Anda di halaman 1dari 3

1. Sebutkan pembagian tahap menurut UNIDO dan MRDC.

Bagaimana pendapat anda mengenai


kedua macam pembagian tersebut?

Berikut merupakan pembagian tahapan menurut UNIDO :

a. Tahap Persiapan- Identifikasi gagasan atau analisis pendahuluan,- Pengembangan


ide menjadi konsep-konsep alternatif,- Formulasi lingkup proyek,- Evaluasi
lanjutandan keputusan untuk investasi.
b. Tahap Implementasi- Penyiapan desain-engineering terinci, jadwal induk, dan
anggaran, - Pengadaan kontrak dan pembelian,- Pengerjaan pabrikasi, konstruksi, uji
coba, dan strat-up.

Pembagian tahapan menurut PMI : terdiri dari tahap-tahap koseptual, perencanaan dan
pengembangan (PP/Definisi), Implementasi dan teriminasi.

Pendapat mengenai macam pembagian tersebut adalah :

2. Apabila anda ditunjuk sebagai manajer proyek, keahlian apa yang yang sebaiknya anda miliki
agar proyek dapat mencapai tujuan? Menurut anda, permasalahan apa yang akan anda
hadapi?
Seorang manager proyek merupakan seorang professional dalam bidang manajemen
proyek. Manajer proyek memiliki tanggung jawab untuk melakukan perencanaan,
pelaksanaan dan penutupan sebuah proyek yang biasanya berkaitan dengan bidang
industri kontruksi, arsitektur, telekomunikasi dan informasi teknologi. Untuk menghasilkan
kinerja yang baik, sebuah proyek harus dimanage dengan baik oleh manajer proyek yang
berkualitas baik serta memiliki kompetensi yang disyaratkan. Seorang manajer proyek
yang baik harus memiliki kompetensi yang mencakup unsur ilmu pengetahuan
(knowledge), kemampuan (skill) dan sikap (attitude). Ketiga unsur ini merupakan salah satu
faktor penting dalam menentukan keberhasilan proyek. Sebuah proyek akan dinyatakan
berhasil apabila proyek dapat diselesaikan sesuai dengan waktu, ruang lingkup dan biaya
yang telah direncanakan. Manajer proyek merupakan individu yang paling menentukan
keberhasilan / kegalan proyek. Karena dalam hal ini manajer proyek adalah orang yang
memegang peranan penting dalam mengintegrasikan, mengkoordinasikan semua sumber
daya yang dimiliki dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kenberhasilan dalam
pencapaian sasaran proyek. Untuk menjadi manajer proyek yang baik, terdapat 9 ilmu
yang harus dikuasai. Adapun ke sembilan ilmu yang dimaksud antara lain :

 Manajemen Ruang Lingkup;


 Manajemen Waktu;
 Manajemen Biaya;
 Manajemen Kualitas;
 Manajemen Sumber Daya Manusia;
 Manajemen Pengadaan;
 Manajemen Komunikasi;
 Manajemen Resiko;
 Manajemen Integrasi.
Seorang manajer proyek yang baik juga harus mempersiapkan dan melengkapi kemampuan
diri sendiri yang bisa diperoleh melalui kursus manajemen proyek. Adapun panduan
referensi standart internasional yang kerap dipergunakan dalam bidang manajemen proyek
adalam PMBOK (Project Management Body Of Knowledge). Setelah seorang manajer
proyek dirasa cukup menguasai bidang pekerjaan yang sedang dijalani, maka disarankan
untuk dapat mengambil sertifikasi manajemen proyek. Mereka yang berhasil mendapatkan
sertifikasi ini akan memperoleh gelar PMP (Project Management Professional) dibelakang
namanya sebagai bukti dimilikinya kemampuan terkait.
Dalam mengelola sebuah proyek ada beberapa masalah yang dihadapi seperti:

 Sulit menyusun rencana anggaran yang pas.


 Sulit melacak progres dari pengerjaan proyek.
 Sulit melihat perbandingan antara alokasi dana dengan pengeluaran biaya yang
sebenarnya.
 Sulitnya melihat laporan laba rugi per proyek.
 Sulit mengetahui keberadaan dan jumlah dari alat-alat dan bahan-bahan yang akan
digunakan di dalam proyek.

3. Jelaskan karakteristik proyek menurut asiyanto dan Krisna Mochtar?

Menurut Krisna Mochtar (2003) proyek memiliki ciri-ciri pokok, yaitu :

 Memiliki tujuan dan sasaran khusus, produk akhir atau hasil kerja telah digariskan
dengan jelas.
 Jumlah biaya, sasaran jelas, serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan telah
ditentukan terbatas.
 Bersifat sementara, pelaksanaannya dibatasi oleh titik awal dan akhir.
 Non rutin, tidak berulang-ulang, dalam arti jenis dan intensitas kegiatan selalu berubah
sepanjang proyek berlangsung.

Masih menurut pendapat Krisna Mochtar (2003), proyek konstruksi secara umum mempunyai
karakteristik sebagai berikut :

 Rendah dalam penerapan manajemen, lemah, tidak efisien, punya kegagalan yang
tinggi dan mempunyai produktifitas yang rendah dibandingkan dengan industri
manufaktur,
 Pekerja langsung 20%, pekerja tidak langsung 80%
 Unskilled labor 90%
 Industri yang bersinggungan, yang tidak langsung 80%
 Ada pihak-pihak yang saling berhubungan
 Sangat dipengaruhi oleh cuaca
 Unik dalam design, site condition, complex product
 Berada di remote area (tidak dapat dipindahkan)
 Proyek tidak bisa memilih keadaan
 Fluktuasi sumber daya yang sangat tinggi
 Largerly non repetitive task
 Education, relatively new and high innovation
Pendapat yang kurang lebih sama, dinyatakan oleh Asiyanto (2005). Dalam proyek konstruksi
ada sifat – sifat khusus yang tidak terdapat pada industri lain, antara lain :

 Kegiatan proyek konstruksi terdiri dari bermacam-macam kegiatan dengan jumlah


banyak dan rawan kecelakaan.
 Jenis-jenis kegiatannya tidak standar, sangat dipengaruhi oleh banyak faktor luar,
seperti : lokasi bangunan, cuaca, bentuk, desain, metode pelaksanaan dan lain – lain.
 Adanya perkembangan teknologi yang selalu diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan
memberikan resiko tersendiri.
 Tingginya turn over tenaga kerja memberikan masalah sendiri, karena selalu
menghadapi orang-orang baru yang terkadang masih belum terlatih.
 Banyaknya pihak yang terkait dalam proses konstruksi, yang memerlukan pengaturan
serta koordinasi yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai