Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTEK

DASAR – DASAR OTOMOTIF


“MESIN MOTOR BENSIN”

Disusun oleh :
Setyo Firman 51xxxxxxx 201x
Putri Kemala Sari 51xxxxxxx 201x
Radja Dimas F. 1502618021 2018
Andhika Pratama Putra 1502618019 2018
Muhammad Naufal A. A. 1502618020 2018
Muhammad Daffa Baihaqi 15026180xx 2018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kepada Allah SWT. Karena atas rahmat dan karunia-Nya
kami selaku penulis dapat menyelesaikan laporan praktek ini. Shalawat serta salam tak
lupa kami panjatkan kepada nabi besar kita Muhammad SAW. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan saudara-saudara kami yang telah
memberikan dukungan baik materi maupun moral. Dan juga kami mengucapkan
terima kasih kepada bapak Ragil Sukarno, S.T., M.T. selaku dosen kami di mata kuliah
Dasar-Dasar Otomotif.
Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan,
baik dalam isi yang kami tulis maupun perkataan-perkataan yang kurang tepat
dikarenakan terbatasnya pengetahuan kami. Oleh karena itu, apabila ada saran dan
kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan supaya kedepannya bias lebih
baik.
Kami berharap penulisan laporan ini dapat bermanfaat untuk kita semua yang
membacanya dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

Jakarta, 11 Januari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2. Tujuan ............................................................................................................. 1

1.3. Manfaat ........................................................................................................... 1

1.4. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 2

2.1. Prinsip Kerja Mesin Bensin ............................................................................ 2

2.2. Komponen-Komponen Pada Mesin Bensin ................................................... 2

2.3. Fungsi Komponen-Komponen Pada Mesin Bensin ....................................... 6

BAB III ALAT DAN BAHAN ............................................................................... 11

3.1. Alat ............................................................................................................... 11

3.2. Bahan ............................................................................................................ 11

BAB IV LANGKAH KERJA ................................................................................. 12

4.1. Membongkar Tutup Kepala Silinder ............................................................ 12

4.2. Merakit Tutup Kepala Silinder ..................................................................... 12

4.3. Mengidentifikasi Komponen-Komponen Mesin .......................................... 12

4.4. Hasil Pengamatan Terhadap Kondisi Mesin ................................................ 14

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 17

5.1. Kesimpulan ................................................................................................... 17

5.2. Saran ............................................................................................................. 17

iii
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Tujuan

1.3. Manfaat

1.4. Sistematika Penulisan


2

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Prinsip Kerja Mesin Bensin

Gambar 2.1. Prinsip kerja Mesin Bensin 4 langkah


a. Langka hisap
1. Piston bergerak dari TMB – TMA
2. Katup hisap terbuka, katup buang tertutup
3. Kabut bahan bakar masuk dari salaran hisap
b. Langkah kompresi
1. Piston bergerak dari TMB – TMA
2. Katup hisap dan katup buang tertutup
3. Bahan bakar dikompresikan
c. Langkah usaha
1. Saat piston hamper mencapai TMA, busi memercikkan bunga api
2. Bahan bakar yang dikompresikan meledak dan menjadi tenaga yang
mendorong piston dari TMA - TMB
d. Langkah buang
1. Piston bergerak naik dari TMB – TMA
2. Katup buang terbuka, katup hisap tertutup
3. Gas sisa pembakaran terdorong keluar melalui saluran buang
2.2. Prinsip Kerja Mesin Diesel
Pada dasarnya prinsip kerja mesin diesel adalah merubah energi kimia
menjadi energi mekanis. Energi kimia di dapatkan melalui proses pembakaran
dari bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar).
Pada mesin diesel, terdapat ruangan yang dirancang khusus agar di ruangan itu
dapat terjadi peningkatan suhu hingga mencapai titik nyala yang sanggup
3

membakar bahan bakar. Ruangan ini “dimampatkan” sehingga memiliki


tekanan dan suhu yang cukup tinggi.

Cara kerja mesin diesel secara sederhana adalah sebagai berikut; Pada motor
diesel yang diisap oleh torak (piston) dan dimasukkan ke dalam ruang bakar
hanya udara melalui katup masuk, yang selanjutnya udara tersebut
dikompresikan sampai mencapai suhu dan tekanan yang tinggi. Beberapa saat
sebelum torak mencapai Titik Mati Atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan
ke dalam ruang bakar. Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup
tinggi maka partikel-partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya dan
menghasilkan ledakan yang mendorong piston dan kemudian akan
menggerakkan poros-poros roda pada kendaraan ataupun mesin lainnya.
Kekuatan untuk mendorong piston ini, sederhananya kita sebut dengan “tenaga”.
Kejadian ini berulang-ulang dan tenaga yang muncul itu dimanfaatkan untuk
menggerakkan mobil, generator listrik, dan sebagainya. Agar bahan bakar solar
dapat terbakar sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 15-22 dan suhu udara
kompresi kira-kira 600ºC.

Meskipun untuk motor diesel tidak diperlukan sistem pengapian seperti


halnya pada motor bensin, namun dalam motor diesel diperlukan sistem injeksi
bahan bakar yang berupa pompa injeksi (injection pump) dan pengabut
(injector) serta perlengkapan bantu lain.

Secara singkat Proses kerja motor diesel 4 tak adalah sebagai berikut:
a) Langkah isap, yaitu waktu torak (piston) bergerak dari Titik Mati Atas (TMA)
ke Titik Mati Bawah (TMB). Udara diisap melalui katup isap sedangkan katup
buang tertutup.
4

b) Langkah kompresi, yaitu ketika torak bergerak dari TMB ke TMA dengan
memampatkan udara yang diisap, karena kedua katup isap dan katup buang
tertutup, sehingga tekanan dan suhu udara dalam silinder tersebut akan naik.
c) Langkah usaha, ketika katup isap dan katup buang masih tertutup, partikel
bahan bakar yang disemprotkan oleh pengabut bercampur dengan udara
bertekanan dan suhu tinggi, sehingga terjadilah pembakaran. Pada langkah ini
torak mulai bergerak dari TMA ke TMB karena pembakaran berlangsung
bertahap,
d) Langkah buang, ketika torak bergerak terus dari TMA ke TMB dengan katup
isap tertutup dan katup buang terbuka, sehingga gas bekas pembakaran terdorong
keluar.

2.3. Prinsip Kerja Rem Tromol


Rem tromol bekerja dengan prinsip gesekan. Gesekan ini akan
mengubah energi putar pada tromol rem menjadi energi panas. Sehingga
putaran roda akan berhenti dan temperature sekitar rem akan meningkat.
Konstruksi rem tromol memiliki dua buah kampas rem yang terletak
dibagian dalam. Lalu dibagian luar kampas rem terdapat komponen berbentuk
mangkuk yang kita kenal sebagai tromol rem.
Arah gerakan rem tromol itu saling menjauhi, artinya saat rem ditekan
maka duua buah kampas rem akan bergerak ke arah luar (saling menjauhi).
Gerakan tersebut akan membuat kampas rem menekan permukaan dalam
tromol rem. Sehingga terjadilah gesekan yang akan menghentikan putaran
tromol dan roda.

Gambar 2.1. Prinsip kerja rem tromol


5

2.4. Prinsip Kerja Sistem Rem Cakram


Rem cakram bekerja dengan metode jepitan pada sebuah piringan.
Jepitan kampas rem pada sebuah piringan ini, digerakan oleh piston yang
terdapat didalam caliper rem.
Saat menginjak pedal rem, maka cairan hidrolik akan mengalir dan
menekan piston didalam kaliper rem. Piston yang tertekan ini akan bergerak
menekan dua buah kampas rem dengan arah saling mendekati secara segaris.
Ditengah dua kampas rem terdapat sebuah piringan rem yang terhubung
dengan roda. Sehingga gerakan kampas rem yang saling mendekati akan
menjepit piringan rem.

