Tugas Akuntansi Manajemen Manajemen Pers
Tugas Akuntansi Manajemen Manajemen Pers
“MANAJEMEN PERSEDIAAN”
OLEH:
Nama Kelompok:
1. Ni Luh Putu Ritayuni (16)
2. Ni Ketut Suwandewi (19)
3. Yosefin Helmon (20)
4. Ni Kadek Ayuk Aryani (12)
5. Ni Kadek Dewi Sintarini (7)
1
Jika persediaan merupakan bahan baku atau barang yang dibeli dari sumber luar, maka
biaya yang terkait dengan persediaan tersebut disebut biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
Jika bahan baku atau barang diproduksi secara internal, maka biayanya disebut biaya persiapan
dan biaya penyimpanan.
Biaya pemesanan adalah biaya-biaya untuk menempatkan dan menerima pesanan. Biaya
persiapan atau penyetelan adalah biaya-biaya untuk menyiapkan peralatan dan fasilitas sehingga
dapat digunakan untuk memproduksi produk atau komponen tertentu. Biaya penyimpanan adalah
biaya-biaya untuk menyimpan persediaan. Biaya habisnya persediaan adalah biaya-biaya yang
terjadi karena tidak dapat menyediakan produk ketika diminta oleh pelanggan.
Jadi, bias diartikan Biaya Persediaan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam
hubungannya dengan usaha untuk memperoleh produk yang akan dijadikan persediaan.
Biaya Penyimpanan (Holding cost) : yaitu biaya-biaya yang timbul karena perusahaan
menyimpan persediaan . Yang termasuk dalam biaya penyimpanan antara lain :
- Biaya modal
- Biaya pajak
2
- Pengiriman barang
- Pemeriksaan barang
Biaya yang timbul akibat perusahaan kehabisan persediaan (Stock – Out Cost / Shortage Cost),
Biaya yang timbul adalah :
- Kehilangan penjualan
- Hilangnya pelanggan
3
4. Untuk meyangga proses produksi yang tidak dapat diandalkan.
5. Untuk memanfaatkan diskon.
6. Untuk menghindari kenaikan harga di masa depan.
Menghitung EOQ
Rumus untuk menghitung kuantitas ini dapat dengan mudah diturunkan. Rumusnya
adalah:
Q = EOQ = 2PD/C
Missal : Sebuah usaha reparasi AC (dimana komponen dibeli dari pemasok eksternal)
4
Biaya persediaan = (10 kali pesanan X $25/pesanan) + ($2 x (1000 unit /2)
= $1.250
Artinya : Kuantitas pesanan sebanyak 1.000 dengan total biaya $1.250 apakah sudah
merupakan pilihan terbaik (biaya terkecil) Itu sebabnya perlu EOQ !!!
EOQ / Q = √ 2PD/C
= √ (2 x $25 X 10.000) : $2
= √ 250.000
= 500 unit Pemesanan 500 unit tiap kali pesanan 20 x pesanan merupakan
hitungan yang menghasilkan biaya persediaan terkecil masukan ke pesamaan (1)
Biayanya menjadi $1.000 (Bandingkan dengan Q = 1.000 unit biaya $1.250)
Just In Time Merupakan suatu filosofi yang memusatkan pada pengurangan aktivitas
pemborosan dengan cara memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen dan
hanya membeli bahan sesuai dengan kebutuhan produksi.
Meningkatkan laba dan memperbaiki posisi persaingan perusahaan. Tujuan tersebut dapat
dicapai dengan cara :
- Mengurangi persdiaan
- Meningkatkan mutu
5
- Memperbaiki kinerja pengiriman
1. Modal kerja yang semula terikat dalam bentuk persdiaan dapat digunakan untuk
tujuan lain
4. KARAKTERISTIK JIT
Jenis dan efisiensi tata letak pabrik dikelola secara berbeda dalam proses manufaktur JIT.
Dalam pekerjaan secara tradisional dan proses manufaktur secara batch, produk
dipindahkan dari satu kelompok mesin yang sama ke kelompok mesin yang lainnya. Sel
manufaktur terdiri dari mesin-mesin yang dikelompokkan dalam kumpulan, biasanya
dalam bentuk setengah lingkaran.
Perbedaan struktural utama lainnya antara organisasi JIT dan tradisional berhubungan pada
pengelompokan dan tanggung jawab karyawan. Sebagaimana baru saja ditunjukkan, tiap
sel dipandang sebagai suatu pabrik mini.
