Disusun Oleh:
Dicky Santoso
NRP. 1423014064
SURABAYA
2018
i
HALAMAN PERSEMBAHAN
vi
Kata Pengantar
1. Kepada papa dan mama yang selalu memberi semangat disetiap saat
hingga berkata “Kamu pasti bisa”. Terimakasih untuk semangatnya pa,
ma.
vii
5. Kepada Dimmy dan Natalie sebagai adik yang selalu meributi
pengerjaan ini, namun tanpa kalian tidak mungkin juga aku mengerjakan
proposal ini.
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................................xv
Bab I pendahuluan
ix
II.2 Three Way Strategy MPR untuk Event .................................................12
IV.4 Hasil dan Temuan dari Strategi Public Relations Marvel City Surabaya
Dalam Meningkatkan Animo Pemgunjung Marvel City Melalui Program
Event “Meet and Greet”” .............................................................................39
x
IV.4.1 Mendefinisikan Masalah atau Peluang .....................................40
Lampiran ......................................................................................................70
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.2 Eufhoria Meet and Greet bersama pemain Warkop DKI .......... 5
Gambar I.3 Eufhoria Meet and Greet bersama pemain Film “Hangout” ..... 7
Gambar IV.8 Suasana Meet and Greet ketika foto bersama (selfie) ............49
Gambar IV.9 Suasan nonton bareng pada acara meet and greet ..................49
Gambar IV.14 Suasana Meet and Greet ketika foto bersama (selfie) ..........58
Gambar IV.15 Suasan nonton bareng pada acara meet and greet ................59
xii
Gambar IV.16 Meet and Greet Warkop DKI ..............................................62
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
ABSTRAK
xv
ABSTRACT
xvi
Bab I
Pendahuluan
1
2
Gambar I.1
Salah satu keunggulan dari Marvel adalah adanya Lotte Mart yang
merupakan tempat berbelanja yang sangat besar dengan diserai dengan
tempat makan untuk pengunjung. Mall ini juga sangat strategis yang
mengingat posisinya yang berdekatan dengan Kampus UKWMS, sekolah
St.louis, dan sekolah Santa Maria, membuat mall ini menjadi salah satu
tujuan setelah sepulang sekolah.
Gambar I.2
Event Meet and Greet dipilih karena Marvel City merupakan Mall yang
menyasar anak-anak muda sehingga apa yang sangat disukai oleh anak
muda akan dilakukan oleh Marvel City. Melihat kesempatan ini pula
Marvel mendatangkan artis dari film-film yang paling disukai anak muda
sehingga ketika Meet and Greet maka akan datang ratusan bahkan ribuan
anak muda maka dengan demikian secara tidak langsung akan mengenalkan
Marvel kepada anak muda tersebut. (Wawancara dengan PR Marvel City,
Laurensia Imelda)
6
Event ini dimulai pada bulan Mei 2016, event ini diawali dengan
mengundang All Cast AADC 2 (Ada Apa Dengan Cinta 2), yang dimana
tujuan awalnya hanyalah untuk mengundang Traffic pengunjung untuk
memasuki Marvel, namun tak disangka acara Meet and Greet ini justru
menjadi sebuah daya tarik sendiri, melihat Eufhoria dari pengunjung
terhadap acara ini, Marvel pun terus melakukan Meet and Greet secara
rutin. Acara ini pun terdiri dari beberapa sesi yaitu Talkshow, Tanya Jawab,
Games dan juga acara nonton bareng bersama cast dari film tersebut. Games
yang diadakan biasanya bertemakan seputar film dan pengetahuan umum.