Gambar 2.1. Cara kerja sistem rem cakram


2.5. Prinsip Kerja Sistem Differential
Bila kedua rack diberi beban yang sama, maka ketika shackle ditarick
ke atas akan menyebabkan kedua rack akan terangkat pada jarak yang sama
karena tahanan sama dan pinion gear tidak berputar.
Tetapi bila beban yang lebih besar diletakkan pada rack sebelah kiri dan
shackle ditarik ke atas, maka pinion gear akan berputar sepanjang gerigi
rackyang mendapat beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan tahanan.
Dan ini mengakibatkan rack yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat.
6

Gambar 2.1. Beban rack gear sama Gambar 2.2. Beban rack gear Berbeda

2.6. Komponen-Komponen Pada Mesin Bensin


a. Cam shaft
b. Pulley Cam shaft
c. Valve
d. Tuas penekan
e. Valve spring
f. Busi
2.7. Komponen-Komponen Pada Mesin Diesel
2.8. Komponen-Komponen Pada Rem Cakram dan Master Silinder
a. Disc (piringan)
b. Brake caliper
c. Piston
d. Piston seal
e. Niple bleed
f. Brake pad
g. Caliper bracket
2.9. Komponen-Komponen Pada Rem Tromol
a. Backing plate
b. Silinder roda
c. Sepatu rem dan kampas
d. Return spring
7

e. Brake shoe holder


f. Brake shoe adjuster
g. Parking brake lever
h. Drum/tromol rem
i. Parking brake cable
2.10. Komponen-Komponen Pada Sistem Differential
a. Drive pinion
b. Ring gear
c. Differential case
d. Side gear
e. Pinion gear
f. Pinion shaft
g. Axle shaft
2.11. Fungsi Komponen-Komponen Pada Mesin Bensin
a. Cam shaft, berfugsi untuk mengatur buka dan tutupnya Valve.
b. Pulley Cam shaft, berfungsi sebagai poros yang memutarkan cam shaft.
c. Valve, berfungsi sebagai pengatur masuk dan keluarnya gas sebelum dan
sesudah terbakar.
d. Tuas penekan, berfungsi untuk membuka dan menutup valve serta
penghubung antara valve dan Cam shaft.
e. Valve spring, berfungsi sebagai alat pembantu valve yang setelah terbuka
dan ingin menutup lubang katup agar bias menutup lubang.
f. Busi, berfungsi sebagai alat pemercik bunga api.
2.12. Fungsi Komponen-Komponen Pada Mesin Diesel
2.13. Fungsi Komponen-Komponen Sistem Rem Cakram
a. Disc (piringan), berfungsi sebagai media yang akan bergesekan dengan
Brake pad.
b. Brake caliper, berfungsi sebagai pengubah tekanan hidraulik menjadi
energi gerak berupa tekanan.
8

c. Piston, berfungsi untuk menekan kampas rem secara merata.


d. Piston seal, berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran minyak rem
pada caliper.
e. Niple bleed, berfungsi untuk membuang kandungan udara didalam sistem
hidraulik rem.
f. Brake pad, berfungsi sebagai media gesek.
g. Caliper bracket, berfungsi menahan kaliper rem.
9

