Anda di halaman 1dari 2

Diabetes adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak

menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau glukosa),
atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang
dihasilkannya. Diabetes adalah masalah kesehatan masyarakat yang penting,
menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas yang menjadi
target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia. Jumlah kasus dan prevalensi
diabetes terus meningkat selama beberapa dekade terakhir. (WHO Global Report,
2016).

Secara global, diperkirakan 422 juta orang dewasa hidup dengan diabetes
pada tahun 2014, dibandingkan dengan 108 juta pada tahun 1980. Prevalensi
diabetes di dunia (dengan usia yang distandarisasi) telah meningkat hampir dua
kali lipat sejak tahun 1980, meningkat dari 4,7% menjadi 8,5% pada populasi
orang dewasa. Indonesia sendiri termasuk dalam sepuluh besar negara dengan
penderita diabetes terbesar di dunia. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh
WHO, pada tahun 2000 penderita diabetes di Indonesia mencapai 8,4 juta
penduduk, dan pada tahun 2030 diestimasikan mencapai 21,3 juta penduduk.
Salah satu provinsi di Indonesia yang mengalami peningkatan jumlah penderita
diabetes melitus ≥ 15 tahun yaitu Lampung.

Lampung merupakan salah satu provinsi yang sedang mengalami


pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan tindakan untuk mengurangi
angka penderita diabetes di semua golongan usia, supaya sumber daya
manusianya tetap produktif dan tidak menjadi beban negara. Namun, dalam
melakukan tindakan penanganan, sebelumnya kita harus mengetahui
permasalahan yang menimbulkan peningkatan penderita diabetes melitus.
Dengan hal tersebut, maka penanganan penyakit diabetes melitus dapat terlaksana
dengan efektif dan efisien.
Menurut Kemenkes, diabetes melitus atau DM merupakan gangguan
metabolik menahun akibat pankreas tidak cukup memproduksi insulin atau tubuh
tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai