ABSTRAK
Kata Kunci: Papua, Kabupaten Mimika, Sungai Ajkwa, Kelas C, Tercemar sedang, Skor -
18, Metode STORET
ABSTRACT
PT. Freport Indonesia in Mimika Regency of Papua Province is the largest mining
companies that dispose of tailings in a fairly large volume 66.68 million m3 directly into
the river Otomona Mimika District, Papua Province which empties into the Arafura Sea.
Second distance embankment varies between 4-7 km and the total area of land between the
dike is 230 km2. By looking at the distance from the embankment tailings disposal ± 25-30
m, then the possibility of contamination in Ajkwa could happen. To determine the level of
contamination in Ajkwa then that in this study using the method STORET with reference to
the secondary data (RKL-RPL) PT. Freport Indonesia from 2013 to 2015 and primary data
from field observations referring to Government Regulation No. 82 Year 2001 About
Treatment Water Quality and Water Pollution Control by Status of water quality. From the
results obtained show that Ajkwa near waste disposal Tailings embankment PT. Freport
Indonesia is being polluted or class C and Appropriation or classification and water
quality criteria In the third grade class.
Key words: Papua, MimikaRegency, Akjwa river, contamination status, storet method
1. PENDAHULUAN
PT. Freeport Indonesia merupakan
Supaya tidak terjadi perluasan
sala satu tambang terbesar di dunia yang
dampak secara lateral, dibangun dua
berada di Mimika Papua. kegiatan
buah tanggul yang membujur pada arah
eksplorasi di Ertsberg pada Desember
Utara– Selatan yang dikenal sebagai
1967. Tailing yang dibuang tersebut
Tanggul Barat (±52 km) dan Tanggul
dalam volume yang cukup besar karena
Timur (± 54 km). Jarak kedua tanggul
dari 100% bijih yang diolah hanya akan
bervariasi antara 4 – 7 km dan luas total
menghasilkan 3% - 5% konsentrat,
lahan di antara kedua tanggul adalah 230
sedangkan 95% - 97% merupakan
km2.
tailing.
Dengan melihat jarak dari
Tailing PT. Freeport Indonesia
tanggul pembuangan limbah tailing ± 25
mengandung 2% tembaga dan logam
– 30 m, maka kemungkinan pencemaran
berat lainnya seperti Arsen (As),
pada sungai Ajkwa bias terjadi. Sungai
Kadmium (Cd), Timbal (pb), Merkuri
Ajkwa terletak di Kabupaten Mimika
(Hg), Sianida (Cn) dan lainnya inin
Papua, termasuk dalam sungai Non
merupakan parameter yang selalu ada.
Tailing yang berada di bagiab selatan
Limbah hasil produksi yang dibuang PT.
dari penambanag PT. Freport Indonesia.
Freeport Indonesia berupa air asam
2. BAHAN DAN METODE
batuan (AAB) 243 + 82 kg H2SO4/ton
yang rerata harian kapasitas penetralan Secara Geografis Kabupaten
asam sedimen tersuspensi, pengelolahan Mimika berada diantara posisi 134° 31’’
sampai 138° 31’’ Bujur Timur dan
tailing 66,68 juta m3 yang langsung ke
4°60’’ sampai 5°18’’Lintang Selatan.
sungai Otomona, dapat dilihat pada Luas Kabupaten Mimika adalah
Gambar 1. 19.592,00 Km² atau 4,7 % dari luas
wilayah Provinsi Papua dan memiliki
12 distrik /
kecamatan.
