Anda di halaman 1dari 13

Laporan

Kasus Pelanggaran Etika Profesi Di Bidang IT

NAMA : YOSIAS R. BUNGANAWA


NIM : 1806080080
Kata pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah TUHAN yang maha Esa, karena
atas limpahan rahmat dan kasih-Nya, penyusun dapat menyelesaikan penyusunan
laporan yang berjudul “PELANGGARAN ETIKA PROFESI DALAM BIDANG
IT”.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang dapat membantu
menyempurnakan laporan ini dan para pembaca sekalian.
Daftar Isi

Kata Pengantar ....................................................................................................


Daftar Isi..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................


1.1 Latar Belakang ..........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................
1.3 Tujuan .......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................


Pengertian etika profesi .......................................................................................
Kasus Yang terjadi ..............................................................................................

BAB III PENUTUP ............................................................................................


3.1 Kesimpulan ...................................................................................................

Daftar Pustaka .....................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang khususnya bidang teknologi
informasi. Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang IT karena kode etik tersebut dapat
menentukan apa yang baik dan yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh pekerja IT itu dapat dikatakan bertanggung jawab atau tidak.
Pada jaman sekarang banyak sekali orang di bidang IT yang menyalahgunakan profesinya
untuk merugikan orang lain. Oleh sebab itu kode etik bagi pengguna internet sangat
dibutuhkan pada jaman sekarang ini. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan
khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan
demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas
serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan
perbuatan apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Etika Profesi.
2. Contoh kasus pelanggaran etika dalam profesi yang pernah terjadi di indonesia.
3. Apa tanggapan dan bagaimana cara menanggulanginya.

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Etika Profesi.
2. Mengatahui Contoh kasus pelanggaran etika dalam profesi yang pernah terjadi di
indonesia.
3. Mengetahui apa tanggapan dan bagaimana cara menanggulangi kasus-kasus tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

Etika profesi merupakan sikap etis yang menjadi bagian integral dari sikap hidup dalam
menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi. Sebagai cabang filsafat etika profesi
mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada
bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.
Menurut Siti Rahayu (2010). Etika profesi merupakan kode etik untuk profesi tertentu dan
karenanya harus dimengerti selayaknya, bukan sebagai etika absolut.
Dalam menjalankan etika profesi maka dibutuhkan penyusunan kode etik profesi yang
merupakan perumusan norma-norma dan nilai-nilai moral yang menjadi indikator perilaku
(code of conduct) kelompok profesi tertentu. Kelompok profesi harus menaati kode etik
tersebut, sekaligus mencegah pelanggaran serta berani menjatuhkan sanksi kepada setiap
anggotanya yang melanggar.
Berikut adalah beberapa contoh kasus pelanggaran etika profesi yang pernah terjadi.

Kasus 1:
Kasus yang pertama akan membahas masalah pelanggaran etika yang dilakukan dengan cara
meretas situs tnp.kpu.go.id pada tahun 2004 yang dilakukan oleh Dani Firmansyah alias
Xnuxer alias Schizoprenic yang saat itu bekerja sebagai konsultan teknologi informasi di PT.
Danareksa, Dani berhasil meretas situs tnp.kpu.go.id lalu merubah nama-nama partai yang
ada di dalam database TNP-KPU dengan nama buah-buahan. Dani mengaku perbuatanya
hanya sekedar iseng karena ingin melakukan tes terhadap fasilitas KPU yang kabarnya senilai
152 miliar rupiah. Dia juga ingin membuktikan bahwa sebenarnya system informasi yang
dimiliki KPU tidak aman. Dani melakukan uji coba terhadap sistem keamanan di situs
Tnp.Kpu.go.id dengan menggunakan XSS (cross site scripting) dari IP 202.158.10.117.
Setelah berhasil temukan kelemahan di situs tersebut, pada tanggal 16 April 2004, Xnuxer
berhasil menembus sisi pengaman website itu dengan menggunakan SQL Injection. Karena
perbuatannya itu Dani ditankap pada tanggal 21 April 2004 pukul 14.30 dan resmi di tahan
pada tanggal 24 April 2004 sekitar pukul 17.20 di Jakarta. Dani pun harus menjalani masa
hukuman di dalam penjara selama 6 bulan 21 hari.
Kasus peretasan yang dilakukan oleh Dani Firmansyah tersebut dapat dikategorikan
pelanggaran etika dibidang IT, karena Dani telah melakukan pelanggaran hukum dengan
merubah informasi yang ada disitus KPU dengan cara illegal dan berakibat merugikan pihak
KPU dan masyarakat yang ingin mengetahui informasi lewat situs tersebut. Perbuatan Dani
dengan meretas situs KPU yang melanggar hukum didakwa dengan UU No. 36 Tahun 1999
tentang telekomunikasi, dengan ancaman berdasarkan Pasal 50 dengan isi sebagai berikut :
Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak Rp.
600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).

