RGDFJHFGJ
RGDFJHFGJ
SKRIPSI
Oleh
Bayu Murdiantoro
NIM. 7450406554
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
ii
3
PENGESAHAN KELULUSAN
Penguji Skripsi
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
iii
4
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini adalah benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
Bayu Murdiantoro
NIM. 7450406554
iv
5
MOTTO
1. Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena
2. Kemajuan bukanlah karena memperbaiki apa yang telah kau lakukan, tapi
PERSEMBAHAN
memotivasiku:
dan doa
3. Almamaterku
v
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang disusun untuk memenuhi salah satu
dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat tersusun
dengan baik dan selesai tepat pada waktunya, maka pada kesempatan ini penulis
5. Amin Pujiati SE, M.Si Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan
vi
7
6. Prasetyo Ari Bowo, SE, M.Si, selaku penguji utama yang telah mengoreksi
Pati yang telah memberikan ijin penelitian dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu dalam penyusunan
skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih sangat jauh
dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak senantiasa
Semoga segala amal baik dari semua pihak, mendapat pahala yang berlipat
Penulis
vii
8
SARI
viii
9
0,000. Secara bersama-sama produksi padi di pengaruhi oleh luas lahan, modal
dan tenaga kerja sebesar 87,4 %.
Saran yang diberikan yaitu (1) Untuk meningkatkan hasil produksi, maka
petani padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati harus menambah
luas lahan pertaniannya menjadi 0,2666 – 0,3998 hektare. Untuk modal, petani
harus menambah modalnya menjadi antara Rp 2.000.000 – Rp 2.999.000.
Sedangkan untuk tenaga kerja, petani hanya perlu menambahnya 1-2 orang saja
sehingga menjadi antara 14 – 19 orang dan lebih menambah serta memanfaatkan
teknologi pertanian. (2) Agar hasil produksi meningkat, petani harus menambah
penggunaan lahan yang dimiliki dengan memperhatikan aspek produktivitas lahan
tersebut (jenis tanah, penggunaan tanah, keadaan pengairan dan sarana prasarana).
Modal juga harus ditambah yang salah satunya bisa diperoleh dari kredit untuk
menambah pengadaan sarana produksi dan teknologi pertanian. Selanjutnya
petani juga harus menambah penggunaan serta pemanfaatan tenaga kerja mekanik
atau mesin untuk meminimalkan penggunaan tenaga kerja manusia agar lebih
efektif dan efisien.
ix
10
DAFTAR ISI
x
11
xi
12
DAFTAR GAMBAR
xii
13
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tabel Rata-Rata Produksi Padi perPetani/kotak Desa Pulorejo Tahun
2006-2009 .................................................................................................. 4
Tabel 1.2 Tabel Rekapitulasi Luas Lahan, Biaya, Hasil Panen dan Harga Jual
Petani (panen berhasil) tahun 2009 ............................................................. 5
Tabel 3.1 Jumlah Petani di Desa Pulorejo Tahun 2010 ............................................. 28
Tabel 3.2 Tabel Sebaran Sampel Petani Padi di Desa Pulorejo Kecamatan
Winong Kabupaten Pati ............................................................................ 30
Tabel 4.1 Persentase Luas Lahan Ragam Penggunaan Lahan .................................... 41
Tabel 4.2 Variabel Luas Lahan Pada Usaha Tani Padi di Desa Pulorejo
Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun 2010 ...................................... 44
Tabel 4.3 Variabel Modal Pada Usaha Tani Padi di Desa Pulorejo Kecamatan
Winong Kabupaten Pati Tahun 2010 ......................................................... 45
Tabel 4.4 Variabel Tenaga Kerja Pada Usaha Tani Padi di Desa Pulorejo
Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun 2010 ...................................... 47
Tabel 4.5 Kriteria Deskriptif Variabel Produksi Pada Usaha Tani Padi di Desa
Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun 2010 ........................ 48
Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .................................................... 50
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji Parsial ............................................ 51
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji Bersama-Sama (Uji F) ................... 52
Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................ 53
Tabel 4.10 Tabel Hasil Uji Multikolinieritas............................................................... 55
Tabel 4.11 Tabel Kriteria Ada Tidaknya Autokorelasi ................................................ 58
Tabel 4.12 Tabel Hasil Uji Autokorelasi..................................................................... 58
xiii
14
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
masukan (input), seperti pupuk, pestisida, tenaga kerja, modal, lahan, irigasi dan
susu, daging, kelapa, minyak, dan lain sebagainya yang merupakan masukan bagi
dibutuhkan sudah terpenuhi. Faktor produksi terdiri dari empat komponen, yaitu
tanah, modal, tenaga kerja, dan skill atau manejemen (pengelolaan). Dalam
beberapa literatur, sebagian para ahli mencantumkan hanya tiga faktor produksi,
yaitu tanah, modal, dan tenaga kerja. Masing –masing faktor mempunyai fungsi
yang berbeda dan saling terkait satu sama lain. Kalau salah satu faktor tidak
1
2
tersedia maka proses produksi atau usaha tani tidak akan berjalan, terutama ketiga
Faktor produksi tanah terdiri dari beberapa faktor alam lainnya seperti air,
udara, temperatur, sinar matahari, dan lainnya. Keberadaan faktor produksi tanah,
tidak hanya dilihat dari segi luas sempitnya saja, tetapi juga dari segi yang lain,
seperti jenis tanah, macam penggunaan lahan (tanah sawah, tegalan, dan
faktor produksi modal. Makin tinggi modal per unit usaha digunakan maka usaha
tersebut dinamakan makin padat modal atau makin intensif. Apakah makin
intensif suatu usaha maka makin tinggi atau tidak keuntungannya itu masih
Sama seperti tanah dan modal, tenaga kerja juga mempunyai peran yang
penting dalam produksi pertanian. Dalam ilmu ekonomi yang dimaksud tenaga
kerja adalah suatu alat kekuatan fisik dan otak manusia, yang tidak dapat
dipisahkan dari manusia dan ditujukan pada usaha produksi. Menurut sebagian
pakar ekonomi pertanian, tenaga kerja (man power) adalah penduduk dalam usia
kerja, yaitu yang berumur 10-64 tahun, merupakan penduduk potensial yang dapat
2. Pemupukan
4. Pengairan
bahwa kawasan desa adalah kawasan fungsional dengan ini kegiatan utama desa
adalah sektor pertanian. Oleh sebab itu, strategi pembangunan harus mampu
petani dan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat agar tetap terus berjalan
potensial adalah komoditas tanaman padi. Tanaman padi merupakan salah satu
kebutuhan hidupnya.
4
Komoditas tanaman padi ini pula yang kini menjadi tumpuan hidup
masyarakat petani yang ada di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati.
Luas areal pertanian di Desa Pulorejo yaitu sebesar 78,8 hektare, sedangkan luas
wilayah di Desa Pulorejo merupakan areal pertanian. Namun luas areal ini tidak
sebanding dengan jumlah panen padi yang dihasilkan. Dahulu saat panen berhasil
rata-rata padi yang dihasilkan yaitu sebesar 6-7 ton basah/ha (>0,8 ton/kotak),
tetapi saat ini hasil itu sangat sulit dicapai. Berdasarkan data dari wawancara
langsung pada petani, dapat disimpulkan bahwa hasil panen padi terus mengalami
Tabel 1.1
Tabel Rata-Rata Produksi Padi perPetani/kotak
Desa Pulorejo Tahun 2006-2009
2006 (kw) 2007 (kw) 2008 (kw) 2009 (kw)
4 – 5 (50%) gagal panen 6 (75%) 4 – 5 (50%)
Sumber : hasil wawancara, 2010
Untuk petani di Desa Pulorejo ada sebuah satuan ukuran tersendiri dalam
perhitungan luas atau ukuran tanah yang dimiliki oleh petani. Perhitungan luas
tanah tidak menggunakan satuan yang lazim digunakan yaitu hektare (ha) tetapi
1 bau = 5 kotak
¼ bau = 2 kotak
Tabel 1.2
Tabel Rekapitulasi Luas Lahan, Biaya, Hasil Panen dan Harga Jual Petani
(panen berhasil)
Nama Luas (ha) Biaya (Rp) Hasil (ton Harga Jual /ton
basah) (Rp)
Rebin 0,1999 2.000.000 max 1 2.200.000 –
2.500.000
Moko 0,1999 - 1,5 2.200.000 –
2.500.000
Purwadi 0,5332 3.000.000 - 2,5 2.200.000 –
4.000.000 2.500.000
Wasito 0,1333 1.000.000 - max 1 2.200.000 –
2.000.000 2.500.000
Sukarmin 0,2666 2.000.000 - 1,5 2.200.000 –
3.000.000 2.500.000
Panggah 0,2666 2.500.000 1,5 2.200.000 –
2.500.000
Sadiyo 0,3999 3.000.000 2 2.200.000 –
2.500.000
Pasiman 0,1333 - 1 2.200.000 –
2.500.000
Sardi 0,1999 2.000.000 max 1 2.200.000 –
2.500.000
Sumber : hasil wawancara, 2010
Data dari tabel 2.1 menunjukkan akumulasi hasil panen saat panen
berhasil. Dengan rata-rata biaya yang dikeluarkan sebesar 1-1,5 juta setiap 0,1333
ha dan harga jual sebesar Rp 2.200.000/ton jika panen bagus, berarti besarnya
biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh. Pendapatan
tersebut masih terbilang kotor karena biaya tenaga kerja petani yang bersangkutan
belum dihitung. Ini artinya pendapatan yang diperoleh petani sangat rendah dan
hal tersebut sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Belum lagi permasalahan
Faktor produksi modal yang digunakan petani padi saat ini bisa dikatakan
mengibaratkan semua uangnya habis lari ke sawah hanya untuk biaya tenaga
6
kerja, bibit, pupuk dan pestisida tetapi macam serta tingkat teknologi yang
Selain itu, saat ini gotong royong dalam pertanian di Desa Pulorejo sudah hampir
luntur tapi setidaknya disana masih ada beberapa petani yang mengenal “sistem
gotong royong. Hal tersebut terlihat terutama saat penanaman bibit dan saat
pemanenan dimana semua tenaga kerja yang digunakan paling banyak dan sudah
dibayar dengan upah sesuai jam kerjanya. Sedangkan faktor produksi luas lahan,
para petani di desa Pulorejo umumnya rata-rata memiliki luaas sebesar 1-2 kotak
karena ada beberapa hal yang mempengaruhi diantaranya adalah luas lahan,
modal dan tenaga kerja yang digunakan. Adanaya perbedaan pendapatan akan
terjadi selama 4 tahun musim tanam terakhir (tabel 1.1) di Desa Pulorejo
Kecamatan Winong Kabupaten Pati adalah terjadi penurunan hasil produksi padi.
