Anggota :
1. Ali Mustofa (02)
2. Andreas R. S (04)
3. Salsabilla luthfia K. P
1
“PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero)”
KATA PENGANTAR
Oleh karna itu saya mengucapkan banyak-banyak terimakasih terutama pada teman-
teman yang selalu bemberikan dukungan sehingga tugas dari mata kuliah SISTEM
INFORMASI MANAJEMENdengan selesai.
Tentunya dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,
karna kesempurnaan itu hanya mimik pencipta. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pembaca saya harapkan itu, demi perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
TAMRIN
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
1. PenyelarasanHarapanPemangkuKepentingan ............................. 7
3. PengembanganPerencanaanBisnis .............................................. 8
1. Perencanaan(SDM)SumberDayaManusia .................................. 10
2. BagganDirekturPT.Telkom ......................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
Layanan telekomunikasi dan jaringan Telkom sangat luas dan beragam meliputi
layanan dasar telekomunikasi domestik dan internasional, baik menggunakan jaringan kabel,
nirkabel tidak bergerak (Code Division Multiple Access atau “CDMA”) maupun Global
System for Mobile Communication (“GSM”) serta layanan interkoneksi antar operator
penyedia jaringan. Di luar layanan telekomunikasi, Telkom juga berbisnis di bidang
Multimedia berupa konten dan aplikasi, melengkapi portofolio bisnis Perusahaan yang
disebut TIMES.
4
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Perusahaan Telekomunikasi sudah ada sejak masa Hindia Belanda dan yang
menyelenggarakan adalah pihak swasta.Sedangkan perusahaan Telekomunikasi Indonesia
(PT. TELKOM) sendiri juga termasuk bagian dari perusaahaan tersebut yang mempunyai
bentuk badan usaha Post-en Telegraaflent dengan Staats blaad No.52 tahun 1884.Dan sejak
tahun 1905 perusahaan Telekomunikasi sudah berjumlah 38 peusahaan.Namun setelah itu
pemerintah Hindia Belanda mengambil alih perusahaan tersebut yang berdasar kepada
Staatsblaad tahun 1906. Dan sejak itu berdirilah Post, Telegraf en Telefoon Dients (PTT-
Dients),dan perusahaan ini ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasar Staats blaad
No.419 tahun 1927 tentang Indonesia Bedrijven Weet (I.B.W Undang-Undang Perusahaan
Negara).
Namun pada tahun 1965 pmemerintah membagi perusahaan Pos dan Telekomunikasi
menjadi dua bagian yang berdiri sendiri yaitu Perusahaan Pos dan Giro (PN.Pos dan Giro)
serta Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN.Telekomunikasi) yang sudah diatur dalam
Peraturan Pemerintah No.30 tahun 1965.Dan perusahaan tersebut berkembang menjadi
Perusahaan Umum (Perum).Dalam Peraturan Pemerintah No.36 tahun 1974 dinyatakan
bahwa Perum Telekomunikasi sebagai penyelenggara jasa Telekomunikasi untuk umum baik
Telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri.
6
dari American Cable and Radio Corp yaitu suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan
peraturan negara bagian Delaware, USA.
Seluruh saham PT Indosat dengan modal asing ini pada tahun 1980 dibeli oleh
Indonesia dari American Cable and radio Corp. Pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah No. 22 tahun 1274 berdasarkan PP No. 53 tahun 1980, Perumtel ditetapkan
sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan telekomunikasi untuk umum dalam
negeri dan Indosat ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi urnurn
untuk internasional.
1. 1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada
masa pemerintahan kolonial Belanda.
2. 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur
layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan (Post,
Telegraph en Telephone Dienst/PTT).
3. 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas
dari pemerintahan Jepang.
4. 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN
Postel).
5. 1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro),
dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
6. 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum
Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional
maupun internasional.
7. 1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk
menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
7
8. 1989 Undang-undang No. 3 tahun 1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta
swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi.
9. 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no. 25 tahun 1991.
10. 1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering) dilakukan
pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan
diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York
Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga
diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing) di Tokyo Stock
Exchange.
