Anda di halaman 1dari 10

ENERGI SURYA

DISUSUN OLEH :

Dimas Adi Nugroho (03031181621017)

Siau Charisma (03031181722015)

Putra Mayhendra (30301181722023)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

UNSRI

INDRALAYA

2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Energi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Peningkatan
kebutuhan energi dapat merupakan indikator peningkatan kemakmuran, namun bersamaan dengan
itu juga menimbulkan masalah dalam usaha penyediaannya.
Pemakaian energi surya di Indonesia mempunyai prospek yang sangat baik, mengingat
bahwa secara geografis sebagai negara tropis, melintang garis katulistiwa berpotensi energi surya
yang cukup baik.
Pemanfaatan Tenaga Surya melalui konversi Photovoltaic telah banyak diterapkan antara
lain, penerapan sistem individu dan sistem hybrid yaitu sistem penggabungan antara sumber energi
konvensional dengan sumber energi terbarukan.
Pada kondisi beban rendah sistem bekerja dengan sistem inverter dan baterai. Jika beban
terus bertambah hingga mencapai kapasitas yang terdapat pada inverter atau tegangan baterai
semakin rendah, maka sistem kontrol akan segera mengoperasikan genset, maka genset akan
berfungsi sebagai AC/DC konverter untuk pengisian baterai, dan dapat beroperasi secara paralel
untuk memenuhi kebutuhan beban tersebut. Dengan demikian, kondisi pembebanan diesel menjadi
sangat efisien karena hanya beroperasi pada beban tertentu.

1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Apa itu Energi Surya?
1.2.2. Apa saja teknologi pemanfaatan surya?
1.2.3. Apa saja cara pemanfaatan Energi Surya?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Energi Surya


Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari. Energi ini dapat
dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas surya, fotovoltaik
surya, listrik panas surya, arsitektur surya, dan fotosintesis buatan.
Energi Surya adalah sumber energi yang tidak akan pernah habis ketersediaannya dan
energi ini juga dapat di manfaatkan sebagai energi alternative yang akan di ubah menjadi energi
listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel surya atau solar call sejak tahun 1970- an telah
mengubah cara pandang kita tentang energi dan memberi jalan baru bagi manusia untuk
memperoleh energi listrik tanpa perlu membakar bahan bakar fosil sebagaimana pada minyak
bumi, gas alam, batu bara, atau reaksi nuklir.
Sumber energi berjumlah besar dan bersifat kontinyu terbesar yangtersedia bagi manusia
adalah energi surya, khususnya energi elektrimagnetik yangdipancarkan oleh matahari.sementara
energi surya belum dipakai untuk sumber primer energi bahan bakar pada saat ini.
Karena kebanyakan energi terbaharui pusatnya adalah “energi surya” istilah ini sedikit
membingungkan. Namun yang dimaksud di sini adalah energi yang dikumpulkan langsung dari
cahaya matahari. Tenaga surya dapat Digunakan untuk :
 Menghasilkan listrik menggunakan sel surya
 Menggunakan menghasilkan pembangkit listrik tenaga panas surya
 Menghasilkan listrik menggunakan menara surya
 Memanaskan gedung, secara langsung
 Memanaskan gedung, melalui pompa panas
 Memanaskan makanan, menggunakan oven surya.
Jelas matahari tidak memberikan energi konstan untuk setiap titik di bumi, sehingga
penggunaannya terbatas. Sel surya sering digunakan untuk daya baterai, karena kebanyakan
aplikasi lainnya akan membutuhkan sumber energi sekunder, untuk mengatasi padam. Beberapa
pemilik rumah menggunakan tata surya yang menjual energi ke grid pada siang hari, dan menarik
energi dari grid di malam hari, inilah keuntungan untuk semua orang, karena permintaan listrik
AC tertinggi pada siang hari.
Sedangkan, energi surya dapat dikonversikan ke bentuk energi lain. Ada 3 proses dalam
pengkonversian nya, yaitu : Proses Helochemical, Proses Helioelectrical, dan Proses Heliothermal
 Proses Helochemical. Reaksi helochemical yang utama adalah proses foto sintesa.
Proses ini adalah sumber dari semua bahan bakar fosil.
 Proses Helioelectrical. Reakasi Helioelectrical yang utama adalah produksi listrik
oleh sel-sel surya.
 Proses Heliotermal adalah penyerapan radiasi matahari dan pengkonversian energi
ini menjadi energi termal.
2.2. Teknologi Pemanfaatan Surya.
Teknologi energi surya secara umum dikategorikan menjadi dua kelompok berdasarkan
pada proses penyerapan, pengubahan, dan penyaluran energi surya, yakni :
1. Teknologi pemanfaatan pasif. Contoh pemanfaatan energi surya secara pasif meliputi
mengarahkan bangunan ke arah matahari, memilih bangunan dengan massa termal atau
kemampuan dispersi cahaya yang baik, dan merancang ruangan dengan sirkulasi udara
alami. Memanfaatkan energi panas matahari secara langsung tanpa sama sekali
melibatkan suatu sistem mekanis.

