Sebutkan dan gambarlah bagian-bagian pada daun!
7. Sebutkan dan gambarlah bagian-bagian pada bunga!
8. Sebutkan dan gambarlah bagian-bagian pada buah dan biji!
9. Sebutkan definisi dari totipotensi!
10. Sebutkan definisi dari pluripotensi!
11. Sebutkan definisi dari Polipotensi!
12. Sebutkan definisi dari kultur jaringan!
13. Sebutkan jenis-jenis kultur jaringan!
14. Sebutkan tahapan kultur jaringan!
15. Jelaskan tahapan pada kultur jaringan!
16. Sebutkan dampak positif dari kultur jaringan!
17. Sebutkan dampak negatif dari kultur jaringan!
18. Sebutkan faktor yang mempengaruhi regenerasi tanaman!
Jawaban Lembar Kerja Peserta Didik
1. Organ generative pada tumbuhan adalah bunga, buah, dan biji. Organ vegetative pada
tumbuhan adalah daun, batang, akar.
2.
3. Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif.
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi
bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut
dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam
wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak
diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.