11. 1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di
wilayah Divisi Regional I Sumatra dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara
(Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten-dengan mitra PT Aria West
International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta -
dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI
8
Network. Badan Usaha utama dikelola oleh 7 divisi regional dan 1 divisi network.
Divisi regional menyelenggarakan jasa
Masing-masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang terpisah berdasarkan
prinsip desentraiisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (Divisi Regional) dan pusat
keuntungan (Divisi Network), serta divisi lainnya yang mempunyai keuntungan internal
secara terpisah. Divisi-divisi pendukung terdiri dari divisi pelatihan, divisi properti, divisi
sistem informasi. Berdasarkan organisasi divisional ini, maka kantor pusat diubah menjadi
pusat biaya. Berlakunya kebijaksanaan dekonsentrasi menjadikan jumlah SDM menjadi lebih
sedikit
9
2.2 Perencanaan UsahaPT. Telkom dalam Dunia Kerja
Sistem perencanaan Perusahaan dalam dunia kerja dilaksanakan oleh jajaran TELKOM
sebagaimana tertuang dalam Keputusan Direksi Nomor 74 tahun 2006. Sistem perencanaan
Perusahaan didalam dunia kerja ini disusun untuk memberikan pedoman pada unit-unit kerja di
TELKOM dalam menyusun perencanaan Perusahaan, dengan tujuan: agar perencanaan
Perusahaan dapat dilakukan secara sistematis, lebih mudah, cepat , teratur, terintegrasi ,serta
dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya;
memudahkan dalam melakukan evaluasi dan pengendalian pada saat pelaksanaannya. Model
perencanaan Perusahaan terdiri dari 3 (tiga) tahapan: pertama, penyelarasan harapan pemangku
kepentingan, kedua, perumusan strategi Perusahaan dan ketiga, pengembangan perencanaan
bisnis.
Tahapan pertama dalam penyusunan rencana strategis Perusahaan ini dilakukan dengan
mengidentifikasi pemangku kepentingan utama dan menganalisa harapan setiap pemangku
kepentingan.Pemangku kepentingan utama TELKOM terdiri dari pemegang saham, pelanggan,
karyawan, masyarakat, pemerintah dan rekan bisnis. Analisis atas harapan pemangku
kepentingan utama tersebut memberikan informasi yang digunakan dalam proses perencanaan
strategis yang akan menentukan strategi dan sasaran Perusahaan. Harapan tersebut berkaitan
dengan: Pemegang saham: pendapatan, profitabilitas, pertumbuhan, portofolio bisnis;
Pelanggan: produk, time to market, pengiriman, kualitas, jasa, harga, penggunaan, ketersediaan;
Karyawan: keamanan kerja, remunerasi, keterlibatan, loyalitas; kepedulian terhadap lingkungan;
rekan bisnis: kepatuhan terhadap regulasi dan pajak. Harapan-harapan tersebut memerlukan
penyelarasan agar seimbang dan tidak menimbulkan benturan kepentingan satu dengan yang
lainnya.
Perumusan strategi Perusahaan dimulai dengan penetapan visi dan misi Perusahaan yang
mengacu pada harapan-harapan pemangku kepentingan, analisa kemampuan internal Perusahaan
dan factor-faktor eksternal.Setelah visi dan misi Perusahaan ditetapkan, langkah berikutnya
adalah pemetaan sasaran strategis sebagaimana dituangkan dalam Corporate Strategy Scenario
10
(CSS).CSS ini merupakan hierarki perencanaan tertinggi yang digunakan sebagai acuan utama
dalam menyusun perencanaan Perusahaan.CSS disusun berdasarkan masukan/usulan dari
Direktorat dengan arahan Direksi dan Dewan Komisaris.CSS diharapkan memenuhi persyaratan
dan kondisi tertentu antara lain kuantitatif, dapat diukur, realistis, dapat dipahami, menantang,
hirarkis dan dapat diperoleh. Dalam penentuan CSS ini digunakan beberapa rujukan antara lain:
Rumusan strategi jangka panjang TELKOM yang dikenal sebagai CSS, menetapkan
kebijakan, program dan proyeksi keuangan dalam kurun waktu 5 tahun mendatang. Setiap tahun,
TELKOM mengkaji kembali CSS berdasarkan faktor-faktor perubahan internal dan eksternal
dan menuangkannya dalam Corporate Annual Message (CAM).
CSS dijabarkan dalam bentuk perencanaan bisnis untuk jangka panjang maupun jangka
pendek. Perencanaan jangka panjang memuat sasaran dan rencana kerja Perusahaan lima tahun
mendatang yang selanjutnya digunakan dalam penyusunan sasaran dan rencana kerja Perusahaan
tahunan. Perencanaan jangka pendek memuat sasaran dan rencana kerja Perusahaan tahunan
11
yang selanjutnya digunakan untuk penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP). Dokumen yang dihasilkan dalam proses perencanaan Perusahaan yang dimiliki
TELKOM, meliputi:
a. CSS, adalah dokumen utama rencana Perusahaan yang berisi visi, misi, sasaran, strategi
korporasi, strategi inisiatif, kebijakan dan program utama yang disusun dalam waktu lima
tahun kedepan;
b. Group Business Plan (GBP) atau Master Plan (MP), merupakan rencana jangka panjang
Perusahaan di tingkat Direktorat yang merupakan penjabaran dari CSS;
c. Corporate Annual Message (CAM), yaitu arahan Dirut mengenai program prioritas satu
tahun anggaran mendatang yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan rencana
kerja dalam kerangka waktu satu tahun mendatang;
d. Rencana Kerja Manajerial (RKM), adalah rencana ker ja yang disusun sebagai
penjabaran Corporate Annual Message (CAM) yang akan dipakai dalam penyusunan
RKAP dan disusun dalam kurun waktu satu tahun anggaran;
e. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), adalah program-program kerja dan
anggaran Perusahaan yang disusun dalam kerangka waktu satu tahun mendatang;
f. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), merupakan program-program kerja dan anggaran
yang disusun dalam kerangka waktu satu tahun anggaran oleh Direktorat operasi, unit
fungsional korporasi, unit corporate support , unit bisnis, anak Perusahaan dan yayasan.
GCG dapat menjamin dan memastikan keseluruhan proses, dari kegiatan manajemen
stratejik yang baik hingga pemberian nilai tambah yang berkesinambungan bagi Perusahaan,
serta tidak bertentangan dengan kepentingan seluruh pemangku kepentingan. Sebagaimana telah
dikemukakan sebelumnya, GCG merupakan sebuah hubungan yang tidak hanya antara
pemegang saham (pemilik) dengan pihak manajemen saja, tetapi juga antara Perusahaan dengan
pemangku kepentingan lainnya. Di sisi lain, manajemen stratejik merupakan proses penetapan
visi, misi dan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai
sasaran, serta pengalokasian sumber daya untuk penerapan kebijakan dan perencanaan
pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu GCG dan manajemen stratejik saling terkait dan
melengkapi satu sama lain. GCG sangat dibutuhkan dalam proses manajemen stratejik untuk
12
mencapai tujuan organisasi serta pengawasan kinerja organisasi yang memperhatikan
kepentingan seluruh pemangku kepentingan.
Manajemen stratejik merupakan sistem yang digunakan untuk menerjemahkan visi menjadi
strategi Perusahaan sesuai fungsi-fungsi organisasional yang ada. Oleh karena itu dapat diartikan
bahwa hubungan antara tata kelola Perusahaan dan strategi Perusahaan terletak pada legitimasi
dan kepercayaan dalam menyampaikan pesan kepada pemangku kepentingan bahwa apapun
bentuk kegiatan dan hasil yang telah dicapai Perusahaan pada masa lampau, telah dilakukan
melalui proses yang wajar dan pada tingkat optimal. Apapun yang dilakukan oleh Perusahaan
pada masa sekarang juga sesuai dengan peraturan yang berlaku, nilai-nilai dan ekspektasi
seluruh pihak. Mekanisme perumusan nilai-nilai Perusahaan yang akan dicapai pada masa yang
akan datang juga dilakukan dengan cara yang baik dan beretika sesuai dengan kepentingan
terbaik seluruh pemangku kepentingan. Legitimasi dan hubungan yang baik akan menarik
kepercayaan dari investor, kreditor, rekan stratejik dan masyarakat luas yang sangat diperlukan
untuk merumuskan nilai-nilai Perusahaan. Dengan kata lain tanpa GCG, strategi Perusahaan
tidak akan berarti dan tidak berkesinambungan.