2.14. Fungsi Komponen-Komponen Pada Rem Tromol


a. Backing plate, berfungsi sebagai rangka sekaligus pelindung komponen
rem tromol lainnya.
b. Silinder roda, berfungsi untuk mengubah tekanan fluida menjadi gerakan
mekanis.
c. Sepatu rem dan kampas, sepatu rem berfungsi untuk meletakan kampas
rem pada system rem tromol dan kampas berfungsi sebagai media gesek.
d. Return spring, berfungsi untuk mengembalikan posisi sepatu rem seusai
proses pengereman berlangsung.
e. Brake shoe holder, berfungsi untuk
f. Brake shoe adjuster, berfungsi sebagai penyetel celah antara kampas rem
tromol dengan permukaan tromol saat pedal rem tidak ditekan.
g. Parking brake lever, berfungsi sebagai
h. Drum/tromol rem, berfungsi sebagai media gesekan bersama kampas rem
agar putaran roda bias berhenti.
i. Parking brake cable, berfungsi untuk menghubungkan gerakan tuas rem
parkir dengan parking brake lever yang ada pada rem.
2.15. Fungsi Komponen-Komponen Pada Sistem Differential
a. Drive pinion, berfungsi komponen penerima putaran utama pada diffrential
yang selanjutnya diteruksan ke ring gear.
b. Ring gear, berfungsi menerima putaran dari drive pinion yang selanjutnya
diteruskan ke side gear.
c. Differential case, berfungsi sebagai rumah, pelindung dan juga tempat
menempelnya komponen - komponen diffrential.
d. Side gear, berfugsi untuk meneruksan putaran ke roda melalui poros axle
shaft.
e. Pinion gear, berfungsi untuk mengatur putaran side gear kanan dan kiri
sesuai dengan kondisi kendaraan.
f. Pinion shaft, berfungsi menghubungkan diffrential gear.
10

g. Axle shaft, berfungsi untuk meneruskan tenaga gerak dari differential ke


roda.
11

BAB III ALAT DAN BAHAN

3.1. Alat
Satu set Tool Box
3.2. Bahan
a) Mesin Bensin
b) Mesin Diesel
c) Rem Tromol
d) Rem Cakram
e) Differential
12

BAB IV LANGKAH KERJA

4.1. Mesin Bensin


 Membongkar Tutup Kepala Silinder
Gambar Petunjuk
a. Lepaskan mur-mur pengikat
b. Lepaskan seal washer
c. Lepaskan tutup kepala silinder
d. Lepaskan gasket

 Merakit Tutup Kepala Silinder


Gambar Petunjuk
a. Pasang gasket
b. Pasang tutup kepala silinder
c. Pasang seal washer
d. Pasang dan kencangkan baut-baut
pengikat tutup kepala silinder

 Mengidentifikasi Komponen-Komponen Mesin


No Nama Gambar Fungsi
Komponen
1. Cam shaft Untuk
mengatur
13

buka dan
tutupnya
Valve.
2. Pulley Sebagai
Cam shaft poros yang
memutarkan
Cam shaft
3. Valve Sebagai
pengatur
masuk dan
keluarnya
gas sebelum
dan sesudah
terbakar.
4. Tuas Untuk
penekan membuka
dan menutup
valve, serta
sebagai
penghubung
antara valve
dan Cam
shaft.
14

5. Valve Sebagai alat


spring pembantu
valve yang
setelah
terbuka dan
ingin
menutup
lubang katup
agar cepat
bisa menutup
lubang.
6. Busi Sebagai alat
pemercik
bunga api.

 Hasil Pengamatan Terhadap Kondisi Mesin


No Nama Komponen Kondisi Komponen Kondisi Standard dan
(Hasil Pengamatan) Kesimpulan
1. Cam shaft
2. Pulley Cam shaft
3. Valve
4. Tuas penekan
5. Valve spring
6. Busi

4.2. Mesin Diesel


15

 Membongkar Tutup Kepala Silinder


Gambar Petunjuk
e. Lepaskan mur-mur pengikat
f. Lepaskan seal washer
g. Lepaskan tutup kepala silinder
h. Lepaskan gasket

 Merakit Tutup Kepala Silinder


Gambar Petunjuk
e. Pasang gasket
f. Pasang tutup kepala silinder
g. Pasang seal washer
h. Pasang dan kencangkan baut-baut
pengikat tutup kepala silinder

 Mengidentifikasi Komponen-Komponen Mesin


No Nama Komponen Gambar Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.
16

 Hasil Pengamatan Terhadap Kondisi Mesin


No Nama Komponen Kondisi Komponen Kondisi Standard dan
(Hasil Pengamatan) Kesimpulan
1.
2.
3.
4.
5.
17

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran

Anda mungkin juga menyukai