Bendahara Mahir Pajak-Revisi 2013 Full PDF
Bendahara Mahir Pajak-Revisi 2013 Full PDF
ii
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
iii
Kami menyambut baik diterbitkannya buku
Bendahara Mahir Pajak edisi revisi ini, yang merupakan
penyempurnaan buku edisi sebelumnya sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang terbaru. Diharapkan buku ini
dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak
dan tak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang tinggi kepada Bendahara Pemerintah
yang telah ikut membantu tugas Direktorat Jenderal Pajak
dalam mengamankan penerimaan negara.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberi kekuatan
dan petunjuk kepada kita untuk dapat melaksanakan
tugas menghimpun penerimaan negara dari sektor pajak
dengan penuh tanggung jawab.
iv
KATA PENGANTAR
v
tidak melebihi Rp4,8 miliar yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013.
Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi
Bendahara Pemerintah dalam melaksanakan seluruh
kewajiban perpajakannya dengan baik dan benar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku sehingga kepatuhan
Wajib Pajak diharapkan juga akan semakin meningkat.
Penghargaan saya sampaikan kepada segenap
pegawai Direktorat Peraturan Perpajakan II dan pegawai
di unit lainnya serta pihak-pihak lain yang telah ikut
berkontribusi dalam penyusunan buku ini, semoga usaha
yang telah dilakukan akan memberikan manfaat bagi
Direktorat Jenderal Pajak.
vi
DAFTAR ISI
vii
III. PENGISIAN FORMULIR BUKTI PEMOTONGAN, SURAT SETORAN
PAJAK, FAKTUR PAJAK DAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA42
A. Belanja Gaji, Tunjangan, dan Honorarium...........................57
1. Pengisian formulir untuk T1, T2, T3 dan T4.........................57
B. Belanja Barang Modal, Jasa dan Hibah...............................90
1. Pengisian formulir untuk T5-2..............................................90
2. Pengisian formulir untuk T5-4..............................................93
3. Pengisian formulir untuk T6..................................................95
4. Pengisian formulir untuk T7..................................................98
5. Pengisian formulir untuk T8 ............................................... 105
6. Pengisian formulir untuk T9 .............................................. 116
7. Pengisian formulir untuk T11..............................................119
8. Pengisian formulir untuk T12..............................................123
9. Pengisian formulir untuk T13..............................................132
10. Pengisian formulir untuk T14............................................142
DAFTAR PERATURAN TERKAIT..........................................................147
TIM PENYUSUN .................................................................................154
viii
CARA MUDAH MEMAHAMI BUKU INI
mengidentifikasi
pengeluaran anggaran
sesuai dengan Kode Mata
Anggaran Kegiatan/Proyek
Belanja
Gaji/Honorarium
Belanja
Jasa
Belanja
Barang Hibah
/Modal
ix
I. PENJELASAN UMUM
S
esuai dengan ketentuan yang
berlaku di bidang perpajakan, pihak
Pokok Pembahasan:
yang melakukan pemotongan dan
A. Mendaftarkan Diri Menjadi Wajib pemungutan pajak atas pengeluaran yang
Pajak berasal dari APBN/APBD adalah bendahara
B. Melakukan Pemotongan dan/atau pemerintah. Termasuk dalam pengertian
Pemungutan PPh, PPN dan Bea bendahara pemerintah antara lain bendahara
Materai pengeluaran, pemegang kas dan pejabat lain
C. Kewajiban Penyetoran dan
yang menjalankan fungsi yang sama.
pelaporan Sebagai pihak yang melakukan
pemotongan dan pemungutan pajak,
bendahara pemerintah harus mengerti aspek-aspek
perpajakan, terutama yang berkaitan dengan kewajiban
untuk melakukan pemotongan dan/atau pemungutan
Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta
Bea Meterai. Secara umum, kewajiban perpajakan bagi
bendahara pemerintah adalah:
1
2. Tata cara pendaftaran
a. mengisi formulir pendaftaran Wajib Pajak
untuk Wajib Pajak bendahara yang tersedia
di KPP dengan melampirkan fotokopi surat
penunjukan sebagai bendahara dan Kartu
Tanda Penduduk bendahara tersebut;
b. KPP menerbitkan NPWP yang terdiri dari 15 digit
dan Surat Keterangan Terdaftar paling lama 1
(satu) hari kerja sejak permohonan diterima secara
lengkap;
NPWP akan diterbitkan oleh KPP dengan nama
bendahara unit/satuan kerja, misal Bendahara SD
Negeri 1 Kalitinggar dengan NPWP 00.031.557.0-
529.000.
2
Pembayaran Penghasilan yang wajib dipotong
PPh Pasal 21 oleh bendahara pemerintah antara
lain adalah pembayaran atas gaji, tunjangan,
honorarium, upah, uang makan dan pembayaran
lainnya (tidak termasuk pembayaran biaya
perjalanan dinas), baik kepada pegawai maupun
bukan pegawai.
Berikut skema pemotongan PPh Pasal 21 oleh
bendahara adalah sebagai berikut:
Diterima oleh
Ditanggung Pemerintah,
KECUALI atas PPh Pasal 21 Tidak Ditanggung
atas tambahan tarif 20% Pemerintah
karena belum punya NPWP
3
Peraturan terkait pelaksanaan pemotongan PPh Pasal 21 adalah:
1. Pasal 21 Undang-undang PPh;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2010;
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.03/2008;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.03/2010;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012;
6. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-31/PJ/2012;
7. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-14/PJ/2013.
4
Pemungutan PPh Pasal 22 atas belanja
barang tidak dilakukan apabila:
Tidak dipungut PPh Pasal
22: a. pembelian barang dengan nilai maksimal
Pembelian barang s/d
Rp2.000.000,00
pembelian Rp2.000.000,00 dengan tidak
Pembelian BBM,
dipecah-pecah dalam beberapa faktur;
listrik, gas, pelumas, b. pembelian bahan bakar minyak,
air minum/PDAM dan
benda pos listrik, gas, pelumas, air minum/
Pembelian barang PDAM dan benda-benda pos; dan
dengan dana BOS
c. pembayaran untuk pembelian barang
sehubungan dengan penggunaan dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
5
Jasa lain yang menjadi objek pemotongan PPh Pasal 23
antara lain:
1. Jasa penilai (appraisal); 13. Jasa Perawatan/perbaikan/
2. Jasa aktuaris; pemeliharaan mesin,
peralatan, listrik, telepon,
3. Jasa akuntansi, pembukuan, air, gas, AC, TV kabel, alat
dan atestasi laporan transportasi/kendaraan dan/
keuangan; atau bangunan, selain yang
4. Jasa perancang (design); dilakukan oleh Wajib Pajak yang
5. Jasa penunjang di bidang ruang lingkupnya di bidang
penerbangan dan bandar konstruksi dan mempunyai izin
udara; dan/atau sertifikasi sebagai
pengusaha konstruksi;
6. Jasa penebangan hutan;
14. Jasa maklon;
7. Jasa pengolahan limbah;
15. Jasa penyelenggara kegiatan
8. Jasa penyedia tenaga kerja
atau event organizer;
(outsourcing services)
16. Jasa pengepakan;
9. Jasa perantara dan/atau
keagenan; 17. Jasa penyediaan tempat dan/
atau waktu dalam media
10. Jasa kustodian/penyimpanan/
masa, media luar ruang atau
penitipan, kecuali yang
media lain untuk penyampaian
dilakukan oleh KSEI;
informasi;
11. Jasa sehubungan dengan
18. Jasa pembasmian hama;
software computer, termasuk
perawatan, pemeliharaan 19. Jasa kebersihan atau cleaning
dan perbaikan; service;
12. Jasa instalasi/pemasangan 20. Jasa catering atau tata boga.
mesin, peralatan, listrik,
telepon, air, gas, AC, dan/atau
TV kabel, selain yang dilakukan
oleh Wajib Pajak yang ruang
lingkupnya di bidang konstruksi
dan mempunyai izin dan/atau
sertifikasi sebagai pengusaha
konstruksi;
6
4. Pemotongan / Pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2)
Pemotongan atau pemungutan Pajak Penghasilan
(PPh) Pasal 4 ayat (2) adalah cara pelunasan
pajak dalam tahun berjalan antara lain melalui
pemotongan atau pemungutan pajak yang bersifat
final atas penghasilan tertentu yang ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah.
Penghasilan tertentu yang dikenai Pajak
Penghasilan bersifat final adalah:
a. Persewaan tanah dan/atau bangunan
1) objek PPh Final adalah sewa tanah dan/
atau bangunan berupa tanah, rumah, rumah
susun, apartemen, kondominium, gedung
perkantoran, pertokoan, gedung pertemuan
termasuk bagiannya, rumah kantor, toko,
rumah toko, gudang, bangunan industri.
2) besarnya PPh Final yang dipotong adalah
10% dari jumlah bruto nilai persewaan, baik
yang menyewakan Wajib Pajak Orang Pribadi
maupun Badan.
3) jumlah bruto nilai persewaan adalah jumlah
yang dibayarkan/terutang oleh penyewa
termasuk biaya perawatan, pemeliharaan,
keamanan, fasilitas lainnya, dan service charge
(baik perjanjiannya dibuat secara terpisah
maupun disatukan).
b. Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
1) objek PPh final adalah penghasilan dari
pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan meliputi penjualan, tukar-menukar,
perjanjian pemindahan hak, pelepasan hak,
penyerahan hak, lelang, hibah, atau cara lain
yang disepakati.
2) besarnya PPh Final yang dipungut adalah 5%
dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas
7
tanah dan/atau bangunan.
3) pembebasan PPh Final dapat diberikan
atas pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan kepada:
a) orang pribadi yang mempunyai
penghasilan di bawah PTKP yang jumlah
bruto pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunannya kurang dari Rp60.000.000,00
(enam puluh juta rupiah) dan bukan
merupakan jumlah yang dipecah-pecah.
Pembebasan diberikan melalui penerbitan
Surat Keterangan Bebas (SKB) oleh Kepala
KPP tempat Wajib Pajak terdaftar
8
Pembebasan sebagaimana dimaksud
dalam huruf b) dan c) diberikan tanpa
melalui penerbitan SKB
c. Jasa konstruksi
1) pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau
sebagian rangkaian kegiatan perencanaan
dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan
yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil,
mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan
masing-masing beserta kelengkapannya untuk
mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik
lain.
2) perencanaan konstruksi adalah pemberian
jasa oleh orang pribadi atau badan yang
dinyatakan ahli yang profesional di bidang
perencanaan jasa konstruksi yang mampu
mewujudkan pekerjaan dalam bentuk
dokumen perencanaan bangunan fisik lain.
3) pelaksanaan konstruksi adalah pemberian
jasa oleh orang pribadi atau badan yang
dinyatakan ahli yang profesional di bidang
pelaksanaan jasa konstruksi yang mampu
menyelenggarakan kegiatannya untuk
mewujudkan suatu hasil perencanaan
menjadi bentuk bangunan atau bentuk
fisik lain, termasuk di dalamnya pekerjaan
konstruksi terintegrasi yaitu penggabungan
fungsi layanan dalam model penggabungan
perencanaan, pengadaan, dan
pembangunan (engineering, procurement
and construction) serta model penggabungan
perencanaan dan pembangunan (design and
build).
4) pengawasan konstruksi adalah pemberian
jasa oleh orang pribadi atau badan yang
9
dinyatakan ahli yang profesional di bidang
pengawasan jasa konstruksi, yang mampu
melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak
awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai
selesai dan diserahterimakan.
5) Tarif dan Dasar Pengenaan PPh Final Jasa
Konstruksi:
JASA KONSTRUKSI
Pelaksana Perencana/Pengawas
Konstruksi Konstruksi
TARIF
2% 3% 4% 4% 6%
10
5. Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai
Tidak dipungut PPN: Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai
pembayaran ≤ atau PPN merupakan pelunasan pajak yang
Rp1.000.000,00 dikenakan atas setiap transaksi pembelian
pembayaran untuk barang atau perolehan jasa dari pihak
pembebasan tanah
ketiga, misal pembelian alat tulis kantor,
pembayaran BKP/JKP yang
pembelian seragam untuk keperluan dinas,
pembelian komputer, pembelian mesin
PPN tidak dipungut
dan/atau dibebaskan
11
e. pembayaran atas rekening telepon;
f. pembayaran atas jasa angkutan udara yang
diserahkan oleh perusahaan penerbangan;
g. pembayaran lainnya untuk penyerahan barang
atau jasa yang menurut ketentuan perundang-
undangan yang berlaku tidak dikenakan Pajak
Pertambahan Nilai.
12
bendahara. Maka atas PPN yang telah dipungut
tersebut, dapat dimintakan pengembalian pajak
yang seharusnya tidak terutang oleh bendahara ke
KPP tempat bendahara terdaftar sesuai PMK Nomor
10/PMK.03/2013.
Peraturan-peraturan terkait pemungutan PPN adalah antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
42 Tahun 2009;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2012;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2001
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2007;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 1995
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.03/2010;
6. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 563/
KMK.03/2003;
7. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor PER-08/PJ/2013;
8. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2010
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor PER-11/PJ/2013;
9. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-147/PJ./2006;
10. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-382/PJ./2002.
6. Bea Meterai
Bea meterai adalah pajak yang dikenakan atas
dokumen berupa kertas yang menurut Undang-
Undang Bea Meterai menjadi objek Bea Meterai.
Dokumen yang dikenai bea meterai antara lain
adalah dokumen yang berbentuk surat yang
memuat jumlah uang, seperti kuitansi, dan dokumen
yang bersifat perdata, seperti dokumen perjanjian
pembangunan gedung kantor dengan pengusaha
jasa konstruksi dan dokumen kontrak pengadaan
jasa tenaga kebersihan.
13
Objek dan Tarif Bea Meterai
No. Objek Tarif
1. Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat Rp6.000,00
dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat
pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau
keadaan yang bersifat perdata.
2. akta-akta notaris termasuk salinannya. Rp6.000,00
3. akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Rp6.000,00
Tanah termasuk rangkap-rangkapnya.
4. Surat yang memuat jumlah uang, seperti kuitansi, billing
statement, dll:
a. 0 s.d. Rp250.000,00; -
b. Di atas Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00; Rp3.000,00
c. Di atas Rp1.000.000,00. Rp6.000,00
5. Surat berharga seperti wesel, promes, dan aksep. Rp6.000,00
6. Cek dan bilyet giro. Rp3.000,00
7. Efek atau sekumpulan efek dengan nama dan dalam
bentuk apapun:
a. Harga nominal sampai dengan Rp1.000.000,00; Rp3.000,00
b. Harga nominal di atas Rp1.000.000,00. Rp6.000,00
8. Dokumen yang akan digunakan sebagai alat Rp6.000,00
pembuktian di muka Pengadilan.
14
7) surat-surat lainnya yang dapat disamakan
dengan surat-surat sebagaimana dimaksud
dalam huruf a sampai huruf f.
b. segala bentuk Ijazah;
c. tanda terima gaji, uang tunggu, pensiun, uang
tunjangan, dan pembayaran lainnya yang ada
kaitannya dengan hubungan kerja serta surat-
surat yang diserahkan untuk mendapatkan
pembayaran itu;
d. tanda bukti penerimaan uang Negara dari kas
Negara, Kas Pemerintah Daerah, dan bank;
e. kuitansi untuk semua jenis pajak dan untuk
penerimaan lainnya yang dapat disamakan
dengan itu dari Kas Negara, Kas Pemerintahan
Daerah dan bank;
f. tanda penerimaan uang yang dibuat untuk
keperluan intern organisasi;
g. dokumen yang menyebutkan tabungan,
pembayaran uang tabungan kepada penabung
oleh bank, koperasi, dan badan-badan lainnya
yang bergerak di bidang tersebut;
h. surat gadai yang diberikan oleh Perusahaan
Jawatan Pegadaian;
i. tanda pembagian keuntungan atau bunga dari
efek, dengan nama dan dalam bentuk apapun.
15
Gambar 3. Tata cara pelunasan Bea Materai
Dokumen yang merupakan objek Bea Meterai
yang Bea Meterainya tidak atau kurang dilunasi
sebagaimana mestinya dikenakan denda
administrasi sebesar 200% (dua ratus persen) dari Bea
Meterai yang tidak atau kurang dibayar. Pelunasan
atas Bea Meterai dan denda administrasi tersebut
dilakukan dengan cara Pemeteraian Kemudian di
Kantor Pos.
16
Kewajiban pemotongan dan/atau pemungutan Pajak
Penghasilan yang bersifat tidak final tidak dilakukan dalam
hal bendahara pemerintah melakukan transaksi dengan
Wajib Pajak yang memenuhi ketentuan Peraturan Pemerintah
Nomor 46 Tahun 2013 dan menyerahkan Surat Keterangan
Bebas PPh yang telah dilegalisasi.
17
PPh Pasal 23 Paling lama tanggal 10 Paling lama 20 hari
bulan berikutnya setelah setelah Masa Pajak be-
Masa Pajak berakhir rakhir
18
pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja
berikutnya;
3. pembayaran dan penyetoran pajak dilakukan di
Kantor Pos atau bank yang ditunjuk oleh Menteri
Keuangan dengan menggunakan Surat Setoran
Pajak atau sarana administrasi lain yang disamakan
dengan Surat Setoran Pajak;
4. dalam hal pencairan anggaran dengan mekanisme
pembayaran langsung (LS), maka pemindahbukuan
pajak yang dilakukan oleh KPPN merupakan
pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang,
namun Surat Setoran Pajak tetap dipersiapkan oleh
bendahara yang bersangkutan;
5. Surat Setoran Pajak atau sarana administrasi lain
dianggap sah apabila telah divalidasi dengan
Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN);
6. bendahara sebagai Pemotong atau Pemungut PPh
memberikan tanda bukti pemotongan atau tanda
bukti pemungutan kepada orang pribadi atau
badan yang dipotong atau dipungut PPh setiap
melakukan pemotongan atau pemungutan;
7. bendahara sebagai Pemotong PPh Pasal 21 atas
penghasilan PNS di satuan kerjanya, memberikan
tanda bukti pemotongan paling lama 1 (satu) bulan
setelah tahun kalender berakhir;
8. bendahara sebagai Pemungut PPN melakukan
validasi Faktur Pajak yang diterbitkan oleh rekanan;
9. Pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21 wajib menggunakan
e-SPT apabila jumlah bukti pemotongan dan/atau
SSP dan/atau bukti Pbk lebih dari 20 dokumen dalam
satu masa pajak;
10. Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD)/Kuasa Bendahara Umum Daerah
(Kuasa BUD) wajib membuat Daftar Transaksi Harian
Belanja Daerah (DTH) atas Belanja Daerah yang
memuat rincian transaksi harian belanja daerah per
19
Surat Perintah Membayar/Surat Penyediaan Dana
(SPM/SPD) dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
DTH yang dibuat oleh Bendahara Pengeluaran
SKPD disampaikan kepada Kuasa BUD paling lama
tanggal 10 setelah bulan yang bersangkutan berakhir
dengan dilampiri fotokopi SSP lembar ke-3;
11. Kuasa BUD membuat Rekapitulasi Transaksi Harian
Belanja Daerah (RTH) yang memuat rekapitulasi dari
DTH dalam satu wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota
berdasarkan DTH yang disampaikan oleh Bendahara
Pengeluaran SKPD. RTH disampaikan kepada
Kepala KPP tempat Kuasa BUD terdaftar secara
bulanan paling lama tanggal 20 setelah bulan yang
bersangkutan berakhir dengan dilampiri DTH dan
SSP lembar ke-3. Dalam pembuatan laporan DTH/
RTH, bendahara SKPD maupun Kuasa BUD dapat
memanfaatkan sistem informasi yang digunakan
oleh Pemda (SIMDA,SIPKD, SIMAKDA dan lain-lain).
Untuk lebih memudahkan bendahara dalam
melakukan kewajiban pemotongan/pemungutan
Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak
Penjualan atas Barang Mewah dan Bea Meterai,
pada Bab II akan diberikan simulasi contoh-contoh
penghitungan pemotongan/pemungutan pajak sesuai
jenis transaksi pengeluaran bendahara.
20
II. SIMULASI PENGHITUNGAN
PEMOTONGAN DAN
PEMUNGUTAN PAJAK OLEH
BENDAHARA
21
Penghitungan PPh Pasal 21 Untuk Masa Pajak Maret 2014
Rifki Zain Rahmat W. Dody Heri Nasrun
1 Gaji pokok 2.870.000 2.240.000 2.570.700 2.750.500 2.235.500
Tunjangan istri 287.000 224.000 - 275.050 223.550
Tunjangan anak 114.800 89.600 - - -
Tunjangan jabatan 540.000 440.000 - 520.000 -
Tunjangan beras 198.000 198.000 49.500 99.000 99.000
Pembulatan
Penghasilan bruto 4.009.800 3.191.600 2.620.200 3.644.550 2.558.050
2 Pengurang
Biaya jabatan 5% 200.490 159.580 131.010 182.228 127.903
Iuran pensiun 4,75% 155.411 121.296 122.108 143.714 116.805
355.901 280.876 253.118 325.941 244.707
3 Penghasilan neto 3.653.900 2.910.724 2.367.082 3.318.609 2.313.343
Penghasilan neto disetahunkan 43.846.794 34.928.688 28.404.981 39.823.307 27.760.112
4 PTKP
Untuk Wajib Pajak 24.300.000 24.300.000 24.300.000 24.300.000 24.300.000
Status WP Kawin 2.025.000 2.025.000 2.025.000 2.025.000
Tanggungan 6.075.000 4.050.000
32.400.000 30.375.000 24.300.000 26.325.000 26.325.000
5 PKP 11.446.794 4.553.688 4.104.981 13.498.307 1.435.112
Pembulatan 11.446.000 4.553.000 4.104.000 13.498.000 1.435.000
6 PPh Pasal 21 setahun 5% 572.300 227.650 205.200 674.900 71.750
PPh Pasal 21 sebulan 47.692 18.971 17.100 56.242 5.979
Tambahan 20% lebih tinggi - - - - 1.196
Bagi yang belum ber-NPWP
Total PPh Pasal 21 47.692 18.971 17.100 56.242 7.175
Tabel 2. Daftar Penghitungan PPh Pasal 21 Kantor Imigrasi Medan Masa Pajak Maret 2014
22
Kantor Imigrasi Medan Rifki hanya mendapat gaji dan
tunjangan selain tunjangan jabatan.
Bagaimana penghitungan PPh Pasal 21 mulai Masa
Pajak April 2014 di Kantor Imigrasi Medan dan di Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara?
Penghitungan PPh Pasal 21 di Kantor Imigrasi Medan
J2 dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sumatera Utara adalah:
a. Penghitungan PPh Pasal 21 Masa Pajak April sampai
dengan November 2014 di Kantor Imigrasi Medan
Penghitungan PPh Pasal 21 Rifki Zain Untuk Masa Pajak
April s.d. November 2014
2 Pengurang
a. biaya jabatan 173.490
5% x 3.469.800
b. Iuran pensiun 155.411
4,75% x 3.271.800 328.901
23
b. Perhitungan PPh Pasal 21 Masa Pajak Desember 2014 di
Kantor Imigrasi Medan
Penghitungan PPh Pasal 21 Rifki Zain Untuk Masa Pajak Desember 2014
24
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara;
3) PPh Pasal 21 yang terutang atas tunjangan jabatan
yang dibayarkan oleh Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Sumatera Utara adalah PPh Pasal 21
pada angka 2) dikurangi dengan PPh Pasal 21 pada
angka 1).
Dengan memperhatikan cara penghitungan tersebut
maka penghitungan PPh Pasal 21 untuk angka 1), angka
2), dan angka 3) adalah sebagai berikut:
1) penghitungan PPh Pasal 21 untuk angka 1) adalah
sebagaimana dimaksud pada J2 huruf a;
2) penghitungan PPh Pasal 21 untuk angka 2) adalah:
1 Penghasilan dari Kantor Imigrasi Medan
Gaji pokok 2.870.000
Tunjangan istri 287.000
Tunjangan anak 114.800
Tunjangan jabatan -
Tunjangan beras 198.000
Pembulatan
Jumlah 3.469.800
2 Penghasilan dari Kantor Wilayah Agama Medan
Tunjangan Jabatan 3.000.000
Jumlah Penghasilan Bruto 6.469.800
3 Pengurang
a. Biaya jabatan 323.490
5% x 6.469.800
b. Iuran pensiun 155.411
4,75% x 3.271.800 478.901
4 Penghasilan neto 5.990.900
Penghasilan neto disetahunkan 71.890.794
5 PTKP
Untuk Wajib Pajak 24.300.000
Status WP Kawin 2.025.000
Tanggungan 6.075.000
32.400.000
6 Penghasilan Kena Pajak (PKP) 39.490.794
Pembulatan 39.490.000
7 PPh Pasal 21 setahun 1.974.500
5% x 39.490.000 1.974.500
8 PPh Pasal 21 sebulan 164.542
1.974.500 : 12
PPh Pasal 21 sebulan di Kantor Imigrasi Medan 22.042
9 PPh Pasal 21 sebulan di Kanwil Agama Medan 142.499
Tabel 5. PPh Pasal 21 atas penghasilan yang diterima dari Kantor Imigrasi Medan
dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara
25
3) PPh Pasal 21 sebulan yang harus dipotong
oleh bendahara Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Sumatera Utara adalah sebesar
Rp164.542,00 – Rp22.042,00 = Rp142.499,00
Perhitungan PPh Pasal 21 Masa Pajak Desember 2014 di
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera
Utara:
Penghitungan PPh Pasal 21 Untuk Masa Pajak Desember 2014
1 Penghasilan Bruto April sampai Desember 27.000.000
Penghasilan di Kantor Imigrasi Medan (Jan-Des) 43.257.600
Pembulatan -
Total Penghasilan Bruto setahun 70.257.600
2 Pengurang
a. biaya jabatan
5% x 70.257.600 3.512.880
b. iuran pensiun 1.864.926
4,75% x 39.261.600 5.377.806
26
beberapa orang PNS. Bendahara Kantor Imigrasi
Medan membayar honorarium tim pada tanggal 25
Maret 2014, dengan perincian sebagai berikut:
Nama Golongan Jabatan Honorarium*)
Rifki Zain IV/a Ketua Rp1.200,000,00
Dody III/c Wakil Ketua Rp1.000,000,00
Heri III/d Sekretaris Rp 900,000,00
Nasrun II/d Anggota Rp 900,000,00
*)angka ilustrasi
27
c. menyetorkan PPh Pasal 21 Final paling lama tanggal
10 April 2014;
d. melaporkan SPT Masa PPh Pasal 21 ke Kantor Pe-
layanan Pajak Pratama Medan Kota paling lama
tanggal 20 April 2014. Mengingat tanggal 20 April
2014 merupakan hari libur, pelaporan dapat dilaku-
kan pada hari kerja berikutnya (21 April 2014).
1. Belanja Barang
Taufik Hidayat merupakan bendahara satker Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) Purbalingga yang beralamat di
Jl. Letnan Jenderal S. Parman Kabupaten Purbalingga
dengan NPWP 00.321.675.3-529.000 melakukan
T5 transaksi-transaksi sebagai berikut:
Pada tanggal 1 Oktober 2013, membeli secara tunai
T5-1 makanan siap saji dari sebuah restoran untuk keperluan
rapat dari sebuah restoran seharga Rp800.000,00.
28
Pada tanggal 4 Oktober 2013, membeli secara tunai
T5-2 alat-alat tulis kantor Rp1.100.000,00 dan buku pelajaran
umum Rp1.500.000,00 dari toko buku PERWIRA yang
beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 90
Purbalingga milik Tuan Joko dengan Nomor Pokok
Wajib Pajak / Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak 06.325.456.3-529.000. Tuan Joko menerbitkan
Faktur Pajak dengan kode nomor seri 020.000-
13.00000101 pada tanggal 4 Oktober 2013 dengan
nilai PPN Rp110.000,00.
Pada tanggal 16 Oktober 2013, membeli bensin dari
T5-3
SPBU Pertamina untuk keperluan kendaraan dinas
seharga Rp500.000,00, membayar tagihan rekening
listrik sebesar Rp1.000.000,00 kepada PLN, serta
membeli benda-benda pos sebesar Rp500.000,00 di
sebuah kantor pos.
Pada tanggal 18 Oktober 2013, membeli secara
tunai buku pelajaran umum seharga Rp2.500.000,00,
T5-4
pakaian seragam jadi seharga Rp3.000.000,00 serta
pengadaan formulir dan kertas untuk ujian sekolah
sebesar Rp2.000.000,00 dari sebuah toko pedagang
eceran atas nama tuan Bagus yang beralamat di Jalan
Jenderal Katamso Nomor 1 Purbalingga dengan Nomor
Pokok Wajib Pajak / Nomor Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak 06.456.321-2-529.000. Pembelian tersebut
dananya bersumber dari Bantuan Operasional
Sekolah. Tuan Bagus menerbitkan Faktur Pajak dengan
kode nomor seri 020.000-13.00000501 pada tanggal 18
Oktober 2013 dengan nilai PPN sebesar Rp500.000,00.
Atas pembelian-pembelian tersebut, bagaimana
kewajiban perpajakannya?
Pemungutan PPh
J5-1 Pembelian makanan siap saji di restoran pada dasarnya
harus dipungut PPh Pasal 22, akan tetapi karena nilai
29
pembeliannya di bawah Rp2.000.000,00 maka atas
pembelian tersebut tidak dipungut PPh Pasal 22.
Pemungutan PPN
Makanan dan minuman yang disajikan di hotel,
restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya
merupakan jenis barang yang tidak dikenai Pajak
Pertambahan Nilai sehingga atas pembelian tersebut
tidak dipungut PPN.
Pemungutan PPh
J5-2 Pembelian alat-alat tulis kantor Rp1.100.000,00 dan
buku pelajaran umum Rp1.500.000,00 dari toko PERWIRA
dipungut PPh Pasal 22 karena total pembelian tersebut
telah melebihi nilai Rp2.000.000,00.
PPh Pasal 22 ( 1,5% x Rp2.600.000,00 )………. Rp39.000,00
Dalam hal Tuan Joko merupakan Wajib Pajak dengan
peredaran bruto tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam 1
tahun pajak yang dikenai PPh final dengan tarif sebesar
1% sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 46 tahun 2013, dibebaskan dari pemungutan
PPh Pasal 22 sepanjang Tuan Joko dapat menyerahkan
fotokopi Surat Keterangan Bebas Pemotongan dan/
atau Pemungutan PPh Pasal 22 atas nama Tuan Joko
yang telah dilegalisasi oleh Kepala Kantor Pelayanan
Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar.
Pemungutan PPN
Buku pelajaran umum merupakan salah satu jenis
barang kena pajak yang dibebaskan dari pengenaan
PPN sehingga bendahara hanya memungut PPN atas
pembelian alat-alat tulis kantor sebesar:
PPN (10% x Rp1.100.000,00)..……......…....…Rp110.000,00
Kewajiban selanjutnya yang harus dilakukan oleh Taufik
30
Hidayat sebagai bendahara MAN Purbalingga adalah:
a. melakukan validasi faktur pajak yang telah diisi
dengan data Wajib Pajak Tuan Joko dengan
cara membubuhi cap ”disetor tanggal ……” serta
membubuhi tanda tangan;
b. menyetorkan PPh Pasal 22 atas pembelian alat-
alat tulis kantor dan buku pelajaran umum sebesar
Rp39.000,00 ke kas negara melalui Bank Persepsi atau
Kantor Pos dan Giro pada tanggal 4 Oktober 2013
dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP)
atas nama Tuan Joko yang telah ditandatangani
oleh bendahara;
c. menyetorkan PPN atas pembelian alat-alat tulis
kantor sebesar Rp110.000,00 ke kas negara melalui
Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro paling lama
tanggal 7 November 2013 dengan menggunakan
Surat Setoran Pajak (SSP) atas nama Tuan Joko yang
telah ditandatangani oleh bendahara;
d. melaporkan SPT Masa PPh Pasal 22 ke Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Purbalingga paling lama
tanggal 14 November 2013;
e. melaporkan SPT Masa PPN ke Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Purbalingga paling lama tanggal 30
November 2013. Mengingat tanggal 30 November
2013 merupakan hari libur, pelaporan dapat
dilakukan pada hari kerja berikutnya (2 Desember
2013);
f. memberikan SSP PPh Pasal 22, SSP PPN lembar ke-1
dan faktur pajak lembar ke-2 kepada Tuan Joko
(Toko PERWIRA);
g. membuat Daftar Transaksi Harian Belanja Daerah
(DTH) atas Belanja Daerah bulan Oktober 2013 yang
memuat rincian transaksi harian belanja daerah per
31
Surat Perintah Membayar/Surat Penyediaan Dana
(SPM/SPD) dan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) dan menyampaikannya kepada Kuasa BUD
paling lama tanggal 10 November 2013 dengan
dilampiri fotokopi SSP lembar ke-3.
Pemungutan PPh
J5-3 Atas pembelian bahan bakar minyak, listrik, dan
benda-benda pos tidak dipungut PPh Pasal 22.
Pemungutan PPN
Terkait dengan PPN, dalam hal bahan bakar
minyak dibeli dari Pertamina maka tidak dilakukan
pemungutan PPN. Selain itu, listrik ditetapkan sebagai
barang kena pajak tertentu yang dibebaskan dari
pemungutan PPN sehingga atas pembayaran tagihan
listrik tidak perlu dipungut PPN. Sedangkan atas
pembelian benda-benda pos karena nilai pembelian
di bawah Rp1.000.000,00 maka tidak dipungut PPN
oleh Bendaharawan, tetapi dipungut dan disetor oleh
PKP yang bersangkutan sesuai ketentuan yang berlaku
umum.
Pemungutan PPh
J5-4
Atas pembelian barang sehubungan dengan
penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah tidak
dilakukan pemungutan PPh Pasal 22.
Pemungutan PPN
Buku pelajaran umum merupakan salah satu barang
kena pajak yang dibebaskan dari pengenaan PPN
sehingga atas pembelian barang tersebut tidak perlu
dipungut PPN. Sedangkan atas pembelian pakaian
seragam dan pengadaan kertas dipungut PPN sebagai
berikut:
- Pakaian seragam ( 10% x Rp3.000.000,00 ) ............. Rp300.000,00
32
- Formulir dan kertas ujian ( 10% x Rp2.000.000,00 )... Rp200.000,00
- Jumlah ........................................................................... Rp500.000,00
a. melakukan validasi faktur pajak yang telah diisi
dengan data Wajib Pajak Tuan Bagus dengan
cara membubuhi cap ”disetor tanggal .....” serta
membubuhi tanda tangan.
b. menyetorkan PPN atas pembelian pakaian seragam
dan formulir kertas ujian sebesar Rp500.000,00 ke
kas negara melalui Bank Persepsi atau Kantor Pos
dan Giro paling lama tanggal 7 November 2013
dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP)
atas nama Tuan Bagus yang telah ditandatangani
oleh bendahara;
c. melaporkan SPT Masa PPN ke Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Purbalingga paling lama tanggal 30
November 2013. Mengingat tanggal 30 November
2013 merupakan hari libur, pelaporan dapat
dilakukan pada hari kerja berikutnya (2 Desember
2013);
d. memberikan faktur pajak lembar ke-2 dan SSP PPN
lembar ke-1 kepada Tuan Bagus.
Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan bukti pembayaran,
bendahara sebagai pihak penerima kuitansi
terutang bea meterai sebesar:
a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00.
33
2. Belanja Modal
Pada tanggal 21 Oktober 2013 bendahara satker
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purbalingga
melakukan pembelian 4 (empat) buah printer
seharga Rp20.000.000,00 dari CV Susanto (NPWP/
T6 NPPKP 01.222.355.5-529.000) yang beralamat di Jl.
Raya Bobotsari No. 1 Purbalingga. SP2D diterbitkan
KPPN pada tanggal 23 Oktober 2013. CV Susanto
menerbitkan Faktur Pajak dengan kode nomor
seri 020.000-13.00000700 tanggal 21 Oktober 2013
dengan nilai PPN sebesar Rp2.000.000,00. Bagaimana
pengenaan pajaknya?
Pemungutan PPh
J6 Atas pembayaran printer kepada CV Susanto sebesar
Rp20.000.000,00 dipungut PPh Pasal 22 sebagai berikut:
Pembelian printer :
- Harga pembelian ….……………...….. Rp 20.000.000,00
- PPh Pasal 22 (1.5% x Rp 20.000.000,00). Rp 300.000,00
Dalam hal CV Susanto merupakan Wajib Pajak
dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4,8 miliar
dalam 1 tahun pajak yang dikenai PPh final dengan
tarif sebesar 1% sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 46 tahun 2013, dibebaskan dari
pemungutan PPh Pasal 22 sepanjang CV Susanto
dapat menyerahkan fotokopi Surat Keterangan Bebas
Pemotongan dan/atau Pemungutan PPh Pasal 22 atas
nama CV Susanto yang telah dilegalisasi oleh Kepala
Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar.
Pemungutan PPN
Atas pembayaran printer kepada CV Susanto sebesar
Rp20.000.000,00 dipungut PPN sebagai berikut:
PPN ( 10% x Rp20.000.000,00) ……….……Rp 2.000.000,00
34
Kewajiban selanjutnya yang harus dilakukan oleh Taufik
Hidayat sebagai bendahara MAN Purbalingga adalah
sebagai berikut:
a. melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak
yang telah diisi dengan data Wajib Pajak CV
Susanto, dan membubuhi cap “disetor tanggal
……” serta membubuhi tanda tangan;
b. menyetorkan PPh Pasal 22 dan PPN dengan cara:
1) membuat SSP PPh Pasal 22 dan SSP PPN atas
nama CV Susanto dan ditandatangani oleh
bendahara;
2) menyerahkan dokumen SPM dilengkapi dengan
SSP dan Faktur Pajak ke KPPN;
3) setelah terbit SP2D, bendahara menyerahkan:
a) SSP PPh Pasal 22 dan SSP PPN lembar ke-1
yang telah divalidasi (dibubuhi cap “telah
dibukukan”) oleh KPPN; dan
b) Faktur pajak lembar ke-2, kepada CV
Susanto.
c) melaporkan SPT Masa PPh Pasal 22 ke Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Purbalingga pal-
ing lama tanggal 14 November 2013;
d) melaporkan SPT Masa PPN ke Kantor Pe-
layanan Pajak Pratama Purbalingga paling
lama tanggal 30 November 2013. mengingat
tanggal 30 November 2013 merupakan hari
libur, pelaporan dapat dilakukan pada hari
kerja berikutnya (2 Desember 2013).
Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan dokumen kontrak dan bukti
pembayaran, bendahara sebagai pihak penerima
kuitansi terutang bea meterai sebesar:
35
a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00.
36
PPh Pasal 22 sepanjang CV Wijaya dapat menyerahkan
fotokopi Surat Keterangan Bebas Pemotongan dan/
atau Pemungutan PPh Pasal 22 atas nama CV Wijaya
yang telah dilegalisasi oleh Kepala Kantor Pelayanan
Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar.
Pemungutan PPN
- Nilai pembelian sudah termasuk PPN .... Rp11.000.000,00
- PPN ( 10/110 x Rp 11.000.000,00 ).............. Rp 1.000.000,00
Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan bukti pembayaran,
bendahara sebagai pihak penerima kuitansi terutang
bea meterai sebesar:
a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang
nilai transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d.
Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00
Kewajiban selanjutnya yang harus dilakukan oleh
Taufik Hidayat sebagai bendahara MAN Purbalingga
adalah sebagai berikut:
a. melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak
yang telah diisi dengan data Wajib Pajak CV
Wijaya, dan membubuhi cap “disetor tanggal ”
serta membubuhi tanda tangan;
b. membuat SSP PPN atas nama CV Wijaya dan
ditandatangani oleh Taufik Hidayat;
c. menyerahkan dokumen SPM dilengkapi dengan
SSP dan Faktur Pajak ke KPPN;
d. setelah terbit SP2D, bendahara menyerahkan:
1) SSP PPh Pasal 22 dan PPN lembar ke-1 yang telah
divalidasi (dibubuhi cap “telah dibukukan”)
37
oleh KPPN; dan
2) Faktur pajak lembar ke-2 kepada CV Wijaya;
e. melaporkan SPT Masa PPh Pasal 22 paling lama
tanggal 14 November 2013 ke KPP Pratama
Purbalingga;
f. melaporkan SPT Masa PPN ke KPP Pratama
Purbalingga paling lama tanggal 30 November
2013. Mengingat tanggal 30 November 2013
merupakan hari libur, pelaporan dapat dilakukan
pada hari kerja berikutnya (2 Desember 2013).
membuat SSP atas nama CV Wijaya dan
ditandatangani oleh Taufik Hidayat;
Inspektorat Provinsi Jambi akan melakukan
pembangunan gedung kantor Inspektorat Provinsi.
Adapun yg menjadi pemenang tender adalah PT
Jaya Karya sebagai pelaksana konstruksi dan Tuan
T8 Zaky, seorang PKP, sebagai perencana konstruksi.
PT Jaya Karya adalah perusahaan konstruksi yang
memiliki kualifikasi usaha menengah (dibuktikan
dengan sertifikasi pelaksana konstruksi dari Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi), sedangkan Tuan
Zaky adalah konsultan sipil yang memiliki sertifikasi
untuk perencanaan konstruksi dengan kualifikasi
usaha kecil.
Nilai proyek berdasarkan Kontrak adalah sebesar
Rp5.000.000.000,00 (tidak termasuk PPN).
Pembayaran dilakukan sesuai dengan progress
pembangunan yang dilaporkan. Di tahun 2013,
dilakukan pembayaran atas pelaksanaan konstruksi
kepada PT Jaya Karya pada tanggal 22 Juli 2013
sebesar Rp1.500.000.000,00 atas tagihan tanggal 15
Juli 2013 dengan kode nomor Faktur Pajak 020.000-
13.00000650. Sedangkan pembayaran atas kontrak
38
perencanaan konstruksi kepada Tuan Zaky dilakukan
pada tanggal 5 Juli 2013 sebesar Rp50.000.000,00
atas tagihan tanggal 4 Juli 2013 dengan kode nomor
seri Faktur Pajak 020.000-13.00000950. Bagaimanakah
kewajiban perpajakan yang harus dilakukan?
Pemotongan/Pemungutan PPh
J8 Penghitungan pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)
atas jasa konstruksi tersebut, yaitu:
Bendahara Inspektorat Provinsi memotong PPh Final
atas jasa konstruksi sebagai berikut:
a. Pelaksanaan Konstruksi oleh PT Jaya Karya
dibayar pada tanggal 22 Juli 2013
Rp1.500.000.000,00 x 3% = Rp45.000.000,00
b. Perencanaan Konstruksi oleh Tuan Zaky dibayar
pada tanggal 5 Juli 2013
Rp50.000.000,00 x 4% = Rp2.000.000,00
PPh Final tersebut dipotong dari pembayaran kepada
PT Jaya Karya dan Tuan Zaky.
Pemungutan PPN
Bendahara Inspektorat Provinsi memungut Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% dari transaksi
jasa konstruksi tersebut.
a. Pelaksanaan Konstruksi oleh PT Jaya Karya
dibayar pada tanggal 22 Juli 2013
Rp1.500.000.000,00 x 10% = Rp150.000.000,00
b. Perencanaan Konstruksi oleh Tuan Zaky dibayar
pada tanggal 5 Juli 2013
Rp50.000.000,00 x 10% = Rp5.000.000,00
39
Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan bukti pembayaran,
bendahara sebagai pihak penerima kuitansi terutang
bea meterai sebesar:
a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang
nilai transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d.
Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00.
Kewajiban bendahara Inspektorat Provinsi Jambi atas
pembayaran jasa konstruksi tersebut adalah:
a. melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak
yang telah diisi dengan data Wajib Pajak PT
Jaya Karya dan Tuan Zaky, dan membubuhi cap
“disetor tanggal ……” serta membubuhi tanda
tangan;
b. membuat bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2)
atas jasa konstruksi paling lama 31 Juli 2013:
1) untuk PT Jaya Karya sebesar Rp45.000.000,00;
dan
2) untuk Tuan Zaky sebesar Rp2.000.000,00.
c. menyerahkan dokumen SPM dilengkapi dengan
SSP dan Faktur Pajak ke KPPN;
d. setelah terbit SP2D, bendahara menyerahkan:
1) SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan SSP PPN
lembar ke-1 yang telah divalidasi (dibubuhi
cap “telah dibukukan”) oleh KPPN;
2) Faktur pajak lembar ke-2; dan
3) bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2), kepada
PT Jaya Karya dan Tuan Zaky.
40
e. melakukan pelaporan SPT Masa PPh Final Pasal 4
ayat (2) paling lama tanggal 20 Agustus 2013 ke
KPP Pratama Jambi;
f. melakukan pelaporan SPT Masa PPN ke Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Jambi paling lama
tanggal 31 Agustus 2013. Mengingat tanggal 31
Agustus 2013 merupakan hari libur, pelaporan
dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya (2
September 2013);
g. Membuat Daftar Transaksi Harian Belanja Daerah
(DTH) atas Belanja Daerah bulan Juli 2013 yang
memuat rincian transaksi harian belanja daerah
per Surat Perintah Membayar/Surat Penyediaan
Dana (SPM/SPD) dan Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D) yang disampaikan kepada Kuasa
BUD paling lama tanggal 10 Agustus 2013 dengan
dilampiri fotokopi SSP lembar ke-3.
Bendahara Dinas Perhubungan Kabupaten
Hulu Sungai Tengah (00.695.754.0-721.000 )
akan membangun gedung kantor yang baru.
T9 Untuk keperluan gedung tersebut, kantor Dinas
Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Tengah akan
melakukan pembebasan tanah seluas 2.000 m2 yang
dimiliki oleh Bapak Nasrun (14.495.723.0-721.000)
seluas 800 m2 (NOP 63.07.040.005.451.0010.0) dan
Ibu Mega (08.614.284.0-721.000) seluas 1200 m2 (NOP
63.07.040.005.451.0054.0).
NJOP Tahun 2013 atas tanah tersebut adalah
Rp400.000,00/m2 untuk tanah Bapak Nasrun dan
Ibu Mega. Atas pembebasan lahan tersebut Dinas
Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Tengah
menetapkan ganti rugi sebesar Rp400.000,00/m2.
Bendahara Pemda Kabupaten Hulu Sungai Tengah,
Wahyono, mengajukan SPM kepada KPPN untuk
41
membayar ganti rugi pembebasan lahan kepada
Bapak Nasrun dan Ibu Mega. SP2D diterbitkan
KPPN pada tanggal 25 Maret 2013. Bagaimanakah
kewajiban perpajakan yang harus dilakukan?
Pemotongan/Pemungutan PPh
J9 Atas pembayaran pembebasan tanah untuk
pembangunan Kantor Dinas Perhubungan
Kabupaten Hulu Sungai Tengah tersebut Bendahara
Dinas Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Tengah,
Wahyono, memungut PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas
penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/
atau bangunan dari jumlah bruto nilai pengalihan hak
atas tanah dan/atau bangunan sebelum melakukan
pembayaran ganti rugi.
Bendahara tidak memungut PPh Pasal 22 atas
pembelian tanah dan/atau bangunan.
Penghitungan pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)
atas penghasilan dari ganti rugi pembebasan tanah
yang dilakukan Wahyono tersebut, sebagai berikut:
Nilai sebagai dasar penghitungan pajak yang terutang
adalah sebesar nilai yang ditetapkan oleh Dinas
Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Tengah yaitu
sebesar Rp400.000,00/m2 sehingga atas pembayaran
ganti rugi atas pembebasan tanah tersebut Wahyono
sebagai Bendahara Dinas Perhubungan Kabupaten
Hulu Sungai Tengah harus melakukan pemungutan
PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan dari
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
sebagai berikut:
a. untuk Penghasilan yang diberikan kepada Bapak
Nasrun:
(800m x Rp400.000,00) x 5% = Rp16.000.000,00
42
b. untuk Penghasilan yang diberikan kepada Ibu
Mega:
(1.200m x Rp400.000,00) x 5% = Rp24.000.000,00
Kewajiban Wahyono, sebagai Bendahara Pemda
Kabupaten Hulu Sungai Tengah, atas pembayaran
ganti rugi pembebasan tanah tersebut adalah:
a. membuat SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas nama
Bapak Nasrun dan Ibu Mega dan ditandatangani
oleh Wahyono;
b. menyerahkan dokumen SPM dilengkapi dengan
SSP ke KPPN;
c. setelah terbit SP2D, bendahara menyerahkan SSP
PPh Final Pasal 4 ayat (2) yang telah divalidasi
(dibubuhi cap “telah dibukukan”) oleh KPPN;
d. melaporkan pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat
(2) tersebut ke KPP Pratama Barabai paling lama
tanggal 20 April 2013. Mengingat tanggal 20 April
2013 hari libur, pelaporan dapat dilakukan pada
hari kerja berikutnya (22 April 2013);
e. memberikan SSP lembar 1 kepada Bapak Nasrun
dan Ibu Mega;
f. membuat Daftar Transaksi Harian Belanja Daerah
(DTH) atas Belanja Daerah bulan April 2013 yang
memuat rincian transaksi harian belanja daerah
per Surat Perintah Membayar/Surat Penyediaan
Dana (SPM/SPD) dan Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D) yang disampaikan kepada Kuasa
BUD paling lama tanggal 10 April 2013 dengan
dilampiri fotokopi SSP lembar ke-3.
43
Pemungutan PPN
PPN tidak dipungut oleh bendahara pemerintah
dalam hal pembayaran untuk pembebasan tanah,
kecuali atas pengadaan tanah dari real estate atau
industrial estate.
44
atas pengadaan tanah dari real estate atau industrial
estate.
Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan bukti pembayaran,
bendahara sebagai pihak penerima kuitansi
terutang Bea Meterai sebesar:
a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang
nilai transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d.
Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00.
3. Belanja Jasa
Untuk acara rapat koordinasi daerah, Bendahara
Pemda Kota Gorontalo (00.875.469.0-822.000)
menunjuk CV Sedap (02.425.743.2-822.000)
T11 beralamat di Jalan Inspeksi Kalimalang Nomor 40-
42 Gorontolo yang bergerak di bidang jasa katering
untuk menyediakan konsumsi rapat tersebut. Kontrak
yang disepakati untuk jasa katering tersebut adalah
Rp3.500.000,00. Bendahara Pemda Kota Gorontalo,
Bagus, membayar tagihan katering tersebut pada
tanggal 25 Februari 2013.
Bagaimanakah kewajiban perpajakan yang harus
dilakukan?
Pemotongan/Pemungutan PPh
J11 Terhadap jumlah bruto tagihan sebesar Rp3.500.000,00
atas jasa katering dikenakan pemotongan PPh Pasal
23 sebagai berikut:
2% x Rp3.500.000,00 = Rp70.000,00
Dalam hal CV Sedap merupakan Wajib Pajak dengan
45
peredaran bruto tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam 1 ta-
hun pajak yang dikenai PPh final dengan tarif sebesar
1% sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 46 tahun 2013, dibebaskan dari pemungutan
PPh Pasal 22 sepanjang CV Sedap dapat menyerah-
kan fotokopi Surat Keterangan Bebas Pemotongan
dan/atau Pemungutan PPh Pasal 22 atas nama CV
Sedap yang telah dilegalisasi oleh Kepala Kantor Pe-
layanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar.
Pemungutan PPN
Bendahara tidak memungut PPN atas jasa katering
karena penyerahan jasa boga atau katering tersebut
tidak dikenai PPN.
Kewajiban Bagus sebagai Bendahara Pemda
Kabupaten Gorontalo atas pembayaran jasa katering
tersebut adalah:
a. memotong PPh Pasal 23 atas jasa katering sebesar
Rp70.000,00;
b. membuat bukti potong PPh Pasal 23;
c. menyetorkan pemotongan PPh Pasal 23 paling
lama tanggal 10 Maret 2013 dengan menggunakan
Surat Setoran Pajak (SSP) ke kas negara melalui
Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro. Mengingat
tanggal 10 Maret 2013 hari libur, penyetoran dapat
dilakukan pada hari kerja berikutnya (11 Maret
2013);
d. melaporkan SPT Masa PPh Pasal 23 paling lama
tanggal 20 Maret 2013 ke Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Gorontalo;
e. memberikan bukti pemotongan PPh pasal 23;
f. membuat Daftar Transaksi Harian Belanja Daerah
(DTH) atas Belanja Daerah bulan Februari 2013 yang
memuat rincian transaksi harian belanja daerah
per Surat Perintah Membayar/Surat Penyediaan
46
Dana (SPM/SPD) dan Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D) yang disampaikan kepada Kuasa BUD
paling lama tanggal 10 Maret 2013 dengan dilampiri
fotokopi SSP lembar ke-3.
Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan bukti pembayaran,
bendahara sebagai pihak penerima kuitansi terutang
bea meterai sebesar:
a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00.
47
PPN) yang dikeluarkan PT Garmindo.
Rincian tagihan PT Garmindo kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten Boyolali:
Biaya untuk bahan tambahan ..........Rp10.000.000,00
Biaya pembuatan baju seragam.......Rp60.000.000,00
Handayani, Bendahara Dinas Pendidikan Kabupaten
Boyolali (NPWP 00.875.964.0-527.000), menerima tagihan
dari PT Garmindo atas pengerjaan baju seragam
tersebut pada tanggal 18 Oktober 2013 dengan Faktur
Pajak bernomor seri 020.000-13.00000875. Bendahara
melunasi pembayarannya pada tanggal 22 Oktober
2013.
Pemotongan/pemungutan PPh
J12
Atas pembayaran ongkos pembuatan baju seragam
kepada PT Garmindo dipotong PPh Pasal 23 atas
jasa maklon sebesar:
2% x Rp60.000.000,00 = Rp1.200.000,00
Atas pembayaran bahan tambahan kepada PT
Garmindo dipungut PPh Pasal 22 atas belanja barang
sebesar:
1,5% x Rp.10.000.000,00 = Rp150.000,00
Apabila tidak ada bukti pendukung atas rincian tagihan
di atas, maka jumlah bruto sebagai dasar pemotongan
PPh Pasal 23 adalah sebesar Rp70.000.000,00. Sehingga
PPh Pasal 23 yang harus dipotong atas pembayaran
kepada PT Garmindo adalah sebesar :
2% x Rp70.000.000,00 = Rp1.400.000,00
Dalam hal PT Garmindo merupakan Wajib Pajak
dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4,8 miliar
dalam 1 tahun pajak yang dikenai PPh final dengan
tarif sebesar 1% sebagaimana diatur dalam Peraturan
48
Pemerintah Nomor 46 tahun 2013, dibebaskan dari
pemungutan PPh Pasal 22 sepanjang PT Garmindo
dapat menunjukkan menyerahkan Surat Keterangan
Bebas Pemotongan dan/atau Pemungutan PPh Pasal
22 atas nama PT Garmindo yang diterbitkan oleh
Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak
terdaftar.
Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan bukti pembayaran,
bendahara sebagai pihak penerima kuitansi terutang
bea meterai sebesar:
a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00.
Pemungutan PPN
Atas penyerahan jasa maklon dan bahan tambahan
tersebut, Handayani sebagai Bendahara Dinas
Pendidikan Kabupaten Boyolali, memungut PPN
sebesar:
10% x Rp70.000.000,00 = Rp7.000.000,00
Kewajiban Handayani sebagai Bendahara Dinas
Pendidikan Kabupaten Boyolali atas pembayaran jasa
maklon tersebut adalah:
a. melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak
yang telah diisi dengan data Wajib Pajak PT
Garmindo, dan membubuhi cap “disetor tanggal
……” serta membubuhi tanda tangan;
b. membuat SSP PPh Pasal 22 dan SSP PPN atas nama
PT. Garmndo dan ditandatangani oleh Handayani;
c. membuat bukti potong PPh Pasal 23 atas PT.
49
Garmindo;
d. menyerahkan dokumen SPM dilengkapi dengan SSP
dan Faktur Pajak ke KPPN;
e. setelah terbit SP2D, bendahara menyerahkan:
1) SSP PPh Pasal 22 dan PPN lembar ke-1 yang telah
divalidasi (dibubuhi cap “telah dibukukan”) oleh
KPPN;
2) Faktur pajak lembar ke-2; dan
3) Bukti pemotongan PPh Pasal 23, kepada PT
Garmindo.
f. melaporkan SPT Masa PPh Pasal 23 yang telah
dilengkapi dengan SSP PPh Pasal 23 atas nama
bendahara ke KPP Pratama Boyolali paling lama
tanggal 20 November 2013;
g. melaporkan SPT Masa PPh Pasal 22 ke KPP Pratama
Boyolali paling lama tanggal 14 November 2013;
h. melaporkan SPT Masa PPN ke KPP Pratama Boyolali
paling lama tanggal 30 November 2013. Dalam
hal tanggal 30 November 2013 merupakan hari
libur, pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja
berikutnya (2 Desember 2013);
i. membuat Daftar Transaksi Harian Belanja Daerah
(DTH) atas Belanja Daerah bulan Oktober 2013 yang
memuat rincian transaksi harian belanja daerah per
Surat Perintah Membayar/Surat Penyediaan Dana
(SPM/SPD) dan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) yang disampaikan kepada Kuasa BUD paling
lama tanggal 10 November 2013 dengan dilampiri
fotokopi SSP lembar ke-3.
50
Pada tanggal 5 Juli 2013, Prabu Wijaya, Bendahara
Dinas Tata Ruang Pemerintah Kota Manado (NPWP
00.799.100.0-821.000) membayar sewa rukan semester
T13 kedua tahun 2013 di Jalan Jaksa Nomor 1 kota Manado
(NOP 49.73.100.821.676.9002.0) sebesar Rp50.000.000,00
dan biaya service charge serta fasilitas lainnya sebesar
Rp12.000.000,00 tidak termasuk PPN kepada PT Maju
Hidayat (NPWP/NPPKP 02.003.457.0-821.000) yang
beralamat di Jalan Gunung Kerinci Nomor 46 Manado.
PT Maju Hidayat menerbitkan Faktur Pajak dengan kode
nomor seri 020.000-13.00001001 pada tanggal 5 Juli
2013 dengan nilai PPN Rp 6.200.000,00. Bagaimanakah
perlakuan pajaknya?
Pemotongan/pemungutan PPh
J13 Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dari
persewaan tanah dan/atau bangunan berupa tanah,
rumah, rumah susun, apartemen, kondominium,
gedung perkantoran, rumah kantor, toko, rumah toko,
gudang dan industri, wajib dibayar PPh yang bersifat
final dengan tarif 10% dari jumlah bruto nilai persewaan.
Jumlah bruto nilai persewaan adalah semua jumlah
yang dibayarkan oleh penyewa yang berkaitan
dengan tanah dan/atau bangunan yang disewa
termasuk biaya perawatan, biaya pemeliharaan,
biaya keamanan, biaya fasilitas lainnya dan “service
charge” baik yang perjanjiannya dibuat secara
terpisah maupun yang disatukan.
Atas pembayaran tersebut bendahara membuat
perhitungan sebagai berikut:
Besarnya PPh Final Pasal 4 ayat (2) yang harus dipotong
atas pembayaran sewa dan service charge rukan
10% x Rp62.000.000,00 = Rp6.200.000,00.
51
Pemungutan PPN
Atas pembayaran sewa dan service charge rukan
wajib dipungut PPN oleh bendahara dengan tarif 10% x
Rp62.000.000,00 = Rp6.200.000,00. PPN tersebut disetor
ke kas negara pada tanggal 5 Juli 2013.
Kewajiban bendahara Dinas Tata Ruang adalah:
a. melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak
yang telah diisi dengan data Wajib Pajak PT Maju
Hidayat, dan membubuhi cap “disetor tanggal
……” serta membubuhi tanda tangan;
b. membuat bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2)
atas nama PT Maju Hidayat;
c. membuat SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan SSP PPN
atas nama PT Maju Hidayat dan ditandatangani
oleh Prabu Wijaya;
d. menyerahkan dokumen SPM dilengkapi dengan
SSP dan Faktur Pajak ke KPPN;
e. setelah terbit SP2D, bendahara menyerahkan:
1) SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan PPN lembar
ke-1 yang telah divalidasi (dibubuhi cap “telah
dibukukan”) oleh KPPN;
2) Faktur pajak lembar ke-2; dan
3) bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2), kepada
PT Maju Hidayat;
f. melaporkan SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2)
ke KPP Pratama Manado paling lama tanggal 20
Agustus 2013;
g. melaporkan SPT Masa PPN ke KPP Pratama Manado
paling lama tanggal 31 Agustus 2013. Mengingat
tanggal 31 Agustus 2013 merupakan hari libur,
pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja
berikutnya (2 September 2013);
52
h. membuat Daftar Transaksi Harian Belanja Daerah
(DTH) atas Belanja Daerah bulan Juli 2013 yang
memuat rincian transaksi harian belanja daerah
per Surat Perintah Membayar/Surat Penyediaan
Dana (SPM/SPD) dan Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D) yang disampaikan kepada Kuasa
BUD paling lama tanggal 10 Agustus 2013 dengan
dilampiri fotokopi SSP lembar ke-3.
Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan bukti pembayaran,
bendahara sebagai pihak penerima kuitansi terutang
bea meterai sebesar:
a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00
4. Belanja Hibah
Kementerian Pekerjaan Umum (NPWP:00.849.100.0-
012.000) beralamat di Jalan Pattimura 20, Kebayoran
Baru Jakarta Selatan, melaksanakan proyek Pemerintah
T14 pembangunan jalan lintas Kalimantan dengan
menggunakan dana yang berasal dari Hibah Luar
Negeri dari Asia Foundation sebesar US$ 100.000.000,00
(Rp950.000.000.000,00 dengan kurs Menteri Keuangan
pada saat ditandatanganinya kontrak sebesar
Rp9.500,00/US$) yang telah tercantum dalam DIPA
Kementerian Pekerjaan Umum. Proyek Pemerintah
tersebut dilaksanakan selama jangka waktu 3 tahun
yaitu dari tahun 2011 sampai dengan 2013. Untuk tahun
2013 sisa anggaran yang belum dicairkan adalah
Rp350.000.000.000,00. Proyek Pemerintah tersebut
dilaksanakan oleh kontraktor utama PT Andang
Konstruksi (NPWP/NPPKP: 02.668.854.2-012.000) yang
53
beralamat di Jalan Melawai No. 399 Jakarta Selatan,
dan memiliki kualifikasi usaha besar yang dibuktikan
dengan sertifikasi pelaksana konstruksi dari Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi.
54
pelaksanaan Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan
hibah atau dana pinjaman luar negeri, tidak dipungut.
Bea Meterai
Dalam setiap pembuatan bukti pembayaran,
bendahara sebagai pihak penerima kuitansi terutang
bea meterai sebesar:
a. Rp3.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00;
b. Rp6.000,00 di setiap bukti pembayaran yang nilai
transaksinya di atas Rp1.000.000,00.
Kewajiban Syarif sebagai bendahara Kementerian
Pekerjaan Umum:
a. melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak
yang telah dibubuhi cap “PAJAK PERTAMBAHAN
NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG
MEWAH TIDAK DIPUNGUT” yang telah dibuat oleh PT
Andang Konstruksi;
b. membuat SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas nama
PT Andang Konstruksi, yang dibubuhi cap ”PAJAK
PENGHASILAN DITANGGUNG OLEH PEMERINTAH”
serta menandatanganinya;
c. membuat bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2)
atas Penghasilan dari usaha Jasa Konstruksi atas
nama PT Andang Konstruksi;
d. menyerahkan dokumen SPM yang dilengkapi
dengan SSP dan Faktur Pajak ke KPPN;
e. setelah terbit SP2D, bendahara menyerahkan:
1) SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2) lembar ke-1
yang telah divalidasi (dibubuhi cap “telah
dibukukan”) oleh KPPN;
2) Faktur pajak lembar ke-2; dan
55
3) bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas
Penghasilan dari usaha Jasa Konstruksi, kepada
PT Andang Konstruksi;
f. melaporkan SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2) ke
KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Satu paling
lama tanggal 20 Agustus 2013.
56
III. PENGISIAN FORMULIR BUKTI PEMOTONGAN,
SURAT SETORAN PAJAK, FAKTUR PAJAK DAN SURAT
PEMBERITAHUAN MASA
Atas pembayaran
A. B
area staples
honorarium tim (T3)
dengan lampiran:
KODE OBJEK PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ( FINAL) - Bukti Pemotongan
57
42 Bendahara Ma
area staples
Pengisian formulir
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK
T3 PENGHASILAN PASAL 21
(FINAL)
FORMULIR 1721 - VII
Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
bulan Maret 2014 (T1 NOMOR : 1 . 4 - .
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK H.01 03 14 - 0000002
Atas pembayaran A. IDENTITAS PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG
honorarium tim (T3)
1. NPWP : A.01 07.777.454.5 - 122 . 0 2. NIK / NO. PASPOR : A.02
Rifki Z Rp1.200.000 :
2. NAMA A.03 DODY
Doddy Rp1.000.000 3. ALAMAT : A.04 SARMILI PERMAI BLOK G3 MEDAN
Heri Rp900.000
C. IDENTITAS PEMOTONG
Pemotongan PPh Pasal 21 1. NPWP : C.01 00.030.485.6. - 122 . 000 3. TANGGAL & TANDA TANGAN
[dd - mm - yyyy]
Menyetorkan PPh Pasal 21
Melaporkan dalam SPT
Melengkapi SPT Masa PPh
lampiran:
- Bukti Pemotongan
- Daftar Bukti
Pemotongan
- SSP
58
area staples
Pengisian formulir
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK
PENGHASILAN PASAL 21
(FINAL)
FORMULIR 1721 - VII T3
Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan
Lembar ke-2 : untuk Pemotong
Atas Pembayaran gaji
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
NOMOR : 1 . 4 - . bulan Maret 2014 (T1
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK H.01 03 14 - 0000003
[dd - mm - yyyy]
Menyetorkan PPh Pasal 21
Melaporkan dalam SPT
Melengkapi SPT Masa PPh
lampiran:
- Bukti Pemotongan
- Daftar Bukti
Pemotongan
- SSP
44 Bendahara M
59
area staples
Pengisian formulir
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK
T3 PENGHASILAN PASAL 21 FORMULIR 1721 - VII
(FINAL) Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
bulan Maret 2014 (T1 NOMOR : 1 . 4 - .
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK H.01 03 14 - 0000005
Atas pembayaran A. IDENTITAS PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG
honorarium tim (T3)
1. NPWP : A.01 00.000.000.0 - 000 . 000 2. NIK / NO. PASPOR : A.02
C. IDENTITAS PEMOTONG
Pemotongan PPh Pasal 21 1. NPWP : C.01 00.030.485.6. - 122 . 000 3. TANGGAL & TANDA TANGAN
[dd - mm - yyyy]
Menyetorkan PPh Pasal
SSP
Melaporkan dalam SPT
Melengkapi SPT Masa
lampiran:
- Bukti Pemotongan
- Daftar Bukti
Pemotongan
- SSP
60
area staples
Pengisian formulir
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK
PENGHASILAN PASAL 21 FORMULIR 1721 - VII T4
(FINAL) Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan
Lembar ke-2 : untuk Pemotong
Atas Pembayaran gaji
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
NOMOR : 1 . 4 - . bulan Maret 2041 (T1
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK H.01 03 14 - 0000004
JASON PASARIBU
Rifki Z Rp1.200.000
2. NAMA : A.03
[dd - mm - yyyy]
Menyetorkan PPh Pasal 21
Melaporkan dalam SPT
Melengkapi SPT Masa PPh
lampiran:
- Bukti Pemotongan
- Daftar Bukti
Pemotongan
- SSP
46 Bendahara M
61
Pengisian SPT 1721 Masa Pajak Maret 2014
area staples
Heri Rp900.000 3. ALAMAT : A.03 Jalan Gatot Subroto No. 268 Medan
Nasrun Rp900.000
Atas pembayaran 4. NO. TELEPON : A.04 061-452100 5. EMAIL : A.05
honorarium kepada
B. OBJEK PAJAK
Jason Pasaaribu (T4)
JUMLAH
KODE OBJEK JUMLAH PENGHASILAN JUMLAH PAJAK
No PENERIMA PENGHASILAN PAJAK
PENERIMA
PENGHASILAN BRUTO (Rp) DIPOTONG (Rp)
2. PENERIMA PENSIUN BERKALA 21-100-02
21-100-08
Menyetorkan PPh Pasal 21 BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA IMBALAN YANG
4f. TIDAK BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN 21-100-09 1 5.000.000 125.000
ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ATAU DEWAN PENGAWAS YANG
yang dipotong dengan SSP 5. TIDAK MERANGKAP SEBAGAI PEGAWAI TETAP
21-100-10
MANTAN PEGAWAI YANG MENERIMA JASA PRODUKSI, TANTIEM,
6. BONUS ATAU IMBALAN LAIN
21-100-11
7.
8.
PEGAWAI YANG MELAKUKAN PENARIKAN DANA PENSIUN
PESERTA KEGIATAN
21-100-12
21-100-13
Melaporkan dalam SPT PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK
9. FINAL LAINNYA
21-100-99
Masa PPh Pasal 21/26 PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA
10. PENSIUN BERKALA SEBAGAI WAJIB PAJAK LUAR NEGERI
27-100-99
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR JUMLAH (Rp)
Melengkapi SPT Masa PPh 12. STP PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 (HANYA POKOK PAJAK) B.01
15. PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR (ANGKA 11 KOLOM 6 - ANGKA 14) B.05 270.983
- Daftar Bukti
LANJUTKAN PENGISIAN PADA ANGKA 16 & 17 APABILA SPT PEMBETULAN DAN/ATAU PADA ANGKA 18 APABILA PPh LEBIH DISETOR
Pemotongan
PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN
16. (PINDAHAN DARI BAGIAN B ANGKA 15 DARI SPT YANG DIBETULKAN)
B.06
- SSP
PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN
17. B.07
(ANGKA 15 - ANGKA 16)
18. KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy) B.08 -
HALAMAN 1
62
area staples
Pengisian SPT Masa Maret 2014
area staples
NPWP PEMOTONG : B.09 00.030.485.6 - 122 . 000 FORMULIR 1721 Pengisian formulir
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA
C. OBJEK PAJAK FINAL
PAJAK PENGHASILAN
JUMLAH
FORMULIR 1721 T1, T3, dan T4
NO PENERIMA PENGHASILAN PASAL
KODE 21 DAN/ATAU
OBJEK
PENERIMA PASAL
JUMLAH26
PENGHASILAN JUMLAH PAJAK DIPOTONG
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
PAJAK
PENGHASILAN
Formulir ini digunakan untuk melaporkan
BRUTO (Rp) (Rp)
area barcode Atas Pembayaran gaji
(1) (2) Pemotongan
(3) Pajak Penghasilan
(4) Pasal 21 dan/atau(5) (6)
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK bulan Maret 2014 (T1
PENERIMA UANG PESANGON YANG DIBAYARKAN Pasal 26
1. SEKALIGUS 21-401-01
MASA PAJAK :
PENERIMA UANG MANFAAT PENSIUN, TUNJANGAN HARI TUA ATAU
Bacalah petunjuk pengisian sebelum mengisi formulir ini
JUMLAH LEMBAR SPT
TERMASUK LAMPIRAN:
Atas pembayaran
2. JAMINAN HARI[mm
TUA -DAN
yyyy] H.01
PEMBAYARAN
-
03SEJENIS 2014
YANG H.02 X 21-401-02
SPT
NORMAL
H.03
SPT
PEMBETULAN KE-
H.04 (DIISI OLEH PETUGAS)
DIBAYARKAN SEKALIGUS H.05 H.06 honorarium tim (T3)
A. IDENTITAS PEMOTONG
3.
PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA TNI/POLRI
DAN PENSIUNAN YANG MENERIMA HONORARIUM DAN IMBALAN 21-402-01 Rifki Z Rp1.200.000
LAIN YANG DIBEBANKAN KEPADA KEUANGAN NEGARA/DAERAH
1. NPWP : A.01 00.030.485.6 - 122 . 000 Doddy Rp1.000.000
PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21
4. FINAL LAINNYA 21-499-99
2. NAMA : A.02 Bendahara Kantor Imigrasi Medan
Heri Rp900.000
5. JUMLAH BAGIAN C (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. 5)
3. ALAMAT : A.03 Jalan Gatot Subroto No. 268 Medan
Nasrun Rp900.000
D. LAMPIRAN
Atas pembayaran
X 1. FORMULIR 1721
4. NO. -I
TELEPON : A.04
1 LEMBAR
061-452100 X 5. Formulir 1721 - IV
5. EMAIL : A.05 1 LEMBAR
D.01 (Untuk Satu Masa Pajak) D.02 D.09 D.10 honorarium kepada
2. 6. Formulir 1721 - V
FORMULIR 1721 -PAJAK
B. OBJEK I LEMBAR Jason Pasaaribu (T4)
D.03 (Untuk Satu Tahun Pajak) D.04 D.11
JUMLAH
KODE OBJEK JUMLAH PENGHASILAN JUMLAH PAJAK
3. No 1721 - II PENERIMA PENGHASILAN 7.
X FORMULIR 1 LEMBAR X SURAT
PAJAKSETORAN PAJAK (SSP) DAN/ATAU
PENERIMA
PENGHASILAN BRUTO (Rp) 4
DIPOTONG (Rp)
LEMBAR
D.05 D.06 D.12 BUKTI PEMINDAHBUKUAN (Pbk) D.13
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Pemotongan PPh Pasal 21
4. 8. SURAT KUASA KHUSUS
X FORMULIR 1721 - III
1. PEGAWAI TETAP 1 LEMBAR 21-100-01 5 16.024.200 145.983
D.07 D.08 D.14
E. PERNYATAAN3.DAN
2. PENERIMA PENSIUN BERKALA
TANDA TANGAN PEMOTONG
PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU TENAGA KERJA LEPAS
21-100-02
21-100-03
Dengan menyadari sepenuhnya atas segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, saya menyatakan
4. BUKAN PEGAWAI Membuat bukti
bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM) 21-100-04 pemotongan PPh Pasal 21
1. X E.01 PEMOTONG E.02 KUASA 6. TANDA TANGAN :
4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI 21-100-05
final dan non final
2. NPWP : E.03 00.030.485.6 - 122 21-100-06
. 000
4c. PENJAJA BARANG DAGANGAN
3. NAMA : E.04 Bendahara Kantor Imigrasi Medan
4. TANGGAL : E.05
4d. TENAGA AHLI
11
4e. - 4 - 2014 (dd - mm - yyyy)
BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA IMBALAN YANG
BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN
21-100-07
21-100-08
5. TEMPAT : E.06 BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA
MEDANIMBALAN YANG
4f. TIDAK BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN
21-100-09 1 5.000.000 125.000 Menyetorkan PPh Pasal 21
ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ATAU DEWAN PENGAWAS YANG
5. 21-100-10
TIDAK MERANGKAP SEBAGAI PEGAWAI TETAP yang dipotong dengan SSP
MANTAN PEGAWAI YANG MENERIMA JASA PRODUKSI, TANTIEM,
6. BONUS ATAU IMBALAN LAIN
21-100-11
7.
8.
PEGAWAI YANG MELAKUKAN PENARIKAN DANA PENSIUN
PESERTA KEGIATAN
21-100-12
21-100-13
PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK
9. FINAL LAINNYA
21-100-99 Melaporkan dalam SPT
PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA PENSIUN
10. 27-100-99
BERKALA SEBAGAI WAJIB PAJAK LUAR NEGERI Masa PPh Pasal 21/26
11. JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D.10) 21.024.200 270.983
12.
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR
Pemotongan
PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN
17. B.07
(ANGKA 15 - ANGKA 16)
- SSP
18. KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy) B.08 -
HALAMAN 1
63
DAFTAR PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 BAGI PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU a
TUNJANGAN HARI TUA/JAMINAN HARI TUA BERKALA SERTA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA TENTARA NASIONAL r
INDONESIA, ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA, PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA
FORMULIR 1721-I
e
X SATU MASA PAJAK
Lembar ke-1:untuk KPP a
KEMENTERIAN KEUANGAN RI MASA PAJAK : Lembar ke-2:untuk Pemotong
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK [mm - yyyy] H.01
03 - 2014 SATU TAHUN PAJAK NPWP PEMOTONG : H.02 00.030.485.6 - 122 . 000
s
t
A. PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI, PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA MELEBIHI PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) a
BUKTI PEMOTONGAN KODE OBJEK JUMLAH PENGHASILAN
MASA KODE p
NO NPWP NAMA PPh DIPOTONG (Rp) PEROLEHAN NEGARA
NOMOR TANGGAL (dd - mm - yyyy) PAJAK BRUTO (Rp)
PENGHASILAN DOMISILI
l
e
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
s
1. 07.777.440.5-122.000 Rifki Zain 21-100-01 4.009.800 47.692
2. 07.777.444.5-122.000 Rahmat Widodo 21-100-01 3.191.600 18.971
3. 07.777.454.5-122.000 Dody 21-100-01 2.620.200 17.100
4. 07.777.441.5-122.000 Heri 21-100-01 56.242
3.644.550
5. 00.000.000.0-000.000 Nasrun 21-100-01 2.558.050 7.175
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
B
JUMLAH A (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D ANGKA 20) 16.024.200 147.180
PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI, PEJABAT NEGARA
B. :
DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA TIDAK MELEBIHI PTKP B.01 0 ORANG
C. TOTAL (JUMLAH A + B) 16.024.200 147.180
47
Jason Pasaaribu (T4)
Doddy Rp1.000.000
honorarium kepada
Pengisian formulir
Bukti Pemotongan
final dan non final
Atas pembayaran
Atas pembayaran
Membuat bukti
Rp900.000
64
lampiran:
Daftar Bukti
Pemotongan
SSP
-
-
area staples
Pengisian SPT Masa DAFTAR
Maret 2014
SURAT SETORAN PAJAK (SSP)
area staples DAN/ATAU BUKTI PEMINDAHBUKUAN (Pbk)
FORMULIR 1721 - IV Pengisian formulir
UNTUK PEMOTONGAN PAJAK
Lembar ke-1 : untuk KPP
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
PENGHASILAN PASAL 21
PAJAK PENGHASILAN
DAN/ATAU PASAL 26
Lembar ke-2 : untuk Pemotong
FORMULIR 1721 T1, T3, dan T4
PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN RI Formulir ini digunakan untuk melaporkan area barcode Atas Pembayaran gaji
MASA PAJAK : Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK bulan Maret 2014 (T1
H.01
[mm - yyyy] 03 - 2014 NPWP PEMOTONG : H.02 Pasal 26 00.030.485.6 - 122 . 000
MASA PAJAK :
Bacalah petunjuk pengisian sebelum mengisi formulir ini
JUMLAH LEMBAR SPT
TERMASUK LAMPIRAN:
Atas pembayaran
No
KODE
[mm - AKUN
yyyy] H.01 03 -
KODE JENIS
SETORAN
TGL SSP/BUKTI
2014 H.02 Pbk
NORMALX SPT
H.03
NTPN/NOMOR
SPT
BUKTIKE-
PEMBETULAN Pbk
H.04 (DIISI OLEH PETUGAS)
JUMLAH PPh DISETOR KET.
PAJAK (KAP) (KJS) [dd - mm - yyyy) H.05 H.06 honorarium tim (T3)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A. IDENTITAS PEMOTONG
1.
Rifki Z Rp1.200.000
411121 100 08-04-2014 126.196 0
2.
1. NPWP : A.01 00.030.485.6 - 122 . 000 Doddy Rp1.000.000
411121 402 08-04-2014 275.000 0
3. 2. NAMA : Bendahara Kantor Imigrasi Medan
411121 100
A.02 08-04-2014 144.787 1 Heri Rp900.000
4. 08-04-2014 1.196
3.411121
ALAMAT 100
: A.03 Jalan Gatot Subroto No. 268 Medan 0
5.
Nasrun Rp900.000
6. Atas pembayaran
7. 4. NO. TELEPON : A.04 061-452100 5. EMAIL : A.05
honorarium kepada
8.
B. OBJEK PAJAK Jason Pasaaribu (T4)
9.
JUMLAH
KODE OBJEK JUMLAH PENGHASILAN JUMLAH PAJAK
10. No PENERIMA PENGHASILAN PENERIMA
PAJAK
PENGHASILAN BRUTO (Rp) DIPOTONG (Rp)
11. Pemotongan PPh Pasal 21
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
12. 1. PEGAWAI TETAP 21-100-01 5 16.024.200 145.983
13.
2. PENERIMA PENSIUN BERKALA 21-100-02
14.
3. PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU TENAGA KERJA LEPAS 21-100-03
15. Membuat bukti
4. BUKAN PEGAWAI
16.
4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM) 21-100-04 pemotongan PPh Pasal 21
17.
4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI 21-100-05
18. final dan non final
4c. PENJAJA BARANG DAGANGAN 21-100-06
19.
20.
4d. TENAGA AHLI
BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA IMBALAN YANG
4e. BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN
JUMLAH (PENJUMLAHAN BAGIAN ANGKA 1 S.D ANGKA 13)
21-100-07
21-100-08
547.179
BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA IMBALAN YANG
4f. TIDAK BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN
21-100-09 1 5.000.000 125.000 Menyetorkan PPh Pasal 21
KETERANGAN : ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ATAU DEWAN PENGAWAS YANG
5. 21-100-10
TIDAK MERANGKAP
KOLOM (7) DIISI DENGAN ANGKA : SEBAGAI PEGAWAI TETAP yang dipotong dengan SSP
UNTUK
0 : 6. MANTAN
SSP PEGAWAI YANG MENERIMA JASA PRODUKSI, TANTIEM,
BONUS ATAU IMBALAN LAIN
21-100-11
1 : UNTUK SSP PPh PASAL 21 DITANGGUNG PEMERINTAH
2 : 7.
UNTUK
8.
PEGAWAI
BUKTIYANG
Pbk MELAKUKAN PENARIKAN DANA PENSIUN
PESERTA KEGIATAN
21-100-12
21-100-13
PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK
9. FINAL LAINNYA
21-100-99 Melaporkan dalam SPT
PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA PENSIUN
10. 27-100-99
BERKALA SEBAGAI WAJIB PAJAK LUAR NEGERI Masa PPh Pasal 21/26
11. JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D.10) 21.024.200 270.983
12.
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR
Pemotongan
PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN
17. B.07
(ANGKA 15 - ANGKA 16)
- SSP
18. KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy) B.08 -
HALAMAN 1
65
Pembuatan SSP PPh Pasal 21 untuk Masa Pajak Maret 2014
Tanggal ……………………………………………
Cap dan tanda tangan
Medan , Tanggal 8 April 2014
Cap dan tanda tangan
Melaporkan dalam SPT
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Melengkapi SPT Masa PPh
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
Pasal 21/26 dengan
lampiran:
- Bukti Pemotongan
- Daftar Bukti
F.2.0.32.01
Pemotongan
- SSP
66
Pembuatan SSP PPh Pasal 21 yang tidak bersifat final untuk
Masa Pajak Maret 2014
Pembuatan SSP PPh Pasal 21 yang tidak bersifat Final untuk
Masa Pajak Maret 2014SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR 1
T1, T3, dan T4
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP) Untuk Arsip Wajib Pajak
Atas Pembayaran gaji
NPWP : 0 0 0 3 0 4 8 5 6 1 2 2 0 0 0 bulan Maret 2014 (T1
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki Atas pembayaran
NAMA WP : Bendahara Kantor Imigrasi Medan honorarium tim (T3)
4 1 1 1 2 1 1 0 0
PPh Pasal 21
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
……………………………………………...…………………..……………………………………………………Pemotongan PPh Pasal 21
Masa Pajak
Tahun Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
X 2 0 1 4
Membuat bukti
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak
pemotongan PPh Pasal 21
Nomor Ketetapan : / / / /
final dan non final
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal …………………………………………… Medan , Tanggal 8 April 2014
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
Melaporkan dalam SPT
lampiran:
- Bukti Pemotongan
- Daftar Bukti
Pemotongan
F.2.0.32.01
- SSP
67
Pembuatan SSP PPh Pasal 21 yang bersifat final untuk Masa
Pajak Maret 2014
Pengisian formulir
Pembuatan SSP PPh Pasal 21 yang bersifat Final untuk Masa Pajak
Maret 2014 SURAT SETORAN PAJAK
T1, T3, dan T4 KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. LEMBAR 1
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP) Untuk Arsip Wajib Pajak
Atas Pembayaran gaji
bulan Maret 2014 (T1 NPWP : 0 0 0 3 0 4 8 5 6 1 2 2 0 0 0
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki
Atas pembayaran
NAMA WP : Bendahara Kantor Imigrasi Medan
honorarium tim (T3)
ALAMAT WP : Jalan Gatot Subroto No 268 Medan
Rifki Z Rp1.200.000 ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Nomor Ketetapan :
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT
/ / / /
Membuat bukti
Jumlah Pembayaran : Rp275.000 Diisi dengan rupiah penuh
pemotongan PPh Pasal 21
Terbilang : dua ratus tujuh puluh lima ribu rupiah
final dan non final ………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Melaporkan dalam SPT
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
Masa PPh Pasal 21/26
Melengkapi SPT Masa PPh F.2.0.32.01
lampiran:
- Bukti Pemotongan
- Daftar Bukti
Pemotongan
- SSP
68
Pembuatan SSP PPh Pasal 21 DTP untuk Masa Pajak Maret 2014
Pembuatan SSP PPh Pasal 21 DTP untuk Masa Pajak Maret 2014 Pengisian formulir
SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. LEMBAR 1 T1, T3, dan T4
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP) Untuk Arsip Wajib Pajak
Atas Pembayaran gaji
NPWP : 0 0 0 3 0 4 8 5 6 1 2 2 0 0 0 bulan Maret 2014 (T1
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki
ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Heri Rp900.000
Nomor Ketetapan :
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT
/ / / /
Membuat bukti
Jumlah Pembayaran : Rp144.787 Diisi dengan rupiah penuh
pemotongan PPh Pasal 21
Terbilang : seratus empat puluh empat ribu tujuh ratus delapan puluh tujuh rupiah
………………………………………………….…….……………...……………………………………………………………………………………………………………………………….. final dan non final
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran
Tanggal ……………………………………………
Wajib Pajak/Penyetor
Medan , Tanggal 8 April 2014
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
Menyetorkan PPh Pasal 21
F.2.0.32.01 Melengkapi SPT Masa PPh
lampiran:
- Bukti Pemotongan
- Daftar Bukti
Pemotongan
- SSP
69
-
-
-
52
SSP
Heri
Pemotongan
Daftar Bukti
lampiran:
Pasal 26
Rp900.000
Atas pembayaran
Atas pembayaran
Membuat bukti
70
Bukti Pemotongan
Nasrun Rp900.000
honorarium kepada
Doddy Rp1.000.000
honorarium tim (T3)
Rifki Z Rp1.200.000
t
17.
BUKTI PEMOTONGAN KODE a
KODE OBJEK JUMLAH PENGHASILAN
2.
13.
3.
12.
4.
11.
5.
10.
6.
9.
7.
8.
8.
9. 7.
10. 6.
11. 5.
12.
4.
13.
3.
14.
2.
15.
125.000 5.000.000 25/03/2014 05/TIM PMP/III/2014 Jason Pasaribu 06.575.248.8-122.000 1.
16.
s
e
17.
(9) (8) (7) (6) (5) (4) (3) (2) (1)
l
p DOMISILI 18. BRUTO (Rp) PAJAK
TANGGAL (dd - mm - yyyy) NOMOR
NEGARA PPh DIPOTONG (Rp) NAMA NPWP NO
19.
JUMLAH PENGHASILAN KODE OBJEK
a KODE BUKTI PEMOTONGAN
Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26
20.
t
s
[mm - yyyy]
JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. ANGKA 20)
4 1 0 - 2 03 DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
NPWP PEMOTONG : H.02
5.000.000
H.01 125.000
. 0 0 0 122 - 00.030.485.6
Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 (tidak final) dan/atau
9. 6.
7.
10.
8.
11.
9.
12.
10.
13.
11.
14. 12.
15. 13.
14.
16.
15.
Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 (final)
17.
16.
18.
17.
19. 18.
20. 19.
20.
JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. ANGKA 20) 275.000
JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. ANGKA 20)
-
-
-
SSP
Heri
71
Pemotongan
Daftar Bukti
lampiran:
Rp900.000
53
Atas pembayaran
Atas pembayaran
Membuat bukti
Bukti Pemotongan
Nasrun Rp900.000
honorarium kepada
Doddy Rp1.000.000
honorarium tim (T3)
Rifki Z Rp1.200.000
4. NO. TELEPON
4. NO. TELEPON :
: A.04
A.04
061-452100
061-452100
5. EMAIL :
5. EMAIL : A.05
A.05
1. PEGAWAI TETAP 21-100-01 5 15.484.200 120.333
2. PENERIMA PENSIUN BERKALA 21-100-02
2. PENERIMA PENSIUN BERKALA 21-100-02
3. PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU TENAGA KERJA LEPAS 21-100-03
Menyetorkan PPh 3. PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU TENAGA KERJA LEPAS 21-100-03
4. BUKAN PEGAWAI
4. BUKAN PEGAWAI
Pasal 21 yang dipotong
4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM) 21-100-04
4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM) 21-100-04
dengan SSP 4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI 21-100-05
4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI 21-100-05
4c. PENJAJA BARANG DAGANGAN 21-100-06
4d. TENAGA
4d. TENAGAAHLI
AHLI 21-100-07
21-100-07
BUKANPEGAWAI
BUKAN PEGAWAIYANG
YANGMENERIMA
MENERIMAIMBALAN
IMBALAN YANG
YANG
4e. BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN
4e. 21-100-08
21-100-08
Melaporkan dalam SPT BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN
BUKANPEGAWAI
BUKAN PEGAWAIYANG
YANGMENERIMA
MENERIMAIMBALAN
IMBALAN YANG
YANG
4f. TIDAK BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN
4f. 21-100-09
21-100-09
TIDAK BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN
Masa PPh Pasal 21/26 ANGGOTADEWAN
ANGGOTA DEWANKOMISARIS
KOMISARIS ATAU
ATAU DEWAN
DEWAN PENGAWAS
PENGAWAS YANG
YANG
5. 21-100-10
21-100-10
TIDAKMERANGKAP
TIDAK MERANGKAPSEBAGAI
SEBAGAI PEGAWAI
PEGAWAI TETAP
TETAP
MANTAN
MANTANPEGAWAI
PEGAWAIYANG
YANGMENERIMA JASA
MENERIMA PRODUKSI,
JASA TANTIEM,
PRODUKSI, TANTIEM,
6.
6. BONUS
21-100-11
21-100-11
BONUSATAU
ATAUIMBALAN
IMBALANLAIN
LAIN
7.
7. PEGAWAI
PEGAWAIYANG
YANGMELAKUKAN
MELAKUKANPENARIKAN
PENARIKANDANA PENSIUN
DANA PENSIUN 21-100-12
21-100-12
8.
8. PESERTA
PESERTAKEGIATAN
KEGIATAN 21-100-13
21-100-13
PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK
9. PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK 21-100-99
9. FINAL LAINNYA
FINAL LAINNYA
21-100-99
PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA PENSIUN
10. PEGAWAI/PEMBERI
BERKALA JASA/PESERTA
SEBAGAI WAJIB PAJAK LUARKEGIATAN/PENERIMA
NEGERI
27-100-99
10. PENSIUN BERKALA SEBAGAI WAJIB PAJAK LUAR NEGERI
27-100-99
11. JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D.10) 15.484.200 120.333
11. JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D.10) 15.484.200 120.333
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR JUMLAH (Rp)
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR JUMLAH (Rp)
12. STP PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 (HANYA POKOK PAJAK) B.01
12. STP PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 (HANYA POKOK PAJAK) B.01
KELEBIHAN PENYETORAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 DARI :
13. KELEBIHAN PENYETORAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 DARI : B.02 B.03
MASA PAJAK:
13. MASA PAJAK: 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 B.02 KALENDER (yyyy)
TAHUN B.03
LANJUTKAN
PPh PASALPENGISIAN PADA ANGKA
21 DAN/ATAU PASAL16 &
2617YANG
APABILA SPT PEMBETULAN
KURANG (LEBIH) DAN/ATAU
DISETORPADA ANGKA
PADA SPT18YANG
APABILA PPh LEBIH DISETOR
DIBETULKAN
16. (PINDAHAN DARI BAGIAN B ANGKA 15 DARI SPT YANG DIBETULKAN)
B.06
PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN
16. PPh PASAL 21 BAGIAN
DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN B.06
17. (PINDAHAN DARI B ANGKA 15 DARI SPT YANG DIBETULKAN) B.07
(ANGKA 15 - ANGKA 16)
PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN
17. B.07
18. (ANGKA 15 - ANGKA
KELEBIHAN SETOR16)
PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy) B.08 -
18. KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy) B.08 HALAMAN
- 1
HALAMAN 1
72
area staples
Pengisian formulir Pen
NPWP PEMOTONG : B.09 - . FORMULIR 1721 T2 a
D. LAMPIRAN
X 1.
D.01
FORMULIR 1721 - I
(Untuk Satu Masa Pajak) D.02
1 LEMBAR X
D.09
5. Formulir 1721 - IV
D.10
1 LEMBAR
2.
FORMULIR 1721 - I
6. Formulir 1721 - V Pemotongan PPh Pasal
LEMBAR
D.03 (Untuk Satu Tahun Pajak) D.04 D.11 B
21
3. 7. SURAT SETORAN PAJAK (SSP) DAN/ATAU
FORMULIR 1721 - II LEMBAR X 2 LEMBAR
D.05 D.06 D.12 BUKTI PEMINDAHBUKUAN (Pbk) D.13
D.07 D.08 D.14
4. TANGGAL : E.05
11 - 5 - 2014 (dd - mm - yyyy)
5. TEMPAT : E.06 MEDAN
Melaporkan dalam SPT
54 Bendahara M
73
Pengisian formulir Pengisian SPT Masa Pajak April 2014
C. TOTAL (JUMLAH A + B)
B.
A.
NO
20.
19.
18.
17.
16.
15.
14.
13.
12.
11.
10.
PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI, PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA MELEBIHI PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
(1)
9.
8.
7.
6.
5.
4.
3.
2.
1.
area staples
00.000.000.0-000.000
07.777.441.5-122.000
07.777.454.5-122.000
07.777.444.5-122.000
07.777.440.5-122.000
Rifki Zain ditugaskan FORMULIR 1721
PAJAK PENGHASILAN
di Kanwil Kemenag PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26
NPWP
Formulir ini digunakan untuk melaporkan area barcode
(2)
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
Sumut dan Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Pasal 26
mendapatkan
Bacalah petunjuk pengisian sebelum mengisi formulir ini
MASA PAJAK : JUMLAH LEMBAR SPT
[mm - yyyy]
H.05 H.06
MASA PAJAK
sedangkan di Kantor
Nasrun
Heri
Dody
Rahmat Widodo
Rifki Zain
A. IDENTITAS PEMOTONG
Imigrasi Medan tidak
TUNJANGAN HARI TUA/JAMINAN HARI TUA BERKALA SERTA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA TENTARA NASIONAL
1. NPWP : A.01 00.030.485.6 - 122 . 000
lagi mendapatkan
NAMA
H.01
JUMLAH A (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D ANGKA 20)
DAFTAR PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 BAGI PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU
(3)
:
2. NAMA : A.02 Bendahara Kantor Imigrasi Medan
tunjangan jabatan
04
3. ALAMAT : A.03 Jalan Gatot Subroto No. 268 Medan
-
4. NO. TELEPON : 061-452100 5. EMAIL :
2014
A.04 A.05
NOMOR
JUMLAH
(4)
KODE OBJEK JUMLAH PENGHASILAN JUMLAH PAJAK
No PENERIMA PENGHASILAN PENERIMA
PAJAK
PENGHASILAN BRUTO (Rp) DIPOTONG (Rp)
X
BUKTI PEMOTONGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
4. BUKAN PEGAWAI
Pasal 21 yang dipotong
:
(5)
dengan SSP
4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI 21-100-05
4c. PENJAJA BARANG DAGANGAN 21-100-06
(6)
15.484.200
2.558.050
3.644.550
2.620.200
3.191.600
3.469.800
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR JUMLAH (Rp)
PPh DIPOTONG (Rp)
12. STP PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 (HANYA POKOK PAJAK) B.01
122 . 000
121.530
56.242
17.100
18.971
22.042
7.175
13. B.02
(8)
15. PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR (ANGKA 11 KOLOM 6 - ANGKA 14) B.05
Lembar ke-2:untuk Pemotong
Lembar ke-1:untuk KPP
PENGHASILAN
PEROLEHAN
FORMULIR 1721-I
LANJUTKAN PENGISIAN PADA ANGKA 16 & 17 APABILA SPT PEMBETULAN DAN/ATAU PADA ANGKA 18 APABILA PPh LEBIH DISETOR
MASA
PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN
(9)
PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN
17. B.07
(ANGKA 15 - ANGKA 16)
DOMISILI
NEGARA
18.
KODE
KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy) B.08 -
(10)
HALAMAN 1
s
e
l
p
a
t
s
a
e
r
a
74
area staples
Pengisian formulir Pen
DAFTAR SURAT SETORAN PAJAK (SSP)
DAN/ATAU BUKTI PEMINDAHBUKUAN (Pbk)
FORMULIR 1721 - IV T2 a
UNTUK PEMOTONGAN PAJAK
Lembar ke-1 : untuk KPP
PENGHASILAN PASAL 21 Lembar ke-2 : untuk Pemotong
Rifki Zain ditugaskan
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DAN/ATAU PASAL 26
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK di Kanwil Kemenag
3. lagi mendapatkan
4.
tunjangan jabatan
5.
6.
7.
8.
9. Pemotongan PPh Pasal
B
10. 21
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Menyetorkan PPh
54 Bendahara M
75
Pengisian SSP PPh Pasal 21 DTP Masa Pajak April 2014
Pembuatan SSP Masa Pajak April 2014
Pengisian formulir
SURAT SETORAN PAJAK
T2 KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. LEMBAR 1
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP) Untuk Arsip Wajib Pajak
Rifki Zain ditugaskan di
X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan
2 0 1 4
Diisi Tahun terutangnya Pajak
SSP
Jumlah Pembayaran : Rp119.137 Diisi dengan rupiah penuh
Terbilang : seratus sembilan belas ribu seratus tiga puluh tujuh rupiah
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
Melaporkan dalam SPT
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Masa PPh Pasal 21/26
Tanggal …………………………………………… Medan , Tanggal 9 Mei 2014
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
F.2.0.32.01
76
SURAT SETORAN PAJAK Pengisian formulir
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. LEMBAR 1
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP) T2
Untuk Arsip Wajib Pajak
Rifki Zain ditugaskan di
NPWP : 0 0 0 3 0 4 8 5 6 1 2 2 0 0 0 Kanwil Kemenag Sumut
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki
dan mendapatkan
NAMA WP : Bendahara Kantor Imigrasi Medan
tunjangan Rp3.000.000
ALAMAT WP : Jalan Gatot Subroto No 268 Medan
………….……………………...……………………………………….……………………………………………………………………………………………. sedangkan di Kantor
Nomor Ketetapan : / / / /
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT
Jumlah Pembayaran : Rp1.196 Diisi dengan rupiah penuh Melaporkan dalam SPT
Terbilang : seribu seratus sembilan puluh enam rupiah Masa PPh Pasal 21/26
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal …………………………………………… Medan , Tanggal 9 Mei 2014
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
F.2.0.32.01
77
Pengisian SPT 1721 Masa Pajak Desember 2014
Pengisian
a r e a s t a p lSPT
e s Masa Pajak Desember 2014
Pengisian formulir
area staples SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA
T1, T2, T3, PAJAK PENGHASILAN FORMULIR 1721
PASALPEMBERITAHUAN
SURAT 21 DAN/ATAU PASAL 26 MASA
(SPT)
dan T4 KEMENTERIAN KEUANGAN RI Formulir PAJAK PENGHASILAN
ini digunakan untuk melaporkan
FORMULIR 1721
area barcode
PASAL
Pemotongan Pajak21Penghasilan
DAN/ATAU PasalPASAL 26
21 dan/atau
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Atas Pembayaran gaji KEMENTERIAN KEUANGAN RI
Pasal 26 untuk melaporkan
Formulir ini digunakan area barcode
Bacalah petunjuk Pajak
Pemotongan pengisian sebelum mengisi
Penghasilan formulir
Pasal 21 ini
dan/atau
MASA PAJAK : JENDERAL PAJAK
DIREKTORAT JUMLAH LEMBAR SPT
bulan Maret s.d. Pasal SPT
26 TERMASUK LAMPIRAN:
X
SPT
[mm - yyyy] H.01 12 - 2014 H.02 H.03 H.04 (DIISI OLEH PETUGAS)
NORMALpetunjuk pengisian sebelum
Bacalah PEMBETULAN KE- formulir ini
mengisi
Desember 2014 (T1, T2) MASA PAJAK : H.05
JUMLAH LEMBAR SPT H.06
TERMASUK LAMPIRAN:
Atas pembayaran A.[mm - yyyy] H.01
IDENTITAS PEMOTONG
4 - 2014 H.02 X SPT
NORMAL
H.03
SPT
PEMBETULAN KE-
H.04 (DIISI OLEH PETUGAS)
H.05 H.06
4. NO. TELEPON : A.04 061-452100 5. EMAIL : A.05
1.
(1) PEGAWAI TETAP (2) 21-100-01
(3) 5 (4) 15.484.200 (5) 121.526
(6)
2. PENERIMA
PEGAWAI PENSIUN
TIDAK TETAP BERKALA
ATAU TENAGA KERJA LEPAS 21-100-02
3. 21-100-03
Menyetorkan PPh Pasal 21 3. PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU TENAGA KERJA LEPAS 21-100-03
4. BUKAN PEGAWAI
yang dipotong dengan SSP 4. BUKAN PEGAWAI
4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM) 21-100-04
4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM) 21-100-04
4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI 21-100-05
ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ATAU DEWAN PENGAWAS YANG
5. ANGGOTA
TIDAK DEWAN SEBAGAI
MERANGKAP KOMISARIS ATAU DEWAN
PEGAWAI TETAP PENGAWAS YANG
21-100-10
5. TIDAK MERANGKAP SEBAGAI PEGAWAI TETAP
21-100-10
MANTAN PEGAWAI YANG MENERIMA JASA PRODUKSI, TANTIEM,
6. MANTAN
BONUS PEGAWAI
ATAU YANG
IMBALAN LAINMENERIMA JASA PRODUKSI, TANTIEM,
21-100-11
6. BONUS ATAU IMBALAN LAIN
21-100-11
Melengkapi SPT Masa PPh 7. PEGAWAI YANG MELAKUKAN PENARIKAN DANA PENSIUN 21-100-12
7. PEGAWAI YANG MELAKUKAN PENARIKAN DANA PENSIUN 21-100-12
Pasal 21/26 dengan 8. PESERTA KEGIATAN 21-100-13
8. PESERTA KEGIATAN 21-100-13
PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK
lampiran: 9.
9.
PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK 21-100-99
FINAL LAINNYA 21-100-99
FINAL LAINNYA
PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA
- Bukti Pemotongan 10.
10.
PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA PENSIUN27-100-99
PENSIUN 27-100-99
BERKALABERKALA
SEBAGAISEBAGAI WAJIBLUAR
WAJIB PAJAK PAJAKNEGERI
LUAR NEGERI
11.
11. JUMLAH
JUMLAH(PENJUMLAHAN
(PENJUMLAHANANGKA
ANGKA1 S.D.10)
1 S.D.10) 15.484.200
192.430.000 121.5261.660.300
- Daftar Bukti
PENGHITUNGAN
PENGHITUNGANPPh
PPhPASAL 21 21
PASAL DAN/ATAU PASAL
DAN/ATAU 26 YANG
PASAL KURANG
26 YANG (LEBIH)
KURANG DISETOR
(LEBIH) DISETOR JUMLAHJUMLAH
(Rp) (Rp)
Pemotongan
12.
12. STP
STP PPh
PPhPASAL
PASAL2121DAN/ATAU
DAN/ATAUPASAL 26 26
PASAL (HANYA POKOK
(HANYA PAJAK)
POKOK PAJAK) B.01 B.01
- SSP
KELEBIHANPENYETORAN
KELEBIHAN PENYETORAN PPh
PPh PASAL
PASAL 21 21 DAN/ATAU
DAN/ATAU PASAL
PASAL 26 DARI
26 DARI : :
13.
13. MASA PAJAK:
MASA PAJAK: B.02 B.02 B.03 B.03
14.
14. JUMLAH (ANGKA
JUMLAH (ANGKA1212+ +ANGKA
ANGKA 13)
13) B.04 B.04
LANJUTKAN PENGISIAN PADA ANGKA 16 & 17 APABILA SPT PEMBETULAN DAN/ATAU PADA ANGKA 18 APABILA PPh LEBIH DISETOR
LANJUTKAN PENGISIAN PADA ANGKA 16 & 17 APABILA SPT PEMBETULAN DAN/ATAU PADA ANGKA 18 APABILA PPh LEBIH DISETOR
PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN
16. PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN B.06
16. (PINDAHAN DARI BAGIAN B ANGKA 15 DARI SPT YANG DIBETULKAN)
(PINDAHAN DARI BAGIAN B ANGKA 15 DARI SPT YANG DIBETULKAN)
B.06
PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN
17. PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN B.07
17. (ANGKA 15 - ANGKA 16) B.07
(ANGKA 15 - ANGKA 16)
18. KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy) B.08 -
18. KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy) B.08 -
HALAMAN 1
HALAMAN 1
78
area staples
Pen
Pengisian formulir
a
NPWP PEMOTONG : B.09 - . FORMULIR 1721
T1, T2, T3,
C. OBJEK PAJAK FINAL dan T4
JUMLAH
KODE OBJEK JUMLAH PENGHASILAN JUMLAH PAJAK DIPOTONG
NO PENERIMA PENGHASILAN PAJAK
PENERIMA
PENGHASILAN BRUTO (Rp) (Rp) Atas Pembayaran gaji
(1) (2) (3) (4) (5) (6) bulan Maret s.d.
PENERIMA UANG PESANGON YANG DIBAYARKAN
1. SEKALIGUS 21-401-01 Desember 2014 (T1, T2)
2.
PENERIMA UANG MANFAAT PENSIUN, TUNJANGAN HARI TUA ATAU
JAMINAN HARI TUA DAN PEMBAYARAN SEJENIS YANG 21-401-02
Atas pembayaran
DIBAYARKAN SEKALIGUS
honorarium kepada A
PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA TNI/POLRI
3. DAN PENSIUNAN YANG MENERIMA HONORARIUM DAN IMBALAN 21-402-01
LAIN YANG DIBEBANKAN KEPADA KEUANGAN NEGARA/DAERAH Jason Pasaaribu (T4)
4.
PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21
FINAL LAINNYA 21-499-99
Pemotongan PPh Pasal 21
5. JUMLAH BAGIAN C (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. 5)
D. LAMPIRAN
D.07
4. FORMULIR 1721 - III
D.08
LEMBAR
D.14
8. SURAT KUASA KHUSUS
Menyetorkan PPh Pasal 21
E. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN PEMOTONG
yang dipotong dengan SSP
Dengan menyadari sepenuhnya atas segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, saya menyatakan
bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
lampiran:
- Bukti Pemotongan
- Daftar Bukti
Pemotongan
- SSP
58 Bendahara M
79
Lampiran SPT Masa Pajak Desember 2014
Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 untuk Pegawai Tetap
Pengisian SPT Masa Pajak Desember 2014
C. TOTAL (JUMLAH A + B)
B.
A.
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA TIDAK MELEBIHI PTKP
PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI, PEJABAT NEGARA
NO
20.
19.
18.
17.
16.
15.
14.
13.
12.
11.
10.
PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI, PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA MELEBIHI PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
(1)
9.
8.
7.
6.
5.
4.
3.
2.
1.
area staples
T1, T2, T3,
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA
dan T4
00.000.000.0-000.000
07.777.441.5-122.000
07.777.454.5-122.000
07.777.444.5-122.000
07.777.440.5-122.000
PAJAK PENGHASILAN FORMULIR 1721
PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26
NPWP
Atas Pembayaran gaji
(2)
KEMENTERIAN KEUANGAN RI Formulir ini digunakan untuk melaporkan area barcode
Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau
bulan Maret s.d. DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Pasal 26
Bacalah petunjuk pengisian sebelum mengisi formulir ini
Desember 2014 (T1, T2) MASA PAJAK : JUMLAH LEMBAR SPT
TERMASUK LAMPIRAN:
Atas pembayaran [mm - yyyy] H.01 4 - 2014 H.02 X SPT
H.03
SPT
H.04 (DIISI OLEH PETUGAS)
[mm - yyyy]
NORMAL PEMBETULAN KE-
MASA PAJAK
Nasrun
Heri
Dody
Rahmat Widodo
Rifki Zain
H.05 H.06
TUNJANGAN HARI TUA/JAMINAN HARI TUA BERKALA SERTA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA TENTARA NASIONAL
Jason Pasaaribu (T4) 1. NPWP : A.01 00.030.485.6 - 122 . 000
NAMA
H.01
JUMLAH A (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D ANGKA 20)
(3)
DAFTAR PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 BAGI PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU
2. NAMA : A.02 Bendahara Kantor Imigrasi Medan
12
Pemotongan PPh Pasal 21 3. ALAMAT : A.03 Jalan Gatot Subroto No. 268 Medan
2014
4. NO. TELEPON : A.04 061-452100 5. EMAIL : A.05
Membuat bukti
NOMOR
B. OBJEK PAJAK
(4)
pemotongan PPh Pasal 21
JUMLAH
JUMLAH PENGHASILAN JUMLAH PAJAK
X
KODE OBJEK
No PENERIMA PENGHASILAN PENERIMA
BUKTI PEMOTONGAN
final dan non final PAJAK
PENGHASILAN BRUTO (Rp) DIPOTONG (Rp)
Menyetorkan PPh Pasal 21 3. PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU TENAGA KERJA LEPAS 21-100-03
:
(5)
4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM) 21-100-04
21-100-06
0
(6)
5.
ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ATAU DEWAN PENGAWAS YANG
TIDAK MERANGKAP SEBAGAI PEGAWAI TETAP
21-100-10
00.030.485.6
15.484.200
2.558.050
3.644.550
2.620.200
3.191.600
3.469.800
lampiran: 9.
PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK
21-100-99
FINAL LAINNYA
PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA PENSIUN
- Bukti Pemotongan 10. BERKALA SEBAGAI WAJIB PAJAK LUAR NEGERI
27-100-99
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR JUMLAH (Rp)
122 . 000
Pemotongan
121.527
121.527
56.242
17.100
18.971
22.039
7.175
12. STP PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 (HANYA POKOK PAJAK) B.01
(8)
- SSP
KELEBIHAN PENYETORAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 DARI :
13. MASA PAJAK:
B.02 B.03
FORMULIR 1721-I
MASA
15. PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR (ANGKA 11 KOLOM 6 - ANGKA 14) B.05 121.526
(9)
LANJUTKAN PENGISIAN PADA ANGKA 16 & 17 APABILA SPT PEMBETULAN DAN/ATAU PADA ANGKA 18 APABILA PPh LEBIH DISETOR
PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN
16. (PINDAHAN DARI BAGIAN B ANGKA 15 DARI SPT YANG DIBETULKAN)
B.06
DOMISILI
NEGARA
KODE
(10)
PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN
17. B.07
(ANGKA 15 - ANGKA 16)
18. KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy) B.08 -
s
e
l
p
a
t
s
a
e
r
a
HALAMAN 1
80
DAFTAR PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 BAGI PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU a
TUNJANGAN HARI TUA/JAMINAN HARI TUA BERKALA SERTA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA TENTARA NASIONAL r
INDONESIA, ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA, PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA
FORMULIR 1721-I
e
Lembar ke-1:untuk KPP a
SATU MASA PAJAK Lembar ke-2:untuk Pemotong
KEMENTERIAN KEUANGAN RI MASA PAJAK :
[mm - yyyy] H.01 SATU TAHUN PAJAK NPWP PEMOTONG : H.02
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 12 - 2014 X 00.030.485.6 - 122 . 000
s
t
A. PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI, PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA MELEBIHI PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) a
BUKTI PEMOTONGAN MASA KODE p
KODE OBJEK JUMLAH PENGHASILAN
NO NPWP NAMA PPh DIPOTONG (Rp) PEROLEHAN NEGARA
PAJAK BRUTO (Rp) l
NOMOR TANGGAL (dd - mm - yyyy) PENGHASILAN DOMISILI
e
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
s
1. 02.777.440.5-122.000 Rifki Zain 1-2-12-13-0000001 09-01-2015 21-100-01 43.257.600 341.450 0112
2. 07.777.444.5-122.000 Rahmat Widodo 1-2-12-13-0000002 09-01-2015 21-100-01 38.299.200 227.650 0112
3.
selama 1 Tahun Pajak
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Lampiran SPT Masa Pajak Desember 2014
17.
18.
19.
20.
C. TOTAL (JUMLAH A + B)
-
-
-
60
SSP
Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 untuk Pegawai Tetap
81
Pemotongan
Daftar Bukti
lampiran:
dan T4
Atas pembayaran
Membuat bukti
Bukti Pemotongan
final dan non final
honorarium kepada
T1, T2, T3,
Bendahara M
Pengisian SPT Masa Pajak Desember 2014
area staples
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DAN/ATAU
PAJAK PASAL 26
PENGHASILAN FORMULIR 1721
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26
Atas Pembayaran gaji KEMENTERIAN
MASA PAJAK : KEUANGAN RI Formulir ini digunakan untuk melaporkan area barcode
Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau
bulan Maret s.d. DIREKTORAT 12 - PAJAK
[mm - yyyy] H.01JENDERAL 2014 NPWP PEMOTONG : H.02 00.030.485.6 - 122 . 000
Pasal 26
Bacalah petunjuk pengisian sebelum mengisi formulir ini
Desember 2014 (T1, T2) MASA PAJAK
KODE: AKUN JUMLAH LEMBAR SPT
KODE JENIS
TGL SSP/BUKTI Pbk
No SETORAN NTPN/NOMOR BUKTI Pbk JUMLAH
TERMASUK PPh DISETOR
LAMPIRAN: KET.
Atas pembayaran PAJAK
[mm - yyyy] 4 -
H.01(KAP) (KJS)
2014 H.02[dd XSPT
- mm - yyyy)
NORMAL
H.03
SPT
PEMBETULAN KE-
H.04 (DIISI OLEH PETUGAS)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) H.05 H.06(7)
honorarium kepada A. 1.
IDENTITAS PEMOTONG100
411121 09-01-2015 120.330 0
2. 411121 100 09-01-2015 1.196 0
Jason Pasaaribu (T4) 1. NPWP : A.01 00.030.485.6 - 122 . 000
3.
8.
4. NO. TELEPON
9.
: A.04 061-452100 5. EMAIL : A.05
Membuat bukti
10.
B. OBJEK PAJAK
pemotongan PPh Pasal 21 11.
JUMLAH
KODE OBJEK JUMLAH PENGHASILAN JUMLAH PAJAK
No
12. PENERIMA PENGHASILAN PENERIMA
final dan non final PAJAK
PENGHASILAN BRUTO (Rp) DIPOTONG (Rp)
13.
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
14.
121.526
Melaporkan dalam SPT
4d. TENAGA
KETERANGAN : AHLI 21-100-07
KOLOM (7) DIISI DENGAN ANGKA : MENERIMA IMBALAN YANG
Masa PPh Pasal 21/26 4e.
BUKAN PEGAWAI
UNTUK SSP
0 : BERSIFAT
YANG
21-100-08
BERKESINAMBUNGAN
UNTUKPEGAWAI
1 : BUKAN SSP PPhYANG
PASAL 21 DITANGGUNG
MENERIMA PEMERINTAH
IMBALAN YANG
4f. TIDAK 21-100-09 1 5.000.000 125.000
2 : UNTUK BUKTI Pbk
BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN
5.
6.
ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ATAU DEWAN PENGAWAS YANG
TIDAK MERANGKAP SEBAGAI PEGAWAI TETAP
MANTAN PEGAWAI YANG MENERIMA JASA PRODUKSI, TANTIEM,
21-100-10
21-100-11
BONUS ATAU IMBALAN LAIN
Melengkapi SPT Masa PPh
7. PEGAWAI YANG MELAKUKAN PENARIKAN DANA PENSIUN 21-100-12
Pasal 21/26 dengan
8. PESERTA KEGIATAN 21-100-13
lampiran: 9.
PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 TIDAK
21-100-99
FINAL LAINNYA
PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA PENSIUN
- Bukti Pemotongan 10. BERKALA SEBAGAI WAJIB PAJAK LUAR NEGERI
27-100-99
- SSP
KELEBIHAN PENYETORAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 DARI :
13. MASA PAJAK:
B.02 B.03
15. PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR (ANGKA 11 KOLOM 6 - ANGKA 14) B.05 121.526
LANJUTKAN PENGISIAN PADA ANGKA 16 & 17 APABILA SPT PEMBETULAN DAN/ATAU PADA ANGKA 18 APABILA PPh LEBIH DISETOR
PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN
16. (PINDAHAN DARI BAGIAN B ANGKA 15 DARI SPT YANG DIBETULKAN)
B.06
PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR KARENA PEMBETULAN
17. B.07
(ANGKA 15 - ANGKA 16)
18. KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN KE MASA PAJAK (mm - yyyy) B.08 -
HALAMAN 1
82
Pembuatan SSP PPh Pasal 21 Masa Pajak Desember 2014
Pembuatan SSP PPh Pasal 21 Masa Pajak Desember 2014 Pengisian formulir
SURAT SETORAN PAJAK
yang disetor
KEMENTERIAN sendiri
KEUANGAN R.I. oleh Bendahara LEMBAR 1 T1, T2, T3,
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP) Untuk Arsip Wajib Pajak dan T4
NPWP : 0 0 0 3 0 4 8 5 6 1 2 2 0 0 0 Atas Pembayaran gaji
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki
bulan Maret s.d.
NAMA WP : Bendahara Kantor Imigrasi Medan
Desember 2014 (T1,
ALAMAT WP : Jalan Gatot Subroto No 268 Medan
………….……………………...……………………………………….……………………………………………………………………………………………. T2)
NOP : Atas pembayaran
Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak
honorarium kepada
ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
………….……………………...……………………………………….……………………………………………………………………………………………. Jason Pasaaribu (T4)
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
Melengkapi SPT Masa
lampiran:
- Daftar Bukti
Pemotongan
- SSP
83
Pembuatan SSP PPh Pasal 21 DTP Masa Pajak Desember 2014
Pengisian formulir Pembuatan SSP PPh Pasal 21 DTP Masa Pajak Desember 2014
T1, T2, T3, KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.
SURAT SETORAN PAJAK
LEMBAR 1
dan T4 DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP) Untuk Arsip Wajib Pajak
ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Jason Pasaaribu (T4)
Tanggal …………………………………………… Medan , Tanggal 9 Januari 2015
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
Melengkapi SPT Masa
lampiran:
- Daftar Bukti
Pemotongan
- SSP
84
Pembuatan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Tahun Pajak
2014 Oleh Kanwil Kemenag Sumut Untuk Rifki Zain
Pembuatan Bukti Pemotongan
area staples
1. NPWP :
A.01 07.777.440.5-122.000 6. JENIS KELAMIN : A.07 X LAKI-LAKI A.09 PEREMPUAN Atas pembayaran
2. NIP/
NRP : A.02 197005091995011001
7. NIK : A.09 honorarium kepada
8. STATUS / JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP
3. NAMA : A.03 RIFKI ZAIN Jason Pasaaribu (T4)
4. PANGKAT/
GOLONGAN : A.04 PEMBINA A.05 IV.A
K/ 3
A.10
TK /
A.11
HB /
A.12
5. ALAMAT : A.06 PONDOK JAYA NO. 12 MEDAN 9. NAMA JABATAN : A.13
Pemotongan PPh Pasal 21
MEDAN
3. TUNJANGAN ANAK 1.377.600
9. TUNJANGAN LAIN-LAIN
10. PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI 27.000.000
11. JUMLAH PENGHASILAN BRUTO (4 S.D. 10) 70.257.600 Melaporkan dalam SPT
PENGURANGAN :
Masa PPh Pasal 21/26
12. BIAYA JABATAN/ BIAYA PENSIUN 3.512.880
1.864.926
13. IURAN PENSIUN ATAU IURAN THT
20. PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN 1.623.950 - Daftar Bukti
21. PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG MASA SEBELUMNYA 1.459.411
Pemotongan
22. PPh PASAL 21 TERUTANG 164.539
23. PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG DAN DILUNASI 164.539 - SSP
23B ATAS PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI 142.500
C. PEGAWAI TERSEBUT : C.01 DIPINDAHKAN C.02 PINDAHAN C.03 BARU C.04 PENSIUN
Untuk dilaporkan oleh Rifki Zain pada SPT Tahunan PPh Orang Pribadi
Bendahara Mahir Pajak 2014 63
85
Pembuatan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Tahun Pajak
2014 Oleh Kantor Imigrasi Medan
area staples
Pengisian formulir
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN
T1, T2, T3, PASAL 21 BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL ATAU
ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA
FORMULIR 1721 - A2
Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan
MASA PEROLEHAN
PENGHASILAN [mm - mm]
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
Atas Pembayaran gaji DIREKTORAT JENDERAL PAJAK NOMOR : H.01 1 . 2 - 12 . 13 - 0000002 H.02 01 - 12
7. NIK : A.09
NRP : A.02 197308061998011001
3. NAMA : A.03 RAHMAT WIDODO 8. STATUS / JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP
: A.06 JL. PEMUDA NO.45 BENDAHARA
MEDAN
Membuat bukti
B. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
pemotongan PPh Pasal 21 URAIAN JUMLAH (Rp)
2.
3.
TUNJANGAN ISTERI
TUNJANGAN ANAK
2.688.000
1.075.200
Menyetorkan PPh Pasal 21
4. JUMLAH GAJI DAN TUNJANGAN KELUARGA (1 S.D. 3) 30.643.200
7. TUNJANGAN BERAS
8. TUNJANGAN KHUSUS
2.376.000
10. PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI
Masa PPh Pasal 21/26
11. JUMLAH PENGHASILAN BRUTO (4 S.D. 10) 38.299.200
PENGURANGAN :
1.455.552
Melengkapi SPT Masa PPh
14. JUMLAH PENGURANGAN (12 S.D 14) 3.370.512
23B ATAS PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI
C. PEGAWAI TERSEBUT : C.01 DIPINDAHKAN C.02 PINDAHAN C.03 BARU C.04 PENSIUN
86
area staples
Pengisian formulir
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21 BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL ATAU
ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA
FORMULIR 1721 - A2 T1, T2, T3,
dan T4
Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan
ATAU ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA Lembar ke-2 : untuk Pemotong
ATAU PEJABAT NEGARA ATAU PENSIUNANNYA MASA PEROLEHAN
PENGHASILAN [mm - mm]
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK NOMOR : H.01 1 . 2 - 12 . 13 - 0000003 H.02 01 - 12
Atas Pembayaran
NAMA INSTANSI/ NPWP gaji bulan Maret s.d.
BADAN LAIN : H.03 BENDAHARA KANTOR IMIGRASI MEDAN BENDAHARA : H.05
1. NPWP :
Atas pembayaran
A.01 07.777.454.5-122.000 6. JENIS KELAMIN : A.07 X LAKI-LAKI A.09 PEREMPUAN
honorarium kepada
2. NIP/ 7. NIK : A.09
NRP : A.02 197301161993121001
Jason Pasaaribu (T4)
3. NAMA : A.03 DODY 8. STATUS / JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP
4. PANGKAT/
K/ 0 TK / HB /
GOLONGAN : A.04 PENATA A.05 III.C A.10 A.11 A.12
MEDAN 21
B. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
URAIAN JUMLAH (Rp)
PENGURANGAN :
31.442.400
12. BIAYA JABATAN/ BIAYA PENSIUN 1.572.120 Melaporkan dalam SPT
13. IURAN PENSIUN ATAU IURAN THT 1.465.299
Masa PPh Pasal 21/26
14. JUMLAH PENGURANGAN (12 S.D 14) 3.037.419
18. PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) 24.300.000 PPh Pasal 21/26 dengan
19. PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN (17 - 18) 4.104.981
lampiran:
20. PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN 205.200
23B ATAS PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI - SSP
C. PEGAWAI TERSEBUT : C.01 DIPINDAHKAN C.02 PINDAHAN C.03 BARU C.04 PENSIUN
66 Bendahara Ma
87
area staples
Pengisian formulir
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN
T1, T2, T3, PASAL 21 BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL ATAU
ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA
FORMULIR 1721 - A2
dan T4
Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan
ATAU ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA Lembar ke-2 : untuk Pemotong
ATAU PEJABAT NEGARA ATAU PENSIUNANNYA MASA PEROLEHAN
PENGHASILAN [mm - mm]
Atas Pembayaran gaji KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK NOMOR : H.01 1 . 2 - 12 . 13 0000004 H.02 01 - 12
-
bulan Maret s.d. NAMA INSTANSI/ NPWP
BADAN LAIN : H.03 BENDAHARA KANTOR IMIGRASI MEDAN BENDAHARA : H.05
2. NIP/ 7. NIK : A.09
NRP : A.02 197001161990121001
3. NAMA : A.03 HERI 8. STATUS / JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP
5. ALAMAT : A.06 PONDOK SAFARI NO. 13 9. NAMA JABATAN : A.13 KASI PENGAWASAN
MEDAN
Membuat bukti
B. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
pemotongan PPh Pasal 21 URAIAN JUMLAH (Rp)
1. GAJI POKOK/PENSIUN 33.006.000
3. TUNJANGAN ANAK -
Menyetorkan PPh Pasal 21
4. JUMLAH GAJI DAN TUNJANGAN KELUARGA (1 S.D. 3) 36.306.600
yang dipotong dengan SSP 5. TUNJANGAN PERBAIKAN PENGHASILAN
7. TUNJANGAN BERAS
8. TUNJANGAN KHUSUS
1.188.000
10. PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI
Masa PPh Pasal 21/26
11. JUMLAH PENGHASILAN BRUTO (4 S.D. 10) 43.734.600
PENGURANGAN :
23B ATAS PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI
C. PEGAWAI TERSEBUT : C.01 DIPINDAHKAN C.02 PINDAHAN C.03 BARU C.04 PENSIUN
r Pajak 2014 67 B
88
area staples
Pengisian formulir
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21 BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL ATAU
ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA
FORMULIR 1721 - A2 T1, T2, T3,
dan T4
Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan
ATAU ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA Lembar ke-2 : untuk Pemotong
ATAU PEJABAT NEGARA ATAU PENSIUNANNYA MASA PEROLEHAN
PENGHASILAN [mm - mm]
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK NOMOR : H.01 1 . 2 - 12 . 13 0000005 H.02 01 - 12
Atas Pembayaran gaji
-
NAMA INSTANSI/ NPWP bulan Maret s.d.
BADAN LAIN : H.03 BENDAHARA KANTOR IMIGRASI MEDAN BENDAHARA : H.05
2. NIP/ 7. NIK : A.09
NRP : A.02 198001162003121001
3. NAMA : A.03 NASRUN 8. STATUS / JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP
5. ALAMAT : A.06 ALAM SUTRA BLOK G-8 9. NAMA JABATAN : A.13
MEDAN
Membuat bukti
B. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
URAIAN JUMLAH (Rp) pemotongan PPh Pasal 21
KODE OBJEK PAJAK : X 21-100-01 21-100-02
final dan non final
PENGHASILAN BRUTO :
1. GAJI POKOK/PENSIUN 26.826.000
3. TUNJANGAN ANAK -
Menyetorkan PPh Pasal 21
4. JUMLAH GAJI DAN TUNJANGAN KELUARGA (1 S.D. 3) 29.508.600
7. TUNJANGAN BERAS
8. TUNJANGAN KHUSUS
1.188.000
9. TUNJANGAN LAIN-LAIN Melaporkan dalam SPT
10. PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI
Masa PPh Pasal 21/26
11. JUMLAH PENGHASILAN BRUTO (4 S.D. 10) 30.696.600
PENGURANGAN :
23B ATAS PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR LAINNYA YANG PEMBAYARANNYA TERPISAH DARI PEMBAYARAN GAJI
C. PEGAWAI TERSEBUT : C.01 DIPINDAHKAN C.02 PINDAHAN C.03 BARU C.04 PENSIUN
89
B. Belanja Barang Modal dan Jasa
1. Pengisian formulir untuk T5 - 2
Pembuatan SSP PPh Pasal 22
NOP :
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Pemungutan PPN Uraian Pembayaran : Pemungut PPh Pasal 22
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran
……………………………………………...…………………..…………………………………………………….
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
4 1 1 1 2 2 9 0 0
Membuat bukti
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
pemungutan PPh Pasal
Masa Pajak
22 berupa SSP Tahun Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
X 2 0 1 3
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak
Validasi faktur pajak
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
Melaporkan PPN yang Bendahara MAN Purbalingga
Nama Jelas : ……………………………………. Nama Jelas : Taufik Hidayat
dipungut dalam SPT
Masa PPN " Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
F.2.0.32.01
r Pajak 2014 69 B
90
Pembuatan SSP PPN
T5-2
NPWP : 0 6 3 2 5 4 5 6 3 5 2 9 0 0 0
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki
Pembelian ATK
Rp1.100.000 dan buku
NAMA WP : Joko
pelajaran Rp1.500.000
ALAMAT WP : Jl. Jenderal Sudirman No.90 Purbalingga
………….……………………...……………………………………….……………………………………………………………………………………………. kepada tuan Joko
NOP :
Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak Pemungutan PPh Pasal 22
ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
………….……………………...……………………………………….……………………………………………………………………………………………. Pemungutan PPN
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran
……………………………………………...…………………..…………………………………………………….