faktor-faktor produksi (input) yang belum optimal oleh para petani. Ketidak
optimalan penggunaan luas lahan, modal dan tenaga kerja juga dapat
Kabupaten Pati. Berdasarkan fakta diatas, maka penelitian ini mengambil judul
7
1.2 Permasalahan
sebagai berikut :
Kabupaten Pati.
2. Untuk mengetahui besar pengaruh luas lahan, modal, dan tenaga kerja
Kabupaten Pati.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Usahatani
input atau faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, teknologi, pupuk, benih,
dan pestisida) dengan efektif, efisien, dan kontinu untuk menghasilkan produksi
yang tinggi sehingga pendapatan usahataninya meningkat (Abd. Rahim dan Diah
Retno Dwi Hastuti, 2007:158). Adapun pengertian usahatani lainnya dapat dilihat
efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.
pembangunan, hal terpenting mengenai usaha tani adalah kondisi yang hendaknya
efisien.
Usahatani pada dasarnya adalah alokasi sarana produksi yang efisien untuk
berhasil kalau diperoleh produksi yang tinggi dan sekaligus juga pendapatan yang
9
10
alternatif penggunaan sumber daya yang terbatas yang meliputi lahan, tenaga
kerja, modal, dan waktu. Dalam usahatani juga terjadi kegiatan mengorganisasi
(mengelola) aset dan cara dalam pertanian atau suatu kegiatan yang
mengorganisasi sarana produksi pertanian dan teknologi dalam suatu usaha yang
dua corak dalam pengelolaannya yaitu usahatani yang bersifat subsisten adalah
adanya suatu usahatani untuk mencari laba atau profit yang sebesar-besarnya.
Tingkat kesenjangan petani sangat ditentukan pada hasil panen yang diperoleh.
Banyaknya hasil panen tercermin pada besarnya pendapatan yang diterima dan
lahan, tenaga kerja, modal, dan waktu. Tujuannya adalah memiliki pekerjaan dan
keluarga sehari-harinya.
11
panjang dan penuh resiko. Panjangnya waktu yang dibutuhkan tidak sama
tergantung pada jenis komoditas yang diusahakan. Tidak hanya waktu, kecukupan
faktor produksi pun ikut sebagai penentu pencapaian produksi. Proses produksi
baru bisa berjalan bila persyaratan ini yang dibutuhkan dapat dipenuhi.
Persyaratan ini lebih dikenal dengan nama faktor produksi. Faktor-faktor yang
dalam suatu usahatani. Tanah merupakan syarat mutlak bagi petani untuk dapat
memproduksi padi. Dengan memiliki lahan yang cukup berarti petani sudah
mempunyai modal utama yang sangat berharga sebagai seorang petani karena
pada lahan inilah petani akan melakukan proses produksi sehingga menghasilkan
padi.
hidrologi, tanah, flora dan fauna yang secara bersama-sama dengan hasil kegiatan
manusia baik di masa lampau maupun masa sekarang yang akan mempengaruhi
terhadap penggunaan saat ini maupun yang akan datang. Pada umumnya lahan
dalam proses produksi ataupun usaha tani dan usaha pertanian. Semakin luas
atau penguasaan lahan sempit sudah pasti kurang efisien dbanding lahan yang
lebih luas. Semakin sempit lahan usaha, semakin tidak efisien usaha tani
dilakukan. Kecuali bila suatu usaha tani dijalankan dengan tertib dan administrasi
yang baik serta teknologi yang tepat. Tingkat efisiensi sebenarnya terletak pada
penerapan teknologi, karena pada luasan yang lebih sempit, penerapan teknologi
cenderung berlebihan (hal ini berhubungan erat dengan konversi luas lahan ke
Faktor produksi tanah tidak hanya dilihat dari segi luas atau sempitnya
saja, tetapi juga dilihat dari segi lain seperti produktivitas tanah yang bergantung
pengairan, sarana prasarana), topografi (tanah dataran tinggi, dataran rendah atau
daerah pantai), pemilikan tanah, nilai tanah serta fragmantasi tanah. Jenis tanah
serta pilihan metode pengolahan tanah. Selain itu juga mempengaruhi petani
dalam pemilihan tanaman, pilihan waktu bertanam dan cara bercocok tanam.
petak dan dibatasi oleh pematang, saluran untuk menahan/menyalurkan air, yang
biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperolehnya atau
status tanah tersebut. Sebaliknya, lahan bukan sawah merupakan semua lahan
13
selain sawah yang meliputi: (1) lahan pekarangan (2) kebun (3) huma (4)
perkebunan.
:tanah milik atau tanah hak milik, tanah sewa, tanah sakap, tanah gadai dan tanah
yang dimiliki atau dikelola petani dapat digolongkan atas beberapa jenis proses
penguasaan dan status tanah, yaitu : dibeli, disewa, disakap, pemberian oleh
tingkat kesuburannya atau kelas tanahnya, fasilitas irigasi, posisi lokasi terhadap
jalan dan sarana perhubungan, adanya rencana pengembangan, dan lain-lain. Atas
dasar pengertian lahan dan fungsi lahan diatas, dapat disimpulkan bahwa lahan
merupakan faktor yang penting dalam sektor pertanian ini. Lahan mempunyai
nilai ekonomis yang bisa sangat tinggi, dengan begitu akan menguntungkan
kekayaan seseorang, yaitu semua harta berupa uang, tabungan, tanah, rumah,
mobil, dan lain sebagainya yang dimiliki. Modal tersebut dapat mendatangkan
modalnya. Dalam ilmu ekonomi juga banyak definisi tentang modal. Menurut
Von Bohm Bawerk, arti modal atau kapital adalah segala jenis barang yang
kekayaan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan sebagian lagi
digunakan untuk memproduksi barang-barang baru dan inilah yang disebut modal
produksi dan biaya tenaga kerja. Dengan kata lain, keberadaan modal sangat
sehingga menimbulkan resiko kegagalan atau rendahnya hasil yang akan diterima
a. Modal tetap, meliputi: tanah dan bangunan. Modal tetap dapat diartikan
sebagai modal yang tidak habis pada satu periode produksi. Jenis modal ini
pinjaman atau kredit, hadiah, waisan, dari usaha lain dan kontrak.
termasuk para petani. Mereka sering mengalami persoalan dalam hal permodalan.