2. Teknologi pemanfaatan aktif. Contoh pemanfaatan energi surya secara aktif adalah
penggunaan panel fotovoltaik dan panel penyerap panas.
a. Energi surya termal (solar thermal energy): menghasilkan air panas bertemperatur
rendah/ medium untuk kebutuhan pemanasan dirumah/ gedung.
Solar thermal heat system adalah instalasi untuk mengkonversi radiasi surya
menjadi panas guna memanaskan air untuk kebutuhan sehari-hari atau untuk
pemanas ruangan. Prinsip dasar pemanfaatan solar thermal adalah konversi radiasi
surya gelombang pendek (short-wave) menjadi panas.

 Apabila radiasi mencapai pada suatu bahan penerima, sebagian akan diserap.
Daya serap suatu bahan terhadap radiasi disebut daya serap radiasi ( α). Bahan
ideal hitam daya serap = 1

 Emisi ( ε ) menyatakan daya pancar radiasi suatu bahan

 Hubungan (rasio) antara daya serap radiasi α dan daya pancar radiasi ε adalah
konstan untuk suatu panjang gelombang dan temperatur tertentu.

 Suatu bahan dengan daya serap radiasi tinggi juga memiliki daya pancar
radiasi yang tinggi

 Koefisien refleksi ( ρ ) menyatakan rasio antara radiasi yang dipantulkan


dengan radiasi yang dating

 Koefisien transmisi ( τ ) menyatakan rasio antara radiasi yng diteruskan


dengan radiasi yang dating

 Terdapat hubungan α + ρ + τ = 1

b. Energi surya termal elektrik (Solar Thermoelectric Energy): menghasilkan listrik


melalui siklus termodinamika konvensional dari fluida yang dipanaskan hingga
temperatur tinggi.

Solar thermal power plant adalah pembangkit listrik yang mengkonversikan


radiasi surya menjadi panas. Selanjutnya energi panas tersebut dikonversikan
menjadi energi mekanis dan listrik
Sesuai dengan hukum thermodinamika untuk mendapatkan efisiensi yang
tinggi diperlukan temperatur yang tinggi. Temperatur yang tinggi tersebut dapat
dicapai dengan cara menaikkan kerapatan (flux density) dari solar radiasi yang
jatuh pada kolektor
Untuk itu diperlukan teknologi radiasi yng terpusat atau kolector yng
terpusat. Berdasarkan jenis pemusatan/ konsentrasi radiasi surya pada solar
thermal power plant terdapat dua sistem sbb :
Concentrating system :
 Solar tower power plant (point focusing)
 Dish system power plant (point focusing)
 Parabolic system power plant (line focusing)
Non concentrating system :
 Solar pond power plant
 Temperatur yng dihasilkan dari concentrating system seperti PLTU
normal.
Proses konversi thermal elektrik
Teknologi konversi thermal-elektrik antara lain :
1. Pemusat surya (solar concentrator), dapat berupa :
 Menara surya (solar tower)
 Parabola surya silindri
 Dish system
 Steam generator
 Penukar panas (heat exchanger)
 Turbin & generator

Solar pond power plant menggunakan efek pemisahan air sebagai dasar dari
collector. Suatu kolam berisi brine (campuran air & garam) berfungsi sebagai
colectro sekaligus menyimpan panas. Air dibagian bawah kolam bertindak
sebagai penyimpan panas utama dimana panas akan diambil. Lapisan air dan
dasar kolam berfungsi sebagai penyerap panas radiasi rusya baik direct
radiation maupun diffuse radiation. Oleh karena distribusi konsentrasi garam
dalam kolam semakin tinggi sesuai kedalaman air, maka penguapan di
permukaan air dapat dikurangi. Temperatur sekitar 80 oC gingga 90 oC bisa
dicapai pada kolam bagian bawah. Air panas tsb dpt digunakan sebagai fluida
untuk menghasilkan uap bagi pemutar turbin.