Pasal 22 berisi :
Setiap orang dilarang melakukan perbuatan tanpa hak, tidak sah, atau memanipulasi :
a. akses ke jaringan telekomunikasi; dan atau
b. akses ke jasa telekomunikasi; dan atau
c. akses ke jaringan telekomunikasi khusus.

Tanggapan saya:
Walaupun tujuan Dani sebenarnya hanya ingin melakukan tes terhadap keamanan situs KPU
yang dikelola oleh pemerintah, namun perbuatannya tetap saja merugikan karena dilakukan
dengan cara illegal dan tanpa izin pengelola situs tesebut.Dia yang berprofesi sebagai
konsultan teknologi informasi seharusnya tahu bahwa perbuatannya itu melanggar kode
etik/etika dari profesinya.Menurut saya apabila dia menemukan celah atau kelemahan dari
situs tersebut harusnya dia melapor kepada admin/pengelola situs tersebut bukan malah
meretas situs tersebut,dengan meretas situs tersebut ia tidak hanya merugikan pihak lain
tetapi juga merugikan dirinya sendiri karena ia ditangkap dan dijatuhi hukuman sesuai
undang-undang yang berlaku.

Cara menanggulanginya yaitu dengan membuat sistem website yang lebih aman dan ada baiknya
pengelola website mempekerjakan orang seperti Dani (hacker) untuk mengetes keamanan sistem
websitenya agar tidak ada peretas yang tidak bertanggung jawab
Kasus 2:
Dosen FISIP Universitas Indonesia, Ade Armando ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus
dugaan pencemaran nama baik terhadap mantan Direktur kemahasiswaan UI, kamarudin.
Kepala Bidang Humas polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, Ade
seyogyanya menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Polda hari ini, Senin
(17/6/2013).“Yang bersangkutan semestinya menjalani pemeriksaan sebagai tersangka pada
hari ini. Tapi berhalangan hadir, karena masih ada sejumlah urusan di KPK,” ungkap Kabid
Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto.Penyidik , kata Rikwanto, telah meminta
keterangan sejumlah saksi ahli seperti ahli IT, ahli bahasa dan ahli pidana terkait kasus yang
membelit Ade Armando tersebut. Rikwanto mengatakan, pihaknya akan melayangkan
panggilan kedua terhadap pengkritikan korupsi itu.
Ade Armando menjadi tersangka pencemaran nama baik melalui dunia maya setelah memuat
artikel yang diposting di blog pribadi Ade, http://adearmando.wordpress.com. Dua artikel ini
berjudul “Bungkam BEM-BEM UI: Tak Peduli, Pengecut, atau Dikadali?” dan “BEM-BEM
di UI SEGERA BERTINDAK;REKTOR DAN PARA KACUNGNYA GAGAL!”.
Dua artikel tersebut dimuat Ade pada 29 Januari 2012 dan 4 Maret 2012. Pada kedua artikel
itu, Ade menjelaskan, dirinya tidak pernah menulis secara definitive bahwa Kamarudin
korupsi. Dia hanya memaparkan adanya berbagai bentuk dugaan korupsi di UI, termasuk di
dalamnya penyunatan uang beasiswa.

Tangapan saya:
Bahwa pentingnya undang-undang cyber, pada kasus Ade Armando tentang tuduhan korupsi
yang berujung pencemaran nama baik. Dengan alasan dia menduga adanya korupsi terhadap
mantan direktur itu.
Artikel yang Ade Armando terbitkan di blog pribadinya memiliki unsur pencemaran nama
baik dan melanggar pasal 311 ayat (1) KUHP yang berbunyi
"Barangsiapa melakukan kejahatan menista atau menista dengan tulisan, dalam hal ia
diizinkan untuk membuktikan tuduhannya itu, jika ia tidak dapat membuktikan dan jika
tuduhan itu dilakukannya sedang diketahuinya tidak benar, dihukum karena salah memfitnah
dengan hukum penjara selama-lamanya empat tahun.”
Hal ini tentunya merugikan dirinya sendiri selaku dosen tentu namanya akan tercoreng
meskipun ia tidak secara terang-terangan menyebut nama yang bersangkutan tetapi tetap saja
itu melanggar etika karena postingan tersebut dimuat di dunia maya dan ada banyak orang
yang akan melihatnya.

Cara menanggulanginya ialah dengan melihat terlebih dahulu/melakukan review terhadap isi
dari setiap konten yang akan diposting ke sebuah website agar tidak terjadi kesalahpahaman
dan pelanggaran etika.serta memikirkan secara baik apakah artikel yang ditulis melanggar
etika atau tidak.