Para petani pada umumnya memiliki modal sendiri yang relatif kecil, sehingga
pinjaman (kredit). Baik kredit itu berasal dari pemerintah, bank, lembaga
ekonomi berupa uang, barang atau jasa) dan pihak kedua disebut debitor
upaya peningkatan produksi dapat dicapai. Disamping itu, diantara petani dengan
petani, petani dengan pedagang, dan petani dengan rentenir juga terjadi kredit
(Bimbingan Massal), yang mulai disalurkan tahun 1971 sampai dengan musim
modalnya dalam usaha tani padi sawah. Pada awalnya, realisasi pengucuran kredit
dan kemacetan atau terjadi tunggakan. Sehingga semakin lama jumlah kredit dan
diberi nama KUT (Kredit Usaha Tani). Kredit ini disalurkan melalui KUD terpilih
dan Kupedes (Kredit Umum Pedesaan) melalui BRI. KUD dibentuk pemerintah
dan pengurusnya dipilih oleh para anggota dengan campur tangan (dibantu
barang-barang baru yaitu hasil pertanian (Mubyarto, 1989: 106). Dengan adanya
Tenaga kerja (man power) yaitu penduduk dalam usia kerja, yaitu yang
berumur antara 15-64 tahun, merupakan penduduk potensial yang dapat bekerja
untuk memproduksi barang atau jasa, dan disebut angkatan kerja (labor force)
adalah penduduk yang bekerja dan mereka yang tidak bekerja, tetapi siap untuk
Tenaga kerja adalah suatu alat kekuatan fisik dan otak manusia, yang tidak
dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan pada usaha produksi. Setiap usaha
pertanian yang akan dilaksanakan pasti memerlukan tenaga kerja. Oleh karena itu
dinyatakan oleh besarnya curahan tenaga kerja yang dipakai adalah besarnya
17
tenaga kerja efektif yang dipakai. Skala usaha akan mempengaruhi besar kecilnya
berapa tenaga kerja yang dibutuhkan dan pula menentukan macam tenaga kerja
Dalam usahatani sebagian besar tenaga kerja berasal dari keluarga petani
sendiri. Tenaga kerja yang berasal dari keluarga petani merupakan sumbangan
keluarga pada produksi pertanian secara keseluruhan dan tidak pernah dinilai
Bila dari keluarga sendiri belum mencukupi barulah petani menggunakan tenaga
kerja dari luar dan biasanya sudah dibayar dengan sistem upah sesuai dengan jam
maupun anak-anak. Tenaga kerja ini dapat pula berasal dari dalam
keluarga atau berasal dari luar keluarga. Tenaga kerja dari luar keluarga
dapat diperoleh melalui cara mengupah, sambatan atau arisan tenaga kerja.
berjalan maka pada tiap tahapan kegiatan usahatani diperlukan masukan tenaga
kerja yang sepadan. Dengan adanaya masukan tenaga kerja yang sepadan
pertanian meningkat.
18
d. Hasil Produksi
produksi (sarana produksi atau biasa disebut masukan) dari suatu usaha tani
(Daniel, 2004). Hasil produksi merupakan jumlah keluaran (output) yang dapat
diperoleh dari proses produksi. Produksi secara teknis adalah suatu proses
peningkatan atau perluasan produksi, baik jumlah maupun mutunya. Usaha untuk
meningkatkan jumlah dan mutu hasil produksi dapat dilakukan melalui beberapa
a. Ekstensifikasi
b. Intensifikasi
c. Diversifikasi
d. Spesialisasi
yang dihasilkan juga meningkat dan kualitas hasil kerja akan lebih baik.
f. Memberi Proteksi
diatas, faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi ini dibedakan atas dua
sebagainya.
b. Faktor sosial ekonomi, seperti biaya produksi, harga tenaga kerja, tingkat
penelitian ini adalah hasil panen padi yang didapat selama jangka waktu tertentu
(satu musim tanam) yang besarannya dinyatakan dalam satuan kuintal (kw).
atau hal materi lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa manusia
bebas. Sedangkan pendapatan rumah tangga adalah total pendapatan dari setiap
anggota rumah tangga dalam bentuk uang yang diperoleh baik sebagai gaji atau
upah usaha rumah tangga atau sumber lain (Samuelson Nordhaus, 2003:264).
setelah selesai proses produksi baik masih berwujud barang-barang hasil produksi
maupun uang dari hasil penjualan hasil produksi tersebut. Menurut Soekartawi
jual produk. Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu : biaya
tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap ini umumnya
didefinisikan sebagai biaya yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan
walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit, contohnya pajak, sewa
tanah, iuran pengairan, dan alat produksi. Biaya tidak tetap didefinisikan sebagai
biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, contohnya
biaya untuk produksi seperti tenaga kerja, bibit, pupuk, dan sebagainya.
Pada setiap akhir panen petani selalu menghitung berapa hasil bruto yang
semuanya untuk biaya usaha taninya tersebut seperti pupuk, pestisida, pengolahan
tanah, perawatan, pemupukan dan pemetikan hasil atau pemanenan. Setelah biaya
tersebut dikurangkan terhadap hasil yang didapatkan barulah bisa dihitung berapa
output dalam jangka panjang. Dengan arah ini pemikir ekonomi pembangunan
selalu diikuti oleh negara yang membangun. Kendati demikian, strategi ini
produksi dengan marginal produk tinggi akan menimbulkan dampak yang tidak
23
rendah. Perbedaan dalam pemilikan asset ini, baik jumlah maupun mutu, akan
Berkaitan dengan hal ini, maka para pemikir ekonomi mulai mengubah
arah pandangannya dengan memberi bobot lebih besar terhadap peran sektor
peningkatan produksi melalui industri dan umumnya di kota hanya berjalan baik
kematangan sektor pertanian yang mempunyai kaitan erat dengan sektor lain.
pertanian. Antara industri pengolah hasil pertanian dan sektor pertanian yang
mempunyai surplus ini mempunyai hubungan yang saling terkait dan saling
menguntungkan.
24
dan kekuatan yang muncul dari dalam sektor pertanian itu sendiri yang dapat
Ruttan, dalam Sadono Sukirno :1985). Disamping itu, keterkaitan dapat pula
menarik dan menyerap produk sektor pertanian. Dalam hal ini sektor industri kuat
didukung oleh sektor pertanian. Sektor industri, sebagai leading sektor, dibangun
bahwa perhatian terhadap sektor pertanian perlu diberikan lebih banyak, karena
kota yang cepat seringkali tidak dibarengi dengan pengembangan sektor pertanian
pada tahun 2006 dan 4,75% tahun 2007. Disamping itu, masalah yang
sering dihadapi oleh para petani kedelai disana adalah bahwa nilai
produksi yang diperoleh tidak lebih besar dari semua jumlah biaya
modal, tenaga kerja, dan lahan. Berdasarkan penelitian ternyata dari ketiga
dibutuhkan dapat terpenuhi. Persyaratan ini lebih dikenal dengan nama faktor
produksi. Usahatani padi merupakan suatu jenis kegiatan pertanian rakyat yang
alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan pengelolaan yang ditujukan pada
dilakukan oleh petani disana semakin menurun dari tahun ketahun. Produksi padi
26
digunakan. Diantara faktor-faktor produksi tersebut adalah luas lahan, modal dan
tenaga kerja. Secara sistematis uraian diatas dapat ditunjukkan dalam bagan
dibawah ini :
Luas Lahan
Tenaga Kerja
2.8 Hipotesis
1. Ada pengaruh luas lahan terhadap produksi padi di Desa Pulorejo Kecamatan
3. Ada pengaruh tingkat tenaga kerja terhadap produksi padi di Desa Pulorejo
4. Ada pengaruh secara bersama-sama luas lahan, modal, dan tenaga kerja
METODE PENELITIAN
totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran
lengkap dan jelas yang ingin dipelajari dari sifat-sifatnya. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh petani yang melakukan usahatani padi di Desa
Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati yang berjumlah 323 orang petani
untuk menjadi anggota sampel dalam sebuah penelitian (Sutrisno Hadi, 2000:
wilayah dimana masing- masing bagian terambil sampelnya secara acak. Dengan
demikian peneliti memberikan hak yang sama kepada objek untuk memperoleh
pertanyaan dan dipilih menjadi sampel di masing-masing area atau wilayah bagian
28
29
sampel dalam penelitian ini yang mewakili populasi terdiri dari petani padi dari
tiga dusun yaitu Dusun Mbingung, Dusun Blibak dan Dusun Puluhan. Penentuan
sampel ini dihitung dengan menggunakan rumus Slovin dalam Husein (1998:78-
n = 1+NNe2
Keterangan:
N = ukuran populasi
n = ukuran sampel
323
n=
1 + 323.0,12
323
n=
1 + 3,23
323
n=
4,23
n = 76,3593381
dibulatkanmenjadi76
penelitian ini, yaitu sebanyak 76 petani padi dianggap sudah mewakili dari
keseluruhan petani yaitu sebanyak 323 orang petani. Adapun proporsi sebaran
sampelnya yang terdapat pada tiga dusun di Desa Pulorejo yaitu Dusun
Mbingung, Dusun Blibak dan Dusun Puluhan yang dapat dilihat sebagai berikut:
30
Tabel 3.2
Tabel Sebaran Sampel Petani Padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong
Kabupaten Pati
No. Dusun Populasi Sampel
196
1. Mbingung 196 x 76 = 46
323
52
2. Blibak 52 x 76 = 12
323
75
3. Puluhan 75 x 76 = 18
323
Jumlah 323 76
Sumber : data primer diolah 2010
Pada Tabel 3.2 dapat diketahui persebaran sampel petani padi dari ketiga
dusun di Desa Pulorejo yaitu Dusun Mbingung sebanyak 46 petani, Dusun Blibak
adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
mana diperolehnya atau status tanah tersebut. Dengan indikator, luas lahan
31
yang digunakan per kegiatan untuk menanam tanaman padi dalam satuan
hektare (ha).
b. Modal (M)
tanam.
gunakan untuk pembiayaan tenaga kerja dalam satu kali masa tanam.
