Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK TEPUNG DARAH SAPI YANG DIPERKAYA

DENGAN BIOAKTIVATOR DAN DOSIS MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN


DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.. Merrill).

Oleh Juliana Saputri1), Ir. Fiana Podesta 2), dan Ir. Jon Yawahar 3)
(*Alumni dan ** Dosen FP UMB)

Abstrak
Juliana Saputri. “Pengaruh Pemberian Pupuk Tepung Darah Sapi Yang Diperkaya Dengan
Bioaktivator Dan Dosis Mikoriza Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai
(Glycine max L.. Merrill)”.. Di bawah bimbingan Ir. Hj. Fiana Podesta, MP. Sebagai
pembimbing utama dan Ir. Jon Yawahar, M.Si. Sebagai pembimbing kedua. Di profinsi
Bengkulu terjadinya peningkatan hasil produksi kedelai hal tersebut dikarnakan peningkatan
luas lahan, akan tetapi hasil produksi masih belum mencukupi kebutuhan di profinsi itu
sendiri, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Pupuk Tepung Darah
Sapi Yang Diperkaya Dengan Bioaktivator Dan Dosis Mikoriza Terhadap Pertumbuhan Dan
Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.. Merrill). Penelitian ini telah dilaksanakan di jl.
Bogowonto, Padang Harapan Kota Bengkulu, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)
faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor pertama bioaktivator (A): A1 (Nasi Basi), A2 (Rumen
Sapi), A3 (Ragi), sedangkan faktor kedua Dosis Mikoriza (B): B0 (0 gr), B1 (5 gr), B2 (10
gr) dan B3 (15 gr), masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil data dianalisis
menggunakan Analasis Sidik Ragam (ANOVA) dan apabila berbeda nyata dilakukan uji
lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) taraf 0,5%. Hasil perlakuan bioaktivator
menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah polong bernas,
jumlah biji pertanaman. berpengaruh nyata terhadap berat basah tanaman berat kering
tanaman dan berat polong tanaman kedelai (Glycine Max L. Merril), sedangkan
perlakuandosis Mikoriza terbaik pada hasil penelitian ini adalah B3 (15 gr) yang berpengaruh
sangat nyata terhadap jumlah daun pada umur 42 HST, panjang akar, berpengaruh nyata
terhadap jumlah cabang, bintil akar jumlah polong bernas, dan jumlah biji pertanaman
kedelai (Glycine max L. Merril), pada penelitian ini tidak menunjukkan adanya interaksi
antar macam bioaktivator dan dosis Mikoriza terhadap tanaman kacang kedelai.

Kata kunci : kedelai, bioaktivator, Mikoriza.


Abstrac

" Influence Of [Gift/ Giving] Of Enriched Manure Flour Blood Ox With Bioaktivator And
Dose of Mikoriza To Growth And Result Crop Soy ( Glycine Max L.. Merrill)"..
Below/Under tuition of Ir. Hj. Fiana Podesta, MP. As especial counsellor and Ir. Jon
Yawahar, M.Si. As [both/ second] counsellor. [In] Bengkulu profinsi the happening of make-
up of result of [the] mentioned soy production of dikarnakan wide [of] improvement [of]
farm, however result of production still not yet answered the demand [of] requirement [in]
itself profinsi, This research aim to to know Influence Of [Gift/ Giving] Of Enriched Manure
Flour Blood Ox With Bioaktivator And Dose of Mikoriza To Growth And Result Crop Soy (
Glycine Max L.. Merrill). This Research have been executed [by] [in] jl. Bogowonto, Field
Expectation Town of Bengkulu, using complete random device ( Factorial RAL) by 2 factor
that is first factor [of] bioaktivator ( A): A1 ( Hackneyed Rice), A2 ( Rumen Ox), A3 (
Yeast), while factor both [of] Dose of Mikoriza ( B): B0 ( 0 gr), B1 ( 5 gr), B2 ( 10 gr) and
B3 ( 15 gr), each treatment repeated [by] counted 3 times. Result of data analysed to use
Analasis Sidik Manner ( ANOVA) and if differing reality test to continue Duncan'S Multiple
Range Test ( DMRT) Level 0,5%. Result of treatment of bioaktivator show very real
influence to is high [of] crop, bernas polong kumlah, amount of seed of pertanaman, having
an effect on reality to wet weight [of] heavy crop run dry crop and is heavy [of] soy crop
polong ( Glycine Max L. Merril), while perlakuandosis of best Mikoriza [at] result of this
research [is] B3 ( 15 gr) having an effect on very real to amount of leaf [at] age 42 HST, long
[of] root, having an effect on reality to amount of branch, nodule grow on.

