Anda di halaman 1dari 16

RONDE KEPERAWATAN

Suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di


samping klien dilibatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus
tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau
konselor, kepala ruangan, perawat assosciate, dan perlu
juga melibatkan seluruh anggota tim(Nursalam, 2014).
Menurut Nursalam (2002), tujuan dari
ronde keperawatan yaitu :
1. Menumbuhkan cara berfikir secara kritis.
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berasal dari masalah klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi
rencana perawatan.
7. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan.
Pasien bernama Tn . S, 67 tahun
Diagnose masuk : Anoreksia Geriatri

Keluhan utama : Tidak mau makan


Riwayat penyakit sekarang :
Panurunana selera makan kurang lebih sudah 2
bulan, hanya mampu menghabiskan 2-3 sendok
makan dan bisa minum sedikit

Bulan Juli, keluarga membawa klien berobat dan


opname di RS Siaga selama 4 hari dan dipasang NGT
lalu pasien di rujuk ke RSUD AWS

Pasien riwayat meroko sejak remaja, memiliki riwayat


Hipertensi, dan Stroke hemiparese Dextra
Tanda tanda Vital :
T; 120/80 Nadi : 52x/m RR: 20x/m Temp: 36’C

Diet selama di RS : diit cair 6 x sehari


Intake cairan : hanya minum melalui NGT dan minum
beberapa teguk air minum
BAB di pampers 2-3 x konsistensi cair
Bak di pampers, 3 x ganti dengan pampers penuh urin
Pendengaran berkurang Penglihatan sudah berkurang, sclera tidak
ikterik, konjungtiva anemis, kornea mata
Mukosa bibir kering, gigi keruh, tidak menggunakan alat bantu
tidak utuh, kulit biir penglihatan
terkelupas, kebersihan
mulut tidak terjaga Bentuk dada normal, lesi (-), pola nafas
normal, RR: 20x/menit.
Riwayat Hipertensi (+) stroke (+) hemiparese
GCS : E4 V5 M5 dextra

Turgor kulit kering , elastisitas kulit > 4 detik,


luka dekubitus di bokong
Bising usus 9-18 x
permenit
Terdapat kaku sendi ekstrimitas, pergerakan
selama sakit di bantu oleh keluarga
Pembacaan Rontgen :
jantung besar dan bentuk normal, paru kedua
hilus normal, parenkhim tidak tampak kelainan,
kedua sinus tajam

Pemeriksaan Hasil Grafik Nilai Rujukan Unit

Leukosit 8,83 __(__)_*_ 4.80 – 10.80 10ˆ3/μL

Hemoglobin 9,9 _*_(__)__ 14.0 – 18.0 g/dL


Hematokrit 30,9 _*_(__)__ 37.0 – 54.0 %
Trombosit 200 __(_*_)__ 150–450 10ˆ3/μL
Diagnosis keperawatan

1. Ketidak seimbangan nutrisi 2. Kerusakan intergritas kulit,


, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
tubuh berhubungan dengan tekanan tonjolan tulang
asupan diet kurang.
DS: keluarga mengatakan ada
DS: keluarga mengatakan luka di bokong, pada
makan hanya 2-3 sendok, tulang ekor, muncul sejak
penurunan berat badan 6- bepasien susah makan dan
10 kg, dulu pasien gemuk berbaring lama
sekarang kurus sekali
DO : Turgor kulit menurun,
DO: pasien terlihat lemah, kulitt kering, luka di bagian
kahexia, turgor kulit tulang ekor, warna kulit
menurun > 4 detik, mukosa kemerahan dan hitam di
oral kering dan bibir pecah, bagian luka
rambut rontok, bisisng usus
18 x permenit
Diagnosis keperawatan

3. Hambatan mobilitas fisik,


berhubungan dengan
malnutrisi , penurunan
kekuatan kendali dan
massa otot

DS: keluarga mengatakan


pasien sudah mengalami
kelemahan sejak 5 tahun
yang lalu; susah bergerak,
dan susah makan sejak 2
bulan lalu

DO : Hemiparese dextra, pasien


lemah, tonus otot 1, tingkat
kemandirian 1 ( total care )
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI YANG SUDAH DILAKUKAN
Tentang nutrisi :
1. Menginformasikan apa saja makanan yang bisa
menjadi diit pasien ( sesuaikan dengan ahli gizi)
2. melakukan oral hygiene
3. Memberikan makanan cair
4. Mengingatkan pada keluarga tentang cara
pemberian makan per sonde

Masalah integumen :
1. Memeriksa kulit & selaput terkait adaya
kemerahan, edema atau drainase
2. Memonitor warna dan suhu
3. Anjurkan untuk menjaga kebersihan alat tenun,
tidak ada kain yang terlipat di bawah badan pasien
4. Menjaga kebersihan tubuh pasien dan
menganjurkan keluarga menyeka pasien
5. Mengubah posisi pasien paling tidak 2 jam sekali
IMPLEMENTASI YANG SUDAH DILAKUKAN

Masalah Mobilitas :
1. Mengkaji tingkat mobilisasi pasien
2. Mengubah posisi pasien
3. Mengajarkan pada keluarga tentang fungsi
mobilisasi bagi pasien
4. Mengajarkan keluarga untuk tehnik ambulansi
pasien , miring kanan dan kiri
5. Mendampingi keluarga saat melakukan tehnik
mobilisasi pasien
6. Menganjurkan keluarga untuk mobilisasi pasien
secara mandiri
IMPLEMENTASI KOLABORASI

Memberikan obat obatan sesuai advise dokter :


1. Ceftriaxone 1000 mg/ IV
2. Omeprazole 40 mg
3. Metronidazole 500 mg
Untuk para hadirin yang terhormat,
Kami haturkan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai