Anda di halaman 1dari 33

Dr.

M Nurman Hikmallah, SpTHT

KELAINAN TELINGA TENGAH


II.KAVUM TIMPANI

1. Barotrauma ( Barootitis, Aerootitis )


Causa : - perubahan tekanan yang mendadak dan
ada disfungsi dari tuba
Gejala : - rasa sakit mendadak
- kurang dengar
- telinga rasa penuh
- gemrebeg
Pemeriksaan : - ada cairan di kavum timp.
- adanya gelembung udara
Terapi : - mengeluarkan cairan dgn parasentese
- dekongestan
- mencegah infeksi
2. Radang Telinga Tengah ( Otitis Media )

Definisi : radang mukoperiost dari rongga telinga


tengah
Klasifikasi atas dasar faktor2 :
- m.timpani : utuh – perforasi
- waktu : akut – subakut – kronis
- adanya cairan atau tidak
Klasifikasi :
a. Otitis Media Akut ( O.M.A )
b. Otitis Media Kronik O.M.K )
c. Otitis Media Dengan Efusi ( O.M.E )
OTITIS MEDIA AKUT ( O.M.A )

DEFINISI
O.M.A adalah radang mukopreiost dari rongga telinga
tengah yang disebabkan oleh kuman.

KAUSA
- Komplikasi I.S.P.A ( sebagian besar )
- Kuman masuk telinga tengah karena :
- tersedak
- tumpah-tumpah
- bayi minum sambil tiduran
- menyelam
- melalui lubang perforasi
GEJALA
- Otalgia
- Panas terutama daerah kepala leher
- Gangguan pendengaran ( C.H.L ) & tinitus
- Otofoni
- Kadang2 kejang oleh karena rangsang meningen
- Mastoidism : - sakit daerah retroaurikuler
- agak hiperemis

PERJALANAN PENYAKIT
Stadium I : Salpingitis ( Radang Tuba Eustakhii )
- Telinga terasa tersumbat ( penuh )
- Gemrebeg, kurang dengar, otofoni
- Kadang-kadang otalgia
- Otoskopi : m.timpani masih normal
Stadium II ( Stadium Presupurasi )
- Gejala sama dengan Stadium I tapi lebih hebat
- Pada Otoskopi : m.timpani merah diffus atau tampak
vaskularisasi yang jelas dari manubrium malei
ke perifer.

Sradium III ( Stadium Supurasi )


- Gejala lebih hebat lagi
- Pada anak2 : - tambah rewel
- sering disertai kejang
- Retroaurikula udem
- M.Timpani :
- merah membara
- bulging --->ada titik ischemik warna kuning
( oleh karena nekrose ) ---> pecah --->perforasi
Stadium IV : Stadium Resolusi
Ada beberapa kemungkinan pada stadium ini
1. M.Timpani utuh :
a. Sembuh --- kembali seperti sediakala
b. Tidak sembuh --- proses berlanjut --- glue ear
2.M.Timpani Perforasi :
a. Sembuh --- menutup ---- cicatrik
b. Sembuh --- tidak menutup --- dry ear
c. Tidak sembuh --- otitis media kronik

TERAPI
- antibiotik
- analgetik/antipiretik
- jangan lupa terapi I.S.P.A
- parasentese
PARASENTESE ( MIRINGOTOMI )

- Dilakukan pada stadium I, II, III dikwadran


anteroiferior
- Mencegah perforasi spontan --- per primam
- Mencegah komplikasi : - antritis
- otitis media adesiva
- Untuk drainase : - menurunkan panas
- mengurangi rasa sakit
- Untuk pengobatan lokal
PERFORASI M.TIMPANI

Bila ada perforasi m.timpani ada beberapa hal yang


perlu diperhatikan
1. Letak perforasi :- sentral
- attik
- marginal/perifer
2. Luas perforasi : - kecil
- besar
- subtotal
- total
3. Tepi perforasi : - licin, tebal
- tidak rata, tipis
4. Jumlah perforasi : - single
- multiple
OTITIS MEDIA KRONIK
KLASIFIKASI

Klasifikasi mengacu pada pembagian fisiologik dari


telinga tengah. Telinga tengah dibagi atas dua bagian
oleh diafragma timpani, menjadi :
1. Timpani anterior yang terdiri atas :
- mesotimpani
- hipotimpani
- tuba eustakhii
2. Timpani posterior
- epitimpani
- retrotimpani
$. Diafragma timpani terdiri atas :
- rangkaian tulang pendengaran
- mesenterium timpani

