Pembagian tahapan menurut PMI : terdiri dari tahap-tahap koseptual, perencanaan dan
pengembangan (PP/Definisi), Implementasi dan teriminasi.
2. Apabila anda ditunjuk sebagai manajer proyek, keahlian apa yang yang sebaiknya anda miliki
agar proyek dapat mencapai tujuan? Menurut anda, permasalahan apa yang akan anda
hadapi?
Seorang manager proyek merupakan seorang professional dalam bidang manajemen
proyek. Manajer proyek memiliki tanggung jawab untuk melakukan perencanaan,
pelaksanaan dan penutupan sebuah proyek yang biasanya berkaitan dengan bidang
industri kontruksi, arsitektur, telekomunikasi dan informasi teknologi. Untuk menghasilkan
kinerja yang baik, sebuah proyek harus dimanage dengan baik oleh manajer proyek yang
berkualitas baik serta memiliki kompetensi yang disyaratkan. Seorang manajer proyek
yang baik harus memiliki kompetensi yang mencakup unsur ilmu pengetahuan
(knowledge), kemampuan (skill) dan sikap (attitude). Ketiga unsur ini merupakan salah satu
faktor penting dalam menentukan keberhasilan proyek. Sebuah proyek akan dinyatakan
berhasil apabila proyek dapat diselesaikan sesuai dengan waktu, ruang lingkup dan biaya
yang telah direncanakan. Manajer proyek merupakan individu yang paling menentukan
keberhasilan / kegalan proyek. Karena dalam hal ini manajer proyek adalah orang yang
memegang peranan penting dalam mengintegrasikan, mengkoordinasikan semua sumber
daya yang dimiliki dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kenberhasilan dalam
pencapaian sasaran proyek. Untuk menjadi manajer proyek yang baik, terdapat 9 ilmu
yang harus dikuasai. Adapun ke sembilan ilmu yang dimaksud antara lain :
Memiliki tujuan dan sasaran khusus, produk akhir atau hasil kerja telah digariskan
dengan jelas.
Jumlah biaya, sasaran jelas, serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan telah
ditentukan terbatas.
Bersifat sementara, pelaksanaannya dibatasi oleh titik awal dan akhir.
Non rutin, tidak berulang-ulang, dalam arti jenis dan intensitas kegiatan selalu berubah
sepanjang proyek berlangsung.
Masih menurut pendapat Krisna Mochtar (2003), proyek konstruksi secara umum mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
Rendah dalam penerapan manajemen, lemah, tidak efisien, punya kegagalan yang
tinggi dan mempunyai produktifitas yang rendah dibandingkan dengan industri
manufaktur,
Pekerja langsung 20%, pekerja tidak langsung 80%
Unskilled labor 90%
Industri yang bersinggungan, yang tidak langsung 80%
Ada pihak-pihak yang saling berhubungan
Sangat dipengaruhi oleh cuaca
Unik dalam design, site condition, complex product
Berada di remote area (tidak dapat dipindahkan)
Proyek tidak bisa memilih keadaan
Fluktuasi sumber daya yang sangat tinggi
Largerly non repetitive task
Education, relatively new and high innovation
Pendapat yang kurang lebih sama, dinyatakan oleh Asiyanto (2005). Dalam proyek konstruksi
ada sifat – sifat khusus yang tidak terdapat pada industri lain, antara lain :