4 1 1 2 1 1 9 0 0 ……………………………………………...…………………..……………………………………………………
……………………………………………...…………………..…………………………………………………… Membuat bukti
Melengkapi SPT Masa PPh
F.2.0.32.01
Pasal 22 dengan lampiran:
- Daftar Bukti
Pemungutan
- SSP
70 Bendahara M
91
Faktur Pajak
Lembar ke-1 : Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP
sebagai bukti Pajak Masukan
Pengisian formulir
FAKTUR PAJAK
T5-2
Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak : 020.000-13.00000101
Pembelian ATK Pengusaha Kena Pajak
Rp1.100.000 dan buku Nama : Joko
pelajaran Rp1.500.000 Alamat : Jl. Jenderal Sudirman No.90 Purbalingga
NPWP : 06.325.456.3-529.000
kepada tuan Joko
Alamat
NPWP
:
:
Jl. Let. Jen S. Parman Purbalingga
00.321.675.3-529.000
Pemungutan PPN Harga Jual/Penggantian/Uang
No.
Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak Muka/Termin
(10%xRp1.100.000) Urut
(Rp)
berupa SSP
Validasi faktur pajak dan
pengisian SSP
Menyetorkan PPh Pasal 22
dengan SSP
Melaporkan PPh Pasal 22 Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin *) 1.100.000
yang dipungut dalam SPT Dikurangi Potongan Harga -
Dikurangi Uang Muka yang telah diterima -
Masa PPh Pasal 22
…….. %
…….. %
Rp. ………………
Rp. ………………
Rp. ………………
Rp. ………………
Melengkapi SPT Masa PPh
…….. % Rp. ……………… Rp. ………………
Pasal 22 dengan lampiran: Jumlah Rp. ………………
- Daftar Bukti Nama Joko
Pemungutan
- SSP
*) Coret yang tidak perlu
r Pajak 2014 71 B
92
2. Pengisian formulir untuk T5 - 4
Pembuatan SSP PPN
SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. LEMBAR 1
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP) Pengisian formulir 2. P
Untuk Arsip Wajib Pajak
T5-4 Pe
NPWP : 0 6 4 5 6 3 2 1 2 5 2 9 0 0 0
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki Pembelian buku
NAMA WP : Bagus pelajaran umum
ALAMAT WP : Jl. Jenderal Katamso No.1 Purbalingga Rp2.500.000,00,
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
pakaian seragam
NOP :
Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak Rp3.000.000,00,
ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….……………………………………………………………………………………………. formulir dan kertas
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Rp2.000.000,00
Uraian Pembayaran : Pemungut PPN Dalam Negeri
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran kepada tuan Bagus,
……………………………………………...…………………..…………………………………………………….
4 1 1 2 1 1 9 0 0 ……………………………………………...…………………..……………………………………………………
sumber dana dari BOS
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
Masa Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Tahun Pajak
X 2 0 1 3
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak
Pemungutan PPN
(10%x(Rp3.000.000 +
Nomor Ketetapan : / / / /
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT Rp2.000.000)
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
F.2.0.32.01
72 Bendahara M
93
Faktur Pajak
Lembar ke-1 : Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP
sebagai bukti Pajak Masukan
(10%x(Rp3.000.000 +
Rp2.000.000)
Validasi faktur pajak dan
pengisian SSP
Melaporkan PPN yang
PPN
Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin *) 5.000.000
Dikurangi Potongan Harga -
Dikurangi Uang Muka yang telah diterima -
Dasar Pengenaan Pajak 5.000.000
PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak 500.000
94
3. Pengisian formulir untuk T6
Pembuatan SSP PPh Pasal 22
SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. LEMBAR 1
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP) Untuk Arsip Wajib Pajak Pengisian formulir
3. P
NPWP : 0 1 2 2 2 3 5 5 6 5 2 9 0 0 0 T6
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki P
NAMA WP : CV Susanto Pembelian 4 printer
ALAMAT WP : Jl. Raya Bobotsari No. 1 Purbalingga kepada CV Susanto
………….……………………...……………………………………….……………………………………………………………………………………………. Rp20.000.000
NOP :
Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak
ALAMAT OP ………….……………………...……………………………………….……………………………………………………………………………………………. Pemungutan PPh Pasal 22
:
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Uraian Pembayaran : Pemungut PPh Pasal 22 Pemungutan PPN
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
4 1 1 1 2 2 9 0 0 ……………………………………………...…………………..…………………………………………………… (10%xRp20.000.000)
Masa Pajak
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Tahun Pajak Membuat bukti
dengan SSP
Melaporkan PPN yang
F.2.0.32.01 dipungut dalam SPT Masa
PPN
Melengkapi SPT Masa PPh
- Daftar Bukti
Pemungutan
- SSP
74 Bendahara Mahir
95
Pembuatan SSP PPN
NAMA WP : CV Susanto
Pembelian 4 printer ALAMAT WP : Jl. Raya Bobotsari No. 1 Purbalingga
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
kepada CV Susanto
NOP :
Rp20.000.000
Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak
ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Pemungutan PPh Pasal 22 ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Membuat bukti X 2 0 1 3
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak
pemungutan PPh Pasal 22
Nomor Ketetapan : / / / /
berupa SSP
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal …………………………………………… Purbalingga , Tanggal 07 November 2013
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
Menyetorkan PPh Pasal 22
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Melaporkan PPh Pasal 22 Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
yang dipungut dalam SPT
F.2.0.32.01
Melaporkan PPN yang
PPN
Melengkapi SPT Masa PPh
- Daftar Bukti
Pemungutan
- SSP
Pajak 2014 75 B
96
Faktur Pajak
Lembar ke-1 : Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP
sebagai bukti Pajak Masukan
FAKTUR PAJAK
Pengisian formulir Fak
Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak : 020.000-13.00000700
Pengusaha Kena Pajak
T6
Nama : CV Susanto
Pembelian 4 printer
Alamat : Jl. Raya Bobotsari No. 1 Purbalingga
NPWP : 01.222.355.5-529.000 kepada CV Susanto
Nama
Alamat
:
:
Bendahara MAN Purbalingga
Jl. Letjen S. Parman Purbalingga
Pemungutan PPh Pasal 22
NPWP : 02.321.675.3-529.000
No.
Harga Jual/Penggantian/Uang
Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak Muka/Termin
Urut Pemungutan PPN
(Rp)
(10%xRp20.000.000)
1 Printer 20.000.000
Membuat bukti
berupa SSP
Pengecekan keabsahan
SSP
Menyetorkan PPh Pasal 22
Susanto
Melengkapi SPT Masa PPh
- Daftar Bukti
Pemungutan
- SSP
76 Bendahara Mah
97
4. Pengisian formulir untuk T7
Pembuatan SSP PPh Pasal 22
Pengisian formulir SURAT SETORAN PAJAK
T7
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. LEMBAR 1
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP) Untuk Arsip Wajib Pajak
Pembelian komputer
kepada CV Wijaya NPWP : 0 1 5 6 2 3 5 8 3 5 2 9 0 0 0
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki
Rp11.000.000,00
NAMA WP : CV Wijaya
(sudah termasuk
ALAMAT WP : Jl. Jenderal Sudirman No. 99 Purbalingga
PPN)
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
NOP :
Pemungutan PPh Pasal 22 Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak
Pengecekan keabsahan
Jumlah Pembayaran : Rp150.000 Diisi dengan rupiah penuh
faktur pajak dan pengisian Terbilang : seratus lima puluh ribu rupiah
SSP ………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Menyetorkan PPh Pasal
Tanggal …………………………………………… Purbalingga , Tanggal 28 Oktober 2013
22 / PPN yang dipotong Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
dengan SSP
Melaporkan PPN yang
PPN F.2.0.32.01
Melengkapi SPT Masa
lampiran:
- Daftar Bukti
Pemungutan
- SSP
r Pajak 2014 77 B
98
Pembuatan SSP PPN
Masa Pajak
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
Tahun Pajak Membuat bukti
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
X 2 0 1 3 pemungutan PPh Pasal 22
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak berupa SSP
Nomor Ketetapan : / / / /
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT
Pengecekan keabsahan
Jumlah Pembayaran : Rp1.000.000 Diisi dengan rupiah penuh faktur pajak dan pengisian
Terbilang : satu juta rupiah SSP
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
Menyetorkan PPh Pasal 22
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal …………………………………………… Purbalingga , Tanggal 28 Oktober 2013 / PPN yang dipotong
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
dengan SSP
Melaporkan PPh Pasal 22
Bendahara MAN Purbalingga
Nama Jelas : ……………………………………. Nama Jelas : Taufik Hidayat yang dipungut dalam SPT
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa " Masa PPh Pasal 22
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
Melaporkan PPN yang
PPN
F.2.0.32.01
Melengkapi SPT Masa PPh
- Daftar Bukti
Pemungutan
- SSP
78 Bendahara M
99
Faktur Pajak
Lembar ke-1 : Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP
sebagai bukti Pajak Masukan
Pengisian formulir
No.
Urut
Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak
Harga Jual/Penggantian/Uang
Muka/Termin
Pemungutan PPN (10/110 x (Rp)
Rp11.000.000)
Membuat bukti
berupa SSP
Pengecekan keabsahan
SSP
Menyetorkan PPh Pasal 22
dengan SSP
…….. %
…….. %
Rp. ………………
Rp. ………………
Rp. ………………
Rp. ………………
Melengkapi SPT Masa PPh
Jumlah Rp. ………………
Pasal 22 dengan lampiran: Budi Dermawan
- Daftar Bukti
Pemungutan
*) Coret yang tidak perlu
- SSP
100
Pengisian SPT Masa PPh Pasal 22 untuk T5, T6, dan T7
BAGIAN B. OBJEK PAJAK
a. SPBU/Agen/Penyalur (Final) 411122/401
b. Pihak lain (Tidak Final) 411122/100
7. ………………………………………………………………………………
Validasi faktur pajak dan
JUMLAH
32.600.000 489.000
pengisian SSP
Terbilang empat ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah
*) Coret yang tidak perlu
BAGIAN C. LAMPIRAN
Menyetorkan PPh Pasal 22
1. X Daftar Surat Setoran Pajak PPh Pasal 22 (Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan / PPN yang dipotong
Pertamina/Badan Usaha selain Pertamina).
2. X Surat Setoran Pajak (SSP) yang disetor oleh importir atau Pembeli Barang sebanyak: 2 lembar dengan SSP
3.
(Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan Pertamina/Badan Usaha Selain Pertamina).
SSP yang disetor oleh Pemungut Pajak sebanyak: lembar
(Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu, Ditjen Bea dan Cukai). Melaporkan PPh Pasal 22
4. Daftar Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Importir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).
yang dipungut dalam SPT
5. Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).
6. Daftar rincian penjualan dan retur penjualan (dalam hal ada penjualan retur). Masa PPh Pasal 22
7.
8.
Risalah lelang (dalam hal pelaksanaan lelang).
Surat Kuasa Khusus.
Melaporkan PPN yang
BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN
dipungut dalam SPT Masa
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan Diisi Oleh Petugas
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya SPT Masa Diterima: PPN
beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
X PEMUNGUT PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK
Langsung dari WP
Melalui Pos
Melengkapi SPT Masa PPh
Tanggal
Nama B E N D M A N P U R B A L I N G G A 2 0
NPWP 0 0 3 2 1 6 7 5 3 - 5 2 9 0 0 0 tanggal bulan tahun Pasal 22 dengan lampiran:
- Daftar Bukti
Tanda Tangan & Cap Tanggal 1 4 1 1 2 0 1 3 Tanda Tangan
tanggal bulan tahun
Pemungutan
- SSP
F.1.1.32.02 Lampiran III.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
80 Bendahara M
101
Lampiran SPT Masa PPh Pasal 22 Masa Pajak Oktober 2013
KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I. DAFTAR SURAT SETORAN PAJAK Masa Pajak
DIREKTORAT PPh PASAL 22 1 0 / 2 0 1 3
JENDERAL PAJAK
8
9
Pemungutan PPh Pasal 22
10
11
12
13
Pemungutan PPN 14
15
16
17
Membuat bukti 18
21
22
23
Validasi faktur pajak dan
24
pengisian SSP 25
26
27
Menyetorkan PPh Pasal 22
28
/ PPN yang dipotong 29
30
dengan SSP
31
32
37
38
Melaporkan PPN yang
39
dipungut dalam SPT Masa 40
dst.
PPN
Melengkapi SPT Masa PPh X PEMUNGUT PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Tanggal 1 4 1 1 2 0 1 3
Pemungutan
- SSP
D.1.1.32.04 Lampiran III.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
Pajak 2014 81 B
102
Pengisian SPT Masa PPN Bagi Pemungut PPN
SURAT PEMBERITAHUAN MASA FORMULIR
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN)
BAGI PEMUNGUT PPN
DEPARTEMEN KEUANGAN RI Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN 1107 PUT
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Beri tanda X dalam yang sesuai
Pengisian formulir Pe
Nama Pemungut : Bendahara MAN Purbalingga NPWP : 0 0 - 3 2 1 - 6 7 5 - 3 - 5 2 9 - 0 0 0 T5, T6 dan T7
Alamat : Jl. Letjen S. Parman Purbalingga Masa : 1 0 s.d. 1 0 - 2 0 1 3
Pembelian ATK, buku
No. Telp : 0281-658900 Pembetulan Ke : …….. (……………………)
pelajaran, printer,
Usaha : Sekolah Instansi Pemerintah
komputer
Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (7) UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU
Nomor 16 Tahun 2000, apabila SPT Masa yang Saudara sampaikan tidak ditandatangani atau tidak sepenuhnya dilampiri
Rp610.000
Pengeluaran pemungutan PPh Pasal 22
Saudaradianggap
B. PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH SELAIN BENDAHARAWAN PEMERINTAH berupa SSP
SPTSaudara
pengisian SSP
Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut Rp
yang ditetapkan,
Pernyataan
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya, saya menyatakan bahwa
Purbalingga, 2 Desember 2013
Melaporkan PPN yang
apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah Kuasa Bendaharawan/Pengurus
benar, lengkap, jelas dan tidak bersyarat
dipungut dalam SPT Masa
Tanda tangan :
Nama Jelas : Taufik Hidayat PPN
- Daftar Bukti
Pemungutan
- SSP
82 Bendahara Ma
103
LAMPIRAN 1 FORMULIR
DAFTAR PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH
Masa Pajak : 1 0 s.d. 1 0 - 2 0 1 3 1107
PUT 1
DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Pembetulan Ke- : …… (………….)
NAMA PEMUNGUT : Bendahara MAN Purbalingga
NPWP : 00.321.675.3-529.000
FAKTUR PAJAK Kode dan Nomor Tanggal Setor
Tanggal Bayar
No. Nama Rekanan NPWP Rekanan Seri FP Yang DPP (Rupiah) PPN (Rupiah) PPn BM (Rupiah)
Kode dan Nomor Seri Tanggal Tagihan PPN PPn BM
Diganti
A. PPN dan PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH PENERBIT SPM MELALUI KPPN
1 CV. Susanto 01.222.355.5-529.000 020.000-13.00000700 21/10/2013 20.000.000 2.000.000 28/10/2013 28/10/2013
2 CV. Wijaya 01.562.358.3-529.000 020.000-13.00000800 21/10/2013 10.000.000 1.000.000 28/10/2013 28/10/2013
3
4
5
dst
JUMLAH - dipindahkan ke Formulir 1107 PUT 1 3.000.000
B. PPN dan PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARA PENGELUARAN
1 Joko 06.325.456.3-529.000 020.000-13.00000101 04/10/2013 1.100.000 110.000 04/10/2013 04/10/2013
2 Bagus 06.456.321.2-529.000 020.000-13.00000501 18/10/2013 5.000.000 500.000 18/10/2013 18/10/2013
3
4
5
dst
JUMLAH - dipindahkan ke Formulir 1107 PUT 2 610.000
104
C. JUMLAH (A+B)
D.1.2.32.03
5. Pengisian formulir untuk T8
Pembuatan Bukti Pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak Pengisian formulir
Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : Pemotong/Pemungut Pajak
T8
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Pembangunan gedung
pelaksana PT Jaya
KANTOR PELAYANAN PAJAK
Karya, perencana
PRATAMA JAMBI (1)
konstruksi Tuan Zaky,
nilai kontrak
BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2) Rp5.000.000.000
ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI
Pembayaran 22/7 2013
Nomor : 123/potput-final/2013 (2) Pelaksana konstruksi
Rp1.500.000.000
Alamat : J L . P E M U D A N O . 3 5 J A M B I
Jumlah Nilai Bruto Tarif PPh yang Dipotong/ Pemotongan PPh Pasal 4
No. Uraian ayat (2) pelaksana
(Rp) (%) Dipungut (Rp)
konstruksi
(1) (2) (3) (4) (5) (3%xRp1.500.000.000)
1. Jasa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa
dengan kualifikasi usaha kecil 2%
2. Jasa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa
Pemungutan PPN
yang tidak memiliki kualifikasi usaha 4%
3. Jasa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa
selain angka 1 dan angka 2 di atas 15.000.000.000 3% 45.000.000
Membuat bukti
4. Jasa perencanaan atau pengawasan konstruksi
pemotongan PPh Pasal 4 (2)
oleh penyedia jasa yang memiliki kualifikasi usaha 4%
5. Jasa perencanaan atau pengawasan konstruksi
oleh penyedia jasa yang tidak memiliki kualifikasi
usaha 6% Pengecekan keabsahan
faktur pajak dan pengisian
JUMLAH 45.000.000 SSP
Terbilang : empat puluh lima juta rupiah
Jambi, 22 Juli 20 13 (4) Menyetorkan PPh Pasal 4
(2)2 / PPN yang dipotong
Pemotong/Pemungut Pajak (5)
dengan SSP
NPWP : 0 0 - 9 8 7 - 6 5 4 - 3 - 3 3 1 - 0 0 0
Nama : B E N D . I N S P E K T O R A T
Melaporkan PPh Pasal 4(2)
W I L A Y A H P R O P . J A M B I
yang dipotong dalam SPT
Masa PPh Pasal 4(2)
Perhatian :
1. Jumlah Pajak Penghasilan dari Jasa
Konstruksi yang dipotong/dipungut di
Tanda Tangan, Nama dan Cap
atas bukan merupakan kredit pajak
Melaporkan PPN yang
dalam Surat Pemberitahuan (SPT)
Tahunan PPh. dipungut dalam SPT Masa
PPN
2. Bukti Pemotongan/Pemungutan ini
dianggap sah apabila diisi dengan Syam Nugroho (6)
lengkap dan benar.
F.1.1.33.16 Lampiran I.8 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
105
Pengisian formulir Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak
Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : Pemotong/Pemungut Pajak
T8
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Pembangunan gedung DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
pelaksana PT Jaya KANTOR PELAYANAN PAJAK
Karya, perencana PRATAMA JAMBI (1)
konstruksi Tuan Zaky,
nilai kontrak
BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2)
Rp5.000.000.000
ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI
No. Uraian
Jumlah Nilai Bruto Tarif PPh yang Dipotong/
Pemotongan PPh Pasal 4
(Rp) (%) Dipungut (Rp)
ayat (2) pelaksana (1) (2) (3) (4) (5)
konstruksi
1. Jasa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa
(4%xRp.50.000.000)
dengan kualifikasi usaha kecil 2%
usaha
JUMLAH
6%
2.000.000
Pengecekan keabsahan Terbilang : dua juta rupiah
faktur pajak dan pengisian
SSP
W I L A Y A H P R O P . J A M B I
Perhatian :
Melaporkan PPh Pasal 4(2) 1. Jumlah Pajak Penghasilan dari Jasa Tanda Tangan, Nama dan Cap
yang dipotong dalam SPT Konstruksi yang dipotong/dipungut di
Masa PPh Pasal 4(2) atas bukan merupakan kredit pajak
dalam Surat Pemberitahuan (SPT)
Tahunan PPh.
2. Bukti Pemotongan/Pemungutan ini
dianggap sah apabila diisi dengan Syam Nugroho (6)
Melaporkan PPN yang lengkap dan benar.
dipungut dalam SPT Masa
F.1.1.33.16 Lampiran I.8 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
PPN
106
Pembuatan SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2) Masa Pajak Juli 2013
X 2 0 1 3
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran Melaporkan PPh Pasal 4(2)
F.2.0.32.01 Melaporkan PPN yang
PPN
86 Bendahara Ma
107
Pengisian SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2) Masa Pajak Juli 2013
1. NPWP : 0 0 9 8 7 6 5 4 3 - 3 3 1 0 0 0
T8 2. Nama : B E N D A H A R A I N S P E K T O R A T W I L J A M B I
3. Alamat : J L . V E T E R A N N O . 2 - 4 J A M B I
Pembangunan BAGIAN B. OBJEK PAJAK
gedung pelaksana PT Nilai Obyek PajaK Tarif PPh yang Dipotong/
Uraian KAP/KJS
(Rp) (%) Dipungut/Disetor Sendiri (Rp)
Jaya Karya, (1) (2) (3) (4) (5)
1. Bunga Deposito/Tabungan, Diskonto SBI dan Jasa Giro
perencana konstruksi
a. Bunga Deposito/Tabungan
Tuan Zaky, nilai 1) Yang ditempatkan di Dalam Negeri 411128/404
2) Yang ditempatkan di Luar Negeri 411128/404
kontrak b. Diskonto Sertifikat Bank Indonesia 411128/404
c. Jasa Giro 411128/404
Rp5.000.000.000 2. Transaksi Penjualan Saham
a. Saham Pendiri
b. Bukan Saham Pendiri
411128/407
411128/407
Pemotongan PPh Pasal 4 3. Bunga/Diskonto Obligasi dan Surat Berharga Negara 411128/401
4. Hadiah Undian 411128/405
ayat (2) 5. Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
a. Perencana Konstruksi
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh 411128/409 50.000.000 4% 2.000.000
2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh 411128/409
Membuat bukti b. Pelaksana Konstruksi
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh 411128/409 1.500.000.000 3% 45.000.000
pemotongan PPh Pasal 4 2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh 411128/409
c. Pengawas Konstruksi
(2)
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh 411128/409
2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh 411128/409
7. Wajib Pajak yang Melakukan Pengalihan Hak atas
Pengecekan keabsahan Tanah/Bangunan 411128/402
8. Bunga Simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi kepada
faktur pajak dan Anggota Wajib Pajak Orang Pribadi 411128/417
9. Transaksi Derivatif Berupa Kontrak Berjangka yang
pengisian SSP
Diperdagangkan di Bursa 411128/418
10. Dividen yang Diterima/Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi
Dalam Negeri 411128/419
Menyetorkan PPh Pasal 4 11. Penghasilan Tertentu Lainnya
a. ……………...…………..……………………………………
(2)2 / PPN yang dipotong b. ……………...……………...…………………………………
c. ……………...……………………...…………………………
dengan SSP
JUMLAH 1.550.000.000 47.000.000
Terbilang : empat puluh tujuh juta rupiah
BAGIAN C. LAMPIRAN
Melaporkan PPh Pasal
1. X Surat Setoran Pajak : 1 lembar.
4(2)
2. X Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2).
yang dipotong dalam 3. X Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2) : 2 lembar.
4. Surat Kuasa Khusus.
SPT Masa PPh Pasal 4(2)
F.1.1.32.04 Lampiran I.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
r Pajak 2014 87 B
108
Daftar Bukti Pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)
KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I. DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN Masa Pajak
Daf
DIREKTORAT PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2) 0 7 / 2 0 1 3
JENDERAL PAJAK
10 Rp5.000.000.000
11
12
13 Pemotongan PPh Pasal 4
14
ayat (2)
15
16
17 Pemungutan PPN
18
19
20 Membuat bukti
21
pemotongan PPh Pasal 4
22
(2)
23
24
25
Pengecekan keabsahan
26
27 faktur pajak dan
28 pengisian SSP
29
30
31 Menyetorkan PPh Pasal 4
32
(2)2 / PPN yang dipotong
33
34 dengan SSP
35
36
Melaporkan PPh Pasal
37
38 4(2)
39
yang dipotong dalam
40
dst. SPT Masa PPh Pasal 4(2)
JUMLAH 1.550.000.000 47.000.000
Melaporkan PPN yang
X PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Tanggal 2 0 0 8 2 0 1 3
D.1.1.32.06 Lampiran I.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
88 Bendahara M
109
Faktur Pajak
Lembar ke-1 : Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP
sebagai bukti Pajak Masukan
FAKTUR PAJAK
Pengisian formulir
Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak : 020.000-13.00000650
Karya, perencana Pembeli Barang Kena Pajak/ Penerima Jasa Kena Pajak
Nama : Bendahara Itwilprop Jambi
konstruksi Tuan
Alamat : Jl. Veteran No. 2-4 Jambi
Zaky, nilai kontrak
NPWP : 00.987.654.3-331.000
Rp5.000.000.000 Harga Jual/Penggantian/Uang
No.
Urut
Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak Muka/Termin
(Rp)
Pemotongan PPh Pasal 4 1 Jasa Pelaksanaan Kontruksi Termin I 1.500.000.000
ayat (2)
Pemungutan PPN
Membuat bukti
(2)
Pengecekan keabsahan
SSP
Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin *) 1.500.000.000
Menyetorkan PPh Pasal 4
Dikurangi Potongan Harga -
(2)2 / PPN yang dipotong
Dikurangi Uang Muka yang telah diterima -
dengan SSP Dasar Pengenaan Pajak 1.500.000.000
PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak 150.000.000
jak 2014 89 B
110
Lembar ke-1 : Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP
sebagai bukti Pajak Masukan
FAKTUR PAJAK
Pengisian formulir
Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak : 020.000-13.00000950
Pengusaha Kena Pajak
T8
Kod
Nama : Zaky Pembangunan gedung
Alamat : Graha Telanai Pura Blok M No. 7 Jambi Pen
pelaksana PT Jaya
NPWP : 09.573.882.9-331.000 Nam
Karya, perencana Ala
Pembeli Barang Kena Pajak/ Penerima Jasa Kena Pajak NP
konstruksi Tuan Zaky,
Nama : Bendahara Itwilprop Jambi
Pem
Alamat : Jl. Veteran No. 2-4 Jambi nilai kontrak
Nam
NPWP : 00.987.654.3-331.000 Rp5.000.000.000 Ala
No.
Urut
Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak
Harga Jual/Penggantian/Uang
Muka/Termin
NP
1 Jasa Perencanaan Kontruksi 50.000.000 1
Pemungutan PPN
Membuat bukti
Pengecekan keabsahan
SSP
Menyetorkan PPh Pasal 4
*) C
90 Bendahara Mahi
111
Pembuatan SSP PPN
NPWP : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 3 3 1 0 0 0
Pembangunan gedung Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki
pelaksana PT Jaya
NAMA WP : PT. Jaya Karya
Karya, perencana
ALAMAT WP : Jl. Pemuda No. 35 Jambi
konstruksi Tuan Zaky, ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
nilai kontrak NOP :
Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak
Rp5.000.000.000
ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Pemotongan PPh Pasal 4
Uraian Pembayaran :
ayat (2) Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran
PPN Jasa Konstruksi oleh Pemungut PPN Dalam Negeri
4 1 1 2 1 1 9 0 0 ……………………………………………...…………………..……………………………………………………
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
Pemungutan PPN
Membuat bukti X 2 0 1 3
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak
pemotongan PPh Pasal 4 (2)
Nomor Ketetapan :
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT
/ / / /
Pengecekan keabsahan
faktur pajak dan pengisian Jumlah Pembayaran : Rp150.000.000 Diisi dengan rupiah penuh
SSP
Terbilang : seratus lima puluh juta rupiah
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
Menyetorkan PPh Pasal 4
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
(2)2 / PPN yang dipotong Tanggal …………………………………………… Jambi , Tanggal 22 Juli 2013
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
dengan SSP
Melaporkan PPh Pasal 4(2)
yang dipotong dalam SPT Nama Jelas : ……………………………………. Nama Jelas : Syam Nugroho
Masa PPh Pasal 4(2) " Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
PPN
F.2.0.32.01
112
SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. LEMBAR 1
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP) Pengisian formulir
T8
Untuk Arsip Wajib Pajak
NPWP : 0 9 5 7 3 8 8 2 9 3 3 1 0 0 0
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki
Pembangunan gedung
pelaksana PT Jaya
NAMA WP : Zaky
Karya, perencana
ALAMAT WP : Graha Telanai Pura Blok M No.7 Jambi
………….……………………...……………………………………….……………………………………………………………………………………………. konstruksi Tuan Zaky,
Jumlah Pembayaran : Rp5.000.000 Diisi dengan rupiah penuh faktur pajak dan pengisian
Terbilang : lima juta rupiah
SSP
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
Menyetorkan PPh Pasal 4
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal …………………………………………… Jambi , Tanggal 5 Juli 2013 (2)2 / PPN yang dipotong
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
dengan SSP
Melaporkan PPh Pasal 4(2)
Nama Jelas : ……………………………………. Nama Jelas : Syam Nugroho yang dipotong dalam SPT
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa " Masa PPh Pasal 4(2)
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
Melaporkan PPN yang
PPN
F.2.0.32.01
92 Bendahara Mahi
113
Pengisian SPT Masa PPN Bagi Pemungut PPN Masa Pajak Juli 2013
SURAT PEMBERITAHUAN MASA FORMULIR
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN)
13 BAGI PEMUNGUT PPN
Pengisian formulir DEPARTEMEN KEUANGAN RI Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN 1107 PUT
Beri tanda X dalam yang sesuai
T8
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
pelaksana PT Jaya Alamat : Jl. Veteran No. 2-4 Jambi Masa : 0 7 s.d. 0 7 - 2 0 1 3
Karya, perencana
No. Telp : Pembetulan Ke : …….. (……………………)
konstruksi Tuan Zaky,
Usaha :
nilai kontrak
Rp5.000.000.000
Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (7) UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU
Nomor 16 Tahun 2000, apabila SPT Masa yang Saudara sampaikan tidak ditandatangani atau tidak sepenuhnya dilampiri
ayat (2) PPn BM yang dipungut oleh Penerbit SPM melalui KPPN Rp0
disampaikan.
Membuat bukti
PPn BM yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran Rp
pemotongan PPh Pasal 4 (2)
Rp
Pengeluaran
Saudaradianggap
Pengecekan keabsahan
faktur pajak dan pengisian B. PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH SELAIN BENDAHARAWAN PEMERINTAH
SPTSaudara
maka SPT
dokumen yang
X SSP
keterangan dan/atau dokumen
…………………………..
Perhatian
r Pajak 2014 93 B
114
LAMPIRAN 1 FORMULIR
DAFTAR PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH
Masa Pajak : 0 7 s.d. 0 7 - 2 0 1 3 1107
DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Pembetulan Ke- : …… (………….)
PUT 1
NAMA PEMUNGUT : Bendahara Itwilprop Jambi
NPWP : 00.987.654.3-331.000
2 PT. Jaya Karya 01.234.567.8-331.000 020.000-13.00000650 15/07/2013 1.500.000.000 150.000.000 22/07/2013 22/07/2013
dst
dst
C. JUMLAH (A+B)
D.1.2.32.03
115
6. Pengisian formulir untuk T9
Pembuatan Bukti Pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)
ALAMAT OP : Hulu Sungai Tengah, Barabai
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Pemotongan PPh Pasal 4 Uraian Pembayaran : PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran
ayat (2)
Atas Pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan
4 1 1 1 2 8 4 0 2 ……………………………………………...…………………..……………………………………………………
Nasrun (800m x Rp400.000 ……………………………………………...…………………..……………………………………………………
x 5%) Masa Pajak
Tahun Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan
2 0 1 3
Diisi Tahun terutangnya Pajak
Menyetorkan PPh Pasal 4
Nomor Ketetapan : / / / /
(2)2 dengan SSP Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT
Masa PPh Pasal 4(2) Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal …………………………………………… Purbalingga , Tanggal Maret 2013
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
F.2.0.32.01
Pajak 2014 95 B
116
SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. LEMBAR 1
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
6. Pengisian formulir untuk T9
(SSP) Untuk Arsip Wajib Pajak
Pengisian formulir
T9
NPWP Pembuatan
: 0 2 SSP6 PPh
1 4 Final
2 Pasal
8 4 40 ayat
7 2(2)1 0 0 0
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki Pembebasan tanah
NAMA WP : Mega atas nama Nasrun
ALAMAT OP : Hulu Sungai Tengah, Barabai
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Uraian Pembayaran : PPh Final Pasal 4 ayat (2) Pemotongan PPh Pasal 4
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran
Atas Pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan ayat (2)
4 1 1 1 2 8 4 0 2 ……………………………………………...…………………..……………………………………………………
……………………………………………...…………………..…………………………………………………… Nasrun (800m x Rp400.000
Masa Pajak x 5%)
Tahun Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
X
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan
2 0 1 3
Diisi Tahun terutangnya Pajak
Menyetorkan PPh Pasal 4
Nomor Ketetapan : / / / /
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT (2)2 dengan SSP
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
F.2.0.32.01
117
Pengisian SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2)
2) Yang ditempatkan di Luar Negeri 411128/404
b. Diskonto Sertifikat Bank Indonesia 411128/404
c. Jasa Giro 411128/404
Pemotongan PPh Pasal 4 2. Transaksi Penjualan Saham
a. Saham Pendiri 411128/407
ayat (2) b. Bukan Saham Pendiri 411128/407
3. Bunga/Diskonto Obligasi dan Surat Berharga Negara 411128/401
4. Hadiah Undian 411128/405
5. Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
a. Penyewa sebagai Pemotong Pajak 411128/403
Menyetorkan PPh Pasal 4 b. Orang Pribadi/Badan yang Menyetor Sendiri PPh 411128/403
6. Jasa Konstruksi
(2)2 dengan SSP a. Perencana Konstruksi
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh 411128/409
2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh 411128/409
b. Pelaksana Konstruksi
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh 411128/409
Melaporkan PPh Pasal 2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh 411128/409
c. Pengawas Konstruksi
4(2) 1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh 411128/409
2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh 411128/409
yang dipotong dalam SPT
7. Wajib Pajak yang Melakukan Pengalihan Hak atas
Masa PPh Pasal 4(2) Tanah/Bangunan 411128/402 800.000.000 5% 40.000.000
8. Bunga Simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi kepada
Anggota Wajib Pajak Orang Pribadi 411128/417
9. Transaksi Derivatif Berupa Kontrak Berjangka yang
Diperdagangkan di Bursa 411128/418
10. Dividen yang Diterima/Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi
Dalam Negeri 411128/419
11. Penghasilan Tertentu Lainnya
a. ……………...…………..……………………………………
b. ……………...……………...…………………………………
c. ……………...……………………...…………………………
JUMLAH 800.000.000 40.000.000
Terbilang : empat puluh juta rupiah
BAGIAN C. LAMPIRAN
Nama B E N D D I N A S P E R H U B K A B H U 2 0
NPWP 0 0 6 9 5 7 5 4 0 - 7 2 1 0 0 0 tanggal bulan tahun
F.1.1.32.04 Lampiran I.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
ajak 2014 97 B
118
7. Pengisian formulir untuk T11
Pembuatan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23
Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak
Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : Pemotong Pajak
Alamat : J L I N S P E K S I K A L I
2.
3.
Bunga **)
Royalti
15%
15%
Membuat bukti
4. Hadiah dan penghargaan 15%
5. Sewa dan Penghasilan lain pemotongan PPh Pasal 23
sehubungan dengan
6.
penggunaan harta ***)
Jasa Teknik, Jasa Manajemen,
2%
Jasa Konsultansi dan Jasa Lain
Menyetorkan PPh Pasal 23
sesuai PMK-244/PMK.03/2008:
a. Jasa Teknik 2% dengan SSP
b. Jasa Manajemen 2%
c. Jasa Konsultan
d. Jasa lain :
2%
1) Jasa Katering 3.500.000 2% 70.000 Melaporkan PPh Pasal 23
2) ………………………… 2%
yang dipotong dalam SPT
3) ………………………… 2%
Masa PPh Pasal 23/26
4) ………………………… 2%
5) ………………………… 2%
6) ………………………… 2%
****)
JUMLAH 3.500.000 70.000
Terbilang : tujuh puluh ribu rupiah
Perhatian :
1. Jumlah Pajak Penghasilan Pasal 23 Gorontalo, 25 Februari 2013 (4)
yang dipotong di atas merupakan
angsuran atas Pajak Penghasilan yang Pemotong Pajak (5)
F.1.1.33.06 Lampiran IV.3 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
98 Bendahara
119
Pembuatan SSP PPh Pasal 23
NPWP : 0 0 8 7 5 4 6 9 0 8 2 2 0 0 0
Pengisian formulir
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki
Jumlah Pembayaran : Rp70.000 Diisi dengan rupiah penuh
Terbilang : tujuh puluh ribu rupiah
Menyetorkan PPh Pasal ………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
23 dengan SSP
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal …………………………………………… Gorontalo , Tanggal 7 Maret 2013
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
23
Bendahara Pemda Gorontalo
yang dipotong dalam Nama Jelas : ……………………………………. Nama Jelas : Bagus
SPT Masa PPh Pasal
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
23/26 Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
F.2.0.32.01
r Pajak 2014 99 B
120
Pengisian SPT Masa PPh Pasal 23
1. NPWP : 0 0 8 7 5 4 6 9 0 - 8 2 2 0 0 0
Pengisian formulir
2. Nama : B E N D A H A R A P E M D A G O R O N T A L O
3. Alamat : B A N Y U D O N O G O R O N T A L O
T11
BAGIAN B. OBJEK PAJAK
1. PPh Pasal 23 yang telah Dipotong
Uraian KAP/KJS Jumlah Penghasilan Bruto (Rp) PPh yang Dipotong (Rp)
Pembayaran jasa
(1) (2) (3) (4) katering Rp3.500.000
1. Dividen *) 411124/101
2. Bunga **) 411124/102 kepada CV Sedap
3. Royalti 411124/103 o
4. Hadiah dan penghargaan 411124/100
5. Sewa dan Penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta ***) 411124/100
6. Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultansi dan jasa lain sesuai
dengan PMK-244/PMK.03/2008 : Pemotongan PPh Pasal 23
a. Jasa Teknik 411124/104
b. Jasa Manajemen 411124/104
(2% x Rp3.500.000)
c. Jasa Konsultan 411124/104
d. Jasa lain :****)
1) Jasa Catering 3.500.000 70.000
2) …………………………...………………………………………………………………………
3) …………………………...……………………………………………………………………… Membuat bukti
7. ….…………………………….……………….……….….………….………….……
JUMLAH
pemotongan PPh Pasal 23
3.500.000 70.000
Terbilang tujuh puluh ribu rupiah
Uraian KAP/KJS
Jumlah Penghasilan
Bruto
Perkiraan
Penghasilan PPh yang Dipotong (Rp)
(Rp) Neto (%) Menyetorkan PPh Pasal 23
(1) (2) (3) (4) (5)
dengan SSP
1. Dividen 411127/101
2. Bunga 411127/102
3. Royalti
4. Sewa dan Penghasilan lain sehubungan penggunaan harta
411127/103
411127/100
5. Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan kegiatan 411127/104
Melaporkan PPh Pasal 23
6. Hadiah dan penghargaan 411127/100
7. Pensiun dan pembayaran berkala 411127/100 yang dipotong dalam SPT
8. Premi swap dan transaksi lindung nilai 411127/102
9. Keuntungan karena pembebasan utang 411127/100 Masa PPh Pasal 23/26
10. Penjualan harta di Indonesia 411127/100
11. Premi asuransi/reasuransi 411127/100
12. Penghasilan dari pengalihan saham 411127/100
13. Penghasilan Kena Pajak BUT setelah pajak 411127/105
JUMLAH
Terbilang ……………..…………………………………………………………………………………………………………….………………………..…………………………
*) Tidak termasuk dividen kepada WP Orang Pribadi Dalam Negeri. ***) Kecuali sewa tanah dan bangunan.
**) Tidak termasuk bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada WP OP. ****) Apabila kurang harap dibuat lampiran tersendiri.
BAGIAN C. LAMPIRAN
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan Diisi Oleh Petugas
perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta SPT Masa Diterima:
lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas. Langsung dari WP
X PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Melalui Pos
Tanggal
Nama B E N D A H A R A P E M D A G O R O N T A L 2 0
NPWP 0 0 8 7 5 4 6 9 0 - 8 2 2 0 0 0 tanggal bulan tahun
F.1.1.32.03 Lampiran IV.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
100 Bendahara Ma
121
KEMENTERIAN
Pengisian formulir KEUANGAN R.I. DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN Masa Pajak
DIREKTORAT PPh PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26 0 2 / 2 0 1 3
T11 JENDERAL PAJAK
A. PPH PASAL 23
kepada CV Sedap
1 02.425.743.2.-822.000 CV Sedap 0001/23XYZ02/2013 25/02/2013 3.500.000 70.000
2
3
Pemotongan PPh Pasal 23 4
5
(2% x Rp3.500.000)
6
7
8
9
Membuat bukti
10
pemotongan PPh Pasal 23 11
12
13
14
Menyetorkan PPh Pasal 23 15
16
dengan SSP
17
18
19
20
Melaporkan PPh Pasal 23
dst.
JUMLAH 3.500.000 70.000
yang dipotong dalam SPT
B. PPH PASAL 26
Masa PPh Pasal 23/26
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
dst.
JUMLAH
D.1.1.32.05 Lampiran IV.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
122
8. Pengisian formulir untuk T12
Pembuatan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23
Masa Pajak
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
Tahun Pajak Pemotongan PPh Pasal 23
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
X 2 0 1 3 atas jasa maklon (2% x
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak
Rp60.000.000)
Nomor Ketetapan : / / / /
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT
Pemungutan PPh Pasal 22
Jumlah Pembayaran : Rp150.000 Diisi dengan rupiah penuh atas biaya bahan tambahan
Terbilang : seratus lima puluh ribu rupiah (1.5% x Rp10.000.000)
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
Membuat bukti
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal …………………………………………… Boyolali , Tanggal 22 Oktober 2013 pemotongan PPh Pasal 23
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
Pengecekan keabsahan
faktur pajak
Bendahara Dinas Pendidikan Kab Boyolali
Nama Jelas : ……………………………………. Nama Jelas : Handayani
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa " Menyetorkan PPh Pasal
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
22/23/PPN dengan SSP
Melaporkan PPh Pasal
22/23/PPN
F.2.0.32.01
yang dipotong/dipungut
22/23/PPN
102 Bendahara M
123
Pengisian SPT Masa PPh Pasal 22
Terbilang
JUMLAH
tambahan (1.5% x 1. X Daftar Surat Setoran Pajak PPh Pasal 22 (Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan
Pertamina/Badan Usaha selain Pertamina).
Rp10.000.000) 2. X Surat Setoran Pajak (SSP) yang disetor oleh importir atau Pembeli Barang sebanyak: 1 lembar
3.
(Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan Pertamina/Badan Usaha Selain Pertamina).
SSP yang disetor oleh Pemungut Pajak sebanyak: lembar
Membuat bukti (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu, Ditjen Bea dan Cukai).
4. Daftar Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Importir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).
pemotongan PPh Pasal
5. Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).
23 6. Daftar rincian penjualan dan retur penjualan (dalam hal ada penjualan retur).
7.
8.
Risalah lelang (dalam hal pelaksanaan lelang).
Surat Kuasa Khusus.
Pengecekan keabsahan
BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN
faktur pajak
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya SPT Masa Diterima:
Diisi Oleh Petugas
beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas. Langsung dari WP
Menyetorkan PPh Pasal
X PEMUNGUT PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Melalui Pos
22/23/PPN dengan SSP
Tanggal
Nama
NPWP
B
0
E
0
N D
8 7
D
5
I N
9
A
6
S
4
P
0
E
- 5
N D
2 7
B Y
0
L
0 0 tanggal bulan
2 0
tahun
yang dipotong/dipungut
Pasal 22/23/PPN
F.1.1.32.02 Lampiran III.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
ak 2014 103 B
124
KEMENTERIAN
KEUANGAN R.I. DAFTAR SURAT SETORAN PAJAK Masa Pajak
Pengisian formulir
DIREKTORAT PPh PASAL 22 1 0 / 2 0 1 3
JENDERAL PAJAK
T12
Surat Setoran Pajak Nilai Obyek Pajak PPh yang
No. NPWP Nama
Tanggal (Rp) Dipungut (Rp)
Dinas Pendidikan
Boyolali membuat
1 02.425.347.2-527.000 PT. Garmindo 22 Oktober 2013 10.000.000 150.000
2 kontrak pembuatan
3 baju seragam dengan
4
PT Garmindo,
5
6 spesifikasi
7
ditentukan dinas
8
9 pendidikan.
10 Biaya pengerjaan
11
Rp60.000.000, biaya
12
13 bahan tambahan
14
Rp10.000.000
15
16
17 Pemotongan PPh Pasal
18
23 atas jasa maklon (2% x
19
20 Rp60.000.000)
21
22
Pemungutan PPh Pasal
23
24 22 atas biaya bahan
25
tambahan (1.5% x
26
27
Rp10.000.000)
28
29
Membuat bukti
30
31 pemotongan PPh Pasal
32 23
33
34
35 Pengecekan keabsahan
36
faktur pajak
37
38
39 Menyetorkan PPh Pasal
40
22/23/PPN dengan SSP
dst.
JUMLAH 10.000.000 150.000
- 5
yang dipotong/dipungut
NPWP 0 0 8 7 5 9 6 4 0 2 7 0 0 0 Tanda Tangan & Cap
dalam SPT Masa PPh
Pasal 22/23/PPN
D.1.1.32.04 Lampiran III.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
104 Bendahara
125
Pembuatan bukti pemotongan PPh Pasal 23
Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak
Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : Pemotong Pajak
Pengisian formulir
Boyolali membuat
BUKTI PEMOTONGAN PPh PASAL 23
kontrak pembuatan
Nomor : 0001/23XYZ10/2013 (2)
Jasa Konsultansi dan Jasa Lain
sesuai PMK-244/PMK.03/2008:
a. Jasa Teknik 2%
Pemungutan PPh Pasal 22
b. Jasa Manajemen 2%
atas biaya bahan c. Jasa Konsultan 2%
1) Jasa Maklon
2) …………………………
60.000.000 2%
2%
1.200.000
5) …………………………
6) …………………………
2%
2%
Pengecekan keabsahan
****)
faktur pajak JUMLAH 60.000.000 1.200.000
Pasal 22/23/PPN
*) Tidak termasuk dividen kepada WP Orang Pribadi dalam negeri.
**) Tidak termasuk bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi
kepada anggota WP Orang Pribadi.
Handayani (6)
***) Kecuali sewa tanah dan bangunan.
****) Apabila kurang harap diisi sendiri.
F.1.1.33.06 Lampiran IV.3 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
126
Pembuatan SSP PPh Pasal 23
Nomor Ketetapan : / / / /
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT Pemungutan PPh Pasal 22
Diisi dengan rupiah penuh
Terbilang : satu juta dua ratus ribu rupiah
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
Membuat bukti
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
pemotongan PPh Pasal 23
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran
Tanggal ……………………………………………
Wajib Pajak/Penyetor
Boyolali , Tanggal 22 Oktober 2013
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
Pengecekan keabsahan
faktur pajak
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa " 22/23/PPN dengan SSP
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
Melaporkan PPh Pasal
22/23/PPN
yang dipotong/dipungut
22/23/PPN
106 Bendahara M
127
Pengisian SPT Masa PPh Pasal 23
Pengisian formulir
KEMENTERIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA X SPT Normal
T12
KEUANGAN R.I.
PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26 SPT Pembetulan Ke-
DIREKTORAT Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan Masa Pajak
JENDERAL PAJAK / 2
Pajak Penghasilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26 1 0 0 1 3
Dinas Pendidikan
BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK
Boyolali membuat
1. NPWP : 0 0 8 7 5 9 6 4 0 - 5 2 7 0 0 0
kontrak pembuatan 2. Nama : B E N D D I N A S P E N D K A B B O Y O L A L I
3. Alamat : M O J O S O N G O B O Y O L A L I
baju seragam
BAGIAN B. OBJEK PAJAK
dengan PT 1. PPh Pasal 23 yang telah Dipotong
Uraian KAP/KJS Jumlah Penghasilan Bruto (Rp) PPh yang Dipotong (Rp)
Garmindo, (1) (2) (3) (4)
1. Dividen *) 411124/101
spesifikasi
2. Bunga **) 411124/102
ditentukan dinas 3. Royalti 411124/103
4. Hadiah dan penghargaan 411124/100
pendidikan. 5. Sewa dan Penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta ***) 411124/100
Biaya pengerjaan 6. Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultansi dan jasa lain sesuai
dengan PMK-244/PMK.03/2008 :
Rp60.000.000, biaya a. Jasa Teknik 411124/104
b. Jasa Manajemen 411124/104
bahan tambahan c. Jasa Konsultan 411124/104
d. Jasa lain :****)
Rp10.000.000
1) Jasa Catering 60.000.000 1.200.000
2) …………………………...………………………………………………………………………
3) …………………………...………………………………………………………………………
Pemotongan PPh Pasal 7. ….…………………………….……………….……….….………….………….……
JUMLAH 60.000.000 1.200.000
23 atas jasa maklon (2% Terbilang satu juta dua ratus ribu rupiah
Uraian KAP/KJS
Jumlah Penghasilan
Bruto
(Rp)
Perkiraan
Penghasilan
Neto (%)
PPh yang Dipotong (Rp)
BAGIAN C. LAMPIRAN
Menyetorkan PPh Pasal
1. X Surat Setoran Pajak : 1 lembar. 4. Surat Kuasa Khusus.
22/23/PPN dengan SSP
2. X Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 dan/atau Pasal 26. 5. Legalisasi fotocopy Surat Keterangan Domisili yang masih
3. X Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 berlaku, dalam hal PPh Pasal 26 dihitung berdasarkan tarif
dan/atau Pasal 26 : 1 lembar. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B).
Melaporkan PPh Pasal
BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN
22/23/PPN Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan Diisi Oleh Petugas
perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta SPT Masa Diterima:
yang dipotong/dipungut lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas. Langsung dari WP
X PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Melalui Pos
dalam SPT Masa PPh
Tanggal
Nama B E N D D I N A S P E N D K A B B Y L 2 0
Pasal 22/23/PPN
NPWP 0 0 8 7 5 9 6 4 0 - 5 2 7 0 0 0 tanggal bulan tahun
F.1.1.32.03 Lampiran IV.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
128
KEMENTERIAN Pengisian formulir
KEUANGAN R.I. DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN Masa Pajak
DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK
PPh PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26 1 0 / 2 0 1 3 T12
Bukti Pemotongan Nilai Obyek Pajak PPh yang
Dinas Pendidikan
No. NPWP Nama
Nomor Tanggal (Rp) Dipotong (Rp)
Boyolali membuat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
kontrak pembuatan
A. PPH PASAL 23
baju seragam
1 02.425.347.2.-527.000 PT Garmindo 0001/23XYZ10/2013 22/10/2013 60.000.000 1.200.000
2 dengan PT
3 Garmindo,
4
spesifikasi
5
6 ditentukan dinas
7
pendidikan.
8
9
Biaya pengerjaan
10 Rp60.000.000, biaya
11
bahan tambahan
12
13 Rp10.000.000
14
15
Pemotongan PPh Pasal
16
17 23 atas jasa maklon (2%
18
x Rp60.000.000)
19
20
dst. Pemungutan PPh Pasal
JUMLAH 60.000.000 1.200.000
B. PPH PASAL 26 22 atas biaya bahan
1
tambahan
2
3
Membuat bukti
4
5 pemotongan PPh Pasal
6 23
7
8
9 Pengecekan keabsahan
10
faktur pajak
11
12
13 Menyetorkan PPh Pasal
14
22/23/PPN dengan SSP
15
dst.
JUMLAH
Melaporkan PPh Pasal
22/23/PPN
X PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Tanggal 1 5 1 1 2 0 1 3
yang dipotong/dipungut
Nama B E N D D I N A S P E N D K A B B Y L tanggal bulan tahun
D.1.1.32.05 Lampiran IV.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
108 Bendahara
129
Faktur Pajak
Lembar ke-1 : Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP
Pengisian formulir
sebagai bukti Pajak Masukan
T12
FAKTUR PAJAK
Dinas Pendidikan
Boyolali membuat Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak : 020.000-13.00000875
Pengusaha Kena Pajak
kontrak pembuatan
Nama : PT. Garmindo
baju seragam
Alamat : Jl. Sakti Raya No. 101 Boyolali
dengan PT NPWP : 02.425.347.2-527.000
Garmindo, Pembeli Barang Kena Pajak/ Penerima Jasa Kena Pajak
spesifikasi Nama : Bendahara Dinas Pendidikan Boyolali
ditentukan dinas Alamat : Mojosongo Boyolali
NPWP : 00.875.964.0-527.000
pendidikan.
