Anda di halaman 1dari 9

Nama : Fidelia Taufik

Nim : 018.06.0006
Kelas : A
Blok : Digestif 1

TUGAS PROFFESOR ADI PURA


Pertanyaan dan Pembahasan
1. Apa tujuan seseorang untuk melakukan pariwisata?
Jawaban :
Untuk membahas pertanyaan yang telah ada diatas, perlu kita mengerti dulu apa itu
parawisata. Pariwisata, menurut KBBI, merupakan sesuatu yang berhubungan dengan
perjalanan untuk rekreasi; pelancongan; turisme; pertanyaan pertama yang diajukan yaitu
‘apa tujuan seseorang untuk melakukan pariwisata’ bisa dilihat dari definisinya, yaitu untuk
rekreasi dan turisme.
2. Apa saja akibat kecelakaan yang dapat terjadi dalam berwisata?
Jawaban:
Kecelakaan lalu lintas dan kekerasan merupakan risiko yang cukup penting untuk
diperhatikan terutama pada Negara berkembang dan dapat saja terjadi pada daerah wisata
seperti kolam renang, wisata selam, dan berlayar. Orang-orang yang sedang dalam
perjalanan dapat saja mengalami kecelakaan, cedera atau mengalami kekerasan.
Kecelakaan lalu lintas dan kekerasan merupakan risiko yang cukup penting
diperhatikan terutama pada negara berkembang dan dapat saja terjadi pada daerah wisata
seperti, kolam renang, wisata selam dan berlayar. Akibat dari kecelakaan ini bisa
berdampak besar pada Negara yang dikunjungi dan pada wisatawan. Wisatawan yang
terkena kecelakaan dapat menuntut dan memberikan review buruk pada Negara yang
dikunjungi sehinga dapat mengakibatkan Negara tersebut di-black list, dan pada kasus-
kasus tertentu kecelakaan ini dapat menyebabkan kematian. Kecelakaan lalu lintas
penyebab tertinggi kematian pada para pelancong.
Para pelancong dapat mengurangi kemungkinan risiko melalui kesadaran akan bahaya
dan menindaklanjuti dengan upaya pencegahan yang tepat. Kecelakaan Lalu Lintas
Menurut International Travel and Health, 2003 dinyatakan bahwa lebih dari satu juta orang
meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia pada tahun 1998 dan lebih dari 10
juta orang mengalami cedera. Terutama pada negara berkembang yang peraturan lalu
lintasnya belum ditegakknaya dengan sepenuhnya.
Kemacetan lalu lintas, pejalan kaki berada pada jalan yang sama dengan kondisi jalan
yang tidak memadai termasuk rambu, penerangan dan perilaku menyetir yang kurang baik.
Ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan pelancong untuk mengurangi
risiko terlibat atau menjadi korban dari kecelakaan lalu lintas,antara lain:
1. Memiliki asuransi yang meliputi keseluruhan risiko atas sakit, cedera dan
kecelakaan.
2. Memiliki surat izin mengemudi internasional setidaknya berlaku untuk nasional.
3. Mendapatkan informasi mengenai peraturan lalu lintas negara terkait dan perawatan
mesin pada negara yang akan dikunjungi.
4. Tidak mengemudi pada jalanan yang tidak dikenal dengan baik.
5. Tidak mengemudi setelah meminum alcohol.
6. Mengemudi dalam batas kecepatan yang tepat.
7. Selalu menggunakan sabuk pengaman

3. Penyakit-penyakit apa yang dapat diderita/kambuh saat berwisata? (berkaitan dengan


sistem digestif)
Jawab :
Tentunya setiap perjalanan memiliki risiko-risiko sendiri, terutama risiko kesehatan
yang terkait dengan perjalanan. Berdasarkan International Travel andHealth,2003: 1
dinyatakan bahwa risiko yang mungkin akan memapar para pelancong ialah; daerah tujuan,
lamanya perjalanan, tujuan perjalanan, standard akomodasi dan saniatasi makanan dan
perilaku. Tentu saja hal tersebut akan berhubungan dengan usaha perjalanan dan wisata
yang banyak mengunjungi kota dan pusat wisata. "...durasi dari kunjungan dan perilaku dan
gaya hidup dari pelancong sebagai faktor penting dalam menetapkan tipe dari pajananagen
infeksi..."
Perlu diperhatikan pula kondisi kesehatan serta para pelancong yang membutuhkan
pelayanan khusus karena kondisi kesehatannya. Dapat kita kelompokkan dalam kategori
umur, kondisi hamil, cacat, pengidap penyakit kronik
Risiko kesehatan juga bergantung kepada rute perjalanan yang ditempuh, diantaranya :
perjalanan udara dan perjalanan pada rekreasi air.