KLASIFIKASI

I. TIPE TUBOTIMPANAL
1. Permanen perforation syndrom
2. Persistent mocosal disease

2. TIPE ATIKOANTRAL
1. Timpano mastoid disease
2. Kholesteatoma
TUBO TIMPANAL DISEASE

- peradangannya dibag. Timpani anterior


- sering dijumpai pada anak
- perforasi m.timpani sentral
- kronisitas, karena disfungsi tuba
- jarang menimbulkan komplikasi
- discharge : serus, mukus, mukopurulen

Bentuknya :
1. Permanen Perforation Syndrom
- m.timp. tetap berlobang,--> dry ear
- dapat kambuh lagi bila :
- ada I.S.P.A
- kemasukan air
2. Persistent Mucosal Disease
Mukosa tidak dapat pulih kembaliseperti semula,
telah berubah menjadi :
- jar.fibrous
- jar.granulasi
- polip
Discharge : - serus
- mukous
- purulen
- dan kombinasinya
Biasanya terdapat pada penderita yang keadaan
umum kurang, anemis, penyakit sistemis
II. ATTICO ANTHRAL DISEASE
- peradangan ditimpani posterior
- sering menimbulkan komplikasi karena drainase
yang kurang baik dikarenakan adanya diafragma
timpani.

II.1. Tipe Timpanomastoid


- perforasi m.timpani : - marginal
- atik
- discharge purulen, kuning kental berbau
- terdapat pada semua umur
- komplikasi mastoiditis
II.2. Kholesteatoma

Klasifikasi :
a. Kholesteatoma Kongenital
b. Kholesteaoma Aquisita :
- Primer
- Sekunder

Yang termasuk Otitis Media hanya :


Kholesteatoma Aquisita Sekunder
KHOLESTEATOMA KONGENITAL

- Asal sisa2 embrional ektoderm


- Terdapat : - ditelinga : - apex os petrosus
- kavum timpani
- diluar telinga : - ginjal
- sinus para nasal
- Sinonim : Primary Epidermoid Tumor
- Diagnosis :
- tidak ada riwayat infeksi ( Otitis Media )
- tidak ada riwayat oklusi tube
- m.timpani utuh
- lokasi pada umumnya di os petrosus, sehingga
sering menimbulkan parese n.VII
KHOLESTEATOMA AQUISITA PRIMER

- Etiologi : obstruksi tuba kronik, terjadi retraksi membr.


Shrapnell ---> membentuk kantong di epitim.
-Sinonim : - retraksi kholesteatoma
- invaginasi kholesteatoma
-Diagnosis :
- tidak ada riwayat O.M
- ada riwayat oklusi tubae
- perforasi m.timp. di pars flasida
- invaginasi teori ---> tekanan dalam kavum timp.
turun ---> retraksi membr.Shrapnell ---> Kholes.
KHOLESTEATOMA AQUISITA SEKUNDER

- Kausa : Otitis Media Kronik


- Teori :
a. Metaplasia teori
Karena peradangan yang terus menerus, epitel
kavum timpani mengalami metaplasi sel kolum-
ner ---> kuboid ---> gepeng ( squamous ) --->
kholesteatoma
b. Imigrasi teori
Perforasi marginal ---> epitel kulit c.a.e masuk
kedalam kavum timpani ---> kholesteatoma
- Gejala :
-Gejala :
- histologis sama dengan kholes. aquisita primer
- jalannya lebih progresif
- discharge : - mukopurulen
- kental
- berbau
- cepat menimbulkan komplikasi, seperti :
- paralise N.VII
- ketulian mula2 C.H.L kemudian S.N.H.L
- labirintitis
- mastoiditis
- meningitis
DIAGNOSA BANDING KHOLESTEATOMA
TANDA2 KONGENITAL AQUISITA AQUISITA
PRIMER SEKUNDER
Obstruksi (-) ( ++ ) (±)
Tuba
Riwayat (-) (± ) (+)
O.M
M.Timpani Utuh -Retraksi Perforasi
-Perf.Atik -Sentral

- Marginal

Lokasi Os Petrosus Epitimpani Meso/hipo

Asal Embrional Retraksi Kholes Metaplasi teori


Invaginasi teori Imigrasi teori
MASTOIDITIS
Radang mukoperiost selule mastoid atau tulang
mastoid
Gejala : - otoroe yang profus
- discharge kuning, kental, berbau
- rasa sakit belakang telinga
spontan atau pada penekanan
- C.H.L
PATOGENESE

Rad.mukoperiost selule ---> edema mukosa --->


Kongesti ---> trombus tromboplebitis

Besar perdarahan mast.tromboplebitis

nekrose
Mukosa & selule mast.tipe hemorargik

squesterisasi

Mast.tipe koalesen
O.M.K DICURIGAI MASTOIDITIS, BILA :

