Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi pada era globalisasi ini mendorong adanya hubungan
ekonomi antarnegara menjadi tanpa batas, sehingga dapat meningkatka mobilitas barang, jasa
dan modal. Globalisasi ini juga membawa dampak pada penyejian informasi aktivitas bisnis
yang tertuang dalam laporan keuangan. Khusus perusahaan asing dalam rangka penawaran
modal asing, setiap transaksi harus dinyatakan dalam mata uang yang dipergunakan dalam
penyajian laporan keuangan perusahaan. Mengenai mata uang Indonesia sempat mengalami
krisis ekonomi di masa lampau yang membuat terjadinya fluktuasi rupiah terhadap mata uang
asing uang terasa tajam.

Terdapat perubahan sistem nilai tukar yang diberlakukan di Indonesia. Beberapa


kebijakan pemerintah pada sistem nilai tukar tetap ini diantaranya, kebijakan penurunan nilai
(devaluasi), kenaikan (revaluasi) mata uang rupiah terhadap mata uang asing. Namun sistem
yang berlaku saat ini adalah sistem nilai tukar bebas, yang berarti bahwa kekuatan pasar yang
akan menentukan kurs tukar tersebut. Adanya perubahan nilai tukar setiap saat ini harus
diungkapkan secara memadai di laporan keungangan. Sub bab dalam bab ini akan menjelaskan
tentang bagaimana perilaku akuntansi pajak dalam hal mata uang asing dan pelaporannya.

PENYAJIAN DALAM LAPORAN KEUANGAN

Pengaruh fluktuasi valuta asing di bursa umum disajikan pada dua aspek penyajiannya yakni
sebagai berikut:

1. Translation Of Foreign Exchange Financial Statement 


Pada aspek tersebut penjabaran laporan keuangan yang disusun dalam mata uang asing
seperti yang diatur dalam PSAK No. 11 Reformat 2007. Penjabaran ini digunakan untuk
perubahan multi nasional yang cabang atau anak perusahaannya berada di negara lain.
2. Foreign Exchange transaction 
Penjabaran disebabkan karena adanya transaksi yang berhubungan dengan valuta asing,
diatur dalam PSAK No.10 Reformat tahun 2007.

Beberapa jenis transaksi mata uang asing dengan memperhatikan sumber terjadinya, meliputi
sebagai berikut:

1. Utang dagang timbut akibat kredit impor (barang dagang/barang modal)


2. Utang jasa  timbul akibat struktur permodalan yang sebagian besar dibiayai
pinjaman(jk. Panjang/jk. pendek) luar negeri dalam valuta asing
3. Utang bungan pinjamantimbul akibat pinjaman valuta asing
4. Piutangtimbul akibat ekspor atau piutang permodalan
5. Dividen dalam bentuk valuta asing
6. Kontrak berjangka dalam valas  dalam bentuk SWAP, Future, dan linduung nilai atas
utang piutang valas
Dalam teori akuntansi terdapat pengelompokkan poas-pos yang harus dijabarkan dalam mata
uang asing, yakni sebagai berikut :

1. Pedekatan moneter/nonmoneter
Pos-pos moneter dinyatakan dalam mata uang pada akhir periode berjalan dan terjadinya
perubahan nilai valuta asing
2. Pendekatan lancar/tidak lancar
3. Pendekatan lancar dijabarkan dengan kurs berjalan, untuk pendekatan tidak lancar
dilaporkan berdasarkan kurs historisnya.
4. Pendekatan temporal
5. Pada pendekatan ini, kas, piutang, utang lancar, utang jangka panjang disajikan
menggunakan kurs berjalan, sedangkan lainnya disajikan menggunakan kurs historis
6. Pendekatan mata uang multi nasional
7. Merupakan penjabaran mata uang asing dengan mata uang yang berlaku pada suatu
negara (perhatikan FASV Statement No.52).

Anda mungkin juga menyukai