Anda di halaman 1dari 4

1.

ALKILASI KATALIS
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebihpanjang
dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl,AlCl3 (suatu
asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:

RH + CH2=CR’R’’ R -CH2-CHR’R”

Proses alkilasi adalah kombinasi antara molekul olefin dan isoparafin dengan bantuan katalisasam
untuk pembentukan katalis asam untuk pembuatan produk alkilat berangka oktan tinggiyang
merupakan salah satu komponen utama bensin.

1.Proses Alkilasi
Proses alkilasi dari umpan campuran antara molekul olefin C3/C4/C5 dan isoparafin C4dengan
bantuan katalis asam, adalah untuk pembuatan produk alkilat berangka oktana tinggiyang merupakan
salah satu komponen utama bensinUmpan olefin yaitu propilena, butilena dan amilena diperoleh dari
proses rengkahan baik termal (coking dan visbreaker) maupun katalitik (rengkahan katalitik).
Sumber isoparafin sepertiisobutana dan isopentana dihasilkan dari proses perengkahan katalitik,
reformasi katalitik,penghidrorengkahan dan proses isomerisasi butana dan pentana. Isobutana lebih
banyak dipakaipada proses alkilasi daripada isopentana yang dapat langsung dipakai sebagai
komponen bensin.Umpan olefin dan iso-parafin harus kering dengan kandungan sulfur rendah untuk
mengurangikebutuhan katalis asam dan menjaga mutu produknya. Rasio tinggi antara iso-butana dan
olefinmenghasilkan produk alkilat berangka oktana tinggi dengan titik didih akhir rendah.
Angkaoktana (RON) produk alkilat dari berbagai jenis umpan olefin propilena, butilena,
isobutilena,amilena dan propilena/ butilena adalah sekitar 88 – 97. Karakteristik produk alkilat dari
berbagai jenis umpan olefin disajikan pada Tabel 3.25.Pada temperatur tinggi, reaksi akan
menghasilkan produk alkilat berangka oktana tinggidengan titik didih akhir rendah, tetapi reaksi
alkilasi tidak berjalan baik pada temperatur <35oC.

2. Proses alkilasi dengan katalis asam sulfat lebih sensitive terhadap temperatur reaktor
daripadadengan katalis asam fluorida. Tekanan operasi harus cukup untuk menjaga hidrokarbon
umpandan katalis asam dalam keadaan cair. Pada kondisi operasi yang sama, karakteristik
produk alkilat tidak berbeda banyak bila menggunakan katalis asam baik asam sulfat maupun
asamfluorida. Tabel 3.25 Karakteristik Alkilat dari Berbagai Jenis Umpan OlefinSecara kimia reaksi
alkilasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

 Alkilasi Katalis
Suhu reaksi berkisar antara 30 – 1050F dan tekanan 1 atm – 150 psig.Katalis yang banyak
digunakan, yaitu :
Proses Alkilasi Asam Fluorida diperkenalkan oleh Phillips Petroleum Company padatahun 1942.
Proses Alkilasi Aluminium Khlorida di operasikan oleh Phillip selama Perang Dunia.

Proses Alkilasi Katalis Asam Sulfat telah di mulai di Amerika Serikat pada tahun 1938oleh Shell Oil
Company. Pada proses ini, komponen gasolin dengan angka oktan tinggidibuat melalui reaksi
isobutana dengan olefin. Butilen merupakan senyawa yang palingumum dipakai, karena produk
yang dihasilkan mempunyai kualitas tinggi dan dapatdiperoleh hanya dengan sedikit Asam Sulfat
dibandingkan dengan olefin lainnya, jikadiproses pada kondisi operasi yang sama.

 Alkilasi Termis

Alkilasi termis adalah alkilasi yang mengolah etilena yang diikuti oleh propilena, butena,dan
isobutilena dengan bantuan panas

2.Reaksi Alkilasi
Reaksi alkilasi dengan katalis asam dimulai dengan pembentukan ion karbonium(C+4H9) dengan
mentransfer proton (H+) dari katalis asam ke molekul umpan olefin, dankemudian ion karbonium
tersebut berkombinasi dengan molekul umpan isobutana untuk menghasilkan kation tertier butil (iso
C+ 8H9). Reaksi antara kation tertier butil tersebut denganumpan butilena-1 dan butilena-2 akan
membentuk masing-masing ion karbonium oktil (iso3C+8H17) dengan dua cabang (dimetil) dan
tiga cabang (trimetil) yang selanjutnya akan bereaksidengan molekul umpan isobutana untuk
menghasilkan produk alkilat isooktana yaitu masing-masing bercabang dua dan tiga metal.Dengan
isomerisasi umpan butilena-1 menjadi butilena-2 yang kemudian berkombinasidengan umpan
isobutana, maka produk alkilasi akan menghasilkan isooktana bercabang tigametil, berangka oktana
lebih tinggi. Salah satu reaksi penting dalam proses alkilasi propilenaadalah terbentuknya isobutilena
dari hasil kombinasi kedua molekul umpan propilena danisobutana, dan berkombinasinya molekul
isobutilena tersebut dengan umpan isobutana akanmenghasilkan produk isooktana bercabang tiga
metil yang berangka oktana -RON -100.Isobutilena tersebut terbentuk dengan timbulnya transfer
hidrogen dari isobutana ke propilena.Reaksi alkilasi adalah eksotermis dengan pelepasan panas reaksi
sekitar 124.000– 140.000 BTUper barel isobutana bereaksi.

3.Katalis Alkilasi
Katalis asam sulfat dan asam fluorida kuat digunakan pada proses alkilasi umpan olefindan
isoparafin. Kekuatan asam kedua katalis tersebut harus dijaga di atas 88% berat agar supayatidak
terbentuk reaksi polimerisasi. Asam sulfat mengandung SO3 bebas atau berkonsentrasi diatas 99,3%
berat dapat menimbulkan reaksi samping polimerisasi. Kekuatan optimal asamfluorida adalah sekitar
82 – 93% berat dengan kadar air 1% volume. Untuk menjaga kekuatanasam sulfat >88% berat,
maka sebagian katalis yang telah dipakai diganti dengan katalis baruasam sulfat 99,3 % berat.
Pemakaian katalis asam fluorida adalah sekitar 18– 30 lb per barelproduk alkilat.Kelarutan isobutana
di dalam fase asam hanya sekitar 0,1% berat di dalam katalis asamsulfat, dan 3% berat di dalam
katalis asam fluorida. Terlarutnya sebagian kecil polimer bersamaolefin di dalam katalis asam akan
dapat menaikkan kelarutan isobutana di dalam katalis asamtersebut. Olefin lebih mudah larut
daripada isobutana di dalam fase asam. Rasio antara katalisasam dan umpan hidrokarbon dapat
mengontrol derajat kontak antara katalis dan hidrokarbon.

Anda mungkin juga menyukai