“MENOLAK PROMOSI”
Dosen :
H. AGUSDIN, SE., MBA., DBA
Disusun oleh:
DIAH CHARISMA PUTRI NIM : I2A018019
DWIKO KURNIAWAN NIM : I2A018020
IMAM ANDRE PERDANA NIM : I2A018030
ISKANDAR ZULQARNAIN B. NIM : I2A018032
MENOLAK PROMOSI
Riddell memiliki kelompok tetap dengan 8 orang pria dan 3 wanita serta kelompok
tidak tetap terdiri dari 2 wanita dan 2 pria, yang ditugaskan untuk dirinya hanya untuk produk
pembersih yang penting saja. Kelompok ini merencanakan, mengorganisasikan dan
mengendalikan berbagai fase proyek dari pengembangan sampai ke uji coba pasar. Kelompok
harus berkerja sama dengan insiyur, ahli kimia, manajer produksi, direktur penjualan dan
spesisialis riset pasar sebelum suatu produk berkualitas di pasarkan.
Selama delapan tahun terakhir, Riddell telah mengendalikan empat proyek yang dapat
dinyatakan sebagai pasar yang sangat sukses dan satu diantaranya dinyatakan gagal dan sangat
merugikan menurut finansial. Penyelianya adalah Norma Collins, seorang doktor ahli kimia.
Collins secara langsung membawahi 7 proyek, 3 di antaranya lebih kecil dari proyek yang
dikerjakan Riddell dan 3 lainnya berukuran sama potensialnya.
Collins baru saja terpilih untuk menjadi koordinator seluruh dunia divisi riset dan
pengembangan. Collins dan 3 eksekutif puncak telah bertemu selama dua minggu terakhir dan
telah memutuskan untuk menawarkan posisinya saat ini kepada Riddell akan menjadi sarana
yang lebih bergensi dan punya kewenangan lebih tinggi, yang tentunya meningkatkan
pendapatan.
Adapun pertemuan antara Collins dan Riddell, dimana dalam pertemuan itu
Collins menawarkan posisinya, diskusi itu berisikan bujukan Collins agar Riddell mau
mengambil tawaran tersebut, namun dibeberapa kesempatan Riddell menceritakan
masalah pribadinya mengenai konflik yang terjadi dikeluarganya, dimana ia dan
istrinya sering berargumentasi mengenai perkembangan anak mereka dengan pekerjaan
orang tua mereka yang sangat sibuk, terutama dirinya. Disamping itu ia berseteru
dengan saudaranya yang ditahan untuk kedua kalinya, belum lagi setelah ayahnya
meninggal dan ibunya memiliki banyak peran yang harus ia bantu. Masalah terbesarnya
adalah istrinya mengancam akan meninggalkannya jika Riddell menambah kesibukan
pekerjaannya, itulah yang membuat Riddel khawatir jika mengambil posisi yang
ditawarkan Collins, walaupun sebenarnya posisi itulah yang menjadi sasarannya saat
berada di perusahaan tersebut, namun ia dihantui oleh pernyataan istrinya dan
memikirkan masalah-masalah yang terjadi disekitarnya jika ia mengambil posisi
tersebut.
Collins pun memakluminya dan turut prihatin akan masalah yang dihadapi
Riddell diluar pekerjaan kantor, namun Collins tetap saja memberi nujukan agar Riddell
mau menerima penawaran tersebut, dalam tiga hari ia harus memutuskan. Tiga hari
berlalu dan Riddell masih dengan pendirian yang sama, yaitu menolak posisi yang
ditawarkan Collins padanya, Collins pun masih terus berupaya membuju Riddell
dengan pernyataan bahwa kesempatan ini tidak dating dua kali dan menyuruh Riddell
untuk memberi pengertian terhadap istri dan keluarga untuk memahami betapa
pentingnya pekerjaan ini bagi karir Riddell. Tanggapan Riddell terhadap pernyataan
Collins tersebut menyatakan bahwa “kita semua punya prioritas dan latar belakang
pribadi yang tidak dapat ganggu gugat.”. Dari respon Riddell tersebut membuat Collins
semakin bingung karena upaya kerja keras demikian lama dan dengan permasalahan
yang ada membuatnya menolak tawaran tersebut.
II. ISU ATAU MASALAH UTAMA DALAM STUDI KASUS
Isu atau masalah utama dalam studi kasus adalah adanya perdebatan antara perilaku
individu dengan perilaku organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Perilaku individu
karyawan melakukan penolakan promosi terhadap organisasi.
Karir seorang individu melibaatkan rangkaian pilihan dari berbagai kesempatan. Tetapi
dari sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui
dirinya sendiri (Gibson, James L., Ivancevich, John M., Donnelly Jr, James H. 2007).
III. ANALISIS
Diskusi pertanyaan:
1. Tanggung jawab organisasi apa yang menurut Collins dihindari oleh Riddel dengan
menolak penawaran pekerjaan baru tersebut?
