Anda di halaman 1dari 2

Sekelumit Tentang Zakat Fithri

Abu Ubaidah As Sidawi


Berikut panduan ringkas tentang zakat fithri, semoga bermanfaat.
1. Defenisinya:
Zakat fithri adalah zakat yang ditunaikan seorang muslim setelah sempurna menjalankan ibadah
puasa.
2. Hukumnya:
Hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim baik laki-laki maupun wanita, kecil maupun dewasa,
budak maupun merdeka.
Hal ini berdasarkan Al-Qur'an, hadits dan kesepakatan ulama Islam. Ibnu Umar pernah mengatakan:
َّ ‫علَى ْالعَ ْب ِد َو ْال ُح ِر َوال َّذك َِر َواأل ُ ْنثَى َوال‬
َ‫ص ِغي ِْر َو ْال َكبِي ِْر مِ ن‬ َ ‫ش ِعي ٍْر‬ َ ‫صاعًا مِ ْن ت َْم ٍر أ َ ْو‬
َ ‫صاعًا مِ ْن‬ ْ ‫هللا صلى هللا عليه و سلم زَ كَاة َ ْالف‬
َ ‫ِط ِر‬ ِ ‫س ْو ُل‬ َ ‫فَ َر‬
ُ ‫ض َر‬
ْ
َ‫ال ُم ْسلِمِ يْن‬
Rasulullah mewajibkan zakat fithri dengan ukuran satu sho' dari kurma atau gandum bagi budak,
orang merdeka, laki-laki, wanita, kecil dan orang dewasa dari kaum muslimin (HR. Bukhori Muslim)
Dan diperbolehkan mengeluarkan zakat fithri untuk janin yang masih di perut ibunya apabila sudah
berusia empat bulan lebih berdasarkan perbuatan khalifah Utsman bin 'Affan sekalipun tidak wajib
hukumnya.
3. Syaratnya:
Kewajiban zakat fithri ini bagi orang-orang yang memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Muslim, adapun orang kafir maka tidak wajib dan tidak sah karena zakat fithri itu berfungsi
sebagai pembersih jiwa, yang itu tidak mungkin bagi orang kafir sehingga dia masuk Islam terlebih
dahulu.
b. Mampu, yaitu mempunyai kelebihan satu sho' makanan dari kebutuhan dirinya dan keluarganya
pada malam hari raya. Adapun bagi orang yang tidak memiliki kelebihan makanan satu sho' maka
tidak wajib zakat karena Allah tidak membebani hamba di luar kemampuannya.
c. Mendapati waktu wajibnya zakat yaitu mulai tenggelamnya matahari pada malam hari raya idhul
fithri. Adapun orang yang tidak mendapati waktu wajibnya zakat seperti baru masuk Islam setelah
maghrib atau menikah atau punya anak setelah maghrib maka tidak wajib zakat untuk istri dan
anaknya.
4. Hikmahnya:
Zakat fithri mengandung manfaat yang sangat banyak sekali, di antaranya apa yang disebutkan
dalam hadits:
َ ‫ث َوطُ ْع َمةً ل ِْل َم‬
‫سا ِكي ِْن‬ َّ ‫صائ ِِم مِ نَ اللَّ ْغ ِو َو‬
ِ َ‫الرف‬ ْ ‫هللا صلى هللا عليه و سلم زَ كَاة َ ْالف‬
ُ ‫ِط ِر‬
َّ ‫ط ْه َرة ً لِل‬ ِ ‫س ْو ُل‬ َ ‫فَ َر‬
ُ ‫ض َر‬
Rasulullah mewajibkan zakat fithri sebagai pembersih orang yang puasa dari perbuatan sia-sia dan
kotor dan memberi makan orang miskin. (HR. Abu Dawud dan dishohihkan al-Albani)
Dalam hadits ini, dijelaskan ada dua hikmah disyari'atkannya zakat fithri, yaitu:
1. Pembersih dosa orang puasa, karena saat berpuasa pasti ada saja kekurangan dan dosa yang
diperbuat sehingga dengan zakat fithri dapat terhapus dan pahala puasa menjadi sempurna.
2. Membantu fakir miskin sehingga mereka tidak meminta-minta dan dapat bergembira bersama
bersama saudara-saudara lainnya.
5. Waktunya:
Adapun waktu zakat fithri maka ada dua waktu:
a. Waktu yang paling utama yaitu sebelum berangkat ke lapangan sholat hari raya.
b. . Waktu yang boleh yaitu sehari atau dua hari sebelum hari raya.
Adapun mengeluarkannya setelah hari raya maka tidak boleh dan tidak diterima. Maka hal ini perlu
diperhatikan oleh badan-badan pengelola dan panitia zakat fithri yang tidak resmi dari pemerintah
agar mereka menyerahkan zakat fithri kepada orang yang berhak sebelum sholat idhul fithri dan
tidak menundanya.
6. Jenis dan Ukurannya
Berkenaan dengan jenis dan ukurannya, maka jenisnya adalah makanan pokok penduduk negeri
setempat seperti beras sebanyak satu sho' yaitu 4 mudd, sekitar 3 Kg.
Dalam hadits Abu Sa'id al-Khudri, beliau berkata:
َ ‫صاعًا مِ ْن‬
‫طعَ ٍام‬ ِ ‫س ْو ُل‬
َ ‫هللا صلى هللا عليه و سلم‬ ْ ‫ُكنَّا نُ ْخ ِر ِِ ُج زَ كَاة َ ْالف‬
ُ ‫ِط ِر ِإ َذا َكانَ ِف ْينَا َر‬
Kami mengeluarkan zakat fithri pada zaman Rasulullah satu sho' makanan. (HR. Bukhori Muslim)
7. Bolehkah Dengan Uang?
Dan tidak boleh mengeluarkan zakat fithri dengan uang sebagaimana pendapat mayoritas ulama
karena hal itu menyelisihi sunnah Nabi, sebab mata uang sudah ada sejak zaman beliau namun
beliau dan para sahabat tidak mengeluarkannya dengan uang, apalagi mengeluarkan zakat fithri
dengan uang merubah zakat fithri dari syi'ar Islam kepada sesuatu yang tersembunyi.
Dan diperbolehkan bagi beberapa orang yang zakat fithri untuk mengumpulkannya dan
memberikannya kepada satu orang miskin, sebagaimana boleh juga bagi seorang yang zakat untuk
memberikan kepada lebih dari satu orang miskin, sebab Nabi hanya menentukan ukuran zakat dan
tidak menentukan ukuran penerima zakat.
8. Penerimanya dan Tempatnya:
Zakat fithri hendaknya diutamakan kepada orang fakir miskin karena mereka adalah orang yang
paling berhak mendapatkannya.
Dan zakat fithri dikeluarkan di tempat dia berada sebab ada sebuah kaidah penting dalam zakat
bahwa zakat fithri mengikuti badan sedangkan zakat harta mengikuti harta.

Anda mungkin juga menyukai