Anda di halaman 1dari 5

PENGELOLAAN ELEKTROLIT

KONSENTRAT

Rumah Sakit Ibu dan Anak No. Dokumen No. Revisi Halaman
SENTOSA
Makassar FAR/RSIAS/054 0 1/5
Jl. Jenderal Sudirman No. 52
Ditetapkan :
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak
Sentosa Makassar
SPO
14 Maret 2017
Dr. Jemmy Lao
NIK 2101017
Elektrolit konsentrat cairan parenteral yang mengandung konsentrasi
zat aktif yang tinggi. Elektrolit konsentrat termasuk dalam obat-obat
yang perlu di waspadai karena sering di sebut-sebut dalam isu
PENGERTIAN
keamanan obat dengan pemberian secara tidak sengaja. Kesalahan ini
biasa terjadi bila staf tidak mendapatkan orientasi dengan baik di unit
asuhan pasien.
Untuk memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai (high
TUJUAN
alert medications)

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Sentosa


KEBIJAKAN Makassar Nomor 018/RSIA-AM/V/2017 tentang Sasaran
Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Sentosa Makassar

1. Penyimpanan
a. Simpan elektrolit konsentrat dalam lemari terkunci dan di beri
label logo High alert berbentuk bulat merah
b. Elektrolit konsentrat tidak boleh berada di ruang perawatan,
kecuali di kamar operasi dan Pacu dengan syarat disimpan di
tempat terpisah.
c. Akses terbatas dan di beri selotip merah yang jelas untuk
PROSEDUR menghindari penggunaan yang tidak di sengaja.
2. Peresepan
a. Dokter meresepkan obathigh alert secara tertulis
(manual/elektronik). Kecuali pada kondisi emergensi dapat
dilakukan secara verbal/lisan.
b. Dokter harus menuliskan diagnosis, kondisi dan indikasi
penggunaan setiap obat high alert yang akan diresepkan
PENGELOLAAN ELEKTROLIT
KONSENTRAT

Rumah Sakit Ibu dan Anak No. Dokumen No. Revisi Halaman
SENTOSA
Makassar
Jl. Jenderal Sudirman No. FAR/RSIAS/054 0 2/5
52
c. Untuk elektrolit konsentrat harus mencantumkan nama obat,
volume dan cairan pelarut, dosis dalam mEq, dan rute
pemberian.
d. Dokter memastikan bahwa peresepan sudah lengkap dan benar
dalam hal identitas pasien, indikasi, ketepatan obat, dosis, rute
pemberian dan waktu pemberian
3. Penyiapan
a. Apoteker / asisten apoteker memferivikasi dan menelaah resep
obat high alert
b. Garis bawahi setiap obathigh alert pada lembar resep dengan
tinta merah contoh :Rx. MgSO4 40 % injeksi No. I∫ 15 cc
secara perlahan 10 menit
c. Jika apoteker tidak ada ditempat, maka penanganan obat high
alert dapat didelegasikan pada asisten apoteker yang sudah
ditentukan
PROSEDUR d. Jika apoteker tidak ada ditempat, maka penanganan obat high
alert dapat didelegasikan pada asisten apoteker yang sudah
ditentukan
e. Dilakukan pemeriksaan kedua oleh petugas farmasi yang
berbeda sebelum obat diserahkan kepada perawat, dan
keduanya menuliskan inisial nama pada lembar resep
f. Sebelum memberikan obat keperawat / asisten apoteker
melakukan verifikasi kembali 7 benar yaitu benar pasien,
benar obat, benar dosis, benar route, benar waktu pemberian,
benar informasi dan benar dokumentasi
g. Apoteker / asisten apoteker menyerahkan obat high alert
kepada perawat dengan memberikan penjelasan yang
memadai atau meminta mereka untuk membaca secara teliti
prosedur penanganan obat high alert
PENGELOLAAN ELEKTROLIT
KONSENTRAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Rumah Sakit Ibu dan Anak
SENTOSA
Makassar FAR/RSIAS/054 0 3/5
Jl. Jenderal Sudirman No. 52
4. Pemberian
a. Sebelum perawat memberikan obat high alert kepada pasien
maka perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali
secara independen yang terdiri dari :
1) Kesesuaian antara obat dengan rekam medik/ instruksi
dokter dan dengan resep.
2) Ketepatan perhitungan dosis obat dan cara mencampur
obat
3) Identitaspasien
b. Perawat yang memberikan obat high alert secara infuse
harus memastikan :
1) Ketepatan kecepatan pompa infuse
2) Jika obat lebih dari satu maka tempelkan label nama obat
pada syringe pump dan setiap ujung jalur selang
c. Setiap kali pasien pindah ruang rawat, perawat pengantar
PROSEDUR menjelaskan kepada perawat penerima pasien bahwa pasien
bahwa pasien mendapatkan obat high alert
A. Magnesium Sulfat (Mgso4)
a. Dosis awal 4 gram selama 20 menit diikuti dengan infuse 1-2
gram /jam (1)
b. Untuk neonates :
Rescucitation : 25-50 mg/kg iv rapid infuse
Hypomagnesia :25-50 mg/kg iv rapid selama 30-60
Menit dosis ulang
Maintenance (parenteral nutrition ): 0.25-0.5 mEq/kg/hari IV
(2)
Loading dose Bolus Mgso4 40% 6 gram (15cc)
B. NaCl 3%
a. Untuk pengenceran dapat digunakan adalah aqua pro injeksi
b. Konsentrasi infuse dan laju pemberian tergantung kondisi
pasien
PENGELOLAAN ELEKTROLIT
KONSENTRAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Rumah Sakit Ibu dan Anak
SENTOSA
Makassar FAR/RSIAS/054 0 4/5
Jl. Jenderal Sudirman No. 52
c. Larutan intravena ini tidak boleh melebihi 100 mL/jam atau
400 ml/24 jam
d. Harus diberikan secara infuse lambat dan diamati secara
konstan untuk menghindari edema paru
e. Untuk hiponatremia kronis 30-100 ml per jam selama 12-24
jam berdasarkan kekurangan serum natrium
f. Untuk control peningkatan tekanan intracranial dosis 250-
300 ml bolus lebih dari 20 menit dapat digunakan
g. Aturtetesan infuse dengan seksama sesuai dengan instruksi
yang diberikan
h. Kecuali disebutkan lain maka laju penetesan maksimal
adalah 100 ml/jam
i. Laju konsentrasi maksimal 1 mEq/kg BB/jam
C. Natrium Bicarbonat (Meylon)
a. Gunakan hanya larutan NaHco3 yang sudah di encerkan
b. Jangan diberikan secara “IV. Push”
PROSEDUR
c. Konsentrasi infuse dan laju pemberian tergantung kondisi
d. IV awal mEq/kg/dosis Maintenance: 0.5 mEq/kg/dosis setiap
10 menit atau indikasi dengan arterial blood gas
e. Kecuali disebutkan lain, laju tetesan maksimal adalah 1
mEq/kg BB/jam
f. Hyperkalemia : 1-2 mEq iv selama 30 menit
Larutan yang disarankan :0.25 mEq/ml
D. Pengawasan (monitoring)
1. Dilakukan pengawasan mengenai efek terapi obat setelah
pemberian obat high alert
2. Dilakukan pengawasan mengenai efek samping obat setelah
pemberian obat high alert
3. Dilakukan pengawasan kepatuhan pasien menggunakan obat
high alert
4. Dilakukan pengawasan terhadap nilai normal laboratorium
PENGELOLAAN ELEKTROLIT
KONSENTRAT

Rumah Sakit Ibu dan Anak No. Dokumen No. Revisi Halaman
SENTOSA FAR/RSIAS/054 0 5/5
Makassar
Jl. Jenderal Sudirman No. 52
5. Dilakukan pengawasan gejala klinis setelah pemberian obat
PROSEDUR
high alert

1. InstalasiFarmasi
UNIT TERKAIT
2. Semua Unit Pelayanan

Anda mungkin juga menyukai