Nim : 018.06.0006
Kelas : A
Blok : Digestif 1
Rekreasi air termasuk pemandian air panas,danau, sungai, kolam renang dan spa.
Risiko bahaya yang berhubungan dengan rekreasi air dapat diminimalisasi dengan perilaku
yang aman dan tindakan pencegahan dasar. Bahaya kesehatan yang paling penting pada
rekreasi air ialah tenggelam dan cedera terutama pada kepala dan tulang.
Pertanyaan ketiga membahas penyakit yang terjadi saat berpariwisata dan bahkan kambuh
pada saat melakukan pariwisata. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan sistem digestif
sesuai pertanyaan ketiga diantaranya :
Diare merupakan penyakit umum yang mudah dibati. Namun, kondisi Anda bisa
makin parah bila diare tidak ditangani dengan baik. Diare yang parah dapat
mengakibatkan demam, turunnya berat badan, dan feses berdarah. Diare parah juga
dapat menyebabkan Anda mengalami dehidrasi dan kehilangan nutrisi. Pada
pariwisatawan, diare yang dialami lebih dikenal sebagai traveler’s diarrhea dan
umumnya diakibatkan oleh keracunan makanan.
2. Heat stroke adalah kondisi suhu tubuh yang meningkat tajam dan tiba-tiba dalam
waktu cepat, tetapi tubuh Anda tidak mampu atau tidak memiliki cukup waktu untuk
mendinginkan diri. Akibatnya Anda merasa kepanasan hebat, tak hanya dari luar tubuh
tapi juga dari dalam.Heat stroke biasanya terjadi saat seseorang menerima paparan
suhu panas dari lingkungan sekitar di luar batas toleransi tubuhnya, misalnya saat
cuaca sedang terik luar biasa. Heat stroke juga dapat dipicu oleh kelelahan akibat
aktivitas fisik dengan intensitas tinggi yang dapat menaikkan suhu tubuh,
seperti olahraga di siang hari dalam waktu lama.
3. Jet lag merupakan suatu kondisi yang umum dialami oleh para wisatawan yang
melewati beberapa zona waktu yang berbeda. Hal itu diakibatkan oleh gangguan jam
biologis pada tubuh atau jam biologis pada tubuh sulit beradaptasi dengan zona
waktu yang baru. Gejala jet lag dapat bervariasi tergantung pada masing-masing
orang. Sebagian orang mungkin mengalami gejala ringan akibat jet lag. Sementara
ada juga yang mengalami masalah kesehatan yang cukup parah karena kondisi ini.
Beberapa gejala yang terjadi akibat jet lag, meliputi:
4. Giardiasis atau Demam Linsang merupakan penyakit yang ditularkan melalui air
minum yang tidak bersih. Disebut demam linsang, karena parasit Giardia lamblia
penyebab penyakit, terdapat pada kotoran berang berang (linsang). Sebetulnya
parasit ini juga terdapat pada kotoran tikus kesturi (cecurut) dan juga kotoran hewan
peliharaan lain baik yang ternak, atau binatang rumah lain, seperti kucing dan anjing.
Manusia yang tertular parasit ini melalui minum air yang tercemar kotoran hewan
yang mengandung parasit, mungkin tidak memperlihatkan gejala sakit. Sedangkan
pada yang sakit timbul gejala :
Diare,
Kramp perut,
Mual mual,
Berat badan turun, dan rasa letih (cape) meskipun istirahat seharian.
Keluhan ini bisa berlangsung 1-3 minggu. Meskipun tidak menunjukkan gejala sakit,
seseorang yang sudah tertular parasit, dapat menularkannya ke orang lain, misalnya
di dalam keluarga, teman dekat di sekolah. Penyakit ini terdapat di seluruh dunia,
terutama di pedesaan, yang sanitasi air minumnya masih kurang mendapat perhatian.
Penularan, seperti penyakit saluran cerna lain, terjadi secara tangan ke mulut (hand-
to-mouth transfer).
