Anda di halaman 1dari 13

Metode Pelaksanaan dan

07
Modul ke:

Alat Berat
Metode Pelaksanaan dan Alat Berat

Fakultas
Teknik Kurniadhi Widjojo, ST, MM

Program Studi
Teknik Sipil
1. KAPASITAS PRODUKSI

MOTOR SCRAPER
Alat ini adalah merupakan hasil kombinasi antara alat penggali, pemuat dan pengangkut yang baik. Kemampuan untuk
memuat dan mengangkut dari motor scraper efisien dalam jarak tertentu, namun kenyaan dibeberapa proyek banyak
memberikan keuntungan.

• Kapasitas motor scraper dinyatakan dalam meter cubic struck atau heaped material yang berada dalam bowlnya.

• Cara menghitung kapasitas produksinya dapat menggunakan rumus berikut ini:

• dimana:
• KB = Kapasitas Bowl
• f = factor muat
• FK = Faktor koreksi
• Efisiensi waktu
• Efisiensi kerja
• Efisiensi operator

• Ct = Cycle time
• = terdiri dari loading time + hauling time + spereading and turning time +
• return time + spot and delay time

• Tabel factor muat:

Type of material Sandy Sandy clay Clay Dense, Heavy clay or sand
mixed with boulder
Pay load factor 0.90 0.80 0.70 0.65
• 1.1 Loading time
• Loading Time pada umumnya tergantung dari beberapa factor, yaitu:
• • Tipe dan kapasitas dari motor scraper
• • Tipe dari alat pendorong
• • Jenis material yang akan dimuat
• • Kondisi dari borrow pit
• • Tingkat ketrampilan.

• Dari data pengalaman, jika menggunakan motor scaper WS16 dan WS23S yang dibantu alat pendorong D155 dan D355,
loading time akan tergantung atas kondisi kerja seperti dibawah ini:

Loading time (menit)

Excellent 0.5
Average 0.6
Unfavorable 1.0
• 1.2 Hauling Time dan Returning Time
• Hauling time dan returning time dapat dihitung dengan menggunakan diagra curve seperti yang terlihat pada spesifikasi
terlampir.

• Pertama:
• Kondisi jalan dibagi menjadi per seksi, panjang setiap seksi adalah sesuai dengan variasi kondisinya. Dimana factor
penghambat terhadap kecepatan kerja motor scaper sangat dipengaruhi oleh grade resistance dan rolling resistance.


• Kedua:
• Menentukan kecepatan kerja.
• Kecepatan kerja motor scraper untuk setiap seksi, variasi dari kondisi jalannya dapat menggunakan diagram kurva, seperti
cara menghitung kecepatan kerja untuk dump truck. Nilai ini adalah kecepatan maksimum secara teoritis, dan akan berubah
pada saat bekerja yang sebenarnya.
• 1.3 Speed Factor.
• Kecepatan maksimum yang didapat dari prosedur diatas, harus dirubah menjadi kecepatan rata-rata dengan menggunakan
factor konversi atau speed factor.

• Speed factor berbeda-beda tergantung apakah alat itu dalam saat start atau apakah sedang memasuki suatu seksi haul road
(sedang berjalan).

Distance of each section of haul Where vehicle makes Where vehicle enters a section
road m standing start while traveling
< 150 0.30 – 0.45 0.55 – 0.60
150 – 300 0.45 – 0.60 0.60 – 0.70

300 – 500 0.50 – 0.65 0.65 – 0.75

500 – 700 0.60 – 0.70 0.75 – 0.85

700 – 1000 0.65 – 0.75 0.80 – 0.90

1000 - up 0.70 – 0.85 0.85 – 0.95

• Dimana motor scaper memasuki suatu seksi dari haul road saat traving, factor kecepatan terbesar harus digunakan pada
kondisi down-hill dan factor terkecil pada kondisi up-hill.
• 1.4 Rata-rata Kecepatan kerja.
• Kecepatan kerja rata-rata dapat diperoleh dengan menggunakan suatu rumus berikut ini:
• F Rata-rata = Traksi Travel Speed x Speed factor