Key Word : Soybean, Bioactivator, Mikoriza

Latar Belakang pada tahun 2015 sebesar 271.463 ton biji


kering dan mengalami kenaikan
Kedelai (Glycine max L. Merrill) dibandingkan pada tahun 2014 yang hanya
merupakan komoditas tanaman kacang- mencapai 244.589 ton. Produksi kedelai di
kacangan dan pangan yang memiliki profinsi Bengkulu pada tahun 2015
peran penting terutama di negara sebesar 5.388 ton biji kering lebih besar
Indonesia, karena kedelai memiliki dibandingkan pada tahun 2014 yang hanya
kandungan gizi yang tinggi, (Podesta, mencapai 4.612 ton. Peningkatan produksi
1997 dan Suprapto, 2002) menyatakan kedelai ini dikarnakan adanya peluasan
bahwa biji kedelai memiliki kandungan lahan.
gizi yang terdiri dari 35 % - 40 % Protein,
18 % lemak, 24 % - 36 % karbohidrat, 8 Luas lahan tanaman kedelai di
% kadar air, asam amino dan sangat Bengkulu baru mencapai 3.987 ha dengan
bermanfaat bagi manusia. kedelai dapat pruduktivitas 1,072 ton/ha. Sehingga
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan dapat dilihat dari hasil tersebut pruduksi
tempe, tahu, tauco, kecap, tauge dan kacang kedelai yang dihasilkan provinsi
sebagai bahan campuran makanan ternak Bengkulu masih sangat rendah. untuk
(Suhaeni 2007). memenuhi kebutuhan akan kacang kedelai
di profinsi Bengkulu masih mengimpor
Badan Pusat Statistik Nasional dari daerah lain seperti dari jawa dan
(2015), Produksi kedelai secara nasional
Provinsi lampung (BPS 2014). Oleh sebab melakukan penelitian tentang ”Pengaruh
itu salah satu upaya mengatasi Pupuk Tepung Darah Sapi Yang
pemasokkan dari luar para petani untuk Diperkaya dengan Bioaktivator dan Dosis
meningkatkan hasil produksinya dengan Mikoriza Terhadap Pertumbuhan dan hasil
cara menggunakan berbagai jenis pupuk Kedelai (Glycine max L. Merril).
baik sintetis maupun organik.
Tujuan Penelitian
Menurut dari penelitian (Angga, Fiana,
Dwi, 2017) Pemberian Bioaktivator darah Penelitian ini dilakukan untuk
sapi 30 % dan jenis varietas kedelai, melihat pengaruh pemberian pupuk
Bioaktivator yang digunakan yaitu E4 200 tepung darah sapi yang diperkaya dengan
cc, M-bio 200 cc, nasibasi 1kg, ragi 90 gr, Bioaktivator dan pemberian dosis
dan MOL 1 kg, sedangkan varietas kedelai Mikoriza terhadap pertumbuhan serta hasil
yang digunakan yaitu Willis, Gema dan kedelai (Glycine max L.Merril).
Grobokan dari perlakuan tersebut
menunjukkan bahwa varietas willis yang Hipotesis
memberikan hasil terbaik terhadap tinggi 1. Pemberian macam Bioaktivator
tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, darah sapi berpengaruh sangat
jumlah polong bernas, jumlah biji dan nyata terhadap pertumbuhan dan
cocok untuk dibudidayakan oleh petani. hasil kedelai (Glycine max L.
Menggunakan pupuk organik Merrill).
lainnya seperti pupuk kandang dapat 2. Pemberian dosis Mikoriza 15 gr
diaplikasikan bersama dengan Mikoriza. berpengaruh sangat nyata
Penambahan Mikoriza pada budidaya terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman memberikan manfaat yang tinggi pada tanaman kedelai (Glycine
