OLEH :
LILIS SOLEHATI YUNIASIH, SE.M.Si
SILABUS
I. RUANG LINGKUP MANAJEMEN MUTU
II. PERKEMBANGAN PENDEKATAN MUTU
III. FOKUS PELANGGAN
IV. MANAJEMEN PROSES DAN
PENGUKURAN PERFORMANSI MUTU
V. PENGENALAN STANDAR DAN ISO
VI. PERSYARATAN SISTEM MANAJEMEN
MUTU ISO
VII. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN MUTU
ISO
VIII. PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
MUTU ISO
I. RUANG LINGKUP MANAJEMEN MUTU
1. DEFINISI KUALITAS
Konvensional : menggambarkan karakteristik langsung
dari suatu produk seperti performansi
(performance), keandalan (reliability), mudah
dalam penggunaan (ease of use), estetika
(esthetics), dan sebaginya.
Strategik : segala sesuatu yang mampu memenuhi
keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the
needs of customers).
ISO 8405 : totalitas dari karakteristik suatu produk yang
menunjang kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan yang dispesfikasikan atau ditetapkan.
Q-MATCH ISO 9000: 2000; derajat/tingkat karateristik yang
melekat pada produk yang mencukupi
persyaratan/keinginan.
MUTU Menurut Beberapa Pakar (Ahli)
• Philip B. Crosby ; mutu berarti kesesuaian terhadap persyaratan,
seperti jam tahan air, sepatu tahan lama, dokter yang ahli, di
mana menggambarkan pentingnya setiap orang pada proses
dalam organisasi—top down.
• W. Edward Deming; mutu berarti pemecahan masalah untuk
mencapai penyempurnaan terus-menerus, seperti penerapan
kaizen di Toyota dan gugus kendali mutu pada Telkom…
bottom up.
• Joseph M. Juran; mutu berarati keseuaian dengan penggunaan,
seperti sepatu yang dirancang untuk olahraga…orientasi pada
pemenuhan harapan pelanggan.
• K. Ishikawa; mutu berarti kepuasan pelanggan, di mana setiap
bagian proses dalam organisasi memiliki pelanggan. Kepuasan
pelanggan internal akan menyebabkan kepuasan pelanggan
organisasi.
KARAKTERISTIK PRODUK
Barang Jasa
Dapat dicapai Dapat dicapai
Ketersediaan Keakuratan
Penampilan Kesopan-santunan
Tepat guna Kenyamanan
Kebersihan Kompetensi
Pemakaian Kredibilitas
Ketahanan Ketergantungan
Flesibilitas Efisiensi
Pemeliharaan Efektif
Dapat diproduksi Jujur
Tahan uji Ketepatan waktu
Aman Dapat dipercaya
Terjamin Terjamin
Peningkatan Kinerja Peningkatan Reputasi Peningkatan Pangsa Peningkatan Volume
Dan Reliabilitas Untuk Mutu Pasar Dan Efisiensi Produk
Peningkatan
Peningkatan Harga
Keuntungan
Biaya
Manufaktur Rendah
Biaya Servis
Yang Rendah
Turunnya Biaya
Garansi
TQM
(TOTAL QUALITY MANAGEMENT)
Kepemimpinan
Organisasi
Komitmen
Produk
Proses
Manajemen Persaingan Perbaikan Tim Kerja
Strategis Berlanjut Dan Budaya
Pelatihan
Integritas
NilaI
Kontrol
Gambar 03. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
PROSES PENINGKATAN MUTU
Kualitas Pemenuhan
Servis/Jasa
Biaya Efektif
Biaya
Jaminan Kualitas
Harga Efektif
Tepat Tempat
KUALITAS Kepuasan
Penyerahan Tepat Waktu Pelanggan
KELAS DUNIA
Tepat Jumlah Total
Digunakan
Keamanan
Diproses
TUJUAN (OBJECTIVE)
PELANGGAN (CUSTOMERS)
HASIL-HASIL (OUTPUTS)
PROSES-PROSES (PROCESSES)
MASUKAN-MASUKAN (INPUTS)
PEMASOK (SUPPLIERS)
PENGUKURAN UNTUK UMPAN-BALIK DAN
UMPAN MAJU (MEASUREMENTS FOR
FEEDBACK AND FEEDFORWARD)
SIPOCOM (Suppliers, Inputs, Processes, Outputs,
Customers, Objectives, and Measurements)
DIMENSI KUALITAS (GARVIN)
1) Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk
2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), karakteristik
pelengkap.
