Sasaran audit. Dalam menentukan sasaran audit, auditor harus mengacu kepada tujuan dan
runga lingkup yang telah ditentukan. Berikut ini merupakan tiga elemen penting dalam setiap
sasaran audit, sebagai berikut:
1. Kriteria : norma standar atau aturan yang menjadi panduan individu (kelompok)
dalam melakukan aktivitas yang berkaitan dengan wewenang atau tanggung jawab
yang diberikan kepadanya.
2. Penyebab : tidakan setiap individu (kelompok) yang terdapat pada objek audit
3. Akibat : hasil pengukuran dan pembandingan antara aktivitas individu (kelompok)
dengan kriteria yang telah ditetapkan
Temuan audit merupakan fakta yang ditemukan auditor dalam pelaksanaan auditnya, yang
disajikan dalam bentuk kolom, di mana setiap kolom menyejikan temuan berupa kondisi,
kriteria, penyebab, dan akibat, atau dapat juga disajikan dalam bentuk narasi dengan urut
kebawah dimulai dari kondisi, kriteria, penyebab, dan akibat.
Penelaahan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang peraturan yang
berhubungan dengan objek audit. Dengan begitu auditor mampu memahami batas-batas
wewenang objek audit dan berbagai program yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan.
Karena tidak semua objek pemeriksaan memiliki kriteria yang up to date, terdokumentasi,
dan terukur, maka audit juga harus berkaitan dengan pemilik atau pengelola objek audit
(auditee) untuk sama-sama menyepahamkan mengenai kriteria awal yang dikembangkan oleh
auditor.
Dalam pengembangan kriteria awal, auditor dapat mengacu pada beberapa sumber anata lain:
Dari audit pendahuluan auditor harus membuat kesimpulan atas hasil audit pendahuluan yang
dilakukan. Kesimpulan ini akan menjadi dasae dalam emnentukan langkah-langkah yang
akan diambil dalam tahapan audit selanjutnya. Kesimpulan audit pendahuluan memuat
tenatng:
PERNYATAAN TUJUAN
Pernyataan tujuan dapat membrikan arah kepada semua komponen dalam perusahaan dalam
melaksanakan aktivitas karena dengan pernyataan tujuan ini, didukung dengan sosialisasi
yang memadai perusahaan tidak hanya mampu menjalankan aktivitas, tetapi juga memahami
untuk apa mereka melakukan aktivitas tersebut dan apa manfaatnya bagi perusahaan,
sehingga dapat optimal dalam mencapai tujuan perusahaan.
RENCANA PERUSAHAAN
Rencana perusahaan merumakan penjabaran dari tujuan dan sasaran perusahaan baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Dalam mencapai sasaran, rencana diimplementasikan dalam
bentuk berbagai program dengan anggaran untuk program tersebut. Anggaran berperan
sebagai pengendali program dan alat untuk mengevaluasi program. Penyusunan rencana
perusahaan harus diawali dengan identifikasi terhadap ketersediaan sumber daya, peluang-
peluang yang ingin dicapai, berbagai hambatan eksternal dan internal yang akan dihadapi.
Kebutuhan SDM harusnya lebih menekankan kepada kapasitas yang tersedia dan
dihubungkan dengan program atau kapasitas perusahaan. kapasitas SDM dipengaruhi oleh
dua hal yakni kualitas dan kuantitas. Untuk menilai ketersediaan SDM dan efektifitasnya,
auditor harus memperhatikan hal-hal berikut:
Perumusan kebijakan harus memperhatikan berbagai pihak yang terlibat dalam perusahaan.
Hal ini dilakukan agar terjadinya keselarasan tujuan perusahaan dan memotivasi berbagai
ppihak untuk memberikan kontribusinya. Dalam menguji kebijakan auditor harus
memperhatikan hal-hal sebgaai berikut:
Selain melakukan audit terhadap rencana yang dibuat berkaitan dengan aktivitas, auditor juha
harus melakukan penelusuran terhadap seluruh metode yang digunakan manjemen untuk
membandingkan pelaksanaan aktivitas dengan rencana yang berkaitan dengan aktivitas
tersebut dengan cara melakukan pengamatan terhadap keuatan atau kelemahan sistem
pengendalian manajemen yang dimiliki perusahaan, atau dengan cara menilai sifat dan
efektifitas metode reviewdan pelaporan internal.
Elemen sistem review yang lain harus ada dalam sistem pengdalian manajemen yang baik
adalah adnaya fungsi pelaporan internal dan fungsi audit internal. Efektifitas sistem pelaporan
internal perusahaan dapat dinilai dari hal-hal berikut:
1. Petugas audit internal telah ditempatkan pada posisi yang benar dalam organisasi
2. Kejelasan pnetapan ruang lingkup audit dan audit internal telah memenuhi syarat
kompetensi
3. Audit ditekankan pada perbaikan organisasi dan terdapat prosedur yang mengatur
tindak lanjut atas hasil audit.
Tedapat tujuh langkah yang harus diperhatikan dalam melakukan review dan pengujian
terhadap pengendalian manajemen perusahaan
AUDIT LANJUTAN
Audit lanjutan dilakukan untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung tujuan audit
yang sesungguhnya. Langkah-langkah audit lanjutan:
Beberapa hal yang perlu diperhatikan auditor dalam pengembangan temua, sebagai berikut:
1. Mengenali batas-batas wewenang dan tanggung jawab pejabat yang terlibat dalam
aktivitas tersebut
2. Memahami penyebab terjadinya kelemahan pada program
3. Menentukan apakah kelemahan tersebut berdiri sendiri atau tersebar luas dalam
berbagai program.aktivitas lainnya
4. Menentukan akibat dari kelemahan tersebut
5. Menentukan rekomendasi untuk perbaikan.
PELAPORAN
Terdapat dua cara penyajian laporan audit manajemen, yakni sebagai berikut:
TINDAK LANJUT
Implementasi tindak lanjut atas rekomendasi merupakan bentuk komitmen manajemen dalam
meningkatkan proses dan kinerja perusahaan. auditor tidak memiliki kewenangan untuk
memkasa atau menuntut perusahaan untuk melakukan tindak lanjut. Untuk meningkatkan
komitmen manajmen, rekomendasi harusnya merupakan hasil diskusi dan rumusan bersama
anatar auditor dan manajemen. Selain itu rekomendasi juga harus menyajikan manfaat yang
diperoleh perusahaan jika rekomendasi tersebut dilakukan.