Kasus 3:
Perjudian online, pelaku menggunakan sarana internet untuk melakukan perjudian.
Seperti yang terjadi di Semarang, Desember 2006 silam. Para pelaku melakukan praktiknya
dengan menggunakan system member yang semua anggotanya
mendaftar ke admin situs itu, atau
menghubungi HP ke 0811XXXXXX dan 024-356XXXX. Mereka melakukan transaki online
lewat internet dan HP untuk mempertaruhkan pertarungan bola Liga Inggris, Liga Italia dan
Liga Jerman yang ditayangkan di televisi.Untuk setiap petaruh yang berhasil menebak skor
dan memasang uang Rp 100 ribu bisa mendapatkan uang Rp 100 ribu, atau bisa lebih. Modus
para pelaku bermain judi online adalah untuk mendapatkan uang dengan cara instan. Dan
sanksi menjerat para pelaku yakni dikenakan pasal 303 tentang perjudian dan UU 7/1974
pasal 8 yang ancamannya lebih dari 5 tahun.

Tanggapan saya:
Menurut saya seharusnya perjudian online harus ditindak lanjuti agar tidak menyebar secara
luas dan pihak yang berwajib tidak memberikan izin pada web yang menyediakan situs untuk
perjudian. Sedangkan para pengguna seharusnya tidak mengikuti perjudian online tersebut
karena dapat merugikan. Modus para pelaku bermain judi online adalah untuk mendapatkan
uang dengan cara instan. Dan sanksi menjerat para pelaku yakni dikenakan pasal 303 tentang
perjudian dan UU 7/1974 pasal 8 yang ancamannya lebih dari 5 tahun. Adapun isi pasal 303
tentang perjudian yaitu: Pasal 303 ayat (3) KUHP sebagai berikut : “Yang disebut permainan
judi adalah tiap-tiap permainan, dimana pada umumnya kemungkinan mendapat untung
bergantung pada peruntungan belaka, juga karena permainnya lebih terlatih atau lebih mahir.
Di situ termasuk segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain-
lainnya yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian juga
segala pertaruhan lainnya”. Ancaman pidana perjudian sebenarnya sudah cukup berat, yaitu
dengan hukuman pidana penjara paling lama 10 tahun atau pidana denda sebanyak-
banyaknya Rp 25.000.000,00 (Dua Puluh Lima Juta Rupiah).

Cara penanggulangannya yaitu dengan memblokir situs-situs terkait yang berisi perjudian
online tersebut serta memberikan sanksi yang tegas kepada pemain/orang yang mengikuti
judi online dan pengelola situs tersebut.

Kasus 4:
Carding, salah satu jenis cyber crime yang terjadi di Bandung sekitar Tahun 2003.
Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit milik orang
lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet. Para pelaku yang kebanyakan
remaja tanggung dan mahasiswa ini, digerebek aparat kepolisian setelah beberapa kali
berhasil melakukan transaksi di internet menggunakan kartu kredit orang lain. Para pelaku,
rata-rata beroperasi dari warnet-warnet yang tersebar di kota Bandung.
Mereka biasa bertransaksi dengan menggunakan nomor kartu kredit yang mereka peroleh
dari beberapa situs. Namun lagi-lagi, para petugas kepolisian ini menolak menyebutkan situs
yang dipergunakan dengan alasan masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Modus kejahatan
ini adalah pencurian, karena pelaku memakai kartu kredit orang lain untuk mencari barang
yang mereka inginkan di situs lelang barang. Karena kejahatan yang mereka lakukan, mereka
akan dibidik dengan pelanggaran Pasal 378 KUHP tentang penipuan, Pasal 363 tentang
Pencurian dan Pasal 263 tentang Pemalsuan Identitas.

Tanggapan saya:
Carding ini menurut saya salah satu kejahatan cyber yang paling merugikan karena berkaitan
dengan kartu kredit.kita selaku pengguna internet harus sangat berhati-hati dengan penipuan
seperti ini khususnya pada saat berbelanja online,jangan mudah percaya toko-toko online
baru yang belum terpercaya,jangan percaya dengan iklan-iklan di situs-situs yang baru pernah
dikunjungi karena bisa saja itu adalah penipuan
Cara menanggulanginya dengan cara melapor kepada pihak berwajib apabila kita
menemukan kejanggalan pada saat proses transaksi dengan menggunakan krtu kredit,dan
jangan mudah percaya apabila ada yang mengatasnamakan suatu perusahaan dan meminta
informasi mengenai kartu kredit karena bisa saja itu adalah penipuan