Perencanaan dalam kaitannya dengan sumber daya manusia juga menjadi sebuah keharusan
dalam operasionalisasi perusahaan.Perencanaan sumber daya manusia adalah perencanaan
strategis untuk mendapatkan dan memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan
bagi organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Sekalipun misalnya sebuah
perusahaan telah memiliki sumber daya manusia yang memadahi dan handal, namun perusahaan
juga perlu memastikan akan keterpeliharaan dan ketersediaannya dimasa yang akan datang.
Kasus-kasus seperti hanya “pembajakan tenaga kerja”, larinya tenaga kerja ke perusahaan lain,
dan lain sebagainya merupakan salah satu indikasi perlunya sebuah perencanaan di persiapkan
dengan sebaik-sebaiknya.Ada beberapa langkah strategis sehubungan dengan perencanaan
sumber daya manusia yang dijelaskan oleh Cestro, Husted, dan Dougles adalah sebagai berikut :
13
Perencanaan SDM sudah semestinya merupakan representasi dan refleki dari keseluruhan
rencana strategis perusahaan.Artinya, kualifikasi sumber daya manusia yang nantinya
dirumuskan sudah semestinya memenuhi kriteria sebagaimana yang disyaratkan dalam
perencanaan strategis perusahaan secara keseluruhan, serta terintegrasi dengan bagian-bagian
perusahaan lainnya seperti bagian produksi, pemasaran, dan lain sebagainya. Misalnya saja,
perusahaan dalam lima tahun ke depan bermaksud untuk mempertahankan tingkat keuntungan
(profit) pada tingkat 10 persen.
2. Langkah kedua: Analisa dari kualifikasi tugas yang akan diemban oleh tenaga kerja.
Pada tahap ini, ada tiga hal yang biasanya dilakukan, yaitu analisa kerja atau lebih dikenal
dengan analisa jabatan (job analysis), deskripsi kerja (job description), dan spesifikasi kerja atau
lebih dikenal dengan spesifikasi jabatan (job spesification). Analisis jabatan merupakan
persyaratan detail tentang jenis pekerjaan yang diperlukan serta kualifikasi kerja yang diperlukan
untuk mampu menjalankannya.Deskripsi jabatan meliputi rincian pekerjaan yang akan menjadi
tugas tenaga kerja. Spesifikasi jabatan merupakan rincian karakteristik atau kualifikasi yang
diperlukan bagi tenaga yang dipersyaratkan.
Langkah ini merupakan sebuah perkiraan tentang jumlah tenaga kerja beserta kualifikasinya
yang ada dan diperlukan bagi perencanaan perusahaan di masa yang akan datang. Termasuk di
dalam langkah ini adalah berapa jumlah tenaga kerja yang perlu dipromosikan, ditransfer, dan
lain sebagainya. Pada langkah ini, berdasarkan evaluasi kegiatan perusahaan pada periode
sebelumnya dan rencana perusahaan untuk periode berikutnya, maka perusahaan menganalisa
apakah ketersediaan tenaga kerja yang dimiliki perusahaan mencukupi untuk memenuhi tuntutan
kebutuhan perusahaan di masa yang akan datang ataukah tidak.
Analisa terhadap ketersediaan tenaga kerja yang ada di dalam perusahaan dan keperluannya
bagi masa yang akan datang membawa kepada kesimpulan :1. Sekiranya tenaga kerja yang ada
sudah memadai bagi operasionalisasi perusahaan di masa yang akan datang, tidak perlu ada
tindakan inisiatif yang dilakukan seperti rekrutmen, transfer, dan lain sebagainya.2. Sekiranya
14
tenaga kerja yang tersedia perlu dilakukan perombakan, maka barangkali perlu dilakukan
rasionalisasi, perekrutan dan lain sebagainya.