6
Secara sederhana, JIT tidak dapat diimplementasikan tanpa suatu komitmen pada
pengendalian kualitas total. TQC pada intinya adalah suatu pengejaran tanpa henti untuk
suatu kualitas sempurna, usaha untuk mendapatkan suatu desain produk dan proses
manufaktur tanpa cacat.
JIT Tradisional
1. 1. Sistem tarik 1. Sistem dorong
2. 2. Persediaan tidak signifikan 2. Persediaan signifikan
3. 3. Pemasok kecil 3. Pemasok besar
4. 4. Kontrak pemasok jangka panjang 4. Kontrak pemasok jangka pendek
5. 5. Struktur selular 5. Struktur departemental
6. 6. Tenaga kerja berkeahlian ganda 6. Tenaga kerja terspesialisasi
7. 7. Pelayanan terdesentralisasi 7. Pelayanan tersentralisasi
8. 8. Keterlibatan karyawan tinggi 8. Keterlibatan karyawan rendah
9. 9. Gaya manajemen memfasilitasi 9. Gaya manajemen mengawasi
1010. Pengendalian kualitas total 10 10. Tingkat kualitas yang dapat diterima
1111. Dominasi penelusuran langsung (perhitungan biaya
11 11. Dominasi penelusuran penggerak (perhitungan
produk) produk)
7
Kontrak Jangka Panjang, Pengisian Kembali yang Berkelanjutan, Pertukaran Data
Elektronik dan JIT II
Produksi JIT adalah system produksi berdasarkan tarikan permintaan sehingga produk
dapat diproduksi tepat waktu, tepat jumlah, bermutu tinggi dan berbiaya rendah
Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara :
8
6. PERBEDAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN DENGAN
JIT DAN TRADISIONAL
Perbedaan pokok antara system manajemen JIT dan system manajemen tradisional
secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:
JIT Tradisional
4. 4. Kontrak jangka panjang dengan pemasok 4. Kontrak jangka pendek dengan pemasok
9. 9. Gaya manajemen sebagai penyedia fasilitas 9. Gaya menejemen sebagai pemberi perintah
10. Total Quality Control (TQC) 10 10. Acceptable Quality Level (AQL)
9
1. Sistem tarikan dibanding sistem dorongan
Sistem tarikan (pull through) atau sistem tarikan permintaan adalah system
penentuan aktivitas-aktivitas berdasar atas permintaan konsumen. Sebagai contoh, dalam
perusahaan, permintaan konsumen eksternal melalui aktivitas penjualan menarik
(menentukan) aktivitas produksi, dan aktivitas produksi menarik aktivitas pembelian.
Sedangkan sistem dorongan (push through) adalah sistem penentuan aktivitas-aktivitas
berdasarkan dorongan aktvitas-aktivitas sebelumnya. Misalnya, pembelian bahan melalui
aktivitas pembelian mendorong aktivitas produksi, dan aktivitas produksi mendorong
aktivitas penjualan.
JIT, karena menggunakan sistem tarikan, dapat mengurangi sediaan menjadi tidak
signifikan atau sangat sedikit bahkan bisa menjadi nol. Sebaliknya dalam sistem
tradisional, karena menggunakan sistem dorongan, sediaan jumlahnya signifikan karena
(1) jumlah bahan yang dibeli melebihi kebutuhan produksi, (2) jumlah produk yang
diproduksi melebihi permintaan konsumen, (3) perlunya sediaan penyangga.
JIT hanya menggunakan pemasok dalam jumlah yang sedikit untuk mengurangi
aktivitas-aktivitas tidak bernilai tamabah, memperoleh bahan yang bermutu tinggi,
mencapai pengiriman tepat waktu dan berharga murah. Sistem tradisional menggunakan
banyak pemasok untuk emmperoleh harga yang murah dan bermutu baik, namun
akibatnya banyak aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah.
10
5. Struktur seluler dibanding struktur departemen
11
dapat diberdayakan, maka gaya manajemen yang cocok adalah sebagai fasilitator bukan
sekedar supervisor.
Sistem JIT membutuhkan penekanan yang lebih kuat pada pengendalian mutu
sehingga memerlukan TQC. Total Quality Control (TQC) adalah pendekatan
pengendalian mutu yang mencakup seluruh usaha secara berkesinambungan dan tiada
akhir untuk menyempurnakan mutu agar tercapai kerusakan nol atau terbebas dari
kerusakan. Sistem tradisional menggunakan pendekatan AQL. Accepted Quality Lelel
(AQL) adalah pendekatan pengendalian mutu yang memungkinkan atau mencadangkan
terjadinya kerusakan namun tidak boleh melebihi tingkat kerusakan yang telah ditentukan
sebelumnya.
12
13