Anda di halaman 1dari 16

LABORATORIUM FARMAKOLOGI

JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHETAN KEMENKES MAKASSAR
PRAKTIKUM II

PEMBERIAN SECARA ORAL HEWAN UJI Mus musculus

NAMA MAHASISWA/NIM: BAYU SEGARA


FITRI RAMADHANI
MUHAMMAD ZUL JALALI WALIKRAM
NURHIKMA HAMKA
NUR JUNIYARTI TAJUDDIN
NURDIANTI
NURFEBIYANTI YUSUF
NURLAILA
KELOMPOK/KELAS : 1 / II B
HARI PRAKTIKUM : SENIN
PEMBIMBING : Drs. JUMAIN M.Kes., Apt.

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


JURUSAN FARMASI
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan hewan percobaan dalam penelitian ilmiah di bidang

kedokteran/biomedis telah berjalan puluhan tahun yang lalu. Hewan sebagai

model atau sarana percobaan haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan

tertentu, antara lain persyaratan genetis / keturunan dan lingkungan yang

memadai dalam pengelolaannya, di samping faktor ekonomis, mudah tidaknya

diperoleh, serta mampu memberikan reaksi biologis yang mirip kejadiannya

pada manusia (Tjay,T.H dan Rahardja,K, 2002).

Struktur dan fungsi gen pada mencit dan manusia biasanya serupa, dan

penelitian-penelitian pada mencit dapat memberikan pemahaman mengenai

penyakit pada manusia (Anthony, 2008).

Pemberian obat per oral merupakan pemberian obat paling umum

dilakukan karena relatif mudah dan praktis serta murah. Kerugiannya ialah

banyak faktor dapat mempengaruhi bioavailabilitasnya (faktor obat, faktor

penderita, interaksi dalam absorpsi di saluran cerna) (Ansel, 1989).

B. Maksud dan Tujuan Percobaan

1. Maksud Percobaan

a. Pemberian secara oral terhadap hewan uji dengan dosis yang tepat

sampai ke saluran pencernaan hewan uji.


2. Tujuan Percobaan

a. Mengetahui teknik cara pemberian obat terhadap hewan uji.

b. Mengetahui dengan tepat obat telah sampai di saluran pencernaan hewan

uji.

C. Prinsip Percobaan

Hewan uji Mus musculus diberikan air tidak melebihi dari perhitungan

dosis sesuai berat badan masing-masing hewan uji (Mus musculus) dengan

menggunakan spoit oral. Selanjutnya ujung spoit dimasukkan ke dalam mulut

mencit hingga sampai ke dalam saluran pencernaannya lalu ditekan sehingga

air/ bahan obat dapat masuk, maka dengan sendirinya dapat tertelan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Hewan mencit atau Mus musculus adalah tikus rumah biasa termasuk

kedalam ordo rodentia dan famili Muridae. Mencit dewasa biasa memilliki

beratantara 25-40 gram dan mempunyai berbagai macam warna. Mayoritas

mencit laboratorium adalah strain albino yang mempunyai warna bulu putih

dan mata merah muda. Mencit merupakan hewan yang tidak mempunyai

kelenjar keringat, jantung terdiri atas empat ruang dengan dinding atrium yang

tipis dan dinding ventrikel yang lebih tebal. Percobaan dalam menangani

hewan yang akan diuji cenderung memiliki karakteristik yang berbeda, seperti

mencit penakut dan fotofobik, cenderung sembunyi dan berkumpul dengan

sesama, mudah ditangani, lebih aktif pada malam hari (nocturnal), aktivitas

terganggu dengan adanya manusia, suhu normal 37,4oC, laju respirasi

163/menit sedangkan pada hewan tikus sangat cerdas , mudah ditangani, tidak

bersifat fotofobik, lebih resisten terhadap infeksi, kecenderungan berkumpul

dengan sesamaa sangat kurang.(Hrapkiewicz et al, 1998).

Karakteristik utama mencit adalah dalam laboratorium mudah ditangani, ia

bersifat penakut, fotofobik, cenderung berkumpul sesamanya, mempunyai

kecenderungan untuk bersembunyi dan lebih aktif pada malam hari, kehadiran

manusia akan menghambat mencit, suhu tubuh normal (37,8oC). Laju respirasi

normal 163 tiap menit (Singagerda, 2009).


Cara memperlakukan mencit adalah sebagai berikut, mencit diangkat

dengan memegangnya pada ujung ekornya dengan tangan kanan, dan

dibiarkan menjangkau kawat kandang dengan kaki depannya. Dengan tangan

kiri, kulit, tengkuknya dijepit diantara telunjuk dan ibu jari. Kemudian

ekornya dipindahkan dari tangan kanan ke antara jari manis dan jari

kelingking tangan kiri, hingga mencit cukup erat dipegang. Pemberian obat

dapat dimulai (Singagerda, 2009).

Rute pemberian obat (Routes of Administration) merupakan salah

satufaktor yang mempengaruhi efek obat, karena karakteristik lingkungan

fisiologis anatomi dan biokimia yang berbeda pada daerah kontak obat dan

tubuh karakteristik ini berbeda karena jumlah suplai darah yang berbeda,

enzim-enzim dan getah-getah fisiologis yang terdapat di lingkungan tersebut

berbeda. Hal-hal ini menyebabkan bahwa jumlah obat yang dapat mencapai

lokasi kerjanya dalam waktu tertentu akan berbeda, tergantung dari

rute pemberian obat (Katzung, B.G, 1989).

Cara pemberian obat oral ke mencit dengan menggunakan alat suntik yang

dilengkapi dengan jarum/kanula berujung tumpul dan berbentuk bola.

Jarum/kanula dimasukkan ke dalam mulut perlahan-lahan, diluncurkan

melalui langit-langit ke belakang sampai esophagus (Harmita, Maksum Radji,

2008).

Cara pemberian obat melalui oral (mulut), sublingual (bawah lidah), rectal

(dubur) dan parenteral tertentu, seperti melalui intradermal, intramuskular,

subkutan, dan intraperitonial, melibatkan proses penyerapan obat


yang berbeda-beda. Pemberian secara parenteral yang lain, seperti melalui

intravena, intra-arteri, intraspinal dan intraserebral, tidak melibatkan proses

penyerapan, obat langsung masuk ke peredaran darah dan kemudian menuju

sisi reseptor (receptor site). Proses penyerapan dasar penting dalam

menentukan aktifitas farmakologis obat. Kegagalan atau kehilangan obat

selama proses penyerapan akan mempengaruhi aktifitas obat dan

menyebabkan kegagalan pengobatan ( Siswandono dan Soekardjo, B., 1995).

B. Uraian Bahan

1. Aqua destillata (FI edisi III, hal 96)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : Air suling

Rumus molekul : H2O

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak

mempunyai rasa

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

C. Uraian Hewan Uji

a. Klasifikasi

Mencit (Mus musculus) (Syafri, M. 2010)

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata

Sub filum : Vertebrata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodentia

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus

b. Karakteristik

Masa pubertas : 35 hari

Masa beranak : sepanjang tahun

Masa hamil : 19-20 hari

Jumlah sekali subur : 4 – 12 ekor

Lama hidup : 2 – 3 tahun

Masa tumbuh : 6 bulan

Masa menyusui : 21 hari

Frekuensi kelahiran : 4 tiap bulan

Suhu tubuh : 37,90 – 39,20 C

Laju respirasi : 136 – 216 / menit

Tekanan darah : 176/106 mmHg

Volume darah : 7,5 % berat badan


BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

1. Alat yang Digunakan

a. Spuit oral 1 ml

b. Timbangan berat badan hewan uji (Mus musculus)

c. Gelas kimia

d. Tissue

2. Bahan yang Digunakan

a. Mencit (Mus musculus)

b. Aquadest.

B. Cara kerja

1. Dibagi kelompok hewan uji (kelompok mencit).

2. Ditimbang berat badan hewan uji (mencit)

3. Diberi tanda pada hewan uji pada punggung dengan menggunakan bahan

yang tidak berbahaya/aman yang oleh hewan uji tidak dapat menghilangkan

tanda tersebut.

4. Mencit yang telah ditimbang kemudian dihitung dosis pemberian obat

(1 ml/30 g berat badan mencit).

5. Disiapkan dosis pemberian hewan uji (spuit oral yang bulat untuk mencit)

Mencit, tangan kiri, ibu jari dan telunjuk menjepit tengkuk, pastikan kepala

mencit tidak menoleh ke belakang, kokoh menghadap ke depan, kemudian


kelingking dan jari manis menjepit ekor dan tangan kanan memegang spuit

untuk dimasukkan kedalam mulut hewan uji tersebut.

6. Dimasukkan ke dalam mulut mencit, spuit secara perlahan-lahan pastikan

obat masuk kedalam saluran pencernaan (bukan di paru), setelah obat sudah

masuk dorong spuit secara perlahan-lahan..

7. Setelah diberikan perlakuan hewan uji dimasukkan kedalam kandang atau

tempat yang terpisah (isolasi) dari kandang semula, untuk memudahkan

pengamatan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Pengamatan Pemberian Oral Mus musculus

Mencit (dosis pemberian 1 ml/30 g berat badan)

Kelompok Kode Jenis Berat Volume


hewan uji kelamin Badan Pemberian
Keterangan
Hewan uji (ml)
(gram)
1. I Jantan 25 0,2 Aktif
II Betina 27 0,2 Aktif
III Jantan 26 0,2 Aktif
IV Jantan 26 0,3 Aktif
V Jantan 22 0,4 Aktif
2. I Jantan 25 0,2 Aktif
II Jantan 26 0,2 Aktif
III Jantan 32 0,4 Aktif
IV Jantan 31 0,4 Aktif
V Jantan 27 0,4 Aktif
3. I Jantan 23 0,2 Aktif
II Jantan 22 0,4 Aktif
III Jantan 35 0,2 Aktif
IV Jantan 27 0,4 Aktif
V Jantan 29 0,6 Aktif

B. Pembahasan

Pada praktikum kali ini, dilakukan pemberian obat pada hewan uji secara

oral. Hewan uji yang digunakan adalah mencit atau Mus musculus. Pada

percobaan ini digunakan mencit sebagai hewan uji karena memiliki struktur

dan sistem organ yang hampir mirip dengan struktur organ yang ada di dalam

tubuh manusia.