• 1.5 Total Hauling + Returning Time.
• Hauling time atau returning time dalam setiap seksi :
Panjang jalan setiap seksi (m) Rata
rata kecepatan (m/menit)
• 1.6 Spreading and turning Time.
• Spreading and turning time adalah suatu perioda dari sewaktu motor scaper memasuki speading area dari haul road sampai
dengan waktu membelok sesudah spreading selesai, ditambah waktu kembali disepanjang speading area.
• Dalam hal ini dapat dihitung sesuai dengan table berikut:

Spreading condition Spreading and turning


time (menit)
Excelent 0.4
Average 0.6

Unfavorable 1.1
• 1.7 Spot and Delay Time.
• Adalah jumlah dari waktu mengatur posisi (parkir) di borrow pit, waktu mengatur kecepatan pada posisi akan scraping, waktu
memilih material di borrow pit, waktu menunggu alat pendorong dll.

• Spot and delay time secara teoritis dapat dipilih sesuai dengan table dibawah ini:

Conditions Spot and Delay time


Excelent 0.3 menit
Average 0.5 menit
Unfavorable 0.8 menit
• Contoh Hitungan:

• Tentukan kapasitas produksi motor scraper Tipe WS23 dengan alat pendorong D355. Material yang dimuat adalah tanah liat
berpasir, yang agak susah dikerjakan. Kondisi borrow pit sangat teratur dan rata sehingga motor scraper dengan mudah dapat
mengatur posisi pemuatan. Jarak angkut sejauh 1,5 km dengan kondisi berupa jalan tanah diperkeras batu koral dan agak
menanjak dengan grade resistance 5 % dari ½ km terakhir.

• Jawab:
• KP = KB x f x 60 x FK m3/jam
• Ct
• KB = Kapasitas Bowl = 24 m3
• f = factor muat = 0.80
• FK = Faktor koreksi
• Efisiensi waktu = 0.83
• Efisiensi kerja = 0.85
• Efisiensi operator = 0.70
• -------------------------------------------------
• = 0.83 x 0.85 x 0.70 = 0.50
• Ct = Cycle time
• = terdiri dari loading time + hauling time + spereading and turning time + return time + spot and delay time

• loading time = 0.6 menit
• hauling time dan returning time:
• Berat WS23S = 35,700 kg
• Berat muatan = KB x f X BD material = 24 x 0.8 x 1.5 = 28,800 kg
• Berat keseluruhan = 35,700 + 28,800 = 64,500 kg.

• Kecepatan hauling time = 4.05 menit


• Kecepatan returning time = 1.93 menit
• Total loading + returning time = 4.05 + 1.93 = 5.98 menit.
• Spread dan turn time = 1.1 menit
• Spot and delay time = 0.5 menit
• Jadi Cycle time = 0.6 + 5.98 +1.1 + 0.5 = 8.18 menit.

• KP = KB x f x 60 x FK = 24 x 0.8 x 60 x 0.50 = 70.42 m3/jam
• Ct 8.18
2. Kapasitas produksi Wheel

tractor dan Trailer.
Kapasitas produksi dari mesin adalah merupakan laju (rate) dari performance mesin tersebut.
• Yang biasanya diukur dalam bentuk kwantitas per satuan waktu.
• Ha per jam adalah merupakan satuan yang umum digunakan dalam mengukur kapasitas produksi mesin tersebut.
• Kapasitas produksi msin (FC), jika diukur dalam bentuk Ha per jam ditentukan oleh 3 factor yaitu:

• FC = W x V x E
• 10
• dimana:

• Kecepatan maju (V):


• Merupakan rata-rata dari operasi kerja yang dinyatakan dalam meter per jam.

• Lebar kerja (W):


• Adalah merupakan lebar dari peralatan (attacment) yang menghasilkan kerja effektif, dinyatakan dalam meter.

• Effisiensi kerja (E):


• Merupakan ratio antara kapasitas kerja effektif dari mesin dibandingkan kapasitas kerja teoritis. Hal ini merupakan indicator
berapa banyak waktu hilang karena membelok, istirahat operator, perbaikan kecil dilapangan, unloading dll.
• Dibawah ini table kapasitas produksi alat:
Tahap Mesin & W V E FC
Pengolahan Implement Lebar Kec.kerja Eff.Kerja Kap.Prod
kerja (Km/Jam uksi
(meter) ) (Ha/Jam)
Plowing JD4440
Towner 755-144 2.4 4 0.77 0.74
Single offset
Harrowing JD4440
Towner 755-144 2.4 5 0.8 0.96
Single offset
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai