Anda di halaman 1dari 4

Kurva IS

Kurva IS adalah kurva yang menggambarkan keseimbangan antara pendapatan nasional (Y)
dan tingkat bunga (i) pada pasar barang.

IS berasal dari investasi (Investment)dan tabungan (Saving)

Kurva IS Pendekatan dua diagram

1. Pada tingkat bunga pada i1 maka kurva permintaan agregat adalah pada kurva a + bY + e
– f.i1, maka pendapatan nasional equilibrium pada Y1.
2. Titik E1 pada diagram pertama terbentuk dari perpotongan antara kurva a + bY + e –
f.i1 dan garis 45o.
3. Titik E1 pada diagram kedua merupakan perpotongan garis yang ditarik dari titik
E1 pada diagram pertama dengan garis i1 pada diagram kedua.
4. Bila tingkat bunga pada i2, maka kurva permintaan agregat adalah pada kurva a + bY + e
– f.i2, pendapatan nasional equilibrium pada Y2.
5. Titik E2 pada diagram pertama terbentuk dari perpotongan antara kurva a + bY + e –
f.i2 dan garis 45o.
6. Titik E2 pada diagram kedua merupakan perpotongan garis yang ditarik dari titik
E2 pada diagram pertama dengan garis i2 pada diagram kedua.
7. Dengan menghubungkan titik E1 dan E2 pada diagram kedua, didapatkan kurva IS.

Dari uraian ini kurva IS bukan kurva yang menerangkan hubungan fungsional antara
tingkat bunga dengan pendapatan, akan tetapi merupakan tempat kedudukan setiap
tingkat bunga yang menghasilkan pendapatan ekuilibrium di mana penawaran agregat
sama dengan permintaan agregat. Kurva IS dapat juga ditafsirkan sebagai multiplier,
yaitu perubahan pada pendapatan sebagai akibat pengurangan tingkat bunga, Kurva IS
dapat juga ditafsirkan sebagai elastisitas bunga yaitu % perubahan pada pendapatan
nasional sebagai akibat perubahan % tingkat bunga.
Pendekatan empat diagram

Pada pendekatan 4 diagram,

 Kuadran (a) adalah kuadran yang menggambarkan keseimbangan antara S dengan I dan
antara T dengan G. Dalam perekonomian diasumsikan bahwa semua saving
diinvestasikan sehingga S = I, yaitu income dalam ekuilibrium. Demikian juga
penerimaan pajak (T) dikeluarkan oleh pemerintah (G), sehingga akhirnya I+G = S+T.
 Kuadran (b) adalah kuadran investasi (I) dan pengeluaran pemerintah. Diasumsikan
bahwa investasi dipengaruhi tingkat bunga (I = e – f.i), sedangkan pengeluaran
merupakan variabel otonomus (G = Go).
 Kuadran (c) merupakan diagram penabungan tambah pajak (sebagai padanan dari
kuadran (b)). Persamaan penabungan S = -a + bY – bT.

Pada tingkat bunga i1 didapatkan titik A pada kuadran (d).

Pada tingkat bunga i2 didapatkan titik B pada kuadran (d),

Melalui titik A dan titik B dapat dihubungkan kurva IS pada kuadran (d).

Definisi kurva IS pada pendekatan empat kuadran sama dengan dengan kurva IS pada
pendekatan dua kuadran. Kurva IS adalah kedudukan kombinasi tingkat bunga dengan
pendapatan di mana terjadi keseimbangan antara aggregate demand dan supply, yaitu S + T =
I + G.

Ekuilibrium dan Disekulibrium pada Kurva IS


Kurva IS menggambarkan tempat kedudukan tingkat bunga yang menghasilkan pendapatan
dalam keadaan ekuilibrium di mana permintaan agregat sama dengan penawaran agregat.
Titik-titik yang ada di luar kurva IS merupakan kondisi dalam keadaan disekuilibrium.

Titik E3 adalah titik yang terletak di sisi kiri dari kurva IS, titik E3 terletak pada kurva
permintaan agregat setelah tingkat bunga diturunkan dari i1 menjadi i2. Pada titik E3 terjadi
kelebihan permintaan dibanding penawaran, karena tingkat bunga yang terlalu rendah
mendorong permintaan agregat, sehingga melebihi penawaran (supply) pada pendapatan Y1.
Jadi untuk setiap titik di luar IS yang terletak di sebelah kiri terjadi kelebihan permintaan
untuk barang-barang (EDG = Excess Demand for Goods). Pada titik E4 terdapat kelebihan
penawaran, karena tingkat bunga tinggi sehingga permintaan agregat lebih kecil. Jadi untuk
setiap titik di sebelah kanan kurva IS terjadi kelebihan penawaran (supply) di pasar barang
(ESG = Excess Supply of Goods)
Kurva IS Hipotetik Perekonomian Indonesia

Seperti telah kita ketahui untuk perekonomian tertutup tanpa kebijakan fiskal, kurva ISdapat
kita turunkan dengan menggunakan salah satu persamaan di bawah ini:

I(r) = S (Y)

Y = CM + I (r)

Dari kedua persamaan ini masing-masing akan dapat dihasilkan persamaan fungsi IS yang sama.
Perekonomian Indonesia merupakan perekonomian terbuka, dimana kebijakan fiskal
berperansangat besar. Dengan demikian, persamaan kurva IS yang lebih tepat untuk
perekonomian Indonesia adalah persamaan kurva IS yang diturunkan dari persamaan berikut:

Y = C (Y + Tr - Tx) + I(r) + G + X – Z (Y + Tr - Tx).

Dimana, X = nilai ekspor dan Z = nilai impor.

Kalau dinyatakan dalam variabel-variabel di atas, maka variabel-variabel yang perilakunya sangat
dipengaruhi oleh ada tidaknya PELITA terutama ialah variabel I da G.
Resume Kurva IS

Mata Kuliah: Ekonomi Moneter II


Dosen Pengampu: Prof.Dr. FX. Sugiyanto, MS.

Kelas: B
Disusun Oleh :

Alifa Hasnanda Putri (12020117130092)


Sharen Laurencia (12020117120039)
Brenda Mada M (12020117140145)

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2019

Anda mungkin juga menyukai