Kerja yang digunakan per kegiatan dalam satu kali masa tanam didasarkan
pada satuan Hari Orang Kerja dihitung dengan anggapan satu hari kerja
Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil produksi
padi dengan indikator besarnnya jumlah produksi padi yang diproduksi atau
dihasilkan oleh petani dalam satuan kuintal (kw) di Desa Pulorejo Kecamatan
oleh peneliti adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari
hasil wawancara langsung dengan para petani padi dengan menggunakan daftar
32
pertanyaan (kuesioner) yang telah disusun sebelumnya sesuai dengan apa yang
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan atau
sumber lain yang telah ada sebelumnya dan diolah kemudian disajikan dalam
bentuk teks, karya tulis, laporan penelitian, buku dan lain sebagainya. Data
sekunder yang dibutuhkan diperoleh dari Statistik Desa dan catatan-catatan Desa
Pulorejo.
data yang diperlukan dalam suatu penelitian baik untuk data yang pokok maupun
data penunjang.
berikut:
data tentang usahatani padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati.
utama untuk mengetahui pengaruh jumlah luas lahan, modal, dan tenaga kerja
Pati. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner pilihan
33
ganda dimana setiap item soal disediakan 4 (empat) jawaban dengan skor masing-
3.5.2 Wawancara
studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam
Metode ini dilakukan pada saat melakukan pengumpulan data awal. Selain
jelas dan tidak bisa menjawab angket yang dikarenakan buta huruf ataupun
3.5.3 Dokumentasi
atau variabel yang berupa catatan, buku, prasasti, notulen rapat (Arikunto, 2006:
158). Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data fisik dan
kondisi wilayah di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati, seperti luas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
Dalam kisi-kisi instrumen terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok
ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pertanyaan yang telah dijabarkan dari
indikator dari variabel. Pengambilan keputusannya adalah apabila r hitung (r11) >
pertanyaan tentang rumusan dan hal-hal yang diperoleh dalam suatu penelitian.
Data yang sudah masuk dan sudah terkumpul dianalisis untuk menjawab tujuan
dari penelitian. Teknik analisis data disesuaikan dengan tujuan penelitian. Adapun
diselidiki dengan melukiskan keadaan subyek dan obyek penelitian pada saat
35
telah ditetapkan
Teknik ini mengacu pada tujuan hipotesisi penelitian. Model analisis ini
digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
yaitu antara Luas lahan (LL), Modal (M), dan Tenaga Kerja (TK) terhadap
Produksi Padi (P). Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana besarnya
pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat, sehingga Metode analisis data
a : Konstanta
b : konstanta
e : Distrubance error.
berikut :
Suatu model dikatakan baik untuk alat prediksi apabila mempunyai sifat-
sifat tidak bias linier terbaik suatu penaksir. Selain itu suatu model dikatakan
cukup baik dan dapat untuk memprediksi apabila sudah lolos dari serangkaian uji
asumsi klasik yang melandasinya. Dalam penelitian ini digunakan uji asumsi
atau residual memiliki distribusi dengan normal atau tidak. Uji normalitas didapat
dari uji grafik profitability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari
distribusi dari variabel pengganggu atau residual adalah normal, maka garis yang
Uji ini muncul apabila kesalahan atau residual dari modal yang dianalisis
tidak memiliki varians yang konstan dari suatu observasi. Model regresi yang baik
mendekatinya adalah dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variable
terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Untuk mendeteksi ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scaterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y
tabel SPSS dengan program komputasi SPSS for Windows release 16.0. dengan
dasar analisis:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
(Ghozali 2001:69).
38
observasi atau pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (seperti dalam
data time series) atau yang tersusun dalam rangkaian ruang (seperti dalam data
cross section). Pada penelitian ini bentuk data cross section. Apabila
menggunakan data uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
responden yang lain atau tidak. Apabila tindakan responden satu mempengaruhi
Uji Durbin Watson digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order
regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen. Deteksi model
regresi yang bebas dari autokorelasi dengan uji Durbin Watson adalah :
1. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan (4-du) maka koefisien
2. Bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah (dl) maka koefisien
autokorelasi sama dengan lebih besar dari pada nol, berarti terdapat
autokorelasi positif.
3. Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi sama
dengan lebih kecil dari pada nol, berarti terdapat autokorelasi negative.
4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau
terletak di antara (4-du) dan (4-dl) maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
berikut:
variabel bebas (Luas Lahan, Modal, Tenaga Kerja) secara individual dalam
maka kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel
44). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program olah data statistical
(Luas Lahan, Modal, Tenaga Kerja) yang dimasukkan dalam model mempunyai
Apabila F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan menerima Ha. (Ghozali, 2001 :
masalah yang berbeda. Untuk mengukur kebaikan suatu model (goodness of fit)
40
atau persentase variasi total dalam variabel terikat Y yang di jelaskan oleh
determinasi adalah antara nol dan satu (0<R2<1). Nilai R2 yang kecil berarti
BAB IV
Pati. Desa Pulorejo terletak di sebelah utara Ibukota Kecamatan Winong. Pusat
Pulorejo terdiri dari 3 dusun, yaitu Dusun Mbingung, Dusun Blibak dan Dusun
Puluhan.
Desa Pulorejo ini memiliki luas wilayah sebesar 142,3 ha, yang
Tabel 4.1
Persentase Luas Ragam Penggunaan Lahan
41
42
adalah untuk pemukiman. Selain itu sisanya digunakan juga untuk jalan aspal
sepanjang 3 km dan areal pemakaman. Hal itu juga dapat dilihat pada grafik
berikut ini :
Penggunaan Lahan
0,21% 1,69%
0,21%
Sawah
42,51% Pemukiman
55,38%
Jalan Aspal
Kuburan
Lain-lain
Jumlah penduduk di Desa Pulorejo yaitu 2616 jiwa dengan rincian laki-
laki sebesar 1278 jiwa dan perempuan ada 1338 jiwa. Sebagian besar penduduk di
selanjutnya terbesar kedua yaitu buruh bangunan (48 orang) dan terbesar ketiga
Mata Pencaharian
0,38% 0,11% petani
0,76% 0,11%
0,91%
brh bangunan
1,41%
swasta
pedagang
1,75%
wiraswasta
luas lahan, modal, tenaga kerja dan produksi padi petani serta untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh luas lahan, modal, dan tenaga kerja terhadap produksi padi
petani di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati, maka data yang
diperoleh dari pengisian angket selanjutnya dianalisis melalui dua tahap: analisis
menguji hipotesis.
lahan, modal, tenaga kerja dan produksi padi petani di Desa Pulorejo Kecamatan
Winong Kabupaten Pati dapat diketahui dari analisis deskriptif. Analisis untuk
responden diperoleh hasil seperti yang terangkum pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.2 Variabel Luas Lahan Pada Usaha Tani Padi di Desa Pulorejo
Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun 2010
menyatakan bahwa faktor luas lahan yang dimiliki sebesar 0,1333 – 0,2665 ha.
Ada 26 petani (34,21%) yang memiliki luas lahan pertanian sebesar 0,2666 –
0,3998 ha. Selanjutnya ada 10,52% atau 8 orang petani yang luas lahan
pertaniannya termasuk dalam 0,3999 – 0,5331 ha. Sedangkan luas lahan pertanian
pertanian yang dimiliki oleh petani di Desa Pulorejo sebesar 0,1333 – 0,2665 ha
atau rata-rata 1 – 1,5 kotak. Sedangkan yang memiliki luas lahan > 0,5333 ha atau
> 4 kotak sangat sedikit. Menurut petani hal tersebut dikarenakan, sawah mereka
rata-rata sudah habis dibagi kepada anak-anaknya. Untuk lebih jelasnya dapat
38
40
35
30 26
25
20
15
8
10
4
5
0
> 0,5332 ha 0,3999 - 0,5331 0,2666 - 0,3998 0,1333 - 0,2665
ha ha ha
4.1.2.2 Modal
Dari hasil penelitian untuk variabel modal dapat disajikan data sebagai
berikut :
Tabel 4.3 Variabel Modal Pada Usaha Tani Padi di Desa Pulorejo
Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun 2010
(5,27%) petani yang termasuk bermodal antara 3.000.000 – 3.999.000 dan ada 7
petani (9,21%) yang termasuk bermodal lebih dari 4.000.000. Hal itu juga dapat
57
60
50
40
30
20
8 7
10 4
0
1.000.000-1.999.000 2.000.000-2.999.000 3.000.000-3.999.000 >4.000.000
mengeluarkan biaya untuk biaya sewa tanah. Selain itu modal yang dikeluarkan
untuk biaya pembelian bahan-bahan produksi seperti bibit, pupuk dan pestisida
terbilang sedikit. Jadi modal terbesar yang dikeluarkan oleh petani adalah untuk
biaya tenaga kerja meskipun sebagian petani menggunakan tenaga sendiri, dari
yang digunakan petani sangat jauh berbeda. Faktor tenaga kerja yang digunakan
petani kurang dari 14 orang ada 4 petani (5,27%), ada 77,63% atau 59 petani yang
yang digunakan petani antara 20 – 24 orang ada 10 petani (13,16%) dan sisanya
sebanyak 3 petani (3,94%) yang menggunakan tenaga kerja lebih dari 25 orang.
Tabel 4.4 Variabel Tenaga Kerja Pada Usaha Tani Padi di Desa Pulorejo
Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun 2010
59
60
50
40
30
20
10
10 4 3
0
<14 15-19 20-24 >25
Dari tabel dan grafik diatas terlihat bahwa jumlah tenaga kerja yang
digunakan petani padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati yaitu
antara 14 – 19 orang.
4.1.2.4 Produksi
Tabel 4.5 Kriteria Deskriptif Variabel Produksi Pada Usaha Tani Padi di
Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun 2010
35
31
30
24
25
21
20
15
10
5
0
0
<4 kw 4-7 kw 7-10 kw >10 kw
Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.6 di atas, hasil penelitian deskripsi
untuk variabel produksi petani terlihat bahwa ada 24 petani (31,58%) yang
7 kw ada 21 petani atau 27,63%. Sedangkan petani yang termasuk dalam produksi
antara 7 – 10 kw. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum petani padi disana
belum bisa memperoleh hasil yang memuaskan dari pertanian padi yang
hanya cukup untuk memenuhi makan keluarganya saja tanpa bisa untuk
hanya sekedar untuk makan ada juga yang kekurangan. Berdasarkan rendahnya
produksi yang diperoleh, jadi dapat disimpulkan bahwa usaha tani padi yang
belum bisa digunakan sebagai mata pencaharian utama yang dapat menopang
Lahan (X1), modal (X2), dan tenaga kerja (X3) terhadap produksi petani padi di
50
Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati (Y). Alat analisis yang
digunakan adalah dengan menggunakan program SPSS for windows release 16.0.
Tabel 4.6
Hasil analisis regresi linier berganda
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Sesuai dengan tabel 4.6, maka hasil analisis regresi berganda dapat ditulis
sebagai berikut:
Jika luas lahan mengalami peningkatan sebesar 1%, sementara modal dan
tenaga kerja dianggap tetap maka akan menyebabkan kenaikan produksi padi
Jika modal mengalami peningkatan sebesar 1%, sementara luas lahan dan
tenaga kerja dianggap tetap maka akan menyebabkan kenaikan produksi padi
Jika tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 1%, sementara luas lahan
dan modal dianggap tetap maka akan menyebabkan kenaikan produksi padi
mengetahui seberapa jauh luas lahan (X1), modal (X2) dan tenaga kerja (X3)
berpengaruh secara parsial terhadap produksi padi petani (Y). Adapun hasil
Tabel 4.7
Hasil pengujian hipotesis dengan uji parsial (uji t)
a
Coefficients
dapat diketahui bahwa hasil uji t untuk variabel luas lahan (X1) diperoleh hasil
thitung sebesar 4,561 dengan probabilitas sebesar 0,000. Nilai probabilitas lebih
kecil dari 0,05 dengan demikian t ada pengaruh yang signifikan antara luas lahan
52
(X1) dengan produksi padi (Y) di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten
Pati. Hasil uji t untuk variabel modal (X2) diperoleh hasil thitung sebesar 2,831
dengan probabilitas sebesar 0,006. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dengan
demikian ada pengaruh yang signifikan antara modal (X2) dengan produksi padi
(Y) di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati. Hasil uji t untuk
variabel tenaga kerja (X3) diperoleh hasil thitung sebesar 7,708 dengan probabilitas
sebesar 0,000. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dengan demikian ada
pengaruh yang signifikan antara tenaga kerja (X3) dengan produksi padi petani
Uji hipotesis secara bersama-sama (Uji F) antara variabel bebas dalam hal
ini antara luas lahan (X1), modal (X2), tenaga kerja (X3), dan produksi padi petani
(Y). Hasil analisis secara bersama-sama berdasarkan hasil analisis dengan bantuan
program SPSS for windows release 16.0 diperoleh hasil berikut ini:
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Uji Bersama-Sama (Uji F)
b
ANOVA
Total 8.302 75
Windows dapat diketahui bahwa Fhitung 166,983 dengan nilai probabilitas 0,000,
53
karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka nilai Fhitung yang diperoleh
tersebut signifikan. Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara luas lahan (X1), modal (X2), tenaga kerja (X3) secara bersama-sama
Besarnya pengaruh luas lahan, modal, dan tenaga kerja terhadap produksi
padi petani di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati diketahui dari
2
harga koefisien determinasi simultan (R ) sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
b
Model Summary
2
Berdasarkan tabel di atas diperoleh R sebesar 0,874, berarti data tersebut
petani di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati yang dijelaskan oleh
variabel X (luas lahan, modal, dan tenaga kerja) secara bersama-sama sebesar
regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
54
ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi residual normal
Gambar 4.7
Sebaran Plot pada Uji normalitas data
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
55
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas jika variabel bebas
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance and Variance Inflation Factor
(VIF ).
c. Jika nilai tolerance <0,10 dan VIF >10, maka dapat diartikan bahwa
sebagai berikut :
Tabel 4.10
Tabel hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
multikolinieritas karena nilai tolerance semua variabel < 0,10, nilai tolerance
variabel luas lahan sebesar 0,362, nilai tolerance variable modal sebesar 0,433 dan
variabel tenaga kerja sebesar 0,375. VIF variabel independen < 10, yaitu variabel
luas lahan sebesar 2,762, variabel modal sebesar 2,308 dan variabel tenaga kerja
sebesar 2,667, sehingga dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinieriatas dalam
regresinya.
kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua variabel bebas. Model regresi
yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mengetahui ada
tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola Scatterplot
model tersebut.
acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka nol, titik-titik data tidak
mengumpul hanya diatas atau dibawah saja, penyebaran titik-titik data tidak boleh
Dari Gambar 4.8 di bawah ini terlihat titik-titik meyebar secara acak serta
tersebar baik diatas maupun di bawah angka nol, titik-titik data tidak mengumpul
hanya diatas atau dibawah saja, penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola
penyebaran titik-titik data tidak terpola. Maka dapat disimpulkan bahwa model
57
regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik heteroskedastisitas dan layak
dibawah ini :
Gambar 4.8
Scatter plot pada Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil analisis dengan program SPSS for Windows release 16.0
diperoleh scatterplot yang tidak membentuk pola tertentu, maka model regresi
(time series) atau antara space untuk data crossection. Menurut Imam Ghozali
(2001: 99) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear
58
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
Tabel 4.11
Tabel Kriteria Ada Tidaknya Autokorelasi
Berdasarkan hasil analisis dengan program SPSS for windows release 16.0
Tabel 4.12
Tabel hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
1 .935
a
.874 .869 .12038 1.782
Dari Tabel 4.32 diketahui nilai Durbin Watson sebesar 1,782. Berdasarkan
Durbin Watson test nilai DW terletak pada du < DW < 4 – du atau 1,709 < 1,782
4.2 Pembahasan
4.2.1 Deskripsi Luas Lahan, Modal, Tenaga Kerja, dan Hasil Produksi Padi
a) Variabel luas lahan petani menunjukkan bahwa sebagian besar luas lahan
Kabupaten Pati tahun 2010 yaitu antara 0,1333 – 0,2665 ha atau rata-rata 1
– 1,5 kotak. Ini terlihat dengan adanya fakta bahwa dari 76 sampel yang
b) Dari seluruh sampel hanya ada 4 petani yang memiliki luas lahan lebih
Kabupaten Pati. Hal itu rata-rata disebabkan karena lahan pertanian yang
sawah lagi harganya sangat mahal dan kebanyakan juga tidak akan
4.2.1.2 Modal
Besarnya modal tersebut dinyatakan oleh 57 orang petani atau 75% petani
· Perhitungan tenaga kerja yang dipakai dalam penelitian ini yaitu baik yang
4.2.1.4 Produksi
· Saat ini kenyataan yang terjadi adalah kebanyakan hasil produksi padi
kekurangan.