Ajkwa terbagi dalam tiga segmen yaitu 2 B Baik -1s/d-10 Cemar Ringan
Sumber: Perhitungan
Tabel. 5. Skor Penilaian Hasil Perhitungan Kelas III Status Mutu Air
Menurut Sistim Perhitungan STORET Pada Sungai Ajkwa Kab. Mimika
No. Parameter Satuan Baku Hasil
Mutu Pengukuran Jumlah
Maks Skor Min Skor Rata-rata Skor Skor
FISIKA
1 Total Padat Terlarut (TDS) mg/L - 2280 - 103 - 1191.5 - -
KIMIA
1 pH 6-9.0 7.98 0 6.95 0 7.465 0 0
2 Sulfat ( SO4 ) mg/L - 1280 - 495 - 887.5 - -
3 Nitrat ( NO3-N ) mg/L - 0.24 - 0.005 - 0.1225 - -
4 Nitrit ( NO2-N ) mg/L 0,06 0.11 -2 0.005 0 0.0575 0 -2
5 Arsen ( As ) mg/L 1 0.005 0 0.002 0 0.0035 0 0
6 Kadmium ( Cd ) mg/L 0.01 0.0002 - 0.0002 - 0.0002
7 Kromium ( Cr ) mg/L 0.05 0.001 - 0.001 - 0.001
8 Tembaga (Cu ) mg/L 0.02 0.046 -2 0.001 0 0.0235 -6 -8
9 Raksa ( Hg ) mg/L 0.002 0.0003 0 0.0003 0 0.0003 0 0
10 Mangan ( Mn ) mg/L - 1.54 - 0.0002 - 0.7701 - -
11 Nikel ( Ni ) mg/L - 0.001 - 0.001 - 0.001 - -
12 Timbal ( Pb ) mg/L 0.03 0.003 0 0.002 0 0.0025 0 0
13 Selenium (Se) mg/L 0.05 0.006 0 0.002 0 0.004 0 0
14 Seng ( Zn ) mg/L 0.02 0.122 -2 0.002 0 0.062 -6 -8
JUMLAH SKOR -18
Sumber: Perhitungan
Tabel. 6. Nilai Analisis Sungai Non Tailing di Kab. Mimika Triwulan 1 Tahun 2013
SUNGAI NON TAILING
PARAMETER SATUAN Thn. 2013 Twln 1 Thn. 2013 Twln 3 Thn. 2013 Twln 4 Thn. 2014 Twln 1
Maks Min Rata-rata Maks Min Rata-rata Maks Min Rata-rata Maks Min Rata-rata
pH 8.17 7.4 7.785 8.04 7.15 7.595 8.12 7.36 7.74 8.2 7.19 7.695
Konduktifitas Lab µS/cm 6260 124 3192 1010 101 555.5 4770 111 2440.5 1170 124 647
Salinitas o/oo 3.42 0.06 1.74 0.5 0.05 0.275 2.56 0.06 1.31 0.54 0.06 0.3
Padat Tersupsensi Total mg/L Mar-00 Jan-00 35.5 Apr-01 Jan-00 240 Apr-00 Jan-00 61 2339 21 1180
Total Alkalinitas ( CaCO3 ) mg/L 0 41 20.5 97 38 67.5 85 43 64 183 31 107
Total Asiditas ( CaCO3 ) mg/L 8 1 4.5 8 1 4.5 10 1 5.5 12 1 6.5
Kesadahan ( CaCO3 ) mg/L 640 64 352 141 51 96 0 145 59 102
Kekeruhan NTU 154 6 80 343 7.88 175.44 123 8.55 65.775 234 0.43 117.215
Nitrat ( NO3-N ) mg/L 0.04 0.01 0.025 0.03 0.01 0.02 0.07 0.005 0.0375 0.005 0.005 0.005
Nitrit ( NO2-N ) mg/L 0.087 0.01 0.0485 0.699 0.01 0.3545 0.065 0.01 0.0375 0.0999 0.01 0.05495
Sulfat ( SO4 ) mg/L 250 2 126 63.8 1.14 32.47 26.3 4.11 15.205 55.7 2.78 29.24
Logam Terlarut
Perak ( Ag ) mg/L 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001
Aluminium ( Al ) mg/L 0.304 0.01 0.157 0.393 0.028 0.2105 0.154 0.015 0.0845 0.48 0.005 0.2425
Arsen ( As ) mg/L 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002
Barium ( Ba ) mg/L 0.036 0.007 0.0215 0.032 0.015 0.0235 0 0.0322 0.0051 0.01865
Kalsium ( Ca ) mg/L Feb-00 Jan-00 35.5 Jan-00 Jan-00 19.3 Feb-00 Jan-00 30.25 41.2 10.5 25.85
Kadmium ( Cd ) mg/L 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002
Kromium ( Cr ) mg/L 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0 0.002 0.001 0.0015
Tembaga (Cu ) mg/L 0.029 0.001 0.015 0.056 0.001 0.0285 0.033 0.001 0.017 0.083 0.001 0.042
Besi ( Fe ) mg/L 0.303 0.013 0.158 0.511 0.112 0.3115 0.364 0.146 0.255 0.383 0.0005 0.19175
Raksa ( Hg ) mg/L 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003
Magnesium ( Mg ) mg/L 120 3.76 61.88 20.8 3.97 12.385 909.3 4.49 456.895 21.3 4.36 12.83
Mangan ( Mn ) mg/L 0.112 0.002 0.057 0.069 0.004 0.0365 1.127 0.005 0.566 0.0497 0.0002 0.02495
Nikel ( Ni ) mg/L 0.002 0.001 0.0015 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001
Timbal ( Pb ) mg/L 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002
Selenium mg/L 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002
Seng ( Zn ) mg/L 0.055 0.001 0.028 0.0277 0.001 0.01435 0.024 0.001 0.0125 0.0332 0.001 0.0171
mimika menunjukan status mutu kualitas pada peruntukan sungai non tailing
air (cemar sedang) dikarenakan curah dalam laporan triwulan (RKL-RPL)
hujan di Kabupaten Mimika yang cukup PT. Freport Indonesia. Skor yang
tinggi. Hal ini di dukung dengan curah didapatkan dari analisa data
hujan yang sekunder memberikan nilai status
mutu kualitas air pada kisaran (-6) 4.2.Keterbatasan Penelitian.
sampai dengan (-18). Dari Dalam penelitian ini, penulis
gambar. 3 menunjukan bahwa rata- memiliki keterbatasan-keterbatasan
rata termasuk dalam kategori status dalam pelaksanaan penelitian
mutu air Kelas C. diantaranya:
2. Data yang diperoleh sangat terbatas, 1. Teknik pengumpulan data primer
tetapi ini menunjukan bahwa data- yang tidak sesuai dengan prosedur
data sekunder yang didapatkan atau tahapan yang ditetapkan
sangat mendukung dalam penelitian 2. Sangai minimnya data sekunder
ini. Karena dapat dibandingkan seperti data debit, data hujan setiap
bahwa hasil dari anasisa periode dan lain-lain.
menggunakan metode STORET 3. Hasil uji Laboratorium yang tidak
menjelaskan Sungai Ajkwa adalah yang tidak memberikan data yang
salah satu sungai non tailing yang lengkap dikarenakan Laboratorium
mempunyai status mutu air tidak yang digunakan adalah milik
berbanding jauh dengan sungai- perusahaan terkait.
sungai non tailing yang ada di 4. Penelitian hanya dilakukan sekali
Kabupaten Mimika Papua. dalam proses pengambilan sampel.
5. Tidak adanya wawancara secara
lisan kepada masyarakat di lokasi
penelitian.
Gambar 3. Grafik Hsil Nilai Status Mutu Air Sungai Non Tailing Mengunakan
Metode STORET Kab. Mimika 2013-2015 (sumber: Perhitungan)
5. Kesimpulan kualitas air di Kabupaten Mimika
1. Dari pengelompokan data didaptkan Provinsi Papua.
beban pencemaran parameter Fisika 7. Daftar Pustaka
Abdullah. 2010. Pengaruh
yaitu TDS yang tidak memiliki baku
Perkembangan Industri Terhadap
mutu. Sedangkan 23 yang tergolong
Pola Pemanfaatan Lahan di
dalam parameter kimia dengan 8
Wilayah Kecamatan Bergas
parameter yang memenuhi baku
Kabupaten Semarang, Tesis,
mutu diantaranya pH, Besi (Fe),
MPWK, Undip
Timbal (Pb), Selenium dan Arsen
Azwir. 2006. Analisa Pencemaran Air
(As). Sedangkan Nitrit (NO2-N),
Sungai Tapung Kiri Oleh Limbah
Seng (Zn) dan Tembaga (Cu)
Industri Kelapa Sawit PT.
melebihi baku mutu.