yaitu mampu meningkatkan produksi pada max L. Merrill).
tanaman (Purnomo,2008). Dengan 3. Adanya interaksi antara
penambahannya pupuk hayati Mikoriza pemberian macam Bioaktivator
dapat meningkatkan penyarapan unsur darah sapi dan dosis Mikoriza
hara makro dan mikro seperti fosfat, Cu terhadap pertumbuhan dan hasil
dan Zn, Mikoriza juga dapat kedelai (Glycine max L. Merrill).
meningkatkan dan memperbaiki status
nutrisi pada tanaman terutama pada daerah METODELOGI PENELITIAN
yang memiliki tanah kurang baik
(Killham, 1994). Tempat Dan Waktu
Berdasarkan penelitian yang Penelitian ini dilakukan jln.
dilakukan oleh (Hakiki, Rosmayati dan Bogowonto, Padang Harapan kota
Yusuf, 2012) pada tanaman kedelai Bengkulu pada ketinggian ± 20 mdpl.
dengan pemberian Mikoriza 10 Yang telah dilakukan pada bulan Oktober
gr/tanaman, membuktikan bahwa 2018 sampai Januari 2019.
memberikan pengaruh yang baik terhadap
perkembangan tinggi tanaman yaitu 4,75 Bahan Dan Alat
%, jumlah cabang 18,89 %, dan jumlah Bahan yang digunakan yaitu, Benih
polong 26,20 %, dibandingkan tanpa kedelai varietas Demas-1, media tanah,
pemberian Mikoriza. pupuk kandang, Rhizobium, rumen sapi,
Berdasarkan dari permasalahan- dedak, limbah darah sapi yang dibuat
permasalahan diatas maka penulis telah dalam bentuk tepung, nasi basi, ragi dan
Mikoriza. Alat yang akan digunakan Pengamatan
adalah ember, sekop, cangkul, parang, 1. Tinggi Tanaman (cm)
bambu, terpal, tali, handsprayer, gunting, 2. Jumlah Daun Tanaman (helai)
jerigen, corong, timbangan digital, 3. Jumlah Cabang Tanaman (cabang)
meteran atau mistar, kamera digital, kertas 4. Jumlah Bintil Akar (Bintil)
label serta alat tulis menulis. 5. Panjang akar (cm)
6. Jumlah Polong bernas (polong)
7. Jumlah polong Cipo (polong)
Metode Penelitian 8. Berat Polong/tanaman (gr)
Metode penelitian ini dilakukan 9. Berat Basah Tanaman (gr)
dengan menggunakan Rancangan Acak 10. Berat Kering Tanaman (gr)
Lengkap (RAL) yan terdiri dari 2 faktor 11. Jumlah Biji Pertanaman (Biji)
yaitu : 12. Berat 100 Biji kadar Air 14 % (gr)
1. Macam bioaktivator tepung darah sapi 13. Berat Biji Pertanaman (gr)
A1 : Tepung Darah Sapi + Nasi Basi
A2 : Tepung Darah Sapi + Rumen Sapi
A3 : Tepung Darah Sapi + Ragi HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Dosis Mikoriza (B)
B0 : Tanpa Mikoriza Hasil analisis keragaman untuk
B1 : 5 gr/Tanaman setiap faktor dan interaksinya
B2 : 10 gr/ Tanaman terhadap semua peubah yang diamati
B3 : 15 gr/Tanaman dalam penelitian dapat dilihat pada
tabel 2 dibawah ini.
Dalam penelitian ini terdapat 12
kombinasi perlakuan yang diulang
sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 36
satuan percobaan dengan ditanami 3
tanaman setiap unit percobaanya, sehingga
diperoleh 108 tanaman kedelai.
Tabel 1. Hasil analisis pengaruh pupuk tepung darah sapi yang diperkaya dengan macam
bioaktivator terhadap semua peubah yang diamati.

Peubah yang diamati Bioaktivator


A1 ( Nasi Basi) A2 (Rumen Sapi) A3 (Ragi)
Tinggi Tanaman 56 hst 87,20 a 88,05 a 81,76 b
Berat basah tanaman 145,74 b 172,45 a 168,91 a
Berat kering tanaman 98,79 b 110,70 a 108,70 a
Jumlah Polong Bernas 537,33 b 556,93 a 544,45 ab
Berat Polong Bernas 328,99 b 342,53 a 332,12 ab
Keterangan : Angka-angka yang di ikuti oleh huruf yang berbeda baik pada kolom maupun
baris yang sama menunjukkan berbeda nyata dengan uji DMRT pada taraf 5
%.

PEMBAHASAN terhadap pertumbuhan tinggi tanaman


dalam pengamatan 56 HST, jumlah
Data analisis ragam menunjukkan polong bernas, dan jumlah biji
bahwa perlakuan Bioaktivator telah pertanaman, berpengaruh nyata terhadap
menunjukkan pengaruh yang sangat nyata berat basah tanaman dan berat kering
tanaman kedelai (Glycine max L.. perlakuan bioaktivator Rumen Sapi 12,05
Merrill). Tetapi belum menunjukkan % lebih baik dari Nasi basi. (Rahmad
pengaruh nyata terhadap jumlah daun, Abidin, 2017) mengemukakan bahwa
jumlah cabang, bintil akar, panjang akar berat basah tanaman berkaitan erat dengan
jumlah polong cipo, berat 100 biji (gr) berat kering tanaman, selama pengamatan
kadar air 14 % dan jumlah biji menunjukkan peninggkatan berat basah
pertanaman. dan berat kering tanaman.

Hasil uji DMRT (Duncan’s Pada peubah berat polong


Multiple Range Test) Pada tinggi tanaman pertanaman (gr) bioaktivator A2 (Rumen
umur 56 HST pemberian bioaktivator Sapi) juga memberikan nilai lebih tinggi
rumen sapi berbeda nyata, 7,69 % lebih 3,64 % dari perlakuan bioaktivator A1
baik dari bioaktivator ragi, menurut (Nasi basi) dengan nilai rata-rata 332,12
Darsono, (2011) kadungan rumen sapi (gr). hasil ini dapat dikuatkan oleh
memiliki kalsium 1,22 % dan phospor pendapat (Lakitan, 2013), dimana Setiap
(0,29 %) dimana kegunaan rumen sapi ini fase pertumbuhan dan perkembangan
dimanfaatkan sebagai bioaktivator dalam tanaman akan berpengaruh terhadap
proses fermentasi, yang merupakan bahan produksi.
potensial mengandung beragam
mikroorganisme positif untuk Dari penjelasan diatas
bioaktivator rumen sapi memiliki nilai
mendekomposisi kompos organik. Hal ni
paling baik hal tersebut dapat diduga
didukung dari hasil analisis tepung darah karna adanya bakteri dan mikroorganisme
sapi dengan bioaktivator rumen sapi yang terkandung di dalam Rumen sapi
memiliki kandungan N = 0,35 dimana adalah protein sebesar 8,86%, lemak 2,60
lebih tinggi dari hasil analisis bioaktivator %, serat kasar 28,78 %, fosfor 0,55 % dan
ragi yang hanya memiliki kandungan N =
air 10,92 % (Elma basri,2012). Adapun
0,08 (UNIB, 2019). Dari hasil tersebut bakteri yang terkandung di dalam rumen
diduga bahwa kandungan N yang terdapat sapi adalah Cellumonas sp, Lactobacillus
didalam rumen sapi dapat mendukung sp, Pseudomonas sp dan Acinetobacter sp
terhadap pertumbuhan vegetatif. (Lamid, 2006). Dan didukung dari hasil
analisis pupuk tepung darah sapi yang
Hasil uji DMRT (Duncan’s diperkaya dengan rumen sapi
Multiple Range Test) menunjukkan bahwa mengandung N = 1,96, P = 1,28, K
perlakuan Bioaktivator berbeda nyata =0,086 dan hasil analisis tanah
menunjukkan bahwa tanah dalam
terhadap pertumbuhan dan hasil pada
penelitian ini memiliki kandungan N =
tanaman kedelai (Glycine max L.. Merrill) 0,8, P = 2,78, K = 0,550 dan pH = 4,91
pada peubah berat basah tanaman (UNIB, 2019). dengan demikian diduga
bioaktivator Rumen Sapi berbeda nyata mampu memberikan unsur hara yang
dimana terjadi peningkatan 18,32 % dari tersedia dan dapat diserap dengan tanaman
perlakuan bioaktivator Nasi basi. Pada kedelai.
peubah berat kering tanaman juga
memberikan nilai yang berbeda nyata,
Tabel 2. Hasil analisis pengaruh pemberian dosis Mikoriza terhadap semua peubah yang
diamati.
Peubah yang diamati Mikoriza
B0 ( 0 gr) B1 (5 gr) B2 (10 gr) B3 )15 gr)
Jumlah daun 56 hst 114,18 b 120,18 a 121,07 a 125,70 a
Jumlah cabang 42 hst 4,34 b 4,62 ab 4,66 ab 4,69 a
Jumlah bintil akar 219,33 b 221,66 ab 222,33 ab 224 66 a
Panjang akar 40,55 b 41,24 ab 42,17 ab 44,35 a
Jumlah polong bernas 535,10 b 545,10 ab 552,11 a 554,63 a
Keterangan : Angka-angka yang di ikuti oleh huruf yang berbeda baik pada kolom maupun
baris yang sama menunjukkan berbeda nyata dengan uji DMRT pada taraf 5 %