4.2.2 Pengaruh Luas Lahan, Modal, dan Tenaga Kerja terhadap Hasil
produksi petani padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati karena
nilai probabilitasnya 0,000>0,05 dengan hasil uji t sebesar 4,561. Dalam model
penambahan luas lahan sebesar 1% maka akan terjadi kenaikan hasil produksi
sebesar 0,310% dengan asumsi jumlah modal dan tenaga kerja tetap. Keterangan
tersebut menunjukkan bahwa pengaruh luas lahan terhadap hasil produksi petani
62
padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati tidaklah begitu besar
karena rata-rata para petani hanya memiliki luas lahan yang berukuran 1-1,5 kotak
(0,1333 - 0,2665 ha) karena habis dibagi kepada anak-anaknya serta tidak mampu
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukron Munzid
2009, dengan hasil yang menyatakan bahwa Luas Lahan kurang berpengaruh
terhadap hasil produksi kedelai. Itu dikarenakan luas lahan yang dimiliki petani
disana berukuran sedang-sedang saja yaitu 0,25 ha (1/4ha) dan tidak mampu
membeli tanah lagi untuk menambah hasil produksinya karena harganya yang
sangat mahal. Selain itu juga sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa,
semakin luas lahan (yang digarap/ditanami), semakin besar jumlah produksi yang
dihasilkan oleh lahan tersebut. (Abd. Rahim, 2007:36). Hal ini juga berarti
semakin sempit lahan yang digarap atau ditanami semakin kecil pula jumlah
petani padi, ini dibuktikan dari hasil uji t sebesar 2,831 dengan nilai probabilitas
0,006. Koefisien X2 Modal (M) sebesar 0,237 yang berarti setiap penambahan
modal sebesar 1% maka akan terjadi kenaikan hasil produksi sebesar 0,237%,
dengan asumsi luas lahan dan tenaga kerja tetap. Hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh modal sangat kecil terhadap produksi petani padi di Desa Pulorejo
membayar tenaga kerja sehingga tingkat dan teknologi yang digunakan sangat
Modal adalah faktor terpenting dalam pertanian khususnya terkait bahan produksi
dan biaya tenaga kerja. Dengan kata lain, keberadaan modal sangat menentukan
menimbulkan resiko kegagalan atau rendahnya hasil yang akan diterima (Moehar
Daniel, 2004:21). Selain itu penelitian ini juga memperkuat penelitian Dian
musim tanam 2010, dengan hasil bahwa modal petani padi disana termasuk dalam
kriteria cukup rendah dan dibuktikan juga dengan hasil regresi dimana besarnya
Untuk variabel tenaga kerja, secara parsial berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap produksi petani padi ditunjukkan dari hasil uji t sebesar 7,708
dengan nilai probabilitas 0,000. Koefisien X3 Tenaga Kerja (TK) sebesar 1,324
dimana setiap penambahan tenaga kerja sebesar 1% maka akan terjadi kenaikan
hasil produksi sebesar 1,324%, dengan asumsi luas lahan dan modal tetap.
Pengaruh tenaga kerja terhadap produksi petani padi di Desa Pulorejo Kecamatan
menggunakan tambahan tenaga kerja hampir disetiap tahap pertanian mulai dari
tambahan diluar tenaga si pemilik lahan, maka setiap tahapan pertanian tersebut
64
akan mendapatkan hasil yang lebih optimal yang akhirnya berpengaruh dalam
bahwa yang dimaksud tenaga kerja adalah suatu alat kekuatan fisik dan otak
manusia, yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan pada usaha
produksi. Setiap usaha pertanian yang akan dilaksanakan pasti memerlukan tenaga
penggunan tenaga kerja dinyatakan oleh besarnya curahan tenaga kerja yang
dipakai adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai. Skala usaha akan
mempengaruhi besar kecilnya berapa tenaga kerja yang dibutuhkan dan pula
1993:26).
modal dan tenaga kerja yang digunakan petani padi di Desa Pulorejo Kecamatan
Winong Kabupaten Pati ternyata hanya sebagian kecil yang bisa menghasilkan
produksi padi yang tinggi. Hal tersebut memperkuat pendapat Soekartawi yang
(Soekartawi, 1991:48):
sebagainya.
65
faktor-faktor produksi tetapi juga oleh faktor biologis dan faktor sosial ekonomi.
Faktor tersebut seperti bencana banjir, serangan hama tikus, serangan hama keong
produksi padi petani di desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati adalah
oleh variabel tenaga kerja sebesar 1,324. Pengaruh terbesar kedua adalah variabel
luas lahan sebesar 0,310. Sedangkan yang memberikan pengaruh paling kecil
terhadap produksi padi petani Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati
luas lahan, modal, dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dibuktikan dari hasil uji F sebesar 166,983 yang memperoleh signifikansi 0,000.
Bentuk pengaruh antara luas lahan, modal, dan tenaga kerja terhadap
produksi padi petani di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati adalah
pengaruh positif dan signifikan yang ditunjukkan dari koefisien regresi dan
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa jika variabel luas lahan, modal,
dan tenaga kerja ditingkatkan maka akan diikuti dengan meningkatnya produksi
variabel luas lahan, modal dan tenaga kerja menurun maka akan diikuti dengan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
berikut :
5.1.1 Berdasarkan analisis deskriptif usaha tani padi di Desa Pulorejo Kecamatan
Winong Kabupaten Pati pada tahun 2010 diperoleh hasil yaitu : variabel luas
lahan yang paling banyak dimiliki oleh 38 petani (50%) adalah antara
5.1.2 Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa secara bersama-sama luas lahan,
hasil uji F sebesar 166,983 dengan signifikansi 0,00. Secara parsial luas
produksi padi ditunjukkan dari hasil uji t dengan signifikansi <0,05. Secara
tenaga kerja sebesar 1,324 dan diikuti dengan variabel luas lahan sebesar
modal sebesar 0,237. Besarnya pengaruh luas lahan, modal, dan tenaga kerja
67
68
5.2 Saran
antara lain :
5.2.1 Untuk meningkatkan hasil produksi, maka petani padi di Desa Pulorejo
tenaga kerja, petani hanya perlu menambahnya 1-2 orang saja sehingga menjadi
pertanian.
5.2.2 Agar hasil produksi meningkat, petani harus menambah penggunaan lahan
Modal juga harus ditambah, yang salah satunya bisa diperoleh dari kredit
DAFTAR PUSTAKA
69
70
Rajawali Pers.
42 Paryono 0.4665
43 Sukawi 0.1999
44 Tamin 0.3332
45 Parmin 0.1999
46 Jasemin 0.3332
2. Dusun Blibak
No Nama Luas Lahan (ha)
1 Supriyanto 0.1999
2 Suhadi 0.1999
3 Parmono 0.4665
4 Samijan 0.1999
5 Mudasir 0.1999
6 Suwoto 0.4665
7 Karwi 0.4665
8 Suyanto 0.1999
9 Warbu 0.4665
10 Parmo 0.3332
11 Subowo 0.1999
12 Mustofa 0.3332
3. Dusun Puluhan
Lampiran 2
Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Penelitian
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PETANI
PADI DI DESA PULOREJO KECAMATAN WINONG
KABUPATEN PATI
· Biaya Bibit
d. Besarnya 7
· Biaya Pupuk
Biaya 8
Produksi · Biaya Pestisida 9
· Pengolahan Tanah
b. Jam Kerja 8
· Pembenihan
9
· Penanaman 10
· Pemupukan 11
· Penyemprotan Hama 12
75
· Pemanenan 13
Lampiran 3
INSTRUMEN PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS
PETANI PADI di DESA PULOREJO KECAMATAN WINONG
KABUPATEN PATI
No. Urut :........ Tanggal :.........
Dusun :........
I. IDENTITAS RESPONDEN
b. Subur
c. Kurang subur
d. Tidak subur
78
b. Modal
1. Apabila Bapak/ Ibu/ Saudara menggunakan tanah sewa, berapa biaya
sewanya?
a. < Rp 500.000
b. Rp 500.000 – Rp 999.000
c. Rp 1.000.000 – Rp 1.499.000
d. > 1.500.000
2. Berapakah biaya yang Bapak/ Ibu/ Saudara keluarkan untuk
membayar Tenaga Kerja dalam satu kali masa tanam?
a. < Rp 1.000.000
b. Rp 1.000.000 – Rp 1.999.000
c. Rp 2.000.000 – Rp 2.999.000
d. > Rp 3.000.000
3. Berapa jumlah bibit yang dipakai dalam satu kali masa tanam?
a. < 5 kg
b. 5 – 9,9 kg
c. 10 – 14,9 kg
d. > 15 kg
4. Berapa jumlah pupuk yang dipakai dalam satu kali masa tanam?
a. < 50 kg
b. 50 – 99,9 kg
c. 100 – 149,9 kg
d. > 150 kg
5. Berapa jumlah pestisida cair yang dipakai dalam satu kali masa
tanam?
a. < 250 ml
b. 250 – 499 ml
c. 500 – 749 ml
d. > 750 ml
6. Berapa jumlah pestisida serbuk yang dipakai dalam satu kali masa
tanam?
79
a. < 1 ons
b. 1 – 1,9 ons
c. 2 – 2,9 ons
d. > 3 ons
7. Berapa biaya yang Bapak/ Ibu/ Saudara keluarkan untuk pembelian
bibit dalam satu kali masa tanam?
a. < Rp 50.000
b. Rp 50.000 – Rp 99.000
c. Rp 100.000 – Rp 149.000
d. > Rp 150.000
8. Berapa biaya yang Bapak/ Ibu/ Saudara keluarkan untuk pembelian
pupuk dalam satu kali masa tanam?
a. < Rp 40.000
b. Rp 40.000 – Rp 79.000
c. Rp 80.000 – Rp 119.000
d. > Rp 120.000
9. Berapa biaya yang Bapak/ Ibu/ Saudara keluarkan untuk pembelian
pestisida cair dan serbuk dalam satu kali masa tanam?
a. < Rp 20.000
b. Rp 20.000 – Rp 39.000
c. Rp 40.000 – Rp 59.000
d. > Rp 60.000
c. Tenaga Kerja
1. Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan Bapak/ Ibu/ Saudara
dari pihak keluarga dalam proses produksi pada satu kali masa
tanam?
a. 1 – 2 orang
b. 3 – 4 orang
c. 5 – 6 orang
d. > 6 orang
80
12. Berapa alokasi waktu yang digunakan oleh tenaga kerja pada proses
penyemprotan hama dalam satu kali masa tanam?