Peputra Masterindo di Kabupaten
2. Dari hasil penelitian yang dilakukan
Kampar. Tesis. MIL Undip
pada tiga segmen pengambilan
BAPPEDA Kabupaten Mimika Tahun
sampel yaitu di segmen A, B dan C
2014, Kajian Lingkungan Hidup
mendapatkan 24 parameter. Dari
Strategis Tataruang Wilaya
hasil laboratorium yang dapat diukur
Kabupaten Mimika.
dan Status Mutu Air Sungai Ajkwa
dalam kategori kelas C (cemar BPS Kabupaten Mimika ( Mimika
sedang) dengan parameter Fisika dan Dalam Angka) Tahun 2013
Kimia yang didapatkan dari hasil Creswell, J.W. 1994. Research Design,
perhitungan pada Sungai Ajkwa Qualitative and Quantitative
ialah -18 dengan menggunakan Approaches, Thousand Oaks,
metode STORET. California: Sage
3. Dari hasil analisa data Primer dan Daldjoeni, N. 1992. Geografi baru:
Sekunder yang mengacu pada Organisasi Keruangan dalam
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun Teori dan Praktek. Alumni.
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Bandung
Air dan Pengendalian Pencemaran Davis, M.L., and D.A. Cornwell. 1991.
Air, menunjukan Sungai Ajkwa Introduction to Environmental
yang termasuk dalam sungai-sungai Engineering. Second Edition. Mc-
Non Tailing di Kabupaten Timika Graw-Hill, Inc. New York
termasuk dalam kategori kelas C Deazy Rahmawati, 2011. Pengaruh
(cemar sedang) dan mempunyai Kegiatan Industri Terhadap
peruntukan atau Klasifikasi dan Kualitas Air Sungai Diwak Di
memenuhi kriteria mutu air Bergas Kabupaten Semarang Dan
kelas tiga (III). Upaya Pengendalian Pencemaran
6. Saran Air Sungai.Tesis, Adponorogo,
Perlu ada usaha peningkatan dengan Semarang.
cara selalu melakukan pengawasan Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas
masuknya buangan limbah tailing ke Air Bagi Pengelolaan Sumber
Sungai Ajkwa dan sungai-sungai non Daya dan Lingkungan Perairan.
tailing di Kabupaten Mimika Papua. Kanisius. Yogyakarta
Penelitian ini dapat dijadikan referensi
Fardiaz, S.1992. Polusi Air dan udara. Pembangunan, Djambatan.
Kanisius. Yogjakarta Jakarta
Jenie, Betty dan Rahayu, . 2003. Analisis Mengenai
Winiati.2003. Penanganan Dampak Lingkungan, Gajah
Limbah Industri Pangan. Mada Univerity Press.
Kanisius. Yogyakarta Yogyakarta
Keputusan Menteri Negara Sugiharto. 1987. Dasar-dasar
Lingkungan Hidup Nomor 110 Pengolahan Air Limbah,
Tahun 2003 tentang Pedoman Universitas Indonesia.
Penetapan Daya Tampung Beban Jakarta
Pencemaran Air Pada Sumber Suhendrayatna, 2001. Penanganan
Air Limbah Industri Pangan.
Kanisius. Yogyakarta
Keputusan Menteri Negara
Wardhana, Wisnu. 2001. Dampak
Lingkungan Hidup Nomor 115
Pencemaran Lingkungan Edisi
Tahun 2003 tentang Pedoman
Revisi. Penerbit ANDI.
Penetuan Status Mutu Air
Yogyakarta
Keputusan Gubernur Papua No. 131 dan Yang, Hon Jung, et-al. 2007. Water
185 Tahun 2012. Tentang Quality Characteristic Along The
Perijinan Pembuagan Air Limbah course of The Huangpu River
Domestik dan IPAL. (China). Journal of Evironmental
Kristanto, Ir. Philip, 2004, Ekologi Science 19; 1193- 1198
Industri. Penerbit ANDI. Zulkifli, Arif. 2013. Kerusakan
Yogyakarta Lingkungan PT. FI (
Metcalf and Eddy.1979. Wastewater Environmental Dengradation in
Engineering Treatment and PT. FI. Yogyakarta.
Reuse. Fourth Edition. Mc.Graw-
Hill. New York
Mulyanto, H.R.2007. Sungai, Fungsi
dan Sifat- sifatnya. Graha Ilmu.
Yogyakarta
Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun 2001. Tentang
Pengolahan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air
RKL – RPL, Triwulan 1 Tahun 2015,
Laporan Pelaksanaan
Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan, Environmental
Management PT. Freeport
Indinesia, IIB-45.
Soemarwoto, Otto. 1996. Ekologi,
Lingkungan Hidup dan