3) Kehandalan (reliability),yaitu kemungkinan kecil akan
mengalami kerusakan atau gagal dipakai.
4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification),
yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi
standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5) Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk
tersebut dapat terus digunakan
6) Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyaman,
mudah direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan.
7) Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
8) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), citra dan
reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan
terhadapnya.
DIMENSI KUALITAS JASA (SERVICE)
ZEITHAML, BERRY DAN PARASURAMAN (1985),
ADA LIMA KARAKTERISTIK YANG DIGUNAKAN
PELANGGAN;
1) BUKTI LANGSUNG (TANGIBLES); meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sasaran komunikasi
2) KEHANDALAN (RELIABILITY); kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan
3) DAYA TANGGAP (RESPONSIVENESS); keinginan para staf
untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan
dengan tanggap
4) JAMINAN (ASSURANCE); mencakup kemampuan,
kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf,
beban dari bahaya, risiko atau keragu-raguan
5) EMPATI; kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi
yang baik, dan memahami kebutuhan para pelanggan.
STANDAR SISTEM MANAJEMEN MUTU
PELANGGAN
Karyawan
Garis Depan
Manajemen
Madya
Manajemen
Puncak
HUBUNGAN MUTU DENGAN
PELANGGAN
INTERNAL EKSTERNAL
FUNGSI INTERNAL
FUNGSI INTERNAL
FUNGSI INTERNAL
ORGANISASI
2) Prinsip-Prinsip Dasar Kepuasan Pelanggan; fokus kualitas
adalah kepuasan pelanggan (Customer satisfaction). Kepuasan
pelanggan adalah suatu keadaan di mana kebutuhan, keinginan
dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang
dikonsumsi. Apabila kepuasan pelanggan dinyatakan sebagai
suatu perbandingan, seperti Z = X/Y, di mana Z adalah kepuasan
pelanggan, X adalah kualitas yang dirasakan oleh pelanggan,
dan Y adalah kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan,
maka;
Z > 1 ; apabila pelanggan merasakan bahwa kualitas dari produk
melebihi kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka, sehingga
kepuasan pelanggan menjadi tinggi.
Z < 1 ; apabila pelanggan merasakan bahwa kualitas dari produk
lebih rendah atau lebih kecil dari kebutuhan, keinginan, dan harapan
mereka, sehingga kepuasan pelanggan menjadi lebih rendah.
Z = 1 ; apabila pelanggan merasakan bahwa kualitas dari produk
sama atau sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan
mereka
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSEPSI DAN EKSPEKTASI PELANGGAN
LEVEL 3: SENANG
Nilai tambah dari karateristik dan features (DELIGHTED)
Yang tidak diketahui sebelumnya oleh pelanggan
(Ekspektasi Tersembunyi)
LEVEL 2:
Pilihan-pilihan dan trade-off yang
Tersedia untuk dipilih oleh pelanggan Spesifikasi
(Ekspektasi Eksplisit) Dan
Kebutuhan
LEVEL 1:
Tingkat performansi minimum
Yang selalu diasumsikan ada EKSPEKTASI DASAR
(Ekspektasi Implisit) (BASE EXPECTATION)
QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
(QFD)
Pemahaman
TINGGI Penuh
LEVEL 3: Terhadap
Wawancara Pribadi Ekspektasi
Kelompok Fokus Pelanggan
Survai Terstruktur
Mystery Shopper
EKSPEKTASI PELANGGAN
Benchmarking
TINGKAT PEMAHAMAN
LEVEL 2:
Hot Line
Networks
Service Desk
Survai tidak Terstruktur
Analisis Data Penjualan
Umpan balik dari Pelanggan
LEVEL 1:
Menampung
Keluhan
RENDAH
REAKTIF PROAKTIF
EMPAT JENIS BENCHMARKING
1. INTERNAL BENCHMARKING; merupakan investigasi
benchmarking yang paling mudah melalui membandingkan operasi-
operasi di antara fungsi-fungsi dalam organisasi itu sendiri, jenis
investigasi ini dapat diterapkan pada perusahaan internasional atau
multidivisi.
2. COMPETITIVE BENCHMARKING; merupakan tingkatan yang lebih
lanjut dari internal benchmarking, di mana berfungsi untuk
memposisikan produk dari perusahaan terhadap produk dari
pesaing, yang diterapkan untuk menciptakan atau meningkatkan
daya saing serta mampu memperbaiki posisi produk dalam pasar
yang kompetitif.
3. FUNCTIONAL BENCHMARKING; merupakan jenis benchmarking
yang tidak harus membatasi pembandingan terhadap pesaing
langsung. Jenis ini dapat melakukan investigasi pada perusahaan-
perusahaan yang unggul dalam industri yang tidak sejenis.
4. GENERIC BENCHMARKING; di mana beberapa fungsi bisnis dan
proses adalah sama tanpa mempedulikan ketidaksrupaan atau
ketidaksejenisan diantara industri-industri, jenis benchmarking ini
membutuhkan konseptualisasi yang komprehensif, dan jenis yang
paling sulit.
SEPULUH BENCHMARK UNTUK KUALITAS
(FEIGENBAUM)
1. Kualitas adalah suatu company-wide process
2. Kualitas adalah apa yang dikatakan oleh pelanggan
3. Kualitas dan biaya adalah suatu penjumlahan, bukan suatu
perbedaan
4. Kualitas membutuhkan antusiasme bersama individu-individu dan
tim kerja
5. Kualitas adalah suatu way of management
6. Kualitas dan inovasi saling tergantung secara timbal balik
7. Kualitas adalah suatu etika
8. Kualitas membutuhkan perbaikan terus menerus (continuous
improvement)
9. Kualitas adalah paling efektif, least capital intensive route to
productivity
10. Kualitas diimplementasikan dengan suatu sistem total yang
dikaitkan dengan pelanggan (customers) dan pemasok (suppliers)
THE SPIRAL OF PROGRESS IN QUALITY
(JOSEPH JURAN)
1. RISET PASAR
2. PENGEMBANGAN PRODUK
3. DESAIN DAN SPESIFIKASI PRODUK
4. PEMBELIAN DAN PEMASOK
5. PERENCANAAN MANUFAKTURING
6. PRODUKSI DAN PENGENDALIAN PROSES
7. INSPEKSI DAN PENGUJIAN
8. PEMASARAN
9. PELAYANAN PELANGGAN
JENDELA PELANGGAN
Pelanggan tidak puas,
Karakteristik yg diinginkan
(ARBOR,Inc)
Tidak diperoleh
PELANGGAN MENGINGINKAN
PELANGGAN MEMPEROLEH
Attention Bravo
Cut or
Don’t worry Communicate
Be Happy
Berhenti menawarkan atau
PELANGGAN TIDAK MENGINGINKAN Mendidik pelanggan
Tentang manfaat
IV. MANAJEMEN PROSES
DAN PENGUKURAN PERFORMANSI MUTU
LANGKAH 2:
IDENTIFIKASI DAN
DOKUMENTASI PROSES
UMPAN BALIK
LANGKAH 3:
MENGUKUR PERFORMANSI
LANGKAH 4:
MEMAHAMI MENGAPA
LANGKAH 5:
MENGEMBANGKAN DAN
MENGUJI IDE-IDE
LANGKAH 6:
IMPLEMENTASI SOLUSI
DAN EVALUASI
PROSES SOLUSI MASALAH MODEL XEROX
6 1
Evaluasi Identifikasi
Solusi Dan seleksi
masalah
5 2
Implementasi Analisis
Solusi Masalah
4
Seleksi dan 3
Perencanaan Membangkitkan
Solusi Solusi Potnsial
MODEL PERBAIKAN KUALITAS PROSES BISNIS
AKTIVITAS OUTPUT
INPUT
(PROSES)
PEMASOK PELANGGAN
PENGUKURAN
PENGUJIAN
DAN IDENTIFIKASI
EVALUASI KECACATAN
MENGHILANGKAN CACAT
PENYEBAB
KECACATAN
ANALISIS
MENGEMBANGKAN AKAR PENYEBAB
TINDAKAN PENYEBAB KECACATAN
KOREKTIF
MODEL MANAJEMEN PROSES TERSTRUKTUR
IDENTIFIKASI PROSES
PEMILIHAN TEAM
PENETAPAN
RUANG LINGKUP
DAN TUJUAN
IDENTIFIKASI
KELEMAHAN PROSES
PENGEMBANGAN
DAN REKOMENDASI
PERSETUJUAN
PENGEMBANGAN
RENCANA KUALITAS
PRESENTASI
RENCANA KUALITAS
IMPLEMENTASI
DAN PEMANTAUAN
KEMAJUAN
UMPAN BALIK
REKASAYA ULANG PROSES BISNIS (BPR)
ANALISIS PROSES
PERTANYAAN
MASALAH ?
1) KUALITAS PRODUK;
2) DUKUNGAN PURNA JUAL
3) INTERAKSI ANTARA KARYAWAN (PEKERJA)
DAN PELANGGAN
V. PENGENALAN STANDAR DAN ISO
• Adanya perbedaabn standar untuk hal-hal yang sama
dalam negara atau tempat yang berbeda dapat
mengakibatkan rintangan dalam menjalin hubungan
pada masing-masing pihak.
• ISO (The International Organization for
Standardization) adalah badan standar dunia yang
dibentuk untuk meningkatkan perdagangan
internasional yang berkaitan dengan perubahan barang
dan jasa.
• ISO merupakan koordinasi standar kerja internasional,
publikasi standar harmonisasi internasional, dan
promosi pemakaian standar internasional.
• ISO adalah sebuah organisasi intenasional yang terdiri
dari 130 negara yang berkedudukan di Jenewa, Swiss.
QUALITY MANAGEMENT PROGRAM (ML Q-9855) : 1959
ISO/TC-176 : 1979
AQAP I : 1968 Quality Management and
Quality Assurance
BSI
Management
Program Defense Standard BS 7750 : 1979
DEFSTAN: 05-8-1970
LEMBAGA
LEMBAGA SERTIFIKASI LEMBAGA
PENGUJI KALIBRASI
BSN 01 INSPEKSI TEKNIS
SERTIFIKASI SERTIFIKASI
PERSONEL PRODUK
BSN 14 BSN 16
LAPORAN SERTIFIKASI
SERTIFIKASI PENGUJIAN INSPEKSI
SISTEM MUTU KALIBRASI TEKNIS
PERSONEL
BSN 15
PERUSAHAAN/PEMASOK
LEMBAGA
PELATIHAN BARANG/JASA
EDISI 2000
Tanggung Jawab
Manajemen
P P P
P
E e E
e
L r Pengukuran,
r L
Manajemen s
A s analisis., A
Sumber Daya y
N y perbaikan N
r
G r G
a
a G
G t
t
A a A
a
N n n N
Realisasi
Produk
Produk