a. 1/2 hari
b. 1 hari
c. 2 hari
d. > 2 hari
13. Berapa alokasi waktu yang digunakan oleh tenaga kerja pada proses
pemanenan dalam satu kali masa panen?
a. 1/2 hari
b. 1 hari
c. 2 hari
d. > 2 hari
d. Produktivitas Pertanian
1. Berapa hasil pertanian yang Bapak /Ibu /Saudara panen dalam satu
kali musim panen?
a. < 4 kw
b. 4 – 6,9 kw
c. 7 – 9,9 kw
d. > 10 kw
2. Apabila hasil panen dijual, berapa pendapatan yang Bapak/ Ibu/
Saudara peroleh?
a. < Rp 1.000.000
b. Rp 1.000.000 – Rp 2.999.000
c. Rp 3.000.000 – Rp 4.999.000
d. > Rp 5.000.000
3. Berapa pendapatan bersih Bapak/ Ibu/ Saudara setiap kali panen?
a. < Rp 1.000.000
b. Rp 1.000.000 – Rp 1.999.000
c. Rp 2.000.000 – Rp 2.999.000
d. > Rp 3.000.000
83
Lampiran 4
HASIL TABULASI PENELITIAN
Luas Lahan Modal Tenaga Kerja Produksi
no 1 2 3 Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jumlah 1 2 3 Jumlah
1 1 4 3 8 0 2 3 3 2 2 2 3 4 21 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 21 2 2 2 6
2 1 4 3 8 0 2 2 2 3 2 2 3 3 19 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 20 2 2 1 5
3 1 4 3 8 0 2 3 2 3 2 3 3 4 22 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 3 2 2 7
4 2 4 3 9 0 3 4 4 4 4 4 4 4 31 1 3 1 3 1 2 3 3 2 3 2 3 3 30 4 3 3 10
5 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 2 15 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 16 2 2 2 6
6 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 20 3 2 2 7
7 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 4 24 1 2 1 3 1 1 3 2 1 2 2 2 2 23 4 3 3 10
8 1 4 3 8 0 2 2 2 3 2 2 2 3 18 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 2 1 2 5
9 1 4 3 8 0 2 3 2 2 2 3 2 3 19 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 2 2 2 6
10 2 4 3 9 0 2 3 3 3 2 3 3 3 22 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 21 3 2 2 7
11 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 2 15 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 18 2 2 1 5
12 1 4 3 8 0 2 3 3 3 2 3 3 3 22 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 21 3 2 2 7
13 2 4 3 9 0 2 3 3 3 2 3 3 3 22 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 3 2 2 7
14 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 4 3 2 9
15 1 4 3 8 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 21 3 2 2 7
16 3 3 3 9 3 3 4 4 4 4 4 4 4 34 2 2 1 3 1 1 3 3 2 3 3 2 2 28 4 3 4 11
17 3 4 3 10 0 3 4 4 4 4 4 4 4 31 1 2 1 3 1 1 3 3 2 3 3 3 2 28 4 3 3 10
18 4 4 3 11 0 4 4 4 4 4 4 4 4 32 1 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 34 4 4 4 12
19 1 4 3 8 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 3 21 3 2 2 7
20 1 4 3 8 0 2 2 3 3 2 3 3 3 21 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 20 3 2 2 7
21 2 4 3 9 0 2 4 4 4 4 4 4 4 30 1 1 1 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 3 2 2 7
22 1 4 3 8 0 2 3 3 3 2 3 3 3 22 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 18 3 2 2 7
84
23 4 4 3 11 0 2 4 4 4 4 4 4 4 30 2 2 1 3 1 1 2 3 2 3 3 3 3 29 4 4 4 12
24 3 4 3 10 0 2 4 4 4 4 4 4 4 30 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 4 3 3 10
25 1 4 3 8 0 1 2 2 3 2 3 2 3 18 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 3 2 1 6
26 1 4 3 8 0 2 2 2 3 2 3 2 3 19 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 3 2 2 7
27 2 3 2 7 3 2 3 3 3 2 3 3 3 25 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 20 2 2 2 6
28 1 4 3 8 0 2 3 2 3 2 3 2 3 20 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 17 3 2 2 7
29 1 3 2 6 2 1 2 2 2 2 2 2 2 17 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 2 2 1 5
30 2 4 3 9 0 2 4 4 4 4 4 4 4 30 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 4 3 3 10
31 2 3 2 7 3 2 4 4 4 4 4 4 4 33 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 21 4 3 3 10
32 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 18 3 2 2 7
33 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 17 3 2 2 7
34 1 3 2 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 2 2 1 5
35 1 4 3 8 0 2 2 2 3 2 3 2 3 19 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 3 2 2 7
36 2 3 2 7 3 2 4 4 4 4 4 4 4 33 1 1 1 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 3 2 2 7
37 2 4 3 9 0 2 3 3 3 2 3 3 3 22 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 3 2 2 7
38 1 4 3 8 0 2 2 2 3 2 3 2 3 19 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 3 2 2 7
39 1 4 3 8 0 2 3 2 3 2 3 2 3 20 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 18 2 2 2 6
40 1 3 2 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 2 2 1 5
41 2 4 3 9 0 2 4 4 4 4 4 4 4 30 1 1 1 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 3 2 2 7
42 3 4 3 10 0 2 4 4 4 4 4 4 4 30 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 4 3 3 10
43 1 4 3 8 0 2 2 2 3 2 3 2 3 19 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 3 2 2 7
44 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 20 3 2 2 7
45 1 4 3 8 0 2 3 2 3 2 3 2 3 20 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 18 2 2 2 6
46 2 3 2 7 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 19 4 3 2 9
47 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 3 16 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 17 2 2 1 5
48 1 4 3 8 0 2 2 2 2 2 2 2 2 16 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 17 2 2 1 5
85
49 3 4 3 10 0 3 4 4 4 4 4 4 4 31 1 2 1 3 1 1 3 3 2 3 3 3 3 29 4 4 4 12
50 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 2 15 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 15 2 2 2 6
51 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 2 15 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 3 2 2 7
52 3 4 3 10 0 3 4 4 4 4 4 4 4 31 1 2 1 3 1 1 3 3 2 3 3 2 3 28 4 4 4 12
53 3 4 3 10 0 3 4 4 4 4 4 4 4 31 1 2 1 3 1 1 3 3 2 3 2 3 3 28 4 3 3 10
54 1 3 2 6 2 2 3 2 3 2 3 2 3 22 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 18 2 2 2 6
55 3 4 3 10 0 3 4 4 4 4 4 4 4 31 2 2 1 3 1 1 3 3 2 3 3 3 3 30 4 4 4 12
56 2 3 2 7 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 4 3 3 10
57 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 3 16 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 17 2 2 1 5
58 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 4 3 2 9
59 2 4 3 9 0 2 4 2 3 3 4 3 3 24 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 21 4 3 2 9
60 4 4 3 11 0 2 4 4 4 4 4 4 4 30 1 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 34 4 4 4 12
61 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 2 15 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 15 2 2 1 5
62 1 4 3 8 0 2 2 2 2 2 2 2 3 17 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 18 2 2 1 5
63 1 4 3 8 0 2 3 3 3 2 3 3 3 22 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 20 3 2 2 7
64 2 3 2 7 3 2 4 4 4 3 4 4 4 32 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 21 4 3 2 9
65 1 4 3 8 0 1 3 2 3 2 3 2 3 19 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 18 3 2 2 7
66 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 20 3 2 2 7
67 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 2 15 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 15 2 2 1 5
68 2 4 3 9 0 2 4 4 4 4 4 4 4 30 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 23 4 3 3 10
69 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 20 3 2 2 7
70 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 3 2 3 17 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 16 3 2 2 7
71 2 4 3 9 0 2 3 4 3 3 3 4 3 25 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 20 3 2 1 6
72 1 4 3 8 0 2 3 2 3 2 3 2 3 20 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 17 3 2 2 7
73 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 2 15 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 15 3 2 2 7
74 2 4 3 9 0 2 4 2 3 3 4 3 3 24 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 21 4 3 2 9
86
75 3 4 3 10 0 3 4 4 4 4 4 4 4 31 2 2 1 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 30 4 4 4 12
76 1 3 2 6 2 1 2 2 2 2 2 2 2 17 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 15 2 2 1 5
Jumlah 638 1749 1555 577
Rata-rata 8,395 23,01 20,46 7,59
Lampiran 5
Hasil Uji Reliabilitas Dan Validitas Instrumen Penelitian
N %
Total 76 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.360 .615 3
Item Statistics
Correlations
N 76 76 76 76
N 76 76 76 76
N 76 76 76 76
N 76 76 76 76
N %
Total 76 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.930 .941 9
89
Item Statistics
Correlations