Dari games tersebut yang bisa menjawab akan mendapatkan hadiah menarik
seperti kaos dari film tersebut, foto bareng dengan cast, dan juga tanda
tangan dari para pemain untuk kaos yang didapatkan. Acara ini biasa
diadakan tepat di halaman depan dari Marvel City. (Wawancara dengan PR
Marvel City, Laurensia Imelda)
Event ini diadakan ketika ada film baru yang dirilis dan memiliki minat
penonton yang tinggi, salah satunya adalah warkop DKI reborn yang
diperankan oleh Tora Sudiro, Abimana dan Vino G Bastian yang dimana
film itu menjadi buah bibir di Indonesia dan Marvel melakukan langkah
yang mampu menarik banyak orang dengan mendatangkan para pemain
warkop DKI dan yang terbaru adalah mengundang para pemain London
Love Story 2 untuk Meet and Greet sehingga mampu menarik lebih banyak
pengunjung lagi untuk datang ke Marvel, selain itu ada beberapa lagi yang
diundang contohnya AADC 2, pengabdi setan, One Fine Day, dan beberapa
di antaranya. (Wawancara dengan PR Marvel City, Laurensia Imelda)
7
Gambar I.3
Selain itu salah satu tujuan dari diadakannya event ini adalah untuk
menutup atau mengalihkan kasus yang dialami oleh Marvel City yaitu
ketika Marvel disindir oleh Pemkot mengenai permbelian tanah pemkot
untuk pembangungan Marvel melalui Koran Surya. Dimana di dalam
pemberitaan diperlihatkan bagaimana Marvel sangat menyalahi aturan
dengan membeli tanah milik pemkot, sehingga Marvel terus melakukan
event untuk menutup berita itu sehingga pemberittan mengenai Marvel akan
tertutup dengan berita tentang Meet and Greet. (Wawancara dengan PR
Marvel City, Laurensia Imelda).
Event ini juga terus berjalan, event ini dilakukan setiap ada pemutaran
film terbaru, event ini dilakukan ketika sebuah film memiliki peminat yang
8
Event ini merupakan sebuah dobrakan yang dilakukan oleh Marvel City
melihat kompetitor dari Marvel City. ‘event ini emang menyasar anak muda
sih, jadi kita buat heboh dan menarik’ kata Laurensia. Ada beberapa
pendapat yang diungkapkan oleh beberapa pengunjung yang mengikuti
acara ini :
“Meet and Greet ini acara yang bagus dan menarik, yang di undang dari
film- film bagus, makanya suka banget sama acaranya” pendapat dari
Ilham, salah satu mahasiswa yang mengikuti 2 kali acara Meet and Greet
ini.
“Acaranya udh free kita bisa ketemu lagi sama artis, sapa coba gak
pengen ikut” kata Anggita, seorang mahasiswa yang menyempatkan hadir
di tengah padatnya jadwal kuliahnya.
Dari 2 pendapat di atas dapat dilihat bahwa acara ini memang sangat
menarik banyak pengunjung, disetiap acaranya terlihat bagaimana eufhoria
dari para pengunjung yang mengikuti. Ditambah di acara tersebut ada
nonton bareng, ada quiz yang langsung mendapat hadiah dari artisnya.
Acara ini merupakan acara yang mengusung konsep yang berbeda di
Surabaya, yang dimana acara ini juga gratis sehingga membawa sebuah
atmosfer baru untuk perjalanan Mall yang ada di Surabaya ini.
positioning mall (studi kasus pada PT. Plaza Indonesia Reality, Tbk sebagai
High End Luxury Mall) yang ditulis oleh Marietta Rosianne tahun 2012 dari
Universitas Bina Nusantara. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah
bagaiamana strategi PR selaku bagian promosi dalam mempertahankan
positioning mall yaitu sebagai ”Hing End Luxury Mall”. Hasil dari
penelitian ini adalah memperoleh informasi mengenani strategi yang
dijalankan oleh PR serta sarana promosi yang digunakan untuk menjaga
positionig mall.
Metode yang akan dipakai pada penelitian ini adalah metode Studi
Kasus. Menurut Schramm (dalam Yin, 2015: 17) esensi studi kasus,
kecenderungan utama dari semua jenis studi kasus, adalah mencoba
menjelaskan keputusan-keputusan tentang mengapa studi tersebut dipilih,
bagaimana mengimplementasikannya, dan apa hasilnya.
10
TINJAUAN PUSTAKA
1. Keunikan
Inti dari penyelenggaraan event adalah keunikan yang muncul dari ide.
Meskipun event diselenggarakan secara reguler dengan tema yang sama,
tetap harus ada keunikan dalam berbagai aspek, misalnya partisipan,
lingkungan, pengunjung, dan sebagainya (Noor, 2009: 13).
2. Perishability
3. Intangibility
5. Interaksi sosial
dikatakan unik karena mengundang artis namun tiket masuk tidak berbayar
atau free, sementara itu dikatakan suasana dan pelayana karena suasana
dissetiap acara yang dilakukan oleh Marvel selalu mampu menghasilkan
tingkat pengunjung yang tinggi dan juga pelayanan yang sangat baik
dilakukan oleh piha Marvel, sementara untuk Interaksi sosial dapat dilihat
dari beberapa tahapan acara seperti tanya jawab, nonton bareng dan foto
bareng, terlihat bagaimana acara ini memang digunakan untuk mendekatkan
masyarakat terhadap para pemain film tersebut.
II.3 Strategi PR
terstruktur dan terencana untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran objek
penelitian tertentu melalui beberapa tahap-tahap.
Gambar II.1
Tabel Pembentuk Strategi PR
Komponen Pembentukan Strategi PR
1. Komponen Sasaran Satuan atau segmen yang akan
digarap
2. Komponen Sarana Paduan atau bauran sarana untuk
menggarap suatu sasaran
Sumber : Rosady Ruslan (2012:135)
Gambar II.2
Tabel Komponen Sarana
Komponen Strategi PR
1. Mengukuhkan (Conservation) Terhadap Opini yang aktif-pro
(Proponen)
2. Mengubah (Change) Terhadap opini yang aktif-
Contra (Oponen)
3. Mengkristalisasi Terhadap opini yang pasif
(Crystallization) (Uncommited)
Sumber : Rosady Ruslan (2012:135)
Gambar II.3
Piramida Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Marvel City yang merupakan mall yang berdiri sejak 4 Desember 2015 ini
merupakan salah satu Mall yang masih tergolong baru dan masih bisa dikatakan
dalam proses berkembang. Permasalahan yang masih di hadapi oleh Marvel
adalah menciptakan animu pengunjung terhadap Marvel City.
Strategi PR adalah bagian terpadu dari suatu rencana (Plan), sedangkan rencana
merupakan produk dari suatu perencanaan (Planning), yang pada akhirnya
perencanaan adalah salah satu fungsi dari proses manajemen. (Rosady Ruslan,
2012 : 133) startegi yang digunakan adalah melalui program MPR (Marketing
Public Relation.
Studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial yang secara
umum studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bilang digunakan dengan
pokok pertanyaan suatu penelitian yang berkenaan dengan “how” atau “why”.
(Yin 2015:1)
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “bagaimana startegi PR Marvel City
dalam menciptakan animu pengunjung melalui event ‘Meet and Greet’?”
METODE PENELITIAN
26
27
pengambilan gambar selama proses pengerjaan dan event yang akan diikuti
oleh peneliti.
32
33
Gambar IV. 1
Marvel City Tampak Atas
Salah satu keunggulan dari Marvel adalah adanya Lotte Mart yang
merupakan tempat berbelanja yang sangat besar dengan diserai dengan
tempat makan untuk pengunjung. Mall ini juga sangat strategis yang
mengingat posisinya yang berdekatan dengan Kampus UKWMS, sekolah
St.louis, dan sekolah Santa Maria, membuat mall ini menjadi salah satu
tujuan setelah sepulang sekolah.
yang dimana ini di dukung dengan struktur dari bangunan Marvel City yang
terkesan mewah dengan desainnya.
Gambar IV.2
Profil Informan 1
Gambar IV.3
Profil Informan II
lulusan dari desain interior Universitas Kristen Petra thun 2010. Sebelum
menginjakan pengalaman bekerjanya di Marvel City, Elitha pernah bekerja
di PT Tjiwikimia pada September 2014 hingga Januari 2014. Dalam
pekerjaannya tidak jauh-jauh dari hobi kesukaannya yaitu membuat desain-
desain untuk promo-promo yang ada di Marvel City Surabaya. Tidak hanya
itu, beliau pun bekerja sama dengan Public relations untuk mendesain
media untuk promosi meet and greet dan juga mendokumentasikan setiap
event Marvel untuk di publikasi di media sosial Marvel City Surabaya.
Elitha layak dijadikan narasumber dikarenakan Elitha mengerti betul
desain-desain yang menarik dan juga memahami betul bagaimana event
meet and greet ini akan dijalankan dan dilaksanakan.
Gambar IV.4
Profil Informan V
PR Marvell City
Kurangnya pengunjung
Marvell City Mall melakukan event
sebagai cara mengatasi
dibandingkan dengan mall
lainnya
IV.4 Hasil dan Temuan dari Strategi Public Relations Marvel City
Surabaya Dalam Meningkatkan Animo Pemgunjung Marvel City
Melalui Program Event “Meet and Greet”
Marvel City adalah mall baru yang dimana pemasaran dari mall ini
harus dilakukan dengan cepat dan baik tanpa suatu kesalahan, maka dari itu
Marvel menggunakan PR sebagai media Marketing Public Relation.
“Marketing Public relations adalah sebuah proses perencanaan dan evaluasi
program yang merangsang penjualan dan pelanggan” ( Rosady Ruslan,
2012: 245).
Gambar IV.5
Suasana meet and greet
diinginkan yang dimana hal ini dapat terlihat dari kurangnya pengunjung
yang mendatangi mall ini.
“pengunjung dari Marvel masih kurang dari target awal kita, yang
dimana kita menargetkan kurang lebih 10.000 ribu pengunjung tiap
harinya, tapi yang dateng kira-kira 7.000-8.000 pengunjung saja” ungkap
Lauren selaku PR Marvel City.
Marvel City Mall sebelum melakukan acara meet and greet, perlu
melakukan tahapan dari strategi komunikasi, yang dimana pada tahapan
awal sebelum dilakukannya Meet and Greet adalah memuat sebuah konsep
acara dan yang melatarbelakanginya. Event yang akan dilakukan adalah
meet and greet.
“ meet and greet diadakan karena kita merasa pada waktu itu ada peluang
untuk membuat animo dengan warga surabaya, karena kita kan mall baru,
jadi kita kan butuh untuk tes pasar terus kemudian kita butuh untuk
memperkenalkan Marvel” ungkap Laurensia.
Gambar IV.6
Foto Bersama Idola
“segmentasi mall lebih ke family and youth sih, yang dimana family kita
dapat dari lotte mart yang dimmana itu 1/3 dari traffic mall, yang sisanya
adalah youth, kalau untuk meet and greet lebih ke youth”
“pasti kita kerjasama gak mungkin datengin sendiri tanpa ada yang
menawari, tapi selama ini hampir semua production film di indonesia
sudah kerjasama” ungkap Laurensia.
Untuk acara dari meet and greet tidak semua artis dan film akan
diundang. Untuk ketentuan artis yang akan di undang akan dipilih dan
diseleksi. Itu dikarenakan ada beberapa film yang menggunakan artis yang
47
tidak terlalu terkenal sehingga film tersebut akan kurang diminati sehingga
akan kurang pengunjung atau bahkan kurangnya minat dari masyarakat
Surabaya.
Selanjutnya adalah sarana dari event ini yang dimana sarana ini
menjadi salah satu cara bagaimana sebuah event dapat dilakukan, dimana
pada event meet and greet ini meliputi konsep acara dan publikasi dari meet
48
and greet. Pernyataan ini diperkuat oleh PR dan Graphic Design dari Marvel
City.
Gambar IV.7
Suasana Press Conference Meet and Greet
Gambar IV.8
Suasana Meet and Greet Ketika Foto Bersama (Selfie)
“ada banyak media, yang paling sering media sosial (FB, Insta,
Twitter), meida konvesional ada umbul-umbul (Indragiri sampai polisi
istimewa, yang mengarah ke Marvel) dan baliho (daerah jemurasi), terus
yang lainnya misal radio (prambors, gen fm dan suara surabaya, paling
51
Gambar IV.10
Publikasi Meet and Greet Melalui Instagram
Gambar IV.11
Publikasi Meet and Greet Melalui Baliho
“biasanya 10-15, yang dateng gak selalu tergantung film, kalau filmnya
bagus dan artisnya bagus, lebih dari ekepetasi kita, kalo yang biasa-biasa
aja minim 10 media, biasanya di publish, tapi kadang delay bisa besok
lusanya, kalau sudah di publish link akan dikirimkan”, ungkap Elita
Catharina.
baik akan semakin membuat berita yang dipublikasikan akan semakin cepat
dibaca dan dinikmati oleh publiknya.
Gambar IV.12
Publikasi Media Mengenai Meet and Greet
“Iya kalau publikasinya kita dapat dari para pengunjung dari kita
sendiri juga ada publikasi, sehingga kita dapat publikasi dobel sih, dari kita
juga ada, dari masyrakat juga publikasi”, ungkap Elitha.
Event meet and greet menjadi main event atau event andalan dari
Marvel City, event ini merupakan event yang dilakukan sudah 3 tahun ini,
event ini menjadi ujung tombak marvel dalam meningkatkan animo
pengunjungnya. Marvel melakukan event ini kurang lebih 4 hingga 5 kali
dalam setahun, tergantung dengan film yang ada. Dikarenakan film yang
ditayangkan akan dipilih dengan bagaimana animo masyrakat terhadap film,
jika film itu ditunggu-tunggu dan benar-benar diminati maka film tersebut
56
akan dilakukan meet and greet. Event meet and greet yang paling berhasil
atau memiliki pengunjung terbanyak adalah film warkop DKI reborn. Film
ini menjadi film paling menrik dan mendatangkan pengunjung, animo
epngunjung terus meningkat di setiap film yang di meet and greet kan.
Sehingga event and greet sudah menjadi top of mind masyrakat terhadap
marvel city.
“jadi sebelum acara kita pernah bikin giveaway, jadi misal kayak
bagi-bagi tiket gratis, lewat radio lewat akun sosmed event surabaya, asli
suroboyo, itu kita pakek giveaway, tapi kalo hari H sendiri, jadi sebelum
acara MC sudah bagi-bagi kayak merchandise atau kaos atau voucher
nonton”, ungkap Elita Catharina.
audiovisual yang baik dalam event, dan sebagainya. Dalam event ini bentuk
tangible meliputi tiket giveaway, voucher nonton, merchandise, dan kaos
yang akan diberikan, sehingga dengan merubah hal tersebut semenarik
mungkin akan mampu merubah pemikiran publik tentang Marvel, yang
dimana mereka tidak bisa mengingat Marvel, dengan barang-barang
tersebut mereka akan selalu mencari Marvel ketika akan diadakan event ini
kembali. Keberadaaan tangible ini mampu merubah hal terkecil dari sebuah
event hingga mampu memunculkan makna dan mampu meningkatkan
awarness publik terhadap Marvel.
Selanjutnya adalah sarana dari event ini yang dimana sarana ini
menjadi salah satu cara bagaimana sebuah event dapat dilakukan, dimana
pada event meet and greet ini meliputi konsep acara dan publikasi dari meet
and greet. Pernyataan ini diperkuat oleh PR dan Graphic Design dari Marvel
City.
Gambar IV.13
Suasana Press Conference Meet and Greet
Gambar IV.14
Suasana Meet and Greet Ketika Foto Bersama (Selfie)
Gambar IV.15
Suasana Nonton Bareng Pada Acara Meet and Greet
Pada tahapan akhir dari adakannya sebuah event maka akan selalu
dilakukan tahapan evaluasi. Yang di mana tahapan ini melihat secara
keseluruhan event meet and greet ini, mulai dari tahapan pra-acara, acara
dan pasca acara. Tahapan ini juga menjadi penentu keberhasilan suatu
event. Keberhasilan selalu dilihat dari tercapai atau tidaknya tujuan dari
diadakannya event, jika tercapai maka event tersebut dikatakan berhasil.
“sudah mencapai sejauh ini, kalau dari kuisioner sudah sesuai dengan
tujuan yaitu di ranah youth antara 15-30 tahun, di setiap acara
pengunjungnya sama, film yang paling berhasil adalah Warkop DKI
reborm, ya kurang lebih 1-2 tahun ini, brand awarness Marvel di bantu
sama acara ini, cara mengukur paling efektif di kuisioner cara lainnya
instagram polling atau comment” ungkap PR Marvel City.
Dari pernyataan diatas sesuai dengan tujuan awal dari Marvel yang
mengatakan bahwa segmentasi dari event meet and greet adalah anak muda
yang berada dikisaran umur 15-30 tahun. Dari meet and greet yang banyak
dilakukan, pengunjung lebih kearah anak muda, salah satu meet and greet
yang paling sukses pun berada di film yang merupakan film yang telah lama
dan kembali dibuat ulang dengan sentuhan masa kini, film itu adalah
“Warkop DKI Reborn”, meet and greet pada film merupakan yang paling
ramai dan paling diminati oleh kaum muda, karena melihat film ini yang
kocak dan mampu menghilangkan penat dari segala hal lain yang dirasakan,
selain itu film ini masih dibintangi oleh satu pemain asli dari film ini yaitu
Indro. Namun pada film ini Indro yang diperankan oleh Tora Sudiro, lalu
Kasino yang diperankan oleh Vino G Bastian dan juga Dono yang
62
Daya tarik Indro pun tetap melekat, terlihat ketika meet and greet
ini dimulai semua mata lebih tertuju pada Indro, dimana memang Indro
menjadi panutan. Panutan yang dimaksud adalah film yang dibintangi oleh
Indro, Kasino dan Dono dahulu menjadi film terlaris dan paling digemari,
sehingga tidak perlu diragukan lagi bahwa kehadiran film ini juga menjadi
sebuah daya tarik sendiri bagi publik untuk mengikuti event meet and greet
bersama pemeran film ini.