Kasus 5:
WARTA KOTA, KEBAYORAN BARU---Kepolisian Unit II Subdit 3 Resmob
Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengungkap penipuan bermodus jual beli online melalui
jejaring sosial Instagram.
Penipuan dilakukan oleh wanita bernama Bela (39) pada Mei lalu (2018).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, pengungkapan
kasus berawal dari laporan seorang korban berinisial TAC yang memesan tas bermerek
Chanel melalui akun Instagram 'bebebags21199' seharga Rp 37,5 juta.
"Tersangka menawarkan tas bermerk di Instagram. Kemudian korban yang tertarik
melakukan komunikasi dengan pelaku. Korban tertarik karena harganya lebih murah dari
pada biasanya," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (12/9/2018).
Setelah terjadi kesepakatan, korban kemudian mentransfer uang Rp 37,5 juta kepada pelaku.
Bela mengatakan, akan mengirimkan barang sesuai dengan pesanan maksimal dua hari
setelah uang ditransfer.
"Setelah ditunggu beberapa hari, korban menanyakan kepada pelaku terkait status pemesanan
barangnya. Pelaku menjanjikan nanti akan dikirim. Selalu seperti itu ketika ditanya. Setelah
beberapa bulan, korban melaporkannya ke kepolisian," kata Argo.
Bela diamankan pada 24 Juli 2018, tanpa perlawanan. Polisi menyita barang bukti berupa tiga
buku tabungan bank berbeda, satu rekening koran, dua unit ponsel beserta bukti percakapan
antara pelaku dan korban melalui WhatsApp.
Saat dilakukan interogasi, ia mengaku sudah melakukan penipuan selama dua tahun.
Terdapat lima korban yang telah tertipu olehnya dengan total kerugian ditaksir berjumlah Rp
600 juta. Uang sebanyak itu dihabiskannya untuk berfoya-foya.
"Ini modus yang sangat merugikan. Kepada masyarakat, kalaua ada penawaran online terkait
barang, harus hati-hati dan dicek betul apa benar penjualnya terverifikasi. Kan ada yang
sudah terkenal, itu bisa dimanfaatkan. Boleh tanyakan ke kami untuk mengonfirmasi
kebenaran akun penjualannya," kata Argo.
Tanggapan saya:
Kita harus barhati-hati saat membeli barang secara online,karena berbelanja online itu kita
harus mengirimkan uang terlebih dahulu baru barangnya dikirim kemudian.Jangan percaya
dengan toko-toko online yang tidak resmi misalnya di instagram,karena di instagram siapa
saja dapat membuat akun dan mengatasnamakan toko online entah itu asli atau tidak.jika
ingin berbelanja online,tanyalah situsnya kepada teman/kerabat yang sudah pernah berbelanja
online sebelumnya agar tidak menjadi korban penipuan.

Cara menanggulanginya yaitu pihak yang berwenang (instagram) harus memblokir akun-
akun toko online di instagram yang tidak resmi (tidak ada informasi yang jelas mengenai toko
tersebut) dan mulai memberlakukan aturan bagi yang ingin membuat toko online di instagram
agar tidak ada akun-akun palsu dengan modus jual beli online yang melakukan penipuan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Etika profesi merupakan sikap etis yang menjadi bagian dari sikap hidup dalam menjalankan
kehidupan sebagai pengemban profesi.Dalam berprofesi kita harusnya menaati kode etik
yang berlaku.
Akan tetapi dari beberapa contoh kasus di atas kita bisa melihat bahwa masih ada orang-
orang yang melanggar kode etik dari profesinya entah mereka tidak tahu bahwa itu salah atau
dengan sengaja melanggar.Pada contoh kasus diatas kode etik dengan sengaja dilanggar
untuk mendapatkan keuntungan pribadi padahal keruguian yang ditimbulkan akan lebih besar
dan berdampak pada orang yang melanggar itu sendiri.
Oleh sebab itu kita harus menaati semua etika dalam profesi kita agar tidak merugikan diri
kita sendiri.
Daftar Pustaka

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-etika-profesi/116000

http://id.wikipedia.org/wiki/Kode_etik_profesi

http://www.merdeka.com/teknologi/9-kasus-peretasan-di-wilayah-
indonesia/xnuxer-aka-schizoprenic.html

http://koran.tempo.co/konten/2004/04/28/12313/Polisi-Menangkap-Pembobol-Situs-KPU

http://m.liputan6.com/news/read/76852/pembobol-situs-kpu-dibekuk

http://www.radioprssni.com/prssninew/internallink/legal/uu_telekomunikasi.htm

http://mynewtugaseptik123.blogspot.com/2017/04/kasus-pelanggaran-it-yang-terjadi-pada.html

https://docplayer.info/35577238-Contoh-kasus-cyber-crime-kejahatan-di-dunia-maya.html

http://wartakota.tribunnews.com/2018/09/12/kasus-penipuan-toko-online-bela-hasilkan-ratusan-juta-
hasil-penipuan-bermodus-jual-beli-online

Anda mungkin juga menyukai