KEADAAN
TIPE
BAYI KOMPLIKAS UMUR
NO PERSALINA BB LAHIR
WAKTU I NIFAS SEKARANG
N
LAHIR
Kehamilan
sekarang
DATA SUBYEKTIF
DATA OBJEKTIF
Nyeri pada daerah bekas episiotomi Meringis pada saat memindahkan
badannya.
Kesakitan seluruh tubuhnya. Tampak klien kesakitan seluruh tubuhnya
Bagimana keadaan bayi saya ? Tampak klien Bed Rest di tempat tidur ,
keadaan umum lemah.
Bagaimana dengan kepalanya yang
menonjol , apakah masih bisa kembali ? Tampak ibu bertanya-tanya tentang
perawatan ibu post partum dengan cara
merawat bayi.
DS : Post partum
2. Bagaimana keadaan bayi Saya ↓ Kecemasan
Bagaimana dengan kepalanya yang Kurang komunikasi
menonjol , apakah masih bisa kembali Ingin Support >>>
? Kurang informsi
DO : Klien tampak selalu bertanya- Stresor keluarga
tanya dan kuatir akan keadaan ↓
bayinya, Krisis
↓
Peningkatan peran menjadi
orang tua
↓
Kuatir Bayi
↓
Anxietas/ Kecemasan
DS : Post Partum
3. Bagaimana cara merawat bayi ↓ Kurangnya pengetahuan
dirumah Perubahan peran tentang cara merawat diri
↓ danBayi
DO : Tampak ibu bertanya-tanya Kebutuahnan dukungan
tentang perawatan ibu post partum meningkat
dengan cara merawat bayi. Sumber stress meningakat
↓
Ketidak lengkapan informasi
tentang proses post partum
↓
Kurangnya pengetahuan
tentang proses post partum
4. DS : Semua badan terasa lemah dan Post Partum Keterbatasan ADL (Aktivity
sakit ↓ Daily of living )
DO : Tampak klien bedres total di Pelepasan energi yang
tempat tidu berlebihan
ADL dibantu. ↓
Cadangan energi dipecah
↓
Penimbunan asam laktat
↓
Sakit seluruh tubuh dan
kelemahan badan
↓
Keterbatasan Aktivitas
Kehidupan Sehari-hari
RENCANA PERAWATAN
Nama Klien : Ny. N Diagnosa : Post Partum /Partus buatan No. register :326547
DIAGNOSA
NO TGL TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI
KEPERAWATAN
1. Rabu, Gg. Rasa Nyaman Tujuan Jangka 1. Kaji derajat 1. Reaksi nyeri adalah individual dan
8-5-19 ( nyeri episiotomi) b./d Panjang : ketidaknyamanan melalui berdasarkan pengalaman nyeri, latar
7.45 Terputusnya Nye isyarat verbal dan non verbal belakang budaya juga mentukan.
continuitas jaringan ri tidak dirasakan pada respon nyeri Dengan mengkaji tingkat nyeri dapat
lagi ditentukan intervensi selanjutnya.
Kelu 2. Dapat memblok impuls nyeri dalam
han nyeri berkurang 2. Ajarkan klien dalam kortek serebri melalui respon kondisi
Ada penggunaan tekhnik per- dan stimulasi kutan dan
ptasi terhadap nyeri nafasan atau relaksasi yang meningkatkan suplay O2 intra uterin.
meningkat tepat. 3. Mengalihkan perhataian ke hal yang
3. Lakukan tehnik Distraksi laian sehingga tidak terlalu focus
Tujuan Jangka pada nyeri
Pendek : 4. Mempercepat proses penyembuhan
Nye 4. Lakukan perawatan luka dan menghindari infeksi
ri berkurang dalam pagi dan sore 5. Menghindari akumulai kuman pada
waktu 30 menit 5. Lakukan vulva Higiene area yang kotor
Tida setiap Pagi-sore 6. Mengurangi regangan bekas
k ditemukan 6. Atur posisi berbaring episitomi, kalau luka bekas
adanya tanda-tanda dengan posisi miring episiotomi rapat akan mempercepat
infeksi. proses penyembuhan .