@ Discharge profus, kental, kuning, berbau


@ Asheron sign / reservoir sign +
@ Perforasi m.Timp. attic / marginal
@ Bengkak di posterosuperior C.A.E ( Gelle absces )
@ Absces/fistel retroaurikuler
@ Granulasi, polip di. C.A.E
@ Bezold absces, Maurette absces

Komplikasi :
A.Intrakranial B.Ekstrakranial
- meningitis - paralisa N.VII
- absces otak - labirintitis
- Subdural absces - fistel retroaurikuler
O.M.E
OTITIS MEDIA dengan EFUSI
Definisi :
O.M.E adalah radang mukoperiostium rongg
telinga tengah yang ditandai adanya cairan
dan m.timp tetap utuh

Macamnya tergantung efusinya :


EKSUDAT ---> O.M Eksudativa nama lain :
- hidrotimpanum
- airo otitis
- baro otitis
SEROUS ---> O.M Serosa :
- S.O.M
- O.M Kataralis
MUKOID ---> O.M Mukoid :
- M.O.M
- O.M Sekretoria
- Glue ear

PENYEBAB O.M.E
- obstruksi tuba kronis
- alergi
- barotrauma : adanya perubahan yang mendadak
dalam kavum timpani
- O.M.A dimana m.timp utuh ---> cairan purulen di
resorbsi ---> sekret kental ---> glue ear
PATOGENESE O.M.E

Oleh karena obstruksi tuba kronis sedang proses per-


tukaran gas di kav.timp tetap berjalan --->
- di kav.timp O2 kurang, CO2 bertambah
- di kapiler PO2 turun, PCO2 tetap ---> terjadi peru-
bahan ratio PO2 : PCO2 kapiler ---> permeabilitas
kapiler naik --- > keluar cairan darah/serus --->
udem interseluler ---> cairan melalui antar sel masuk
ke kavum timp. ---> terjadi efusi (OME) fase pasif
- lama kelamaan ---> oleh karena rangsangan pada
mukosa ---> sel sekretorik & sel goblet akan bertam-
bah ---> menghasilkan sekresi mukus ---> O.M.E
fase aktif
GEJALA

- telinga seperti tertutup/rasa penuh


- tinnitus yang pulsasi, freq. rendah
- tuli hantaran, lama2 SNHL
- displakusis/mendengar dobel
- m.timp bisa normal, retraksi, cembung

TERAPI

- Mengeluarkan cairan ---> PC


- Medikamen : dekongestan, antihistamin, steroid
- Cari penyebabnya
KOMPLIKASI

- m.timpani : - retraksi
- atrofi
- kholesteatoma
- kavum timpani : - O.M.K
- kholesteatoma
- Telinga dalam : S.N.H.L
TUBA EUSTACHII

Tuba Eustachii merupakan satu2-nya pintu gerbang ke


kavum timpani, karenanya sangat penting untuk ae –
rasi dan drainase

Patologi Tuba Eustachii adalah insufisiensi (sumbatan)

a. Tersumbat ostiumnya :
Semua proses patologi dinasofaring : I.S.P.A, tumor
nasofaring, adenoiditis
b. Tersumbat pada lumenya : radang, post radiasi
c. Terdesak jaringan perituba : tonsilitis kronik, tumor
nasofaring
Gejala :
- kurang dengar
- tinitus
- telinga terasa penuh
- otofoni

Terapi :
- valsava
- katerisasi
- operasi
- hilangkan kausanya
LABIRINTITIS
KAUSA : - O.M.K
- Kholestetaoma
- Mastoiditis
- Trauma

Jalannya infeksi melalui :


- fistel kanalis semisirkularis lateralis
- foramen ovale
- foramen rotundum
- merusak promontorium
Gejalam umum
- gangguan keseimbangan
- gangguan pendengaran
- nausea muntah
- pusing
- keringat dingin

KLASIFIKASI

-Lab. Sirkumskripta
-Lab. Diffusa
FRAKTUR OS TEMPORALE

Transversal Longitudinal

-10%-20% - 80% - 90%


- benturan frontal/osipital - temporal
- garis fraktur tegak lurus axis - sejajar axis
- mengenai :- promontorium - atap c.a.e & kav.timp
- labirin - labirin utuh
- vertigo - tidak ada vertigo
- m.timpani utuh - m.timpani robek
- S.N.H.L - C.H.L
- parese n.VII timbul :- cepat - timbul lambat

Anda mungkin juga menyukai