Harga Jual/Penggantian/Uang
Biaya pengerjaan No.
Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak Muka/Termin
Urut
Rp60.000.000, biaya
(Rp)
1 Jasa Maklon 70.000.000
bahan tambahan
Rp10.000.000
Pemotongan PPh Pasal
x Rp60.000.000)
Pemungutan PPh Pasal
tambahan
Membuat bukti
…….. %
…….. %
Rp. ………………
Rp. ………………
Rp. ………………
Rp. ………………
Melaporkan PPh Pasal
…….. % Rp. ……………… Rp. ………………
22/23/PPN Jumlah Rp. ………………
yang dipotong/dipungut Nama Budiman
130
Pengisian SSP PPN
NOP : dengan PT
Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak
Garmindo,
ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
spesifikasi
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
ditentukan dinas
Uraian Pembayaran :
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran
PPN yang Dipungut oleh Pemungut PPN Dalam Negeri pendidikan.
4 1 1 2 1 1 9 0 0 ……………………………………………...…………………..……………………………………………………
……………………………………………...…………………..…………………………………………………… Biaya pengerjaan
Masa Pajak Rp60.000.000, biaya
Tahun Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
bahan tambahan
X 2 0 1 3
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak Rp10.000.000
Nomor Ketetapan :
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT
/ / / /
Pemotongan PPh Pasal
Jumlah Pembayaran : Rp7.000.000 Diisi dengan rupiah penuh 23 atas jasa maklon (2%
Terbilang : tujuh juta rupiah
x Rp60.000.000)
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………….…….……………...………………………………………………………………………………………………………………………………..
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor Pemungutan PPh Pasal
Tanggal …………………………………………… Boyolali , Tanggal 22 Oktober 2013
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan 22 atas biaya bahan
tambahan
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa " pemotongan PPh Pasal
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
23
Pengecekan keabsahan
faktur pajak
F.2.0.32.01
Melaporkan PPh Pasal
22/23/PPN
yang dipotong/dipungut
Pasal 22/23/PPN
110 Bendahara Ma
131
Pengisian SPT Masa PPN
Pengisian formulir SURAT PEMBERITAHUAN MASA FORMULIR
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN)
T12 BAGI PEMUNGUT PPN
Dinas Pendidikan
DEPARTEMEN KEUANGAN RI Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN 1107 PUT
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Beri tanda X dalam yang sesuai
Boyolali membuat
Nama Pemungut : Bendahara Dinas Pendidikan Boyolali NPWP : 0 0 - 8 7 3 - 9 6 4 - 3 - 5 2 7 - 0 0 0
kontrak pembuatan
Garmindo, Usaha :
spesifikasi
Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (7) UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU
Nomor 16 Tahun 2000, apabila SPT Masa yang Saudara sampaikan tidak ditandatangani atau tidak sepenuhnya dilampiri
ditentukan dinas A. PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH
pendidikan. 1 PPN yang dipungut oleh Penerbit SPM melalui KPPN Rp7.000.000 1
Biaya pengerjaan PPn BM yang dipungut oleh Penerbit SPM melalui KPPN Rp0
Rp60.000.000, biaya Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut oleh Penerbit SPM Rp7.000.000
melalui KPPN
bahan tambahan
Rp10.000.000
disampaikan.
x Rp60.000.000)
tambahan
Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut Rp
yang ditetapkan,
Membuat bukti
X SSP
keterangan dan/atau dokumen
faktur pajak
benar, lengkap, jelas dan tidak bersyarat
Tanda tangan :
Nama Jelas : Handayani
Melaporkan PPh Pasal
X Pemungut Jabatan : Bendahara Dinas Pendidikan Kab Boyolali
22/23/PPN
Kuasa Cap Perusahaan :
yang dipotong/dipungut
F.1.2.32.02
dalam SPT Masa PPh
Pasal 22/23/PPN
132
LAMPIRAN 1 FORMULIR
DAFTAR PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH
Masa Pajak : 1 0 s.d. 1 0 - 2 0 1 3 1107
DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Pembetulan Ke- : …… (………….)
PUT 1
NAMA PEMUNGUT : Bendahara Dinas Pendidikan Boyolali
NPWP : 00.875.964.0-527.000
dst
dst
C. JUMLAH (A+B)
D.1.2.32.03
133
9. Pengisian formulir untuk T13
Pembuatan Bukti Pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Pengisian formulir Lembar ke-1 untuk : yang menyewakan
Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
kepada PT Maju
Nama : P T M A J U H I D A Y A T
Pengecekan keabsahan
Nama : B E N D A H A R A D I N A S T A T A
(2)
Perhatian : Tanda Tangan, Nama dan Cap
yang dipotong/dipungut
1. Jumlah Pajak Penghasilan atas
dalam SPT Masa PPh Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
yang dipotong di atas bukan merupakan
Pasal 4 (2) / PPN
kredit pajak dalam Surat Pemberitahuan
(SPT) Tahunan PPh.
2. Bukti Pemotongan ini dianggap sah PRABU WIJAYA (7)
apabila diisi dengan lengkap dan benar.
F.1.1.33.12 Lampiran I.7 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
134
Pengisian SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Rp12.000.000
NOP : 4 9 7 3 1 0 0 8 2 1 6 7 6 9 0 0 2 0
Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak kepada PT Maju
ALAMAT OP : JL. Jaksa No. 1 Hidayat.
Manado
Uraian Pembayaran : PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran Pemotongan PPh Pasal
Persewaan tanah dan/atau bangunan
4 1 1 1 2 8 4 0 3 ……………………………………………...…………………..…………………………………………………… 4 ayat (2) (10% x
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
Rp62.000.000)
(2)
Bendahara Dinas Tata Ruang Manado
Nama Jelas : ……………………………………. Nama Jelas : Prabu Wijaya yang dipotong/dipungut
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa " dalam SPT Masa PPh
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran Pasal 4 (2) / PPN
F.2.0.32.01
114 Bendahara
135
Pengisian SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Pengisian formulir KEMENTERIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA X SPT Normal
KEUANGAN R.I. PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2) SPT Pembetulan Ke-
T13 DIREKTORAT Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan/Pemungutan Masa Pajak
JENDERAL PAJAK Pajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat (2) 0 7 / 2 0 1 3
Bendaharan dinas BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK
tata ruang Manado
1. NPWP : 0 0 7 9 9 1 0 0 0 - 8 2 1 0 0 0
menyewa rukan 2. Nama : B E N D A H A R A D I N A S T A T A R U A N G
3. Alamat : J L J A K S A N O 1 M A N A D O
Rp50.000.000 dan
BAGIAN B. OBJEK PAJAK
service charge PPh yang Dipotong/
Uraian KAP/KJS Nilai Obyek PajaK Tarif
(Rp) (%) Dipungut/Disetor Sendiri (Rp)
Rp12.000.000
(1) (2) (3) (4) (5)
kepada PT Maju 1. Bunga Deposito/Tabungan, Diskonto SBI dan Jasa Giro
a. Bunga Deposito/Tabungan
Hidayat. 1) Yang ditempatkan di Dalam Negeri 411128/404
4. Hadiah Undian
5. Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
411128/405
Anggota Wajib Pajak Orang Pribadi 411128/417
9. Transaksi Derivatif Berupa Kontrak Berjangka yang
Diperdagangkan di Bursa 411128/418
Melaporkan PPh Pasal 4 10. Dividen yang Diterima/Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi
Dalam Negeri 411128/419
(2) 11. Penghasilan Tertentu Lainnya
a. ……………...…………..……………………………………
yang dipotong/dipungut
b. ……………...……………...…………………………………
dalam SPT Masa PPh c. ……………...……………………...…………………………
JUMLAH 62.000.000 6.200.000
Pasal 4 (2) / PPN Terbilang : Enam juta dua ratus ribu rupiah
BAGIAN C. LAMPIRAN
Nama B E N D A H A R A D I N A S T A T A R N G 2 0
NPWP 0 0 7 9 9 1 0 0 0 - 8 2 1 0 0 0 tanggal bulan tahun
F.1.1.32.04 Lampiran I.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
136
KEMENTERIAN Pengisian formulir
KEUANGAN R.I. DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN Masa Pajak
DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK
PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2) 0 7 / 2 0 1 3 T13
Bukti Pemotongan/Pemungutan Nilai Obyek PPh yang Dipotong
Bendaharan dinas
No. NPWP Nama
Nomor Tanggal Pajak (Rp) /Dipungut (Rp)
tata ruang Manado
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
menyewa rukan
1 02.003.457.0-821.000 PT Maju Hidayat 023/07/2013 5 Januari 2013 62.000.000 6.200.000
2 Rp50.000.000 dan
3
service charge
4
Rp12.000.000
5
6 kepada PT Maju
7
Hidayat.
8
9
10 Pemotongan PPh Pasal
11
4 ayat (2) (10% x
12
13 Rp62.000.000)
14
15
16 Membuat bukti
19
20
21
Pengecekan keabsahan
22
faktur pajak
23
24
25
Menyetorkan PPh Pasal
26
27 4 (2) / PPN dengan SSP
28
29
Melaporkan PPh Pasal 4
30
31 (2)
32
yang dipotong/dipungut
33
34
dalam SPT Masa PPh
D.1.1.32.06 Lampiran I.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
116 Bendahara
137
Faktur Pajak
Lembar ke-1 : Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP
Pengisian formulir sebagai bukti Pajak Masukan
(Rp)
1 Sewa Rukan di Jl. Jaksa No. 1 Manado 50.000.000
2 Service charge Juli - Desember 2013 12.000.000
Pemotongan PPh Pasal
Rp62.000.000)
Membuat bukti
(2)
Pengecekan keabsahan
4 (2) / PPN dengan SSP PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak 6.200.000
138
ir Pajak 2014 117 B
Pembuatan SSP PPN
Pengisian formulir
SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. LEMBAR 1 T13
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP) Untuk Arsip Wajib Pajak
Bendaharan dinas
NPWP : 0 2 0 0 3 4 5 7 0 8 2 1 0 0 0
tata ruang Manado
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki
Uraian Pembayaran :
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran
PPN Sewa Rukan dan Service Charge Oleh Pemungut PPN Dalam Negeri
4 1 1 2 1 1 9 0 0 ……………………………………………...…………………..……………………………………………………
……………………………………………...…………………..…………………………………………………… Pemotongan PPh Pasal
Masa Pajak
Tahun Pajak 4 ayat (2) (10% x
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
X 2 0 1 3 Rp62.000.000)
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan
Nomor Ketetapan / / / /
Diisi Tahun terutangnya Pajak
:
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT
Membuat bukti
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
Melaporkan PPh Pasal 4
(2)
yang dipotong/dipungut
F.2.0.32.01 dalam SPT Masa PPh
118 Bendahara M
139
Pengisian SPT Masa PPN
Pengisian formulir SURAT PEMBERITAHUAN MASA FORMULIR
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN)
T13 BAGI PEMUNGUT PPN
Bendaharan dinas
DEPARTEMEN KEUANGAN RI Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN 1107 PUT
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Beri tanda X dalam yang sesuai
tata ruang Manado
Membuat bukti
Rp
Pengeluaran
Saudaradianggap
Pengecekan keabsahan B. PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH SELAIN BENDAHARAWAN PEMERINTAH
SPTSaudara
makaSPT
F.1.2.32.02
140
LAMPIRAN 1 FORMULIR
DAFTAR PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH
Masa Pajak : 0 7 s.d. 0 7 - 2 0 1 3 1107
DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Pembetulan Ke- : …… (………….)
PUT 1
NAMA PEMUNGUT : Bendahara Dinas Tata Ruang Pemkot Manado
NPWP : 00.799.100.0-821.000
dst
dst
C. JUMLAH (A+B)
D.1.2.32.03
141
C. Hibah
1. Pengisian formulir untuk T14
Pembuatan bukti pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak
Pengisian formulir Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : Pemotong/Pemungut Pajak
2013 Nama : P T A N D A N G K O N S T R U K S I
Rp350.000.000.000.
Alamat : J L M E L A W A I N O 3 9 9 J A K A R T A
Kontraktor utama Pt
Andang Konstruksi
Jumlah Nilai Bruto Tarif PPh yang Dipotong/
No. Uraian
(Rp) (%) Dipungut (Rp)
Jakarta, 5 Juli 20 13 (4)
NPWP : 0 0 - 8 4 9 - 1 0 0 - 0 - 0 1 2 - 0 0 0
Menyetorkan PPh Pasal
Nama : B E N D K E M E N P E K E R JA A N
4 (2) / PPN dengan SSP
U M U M
Perhatian :
1. Jumlah Pajak Penghasilan dari Jasa Tanda Tangan, Nama dan Cap
Konstruksi yang dipotong/dipungut di
atas bukan merupakan kredit pajak
Melaporkan PPh Pasal 4 dalam Surat Pemberitahuan (SPT)
(2) yang dipotong dalam Tahunan PPh.
SPT Masa PPh Pasal 4 2. Bukti Pemotongan/Pemungutan ini
(2) dianggap sah apabila diisi dengan Syarif
lengkap dan benar.
F.1.1.33.16 Lampiran I.8 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
142
Pengisian SSP PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Pengisian formulir
SURAT SETORAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. LEMBAR 1 T14
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP) Untuk Arsip Wajib Pajak
Kementerian
Pekerjaan Umum
NPWP : 0 0 8 4 9 1 0 0 0 0 1 2 0 0 0 melaksanakan
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki proyek
NAMA WP : Bendahara Kementerian Pekerjaan Umum pembangunan jalan
lintas Kalimantan
ALAMAT WP : Jl. Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta dengan dana hibah
………….……………………...……………………………………….……………………………………………………………………………………………. Rp950.000.000.000.
NOP :
Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak
Sisa anggaran tahun
2013
ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….……………………………………………………………………………………………. Rp350.000.000.000.
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Kontraktor utama
Uraian Pembayaran : PPh Final 4 (2) Jasa Konstruksi Pt Andang
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran
……………………………………………...…………………..…………………………………………………… Konstruksi
4 1 1 1 2 8 4 0 9 ……………………………………………...…………………..……………………………………………………
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
Bendahara Kementerian Pekerjaan Umum
Nama Jelas : ……………………………………. Nama Jelas : Syarif
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Menyetorkan PPh Pasal
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
4 (2) dengan SSP
122 Bendahara M
143
Pengisian SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Pengisian formulir KEMENTERIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA X SPT Normal
KEUANGAN R.I. PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2) SPT Pembetulan Ke-
T14 DIREKTORAT Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan/Pemungutan Masa Pajak
JENDERAL PAJAK Pajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat (2) 0 7 / 2 0 1 3
Kementerian BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK
Pekerjaan Umum
melaksanakan 1. NPWP : 0 0 8 4 9 1 0 0 0 - 0 1 2 0 0 0
proyek 2. Nama : B E N D K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M
pembangunan jalan 3. Alamat : J L . P A T T I M U R A J A K A R T A S E L A T A N
lintas Kalimantan
BAGIAN B. OBJEK PAJAK
dengan dana hibah
Rp950.000.000.000. Nilai Obyek PajaK Tarif PPh yang Dipotong/
Uraian KAP/KJS
(Rp) (%) Dipungut/Disetor Sendiri (Rp)
4. Hadiah Undian
5. Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
411128/405
c. Pengawas Konstruksi
Membuat bukti
1) Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh 411128/409
pemotongan PPh Pasal 4
2) Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh 411128/409
(2) 7. Wajib Pajak yang Melakukan Pengalihan Hak atas
Tanah/Bangunan 411128/402
8. Bunga Simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi kepada
Anggota Wajib Pajak Orang Pribadi 411128/417
9. Transaksi Derivatif Berupa Kontrak Berjangka yang
Diperdagangkan di Bursa 411128/418
10. Dividen yang Diterima/Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi
Dalam Negeri 411128/419
11. Penghasilan Tertentu Lainnya
a. ……………...…………..……………………………………
Menyetorkan PPh Pasal b. ……………...……………...…………………………………
4 (2) dengan SSP c. ……………...……………………...…………………………
JUMLAH 350.000.000.000 10.500.000.000
Terbilang : sepuluh miliar lima ratus juta rupiah
BAGIAN C. LAMPIRAN
1. X
2. X
Surat Setoran Pajak : 1 lembar.
Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2).
Melaporkan PPh Pasal 4 3. X Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2) : 1 lembar.
(2) 4. Surat Kuasa Khusus.
Nama B E N D K E M E N P E K E R J A A N U M 2 0
NPWP 0 0 8 4 9 1 0 0 0 - 0 1 2 0 0 0 tanggal bulan tahun
F.1.1.32.04 Lampiran I.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
144
KEMENTERIAN Pengisian formulir
KEUANGAN R.I. DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN Masa Pajak
DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK
PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2) 0 7 / 2 0 1 3 T14
Bukti Pemotongan/Pemungutan Nilai Obyek PPh yang Dipotong
Kementerian
No. NPWP Nama Pekerjaan Umum
Nomor Tanggal Pajak (Rp) /Dipungut (Rp)
melaksanakan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
proyek
1 02.668.854.2-012.000 PT. Andang Konstruksi 003/HB/VII/2013 5 Juli 2013 350.000.000.000 10.500.000.000 pembangunan jalan
2 lintas Kalimantan
3 dengan dana hibah
4
Rp950.000.000.000.
5
Sisa anggaran tahun
6
2013
7 Rp350.000.000.000.
8
9 Kontraktor utama
10
Pt Andang
Konstruksi
11
12
13
14
15
16 Pemotongan PPh Pasal
17 4 ayat (2) (3% x
Rp350.000.000.000)
18
19
20
21
22
23 Membuat bukti
24 pemotongan PPh Pasal 4
25
(2)
26
27
28
29
30
31
32
33 Menyetorkan PPh Pasal
34 4 (2) dengan SSP
35
36
37
38
39
Melaporkan PPh Pasal 4
40 (2)
dst.
yang dipotong dalam
JUMLAH 350.000.000.000 10.500.000.000
SPT Masa PPh Pasal 4
(2)
X PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Tanggal 2 0 0 8 2 0 1 3
D.1.1.32.06 Lampiran I.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009
145
Faktur Pajak
Lembar ke-1 : Untuk Pembeli BKP/Penerima JKP
Pengisian formulir sebagai bukti Pajak Masukan
Pemotongan PPh Pasal
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
4 ayat (2) (3% x DAN PAJAK PENJUALAN
ATAS BARANG MEWAH TIDAK
Rp350.000.000.000)
DIPUNGUT
Membuat bukti
pemotongan PPh Pasal 4
(2)
146
DAFTAR PERATURAN TERKAIT
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 42 Tahun 2009.
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea
Meterai.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1994 tentang
Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan
dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2008.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995
tentang Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah dan Pajak Penghasilan dalam rangka
Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang Dibiayai
dengan Hibah atau Dana Pinjaman Luar Negeri
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun
2001.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1996 tentang
Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan
dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 5 Tahun 2002.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2000 tentang
Perubahan Tarif Bea Meterai dan Besarnya Batas
147
Pengenaan Harga Nominal yang Dikenakan Bea
Meterai.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2001 tentang
Impor dan atau Penyerahan Barang Kena Pajak
Tertentu yang Bersifat Strategis yang Dibebaskan dari
Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2007.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2008
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 2009 tentang Pajak
Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha Jasa
Konstruksi.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2010
tentang Tarif Pemotongan dan Pengenaan Pajak
Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan yang Menjadi
Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983
Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan
Jasa Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir
Dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009
Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan
Nilai Barang Dan Jasa Dan Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang
Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang
Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki
Peredaran Bruto Tertentu.
13. Keputusan Menteri Keuangan 635/KMK.04/1994
tentang Pelaksanaan Pembayaran dan
148
Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan
dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 243/
PMK.03/2008.
14. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 394/
KMK.04/1996 tentang Pelaksanaan Pembayaran dan
Pemotongan Pajak Penghasilan atas Penghasilan
dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 120/KMK.03/2002.
15. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 133b/
KMK.04/2000 tentang Pelunasan Bea Meterai
dengan Menggunakan Cara Lain.
16. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 476/
KMK.03/2002 tentang Pelunasan Bea Meterai
Dengan Cara Lain Pemeteraian Kemudian.
17. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 563/
KMK.03/2003 tentang Penunjukan Bendaharawan
Pemerintah dan Kantor Perbendaharaan dan
Kas Negara untuk Memungut, Menyetor, dan
Melaporkan PPN Pajak Pertambahan Nilai dan
PPnBM Pajak Penjualan atas Barang Mewah
beserta Tata Cara Pemungutan, Penyetoran dan
Pelaporannya.
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 187/
PMK.03/2008 tentang Tata Cara Pemotongan,
Penyetoran, Pelaporan dan Penatausahaan
Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha
Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/
PMK.03/2009.
19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 244/
PMK.03/2008 tentang Jenis Jasa Lain sebagaimana
149
dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf c angka 2
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2008.
20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 250/
PMK.03/2008 tentang Besarnya Biaya Jabatan
atau Biaya Pensiun yang Dapat Dikurangkan dari
Penghasilan Bruto Pegawai Tetap atau Pensiunan.
21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/
PMK.03/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pemotongan Pajak atas Penghasilan sehubungan
dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang
Pribadi.
22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.02/2009
tentang Bentuk, Ukuran, dan Warna Benda Meterai.
23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/
PMK.03/2010 tentang Batasan Pengusaha Kecil
Pajak Pertambahan Nilai.
24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/
PMK.03/2010 tentang Tata Cara Pemotongan Pajak
Penghasilan Pasal 21 bagi Pejabat Negara, PNS,
Anggota TNI, Anggota Polri, dan Pensiunannya
atas Penghasilan yang Menjadi Beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
25. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/
PMK.03/2010 tentang Pemungutan Pajak Penghasilan
Pasal 22 sehubungan dengan Pembayaran atas
Penyerahan Barang dan Kegiatan di Bidang Impor
atau Kegiatan Usaha di Bidang Lain sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 224/PMK.011/2012.
150
26. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/
PMK.011/2012 tentang Penyesuaian Besarnya
Penghasilan Tidak Kena Pajak.
27. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 107/
PMK.011/2013 tentang Tata Cara Penghitungan,
Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan
atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau
Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran
Bruto Tertentu.
28. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.03/2013
tentang Tata Cara Pengembalian atas Kelebihan
Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang.
29. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-122c/
PJ./2000 tentang Tata Cara Pelunasan Bea Meterai
Dengan Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas
Dengan Teknologi Percetakan.
30. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-122d/
PJ./2000 tentang Tata Cara Pelunasan Bea Meterai
Dengan Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas
Dengan Sistem Komputerisasi.
31. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-
227/PJ./2002 tentang Tata Cara Pemotongan dan
Pembayaran, serta Pelaporan Pajak Penghasilan
dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan.
32. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-
382/PJ./2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah bagi Pemungut Pajak Pertambahan Nilai
dan Pengusaha Kena Pajak Rekanan.
33. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-02/
PJ/2003 tentang Tata Cara Pemeteraian Kemudian.
34. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
151
147/PJ./2006 tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara
Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak
Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN) bagi Pemungut
PPN.
35. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/
PJ/2009 tentang Bentuk Formulir Surat Pemberitahuan
Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal
26 dan Bukti Pemotongan/Pemungutan Pajak
Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26.
36. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-38/
PJ/2009 tentang Bentuk Formulir Surat Setoran
Pajak sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER – 24/
PJ/2013.
37. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-53/
PJ/2009 tentang Bentuk Formulir Surat Pemberitahuan
Masa Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2), Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 15,
Pasal 22, Pasal 23 dan/atau Pasal 26 serta Bukti
Pemotongan/Pemungutannya.
38. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
57/PJ/2010 tentang Tata Cara dan Prosedur
Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 sehubungan
dengan Pembayaran atas Penyerahan Barang dan
Kegiatan di Bidang Impor atau Kegiatan Usaha di
Bidang Lain sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-15/
PJ/2011.
39. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-66/
PJ/2010 tentang Tata Cara Pelunasan Bea Meterai
Dengan Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas
Dengan Mesin Teraan Meterai Digital.
40. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 44/PJ/2010
tentang Bentuk, Isi dan Tata Cara Pengisian Serta
152
Penyampaian SPT Masa Pajak Penghasilan PPN.
41. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
24/PJ/2012 tentang Bentuk, Ukuran, Tata Cara
Pengisian Keterangan, Prosedur Pemberitahuan
dalam rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan
atau Penggantian, dan Tata Cara Pembatalan
Faktur Pajak sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-08/
PJ/2013.
42. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
31/PJ/2012 tentang Pedoman Teknis Tata Cara
Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak
Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan
Pasal 26 sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan
Kegiatan Orang Pribadi.
43. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
32/PJ/2013 tentang Tata Cara Pembebasan
dari Pemotongan dan/atau Pemungutan Pajak
Penghasilan bagi Wajib Pajak yang Dikenai Pajak
Penghasilan Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan
atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau
Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran
Bruto Tertentu.
44. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-14/
PJ/2013 tentang Bentuk, Isi, Tata Cara Pengisian dan
Penyampaian SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21
dan/atau Pasal 26 Serta Bentuk Bukti Pemotongan
PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26.
153
TIM PENYUSUN
Anggota:
Aulia Rais Masykur
Yayuk Nurazizah Dani Ramdani
Stefanus Hajar Banu Sujita
Arif Mulyono
Ikha Yuni Hapsari
Samuel Nugroho Tri U
Irine Diani Tyasnita
Dewi Maslikah
Rizki Nugroho
Marhentin Ika Kurniawati
Budiyanto
Raisita Agus Wahyono
Irine Diani Tyasnita
Edward Parulian Donald Tua
Immanuel S Rizki Nugroho
Raisita Agus Wahyono Ari Eko Hartoyo
Muhammad Shodiq Eko Haryono Aritonang
Masrul
154
155