Gambar IV.16
Meet and Greet Warkop DKI Reborn
“program ini harus dikembangkan, karena mall-mall lain mulai main event
ini, sehingga kita hrus menggunakan strategi lain, bagaimana kita bisa
mengemas acara ini lebih keren dan menarik, yang paling mencolok
menyaingi adalah Royal Plaza” ungkap Laurensia.
Brand Awarness yang menjadi tujuan dari event meet and greet.
Dimana brand awarness memiliki tahapan seperti yang diungkapkan Aaker
(1991:61) brand awarness memiliki empat tahapan yaitu unware of brand
(Tidak menyadari merek), brand recognition (pengenalan merek), brand
recall ( pengingatan kembali merek), dan top of mind (Puncak Pikiran).
Marvel menargetkan bahwa tujuan akhir adalah untuk menjadikan Marvel
top of mind.
“setelah ikut acaranya jadi tau Marvel sih, Marvel ini keren kok, buat
acara ketemu artis tapi gratis, bagus banget. Kalo mau bilang Marvel ya
pasti inget meet and greet” ungkap dari Andryan.
“kalo meet and greet ini menarik banget, akhirnya bisa ketemu idolaku
selama ini. Kalo ditanya Marvel city yang paling diinget apa ya meet and
greetnya lah” ungkap Ganag.
“event iki apik tenan mas, wes gak bayar, ketemu artis sisan, wes pokok e
sip tenan. Lek di tanya Marvel mas, iling e yo ketemu artis e iki mas”
ungkap Vendi.
event meet and greet ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa meet and greet
sudah mencapai dari tujuan mereka untuk menjadikan top of mind dari
masyrakat adalah Marvel City. Event ini juga benar-benar berdampak selain
menjadi top of mind oleh event meet and greet, banyak dari masyarakat
lebih mengenal Marvel City, seperti karena Lotte Mart yang dimana tempat
ini adalah salah satu tempat perbelanjaan yang lengkap dan cocok itu
menghabiskan akhir pekan bersama keluarga.
“Setelah ikut event, mau ajak temen kesini selain buat ikut event juga buat
nonton sama jalan”, ungkap andryan.
“temen bakal tak ajak kesini, tempatnya enak dan asyik juga buat
nongkrong” ungkap vendi.
V.1.Kesimpulan
Event yang digunakan adalah event meet and greet. Event ini
adalah event dimana penonton yang datang pad acara ini akan bertemu
dengan artis idola mereka. Event ini dibagi dalam 4 tahapan yaitu
mendefinisikan masalah, membuat rencana dan strategi, bertindak dan
berkomunikasi dan juga evaluasi program. Pada tahapan dalam event ini
adalah penentuan konsep, segmentasi, kerjasama, waktu dan tempat, setelah
itu akan melakukan tahapan promosi dan publikasi lalu pelaksanaan acara
dan terakhir adalah evaluasi event meet and greet. Event ini berhasil
merubah awarness masyarakat juga selain hanya untuk meningkatkan
pengunjung untuk Marvel City. Event ini merupakan sebuah terobosan yang
berhasil dilakukan oleh public relations dari Marvel City. Pengukuran
keberhasilan dari event ini dapat dilihat dari hasil kuisioner yang dibagikan
kepada para pengunjung yang mengikuti meet and greet.
Event ini menjadi salah satu kunci Marvel City untuk mendatangkan
pengunjung. Acara ini adalah acara yang free, sehingga acara ini sangatlah
diminati oleh kaum remaja, terutama dikisaran umur 15-30 tahun.
67
68
V.2. Saran
69
Lampiran
1. Guideline wawancara
70
71
A : Dari Instagram