10,08% lebih baik dengan tanpa


pemberian Mikoriza, dari hasil
Perlakuan dosis Mikoriza perlakuan menunjukkan bahwa sama
menunjukkan pengaruh yang sangat halnya dengan penelitian yang
nyata terhadap jumlah daun pada dilakukan pada (Muzar, 2000),
pengamatan 42 HST dan pada panjang menggunakan Mikoriza pada tanaman
akar 45 HST, dosis Mikoriza juga jagung sebanyak 15 gr inokulum MA
berpengaruh nyata terhadap jumlah perlubang tanam dapat meningkatkan
cabang pada pengamatan 28 dan 42 daun dan diperoleh hasil terbaik.
HST, jumlah bintil akar, jumlah biji
pertanaman dan jumlah polong Pada peubah jumlah cabang
bernas. Tetapi dosis Mikoriza belum (cabang) pada umur 42 HST
menunjukkan bahwa perlakuaan dosis
menunjukkan pengaruh nyata terhadap Mikoriza B3 (15 gr) berbeda nyata
tinggi tanaman, berat basah tanaman, dengan pemberian B1 (0 gr), tetapi
berat kering tanaman, jumlah polong tidak berbeda nyata dengan perlakuan
cipo, berat polong tanaman, berat 100 B2 (5 gr), B2 (10 gr), dosis Mikoriza
biji (gr) kadar air 14 %, dan berat biji dimana B3 (15 gr) memberikan nilai
pertanaman pada tanaman kedelai rata-rata 4,69 (cabang) berbeda 8,06 %
(Glycine max L.. Merrill). dibandingkan dengan tanpa pemberian
Mikoriza B0 (0 gr). Seperti pada
Hasil dari uji lanjut
penelitian yang dilakukan oleh (Teguh
menunjukkan bahwa perlakuan dosis
Hakiki Nasution, 2013) bahwa
Mikoriza pada peubah jumlah daun
pemberian Mikoriza 10 gr per tanaman
(helai) pada umur 42 HST, B3 (15 gr)
memberikan berpengaruh nyata
tidak berbeda nyata dengan dosis B2
terhadap jumlah cabang pada 3 MST
(10 gr) dan dosis B1 (5 gr) tetapi
sampai 5 MST dibandingkan tanpa
sangat berbeda nyata dengan tanpa
pemberian Mikoriza pada tanaman
pemberian dosis Mikoriza B0 (0 gr).
kedelai.
Dari hasil perlakuan tersebut
menunjukkan bahwa dosis yang Perlakuan dosis Mikoriza pada
terbaik adalah pada dosis B3 (15 gr), B3 (15 gr) 224,66 (bintil) berpengaruh
nyata dibandingkan tanpa pemberian Pemberian Mikoriza juga dapat
Mikoriza pada jumlah bintil akar, meningkatkan unsur P pada tanah
begitupun pada panjang akar tanaman dapat meningkatkan unsur P itu
kedelai perlakuan dosis Mikoriza B3 sendiri sehingga pertumbuhan dan
(15 gr) 44,35 (cm) berpengaruh sangat perkembangan pada tanaman,
nyata dibandingkan dengan tanpa dan tanaman yang diinokulasi
pemberian dosis lainnya. Seperti yang menggunakan Mikoriza mampu
diungkapkan oleh (Prihastuti, 2007) melakukan fotosintesis lebih optimal
bahwa Respon utama pemberian dikarnakan luas permukaan daun yang
inokulasi jamur Mikoriza pada luas maka dapat melakukan
tanaman kedelai di lahan yang kering fotosintesis yang baik karna daun
adalah pada akar tanaman. Infeksi dapat menerima radiasi matahari
jamur Mikoriza dapat meningktkan sebagai energy paling utama dalam
panjang akar dan system perakaran proses fotosintesis, karna dun yang
dengan terbentuknya hifa Mikoriza, luas memiliki jumlah kandungan
yang mana terlebih dahulu proses klorofil yang luas pula dibandingkan
infeksi akar. Volume tanah yang dengan daun yang luas daunnya kecil
dapat dieksplorasi oleh hifa eksternal (Zulaikha dan Gunawan, 2005).
Mikoriza meningkat 5-200 kali,
dibandingkan dengan eksplorasi akar Dari hasil analisis belum
tanpa Mikoriza. Tuheteru, Abdullah at menunjukkan terjadinya interaksi
al., (2005), bila akar bersimbiosis antara perlakuan pupuk tepung darah
dengan Mikoriza maka akar dapat sapi dan dosis Mikoriza terhadap
mengisap nutrisi dari dalam tanah setiap peubah yang diamati dan hasil
yang jaraknya jauh dari akar lalu dari setiap perlakuan A1 (Nasi basi),
mengakumulasikan serta mengirim ke A2 (Rumen sapi), dan A3 (ragi), antara
jaringan lain termasuk pada daun. B0 (0 gr/Kontrol), B1 (5 gr), B2 (10
gr), dan B3 (15 gr). Haryadi (1991)
Hasil uji DMRT (Duncan’s menyatakan bahwa kemampuan
Multiple Range Test) pemberian dosis tumbuh tanaman untuk berkembang
Mikoriza B3 (15 gr) berpengaruh nyata sangat dipengaruhi oleh faktor genetik
terhadap jumlah polong bernas dengan dan faktor lingkungan. Hal ini juga
selisisih 3,64 % lebih baik diduga karena pada kombinasi
dibandingkan tanpa pemberian perlakuan tersebut tercipta kondisi
Mikoriza B0 (0 gr). Penggunaan lingkungan pertumbuhan kurang
inokulasi Mikoriza arbuskular pada efektif serta teknik pemupukan dan
tanaman kedelai adalah sebanyak 10 gr dosisnya belum tepat.
inokulum Glomus fascicu-latus per
polybag menunjukkan bahwa inokulasi Interaksi antara perlakuan
Mikoriza selain meningkatkan vigor Bioaktivator dan pemberian dosis
benih kedelai, juga meningkatkan hasil Mikoriza tidak berpengaruh nyata
biji dan kadar protein masing-masing terhadap setiap peubah yang diamati
1,7 ton ha -1 dan 36,69% Nuraeni, seperti tinggi tanaman, jumlah daun,
(1999) dalam Syam,un E (2006). jumlah cabang, bintil akar, panjang
akar, berat basah tanaman, berat kering
tanaman, jumlah polong bernas, berat Budi Hasya, Muhammad firdaus B,
polong bernas, polong cipo, berat 100 dan Wahyu W. 2013, syarat
biji (gr) kadar air 14 % , maupun berat tumbuh tanaman kedelai,
biji pertanaman. Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA Ernawati Hastin, Nur Khusnul