Baik dalam solar thermal power plant maupun solar thermal heat system
diperlukan suatu alat yang dapat menangkap dan menyerap radiasi surya untuk
dikonversikan menjadi panas. Alat tersebut dikenal sebagai solar collector
Terdapat beberapa jenis solar collector tergantung dari kebutuhan sistemnya
apakah untuk menghasilkan temperatur medium (solar thermal heat system)
atau temperatur tinggi (solar thermal power system).
Jenis-jenis solar collector untuk solar thermal heat system (non
concentrating colector) :
 Flat plate colector, dengan medium air
 Flat plate colector dengan medium udara
Jenis-jenis solar collector untuk solar thermal power plant (concentrating
colector) :
 Fixed flat mirror
 Concave mirror
 Cylidrical lens
 Parabolic mirror
2. Solar cell atau Photovoltaic (PV)

Suatu alat yang mengkonversi secara langsung solar energy menjadi energi
listrik DC . Memberikan tegangan dan arus pada suatu beban (lampu, motor
listrik). Daya = arus x tegangan=arus2 x R= tegangan2/R. Seperti batery karena
menghasilkan daya DC.

Proses konversi Photovoltaic (PV)


Suatu PV cell terdiri dari dua lapisan tipis bahan semi-konduktor. Lapisan
yang dibuata agar jumlah elekronnya sedikit lebih banyak, disebut lapisan N
(“n-layer”). Lapisan yang lain yang jumlah elektronnya agak kurang sedikit,
disebut lapisan P (“p-type”).
Perbedaan ini menghasilkan medan listrik antara kedua lapisan, sehingga terjadi
aliran elektron (dari efek photoelektrik)

Bagaimana listrik dihasilkan?


Cahaya matahari terdiri dari photons yang mengandung energy.
Ketika cahaya sampai di PV cell, energi dr cahaya yng diserap ditransfer ke
electron dalam atom-atom PV cell.
Elektron-elektron ini terlepas dari kondisi normal dalam arom dari
semikonduktor bahan PV cell sehingga terjadi arus listrik,
Hal ini yang disebut efek foto elektrik.

Potensi solar cell


 Energi matahari tersedia berlimpah
 Teknologi Photovoltaic dapat secara langsung mengkonversi solar
energy menjadi listrik
 Tidak ada bagian yg bergerak – tdk ada suara – tdk ada emissi ke
lingkungan – umur pakainya lama
 Potensi industrinya besar – harga akan semakin turun
 Bahan baku PV adalah silicon – tersedia berlimpah dibumi

Proses fabrikasi solar panel


Proses photovoltaic modules

2.3. Pemanfaatan Energi Surya.


Karena sel surya sanggup menyediakan energi listrik bersih tanpa polusi, mudah dipindah,
dekat dengan pusat beban sehingga penyaluran energi sangat sederhana serta sebagai negara tropis,
Indonesia mempunyai karakteristik cahaya matahari yang baik (intensitas cahaya tidak fluktuatif)
dibanding tenaga angin seperti di negara-negara 4 musim, utamanya lagi sel surya relatif efisien,
tidak ada pemeliharaan yang spesifik dan bisa mencapai umur yang panjang serta mempunyai
keandalan yang tinggi.
Untuk memanfaatkan potensi energi surya tersebut, ada 2 (dua) macam teknologi yang
sudah diterapkan, yaitu:
 Teknologi energi surya fotovoltaik, energi surya fotovoltaik digunakan untuk
memenuhi kebutuhan listrik, pompa air, televisi, telekomunikasi, dan lemari
pendingin di Puskesmas dengan kapasitas total ± 6 MW.
 Teknologi energi surya termal, energi surya termal pada umumnya digunakan
untuk memasak (kompor surya), mengeringkan hasil pertanian (perkebunan,
perikanan, kehutanan, tanaman pangan) dan memanaskan air

Anda mungkin juga menyukai