JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHETAN KEMENKES MAKASSAR
PRAKTIKUM II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur dan fungsi gen pada mencit dan manusia biasanya serupa, dan
dilakukan karena relatif mudah dan praktis serta murah. Kerugiannya ialah
1. Maksud Percobaan
a. Pemberian secara oral terhadap hewan uji dengan dosis yang tepat
uji.
C. Prinsip Percobaan
Hewan uji Mus musculus diberikan air tidak melebihi dari perhitungan
dosis sesuai berat badan masing-masing hewan uji (Mus musculus) dengan
air/ bahan obat dapat masuk, maka dengan sendirinya dapat tertelan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Hewan mencit atau Mus musculus adalah tikus rumah biasa termasuk
kedalam ordo rodentia dan famili Muridae. Mencit dewasa biasa memilliki
mencit laboratorium adalah strain albino yang mempunyai warna bulu putih
dan mata merah muda. Mencit merupakan hewan yang tidak mempunyai
kelenjar keringat, jantung terdiri atas empat ruang dengan dinding atrium yang
tipis dan dinding ventrikel yang lebih tebal. Percobaan dalam menangani
hewan yang akan diuji cenderung memiliki karakteristik yang berbeda, seperti
sesama, mudah ditangani, lebih aktif pada malam hari (nocturnal), aktivitas
163/menit sedangkan pada hewan tikus sangat cerdas , mudah ditangani, tidak
kecenderungan untuk bersembunyi dan lebih aktif pada malam hari, kehadiran
manusia akan menghambat mencit, suhu tubuh normal (37,8oC). Laju respirasi
kiri, kulit, tengkuknya dijepit diantara telunjuk dan ibu jari. Kemudian
ekornya dipindahkan dari tangan kanan ke antara jari manis dan jari
kelingking tangan kiri, hingga mencit cukup erat dipegang. Pemberian obat
fisiologis anatomi dan biokimia yang berbeda pada daerah kontak obat dan
tubuh karakteristik ini berbeda karena jumlah suplai darah yang berbeda,
berbeda. Hal-hal ini menyebabkan bahwa jumlah obat yang dapat mencapai
Cara pemberian obat oral ke mencit dengan menggunakan alat suntik yang
2008).
Cara pemberian obat melalui oral (mulut), sublingual (bawah lidah), rectal
B. Uraian Bahan
mempunyai rasa
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Genus : Mus
b. Karakteristik
METODE KERJA
a. Spuit oral 1 ml
c. Gelas kimia
d. Tissue
b. Aquadest.
B. Cara kerja
3. Diberi tanda pada hewan uji pada punggung dengan menggunakan bahan
yang tidak berbahaya/aman yang oleh hewan uji tidak dapat menghilangkan
tanda tersebut.
5. Disiapkan dosis pemberian hewan uji (spuit oral yang bulat untuk mencit)
Mencit, tangan kiri, ibu jari dan telunjuk menjepit tengkuk, pastikan kepala
obat masuk kedalam saluran pencernaan (bukan di paru), setelah obat sudah
pengamatan.
BAB IV
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan pemberian obat pada hewan uji secara
oral. Hewan uji yang digunakan adalah mencit atau Mus musculus. Pada
percobaan ini digunakan mencit sebagai hewan uji karena memiliki struktur
dan sistem organ yang hampir mirip dengan struktur organ yang ada di dalam
tubuh manusia.
mencit dengan benar. Adapun cara memegang mencit yang benar yaitu mencit
diangkat dengan memegangnya pada ujung ekornya dengan tangan kanan, dan
kiri, kulit, tengkuknya dijepit diantara telunjuk dan ibu jari. Kemudian ekornya
dipindahkan dari tangan kanan ke antara jari manis dan jari kelingking tangan
digunakan alat bantu yaitu spoit oral yang berbentuk seperti spoit biasa namun
memiliki ujung yang lebih tumpul agar tidak menyebabkan luka dan
pemberiannya yaitu 0,2 ml, hewan uji kedua dengan berat badan 27 gram
sebanyak 0,2 ml, hewan uji ketiga dengan berat badan 26 gram sebanyak 0,2
ml, hewan uji keempat dengan berat badan 26 sebanyak 0,3 ml dan hewan uji
Jika pada saat pemberian makanan melalui oral cairan yang disuntikkan
tidak tepat masuk ke esophagus maka mencit akan meninggal, hal ini
peroral tersebut sukses namun apabila setelah dilepaskan dan mencit tersebut
terkapar kemudian mati. Pada praktikum ini, semua praktikan berhasil
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
1. Volume pemberian pada hewan uji pertama dengan berat badan 25 gram
yaitu 0,2 ml
2. Volume pemberian pada hewan uji kedua dengan berat badan 27 gram
yaitu 0,2 ml
3. Volume pemberian pada hewan uji ketiga dengan berat badan 26 gram
yaitu 0,2 ml
4. Volume pemberian pada hewan uji keempat dengan berat badan 26 gram
yaitu 0,3 ml
5. Volume pemberian pada hewan uji kelima dengan berat badan 22 gram
yaitu 0,4 ml
B. Saran
Disarankan kepada praktikan pada saat pemberian oral hewan uji agar
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida
Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi keempat. Jakarta : UI Press.
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta: Depkes RI.
.
Tjay dan Rahardja. 2002. Obat-obat Penting, Khasiat, Pengunaaan dan Efek
Sampingnya, Edisi V. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia.
LAMPIRAN
GAMBAR KETERANGAN