Langkah keempat yang dilakukan tentu akan senantiasa berubah dari masa ke masa.
Sehingga perlu senantiasa dilakukan evaluasi terhadap perencanaan sumber daya manusia
disesuaikan dengan perencanaan strategis perusahaan. Manajemen adalah proses terus menerus
dan berkelanjutan. Oleh karena itu, apa yang telah direncanakan dalam manajemen sumber daya
manusia juga harus senantiasa dievaluasi dan dilakukan tindakan korektif sekiranya ada
ketidaksesuaian atau terjadi perubahan seiring dengan perkembangan yang terjadi di perusahaan.
1. President Commissioner :
- Jusman Syafii Djamal, Ir.
2. Commissioner :
- Hadiyanto
3. Commissioner :
- Parikesit Suprapto
4. Independent Commissioner :
- Johnny Swandi Sjam
5. Independent Commissioner :
- Virano Nasution
1. President Director :
- Arief Yahya
2. Director of Finance :
- Honesti Basyir
3. Director of Human Capital & General Affair :
- Priyantono Rudito
15
4. Director of Consumer :
- Sukardi Silalahi
5. Director of Network & Solution :
- Rizkan Chandra
6. Director of Enterprise & Wholesale :
- M. Awaluddin
7. Director of Compliance & Risk Management :
- Ririek Adriansyah
8. Director of Strategic IT Portfolio Solution :
- Indra Utoyo
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Struktur Organisasi PT. Telkom terdiri dari komisaris utama, komisaris, direktur utama,
direktur, general manage, dan beberapa manajer yang membawahi beberapa staff masing-
masing.
Sistem perencanaan PT. TELKOM dalam menyusun perencanaan Perusahaan, memiliki
tujuan: agar perencanaan Perusahaan dapat dilakukan secara sistematis, lebih mudah, cepat ,
teratur, terintegrasi , sesuai visi dan misi Perusahaan, serta dapat dilaksanakan dengan baik
sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya; memudahkan dalam melakukan evaluasi
dan pengendalian pada saat pelaksanaannya. Model perencanaan Perusahaan terdiri dari 3 (tiga)
tahapan: pertama, penyelarasan harapan pemangku kepentingan, kedua, perumusan strategi
Perusahaan dan ketiga, pengembangan perencanaan bisnis.
Strategi Pengembangan Usaha PT. Telkom dengan melakukan : Representasi dan refleksi
dari rencana strategis perusahaan, Analisa dari kualifikasi tugas yang akan diemban oleh tenaga
kerja, Analisa kesediaan tenaga kerja, Melakukan tindakan inisiatif, dan Evaluasi dan modifikasi
tindakan.
PT Telkom mempunyai tujuan untuk selalu mempertahankan tingkat pertumbuhan, marjin
keuntungan dan kualitas perusahaan secara menyeluruh. Sedangkan, visi Telkom adalah to
become a leading infocom player in the region. Artinya, Telkom berupaya untuk menempatkan
diri sebagai perusahaan infocom terkemuka di kawasan Aia Tenggara, Asia dan selanjutnya akan
merambah ke kawasan Asia Pasifik.
Dalam pencapaian visi dan misi tersebut PT Telkom menggunakan manajemen POAC
(Planning,Organizing,Actuating,dan Controlling) salah satu contohnya dengan perencanaan
17
infrastruktur sebagai penunjang jaringan komunikasi,CSR (Corporate Sosial Responsibility)
melalui Program Cooperative Academic Education dan tata kelola perusahaan Kemitraan dan
Bina Lingkungan.
3.2 Saran
Dalam pengelolaaan perusahaan fungsi manajemen sangat diperlukan guna memajukan
perusahaan tersebut. Oleh karena itu akan lebih baik jika dalam prakteknya sesuai dengan
rancangan atau planning yang telah ditetapkan sesuai dengan aturannya
18
DAFTAR PUSTAKA
19