Pertama kali yang dilakukan dalam praktikum ini adalah memegang

mencit dengan benar. Adapun cara memegang mencit yang benar yaitu mencit
diangkat dengan memegangnya pada ujung ekornya dengan tangan kanan, dan

dibiarkan menjangkau kawat kandang dengan kaki depannya. Dengan tangan

kiri, kulit, tengkuknya dijepit diantara telunjuk dan ibu jari. Kemudian ekornya

dipindahkan dari tangan kanan ke antara jari manis dan jari kelingking tangan

kiri, hingga mencit cukup erat dipegang. Kemudian menjinakkannya dengan

cara mengelus-elus bagian tengkuk mencit menggunakan jari telunjuk.

Pada percobaan ini dilakukan pemberian obat terhadap mencit dimana

digunakan alat bantu yaitu spoit oral yang berbentuk seperti spoit biasa namun

memiliki ujung yang lebih tumpul agar tidak menyebabkan luka dan

mempermudah masuk ke esofagus. Bahan yang diberikan adalah aquadest

1 ml/30 gr bobot badan, jadi sebelum pemberian dosis masing-masing mencit

ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui berat badan mencit tersebut

kemudian dihitung dosis yang tepat berdasarkan berat badannya

Pada hewan uji pertama dengan berat badan 25 gram volume

pemberiannya yaitu 0,2 ml, hewan uji kedua dengan berat badan 27 gram

sebanyak 0,2 ml, hewan uji ketiga dengan berat badan 26 gram sebanyak 0,2

ml, hewan uji keempat dengan berat badan 26 sebanyak 0,3 ml dan hewan uji

kelima dengan berat badan 22 gram sebanyak 0,4 ml.

Jika pada saat pemberian makanan melalui oral cairan yang disuntikkan

tidak tepat masuk ke esophagus maka mencit akan meninggal, hal ini

disebabkan karena cairan yang disuntuikkan masuk ke paru-paru bukan ke

lambung. Apabila setelah dilepaskan, mencit aktif bergerak maka pemberian

peroral tersebut sukses namun apabila setelah dilepaskan dan mencit tersebut
terkapar kemudian mati. Pada praktikum ini, semua praktikan berhasil

memberikan cairan aqua dest melalui oral dengan benar.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Volume pemberian pada hewan uji pertama dengan berat badan 25 gram

yaitu 0,2 ml

2. Volume pemberian pada hewan uji kedua dengan berat badan 27 gram

yaitu 0,2 ml

3. Volume pemberian pada hewan uji ketiga dengan berat badan 26 gram

yaitu 0,2 ml

4. Volume pemberian pada hewan uji keempat dengan berat badan 26 gram

yaitu 0,3 ml

5. Volume pemberian pada hewan uji kelima dengan berat badan 22 gram

yaitu 0,4 ml

B. Saran

Disarankan kepada praktikan pada saat pemberian oral hewan uji agar

memperlakukan hewan uji dengan lembut dikhawatirkan pada saat pemberian

oral terjadi kesalahan hingga menyebabkan hewan mati.


DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida
Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi keempat. Jakarta : UI Press.

Anthony S. Fauci, 2008. Harrison’s Internal Medicine. 17th Edition. USA:


McGraw – Hill.

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta: Depkes RI.
.

Hrapkiewicz K, Medina L. 1998. Cinical Laboratory Animal Medicine: An


Introduction. Iowa State University Press: State Avenue.

Jumain, dkk. 2018. Buku Pegangan Praktikum Farmakologi. Makassar:


Politeknik Kesehatan Makassar.

Katzung, B. G. 1989. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta : EGC.

Singagerda, Linda Kirana, 2009. Hewan Uji dalam Eksperimen Farmakologi.


Bandung: ITB.

Siswandono dan Soekardjo, B. 1995. Kimia Medisinal. Surabaya: Airlangga


University Press.

Tjay dan Rahardja. 2002. Obat-obat Penting, Khasiat, Pengunaaan dan Efek
Sampingnya, Edisi V. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia.
LAMPIRAN

GAMBAR KETERANGAN

Penimbangan berat badan mencit

Hewan uji mencit

Hewan uji mencit yang siap


diberikan cairan (Aquadest)

Pemberian secara oral

Anda mungkin juga menyukai