Risiko kesehatan Pada Perjalanan Udara


Memilih untuk bepergian dengan menggunakan pesawat mengatasnamakan efisiensi
dan efektifitas. Penghematan waktu merupakan keuntungan yang jelas lebih unggul
dibandingkan transportasi lain,walaupun dari segi biaya relative lebih mahal. " Menurut
International Civil Aviation Organization ,jumlah penumpang pesawat melebihi 1562 juta
pada tahun 1999 dan 1647 juta pada tahun 2000."(l) Penerbangan terutama untuk jarak jauh
tentu saja akan memberikan efek pada kesehatan dan kenyamanannya, terutama pada
penumpang yang telah mempunyai keluhan kesehatan atau mengidap penyakit sebelumnya
dan mereka termasuk dalam kelompok yang lebih rentan. Menurut WHO International
Travel and health, 2003: 12, dinyatakan bahwa ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kesehatan penumpang, antara lain;
1. Tekanan udara kabin
"Tekanan udara kabin setara dengan tekanan udara pada ketinggian 1500-2500
m(5000-8000 kaki)di atas permukaan laut. Sehingga persediaan oksigen berkurang
dan bertambahnya gas dalam tubuh. Namun efeknya akan dapat ditoleransi oleh
penumpang yang berada dalam kondisi sehat."
2. Kelembaban kabin
Seperti dinyatakan dalam WHO, 2003 : 13 bahwa kelembaban kabin pesawat
biasanya rendah,kurang dari 20%.Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan
pada mata,mulut,dan hidung tapi hanya sedikit berisiko pada kesehatan. Keluhan
tersebut dapat diatasi dengan konsumsi air yang cukup sebelum dan selama
penerbangan, memakai pelembab kulit atau memakai kacamata dibandingkan
dengan memakai lensa kontak
3. Dehidrasi
Sangat tidak dianjurkan mengkonsumsi alkohol sebelum atau saat penerbangan.
Alkohol berperan untuk menyebabkan dehidrasi.
4. Radiasi sinar kosmis dan ozon
The International Commisionon Radiological Protection telah menetapkan 1 mSV
per tahun sebagai standard batas aman untuk melindungi tubuh dari bahaya radiasi
ion. Ozon dapat dengan mudah terkonversi menjadi oksigen oleh panas dan
beberapa proses katalitik sedangkan sianar kosmis pada ketinggian penerbangan
terdiri dari radiasi ion energi tinggi dan netron. Selain keempat hal tersebut ada juga
beberapa hal yang sering dihadapi penumpang seperti ;motion sickness, masalah
immobilitas dan sirkulasi serta jet lag. Masalah psikologi juga dapat terjadi dalam
bentuk stress dan takut terhadap penerbangan (flightphobia).

Risiko kesehatan Pada Rekreasi Air

Rekreasi air termasuk pemandian air panas,danau, sungai, kolam renang dan spa.
Risiko bahaya yang berhubungan dengan rekreasi air dapat diminimalisasi dengan perilaku
yang aman dan tindakan pencegahan dasar. Bahaya kesehatan yang paling penting pada
rekreasi air ialah tenggelam dan cedera terutama pada kepala dan tulang.

Pertanyaan ketiga membahas penyakit yang terjadi saat berpariwisata dan bahkan kambuh
pada saat melakukan pariwisata. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan sistem digestif
sesuai pertanyaan ketiga diantaranya :

1. Diare adalah penyakit pencernaan yang diakibatkan oleh keracunan


makanan(kontaminasi bakteri), alergi makanan tertentu, atau makan sesuatu di saat
yang tidak tepat (misalnya, makan pedas saat perut kosong). Diare merupakan
gangguan sistem pencernaan yang paling sering terjadi pada banyak orang. Mulai
dari anak-anak sampai lansia pasti pernah diare minimal sekali seumur hidup. Anda
dikatakan mengalami diare saat frekuensi buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali
per hari dengan tekstur feses yang encer. Gejala diare juga dapat disertai dengan:

 Rasa ingin segera BAB


 Muntah
 Mual
 Sakit perut melilit, atau perut terasa tidak nyaman

Diare merupakan penyakit umum yang mudah dibati. Namun, kondisi Anda bisa
makin parah bila diare tidak ditangani dengan baik. Diare yang parah dapat
mengakibatkan demam, turunnya berat badan, dan feses berdarah. Diare parah juga
dapat menyebabkan Anda mengalami dehidrasi dan kehilangan nutrisi. Pada
pariwisatawan, diare yang dialami lebih dikenal sebagai traveler’s diarrhea dan
umumnya diakibatkan oleh keracunan makanan.

2. Heat stroke adalah kondisi suhu tubuh yang meningkat tajam dan tiba-tiba dalam
waktu cepat, tetapi tubuh Anda tidak mampu atau tidak memiliki cukup waktu untuk
mendinginkan diri. Akibatnya Anda merasa kepanasan hebat, tak hanya dari luar tubuh
tapi juga dari dalam.Heat stroke biasanya terjadi saat seseorang menerima paparan
suhu panas dari lingkungan sekitar di luar batas toleransi tubuhnya, misalnya saat
cuaca sedang terik luar biasa. Heat stroke juga dapat dipicu oleh kelelahan akibat
aktivitas fisik dengan intensitas tinggi yang dapat menaikkan suhu tubuh,
seperti olahraga di siang hari dalam waktu lama.

3. Jet lag merupakan suatu kondisi yang umum dialami oleh para wisatawan yang
melewati beberapa zona waktu yang berbeda. Hal itu diakibatkan oleh gangguan jam
biologis pada tubuh atau jam biologis pada tubuh sulit beradaptasi dengan zona
waktu yang baru. Gejala jet lag dapat bervariasi tergantung pada masing-masing
orang. Sebagian orang mungkin mengalami gejala ringan akibat jet lag. Sementara
ada juga yang mengalami masalah kesehatan yang cukup parah karena kondisi ini.
Beberapa gejala yang terjadi akibat jet lag, meliputi:

 Gangguan tidur – seperti insomnia, bangun terlalu awal atau mengantuk


berlebihan
 Kelelahan pada siang hari
 Merasa gelisah
 Sakit kepala
 Dehidrasi
 Kesulitan berkonsentrasi atau berfungsi secara normal
 Daya ingat menurun
 Berkurangnya nafsu makan
 Sembelit, gangguan pencernaan, atau diare
 Tidak enak badan
 Perubahan mood

4. Giardiasis atau Demam Linsang merupakan penyakit yang ditularkan melalui air
minum yang tidak bersih. Disebut demam linsang, karena parasit Giardia lamblia
penyebab penyakit, terdapat pada kotoran berang berang (linsang). Sebetulnya
parasit ini juga terdapat pada kotoran tikus kesturi (cecurut) dan juga kotoran hewan
peliharaan lain baik yang ternak, atau binatang rumah lain, seperti kucing dan anjing.
Manusia yang tertular parasit ini melalui minum air yang tercemar kotoran hewan
yang mengandung parasit, mungkin tidak memperlihatkan gejala sakit. Sedangkan
pada yang sakit timbul gejala :
 Diare,
 Kramp perut,
 Mual mual,
 Berat badan turun, dan rasa letih (cape) meskipun istirahat seharian.
Keluhan ini bisa berlangsung 1-3 minggu. Meskipun tidak menunjukkan gejala sakit,
seseorang yang sudah tertular parasit, dapat menularkannya ke orang lain, misalnya
di dalam keluarga, teman dekat di sekolah. Penyakit ini terdapat di seluruh dunia,
terutama di pedesaan, yang sanitasi air minumnya masih kurang mendapat perhatian.
Penularan, seperti penyakit saluran cerna lain, terjadi secara tangan ke mulut (hand-
to-mouth transfer).

4. Upaya apa yang dapat kita lakukan sebagai pencegahan penyakit-penyakit tersebut?
Jawaban :
Para pelancong memiliki risiko untuk terpajan beberapa penyakit infeksi. Risiko yang
dihadapi akan tergantung dari tujuan, standar akomodasi, hygiene dan sanitasi termasuk
juga perilaku pelancong saat bepergian. Pada beberapa kasus penyakit dapat dicegah
dengan vaksinasi namun ada juga yang belum tersedia vaksinnya. Tindakan pencegahan
harus dilakukan dengan sebaiknya walaupun ada vaksin atau tidak ada vaksin dan tindakan
medis yang tersedia.(1) Menurut buku International Travel and Health ada beberapa model
transmisi penyakit infeksi, antara lain :
a) Penyakit bersumber makanan (foodborne disease)
Penyakit dalam kategori ini dapat ditularkan melalui konsumsi makanan dan
minuman yang terkontaminasi. Contohnya; Hepatitis A, demam typhoid dan
kolera. Tentu saja dapat dicegah dengan menjaga hygiene makanan, minuman
dan air minum serta menghindari kontak dengan air pada tempat rekreasi yang
terkena polusi.
b) Penyakit bersumber vektor ( vectorborne disease)
penyakit jenis ini dapat ditularkan melalui serangga dan vector. Dapat dicegah
dengan menghindari gigitan serangga seperti memakai lotion anti serangga
(repellant) dan kontak dengan serangga pada daerab yang dicurigai sebagai
daerah rawan penyakit. Contohnya; malaria,demam kuning
c) Penyakit bersumber hewan (zoonoses)
Zoonesis terdiri dari penyakit infeksi yang dapat ditularkan melalui gigitan
hewan atau kontak dengan cairan tubuh atau kotoran hewan yang
terkontaminasi dapat juga bersumber dari konsumsi daging dan susu,
Contohnya; Rabies, Brucellosis, dan Leptospirosis.
d) Penyakit menular seksual
penyakit ini dapat ditularkan karena perilaku seksual yang tidak aman. Namun
dapat dihindari dengan berperilaku seksual yang aman seperti menggunakan
kondom.Contoh penyakit antara lain; Hepatitis B, HIV/ AIDS dan Syphilis
e) Penyakit bersumber darah (blood borne disease)
Penyakit pada kategori ini dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan
darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi. Bisa dicegah dengan menghindari
kontak langsung dengan darah dan caiaran tubuh yang terkontaminasi, selalu
mengganti jarum suntik dan memekai peralatan medis yang steril terutama pada
operasi dan bedah kosmetik.,seperti pada praktek tato, tindik dan akupuntur.
Contoh penyakit ini antara lain; Hepatitis B,HIV/AIDS dan Malaria.
f) Penyakit bersumber udara (airborne disease)
Penyakit pada kategori ini ditularkan dari orang ke orang melalui aerosol dan
droplet dari hidung dan mulut. Untuk mencegahnya maka kita harus
menghindari kontak pada daerah yang padat dan tempat tertutup. Contoh
penyakit ini antara lain; influenza,TBC
g) Penyakit yang ditularkan melalui tanah
penyakit jenis ini termasuk didalamya penyakit yang discbabkan dari
dormantforms (spora) dari agen yang terinfeksi, yang dapat menyebabkan
infeksi bila terjadi kontak dengan kulit yang terbuka misal karena adanya luka
atau goresan. Sehingga sangat penting untuk melindungi kulit kontak langsung
dengan tanah yang terkontaminasi. Contoh bakteri yang ditularkan melalui
tanah seperti Anthrax dan Tetanus serta parasit pada pencemaan seperti
Ascariasis dan Trichuriasis.
Daftar Pustaka :
1. https://kbbi.web.id/pariwisata (KBBI, diakses pada hari Minggu, 14 Juli 2019, pukul 11.11
pagi)
2. Djafri, D. , 2008, ANDALAS JOURNAL OF PUBLIC HEALTH : MANAJEMEN
KESEHATAN DAERAH WISATA Volume 3 No 1, Study Programme of Public Health
Faculty of Public Health Andalas University. ( https://doi.org/10.24893/jkma.3.1.1-4.2008
atau http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/47 , diakses pada hari
Minggu, 14 Juli 2019, pukul 01.00 siang)
3. https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/penyakit-gangguan-sistem-pencernaan-
umum/ (diakses pada hari Minggu, 14 Juli 2019, pukul 01.30 siang)
4. https://www.academia.edu/36218910/Kejadian_Diare_Pada_Wisatawan_Di_Daerah_Wisat
a (diakses pada hari Minggu, 14 Juli 2019, pukul 01.30 siang)
5. http://fmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/cermin-dunia-kedokteran.pdf (diakses
pada hari Senin, 15 Juli 2019, pukul 12.31 pagi)
6. https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/stroke-2/tips-mencegah-heat-stroke-adalah/ (diakses
pada hari Senin, 15 Juli 2019, pukul 12.35 pagi)
7. https://hellosehat.com/penyakit/jet-lag/(diakses pada hari Senin, 15 Juli 2019, pukul 12.41
pagi)

Anda mungkin juga menyukai