Chotimah, Susi Kresnatita, dan
Abrianto. 2011. Mari Mengolah
Gusti Irya Ichiriani. 2015.
Limbah Darah Sapi untuk
Pemanfaatna Limbah Darah
Pakan Ikan dan Pupuk
Sapi dann Kiambang Sebagai
Tanaman.http://duniasapi.com/i
Pupuk Ramah
d/component/content/article/50
Lingkungan Untuk
- limbah/2525-marimengolah-
Mendudkung Pertanian Lahan
limbah-darah-sapiuntuk-pakan-
Gambut Yang Berkelanjutan.
ikan-dan-pupuktanaman.html 6
Udaya Mengabdi. ISSN : 1412-
April 2013.
0925.
Adisarwanto. 2014. Kedelai Tropika
Fitri, Dery, Sylvi, dan Vivi Yarni .
Produktivitas 3 Ton/ha.
2012. Pembuatan dan Analisis
Penebar Swadaya.hal. 28.
Pupuk Cair Dari Limbah Darah
Adisarwanto. 2005. Budidaya Kedelai Sapi. http://jurnalsmakpa.
dengan Pemupukan yang blogspot.com /2012/05/
Epektif dan Pengoptimalan normal-0-false-false-false-in-x-
Peran Bintil Akar. Penebar none-ar_2010.html. 6 April
Swadaya. Jakarta. 2013.
2005. Meningkatkan Hasil
Panen Kedelai di Lahan Sawah Fredi kurniawan. 2015. Klasifikasi dan
Kering Pasang Surut. Penerbit morfologi kedelai.
Swadaya. http://fredikurniawan.com/klasi
fikasi-dan-morfologi-kacang-
Anonim,2012,http://kazebarabiologi.bl kedelai. Diakses 9 maret 2016.
ogspot.co.id/2012/04/fermentas
i.html, diakses 31 maret 2018, Hidayat, O. D.1985. Morfologi
09.43. Tanaman Kedelai. Fakultas
Anonim,2013,http://digilib.unila.ac.id/ pertanian, Universitas Gajah
1308/8/BAB%20II.pdf, hal 6, Mada.
diakses 31 maret 2018, 08.53
Haryadi M. M. 1991. Pupuk dan Cara
BPS. Badan Pusat Statistik. 2015. Pemupukan. Swadaya. Jakarta.
Produksi Tanaman Pangan.
Berita Resmi Statistik http://budisma.net/2014/10/pengertian-
Provitni Bengkulu No. Mikoriza.html.
39/07/17/X, 1 Juli 2016.
http://budisma.net/2014/10/pengertian-
Mikoriza.html.
http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/in Macam-Macam
dex.php/info-teknologi/1117- Bioaktivator Dan Kotnentrasi
Mikoriza-dan-manfaatnya- Darah Sapi Terhadap
pada-tanaman. Pertumbuhan dan Hasil
Kedelai (Glycine max L.
http://www.edubio.info/2016/03/pen Merril). Jurnal Agricultue Vol.
gertian-dan-jenis Mikoriza.html XI No. 4, Maret- Juni
2017.
Ihsan. 2018. Taksonomi dan
morfologi Mikoriza. Petani Padmono, J. 2005. Alternative
hebat. Pengolahan Limbah Rumah
Potong Hewan Cakung (study
Janah husnul, 2011. Respon Tanaman
kasus). J.Tek.Ling. P3TL-
Kedelai Terhadap Asosiasi
BPTP. 6 (1) : 303-310.
Fungi Mikoriza Arbuskular Di
Lahan Kering Vol. 5 No.2
Prihastuti, (2007). Isolasi dan
september 2011, Halaman 29-
Karakterisa Mikoriza
30. Jur.Pendidikan Biologi
Vesikuler- Arbuskuler Di
Fak.Matematika dan IPA IKIP
Lahan Kering Masam ,
Mataram.
Lampung Tengah.Balai
Penelitian Tanaman Kacang-
Lakitan, Benyamin. 2013. Dasar-
Kacangan dan Umbi-Umbian
dasar Fisiologi Tumbuhan. PT.
(99-106),2007. Jalan Raya
Rajagrafindo Persada.
Kendalpayak, Kotak Pos 66,
Malang.
Monica rika. 2015. Pengaruh
Pemberian Pupuk Cair Lamtoro
Redaksi Agromedia, 2007. Petunjuk
(Leucaeha leucocephala)
pemupukan.Jakarta: Agromedia
Terhadap Pertumbuhan dan
Pustaka.
Produktivitas Tanaman Kedelai
(Glysine max). varietas Roger angga, Fiana podesta, dan
Grobokan. Universitas Sanata Suryadi. 2017. Aplikasi
dharma. 11-13. Bioaktivator pupuk cair darah
sapi terhadap pertumbuhan dan
Nasution hakiki, Rosmayati dan Husni.
hasil beberapa varietas kacang
jurnal penelitian respon
kedelai (Glycine max L.
pertumbuhan dan produksi
Merril). Jurnal Agricultue Vol.
kedelai (Glicine max L.
XI No. 2, Maret-Juni 2017.
Merrill) yang diberi fungi
Mikoriza arbuskular FMA pada Saketni damar. 2018. Mikoriza :
tanah salin. Medan ,volume 2. pengertian Mikoriza, manfaat
Nomor 1 :421- 427. Desember dan contoh Mikoriza.
2013.
Solihin ade. 2016. Kandungan utnur
Nopriatnyah Oki, Fiana podesta, dan
hara pupuk kandang pada
Suryadi. 2017. Pengaruh
beberapa jenis ternak, Juli 2006, Halaman 83-92
Teknologi Pertanian. http://www.unlam.ac.i FMIPA.

