BB anak − BB median
Jika BB anak < median =
BB median − (nilai BB pada (−1SD))
BB anak − BB median
Jika BB anak > median =
(nilai BB pada (+1SD) − BB median))
Umur -3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
Kategori BB/U :
1) Kategori Gizi Buruk, jika z-score < -3,0
2) Kategori Gizi Kurang, jika z-score > -3,0 s/d z-score < -2,0
3) Kategori Gizi Baik, jika z-score > -2,0 s/d z-score < 2,0
4) Kategori Gizi Lebih, jika z-score >2,0
b. PB/U dan TB/U
Panjang badan digunakan pada anak usia 0-2 tahun. Sedangkan tinggi
badan diperuntukkan untuk anak usia lebih dari 2 tahun. Untuk contoh yang sama
kita dapat hitung nilai z score nya.
Simpang Baku
Umur -3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
Kategori TB/U :
1) Kategori Sangat Pendek, jika z-score < -3,0
2) Kategori Pendek, jika z-score > -3,0 s/d z-score < -2,0
3) Kategori Normal, jika z-score > -2,0
c. IMT/U
Simpang Baku
Tinggi
badan
(cm) -3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
b. Perkembangan fisiologi
Perkembangan fisiologi ditandai dengan adanya perubahan-perubahan secara
kuantitatif, kualitatif dan fungsional dari sistem-sistem kerja hayati seperti konstraksi
otot, peredaran darah dan pernafasan, persyarafan, sekresi kelenjar dan pencernaan.
1) Otot sebagai pengontrol motorik, proporsi bobotnya 1-5 pada masa bayi dan
kanak-kanak;
2) frekuensi denyut jantung pada masa bayi sekitar 140 permenit dengan
meningkatkan usia dapat berkurang sampai 62-63 meskipun normalnya pada
orang dewasa sekitar 72;
3) Persentase tingkat kesempurnaan perkembangan secara fungsional
4) keaktifan dan tingkat kematangannya sekresi tubuh
c. Perkembangan perilaku psiko motorik
Prilaku psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional antara
neuronmuscular system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif,
konatif).
Loree (1970:75) menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama
yang bersifat universal harus dikuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal
masa kanak-kanaknya ialah berjalan (walking) dan memegang benda (prehensian).
Kedua jenis keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan
keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain
(playing) dan bekeja (working)
B. Intervensi
1. Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang,secara umum digolongkan menjadi tiga
kebutuhan dasar (dikutipdari Titi 1993) :
a. Kebutuhan Fisik-Biologis (ASUH):
Meliputi kebutuhan sandang, pangan, papan seperti: nutrisi, imunisasi, kebersihan
tubuh & lingkungan, pakaian, pelayanan/pemeriksaan kesehatan dan pengobatan,
olahraga, bermain dan beristirahat.
1) Pangan atau gizi merupakn kebutuhan terpenting
2) Perawatan kesehatan dasar,antara lain imunisasi,pemberian asi,penimbangan
bayi-anak yang teratur,pengobatan kalau sakit,dll.
3) Papan/pemukiman yang layak
4) Hygiene perorangan,sanitasi lingkungan
5) Sandang
6) Kesegaran jasmani,rekreasi
Untuk menjamin kebutuhan fisik-biologis dengan cara:
1) Nutrisi: harus dipenuhi sejak anak didalam rahim. ibu perlu memberikan nutrisi
seimbang melalui konsumsi makanan yang bergizi dan menu seimbang. Air susu
ibu (ASI) yang merupakan nutrisi yang paling lengkap dan seimbang bagi bayi
terutama pada 6 bulan pertama (ASI Ekslusif).
2) Imunisasi: anak perlu diberikan imunisasi dasar lengkap agar terlindung dari
penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
3) Kebersihan: meliputi kebersihan makanan, minuman , udara, pakaian, rumah,
sekolah, tempat bermain dan transportasi.
4) Bermain, aktivitas fisik, tidur : anak perlu bermain, melakukan aktivitas fisik dan
tidur karena hal ini dapat:
a) Merangsang hormon pertumbuhan, nafsu makan, merangsang metabolisme
kabohidrat, lemak dan protein.
b) Merangsangpertumbuhan otot dan tulang
c) Merangsang perkembangan
5) Pelayanan kesehatan: anak perlu dipantau/diperiksa kesehatannya secara teratur.
Penimbangan anak minimal 8 kali setahun dan dilakukan SDIDTK minimal 2 kali
setahun. Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi setiap bulan februari dan bulan
agustus. Tujuan pemantauan yang teratur untuk: mendeteksi secara dini dan
menanggulangi bila ada penyakit serta memantau pertumbuhan dan
perkembangan anak
b. Kebutuhan kasih sayang dan emosi (ASIH):
Pada tahun-tahun pertama kehidupan,hubungan yang erat,mesra dan selaras antara
ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang
selaras baik fisik,mental maupun psiko social.berperannya dan kehadiran
ibu/penggantinya sedini dan selanggang mungkin,akan menjalin rasa aman bagi
bayinya.Ini diwujudkan dengan kontak fisik dan psikis sedini mungkin,misalnya
dengan menyusui bayi secepat mungkin segera setelah lahir.Kekurangan kasih sayang
ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negative pada tumbuh
kembang anak baik fisik,mental maupun social emosi yang disebut”Sindrom
Deprivasi Maternal”.
Kasih sayang dari orangtuanya akan menciptakan ikatan yang erat atau bonding
dan kepercayaan dasar atau (basic trust) untuk menjamin tumbuh kembang fisik-
mental dan psikososial anak dengan cara:
1) Menciptakan rasa aman dan nyaman, anak merasa dilindungi,
2) Diperhatikan minat,keinginan, dan pendapatnya
3) Diberi contoh (bukan dipaksa)
4) Dibantu, didorong/dimotivasi dan dihargai
5) Dididik denganpenuh kegembiraan,melakukan koreksi dengan kegembiraan dan
kasih sayanh (bukan ancaman/hukuman)
c. Kebutuhan Stimulasi (ASAH):
Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan
pelatihan) pada anak.Stimulasi mental atau asah ini mengembangkan perkembangan
mental psikososial: kecerdasan, keterampilan, kemandirian, kreatifitas, agama,
kepribadian ,moral etika,produktifitas dan sebagainya.
Anak perlu distimulasi sejak dini untuk mengembangkan sedini mungkin
kemampuan sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, kemandirian,
kreativitas, kepemimpinan, moral dan spiritual anak. Dasar perlunya stimulasi dini:
1) Milyaran sel otak dibentuk sejak anak dalam kandungan usia 6 bulan dan belum
ada hubungan antar sel-otak (sinaps)
2) Orang tua perlu merangsang hubungan antar sel-otak
3) Bila ada rangsangan akan terbentuk hubungan –hubungan baru (sinaps)
4) Semakin sering dirangsang akan makin kuat hubungan antar sel-sel otak
5) Semakin banyak variasi maka hubungan antar sel-sel otak semakin kompleks/luas
6) Merangsang otak kiri dan kanan secara seimbang untuk mengembangkan multipel
intelegen dan kecerdasan yang lebih luas dan tinggi stimulasi mental secara dini
akan mengembangkan mental-psikososial anak seperti: kecerdasan, budi
luhur,moral,agama dan etika,kepribadian.
7) Ketrampilan berbahasa,kemandirian,kreativitas,produktifitas,dst.
2. Stimulasi Perkembangan
Stimulasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan
dasar anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Stimulasi tumbuh
kembang anak dapat dilakukan oleh setiap orang yang berinteraksi dengan anak, mulai
dari ibu, ayah, pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di
lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus
pada setiap kesempatan. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh
kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Kemampuan dasar anak yang dirangsang
dengan stimulasi terarah meliputi setiap aspek perkembangan, yaitu:
a. Kemampuan motorik / gerak kasar
b. Kemampuan motorik / gerak halus
c. Kemampuan bicara dan bahasa, serta
d. Kemampuan sosialisasi dan kemandirian
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang
perlu diperhatikan, yaitu:
a. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
b. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah laku
orang-orang yang terdekat dengannya.
c. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.
d. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi,
menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
e. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap
keempat aspek kemampuan dasar anak.
f. Gunakan alai bantu/permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar anak.
g. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
h. Anak Selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya.
[1] dr. Kartika Ratna Pertiwi, M. Biomed. Sc, MENGENAL PARAMETER PENILAIAN
PERTUMBUHAN FISIK PADA ANAK, http://staffnew.uny.ac.id
[2] Suratman Abdillah F, 2010, Buku Saku Gizi, https://www.academia.edu
[3] mellyhandayani, 2015, Kebutuhan Perkembangan Anak, https://wordpress.com
[4] Maulidia ningsasi, 2017, Konsep Tumbuh Kembang: KONSEP TUMBUH KEMBANG
MANUSIA, https://www.academia.edu
[5] Nurul Faziah, 2015, Karakteristik dan Tugas Perkembangan Anak,
https://www.academia.edu