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 jumlah
M1 Pearson Correlation 1 .015 .085 .114 .062 .075 .045 .089 -.010 .240*
Sig. (2-tailed) .899 .467 .327 .597 .522 .701 .442 .931 .037
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
** ** ** ** ** ** ** **
M2 Pearson Correlation .015 1 .665 .637 .707 .618 .662 .662 .667 .739
Sig. (2-tailed) .899 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
** ** ** ** ** ** ** **
M3 Pearson Correlation .085 .665 1 .831 .863 .859 .915 .879 .824 .930
Sig. (2-tailed) .467 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
** ** ** ** ** ** ** **
M4 Pearson Correlation .114 .637 .831 1 .839 .887 .783 .963 .785 .925
Sig. (2-tailed) .327 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
** ** ** ** ** ** ** **
M5 Pearson Correlation .062 .707 .863 .839 1 .836 .924 .862 .863 .930
Sig. (2-tailed) .597 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
91
** ** ** ** ** ** ** **
M6 Pearson Correlation .075 .618 .859 .887 .836 1 .828 .895 .760 .913
Sig. (2-tailed) .522 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
** ** ** ** ** ** ** **
M7 Pearson Correlation .045 .662 .915 .783 .924 .828 1 .824 .834 .911
Sig. (2-tailed) .701 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
** ** ** ** ** ** ** **
M8 Pearson Correlation .089 .662 .879 .963 .862 .895 .824 1 .818 .944
Sig. (2-tailed) .442 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
** ** ** ** ** ** ** **
M9 Pearson Correlation -.010 .667 .824 .785 .863 .760 .834 .818 1 .869
Sig. (2-tailed) .931 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
* ** ** ** ** ** ** ** **
jumlah Pearson Correlation .240 .739 .930 .925 .930 .913 .911 .944 .869 1
Sig. (2-tailed) .037 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
N %
Total 76 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.916 .914 13
Item Statistics
Correlations
TK1 TK2 TK3 TK4 TK5 TK6 TK7 TK8 TK9 TK10 TK11 TK12 TK13 jumlah
TK1 Pearson
1 .209 -.044 .370** -.054 -.054 .316** .331** .424** .391** .467** .352** .328** .438**
Correlation
Sig. (2-tailed) .070 .708 .001 .644 .644 .005 .004 .000 .000 .000 .002 .004 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
TK2 Pearson ** * ** ** ** ** ** ** ** **
.209 1 .130 .326 .160 .290 .322 .618 .438 .591 .512 .594 .389 .641
Correlation
Sig. (2-tailed) .070 .265 .004 .168 .011 .005 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
TK3 Pearson ** ** ** ** ** * ** ** ** **
-.044 .130 1 .301 .811 .811 .354 .304 .199 .293 .337 .317 .359 .487
Correlation
Sig. (2-tailed) .708 .265 .008 .000 .000 .002 .008 .086 .010 .003 .005 .001 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
TK4 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.370 .326 .301 1 .224 .371 .669 .678 .582 .699 .703 .662 .546 .791
Correlation
94
Sig. (2-tailed) .001 .004 .008 .052 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
TK5 Pearson ** ** * * * ** * **
-.054 .160 .811 .224 1 .653 .274 .273 .113 .257 .318 .187 .282 .408
Correlation
Sig. (2-tailed) .644 .168 .000 .052 .000 .017 .017 .332 .025 .005 .106 .013 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
TK6 Pearson * ** ** ** ** ** * ** ** ** ** **
-.054 .290 .811 .371 .653 1 .436 .375 .245 .361 .318 .391 .443 .541
Correlation
Sig. (2-tailed) .644 .011 .000 .001 .000 .000 .001 .033 .001 .005 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
TK7 Pearson ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** **
.316 .322 .354 .669 .274 .436 1 .564 .367 .597 .564 .536 .552 .701
Correlation
Sig. (2-tailed) .005 .005 .002 .000 .017 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
TK8 Pearson ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** **
.331 .618 .304 .678 .273 .375 .564 1 .641 .806 .742 .762 .488 .866
Correlation
Sig. (2-tailed) .004 .000 .008 .000 .017 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
TK9 Pearson ** ** ** * ** ** ** ** ** ** **
.424 .438 .199 .582 .113 .245 .367 .641 1 .655 .786 .700 .470 .762
Correlation
95
Sig. (2-tailed) .000 .000 .086 .000 .332 .033 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
TK10 Pearson ** ** * ** * ** ** ** ** ** ** ** **
.391 .591 .293 .699 .257 .361 .597 .806 .655 1 .787 .817 .621 .897
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .010 .000 .025 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
TK11 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.467 .512 .337 .703 .318 .318 .564 .742 .786 .787 1 .780 .609 .896
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .000 .005 .005 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
TK12 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.352 .594 .317 .662 .187 .391 .536 .762 .700 .817 .780 1 .645 .887
Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .000 .005 .000 .106 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
TK13 Pearson ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** **
.328 .389 .359 .546 .282 .443 .552 .488 .470 .621 .609 .645 1 .725
Correlation
Sig. (2-tailed) .004 .001 .001 .000 .013 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
jumlah Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.438 .641 .487 .791 .408 .541 .701 .866 .762 .897 .896 .887 .725 1
Correlation
96
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
N %
Total 76 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.913 .918 3
Item Statistics
P1 3.0395 .77358 76
P2 2.3947 .67486 76
P3 2.1579 .84935 76
98
Correlations
P1 P2 P3 jumlah
** ** **
P1 Pearson Correlation 1 .787 .762 .916
N 76 76 76 76
** ** **
P2 Pearson Correlation .787 1 .820 .930
N 76 76 76 76
** ** **
P3 Pearson Correlation .762 .820 1 .935
N 76 76 76 76
** ** **
Jumlah Pearson Correlation .916 .930 .935 1
N 76 76 76 76
Lampiran 6
Tabel Luas Lahan, Modal, Tenaga Kerja dan Produksi Padi Petani di Desa
Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun 2010
No Luas Lahan (ha) Modal (Rp) Tenaga Kerja (Orang) Produksi (Kw)
1 0.1999 1734000 14 9
2 0.1999 1723000 13 6
3 0.1999 1784000 14 9
4 0.3332 2831000 18 16
5 0.1999 1163000 13 6
6 0.3332 1773000 14 11
7 0.3332 1784000 14 11
8 0.1999 1683000 14 9
9 0.1999 1733000 14 9
10 0.3332 1773000 14 11
11 0.1999 1163000 13 6
12 0.1999 1773000 14 9
13 0.3332 1773000 14 11
14 0.3332 1773000 18 13
15 0.1999 1773000 14 9
16 0.4665 2831000 18 16
17 0.4665 2831000 18 16
18 0.5332 3332000 19 23
19 0.1999 1773000 14 9
20 0.1999 1773000 14 9
21 0.5332 1831000 14 11
22 0.1999 1773000 14 9
23 0.5332 1831000 19 23
24 0.4665 1831000 18 16
25 0.1999 1233000 14 9
26 0.1999 1733000 14 9
27 0.3332 1773000 14 11
28 0.1999 1733000 14 9
29 0.1999 1163000 13 6
30 0.3332 1831000 18 13
31 0.3332 1831000 18 13
32 0.3332 1773000 14 11
33 0.3332 1773000 14 11
34 0.1999 1163000 13 6
100
35 0.1999 1733000 14 9
36 0.3332 1831000 14 11
37 0.3332 1773000 14 11
38 0.1999 1733000 14 9
39 0.1999 1733000 14 9
40 0.1999 1163000 13 6
41 0.3332 1831000 14 11
42 0.4665 1831000 18 13
43 0.1999 1733000 14 9
44 0.3332 1773000 14 11
45 0.1999 1733000 14 9
46 0.3332 1773000 14 11
47 0.1999 1183000 13 7
48 0.1999 1663000 13 7
49 0.4665 2831000 18 17
50 0.1999 1163000 13 7
51 0.1999 1163000 14 10
52 0.4665 2831000 19 24
53 0.4665 2831000 18 17
54 0.1999 1733000 14 10
55 0.4665 2831000 18 17
56 0.3332 1773000 18 14
57 0.1999 1183000 13 7
58 0.3332 1773000 18 14
59 0.3332 1799000 18 14
60 0.3332 1831000 19 24
61 0.1999 1163000 13 8
62 0.1999 1683000 13 8
63 0.1999 1773000 14 10
64 0.3332 1831000 18 14
65 0.1999 1233000 14 10
66 0.3332 1773000 14 12
67 0.1999 1163000 13 8
68 0.3332 1831000 18 14
69 0.3332 1773000 14 12
70 0.1999 1233000 14 10
71 0.3332 1794000 14 12
101
72 0.1999 1733000 14 10
73 0.1999 1163000 13 8
74 0.3332 1799000 18 14
75 0.4665 2831000 18 17
76 0.1999 1163000 13 8
Sumber : data primer diolah
102
Lampiran 7
Hasil Regresi dengan SPSS for Windows 16.0
Regression
[DataSet6]
b
Variables Entered/Removed
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 LnTK, LnM,
a
. Enter
LnLL
b
Model Summary
b
ANOVA
Total 8.302 75
a
Coefficients
103
a
Coefficient Correlations
a
Collinearity Diagnostics
Variance Proportions
Dimensi
Model on Eigenvalue Condition Index (Constant) LnLL LnM LnTK
a
Casewise Diagnostics
Case
Number Std. Residual LnP Predicted Value Residual
a
Residuals Statistics
Charts
106
107
108
Lampiran 1
Ø Wawancara dengan Petani di Desa Pulorejo Kecamatan Winong
Kabupaten Pati
109