Setiadina denny. 2017. Morfologi


tanaman kacang kedelai
(Glicine max L. Merrill).
Suhaeni, N. 2007. Petunjuk Praktis
Menanam Kedelai. NUATNA.
Bandung.
Tim Balai Penelitian Tanah.
2005. Rekomendasi
Pemupukan Tanaman Kedelai
Pada Berbagai Tipe
Penggunaan Lahan. Balai
Penelitian Tanah. Bogor.

Syam’un, E., ( 2006). Produksi


Kentang (Solanum
Tuberosum.L) Varietas
Granola yang diaplikasi pupuk
organic kascing dan Inokulasi
Mikoriza Arbuskular. Buletin
Penelitian Fakultas Pertanian
Kehutanan UNHAS.

Tuheteru, F.D., 2002. Aplikasi Asam


Humat Terhadap Sporulasi
CMA dari Bawah Tegakan
Alami Sengon. Fakultas
Kehutanan Intitut Pertanian
Bogor 2003.

Yuwono sudarminto. 2016. Kacang


kedelai (Glicine max L.
Merrill). Universitas
Brawijaya.
Zulaikha, S., dan Gunawan,
2006.Serapan Fosfat
danRespon Fisiologis Tanaman
Cabai Merah Cultivar Hot
Beauty Terhadap Mikoriza dan
Pupuk Fosfat PadaTanah
Ultisol. Volume 3, Nomor 2,

Anda mungkin juga menyukai