7. Melihat perkembangan k/u klien.
7. Obsevasi tanda – tanda
vital : TD,N,R,S 8. Membantu dalam mengurangi rasa
8. Lakukan kolaborasi nyeri , dengan memblokade pusat
pemberian analgetik hantaran nyeri
1. Rabu, 8 Mei 2019 I 1. Mengkaji derajat ketidaknyamanan melalui isyarat verbal dan non verbal pada
respon nyeri :
08.00 Klien mengatakan nyeri masih dirasakan
Susah bergeser karena sakit pada bekas luka episiotomi
08.15 2. Mengajarkan klien dalam penggunaan tekhnik pernafasan atau relaksasi yang
tepat.
Klien mulai mengerti cara melakukan tehnik pernafasan yang
benar
08.30 Mampu memposikan duduk santai
3. Melakukan tehnik Distraksi
Klien mau melakukan anjuran
09.00 Klien memfokuskan untuk menyusui bayinya.
10.00 4. Melakukan perawatan luka episiotomi dengan menggunakan bethadin dan
Nacl.
5. Melakukan vulva hygiene dengan menggunakan bethadin dan Nacl ,
Vulva dibersihkan dengan bethadin yang dicampur Nacl – pada bagian labia
mayora ka/ki, baru mengusap satu kali dari puncak vulva kearah bawah,
10.15 setelah itu meletakkan kasa yang ada bethadin pada vulva dan sebagian
ditarik keluar sampai menutupu luka episiotomi.
11.55 6. Menjelaskan fisiologi after Pain
Klien mengerti keadaan nyeri yang dialaminya.
12.30 7. Mengatur posisi berbaring dengan posisi miring
Klien banyak melakukan posisi miring kiri
8. Mengobsevasi tanda – tanda vital : TD,N,R,S.
TD : 110/ 70, N : 84 X/s, P : 24 X/s,
T : 36,5 0 C
9. Memberikan analgetik Alpain 1 tablet
2. Rabu, 8 Mei 2019 II
1. Kaji tingkat kecemasan klien
11.00 Klien mengatakan kecemasannya karena belum mengetahui kondisi
bayinya.
10.15 Bertanya-tanya tentang kondisi bayinya.
2. Menjelaskan tentang kondisi bayinya sekarang
Bayi anda dirawat di ruang perinatologi
Keadaan baik
12.00 Sementara harus dilakukan observasi
3. Beri mental support dari petugas dan dari keluarga
13.00 Memberi dukungan bahwa klien tidak sendiri dalam masalah
ini
4. Beritahu hasil pemeriksaan yang didapatkan.
Tidak ada hal yang terlalu serius yang berkenaan dengan
3. Rabu, 8 Mei 2019 III kondisi ibu dan bayi.
No
Hari /Tgl/ Jam Dx. Keperawatan Evaluasi
1. Rabu, 8 Mei 2019 I S : Nyeri masih dirasakan
Susah bergeser karena sakit pada
Jam : 13.00 bagian bekas episiotomi
O : Tidak ditemukan adanya tanda-tanda infeksi
Klien mulai mengerti cara melakukan tehnik pernafasan yang benar
A : Nyeri persisten
P : Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4,5,6,7
2. Rabu, 8 Mei 2019 II S : Klien mengatakan kecemasannya karena belum mengetahui kondisi bayinya.
O : Bayi dirawat di ruang perinatologi
Jam 13. 45 Keadaan baik
Sementara harus dilakuakn observasi
Bertanya –tanya tentang kondisi bayinya.
A : klien masih menunjukkan adanya kecemasan
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,
S : Mengerti tentang apa yang disarankan dan apa yang sudah dijelaskan
3. Rabu, 8 Mei 2019 III O : Menunjukkan respon verbal dan non verbal kearah peningkatan kognisi
Jam 14.00 A : Pengetahuan klien meningkat
P:-
4. Rabu, 8 Mei 2019 IV S : Belum mampu melakukan aktivitas sendiri karena masih lemah
Jam : 14.15 O: Tampak aktivitas klien dibantu
Klien masih bed rest
Kondisi lemah
A : Tingkat ketergantungan pada tahap intermediate care.
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4