4. Upaya apa yang dapat kita lakukan sebagai pencegahan penyakit-penyakit tersebut?
Jawaban :
Para pelancong memiliki risiko untuk terpajan beberapa penyakit infeksi. Risiko yang
dihadapi akan tergantung dari tujuan, standar akomodasi, hygiene dan sanitasi termasuk
juga perilaku pelancong saat bepergian. Pada beberapa kasus penyakit dapat dicegah
dengan vaksinasi namun ada juga yang belum tersedia vaksinnya. Tindakan pencegahan
harus dilakukan dengan sebaiknya walaupun ada vaksin atau tidak ada vaksin dan tindakan
medis yang tersedia.(1) Menurut buku International Travel and Health ada beberapa model
transmisi penyakit infeksi, antara lain :
a) Penyakit bersumber makanan (foodborne disease)
Penyakit dalam kategori ini dapat ditularkan melalui konsumsi makanan dan
minuman yang terkontaminasi. Contohnya; Hepatitis A, demam typhoid dan
kolera. Tentu saja dapat dicegah dengan menjaga hygiene makanan, minuman
dan air minum serta menghindari kontak dengan air pada tempat rekreasi yang
terkena polusi.
b) Penyakit bersumber vektor ( vectorborne disease)
penyakit jenis ini dapat ditularkan melalui serangga dan vector. Dapat dicegah
dengan menghindari gigitan serangga seperti memakai lotion anti serangga
(repellant) dan kontak dengan serangga pada daerab yang dicurigai sebagai
daerah rawan penyakit. Contohnya; malaria,demam kuning
c) Penyakit bersumber hewan (zoonoses)
Zoonesis terdiri dari penyakit infeksi yang dapat ditularkan melalui gigitan
hewan atau kontak dengan cairan tubuh atau kotoran hewan yang
terkontaminasi dapat juga bersumber dari konsumsi daging dan susu,
Contohnya; Rabies, Brucellosis, dan Leptospirosis.
d) Penyakit menular seksual
penyakit ini dapat ditularkan karena perilaku seksual yang tidak aman. Namun
dapat dihindari dengan berperilaku seksual yang aman seperti menggunakan
kondom.Contoh penyakit antara lain; Hepatitis B, HIV/ AIDS dan Syphilis
e) Penyakit bersumber darah (blood borne disease)
Penyakit pada kategori ini dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan
darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi. Bisa dicegah dengan menghindari
kontak langsung dengan darah dan caiaran tubuh yang terkontaminasi, selalu
mengganti jarum suntik dan memekai peralatan medis yang steril terutama pada
operasi dan bedah kosmetik.,seperti pada praktek tato, tindik dan akupuntur.
Contoh penyakit ini antara lain; Hepatitis B,HIV/AIDS dan Malaria.
f) Penyakit bersumber udara (airborne disease)
Penyakit pada kategori ini ditularkan dari orang ke orang melalui aerosol dan
droplet dari hidung dan mulut. Untuk mencegahnya maka kita harus
menghindari kontak pada daerah yang padat dan tempat tertutup. Contoh
penyakit ini antara lain; influenza,TBC
g) Penyakit yang ditularkan melalui tanah
penyakit jenis ini termasuk didalamya penyakit yang discbabkan dari
dormantforms (spora) dari agen yang terinfeksi, yang dapat menyebabkan
infeksi bila terjadi kontak dengan kulit yang terbuka misal karena adanya luka
atau goresan. Sehingga sangat penting untuk melindungi kulit kontak langsung
dengan tanah yang terkontaminasi. Contoh bakteri yang ditularkan melalui
tanah seperti Anthrax dan Tetanus serta parasit pada pencemaan seperti
Ascariasis dan Trichuriasis.
Daftar Pustaka :
1. https://kbbi.web.id/pariwisata (KBBI, diakses pada hari Minggu, 14 Juli 2019, pukul 11.11
pagi)
2. Djafri, D. , 2008, ANDALAS JOURNAL OF PUBLIC HEALTH : MANAJEMEN
KESEHATAN DAERAH WISATA Volume 3 No 1, Study Programme of Public Health
Faculty of Public Health Andalas University. ( https://doi.org/10.24893/jkma.3.1.1-4.2008
atau http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/47 , diakses pada hari
Minggu, 14 Juli 2019, pukul 01.00 siang)
3. https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/penyakit-gangguan-sistem-pencernaan-
umum/ (diakses pada hari Minggu, 14 Juli 2019, pukul 01.30 siang)
4. https://www.academia.edu/36218910/Kejadian_Diare_Pada_Wisatawan_Di_Daerah_Wisat
a (diakses pada hari Minggu, 14 Juli 2019, pukul 01.30 siang)
5. http://fmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/cermin-dunia-kedokteran.pdf (diakses
pada hari Senin, 15 Juli 2019, pukul 12.31 pagi)
6. https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/stroke-2/tips-mencegah-heat-stroke-adalah/ (diakses
pada hari Senin, 15 Juli 2019, pukul 12.35 pagi)
7. https://hellosehat.com/penyakit/jet-lag/(diakses pada hari Senin, 15 Juli 2019, pukul 12.41
pagi)