Di tahun-tahun terakhir ini, menjadi sangat sulit bagi suatu organisasi untuk medapatkan
loyalitas dan komitmen dari para manajernya. Nilai loyal terhadap organisasi, karyawan yang
penuh komitmen adalah mereka bekerja keras dan mencapai sukses yang lebih baik.
Organisasi tidak dapat menghitung loyalitas – organisasi harus melaakukan sosialisasi buat
karyawan baru sehingga mereka menjadi loyal.
Adanya perbedaan orientasi prilaku antara Riddell dan Collins. Collins memiliki orientasi
karir, sedangkan Riddell berorientasi pada keluarga. Adanya konflik antara keputusan karir
dan keputusan keluarga. Collins menganggap bahwa harus dibedakan antara kebutuhan karir
dan kebutuhan keluarga. Collins menganggap memang sulit memisahkan masalah itu dengan
masalah di organisasi dengan masalah keluarga. Collins menganggap jika Riddell ingin
menjadi bagian yang lebih penting di dalam manajemen, pemisahan masalah tersebut menjadi
penting. Riddell menginginkan promosi dalam pekerjaan itu, namun bagi Riddell bahwa
keluarga juga penting. Menurut Riddell, anak, istri dan ibunya telah menolong Riddell untuk
mencapai posisi seperti saat ini. Riddell hanya mersa bahwa mengambil promosi ini akan
mendorong Riddell menghadapi berbagai masalah.
3. Apakah Anda pikir kebutuhan dan masalah pribadi lebih penting dibandingkan
kebutuhan dan masalah organisasi? Mengapa?
Tergantung pada individu tersebut. Bahwa setiap individu berbeda kebutuhan dan masalah
pribadi yang dihadapinya. Kesuksesan tak dapat diukur dengan banyaknya penghasilan atau
jabatan yang sudah dicapai. Sukses didapat dengan menciptakan kehidupan yang seimbang.
Cinta pada pekerjaan itu penting, tetapi menyeimbangkannya dengan pola hidup jauh lebih
penting. Kesuksesan tak dapat diukur dengan banyaknya penghasilan atau jabatan yang sudah
dicapai. Sukses didapat dengan menciptakan kehidupan yang seimbang. Ada tiga hal dasar
yang perlu diperhatikan adalah efektivitas manajemen waktu, kesehatan tubuh, serta waktu
berkualitas dengan keluarga, teman dan orang terkasih. Efektifitas karir tidak hanya ditentukan
oleh individual/pribadi, tetapi organisasi itu sendiri. Pola praktik organisasi kearah
pendelegasian wewenang ke karyawan untuk mengatur masa depannya sendiri dalam
organisasi.
4. Haruskah organisasi memaksakan seorang karyawan seperti Riddel untuk cocok dengan
rencana organisasi untuk dia? Kenapa?
Tentu tidak, organisasi tidak harus memaksa seorang karyawan. Karyawan berhak
memutuskan dan memilih karir mereka. Cara yang paling masuk akal untuk memahami
pilihan karir adalah individu akan cenderung menuju karir yang searah dengan orientasi
pribadinya sendiri. Pola pikir ini yang mendasari teori penting dari pilihan karir yang
dikembangkan oleh John Holland. Menurut Holland, individu dapat diklasifikasikan memiliki
satu dari enam tipe pekerjaan. Manusia akan cenderung menuju tipe pekerjaan yang cocok
dengan tipe kepribadiannya, dan jika tipe kepribadian dan tipe pekerjaan menurut Holland ini
ternyata valid maka individu dapat saja memutuskan pilihan karirnya.
Tanggung jawab atas karir yang dipilih tergantung pada individu yang menentukan pilihan
itu sendiri. Memilih kehidupan tertentu melibatkan proses pertukaran sistem nilai yang
kompleks, seringkali malah bertentangan satu sama lainnya. Paling tidak, kita dapat memilih
bahwa pilihan karir melibatkan pertukaran antara kepentingan keluarga, keamanan dan nilai
uang. Individu menempatkan tingkat kepentingan yang berbeda atas nilai-nilai ini sesuai sudut
pandang kehidupan dan karirnya. Lebih lanjut lagi, kesempatan untuk memuaskannya berubah
terus sesuai dengan perjalanan waktu.
IV. REKOMENDASI
Dessler, Gary. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke-10. Jakarta: PT. Indeks.
Ivancevich, John M, Konopaske, Robert, dan Matteson, Michael. 2007. Perilaku dan Manajemen
Organisasi. Edisi Ketujuh. Penerbit Erlangga:Jakarta.
Robbins, Stephen P., Judge, Timothy A. 2007. Perilaku Organisasi (Organization Behavior)
Edisi 12. Penerbit: Salemba Empat.
Sri Novianti. 2015. "Simple...Sukses Itu Cuma Butuh Keseimbangan Karir, Keluarga, dan
Hiburan!" di
https://money.kompas.com/read/2015/05/28/200540626/Simpel.Sukses.Itu.Cuma.Butuh.
Keseimbangan.Karir.Keluarga.dan.Hiburan.?page=all diakses pada 29 Juni 2019.